Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural 1 2

3y ago
81 Views
8 Downloads
3.12 MB
98 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Konnor Frawley
Transcription

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural12Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural34Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural56Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural78Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

BAB IPENDAHULUANBahasa merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkandengan manusia dalam kehidupan kesehariannya. Dalammelakukan aktifitasnya, manusia tidak terlepas darimenggunakan bahasa. Bahasa adalah bagian dari kehidupanmanusia untuk berkomunikasi sesama manusia. Oleh karenaitu dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasimanusia, baik lisan maupun tulisan.Sebagai makhluk hidup, manusia dan binatangmempunyai sistem komunikasi antar sesama manusia dansesama binatang. Namun, hanya manusialah yang memilikibahasa. Kemampuan berbahasa inilah yang membedakanmanusia dengan binatang. Dengan bahasa, manusia dapatmenyatakan pikiran, keinginan, perasaan, dan engkomunikasikan kejadian yang sedang berlangsung,tetapi juga kejadian yang telah maupun yang akan dilakukan.Dengan kata lain bahasa merupakan sarana yang dapatmemberitakan kejadian masa lalu, masa sekarang, dan masayang akan datang.Dengan bahasa, manusia dapat mengatur kehidupannyasehingga timbul kebudayaan, yaitu kegiatan-kegiatan yangdilakukan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukanmasyarakat tidak dapat dilakukan tanpa memakai alat bahasa,sehingga dapat dinyatakan bahwa bahasa adalah dasar darikebudayaan. Namun, bahasa itu sendiri adalah sebagian darikebudayaan tersebut (Samsuri, 1991). Jadi, bahasa tidak sajamerupakan dasar kebudayaan tetapi juga bagiannya. BahasaMetode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural9merupakan kunci utama untuk menyingkap kebudayaan.Oleh karena itu, sangatlah tidak mungkin untuk menyelidikikebudayaan suatu kelompok masyarakat tanpa mengetahuibahasanya.Bahasa sebagai bagian dari kebudayaan dapat dipelajaritanpa menghubungkan dengan kegiatan-kegiatan lain.Artinya, bahasa dapat dijadikan objek penyelidikan. Ilmubahasa telah mempelajari bagaimana bahasa itu sendiri, sifatsifatnya, dan bagaimana dia berfungsi sebagai alatkomunikasi.Bahasa sebagai dasar kebudayaan dapat digunakanuntuk menyelidiki kegiatan-kegiatan di luar kegiatanberbahasa itu sendiri. Dari ujaran yang disampaikan sesorang,kita tidak hanya bisa menangkap keinginan orang tersebut,tetapi juga adat istiadatnya, latar belakang pendidikannya,dan lain sebagainya.A. Untuk Apa Meneliti Bahasa?Penelitian bahasa perlu dilakukan karena beberapaalasan. Alasan pertama atau boleh dikatakan alasan utamaadalah untuk keperluan pendokumentasian bahasa itu sendiri.Sampai saat ini belum diketahui secara persis berapasebetulnya jumlah bahasa yang ada di dunia. Makin banyakkita belajar, makin banyak pula jumlah bahasa yang muncul.Jumlah penutur bahasa ini bervariasi ada yang ratusan jutaseperti bahasa Cina, India, dan Indonesia, sampai ada yangjumlahnya hanya puluhan seperti yang dijumpai di Papua.Jadi, kalau bahasa-bahasa ini tidak didokumentasikan makadikhawatirkan bahasa-bahasa yang jumlah penuturnya sangatkecil tadi akan punah, karena tidak ada lagi penuturnya ataupenuturnya sudah berasimilasi dengan penutur bahasa lain.Penelitian bahasa dapat memberikan data kearahpemahaman unsur-unsur bahasa yang bersifat universal. Darihasil analisis bahasa, para linguis telah mencoba mencari sifat10Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

universal bahasa. Antara kerja lapangan dengan pemerianbahasa juga mempunyai hubungan langsung. Semakin banyakpenelitian bahasa dilakukan, akan semakin banyak pulainformasi yang kita miliki tentang keanekaragaman bahasa.Alasan lain kenapa penelitian bahasa itu perlu dilakukanadalah untuk mengetahui bagaimana sebetulnya bentukbahasa itu baik ketika diucapkan maupun dituliskan danbagaimana dia berfungsi. Pengetahuan ini sangat penting baikuntuk kepentingan pengajaran bahasa pertama, bahasa kedua,maupun bahasa asing. Hasil penyelidikan tentang bahasa inisangat diperlukan untuk penentuan bahan pelajaran dan caramengajarkannya. Hal itu dapat dilakukan melalui studi bahasadengan melakukan penelitian atau analisis bahasa.B. Konsep Dasar Penelitian BahasaPenelitian bahasa pada dasarnya adalah menelitifenomena-fenomena kebahasaan yang ada dalam masyarakatpengguna bahasa tersebut. Fenomena-fenomena ini inilahyang dikumpulkan oleh peneliti bahasa untuk diberi makna,sehingga ditemukan kaidah-kaidah kebahasaan yang bersifatspesifik dan universal.Penelitian bahasa dapat di bagi dua; penelitian huluandan penelitian hiliran. Penelitian huluan berupa penelitiandasar, yaitu penelitian tentang bahasa itu sendiri. Penelitianhuluan dapat berupa penelitian tentang bunyi bahasa, yaitufonetik dan fonologi; penelitian tentang sistem pembentukankata, yaitu morfologi; dan penelitian tentang sistempembentukan kalimat, yaitu sintaksis.Penelitian hiliran merupakan penelitian lanjutan daripenelitian huluan. Penelitian hiliran biasanya memanfaatkanpenelitian huluan dalam memperoleh dan menganalisis datapenelitiannya. Penelitian sosiolinguistik, psikolinguistik, danpragmatik, misalnya, dapat dikategorikan kepada penelitianhiliran. Untuk bias melakukan penelitian hiliran, seorangMetode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural11peneliti harus telah memahami konsep dasar bunyi bahasa,sistem pembentukan kata, dan sistem pembentukan kalimat.C. Karakteristik Penelitian BahasaPenelitian bahasa mempunyai karakteristik tertentuyang berbeda dengan penelitian ilmu alam. Karakteristikpenelitian bahasa dapat dilihat dalam penjelasan berikut ini.1.Manusia sebagai alatDalam penelitian bahasa, alat pengumpul data utamaadalah manusia, yaitu peneliti sendiri dan/atau dibantu olehorang lain, yang disebut dengan informan atau pembahan.Peneliti bekerjasama dengan informan akan menghasilkandata penelitian yang kemudian dinalisis. Manusia sebagai alatdapat berhubungan dengan informan dan memahamikenyataan-kenyataan yang terjadi di lapangan dan terkaitdengan data yang dicarinya.Karena peneliti berfungsi sebagai pengumpul data dilapangan, maka peneliti harus memahami hal-hal yang dapatmengganggu kegiatan penelitiannya di dalam kehidupanmasyarakat. Oleh karena itu, ada kalanya peneliti ikutberperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan tempat diamelakukan penelitian. Kegiatan seperti ini lazim disebutdengan “pengamatan berperanserta’ (Moleong, 1989) atauparticipant observation.2.Latar AlamiahPenelitian bahasa dilakukan pada latar alamiah, yaitutempat di mana bahasa itu digunakan oleh penuturnya.Peneliti harus tahu betul situasi di mana bahasa itu dituturkandalam komunikasi sehari-hari. Ontologi alamiah menghendakiadanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidakbias dipahami jika dipisahkan dari konteksnya (Guba, 1985).12Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

Pentingnya kehadiran peneliti mengetahui kontekspenggunaan bahasa menyebabkan peneliti bahasa harusmeluangkan sebagian besar waktunya bersama penuturbahasa yang ditelitinya. Seorang peneliti yang meneliti bahasamentawai, misalnya, harus bersedia tinggal bersama sukumentawai yang ditelitinya untuk beberapa saat, terutamaketika dia mengumpulkan data kebahasaan tentang bahasaMentawai yang ditelitinya.3.Metode KualitatifMetode kualitatif digunakan dalam penelitian bahasakarena metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikandiri dengan banyak penajaman pengaruh bersama danterhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2000).Metode ini menyajikan secara langsung data kebahasaan yangdidapat di lapangan sesuai dengan penggunaannya. Olehkarena itu peneliti kualitatif merasa perlu menangkapperspektif-perspektif subjek penelitiannya secara akurat, sertamemperhatikan dengan cermat apa saja informasi yangdiberikan oleh informan mereka. Dengan demikian, parapeneliti dapat memberikan “makna” yang benar terhadapsegala fenomena yang ditemuinya.Metode kualitatif mencerminkan suatu perspektiffenomenologis. Artinya, penelitian yang menggunakanperspektif fenomenologis ini berusaha untuk memahamimakna dari peristiwa-peristiwa dan interaksi-interaksimanusia dalam situasi tertentu. Mereka berusaha untukmasuk ke dalam dunia konseptual subjek-subjeknya gunamemahami apa makna yang mereka konstruksikan dalamperistiwa-peristiwa kehidupan mereka. Dari pemahamanmakna terhadap peristiwa kehidupan akan ditemukan maknamakna baru yang dapat digunakan oleh masyarakat yangselalu berubah. Perubahan gejala social akan berpengaruhMetode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural13terhadap perubahan penggunaan bahasa dan cara memaknaibahasa sebagai system simbol dari gejala alam.4.Analisis data secara induktifPenelitian bahasa menggunakan analisis data secarainduktif. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis dankemudian digeneralisasikan untuk mendapatkan temuanpenelitian. Data induktif pada penelitian bahasa merupakangejala bahasa yang betul-betul digunakan oleh masyarakatpenuturnya, bukan gejala bahasa yang ada dalam pikiranpeneliti atau gejala bahasa yang seharusnya ada menurutpemikiran peneliti.Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bersifatdeduktif, di mana abstraksi-abstraksi dibangun dari teori-teoridan data-data yang secara meyakinkan ditemui. Penelitiankualitatif yang bersifat induktif peneliti mngkonstruksi konsepsecara lebih jelas waktu melaksanakan penelitian setelahmengumpulkan beberapa fenomena dan memahaminya.5.DeskriptifData yang dikumpulkan dalam penelitian bahasa adalahgejala bahasa berupa kata-kata, bukan angka-angka. Olehkarena itu penelitian bahasa ini harus memerikan gejala yangada sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian deskripsiyang dibuatnya akan sangat bermakna karena berupapendeskripsian kenyataan yang ada. Tidak ada intervensipeneliti untuk membuat rumusan yang berbeda dari apa yangtelah ditemukan di lapangan.Data pada penelitian bahasa dapat berupa rekamanbahasa lisan dan bahasa tulisan. Rekaman bahasa lisankemudian ditranskripsikan untuk dapat dianalisis dandidokumentasikan secara tertulis. Bahasa tulis yang sudah adadalam komunikasi antar manusia dapat dinalisis lebih lanjut14Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

untuk menemukan system yang berlaku dalam berkomunikasitulis antar penutur bahasa. Dalam membuat laporanpenelitiannya, seorang peneliti harus dapat mengungkapkangejala kebahasaan yang ada dalam bentuk aslinya.D. Landasan Penelitian BahasaPada penelitian bahasa, penelitian dibatasi padapengertian: pernyataan yang didasarkan pada data yang adadan diuji secara empiris. Ada dua pendekatan teoritispenelitian bahasa, yaitu pendekatan struktural danpendekatan transformasional.1.Pendekatan strukturalPendekatan struktural menyatakan bahwa ada langkahlangkah tertentu dalam melakukan penelitian. Dalampenelitian bahasa, kita harus melakukan penelitian fonologiterlebih dahulu sebelum mampu melakukan penelitianmorfologi dan penelitian sintaksis. Penelitian fonologi akanmenjadi landasan untuk penelitian morfologi, dan penelitianmorfologi akan menjadi landasan untuk penelitian sintaksis.Pendekatan struktural berfokus pada pencarian bentuk(form) dari gejala yang ada. Dari gejala itu disusunlah suatusistim yang bisa menjelaskan keberadaan bentuk tersebut.Dalam penelitian bahasa, bentuk itu dapat berupa sistim bunyibahasa (fonetik), fonem,morfem, kata, frasa, klausa, dankalimat.2.Pendekatan iprosesperubahan yang terjadi pada suatu peristiwa. Dalam peristiwakebahasaan perubahan-perubahan ini lumrah terjadi dandapat dideteksi dengan jelas. Oleh karena itu pendekatantransformasional berupaya mengamati, mendeteksi, danMetode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural15merumuskan proses perubahan yang terjadi. Dalampendekatan transformasional selalu dikaji bentuk awal ataubentuk dasar dari suatu gejala bahasa. Bentuk-bentuk yangkompleks dianggap sebagai hasil proses transformasi daribentuk dasar yang ada. Kalimat tanya, misalnya, merupakanhasil proses transformasi dari kalimat berita, demikian pulahalnya kalimat perintah (command).3.EtnometodologiEtnometodologi adalah suatu studi tentang bagaimanaindividu menciptakan dan memahami kehidupannya seharihari (Moleong, 2000). Subjek etnometodologi bukan hanyasuku terasing, tetapi juga masyarakat dalam berbagai situasidalam masyarakat secara umum. Dalam etnometodologidicoba memahami bagaimana orang melihat, menerangkan,dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup.E. Tujuan dan Jenis PenelitianPenelitian merupakan terjemahan dari kata bahasaInggris research. Karena itu ada ahli yang menggunakan katayang bermakna penelitian ini dengan istilah riset. Kata researchitu sendiri dalam bahasa Inggris berasal dari unsur re yangberarti “kembali” dan search yang berarti “mencari”. Olehkarena itu research atau riset mempunyai arti “mencarikembali”.Menurut Hillway (dalam Nazir, 1985), penelitian adalahsuatu metode studi yang dilakukan seseorang melaluipenyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatumasalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadapmasalah tersebut. Menurut kamus Webster (1981) researchmerupakan “careful or diligent search” yaitu penyelidikan yanghati-hati dan kritis. Lebih lanjut dinyatakan bahwa riset adalah“investigation or experimentation aimed at the discovery and16Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

interpretation of facts, revision of accepted theories or laws in thelight of new facts, or practical application of such new or revisedtheories or laws”. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatanpenelitian mencakup kegiatan investigasi atau percobaan yangbertujuan untuk menemukan atau menginterpretasikan faktafakta atau merevisi teori yang ada berdasarkan fakta-faktabaru yang ditemukan. Penelitian juga dilakukan untukmengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima ataumengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalildalil tersebut. Jadi, kegiatan penelitian itu sebetulnyamerupakan kegiatan pencarian secara sistematis terhadapmasalah-masalah yang ada sehingga dihasilkan kebenarandari gejala yang ada.1.Tujuan gembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuansecara empiris berdasarkan data dan fakta (Semi, 1993). Hasiltemuan, pengembangan, dan pengujian tersebut kemudiandimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Temuantemuan yang dihasilkan dari penelitian dapat menghasilkanpembaharuan yang pada hakekatnya merupakan usaha untukmemperbaiki taraf hidup masyarakat. Demikian juga halnya,pengembangan ilmu pengetahuan tidak lain tujuannya untukkepentingan masyarakat banyak. Tidak ada kenyataan yangbisa diyakini benar bila belum teruji secara benar. Untukmenguji kebenaran inilah kita bisa melakukan penelitian.Dalam ilmu bahasa, keberadaan bahasa itu sendirisebagai alat komunikasi masyarakat penuturnya diperlukanadanya rangkaian penelitian. Penelitian ini dapatmengukuhkan teori-teori yang ada atau berusaha menemukanteori-teori baru sehingga ditemukan hakekat bahasa sebagaibagian dari kebudayaan manusia. Bahasa dengan sifatnyakreatif dan produktif, selalu berkembang mengikutiMetode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural17perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan katalain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikutmemacu perkembangan bahasa dengan munculnya istilahistilah baru dan sistem komunikasi baru berupa handphone daninternet.2.Jenis PenelitianJenis-jenis penelitian dapat ditinjau dari berbagai aspek,di antaranya adalah dari aspek pengetahuan, dan tempatdilaksanakannya penelitian itu.Ditinjau dari aspek ilmu pengetahuan, penelitian dapatdibagi atas tiga jenis, yaitu:a) Penelitian ilmu alam (natural sciences research).b) Penelitian ilmu sosial (social sciences research).c) Penelitian ilmu kebudayaan (humanities research).Penelitian bahasa pada dasarnya merupakan bagian daripenelitian ilmu kebudayaan, namun dapat juga digolongkanpada penelitian ilmu sosial, karena objek kajiannya adalahkelompok masyarakat dan interaksi di dalam masyarakat itusendiri.Dilihat dari aspek tempat di mana penelitian itudilakukan, penelitian dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu:a) Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yangdilakukan di lapangan atau di luar ruangan.b) Penelitian perpustakaan (library research), yaitu penelitianyang hanya dilakukan di kamar kerja peneliti atau diperpustakaan di mana peneliti memperoleh datapenelitiannya lewat buku-buku atau sumber informasipustaka lainnya.c) Penelitian laboratorium (laboratory research), yaitu penelitianyang dilakukan di laboratorium dengan peralatan yangtersedia di sana.Dari jenis-jenis penelitian di atas, dapat dinyatakanbahwa penelitian bahasa dapat berupa penelitian lapangan,18Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

seperti penelitian struktur bahasa dan sosiolinguistik; danpenelitian perpustakaan seperti analisis wacana.Berdasarkan cara mengamati dan proses menjelaskansuatu fenomena penelitian dapat dikelompokkan atas duajenis, yaitu penelitian deskriptif, mengamati dan menjelaskanfenomena seperti apa adanya, dan penelitian historiskomparatif, yaitu menjelaskan fenomena berdasarkan sejarahdan perbandingan bahasa.F. Ciri-Ciri PenelitianNazir (1985) mengemukakan sembilan kriteriapenelitian. Kesembilan ciri penelitian tersebut dapatdinyatakan sebagai berikut.(1) Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang ingindipecahkan.(2) Penelitian harus mengandung unsur-unsur originalitas.(3) Penelitian harus mengandung unsur-unsur “ingin tahu”.(4) Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka.(5) Penelitian harus didasarkan pada asumsi bahwa suatufenomena mempunyai hukum atau aturan (order).(6) Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasiatau dalil.(7) Penelitian merupakan studi tentang sebab-akibat.(8) Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat.(9) Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadardiketahui.Kesembilan teknik tersebut bisa dipenuhi semuanya atausebagian besarnya saja, karena adanya perbedaan jenispenelitian. Penelitian kuantitatif, misalnya, tentu mempunyaiciri yang berbeda dengan penelitian kualitatif.Selanjutnya, Whitney (dalam Nazir, 1985) memberikansepuluh kriteria yang harus dipunyai oleh seorang peneliti,yaitu:Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural19(1) Daya nalar. Seorang peneliti harus mempunyai daya nalaryang tinggi, yaitu adanya kemampuan untuk memberialasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktifmaupun deduktif.(2) Originalitas. Peneliti harus mempunyai ide-ide yangorisinil, rasional dan menghindari ciplakan.(3) Daya ingat. Seorang peneliti harus mempunyai daya ingatyang kuat serta menguasai fakta-fakta.(4) Kewaspadaan. Seorang peneliti harus secara cepat dapatmelakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadiatas suatu fenomenon.(5) Akurat. Seorang peneliti harus mempunyai tingkatpengamatan serta perhitungan yang akurat, tajam sertaberaturan.(6) Konsentrasi. Seorang peneliti harus mempunyai kekuatankonsentrasi yang tinggi, kemauan yang keras, serta tidakcepat bosan.(7) Dapat bekerjasama. Peneliti harus dapat bekerjasamadengan siapapun, mempunyai keinginan untuk bertemansecara intelektual, dan dapat bekerja secara team-work.(8) Kesehatan. Seorang peneliti harus sehat, baik jiwa maupunfisik. Peneliti harus stabil, sabar, dan penuh vitalitas.(9) Semangat. Seorang peneliti harus mempunyai semangatuntuk meneliti dengan penuh kreatifitas serta hasrat yangtinggi.(10) Pandangan moral. Seorang peneliti harus mempunyaikejujuran intelektual, mempunyai moral yang tinggi,beriman, dan dapat dipercaya.Pengembangan penelitian sangat ditentukan oleh tingkatpengetahuan, ketarmpilan serta kualifikasi seorang peneliti.Tingkat keterampilan dalam melaksanakan penelitian,menurut Boyce dan Evenson (1975) dapat dikategorikan atasempat tingkat, yaitu:(1) Keterampilan inventif (inventive skill)20Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural

Keterampilaninventifmerupakanketera

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural11 universal bahasa. Antara kerja lapangan dengan pemerian bahasa juga mempunyai hubungan langsung. Semakin banyak penelitian bahasa dilakukan, akan semakin banyak pula informasi yang kita miliki tentang keanekaragaman bahasa. Alasan lain kenapa penelitian bahasa itu perlu dilakukan .

Related Documents:

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan .

Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat diskriptif, yait 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang keharmonisan pernikahan pemuda dewasa dini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif menurut

prosedur penelitian, (4) subjek penelitian, (5) teknik pengumpulan data (6) instrumen penelitian, dan (7) teknik analisis data. 3.1. Jenis dan pendekatan penelitian . Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan cara siswa dalam memahami konsep materi bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang

Penelitian Kuantitatif 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang memiliki dasar menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Metode kuantitatif digunakan dalam suatu penelitian apabila: a. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. b. Penelitian

Stuart Russell and Peter Norvig, Artificial Intelligence: A Modern Approach(3rd Edition) (Pearson, 2009). For . Russell’s warnings, see John Bohannon, “Fears of an AI Pioneer,” Science349, 2015. Artificial Intelligence and Deterrence: Science, Theory and Practice . STO-MP-SAS-141 14 - 3 . To this end, AI is a field of science that attempts to provide machines with problem-solving .