Konsep Dan Teori Pembangunan - Perpustakaan UT

3y ago
239 Views
19 Downloads
959.19 KB
62 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Eli Jorgenson
Transcription

MODUL 1Konsep dan Teori PembangunanDr. Drajat Tri Kartono, M.Si.Prof. Dr. Hanif Nurcholis, M.Si.PE N DA H UL U ANModul ini membahas tentang Konsep dan Teori Pembangunan. Modulini dibagi dalam 2 Kegiatan Belajar: 1) membahas Pengertian danKonsep Pembangunan dan 2) membahas tentang beberapa TeoriPembangunan. Pada Kegiatan Belajar 1, Anda diperkenalkan denganpengertian pembangunan, kemudian akan dilanjutkan dengan mengukurpembangunan, dan konsep pembangunan. Kegiatan Belajar 2, membahasbeberapa teori pmbangunan. Pertama tentang teori Modernisasi, meliputi: (1)Teori Harrod-Domar : Tabungan dan Investasi, (2) Max Weber: EtikaProtestan, (3) David McClelland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach, (4)W.W. Rostow: Lima Tahap Pembangunan, (5) Bert F. Hoselitz: FaktorFaktor Non-ekonomi, (6) Alex Inkeles dan David H. Smith: ManusiaModern. Kedua, teori dependensi atau ketergantungan, meliputi: (1) RaulPrebisch: industri substitusi impor, (2) Perdebatan tentang imperialisme dankolonialisme, (3) Paul Baran: sentuhan yang mematikan dan kretinisme, danteori Sistem Dunia Immanuel Wallerstein.Dengan mempelajari modul ini, Anda dapat menjelaskan konsep dandasar-dasar teori pembangunan. Secara khusus, setelah menyelesaikan modulini, Anda diharapkan dapat menjelaskan:1. pengertian pembangunan;2. konsep-konsep pembangunan;3. teori-teori pembangunan

1.2Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota Berdasarkan tujuan tersebut, modul ini terdiri dari 2 (dua) kegiatanbelajar, yaitu Kegiatan belajar 1membahas tentang Pengertian dan KonsepPembangunan; Kegiatan belajar 2membahas tentang teori pembangunanSelamat belajar!

IPEM4542/MODUL 11.3Kegiatan Belajar IPengertian dan Konsep PembangunanKata pembangunan mungkin saja sangat akrab di telinga kita. Secaraumum kata ini diartikan sebagai usaha untuk mewujudkan kemajuanhidup berbangsa. Akan tetapi pada sebagian besar masyarakat, pembangunanselalu diartikan sebagai perwujudan fisik. Bahkan pada masyarakat kecil,pembangunan mempunyai makna yang khas, seperti makna katapembangunan yang sering kita temukan di berbagai tempat yang ditulis padapapan peringatan di tepi-tepi jalan: hati-hati sedang ada pembangunan mall,jembatan, jalan raya, rumah ibadah, dan sebagainya. Selo Sumardjan bahkanmenceritakan tentang makna pembangunan pada masyarakat kecil yang unikitu seperti cerita seorang penduduk miskin di sebuah kota kecil di luarJakarta. “Saya dulu tinggal di Jakarta. Akan tetapi, karena ada pembangunan,saya terpaksa mengungsi kemari.” (Arief Budiman. 1996. Hal. 1).Ukuran fisik itu menjadi ukuran bagaimana anggapan bahwapembangunan di Indonesia saat ini telah membawa banyak perubahan dinegeri ini, baik pada kawasan pedesaan maupun perkotaan. Jalan-jalan lebardan mulus telah dibangun, berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit,pendidikan, PDAM, dan sebagainya. Tidak ketinggalan juga berbagai saranakemudahan yang berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, khususnyadi bidang informasi.Oleh karena pembangunan pada dasarnya tidak hanya persoalan fisik itumaka pada modul ini, kiranya penting bagi kita untuk menyelaraskan maknapembangunan itu pada perspektif pertumbuhan kemajuan negara, meskimakna pembangunan yang dipahami secara umum tersebut tidaklah salah.Jadi secara umum makna pembangunan adalah setiap usaha mewujudkanhidup yang lebih baik sebagaimana yang didefinisikan oleh suatu negara “anincreasing attainment of one’s own cultural values” (Tjokrowinoto, 1996:1). Ini yang disebut sebagai cita-cita bangsa. Oleh karena itu, merujuk padakonsepsi kenegaraan kita, tujuan akhir pembangunan bangsa Indonesiaadalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,sebagaimana yang tercantum pada sila terakhir Pancasila.Dengan demikian, pembangunan sangat berkaitan dengan nilai, dan acapkali bersifat transendental, suatu gejala meta-disiplin, atau bahkan sebuah

1.4Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota ideologi (the ideology of developmentalisme). Oleh karenanya, para perumuskebijakan, perencana pembangunan, serta para pakar selalu dihadapkan nilai(value choice), mulai pada pilihan epistimologis-ontologi sebagai kerangkafilosofisnya, sampai pada derivasinya pada tingkat strategi, program, atauproyek.Pokok pikiran pembangunan tertuju pada cita-cita keadilan sosial. Untukitu, pembangunan butuh proses dan tahapan terukur. Tahapan itu harus dapatmenyentuh berbagai bidang, yakni pertama ekonomi sebagai ukurankemakmuran materiil. Kedua adalah tahap kesejahteraan sosial. Ketigaadalah tahap keadilan sosial.Dalam Bab XIV UUD 1945 yang berjudul “Kesejahteraan Sosial”,ditegaskan bahwa (sistem) perekonomian berdasar atas asas kekeluargaan,dalam hal ini sumber daya alam sebagai “pokok-pokok kemakmuran rakyatdikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuranrakyat. Selanjutnya, apabila kemakmuran bagi seluruh rakyat belum tercapai,maka Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara.Oleh karena itu, dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi masyarakat ikutdipertimbangkan, tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (socialcapital) juga ikut dipelihara bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalamaspek lingkungan, aspek fungsi kelestarian natural kapital juga sangatdiperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari semua itu, yangterpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragamperilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral hazard) yang dipenuhikepentingan tertentu (vested interest) dari keuntungan semata (rent seeking).Demikianlah, hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruhmasyarakat secara adil melintasi (menembus) batas ruang (inter-region) danwaktu (inter-generation). Implikasinya, kajian aspek spasial menjadi kurangrelevan dalam keadaan empirik yang telah dilukiskan di atas (Nugroho danRochmin Dahuri, 2004).A. BEBERAPA PENGERTIAN PEMBANGUNANPengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarikuntuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang palingtepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikirantentang pembangunan telah berkembang, mulai dari perspektif sosiologi

IPEM4542/MODUL 11.5klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi olehRostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasanpendahuluan pembangunan sosial hingga pembangunan berkelanjutan.Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam halini, pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untukmenciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warganegara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Tema pertama adalah koordinasi,yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan seperti yangtelah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya alternatif yanglebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunanhendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan.Adapun mekanismenya menuntut kepada terciptanya kelembagaan danhukum yang terpercaya dan mampu berperan secara efisien, transparan, danadil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berartipembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaannilai-nilai moral dan etika umat.Secara umum, kita dapat memberikan makna tentang pembangunansebagai suatu proses perencanaan (social plan) yang dilakukan oleh birokratperencanaan pembangunan untuk membuat perubahan sebagai prosespeningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Konseptualisasi pembangunanmerupakan proses perbaikan yang berkesinambungan pada suatu masyarakatmenuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera sehingga terdapatbeberapa cara untuk menentukan tingkat kesejahteraan pada suatu negara.Tolok ukur pembangunan bukan hanya pendapatan per kapita, namun lebihdari itu harus disertai oleh membaiknya distribusi pendapatan, berkurangnyakemiskinan, dan mengecilnya tingkat pengangguran. Beberapa pakarmemberikan definisi pembangunan yang berbeda-beda sebagaimana dalamtabel di bawah ini

1.6Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota Tabel 1.1Definisi Pembangunan Menurut Beberapa PakarTokohEaston (1985)Emil Salim (sebelumnya, sebagaiMenteri Negara PengawasanPembangunan dan Lingkungan Hidup,1978-1983)Johan GaltungBintoro TjokroamidjojoNugroho dan Rochmin Dahuri, 2004PengertianUpaya untuk meningkatkan taraf hidupserta merealisasikan potensi yang adasecara sistematis. Proses sistematikpaling tidak terdiri dari 3 unsur.Pertama, adanya input, yaitu bahanmasukan konservasi. Kedua, adanyaproses konservasi, yaitu wahana untukmengolah bahan masukan. Ketiga,adanya output, yaitu sebagai hasil dariproses konservasi yang dilaksanakan.Pembangunan berkesinambungan(sustainable development) sebagai“suatu proses perubahan yang didalamnya eksploitasi sumber daya,arah,investasi, orientasi pengembanganteknologi, dan perubahan kelembagaansemuanya dalam keadaan yang selarasserta meningkatkan potensi masa kinidan masa depan untuk memenuhikebutuhan dan aspirasi manusia.Upaya untuk pemenuhan kebutuhandasar manusia, baik secara individualmaupun kelompok, dengan cara-carayang tidak menimbulkan kerusakan,baik terhadap kehidupan sosial maupunlingkungan sosial.Pembangunan merupakan suatu prosesperubahan sosial berencana, karenameliputi berbagai dimensi untukmengusahakan kemajuan dalamkesejahteraan ekonomi, modernisasi,pembangunan bangsa, wawasanlingkungan dan bahkan peningkatankualitas manusia untuk memperbaikikualitas hidupnya.Upaya terkoordinasi untuk menciptakanalternatif yang lebih banyak secara sahkepada setiap warga negara untuk

1.7 IPEM4542/MODUL 1TokohRiyadi dan Deddy SupriyadiBratakusumah, 2005Siagian (1994)Ginanjar Kartasasmita (1994)Deddy T. Tikson (2005)Pengertianmemenuhi dan mencapai aspirasinyayang paling manusiawi.Pembangunan merupakan proses untukmelakukan perubahan.Suatu usaha atau rangkaian usahapertumbuhan dan perubahan yangberencana dan dilakukan secara sadaroleh suatu bangsa, negara danpemerintah, menuju modernitas dalamrangka pembinaan bangsa (nationbuilding).Suatu proses perubahan ke arah yanglebih baik melalui upaya yang dilakukansecara terencana.Pembangunan nasional dapat puladiartikan sebagai transformasi ekonomi,sosial dan budaya secara sengajamelalui kebijakan dan strategi menujuarah yang diinginkan.Deddy T. Tikson menambahkan penjelasan tentang transformasi dalamstruktur ekonomi. Peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat disektor industri dan jasa mempunyai kontribusi terhadap pendapatan nasionalsemakin besar. Sebaliknya, ia mengkritisi kontribusi sektor pertanian akanmenjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhanindustrialisasi dan modernisasi ekonomi.Sementara transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusiankemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber dayasosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik.Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, denganbangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, di samping adanyaperubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan danspiritualisme ke materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yangtinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadiorganisasi modern dan rasional.

1.8Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota B. MENGUKUR PEMBANGUNAN1.Kekayaan Rata-RataSebuah negara dikatakan berhasil melaksanakan pembangunan bilapertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Dengan demikian,yang diukur adalah produktivitas masyarakat atau produktivitas negara setiaptahunnya. Atau dalam bahasa teknis ekonominya produktivitas ini diukuroleh Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilaiproduk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara(nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yangdihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidaktermasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negaratersebut.Dengan adanya tolak ukur ini, kita bisa membandingkan negara yangsatu terhadap negara lainnya. Sebuah negara yang mempunyai GNPUS 1000 dianggap lebih berhasil pembangunannya daripada negara lainyang GNPnya US 750. Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlahGNP US 3.004,9 per tahun (tahun 2010). Meskipun angka ini naik sekitar13 persen bila dibandingkan pada tahun 2009, yakni sejumlah 2.349,6 dollarAS, angka ini masih berada di bawah negara-negara yang lebih muda, sepertiMalaysia. Dengan ini, kita bisa menilai sejauh mana selama 60 tahun inipembangunan membawa kesejahteraan bagi rakyat.

IPEM4542/MODUL 11.9Konsep pendapatan nasional ini pertama kali dicetuskan oleh SirWilliam Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasionalnegaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, iamenggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahanbiaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidakdisepakati oleh para ahli ekonomi modern sebab menurut pandangan ilmuekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitunganpendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatanperekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun olehnegara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.2.PemerataanGNP sebuah negara bukan satu-satunya indikator keberhasilanpembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena bisa jadikekayaan tersebut dimiliki tidak merata oleh penduduknya. Semisal sebagiankecil orang di dalam negara tersebut memiliki kekayaan berlimpah,sedangkan sebagian besar hidup dalam kemiskinan. Hal ini bisamenimbulkan ironi. Kadang, kita bisa melihat sebuah negara yang memilikipendapatan per kapita tinggi namun di mana-mana kita lihat orang hidupmiskin, tidak punya tempat tinggal, tidak bisa makan, dan sebagainya.Ini pula yang kemudian ternyata terjadi di Indonesia. Pada 13 Desember2007, majalah Forbes memublikasikan daftar 40 orang terkaya di Indonesia.Di mana bila digabungkan seluruh kekayaan mereka, diperoleh angka US 38,02 miliar atau sekitar 372,4 Triliun rupiah. Fantastis! Sekaligus menjadisebuah paradoks yang luar biasa besar di negeri ini. Sementara, mayoritas

1.10Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota rakyat di bawah garis kemiskinan, tidak bisa menikmati akses pendidikan, takoptimal menikmati layanan kesehatan.Masalah pokok negara berkembang adalah kesenjangan ekonomi atauketimpangan distribusi pendapatan atau tingkat kemiskinan atau jumlahorang yang hidup di bawah garis kemiskinan.Kesejahteraan:Pendapatan perkapitaDistribusi pendapatanMeningkat danmerataPemerintahberhasilMenurunMeningkat dantidak merataTidak berubah dantidak merataPemerintahGagalKebijakan dan perencanaan pembangunan Orde Baru adalahpembangunan dipusatkan di Jawa (khususnya di Jakarta) dengan harapanakan terjadi “trickle down effect” dengan orientasi pada pertumbuhan yangtinggi.Masalah kesenjangan, jika tidak berhati -hati dan tidak ditangani secaratepat, mempunyai potensi makin membesar dengan adanya deregulasi. Upayaderegulasi sebagai penyesuaian diri terhadap globalisasi membukapersaingan lebih leluasa. Yang kuat dan mampu bersaing akan lebih mampumemanfaatkannya dibandingkan dengan yang lebih lemah. Aset produktifdapat makin terkonsentrasi pada kelompok yang jumlahnya terbatas. Olehkarena itu, apabila untuk menegakkan ekonomi pasar dan menggerakkankegiatan ekonomi diperlukan deregulasi maka untuk mengatasi kesenjangandiperlukan intervensi, yakni melindungi dan memberi kesempatan bagi yanglemah untuk tumbuh. Inilah tema keberpihakan kepada yang lemah.Keseimbangan antara kebijakan-kebijakan deregulasi dan regulasi ini amatmenentukan kemampuan bangsa untuk tumbuh secara berkesinambungandengan gejolak yang minimal.

IPEM4542/MODUL 11.113.Kualitas KehidupanSalah satu cara untuk mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negaraadalah dengan menggunakan tolak ukur PQLI (Physical Quality of LifeIndex). Tolak ukur ini diperkenalkan oleh Moris yang mengukur tigaindikator, yaitu rata-rata harapan hidup sesudah umur satu tahun, rata-ratajumlah kematian bayi, dan rata-rata persentase buta dan melek huruf.a.Indeks pembangunan manusia (Human Development Index)The United Nations Development Program (UNDP) telah membuatindikator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapaindikator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks iniadalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia.Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepadapengembangan sumber daya manusia. Dalam pemahaman ini,pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuanmengembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Halini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumber dayamanusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluangmenentukan jalan hidup manusia secara bebas.Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai faktor penting dalamkehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhipeningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada tigakomponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umurpanjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, danpeningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks inidibuat dengan mengombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapanhidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD,SMP, dan SMA, (3) pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkanpurchasing power parity. Pengembangan manusia berkaitan erat denganpeningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalampeningkatan knowledge, attitude, dan skills, di samping derajat kesehatanseluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

1.12Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota b.Kerusakan lingkunganSebuah negara yangtinggi produktivitasnya,dan merata pendapatanpenduduknya bisa sajaberada dalam prosesuntuk menjadi semakinmiskin. Hal ini, itas tinggi itutidakmemedulikandampak lingkungannya.Jika alam habis terkuras maka otomatis kehidupan manusia pun terancam.Inilah pula yang kemudian saat ini melanda Indonesia. Kita bisa melihatbeberapa waktu yang lalu dan hingga kini bencana terus menerus melandaIndonesia sebagai indikator bahwa alam di negara ini mengalami kerusakanparah, mulai dari pembalakan liar hingga pencemaran laut di luar kadar yangditoleransikan.Garis-garis Besar Haluan Negara telah menetapkan bahwa di dalampelaksanaan pembangunan, sumber-sumber alam Indonesia haruslahdigunakan secara rasional. Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negaraselanjutnya digariskan pula bahwa penggalian sumber-sumber kekayaan alamharus diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup manusia,dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan denganmemperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang.C. MODEL-MODEL PEMBANGUNANDi Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi katakunci bagi segala hal. Secara umum, pembangunandiartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupanmasyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan yangdimaksudkan terutama adalah kemajuan material. Maka,pembangunan acap kali diartikan sebagai kemajuan yangdicapai oleh satu masyarakat di bidang ekonomi; bahkandalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai

IPEM4542/MODUL 11.13suatu bentuk kehidupan yang kurang diharapkan bagi ‘sebagian orangtersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagipemerintah yang berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya(Budiman, 1995: 1-2).Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok: pertama, masalahmateri yang mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yangmenjadi pengambil inisiatif, yang menjadi manusia pembangun.Bagaimanapun juga, pemb

Konsep dan Teori Pembangunan Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si. Prof. Dr. Hanif Nurcholis, M.Si. PENDAHULUAN M odul ini membahas tentang Konsep dan Teori Pembangunan. Modul ini dibagi dalam 2 Kegiatan Belajar: 1) membahas Pengertian dan Konsep Pembangunan dan 2) membahas tentang beberapa Teori Pembangunan.

Related Documents:

kebijakan pembangunan ekonomi, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Materi yang dibahas adalah teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, tahap-tahap pertumbuhan ekonomi, teori-teori hambatan pembangunan, kebijakan-kebijakan pembangunan, pembangunan ekonomi di Indonesia, dan sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Capaian Pembelajaran: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu .

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

Ekonomi Pembangunan dan . Pembangunan Ekonomi . Prof. Lincolin Arsyad . odul 1 ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk memahami konsep dan paradigma-paradigma pembangunan ekonomi yang berkembang hingga saat ini. Pada modul ini, dijelaskan evolusi makna pembangunan dan indikator-indikator pembangunan. Setelah mempelajari modul ini, secara umum, Anda diharapkan dapat menjelaskan evolusi makna .

setiap negara yang menjalankan pembangunan. konsep ini merupakan suatu teori ekonomi tentang pembangunan yang mensyaratkan suatu kombinasi tabungan, penanaman modal, dan bantuan asing dengan jumlah yang tepat, agar negara berkembang dapat berjalan menelusuri pertumbuhan ekonomi yang menurut sejarahnya telah dilalui oleh negara maju.

sosiologi untuk menggali lebih mendalam isi buku ini agar memperoleh . teori pembangunan, di antaranya teori tradisionalisme, teori . menarik, yang diawali dari pengertian pembangunan hingga teori-teori klasik ataupun modern yang berkembang seputar pembangunan.

merupakan aplikasi teori ekonomi untuk menjelaskan permasalahan pembangunan, khususnya pembangunan negara dunia ketiga. Dengan kata lain . kelembagaan dan kebiasaan masyarakat. 2. Teori Dualisme Boeke Teori dualisme dikembangkan pertama kali oleh pemikir berkebangsaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Perpustakaan 1. Pengertian Perpustakaan Pada umumnya setiap lembanga ataupun instansi baik pemerintah maupun swasta memiliki perpustakaan ataupun pusat informasi. Perpustakaan berasal dari kata pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku.

Agile Development in a Medical Device Company Pieter Adriaan Rottier, Victor Rodrigues Cochlear Limited rrottier@cochlear.com.au Abstract This article discuss the experience of the software development group working in Cochlear with introducing Scrum as an Agile methodology. We introduce the unique challenges we faced due to the nature of our product and the medical device industry. These .