Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa

3y ago
104 Views
12 Downloads
345.18 KB
39 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Josiah Pursley
Transcription

Modul 1Hakikat Strategi Pembelajaran BahasaDrs. Khaerudin Kurniawan, M. Pd.PEN D A HU L UA NSaudara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakanmateri awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan inimencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatanpembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teoriyang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa. Setelah mempelajarimateri ini Anda diharapkan dapat menjelaskan:1. konsep umum strategi pembelajaran;2. pengertian pendekatan pembelajaran;3. pengertian metode pembelajaran;4. pengertian teknik pembelajaran; dan5. teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.Saudara tentu mempelajari materi ini secara mandiri atau bersama-samadengan teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia. Saudara dapat juga mengukur kompetensi Saudara setelahmempelajari, mendalami, dan mengerjakan tugas serta latihan yang ada dalammodul ini. Oleh karena itu, kerjakanlah latihan atau tugas sebagai bekalpenguasaan terhadap kompetensi yang Anda pelajari. Lihatlah kunci jawabanapabila Anda ingin mencocokkan kebenaran jawaban yang telah Anda kerjakan.

1.2Pengajaran Keterampilan Berbahasa Kegiatan Belajar 1Hakikat Strategi PembelajaranBelajar dan mengajar merupakan salah satu tugas utama seorang guru. Untukmelaksanakan tugas tersebut, guru memerlukan pedoman yang dapatdijadikan pegangan agar apa yang dilakukannya sesuai dengan kebijakanpemerintah. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan KementerianPendidikan dan Kebudayaan. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatanproses belajar-mengajar, pegangan guru yang utama ialah kurikulum.Kurikulum disusun berdasarkan suatu pendekatan yang dilandasipandangan atau filsafat tertentu. Apabila pandangan berubah dan pendekatanberubah, maka kurikulum pun akan berubah. Ini berarti pedoman proses belajarmengajar juga berubah.Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan program pendidikandengan kebutuhan masyarakat atau pembangunan, serta meningkatkan mutupendidikan. Dalam beberapa dasawarsa ini, telah terjadi beberapa kaliperubahan pendekatan dalam dunia pembelajaran, termasuk di dalamnyapembelajaran bahasa Indonesia. Berikut ini akan dipaparkan: (1) konsep umumstrategi pembelajaran, (2) macam-macam strategi pembelajaran, (3) pengertianpendekatan, metode, dan teknik pembelajaran, (4) hubungan pendekatan,metode, dan teknik pembelajaran.A. KONSEP UMUM STRATEGI PEMBELAJARANStrategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategia, yang berarti „ilmuperang‟ atau „panglima perang‟. Berdasarkan pengertian atau konsep tersebut,maka dapat dinyatakan bahwa strategi adalah suatu seni merancang operasidalam peperangan, misalnya cara mengatur posisi atau siasat berperangangkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara. Strategi dapat pula diartikansebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian, peristiwa, atau hal-ihwallainnya. Dalam hal ini, Anda sebagai calon pendidik diharapkan dapatmenerapkan dan memilih strategi apa yang cocok dengan karakteristik pesertadidik, kondisi daerah, dan situasi satuan pendidikan tempat Anda bertugas.Anthony (1972:5) menjelaskan bahwa strategi adalah teknik yangdigunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bidang administrasi(pembelajaran), strategi diartikan sebagai upaya yang bersifat makro,

PBIN4218/MODUL 11.3menyeluruh, berjangka panjang, dan didasarkan atas keputusan hasil penalaran,pemikiran, atau penelitian. Strategi merupakan tugas pokok seorang guru(pendidik) apabila guru tersebut menginginkan pembelajaran yang dilaksanakanmencapai target sesuai dengan rancangan yang dipilih. Berdasarkan pemikirantersebut, maka dapat dijelaskan bahwa strategi merupakan suatu landasan,ancangan, atau approach. Dengan demikian, guru harus memiliki strategipembelajaran.Selanjutnya, Anthony (1972:5) membedakan antara pendekatan denganteknik. Pendekatan adalah seperangkat asumsi teoretik yang menjadi ciri suatupembelajaran, sedangkan teknik adalah seperangkat cara yang dilakukan untukmemudahkan belajar. Anthony (1972:5) menjelaskan bahwa “An approach isaxiomatic. It describes the nature of the subject matter to be taught. It states apoint of view, a philosophy, an article of faith-something which on believes butcannot necessarily prove”. Artinya, ancangan adalah suatu hal yang bersifataksiomatik. Ancangan yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai suatu sifat dasarpokok-pokok masalah yang harus direnungkan (direfleksikan) dan harusdipikirkan. Ia merupakan cara pandang seseorang sesuai dengan filsafat dankeyakinan yang dianutnya. Dari ancangan inilah akan lahir metode dan darimetode akan lahir teknik pembelajaran. Ancangan, metode, dan teknikpembelajaran merupakan proses tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan satudengan yang lain.Permasalahan sekarang adalah strategi apa yang dapat dijadikan landasanpengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah sekarang dan di masa yangakan datang? Mengapa ini perlu dijadikan landasan, acuan, rujukan, ataupanduan oleh guru bahasa dan sastra Indonesia? Jawabannya adalahperkembangan dan pengajaran bahasa Indonesia terus berubah dan berkembangdari waktu ke waktu karena itu strategi yang dipilih disesuaikan dengansubstansi isi kompetensi dasar, karakteristik bahan ajar, karakteristik siswa,sarana dan prasarana, dan komponen pembelajaran lain yang relevan denganpembelajaran dan pengajaran. Apabila calon guru/guru bahasa Indonesia tidakmengikuti perkembangan zaman terutama dengan adanya kemajuan di bidangteknologi informasi dan komunikasi, maka pengajaran bahasa Indonesia akantetap berjalan di tempat, pembelajaran akan membosankan dan tidak menarik,pembelajaran bahasa Indonesia dianaktirikan, dan lain-lain. Oleh karena itu,seorang guru bahasa Indonesia harus memahami konsep umum strategipembelajaran agar dalam pelaksanaan pembelajaran lebih menarik, komunikatif,

1.4Pengajaran Keterampilan Berbahasa interaktif, dan pada gilirannya peserta didik tertarik terhadap mata pelajaranbahasa Indonesia di sekolah.1.Pengertian Belajar dan PembelajaranBruner (1960:16-17) menyatakan bahwa proses belajar dan pembelajaranitu terdiri atas 3 episode, yaitu (1) melakukan pengolahan informasi, (2)melakukan pembelajaran transformasi, dan (3) melakukan sistem evaluasi. Yangdimaksud dengan pemerolehan dan pengolahan informasi ialah prosespenjelasan, penguraian, atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip strukturpengetahuan, keterampilan, dan sikap. Transformasi adalah suatu prosesperalihan atau perpindahan prinsip-prinsip struktur tersebut di atas ke dalam diripeserta didik. Tentu saja proses transformasi itu antara lain adalah melaluiinformasi (pemerolehan dan pengolahan). Namun, informasi itu harus dianalisis,diubah, diolah, dan ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih abstrak ataukonseptual agar dapat digunakan dalam hal-hal yang lebih luas, lebih bermakna,dan fungsional dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peran dan bantuanguru sangat diperlukan. Adapun yang dimaksud dengan evaluasi adalah tarafpenilaian, untuk mengukur sampai di mana penguasaan pengetahuan,keterampilan, sikap, dan kompetensi itu dapat ditransformasikan ataudimanfaatkan oleh peserta didik sebagai subjek pembelajaran.2.Hakikat Strategi PembelajaranUno (2008:1) mengemukakan pendapatnya bahwa hakikat strategipembelajaran adalah mengolah informasi yang ada untuk disampaikan kepadapeserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selanjutnya,Uno (2008:1) mengutip pendapat para ahli strategi pembelajaran di antaranya:(1) strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih,yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menujutercapainya tujuan pembelajaran tertentu, (2) strategi pembelajaran merupakancara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalamlingkungan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran dimaksud meliputisifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikanpengalaman belajar peserta didik, (3) strategi pembelajaran terdiri atas seluruhkomponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajaryang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapaitujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya terbatasprosedur atau tahapan kegiatan belajar, melainkan termasuk juga pengaturan

PBIN4218/MODUL 11.5materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada pesertadidik, (4) strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihantertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setiaptingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatanbelajarnya harus dapat dipraktikkan.Berdasarkan pendapat di atas berkenaan dengan konsep strategipembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran (bahasa)merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh guru (bahasa) untukmenyampaikan materi pembelajaran (bahasa) sehingga akan memudahkanpeserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang padaakhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir pembelajaran (Uno,2008: 2).Apabila kita mencermati kembali definisi strategi pembelajaransebagaimana yang dipaparkan di atas maka jelas disebutkan bahwa strategipembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknikyang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataanlain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada metode danteknik. Artinya, metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakanbagian dari strategi pembelajaran.Melihat konteks di atas, menarik pula untuk disimak uraian yang diberikanoleh Sanjaya (2005: 100-101). Menurut Sanjaya (2005: 100-101), di sampingistilah strategi, metode, dan teknik, dalam konteks pembelajaran ada juga istilahmodel mengajar (models of teaching). Istilah ini dipopulerkan oleh Bruce Joycedan Marsha Weil dalam bukunya yang sangat terkenal Models of Teaching(1972). Dalam buku itu, Joyce dan Weil (1972) mengupas lebih dari 25 modelmengajar yang dikelompokkan dalam 4 kelompok (family), yaitu (1) KelompokModel Pemrosesan Informasi (The Information Processing Family), (2) ModelPribadi (The Personal Family), (3) Kelompok Sosial (The Social Family), dan(4) Kelompok Model Tingkah Laku (Behavioral Models of Teaching).Jika dilihat dari uraian suatu model mengajar, maka tampaknya modelmemiliki arti lebih luas daripada strategi. Suatu model mengajar ditentukanbukan hanya apa yang harus dilakukan guru, melainkan menyangkut empat halpokok, yaitu tahapan-tahapan model, sistem sosial yang diharapkan, prinsipprinsip reaksi guru dan siswa, serta sistem penunjang yang diisyaratkan.Terdapat istilah lain yang lebih umum dari istilah strategi dan modelpembelajaran, yaitu istilah pendekatan (approach). Pendekatan memang tidaksama dengan strategi ataupun model. Pendekatan adalah istilah yang diberikan

1.6Pengajaran Keterampilan Berbahasa untuk hal yang bersifat lebih umum, sedangkan strategi adalah penjabaran daripendekatan yang digunakan. Killen (1998) membedakan istilah pendekatandengan strategi. Menurut Killen (1998), ada dua pendekatan yang dapatdigunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaranyang berorientasi kepada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatanpembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student-centered approaches).Selanjutnya, Killen (1998) merinci berbagai strategi pembelajaran yangtermasuk ke dalam kedua pendekatan di atas. Uraian di atas menegaskan bahwaproses pembelajaran dapat dimulai dari istilah pendekatan, kemudian daripendekatan itu dijabarkan pada model pembelajaran, strategi pembelajaran,metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan taktik pembelajaran (Sanjaya,2005:100-101).3.Pengertian Pendekatan, Metode, dan Teknik PembelajaranKita mengenal istilah pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran dalamproses belajar-mengajar. Istilah-istilah pendekatan, metode, dan teknikpembelajaran sering digunakan dengan pengertian yang sama. Artinya, orangmenggunakan istilah pengertian pendekatan sama artinya dengan istilahpengertian metode. Sebaliknya, orang menggunakan istilah metode sama artinyadengan istilah pengertian pendekatan. Demikian pula, terkadang istilah teknikdan metode digunakan dengan pengertian yang sama atau keduanya diartikansama.Ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, namun dalampenerapan pembelajaran terkadang ketiga hal tersebut saling berkaitan. Tentanghal ini, Ramelan (1982) mengutip pendapat Anthony yang mengatakan bahwapendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan danberhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatanmerupakan dasar teoretis untuk suatu metode.Sementara itu, asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsiyang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; ada pula yang menganggap bahasasebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan; dan ada lagiyang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan.Asumsi-asumsi tersebut menimbulkan pendekatan-pendekatan yangberbeda, yaitu sebagai berikut.a. Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berartiberusaha membiasakan dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.Tekanannya pada pembiasaan.

PBIN4218/MODUL 1b.c.1.7Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berartiberusaha untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan.Tekanan pembelajarannya pada pemerolehan kemampuan berbicara.Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa dalam pembelajaran bahasayang harus diutamakan ialah pemahaman akan kaidah-kaidah yangmendasari ujaran, tekanan pembelajaran pada aspek kognitif bahasa, bukanpada kemampuan menggunakan bahasa.B. BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANBAHASAPendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa antaralain ialah pendekatan tujuan dan pendekatan struktural. Kemudian menyusulpendekatan-pendekatan yang dipandang lebih sesuai dengan hakikat dan fungsibahasa, yakni pendekatan komunikatif. Ketiga pendekatan ini salingberhubungan/saling menunjang. Di samping pendekatan-pendekatan di atas,terdapat juga pendekatan yang lain, yaitu pendekatan tata bahasa danpendekatan terjemahan. Namun, pada bagian ini ketiga pendekatan di atas yangakan dibahas, kedua pendekatan terakhir tidak akan dibahas.1.Pendekatan TujuanPendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatanbelajar-mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuanyang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu,maka dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknikpengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebutdapat dicapai. Jadi, proses belajar-mengajar ditentukan oleh tujuan yang telahditetapkan untuk mencapai tujuan itu sendiri.Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa kurikulum disusunberdasarkan suatu pendekatan. Seperti kita ketahui, Kurikulum 1975 merupakankurikulum yang berorientasi pada pendekatan tujuan. Sejalan dengan hal itumaka bidang-bidang studi pun orientasinya pada pendekatan tujuan; demikianpula bidang studi Bahasa Indonesia karena orientasinya pada tujuan makapembelajarannya pun menekankan pada tercapainya tujuan. Misalnya, untukpokok bahasan menulis, tujuan pembelajaran yang ditetapkan ialah "Siswamampu membuat karangan/cerita berdasarkan pengalaman atau informasi daribacaan”. Berdasarkan pada pendekatan tujuan ini, maka yang paling pentingdari pendekatan tujuan ini ialah tercapainya tujuan, yakni siswa memilikikemampuan mengarang. Adapun mengenai bagaimana proses pembelajarannya,

1.8Pengajaran Keterampilan Berbahasa bagaimana metode pembelajarannya, dan bagaimana teknik pembelajarannyapada pendekatan tujuan ini tidak begitu dipentingkan atau bukan merupakanmasalah penting.Demikian pula jika yang diajarkan adalah pokok bahasan struktur bahasaIndonesia dengan tujuan "Siswa memiliki pemahaman mengenai bentuk-bentukkata bahasa Indonesia" maka pada pendekatan tujuan ini tujuan pembelajarantersebut dapat dicapai dengan baik melalui pembelajaran morfologi bahasaIndonesia.Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan "cara belajartuntas". Dengan "cara belajar tuntas", berarti suatu kegiatan belajar-mengajardianggap berhasil apabila sedikitnya 85% dari jumlah siswa yang mengikutipelajaran itu menguasai minimal 75% dari bahan ajar yang diberikan oleh guru.Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif; jika sekurangkurangnya 85% dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawabdengan benar minimal 75% dari soal yang diberikan oleh guru, makapembelajaran dapat dianggap berhasil.2.Pendekatan StrukturalPendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalampembelajaran bahasa yang dilandasi oleh asumsi bahwa bahasa sebagaiseperangkat kaidah, norma, dan aturan. Atas dasar anggapan tersebut, timbulpemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaankaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasaperlu dititikberatkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang terdiri atas:fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam hal ini, pengetahuan tentang pola-polakalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Jelas bahwa aspekkognitif bahasa lebih diutamakan daripada aspek afektif dan aspek psikomotor.Pendekatan struktural di samping memiliki berbagai kelemahan, pendekatanstruktural juga memiliki berbagai kelebihan. Dengan pendekatan struktural,siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat karena mereka memahamikaidah-kaidahnya. Misalnya, mereka mungkin tidak akan membuat kesalahanseperti di bawah ini.a. "Bajunya anak itu baru".b. "Di sekolahan kami mengadakan pertandingan sepak bola".c. "Anak-anak itu lari-lari di halaman".

PBIN4218/MODUL 13.1.9Pendekatan KomunikatifPada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentangbahasa dan pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan denganperkembangan pola pikir masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembelajaranbahasa Indonesia, akhir-akhir ini sedang digalakkan penerapan pendekatankomunikatif dalam bahasa Indonesia.Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi olehpemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasimerupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Pendekatankomunikatif lahir dari banyaknya penggunaan komunikasi (bahasa).Komunikasi itu sendiri dapat diartikan proses interaksi yang terjadi secara duaarah antara penutur dan petutur. Tampak bahwa komunikasi melalui bahasatidak hanya dipandang sebagai seperangkat kaidah tetapi lebih luas lagi, yaknisebagai sarana untuk berkomunikasi. Ini berarti bahasa ditempatkan sesuaidengan fungsinya, yaitu fungsi komunikatif.Selanjutnya, bentuk-bentuk komunikasi dapat dilakukan melalui: (1)komunikasi searah dan (2) komunikasi dua arah. Komunikasi searah adalahkomunikasi yang terjadi secara searah atau disampaikan oleh penutur saja tanpaadanya respons dari petutur. Contoh komunikasi searah adalah ceramah,khotbah, dan pidato. Sementara itu, komunikasi dua arah adalah komunikasiyang terjadi secara dua arah atau disampaikan oleh penutur dan petutur denganadanya respons dari keduanya. Contoh komunikasi dua arah adalah dialog,debat, dan diskusi. Melalui adanya komunikasi inilah maka Littlewood (1981)berpendapat bahwa pemikiran pendekatan komunikatif didasarkan pemikiranpendekatan-pendekatan sebagai berikut.a. Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang lebih luastentang bahasa. Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasatidak terbatas pada tata bahasa dan kosakata, tetapi juga pada fungsikomunikatif bahasa.b. Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalampembelajaran bahasa. Hal itu menimbulkan kesadaran mengajarkan bahasatidak cukup dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentukbahasa asing, tetapi harus mengembangkan cara-cara menerapkan bentukbentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai s

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Related Documents:

media pembelajaran, hakikat media pembelajaran Bahasa Indonesia, jenis-jenis media Pembelajaran BI. dan penggunaan media pembelajaran bahasa. 2. Mampu menguasai konsep mengenai beda antara media . pengembangan materi dan mediayang tepat, 4) menggunakanmateri dan media, 5) meminta tanggapan dari siswa, dan 6) mengevaluasi proses belajar. .

Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak (EYL) Kasihani K. E. Suyanto . EYL teachers, metode mengajar dan teknik mengajar, media, keterampilan dan komponen bahasa Inggris, dan penilaian pembelajaran EYL. Untuk memperlancar pemahaman Anda, modul ini dilengkapi dengan tugas, latihan, tes formatif, dan kunci jawaban. .

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakainya. Laras bahasa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Laras bahasa biasa digunakan oleh masyarakat luas, sedang laras bahasa khusus dalam pemakaian khusus. Contoh dalam penulisan berita menggunakan laras bahasa .

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Strategi 1. Pengertian Strategi Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo,1971:24). Strategi

13 BAB II STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA A. Strategi 1. Pengertian Strategi Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat.1 Menurut istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling

Bahasa Melayu PSU perlu mempelbagaikan kaedah mengajar supaya pelajar dapat mempelajari dan menguasai Bahasa Melayu dengan mudah dan berkesan. Kata kunci: Strategi pembelajaran bahasa, pendidikan Bahasa Melayu, jantin

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

and more importantly out of the tank while the pump is running. This constant flushing ensures that the water in the tank remains fresh and eliminates the risk of stagnant water during normal system operation. See fig 2. GT-C, composite tank The GT-C pressure tank is a lightweight pressure tank. The diaphragm is a chlorine-resistant 100 % butyl