BAB II KAJIAN TEORI A. Model, Pembelajaran, Dan Model .

3y ago
56 Views
2 Downloads
750.61 KB
34 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tripp Mcmullen
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORIA. Model, Pembelajaran, dan Model Pembelajaran1. Hakikat ModelMenurut Lefudin (2017, hlm. 171) model merupakan suatu konsepsiuntuk mengejar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam modelmencakup strategi, pendekatan, metode maupun teknik, contohnya modelpembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, atau modelpembelajaran langsung.Model adalah suatu rencana, pola atau pengaturan kegiatan guru danpeserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yangterkait dalam pembelajaran, yakni guru, peserta didik, dan media termasukbahan ajar atau materi subjeknya (Poedjiadi, 2005, hlm. 119).Model menurut Mills dalam Rahmiati (2009, hlm. 18) dalam LPMP JawaBarat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau kelompokorang mencoba bertindak berdasarkan model. Hal itu merupakan interpretasiatas hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.Jadi dapat disimpulkan bahwa model adalah suatu hubungan yang terjalinantar elemen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Model pembelajaranlangsung dapat digunakan untuk membangaun model pembelajaran dalambidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahandapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatupengetahuan dapat dihasilkan (Lefudin, 2017, hlm. 45).Rusman (2016, hlm. 202-203) pembelajaran kooperatif (cooperativelearning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar danbekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanyaterdiri sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.Pada hakikatnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok. Olehkarena itu, banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalamcooperative learning karena mereka beranggapan telah biasa melakukancooperative learning dalam bentuk belajar kelompok.11

122. PembelajaranMenurut Sagala (2011, hlm. 61) pembelajaran adalah membelajarkansiswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakanpenentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran adalah sebuah prosesdimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkandia ikut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus ataumenghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakansubset khusus dari pendidikan.Pembelajaran menurut Suprijono (2009, hlm. 13) berdasarkan maknaleksikal berarti proses, cara, dan perbuatan mempelajari. Guru mengajardalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagipeserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subyek pembelajaran berpusatpada peserta didik.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwapengertian pembelajaran adalah suatu hubungan interaksi antara peserta didikdengan pendidik yang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turutserta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus dalam rangkapembentukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.a. Tujuan PembelajaranMenurut Sagala (2011, hlm. 62) pembelajaran adalah kegiatan gurusecara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secaraaktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Tujuanpembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusantujuan yang jelas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dariproses pembelajaran itu sendiri. Suatu tujuan pembelajaran juga harusmemenuhi syarat-syarat berikut:1) Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran (tidak menimbulkanpenafsiran yang bermacam-macam)2) Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untukmemudahkan penyusunan alat evaluasi.

13Berdasarkan uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa tujuanpembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasaioleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalambentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuanpembelajaran ini harus disesuaikan dengan kompetensi inti, kompetensidasar, dan indikator pencapaian siswa. Selain itu tujuan pembelajaran yangdirumuskan juga harus spesifik dan operasional agar dapat digunakansebagai tolak ukur keberhasilan dari proses pembelajaran.b. Komponen-Komponen PembelajaranDi dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitandengan proses pembelajaran, yaitu:1) KurikulumSecara etimologis, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani,curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”, jadikurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garisstartsampai garisfinish.Secaraterminologis,istilah kurikulummengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harusditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atauijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaranatau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga segalasesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuaidengan tujuan pendidikan yang diharapkan.Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yangsangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. andandalamperkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulumtidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat2) GuruKata guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berartiguru, tetapi arti harfiahnya adalah “berat”, jadi guru yaitu seorangpengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk

14pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pesertadidik. Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yangpaling maju, guru memegang peranan penting. Guru merupakan satudiantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Perananguru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmupengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, danpengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatanbelajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.3) SiswaSiswa atau murid biasanya digunakan untuk seseorang yangmengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembagapendidikan lainnya, di bawah bimbingan seseorang atau beberapa guru.Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagiseseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana.Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajaryang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dankebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampakpengiring (nurturant effect) berupa terapan pengetahuan dan ataukemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akanmembantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.4) MetodeMenurut Sudrajat (2008, hlm. 7) menyatakan bahwa metode ialahsebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yangberbeda di bawah kondisi yang berbeda, metode pembelajaran adalahcara yang dapat dilakukan untuk membantu proses belajar-mengajaragar berjalan dengan baik. Adapun macam-macam metode tersebutantara lain:

15(a) Metode CeramahMetode ceramah yaitu sebuah metode mengajar denganmenyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepadasejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.(b) Metode Tanya JawabMetode tanya jawab adalah suatu metode dimana gurumenggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan muridmenjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan gurumenjawab pertanyaan murid itu.(c) Metode DiskusiMetode diskusi dapat diartikan sebagai siasat “penyampaian”bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan danmenemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifatproblematis.(d) Metode DemonstrasiMetode demonstrasi adalah metode mengajar dengan caramemperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatukegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan mediapembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yangsedang disajikan.(e) Metode EksperimenMetode eksperimen adalah metode atau cara dimana guru danmurid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaanuntuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi.(f) MateriMateri juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatansiswa. Adapun karakteristik dari materi yang bagus menurutHutchinson dan Waters (1987, hlm. 78) adalah:(1) Adanya teks yang menarik.(2) Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputikemampuan berpikir siswa.

16(3) Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan danketerampilan yang sudah mereka miliki.(4) Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.Dalam kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian rupa,sehingga cocok untuk mencapai tujuan dengan memperhatikankomponen-komponen yang lain, terutama komponen anak didikyang merupakan sentral. Pemilihan materi harus benar-benar dapatmemberikan kecakapan dalam memecahkan masalah kehidupansehari-hari.5) Alat Pembelajaran (Media)Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamakdari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadimedia adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepadapenerima pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alatbelajar atau alat bantu belajar.6) EvaluasiIstilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation”.Menurut Hadi (2011, hlm. 13) mendefinisikan evaluasi sebagai prosesmengumpulkan informasi mengenai suatu objek, melalui suatu objek,dan membandingkannya dengan kriteria, standar dan indikator.3. Model Pembelajarana. Pengertian Model PembelajaranPembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksiantara pendidik dengan peserta didik, baik interaksi secara langsungseperti kegiatan tatap muka maupun tidak langsung yaitu denganmenggunakan media. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakanuntuk menunjang proses pelaksanaan pembelajaran, sebelum menentukanmodel pembelajaran yang digunakan terlebih dahulu mengetahui

17pengertian model pembelajaran, berikut pengertian model menurut paraahli:Model pembelajaran menurut Trianto (2011, hlm. 29) adalah salahsatu pendekatan yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajarsiswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuanprocedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan denganpola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.Sedangkan menurut Ngalimun (2012, hlm. 27) berpendapat modelpembelajaran adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan sebagaipedoman pembelajaran di kelas. Artinya model pembelajaran adalah suaturancangan yang digunakan guru untuk melakukan pengajaran di kelas.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam prosespembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, ataupunketerampilan demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran.b. Ciri-ciri Model riyangdapatmempengaruhi proses belajar yang didukung oleh perilaku danlingkungan belajar, adapun ciri-ciri model pembelajaran adalah sebagaiberikut:1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta ataupengembangnya.2) Landasan pemikiran tentang apa atau bagaimana siswa belajar (tujuanpembelajaran yang akan dicapai).3) Tingkah laku belajar yang diperlukan agar model tersebut dapatdilaksanakan dengan berhasil.4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itudapat tercapai. (Trianto, 2007, hlm. 6)Sedangkan menurut Hamiyah dan Jauhar (2014, hlm. 58)mengemukakan adanya ciri-ciri model pembelajaran yaitu:

181) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran dikelas.4) Memiliki perangkat bagian model.5) Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baiklangsung maupun tidak langsung.Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran memiliki ciri-ciri yaitu memiliki dasar atau landasan teoritikdalam kegiatan belajar dan pembelajaran serta lingkungan sekitar yangmendukung guna mencapai tujuan pembelajaran.B. Hakikat Pembelajaran SainsIlmu pengetahuan alam atau sekarang dikenal dengan istilah science(sains) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkanberdasarkan hasil eksperimen (Sujana, 2009, hlm. 92). Pembelajaran sains padahakekatnya mencakup beberapa aspek antara lain: a) faktual, b) keseimbanganantara proses dan produk, c) aktif melakukan investigasi, d) berpikir induktifdan deduktif, e) pengembangan sikap. Dimana hakikat sains adalah sebagaisikap produk dan proses, maka dalam pembelajarannya diharapkan tidak hanyamenyampaikan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip sajamelainkan proses bagaimana produk sains tersebut ditemukan. Oleh karena itu,pemilihan materi dan model pembelajaran merupakan keberhasilan dalampencapaian tujuan pembelajaran sains. Di samping itu, bila dilihat dari salahsatu fungsi mata pelajaran sains adalah mengembangkan kesadaran tentangadanya hubungan/keterkaitan yang saling mempengaruhi anatara sains,lingkungan, teknologi masyarakat dalam pembelajarannya dibutuhkan wahanayang dapat menumbuhkan kesadaran tersebut.Untuk itu dalam pembelajaran Sains perlu dikaitkan dengan teknologi,karena pada dasarnya antara Sains dan teknologi memiliki hubungan timbalbalik artinya pengembangan sains akan menghasilkan pengetahuan teknologi,

19sementara pengembangan teknologi dapat menghasilkan cara atau saranabagaimana memecahkan masalah sains yang ada. Sains sebagai produk berisiprinsip-prinsip, hukum, dan teori-teori, yang dapat menjelaskan masalah danmemahami alam sekitar serta sebagai fenomena yang terjadi di dalamnya.Oleh sebab itu dikatakan pula bahwa sains merupakan suatu sistem yangdikembangkan oleh manusia untuk mengetahui diri dan lingkungannya,Bundu (2006, hlm. 5) mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu yangberhubungan dengan gejala-gejala alam yang sistematis yang tersusun teratur,berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi, sistematis (teratur)artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri,satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehinggaseluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umumartinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seorang atau beberapaorang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yangsama atau konsisten.C. Model Problem Based Learning (PBL)1. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yangbercirikan adanya suatu permasalahan yang nyata sebagai konteks untukpara peserta didik yang belajar berpikir kritis dan keterampilanmemecahkan masalah dan memperoleh nbahwa“Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagaipembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akanresolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama-tamadalam proses pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) adalah suatupendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagaikonteks bagi peserta didik untuk belajar berpikir kritis dan keterampilanpemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsepyang esensial dan materi pelajaran.”

20Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwaProblem Based Learning (PBL) juga bisa disebut Pembelajaran BerbasisMasalah (PBM) adalah suatu proses belajar dengan mengeluarkankemampuan peserta didik dengan betul-betul dioptimalisasikan melaluiproses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga peserta didikdapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkankemampuan berpikirnya secara berkesinambungan yang berorientasi padamasalah dunia nyata. Karena perkembangan intelektual peserta didikterjadi pada saat individuberhadapan dengan pengalaman baru danmenantang serta ketika mereka berusaha memecahkan masalah yangdimunculkan.2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning:(a) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.(b) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunianyata yang tidak terstuktur.(c) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).(d) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh hkanidentifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.(e) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.(f) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya danevaluasi sumber informasi merupakan proses yag esensial dalamPBM.(g) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.(h) Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah samapentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusidari sebuah permasalahan.Berdasarkan hal di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwapembelajaran berbasis masalah menitikberatkan kepada peserta didiksebagai sumber belajar untuk dapat mengembangkan pengetahuannya

21sendiri dengan menggunakan teknik penyajian masalah. Dalampembelajaran berbasis masalah peserta didik diwajibkan untukmencari jawabannya sendiri dengan melihat masalah-masalah yangada di sekitar mereka, dalam pembelajaran berbasis masalah pendidikhanya berperan sebagai fasilitator yang memantau perkembanganaktivitas yang dilakukan oleh peserta didik agar mencapai target yangtelah dikehendaki.3. Manfaat Model Problem Based Learning (PBL)Di dalam bukunya, Amir (2009, hlm. 27) menjelaskan bahwamanfaat PBL antara lain:a. Menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materiajar, dengan konteks praktik dan tidak sekedar menghapal saja makasebuah pengetahuan akan lebih mudah diingat, karena dalampembelajarannya peserta didik melakukan penyelidikan secaralangsung sehingga pengetahuan yang didapat akan lebih mudahdipahami.b. Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, dalampelaksanaan pembelajaran PBL disajikan masalah yang relevandengan dunia nyata peserta didik, sehingga apa yang dipelajari dikelas tidak akan jauh berbeda dengan apa yang terjadi di dalamkehidupan dunia nyata.c. Mendorong untuk berpikir, dalam hal ini nalar peserta didik dilatihdengan diarahkan untuk mencoba menemukan landasan atasargumennya dan fakta-fakta yang mendukung alasan, sehingga pesertadidik tidak sekedar tahu tetapi juga dipikirkan.d. Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial,karena dikerjakan dalam kelompok-kelompok kecil, maka PBL dapatmendorong terjadinya pengembangan kecakapan kerja tim dankecakapan sosial. Peserta didik diharapkan memahami perannyadalam kelompok dan menerima pandangan orang lain.

22e. Membangun kecakapan belajar (life-long learning skills), denganstruktur masalah yang relevan dengan kehidupan nyata maka pesertadidik dituntut untuk mencari dan mengembangkan pengetahuannya,sehingga peserta didik perlu belajar terus-menerus.f. Memotivasi peserta didik, dengan PBL kita dapat meningkatkanmotivasi dan minat peserta didik dalam belajar karena masalah yangdiciptakan merupakan masalah yang sering mereka temukan erasabersemangat untuk menyelesaikannya.4. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)Dalam beberapa penjabaran dan kesimpulan di atas tentang modelProblem Based Learning, di bawah ini terdapat dalam langkah ProblemBased Learning yang dicontohkan dalam sintaknya pada tabel 2.1 di bawahini:Tabel 2.1 Sintak Problem Based Learning (PBL)Sumber: Warsono dan Hariyanto (2012, hlm.18).TahapanKegiatan Peserta Didik di KelasPeserta didik mendapat penjelasan tentangTahap-1Orientasi peserta didik padamasalahtujuan pembelajaran, menjelaskan logistikyang dibutuhkan, mengajukan fenomena ataudemonstrasi atau cerita untuk memunculkanmasalah, memotivasi peserta didik untukterlibat dalam pemecahan masalah yangdipilih.Tahap-2Mengorganisasi peserta did

A. Model, Pembelajaran, dan Model Pembelajaran 1. Hakikat Model Menurut Lefudin (2017, hlm. 171) model merupakan suatu konsepsi untuk mengejar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam model mencakup strategi, pendekatan, metode maupun teknik, contohnya model

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.