BAB II LANDASAN TEORI A. MANAJEMEN STRATEGIK 1. Pengertian .

3y ago
1.8K Views
974 Downloads
477.10 KB
24 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 1m ago
Upload by : Camden Erdman
Transcription

14BAB IILANDASAN TEORIA. MANAJEMEN STRATEGIK1.Pengertian Manajemen aisenidanpengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasikeputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasimencapai tujuannya1. Atau definisi lainnya serangkaian keputusan ndiimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi yaituformulasi/pembuatan strategi, yang diawali penetapan visi, misi dan tujuanjangka panjang, analisis peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dankelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategik danpemilihan alternatif strategik yang sesuai untuk diadopsi. Yang -sasaranoperasionaltahunan, kebijakan organisasi, memotivasi sumber daya manusia danmengalokasikan sumber-sumber daya lainya agar strategi yang telahditetapkan dapat diimplimentasikan dan yang ketiga pengendalian danevaluasi strategi, mencakup usaha-usaha untuk mengontrol seluruh hasil dari1Fred R. David ., Manajemen Strategik (Jakarta: Salemba Empat, 2011) buku 1, ed 12,2Sondang P. Siagian , Manajemen Strategik (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2012) Cet Ke-10,hlm. 4.hlm. 15.

15penerapan strategi termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi sertamengambil langkah-langkah perbaikan.3Kesimpulannya manajemen strategik adalah suatu kegiatan yangdimulai dari merumuskan strategi dengan melihat keadaan internal daneksternal, melaksanakan strategi tersebut dan mengvaluasi jalannya strategitersebut.2.Jenis-jenis strategia.Strategi IntegrasiStrategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasihosizontal secara kolektif disebut sebagai strategi-strategi integrasivertikal. Strategi-strategi vertikal memungkinkan sebuah perusahaanmemperloleh kendali atas distributor, pemasok dan pesaing. 4b. Strategi InsentifPotensi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan bhal-haltersbutmengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuahperusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik.53Abdul Halim Usman, Manajemen Strategik Syariah (Jakarta: zikrul hakim, 2015) cet.Ke-1, hlm. 20.4Fred R. Fred, Manajemen Strategik (Jakarta: Salemba Empat, 2011) buku 1, ed 12, hlm5Ibid. hlm. 257.252.

16c.Strategi DiversifikasiSebagian besar perusahaan memilih strategi diversifikasi yangterkait untuk memanfaatkan sinergi-sinergi berikut :1) Mentransfer keahllian yang bernilai secara kompetitif, tips dantrik teknologis atau kapabilitas lain dari satu bisnis ke bisnisyang lain.2) Memadukan aktivitas-aktivitas terkait dari bisnis yang terpisahke dalam satu operasi tunggal untuk mencapai biaya yang lebihrendah.3) Memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal luas.4) Kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dankapabilitas sumber daya yang bernilai secara kompetitif.6d. Strategi DefensifTerjadi manakala sebuah organisasi melakuukan pengelompokanulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan danlaba yang menurun.76Ibid. hlm. 260.7Ibid. hlm. 267.

17B. ANALISIS SWOT1.Pengertian Analisis SWOTAnalisis situasi merupaka awal proses perumusan strategi. Selain itu,analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategik untuk menemukankesesuaian strategik antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-keuataninternal,disamping kelemahan internal. Mengingat SWOT adalah akronim untukStrenghts (Keuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang) danThreats (Ancaman)8. Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuhsuatu organisasi, termasuk satuan bisnis tertentu. Sedangkan peluang danancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasiatau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwaanalisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukananalisis strategik, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentustrategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan danpemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untukmeminimalisir kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekandampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.9Oleh karena itulah dikatakan bahwa kerangka berfikir yang logis danseragam harus mencakup semua aspek dalam kehidupan perusahaan karenadengan demikian upaya mencari, menentukan jumlah dan menganalisisberbagai alternatif untuk tiba pada pilihan yang dipandang paling tepat akan8Ibid. hlm. 193.9Sondang P. Siagian. op.cit. hlm. 172 .

18menjadi lebih lacar. Penerapan lain dari analisis SWOT adalah denganpembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman eksternal di satupihak dan kekuatan dan kelemahan internal di lain pihak. Maksud utamapenerapan pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasikan dan mengenalisatu dari empat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal daneksternal yang dihadapi oleh satuan bisnis yang bersangkutan keempat polatersebut biasanya digambar dalam ”sel” seperti tergambar pada gambar berkutGambar 2.1 : Formulasi StrategiBerbagai peluanglingkunganKelemahan internalyang kritikalSel III : mendukungstrategi denganorientasi “putarbalik”Sel I :mendukungstrategi yang agresifMendukungStrategi DifensifSel II : mendukungstrategi diversivikasiKekuatan internalsubstansialAncaman utama darilingkunganSumber: Sondang P. Siagian. Manajemen Strategik. 2012. Hlm. 176Gambar di atas menunjukan bahwa situasi yang paling didambakanadalah sel 1 karena satuan bisnis menghadapi berbagai peluang lingkungandan memiliki berbagai kekuatan yang mendorong pemanfaatan berbagaipeluang tersebut. Dengan kondisi demikian, strategi yang tepat untuk

19ditempuh adalah strategi pertumbuhan. Sebaliknya gambar tersebut jugamenunjukan satuan bisnis yang berada dalam sel 4 menghadapi kondisi yangpaling buruk, karena harus menghadapi tantangan bersar yang bersumberpada lingkungan dan pada waktu yang bersamaan dilanda berbagaikelemahan internal yang kritikal sifatnya. Pada sel 2 tergambat bahwa satuanbisnis yang memiliki berbagai kekuatan internal menghadapi situasilingkungan yang tidak menguntungkan. Jika suatu satuan bisnis menemukandirinya pada kondisi demikian, strategi yang paling wajar untukdipertimbangkan adalah strategi diversifikasi dalam arti suatu strategi yangmemanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekarang untuk membuka peluangjangka panjang dalam produk atau pasar yang lain atau baru. Sel 3 padagambar di atas menunjukan posisi suatu satuan bisnis yang menghadapipeluang pasar yang besar di satu pihak akan tetapi dihadang oleh keterbatasankemampuan karena berbagai kelemahan yang melekat pada satuan bisnistersebut.102.Lingkungan InternalMenurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah prosesdimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untukmenentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yangberarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapiancaman yang terdapat dalam lingkungan eksternal. Sedangkan menurut10ibid. hlm. 175-176.

20Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internaladalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internaldengan peluang dan ancaman eksternal.Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yangdapat digunakan ialah analisis SWOT melalui mana akan diketahui secarajelas dan pasti faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan organisasi yangdapat mencakup saluran distribusi yang handal, posisi kas perusahaan, lokasiyang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan teknologi yang canggihtetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang digunakan.Akan tetapi tidak kalah pentingnya untuk dikenali secara tepat adalahberbagai kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri perusahaan tersebut.Berbagai kelemahan itu dapat muncul dalam berbagai bentuk sepertikelemahan manajerial, fungsional, operasional, struktural atau bahkan yangbersifat psikologis.11Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatuorganisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Merekamuncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian danpengembangan dan aktivitas sistem informasi manajemen suatu bisnis.Mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasionaldalam wilayah-wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitasmanajemen strategik yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan11Ibid. hlm. 103.

21strategi yang mampu menggandakan kekuatan internal sekaligus meniadakankelemahan internal.12Kekuatan dan kelemahan ditentukan relatif terhadap para pesaing.Kekurangan atau keunggulan relatif adalah informasi yang penting. Selain itu,kekuatan dan kelemahan dapat ditentukan lebih oleh elemen-elemenkeberadaan dari pada kinerja. Sebagai misal, kekuatan bisa saja terkaitdengan kepemilikan sumber daya alam atau reputasi kualitas yangmelegenda. Kekuatan dan kelemahan juga dapat ditentukan relatif terhadaptujuan perusahaan sendiri.13Faktor-faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara,termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja dan membandingkan denganpencapaian masa lalu dan rata-rata industri. Berbagai jenis survei juga dapatdikembangkan dan dijalankan untuk melalui faktor-faktor internal sepertisemangat kerja karyawan, efesiensi produksi, efektivitas iklan dan loyalitaskonsumen.14Faktor berupa kekuatan antara lain kompetensi khusus yang terdapatdalam yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usahadi pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber,keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuatdari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan yang sudah ada direncanakan12Fred R. David, op. cit. hlm 17-18.13Ibid. hal. 18.14Ibid.

22akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-contoh bidangbidang keunggulan itu antara lain ialah kekuatan pada sumber keuangan, citrapositif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok, ihakyangberkepentingan.15Faktor berupa kelemaan antara lain keterbatasan atau kekurangandalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalangserius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktik,berbagai kekurangan dan keterbatasan keampuan tersebut bisa terlihat padasarana dan prasarana yang dimilikii atau tidak dimiliki, kemampuanmanajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengantuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para penggunaatau calon pengguna dan tinggkat perolehan keuntungan yang kurangmemadai.16Kekuatan menjadi suatu keadaan yang pastinya diidam-idamkan olehsemua perusahaan untuk menandakan keunggulan perusahaan mereka dankelemahan sekecil apapun pastinya tidak diinginkan perusahaan karenamenjadi citra negaif perusahaan.Setelah faktor-faktor strategik internal suatu perusahaan diidentifikasi,suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun15Sondang P. Siagian, op. cit. hlm. 172-173.16Ibid. hlm. 173.

23untuk merumuskan faktor-faktor strategik internal tersebut dalam kerangkaStreangth and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :a.Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahanperusahaan dalam kolom 1.b.Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulaidari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), isistrategikperusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak bolehmelebihi skor total 1.00).c.Hitung rating (kolom 3) untuk masing-masing faktor denganmemberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1 berdasarkanpengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yangbersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabelyang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari 1 sampai 4 (sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rataindustri atau dengan pesaing utama). Sedangkan variabel yangbersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahanperusahaan besar sekali dibandingan dengan rata-rata industri,nilainya adalah 1, sedangkan kelemahan perusahaan di bawahrata-rata industri, nilainya adalah 4.1717Freddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT (Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama, 2015) cet Ke- 20, hlm. 26-27.

24Tabelnya IFAS sebagai berikut :Tabel 2.1 : Tabel Internal Strategic Factors Analysis Summary(IFAS)Faktor-faktorBobotRatingBobot x RatingInternalKekuatanKelemahanTotal3.Lingkungan EksternalPeluang dan ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum.Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman yangdapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saingstrategik. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yangdapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategik.

25Peluang dan ancaman eksternal menunjuk pada berbagai tren dankejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik,hukum, pemerintahan, teknologi dan kompetitif yang dapat secara signifikanmenguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. 18Peluang dan ancaman lain bisa jadi meliputi munculnya aturan-aturanperundang-undangan yang baru, introduksi produk baru oleh pesaing,bencana nasional, atau penurunan nilai dolar. Kekuatan pesaing juga dapatmenjadi sebuah ancaman.19Salah satu aspek utama manajemen strategik adalah bahwa perusahaanperlu merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keuntungan daripeluang eksternal dan menghindari atau meminimalkan dampak ancamaneksternal. Karena alasan ini, identifikasi, pengawasan dan evaluasi peluangdan ancaman eksternal sangat penting bagi keberhasilan.20Faktor peluang antara lain ialah kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk, identifikasi suatu segmen pasar yang belummendapat perhatian, perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalamperaturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan barudalam kegiatan berusaha, hubungan dengan para pembeli yang akrab danhubungan dengan pemasok yang harmonis.18Fred R. David. Op. cit. hlm. 17.19Ibid.20Ibid.

26Faktor ancaman adalah faktor-faktor lingkunganyang tidakmenguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman akan menjadiganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarangmaupun masa depan, sebegai contoh misalnya masuknya pesaing baru dipasar yangsudah dilayani oleh satuan bisnis, pertumbuhan pasar yanglamban, meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan,menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku ktertentu,perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai.21Analisis eksternal ini sangat berguna untuk meningkatkan mutu suatuperusahaan dengan peluang-peluang yang ada kemudian dengan peluangtersebut bisa menjadi kekuatan baru yang dapat mempengaruhi positif bagiperkembangan perusahaan serta ancaman yang dengan perhatian khusussehingga ancaman tersebut hanya sebatas ancaman tidak sampai masuk lsuatuperusahaandiidentifikasi, suatu tabel EFAS (Eksternal Strategic Factors AnalysisSummary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategik Eksternaltersebut dalam kerangka Opportunities and Threets perusahaan. Tahapnyaadalah :21Sondang P. Siagian, op. cit. hlm. 173-174.

27a) Susunlah dalam kolom 1 (5-10 peluang dan ancaman).b) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktorfaktor tersebut kemungkinan dapat memebrikan dampakterhadap faktor strategik.c) Hitung rapi (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktordengan memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan erusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untukfaktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besardiberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecila diberi rating 1).Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya,jika nilali ancamannya sangat besar nilai ratingnya adalah 1.Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.d) Kalikan bobot oada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untukmemperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnyaberupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai dengan 1,0.e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperolehtotal skor pembobotan bagi perusahaan yang besangkutan. Nilaitotal ini menujukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksiterhadap faktor-faktor strategik eksternalnya. Total skor ini

28dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini denganperusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.22Tael 2.2 : Tabel Eksternal Strategic Factors Analysis Summary(EFAS):Faktor-faktorBobotRatingBobot x RatingEksternalPeluangAncamanTotalC. MANAJEMEN STRATEGIK SYARIAHManajemen strategik syariah adalah rangkaian proses aktivitas manajemenislami yang mencakup tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi strategiuntuk mencapai tujuan organisasi, di mana nilai-nilai Islam menjadi landasan22Freddy Rangkuti, op. cit. hlm. 24-25.

29strategik dalam seluruh aktivitas organisasi, yang diwarnai oleh azas tauhid,orientasi duniawi-ukhrawi dan motivasi mardhatillah23.1.Teori-Teori Manajemen Strategik Syariaha.Azas Tauhid pada PerusahaanPenetapan azas tauhid sebagai landasan segala aktivitasorganisasi/perusahaan, dengan keyakinan mutlak bahwa Allah SWTsebagai penguasa dan pengatur diri secara totalitas hanya kepada-Nya,akan menambah keyakinan bagi manajemen dan kru untuk berhasilmencapai misi dan tujuan perusahaan yang lebih baik dan bermaslahatdunia akhirat.24Seluruh sendi kehidupan manusia di dunia ini harus mengikutiketentuan-ketentuan firman Allah SWT dalam kitab suci Al-Qurandan Hadit Nabi Muhammad SAW. Di dalam Al-Quran telahditegaskan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang satu (esa), tuhanseluruh umat manusia, tidak ada sekutu bagi-Nya dan hanya kepadaNya manusia menyembah, sebagimana firman Allah dalam QS.alAnbiya : 92 sebagai berikut :2523Abdul Hali Usman, op. cit. hlm 63.24Ibid. hlm. 74.25Ibid. hlm. 67.

30 “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agamayang satu dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku”.b. Orientasi Duniawi-UkhrawiDengan menetapkan tujuan perusahaan berorientasi duniawiukhrawi, yaitu memperoleh profit/keuntungan duniawi entramandankepuasan dalam bekerja dan beraktivitas sehingga diperoleh/dirasakankebahagiaan dalam menjalankan organisasi/perusahaan. 26Orientasi manajemen strategik syariah tidak hanya mengejarkeuntungan duniawi saja, tetapi juga keuntungan ukhrawi. Dengandemikian, tujuan perusahaan sejak awal harus didesain untukmencapai kemalahatan dunia dan ukhrawi sekaligus. Hal ini telahditegaskan Allah SWT dalam QS. an-Nisa : 134 sebagai berikut :27 26Ibid. hlm. 75.27Ibid. hlm. 69.

31 “Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka iamerugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan AllahMaha mendengar lagi Maha melihat” Allah berfirman dalam QS. asySyura : 20. “Barang siapa yang menghendaki Keuntungan di akhirat akan Kamitambah Keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendakiKeuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dariKeuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun diakhirat”.c.Motivasi tivitasorganisasi/perusahaan diniatkan semata-mata karena Allah sertamengharapkan pahala dan ridha Allah SWT,

BAB II LANDASAN TEORI A. MANAJEMEN STRATEGIK 1. Pengertian Manajemen Strategik . B. ANALISIS SWOT 1. Pengertian Analisis SWOT Analisis situasi merupaka awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategik untuk menemukan

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis