BAB II KERANGKA TEORITIS A. Landasan Teori

3y ago
84 Views
2 Downloads
352.27 KB
24 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Javier Atchley
Transcription

BAB IIKERANGKA TEORITISA. Landasan Teori1. Manajemen Strategia. Pengertian manajemen strategiStrategik berasal dari kata dalam bahasa Inggris “strategic”yang mempunyai arti seni dan ilmu untuk merencanakan danpengarahan.1 Dalam hal ini strategik dipahami bukan hanya sebagaicara untuk mencapai tujuan melainkan mencakup pula penentuanberbagai tujuan itu sendiri.Strategi dipahami pula sebagai sebuah pola yang mencakup didalamnya baik strategi yang direncanakan (intended strategy dandeliberate strategy) maupun strategi yang pada awalnya tidakdimaksudkan oleh perusahaan (emerging strategy) tetapi menjadistrategi yang dipertimbangkan bahkan dipilih oleh perusahaan untukdiimplementasikan (realized strategy).2Manajemen menurut Suyadi Prawiro, manajemen adalah suatuilmu dan seni yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas terpadu1Suryadi Prawirosentoso dan Dewi P, Manajemen Strategik dan Pengambilan KeputusanKorporasi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014). hlm.3.2Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012), hlm.64.

2untuk mensinergikan tenaga manusia, sumber daya alam, danteknologi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya,serta dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.3Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dantindakan manajerial yang dihasilkan dari proses formulasi danimplementasi rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulankompetitif.4 Manajemen strategis terdiri dari analisis, keputusan(decisions) dan aksi (actions) dari organisasi untuk menciptakan danmelestarikan keunggulan kompetitif.5Berdasarkan teori yang telah dipaparkan diatas maka dapatdisimpulkan bahwa manajemen strategis adalah suatu rencana yangdisusun dan diolah dengan memperhitungkan berbagai aspek yangmemiliki tujuan agar rencana tersebut ketika rganisasiyangbersangkutan secara jangka panjang.b. Tujuan Manajemen StrategisStrategi yang dikembangkan perusahaan melalui prosesmanajemen strategis bertujuan untuk menciptakan keunggulankompetitif (competitive advantage) bagi perusahaan. MenurutBarney dan Hasterly yang dikutip oleh Ismail Solihin, beberapa3Suryadi Prawirosentoso dan Dewi P, Manajemen Strategik .(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014).hlm.6.4Ismail Solihin, Manajemen , (Jakarta : Erlangga, 2012), hlm.64.5Sampurno, Manajemen Strategik.,,(Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 2013), hlm 4.

3indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulankompetitif perusahaan antara lain mencakup indikator-indikatorkinerja akuntansi dan kinerja ekonomi.6 Melalui analisis terhadaplaporan keuangan sebuah perusahaan, maka akan diperolehinformasi mengenai kinerja akuntansi (accounting performance)sebuah perusahaan baik dilihat dari sisi profitabilitas maupun rasiorasio keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuahperusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam satuindustri, maka akan dapat diperoleh gambaran mengenai kinerjaperusahaan dibandingkan pesaing, yakni apakah perusahaanmemiliki keunggulan kompetitif atau tidak.7c. Ruang Lingkup Manajemen StrategisAdapun ruang lingkup dari manajemen strategis adalah sebagaiberikut :81. Mengkaji dan menganalisis dampak penerapan manajemenstrategis kepada internalperusahaan khususnya padaperbaikan yang bersifat sustainable (berkelajutan).2. Menempatkan kontruksi manajemen strategis sebagai dasarpondasi perusahaan dalam memutuskan setiap keputusan,Ismail Solihin, Manajemen , (Jakarta : Erlangga, 2012), hlm.67.Ibid., hlm.67.8Irham Fahmi, Manajemen Strategis : Teori dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeta, 2014), hlm.2.67

4khususnya keputusan yang berhubungan dengan profit danekspansi perusahaan. Artinya fokus kerja dalam pencapaiankedua sisi tersebut mengacu kepada kontruksi manajemenstrategis.3. Menjadikan ilmu manajemen strategis sebagai base thinkingdalam membangun berbagai rencana termasuk rencanaproduksi, pemasaran, personalia, dan keuangan.2. Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats)a. Pengertian analisis SWOTAnalisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenaldimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepatmengenai situasi strategis perusahaan .9 Analisis ini didasarkanpada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaianyang baik anatara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dankelemahan) dengan situai yang ada dilapangan atau meminimalkan dampak dari kelemahan dan ancaman bagiperusahaan.9Jhon A. Pearce II, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis : Formulasi, Implementas, danPengendalian, Terj. Nia Pramita Sari.(Jakarta : Salemba Empat,2013) hlm.156.

5SWOT adalah singkatan dari strenghs (kekuatan), weaknesses(kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman), dimanaSWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatuorganisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuanutama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebihkomprehensif.10Berdasarkan teori yang telah di paparkan diatas maka dapatdisimpulkan bahwa analisis SWOT adalah suatu teknik yangdigunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi berbagai faktorsecara sistematis untuk melakukan pengambilan keputusan yangcepat atas situasi strategi perusahaan.Analisis SWOT juga diterangkan dalam salah satu ayat Al-Quramyaitu sebagai berikut : ذ َ ذ َ ت َ َ ذ ُ ْ ذ ٞ َ َٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ْ ذ ُ ْ ذ َ َ ت َ ُ ت َ ت َ ٱّلل يأيها ٱَّلِين ءامنوا ٱتقوا ٱّلل وۡلنظر نفس ما قدمت ل ِغدٖۖ وٱتقوا ه َ ُ ََ إ ذن ذ ُ ٱّلل َخب ١٨ ي ُۢ ب ِ َما ت تع َملون ِِ“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah danhendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnyauntuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS.Al-Hasyr [59] : 18)1110Irham Fahmi,Manajemen Strategis., hlm.252.Departemen Agama RI, Al-Quran Syaamil : Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta : PT GramediaPustaka Utama, 2010).hlm.94.11

kan kebijakan strategi yang tepat bagi erusahaannya.Penentuan strategi dalam pandangan islam mengandung maknapengelolaan agar menjadi lebih baik, dalam koridor kebenaransesuai syariah, tidak menghalalkan segala cara, terorganisasi rapih,dan itqan (tepat,tuntas,profesional), mengandung kemaslahatandunia hingga akhirat. Penyusunan formulasi strategi harusmengutamakan ketentuan/hukum dan aturan halal dan haram dalamekonomi dan bisnis sesuai A-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.Oleh karena itu, dalam penentuan strategi perusahaan harusberlandaskan khususnya bagi perusahaan.12b. Tujuan dan manfaat analisis SWOTSecara umum ada beberapa kegunaan analisis SWOT dalammendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu : 131) Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empatsudut dimensi yaitu strengths (kekuatan),weaknesses(kelemahan) opportunities (peluang), threats (ancaman).Sehingga pengambilan keputusan bisa melihat dari empatdimensi ini secara lebih komprehensif.2) Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusanjangka panjang.1213Abdul Halim, Manajemen Strategis Syariah, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2015), hlm.72.Irham Fahmi,Manajemen Strategis., hlm.253.

73) Mampu memberikan pemahaman kepada stakeholders yangberkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung denganperusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang salingmenguntungkan.4) Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progressreport dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.3. Mekanisme Produksia. Pengertian Teori ProduksiTeori produksi merupakan alat untuk melihat hubungan antarainput dan output, agar dapat memberikan penjelasan dan peramalanyang terjadi dalam fase produksi.14 Pengertian produksi adalahpenciptaan barang dan jasa.15 Adapun pengertian produk adalahsesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskankeinginan dan kebutuhan.16b. Mekanisme ProduksiMekanisme atau proses produksi yaitu suatu cara, metode danteknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barangatau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada.1714Vinna Sri Yuniarti, Ekonomi Mikro Syariah, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2016), hlm.129.Danang Sunyoto dan Wika Harisa Putri, Etika Bisnis,(Jakarta : CAPS,2016), hlm.233.16Sudaryono, Pengantar Bisnis : Teori dan Contoh Kasus, (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2015),hlm.221.17Murti Sumarni dan Jhon Suprihanto, Pengantar Bisnis : Dasar- Dasar Ekonomi Perusahaan,(Yogyakarta : Liberty Yogyakarta,2014), hlm.210.15

8Adapun jenis mekanisme atau proses produksi secara garis besardapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terusmenerus (continuous processes) dan proses produksi yangterputus-putus (itermittent process). Sedangkan jenis prosesproduksi yang didasarkan atas kepentingan yang berbeda, makajenis proses produksi terdiri dari proses produksi menurutwujudnya dan proses produksi menurutpengawasan prosesproduksi yang bersangkutan.18c. Kualitas ProdukKualitas merupakan keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produkbersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhankonsumen dengan memuaskan, sesuai nilai uang yang telahdikeluarkan.19 The American Society of Quality mendefinisikankualitas sebagai kombinasi dari karakteristik barang yang memilikikemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang tersurat maupuntersirat.20Berdasarkan sudut pandang manajemen operasional, kualitasproduk merupakan salah satu kebijaksanaan penting dalammeningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasankepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas18Widiyono dan Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis Respon Terhadap Dinamika Global (Edisi2), (Jakarta : Mitra Wacana Media,2013), hlm.88-89.19Suryadi Prawirosentoso, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), hlm 6.20Sunardi dan Anita Primastiwi, Pengantar Bisnis (Yogyakarta : CAPS, 2015), hlm.116.

ingkatkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan.22Secara umum dapat disimpulkan bahwa, kualitas produkmerupakan usaha yang dilakukan produsen untuk memenuhiharapan konsumen, meningkatkan daya saing produk danmeningkatkan profitabilitas serta produktivitas perusahaan.Kualitas suatu produk dapat ditinjau dari dua pendekatan yaitu :231) Basis Pengguna ProdukMenurut pendekatan ini sebuah produk dapat memilikikualitas apabila produk tersebut memiliki kinerja yang kebihbaik dalam memuaskan kebutuhan konsumen dibandingproduk lainnya.2) Basis ManufakturMenurut pendekatan ini kualitas produk dirumuskanmelalui sejauh mana suatu produk yang dihasilkan memilikikesesuaian dengan spesifikasi produksi yang telah ditetapkandalam bentuk standar produksi perusahaan.4. Analisis Lingkungan Internala. Pengertian analisis lingkungan internalMenurut Jauch dan Glueck yang dikutip oleh Eddy Yunus,pengertian analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan21Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2015), hlm. 3.Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Erlangga, 2014), hlm. 206.23Ibid, hlm. 207.22

10perencana strategis untuk memantau sektor lingkungan dalammenentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan.24Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang beradadalam organisasi dan secara normal memiliki implikasi langsung dankhusus pada perusahaan.25Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwaanalisis lingkungan internal adalah suatu proses perencanaan strategiyang dilakukan perusahaan untuk mengkaji divisi-divisi yangbersangkutan kemudian di analisa kekuatan dan kelemahan apatmemanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapatmenengani ancaman yang diperkirakan akan datang. Adapunanalisis lingkungan internal dalam analisis SWOT adalah uraian darikekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yangdikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuatperusahaan reltif lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnnyadalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. bagiperusahaan.2624Eddy Yunus, Manajemen Strategi,(Yogyakarta : CV Andi Offset, 2016), hlm.74.Musa Hubies dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya SaingOrganisasi, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2014), hlm. 45.25Jhon A. Pearce II, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis : Formulasi , Terj. Nia PramitaSari.(Jakarta : Salemba Empat,2013) hlm.157.26

11Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satuatau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatifterhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhikebutuhan pelanggan secara efektif.27b. Faktor-faktor lingkungan internalMenurut Glueck yang dikutip oleh Eddy Yunus, lingkunganinternal dibagi menjadi lima faktor, antara lain : 281. Faktor pemasaran dan distribusi;2. Faktor penelitian dan pengembangan suatu fungsi rekayasa;3. Faktor manajemen produksi dan operasi;4. Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan;5. Faktor keuangan dan akuntansi.5. Tujuan Analisis Lingkungan InternalAnalisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untukmengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat padasumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan.Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatanapabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut anIbid.,hlm.157.Eddy Yunus, Manajemen.,(Yogyakarta : CV Andi Offset, 2016), hlm.74.distinctive

12competenciessehingga perusahaan akan memperoleh keunggulankompetitif.296. Struktur Lingkungan InternalStruktur lingkungan internal, diantaranya :30a. Sumber Daya (Resources)Sumber daya sering diartikan input yang dibutuhkan perusahaanuntuk suatu proses produksi atau operasi. Secara sederhana sumberdaya perusahaan dapat dikelompokan menjadi tangible,intangible,dan human resources.Tangible recources adalah sumber daya yang nilainya terlihatdalam data akuntansi dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi,contohnya sumber daya keuangan,sumber daya fisik, dan organisasi.Intangible recources adalah sumber daya yang tidak terlihatdalam neraca keuangan perusahaan, misalnya tekonologi,inovasi,dan reputasi.Human recourses atau sumber daya manusia sengaja dipisahkarena sifatnya yang spesifik, yaitu relatif sulit dan kompleks dalampenilaiannya. Manusia memang jelas terlihat, namun sumber dayayang disumbangkan kepada perusahaan adalah keterampilan,2930Ismail Solihin, Manajemen .,(Jakarta : Erlangga, 2012), hlm. 147.Musa Hubies dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik.,(Jakarta : PT Elex MediaKomputindo Kelompok Gramedia, 2014), hlm. 46-51.

13pengetahuan, dan kemampuan mengambil keputusan. Istilahnyamodal manusia atau human capital. Keterampilan dan kemampuanseseorang dapat diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dankualifikasi. Akan tetapi, semua ini hanyalah indikator atas potensiseseorang. Biasanya manusia bekerja bersama dalam suatu tim.Akibatnya sukar untuk mengukur secara langsung sumbangan yangdiberikan seorang pekerja kepada perusahaannya. Oleh karena itu,perusahaan pun menggunakan jumlah jam kerja, penampilan dansikap.b. Kompetensi Inti (Core Competence)Kompetensi inti merupakan kemampuan atau keterampilanyang ditekankan dan disahkan oleh suatu perusahaan dalammelakukan kegiatannya serta dalam mengejar misi umumnya.31Kompetensi inti, yang dipopulerkan oleh Hamel dan Prahalad,merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologiyangmemungkinkan perusahaan menyediakan manfaat tertentu emuakompetensi inti merupakan kapabilitas, tetapi tidak semuakapabilitas merupakan kompetensi int. Hanya kapabilitas yang31Jhon A. Pearce II, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis : Formulasi.,Terj. Nia PramitaSari.(Jakarta : Salemba Empat,2013) hlm.171.

14memiliki kriteria tertetu yang dapat dikategorikan sebagaikompetensi inti. Kriteri tersebut adalah sebagai berikut :321. tkanpeluangyangmemungkinkandanmeminimalkanancaman eksternal.2. Rare Capabilites, kapabilitas yang dimiliki oleh sangat sedikitpesaing.3. Imperfecly Imitable Capabilities, kapabilitas yang tidak mudahdikembangkan oleh perusahaan lain.4. Nonsubstitutable Capabilities, kapabilitas yang tidak dapatdisubstitusikan.7. Teknik Analisis Lingkungan InternalSetelah mengamati lingkungan internal dan mengidentifikasifaktor-faktor strategi bagi perusahaan, suatu tabel IFAS (InternalFactors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktorinternal tersebut dalam kerangka strenght and weakness perusahaan.Selain itu, ringkasan itu juga membantu analisis tentang seberapa baikmanajemen merespon faktor-faktor spesifik tersebut, sesuai dengankriteria yang dipandangnya penting bagi perusahaan. Tahapannyaadalah :3332Musa Hubies dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik.,(Jakarta : PT Elex MediaKomputindo Kelompok Gramedia, 2014), hlm. 50.33Freddy Rangkuti,Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT,(Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama,2018), hlm.26.

15a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahanperusahaan dalam kolom 1.b. Berikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulaidari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), sisistrategiperusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihiskor total 1,00.c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor denganmemberikan skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampaidengan 1 (buruk/poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebutterhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yangbersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan)diberi nilai dari 1 sampai dengan 4(sangat baik) denganmembandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaingutama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkandengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jikakelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, maka nilainyaadalah 4.d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untukmemperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupaskor pembobotan untuk maing-masing faktor yang nilainyabervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

16e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatanmengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skorpembobotannya dihitung.f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperolehtotal skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilaitotal ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksiterhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapatdigunakan untukmembandingkanperusahaan inidenganperusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Contohpenggunaan matriks :Tabel 1.1 Matriks IFEBobotRatingSkorFaktor Internal KunciKomentar(a)(b)(axb)0,1540,60Kekuatan (Strenghts)1Budaya Kualitas MaytagKualitaskuncisukses2Pengalaman Top Manajer0,1540,60Mengetahuiproduk3Integrasi Vertikal0,1040,40Hubungan baik4Hubungan yang baik dengan0,0530,15Baik tapiSDMcenderung turun

175MemilikiOrientasi0,1530,45InternasioalMemiliki reputasibaik di pembersihKelemahan (weakness)1Proses Produksi (R&D)0,0520,10Lambat untukproduksi baru2Saluran distribusi0,0520,10Ancamansuperstore3Dukungan kondisi keuangan0,1510,30Tingginya utangkurang begitu baik4Posisi global sangat kurang0,1010,10Lemah diluar UK5Fasilitas manufaktur0,0510,05Perlu investasisekarangTotal1,002,85B. Penelitian Terdahulu1. Penelitian yang dilakukan oleh Putu Rani Susanthi, dengan judul “Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Mencapai TujuanPerusahaan (Studi Kasus Kasus STIE Galileo Batam)”

BAB II KERANGKA TEORITIS A. Landasan Teori 1. Manajemen Strategi . Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) a. Pengertian analisis SWOT . Berdasarkan teori yang telah di paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah suatu teknik yang digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi berbagai faktor .

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB 1 Akuntansi Keuangan & Standar Akuntansi Keuangan 1 BAB 2 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas 11 BAB 3 Pengawasan Terhadap Kas 25 BAB 4 P i u t a n g 33 BAB 5 Wesel dan Promes 47 BAB 6 Persediaan Barang Dagang 53 BAB 7 Penilaian Persediaan Berdasarkan Selain Harga Pokok 71 BAB 8 Amortisasi Aktiva Tak Berwujud 81 . Modul Akuntansi Keuangan 1 Dy Ilham Satria 1 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN .

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Kerangka dari prototipe memiliki bentuk trapesium dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi sama dengan 15x12,4x8,4 cm. Bahan pembuatan kerangka dari alat ini adalah akrilik dengan tebal 2 mm. Gambar 28. Pemasangan Hardware ke dalam Kerangka Pada bagian atas prototipe terdapat sebuah pegangan yang digunakan

C is much more flexible than other high-level programming languages: C is a structured language. C is a relatively small language. C has very loose data typing. C easily supports low-level bit-wise data manipulation. C is sometimes referred to as a “high-level assembly language”. When compared to assembly language .