1PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBINGTERHADAP LITERASI SAINS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIKKELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATIDI SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGSKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )Dalam Ilmu Tarbiyah dan KeguruanOlehINDRA DARMA PUTRANPM : 1311060168Jurusan : Pendidikan BiologiFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG1439 H / 2018 M
2PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBINGTERHADAP LITERASI SAINS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIKKELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATIDI SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGSKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )Dalam Ilmu Tarbiyah dan KeguruanOlehINDRA DARMA PUTRANPM : 1311060168Jurusan : Pendidikan BiologiFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG1439 H / 2018 M
3ABSTRAKLiterasi sains adalah suatu kapasitas yang menggunakan pengetahuan ilmiah,mengidentifikasi pertanyaan yang ada dan menarik kesimpulan berdasarkanpengamatan dan fakta yang ada serta dapat membuat keputusan dalam memecahkansuatu masalah. Pembelajaran yang masih bersifat konvensional mengakibatkanpeserta didik tidak aktif dalam pembelajaran maka itu perlu adanya perbaikan dalampembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiahpeserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modelpembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didikkelas X pada materi keanekaragaman hayati di SMAN 6 Bandar Lampung.Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy experimen design. Sampeldalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMAN 6 Bandar Lampung. Teknikpengambilan sampel yang dilakukan peneliti adalah teknik cluster random sampeldengan materi yang diajarkan keanekaragaman hayati. Proses pengumpulan data yangpeneliti lakukan dengan menggunakan instrumen tes, angket, wawancara, observasi,dan dokumen lainnya.Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa t hitung ttabel hal ini dapatdisimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbingterhadap literasi sains dan sikap ilmiah. Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwadengan menggunakan model inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan modelkonvensional.Kata Kunci :Inkuiri Terbimbing, Literasi Sain, Sikap Ilmiah
4
5
6PERSEMBAHANSkripsi sederhana ini kupersembahkan sebagai tanda cinta, sayang, dan hormat takterhingga kepada:1. Ayahanda H. Darman dan Ibunda Hj. Rumayati tercinta atas segala pengorbanandan kasih sayangnya.2. Ayunda ku tercinta Lisma Juwita, Maslia, Iriana, Tati Sumira dan Jumiana danGita Apriliani serta keluarga besarku yang selalu mendo‟akan dan memberisemangat dalam penulisan skripsi ini3. Untuk semua keluarga besarku yang ada di Sukananti Kecamatan Way TenongKabupaten Lampung Barat yang selalu menanti keberhasilanku.4. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampungyang selalu aku banggakan dan telah memberiku banyak pengalaman yang selaluaku kenang.
7RIWAYAT HIDUPNama lengkap penulis adalah Roni Andris Irawan dilahirkan di SukanantiKecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 13 april 1994.Anak terahir dari enam bersaudara, dengan kedua orang tua ayah bernama Darmandan ibu bernama Rumayati.Pendidikan dimulai dari SDN 3 Sukaraja kecamatan Way Tenong KabupatenLampung Barat dan selesai pada tahun 2006. Melanjutkan pendidikan madrasahTsanawiyah Al-Ikhlas Fajar Bulan Kecamatan Way Tenong Kabupaten LampungBarat selesai pada tahun 2009. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas diSMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung selesai pada tahun 2012. Dan mengikutipendidikan perguruan tinggi di Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Raden IntanLampung mengambil program studi Pendidikan Agama Islam PAI pada fakultasTarbiyah.
8KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrohimSegala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk,sehingga skripsi ini dengan judul “Penerapan model pembelajaran CooperativeLearning tipe Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan hasil belajar peserta didikpada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VIII I Di SMP N 31 BandarLampung”. ini telah berhasil penulis selesaikan dengan tepat waktu.Guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di Fakultas Tarbiyah danKeguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Raden Intan Lampung.Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada suri tauladan kitayakni Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul,yang telah menerangi manusia dari alam jahiliah kedalam alam yang selalu diberkahidengan ajarannya yaitu Agama Islam.Terselesaikannya karya tulis skripsi ini, disamping berkat taufiq, rahmat sertahidayah-Nya, juga tidak terlepas karena adanya bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan rasa terimakasih sedalamdalamnya kepada:1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Raden Intan Lampung yang senantiasa tanggap terhadap kesulitankesulitan mahasiswa.
92. Dr. Imam Syafe‟I, M.Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam(PAI) yang selalu memberibimbingan arahan serta nasehatnya kepadamahasiswa/I, dan Dr. Rizal Firdaos sebagai sekertaris jurusan yang telahmeluangkan waktunya untuk mahasiswa/I.3. Hj. Siti Zulaikha S.Ag M.Ag. selaku Pembimbing I, dan selaku PembimbingII Ibu Nurul Hidayah M.Pd yang telah banyak meluangkan waktu dalammembimbing, mengarahkan, dan memotivasi hingga skripsi ini selesai.4. Bapak dan Ibu Dosen para Staf Karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN RadenIntan Lampung.5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Institut yangtelah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain;6. Drs. Mahmud Muin selaku kepala sekolah SMP N 31 Bandar Lampung, dankepada Ibu Yuniar S.Ag selaku guru bidang Study PAI dan beserta seluruhpengurus di SMP N 31 Bandar Lampung yang telah banyak membantu,menyediakan waktu dan fasilitas dalam rangka menyelesaikan penulisanskripsi ini.7. Rekan-rekan PAI yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehinggaterselesaikannya skripsi ini.8. Dan semua pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisapenulis sebutkan satu persatu.Tak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan apa yang dibuatnya.Maka dari itu, saran, kritik dan masukan yang membangun sangat penulis
10harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT selalumelimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga skripsi ini dapatbermanfaat bagi semuanya. Akhir kata penulis mohon maaf bila adakesalahan.Bandar lampung, mei 2017PenulisRoni Andris IrawanNPM: 1211010120
11DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iABSTRAK . iiHALAMAN PERSETUJUAN. iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivMOTTO . vPERSEMBAHAN . viRIWAYAT HIDUP . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL. xivDAFTAR LAMPIRAN . xvBAB I PENDAHULUANA. Penegasan judul . 1B. Alasan memilih judul . 5C. Latar Belakang Masalah . 6D. Identifikasi Masalah . 22E. Batasan Masalah . 22F. Rumusan Masalah . 20G. Tujuan Dan manfaat Penelitian . 20BAB II LANDASAN TEORIA. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS . 221. Pengertian Model Cooperative Learning tipe TPS . 222. Karakteristik Cooperative Learning . 233. Langkah-langkah dalam pembelajaran cooperative learning . 25
124. Kelebihan dan kekurangan cooperative learning . 26B. Metode Think Pair Share . 271. pengertian Think Pair Share . 272. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share . 293. Kelebihan dan Kekurangan Model Think Pair Share . 294. Metode yang digunakan dalam Model Pembelajaran TPSPada mata pelajaran PAI. 31C. Peningkatan Hasil Belajar . 311. Pengertian peningkatan Hasil Belajar . 322. Indikator keberhasilan belajar . 333. Aspek –aspek Hasil Belajar . 344. Penilaian Hasil Belajar . 375. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. 41D. Pendidikan Agama Islam . 431. Pengertian PAI. 432. Dasar danTujuan PAI . 463. Karakteristik PAI . 584. Peranan PAI . 595. Faktor yang mempengaruhi PAI . 616. Ruang Lingkup Materi pembelajaran PAI . 627. Proses Pembelajaran PAI . 64E. Materi Pelajaran PAI . . 67F. Kerangka Berfikir . 76G. Hipotesis Tindakan 78BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Sifat Penelitian . 79B. Subjek dan Objek . 81C. Prosedur penelitian . . 81D. Siklus Penelitian. 83E. AlatPengumpulan data . . 89
13F. TeknikAnalisis Data. 92G. Indikator Keberhasilan Penelitian . . 94BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN ANALISIS DATAA. Profil SMK PGRI 4 Bandar Lampung . 95B. Biodata Data Kepala Sekolah . . 95C. Sejarah SMP N 31 Bandar Lampung . 96D. Data guru SMP N 31 Bandar Lampung . 97E. Data Siswa . 98F. Sarana dan Prasarana . 98G. Potensi di Lingkungan Sekolah yang Mendukung ProgramSekolah . . 99H. Data Penerapan Model Cooperatif Learning tipe TPS . 99I. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TPS dalam meningkatkanhasil belajar mata pelajaran PAI 103BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUPA. Kesimpulan . 114B. Saran-saran . 116C. Penutup . 117DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
14DAFTAR LAMPIRANBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembanganmanusia dapat berubah, baik pengetahuan, tingkah laku maupun keterampilan. 1Pembaharuan dalam dunia pendidikan harus terus dilakukan dalam meningkatkankualitas pendidikan dari suatu bangsa. Pendidikan harus bersifat adaptif terhadapperubahan zaman. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasamendatang adalah yang mampu mengembangkan potensi siswa sehingga siswamampu menghadapi dan memecahkan problema dalam kehidupan yang dialami.2Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabatmanusia secara holistik, hal ini dapat dilihat dari filosofi pendidikan yang intinyauntuk mengaktualisasikan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer, yakni: (1)afektif yang tercermin pada kualitas keimanan dan ketakwaan, etika dan estetika,serta akhlak mulia dan budi pekerti luhur; (2) kognitif yang tercermin pada kapasitaspikir dan daya intelektualitas untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkanserta menguasai teknologi; dan (3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan1Sudirman AM, Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, (Rajawali Press: Jakarta. 2007),h. 22.2Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalamKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSp), (Jakarta: Bumi Aksara. 2012), h.1.
15mengembangkan keterampilan teknis dan kecakapan praktis.3 Didalam al qur‟anAllah SWT berfirman dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi : Artinya :Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orangyang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahuiapa yang kamu kerjakan‟‟ (Al-Mujadalah : 11).4Berdasarkan surah Al-Mujadalah ayat 11 bahwasanya allah akan meninggikanorang yang beriman dan berilmu dengan mengangkat ferilmudanmengembangkan potensi peserta didik, seseorang yang pernah melalui prosespendidikan akan berbeda dengan yang tidak pernah melalui proses pendidikan, hal inisesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Zumar ayat 9 yang berbunyi : Artinya :Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orangyang tidak mengetahui?" Sesungguhnya, orang yang berakallah yang dapatmenerima pelajaran. „‟ ( Q.S.Al-Zumar Ayat 9 ). 53Depdiknas, Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, (Jakarta: PusatInformasi dan Humas Depdiknas, 2005).4Al-Qur‟an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro,2010).
16Berdasarkan surah Al-Zumar ayat 9 bahwasanya adanya perbedaan antaraorang yang berpendidikan dengan orang yang tidak berpendidikan.Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 menyatakan bahwapendidikan adalah suatu usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan Negara.6Guna mencapai tujuan pendidikan nasional perlu adanya peningkatan disetiapjenjang pendidikan, dalam hal ini pendidikan sebagai unsur pelaksana terpenting ataupokok, untuk adanya keterampilan, kemampuan, kecakapan, dan kesungguhan dalammengajar, agar hasil belajar pun akan lebih meningkat. Untuk mencapai hal tersebutharus di tanamkan kepada peserta didik bagaimana cara belajar yang baik disekolah.Tujuan pendidikan sains adalah meningkatkan kompetensi siswa untuk dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai situasi. Dengan kompetensi itu, siswaakan mampu belajar lebih lanjut dan hidup di masyarakat yang saat ini banyakdipengaruhi oleh perkembangan sains dan teknologi.7 Tujuan utama dalampembelajaran sains adalah untuk membangun literasi sains siswa, yang termasuk5Ibid,Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem PendidikanNasional), Redaksi Sinar Grafika, Jakarta,2007, h. 2.7Uus Toharudin, Membangun Literasi Sains Peserta Didik, (Bandung: Humaniora, 2011),h. 6.6
17dalam literasi sains adalah tentang pemahaman atas prinsip-prinsip sains danpemahaman bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat dikembangkan.Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana siswa untukmempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjutdalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran biologimenekankan pada pemberian pembelajaran secara langsung atau pengembangankompetensi, agar peserta didik mampu memahami alam sekitar secara ilmiah, olehkarena itu diperlukan suatu wahana agar peserta didik mendapatkan kesempatanuntuk mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajarinya dengan fenomena-fenomenayang terjadi di sekitar mereka, menggunakan konsep-konsep sains yang dipelajarinyauntuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari karena siswa tidakmemperoleh pengalaman belajar untuk mengaitkan konsep-konsep sains denganfenomena-fenomena yang ada di lingkungan mereka.8peserta didik yang memiliki kemampuan literasi sains dapat menumbuhkankemampuan berpikir logis, berpikir kreatif, memecahkan masalah, bersifat kritis,menguasai teknologi, adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman, sertamelek sains (scientific literacy). Oleh karena itu, untuk menjadi orang yang meleksains maka peserta didik perlu dibekali kemampuan (ability) literasi sains.Literasi sains (science literacy) merupakan kemampuan nyaan,danmenarikkesimpulanAhmad Mudzakir, Hernani, Suci Rizki NA, “Desain Pembelajaran ElektrokimiaMenggunakan Konteks Keris Sebagai Kearifan Lokal Indonesia Untuk Meningkatkan Literasi SainsSiswa SMA”. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, (Tahun 2013), h. 45.
18berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami dan serta membuat keputusanberkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melaluiaktifitas manusia. Pentingnya literasi sains untuk dikuasai siswa dalam kaitannyadengan bagaimana siswa dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi,dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangattergantung pada teknologi serta perkembangan ilmu pengetahuan.9Menurut Rubba ciri-ciri seseorang yang mempunyai kemampuan literasi sainsantara lain: 1) bersikap positif terhadap sains; 2) mampu menggunakan konsep sains;3) berpengetahuan luas tentang hasil-hasil riset; 4) memiliki pengetahuan tentangkonsep dan prinsip sains, serta mampu menerapkannya dalam teknologi danmasyarakat; 5) memiliki pengertian hubungan antara sains, teknologi, masyarakat dannilai-nilai manusia; 6) berkemampuan membuat keputusan dan terampil menganalisisnilai untuk pemecahan masalah-masalah mas
pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik
Untuk penelitian ini, model inkuiri yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah inkuiri yang mengacu pada tindakan utama guru mengajukan permasalahan, peserta didik menentukan proses dan penyelesaian masalah. (Zulfiani, 2009, hlm. 121-122). Pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing .
Nurhikma, 2020, Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika, Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Bagaimana konsep penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran fisika, (2)
hasil belajar dengan berpikir kreatif siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan nilai korelasi sebesar 0,455 termasuk dalam kategori cukup dengan taraf signifikansi 0,033 0,05; (4) pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan berpikir kreatif siswa pada .
model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh . INKUIRI BEBAS MODIFIKASI Metode Pembelajaran Inkuiri Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk . penerapan metode Inkuiri di tempat kerja Anda, dilihat dari: 1. Karakteristik siswa 2 .
Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan . Menurut Suharini dkk pembelajaran dengan model inkuiri yang . 7Metaputri, N. K., Margunayasa, I. G., & Garminah, N. N, "Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Minat Belajar terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Siswa Kelas IV SD". MIMBAR PGSD .
dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 7 Kota Jambi pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Kata Kunci: Model Inkuiri Terbimbing, Jamur, Hasil Belajar. Jambi, 2017 Mengetahui dan Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II
2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan proyek video pada materi laju reaksi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XII MM 1 SMK Negeri 1 Amuntai D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Pembelajaran Kimia dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
Tank Gauge) API 2350 categorizes storage tanks by the extent to which personnel are in attendance during receiving operations. The overfill prevention methodology is based upon the tank catagory. Category 1 Fully Attended Personnel must always be on site during the receipt of product, must monitor the receipt continuously during the first and last hours, and must verify receipt each hour .