Perkembangan Integrasi Perencanaan, DARI MATERIALS .

3y ago
26 Views
2 Downloads
3.13 MB
220 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

Perkembangan Integrasi Perencanaan,DARI MATERIALS REQUIREMENTPLANNING (MRP)sampai keENTERPRISE RESOURCE PLANNING(ERP)Oleh :R.Eko IndrajitR.Djokopranoto1

DAFTAR ISIKata PengantarBAGIAN I : PERENCANAAN KEBUTUHAN INDEPENDEN.Bab 1 : Economic Order Quantity (EOQ)Bab 2 : Persediaan PengamanBab 3 : Formula Lain dalam Sistem Permintaan IndependenBAGIAN II :Bab 4Bab 5Bab 6Bab 7PERENCANAAN KEBUTUHAN DEPENDEN.: Materials Requirement Planning (MRP): Capacity Requirement Planning (CRP): Distribution Requirement Planning (DRP): Pengendalian Persediaan Tepat WaktuBAGIAN III : MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II)Bab 8 : Konsep Sistem MRP IIBab 9 : Implementasi MRP II : 10 Langkah Menuju SuksesBab 10 : Pengukuran Kinerja dalam Lingkungan MRP IIBAGIAN IV : ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)Bab 11 : Konsep Sistem ERPBab 12 : Memaksimalkan Implementasi ERPBab 13 : Pengembangan ERP Lebih Lanjut.BAGIAN V : TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ERPBab 14 : dalam penulisanBab 15 : dalam penulisanBab 16 : dalam penulisanBab 17 : dalam penulisanBab 18 : dalam penulisanDaftar GambarDaftar TabelPenjelasan Istilah dan Singkatan Bahasa InggrisDaftar PustakaKATA PENGANTAR2

PENGENALAN ERP DAN EVOLUSINYA.Tujuan dari buku ini ialah memperkenalkan sistem enterprise resource planning (ERP)kepada mereka yang berminat. Selama dekade terakhir ini, ERP makin banyak diminatiperusahaan karena menawarkan sistem perencanaan korporat yang integral, khususnyauntuk perusahaan manufaktur. Oleh karena itu pengenalan dimulai dari cikal bakal danevolusi ERP, yaitu dari konsep economic order quantity (EOQ), materials requirement planning(MRP), manufacturing resource planning (MRP II), dan kemudian ERP. Selanjutnyadisinggung pula arah pengembangan ERP selanjutnya, yaitu kearah enterprise resourcemanagement (ERM). Oleh karena itu sebetulnya evolusi dimulai dari EOQ, dan sampaidengan permulaan tahun 2000an, sampai ke ERM. Namun perencanaan masa EOQ masihbersifat sektoral dan ERM sudah menyangkut manajemen, sedangkan fokus pembicaraanadalah sistem perencanaan korporat yang bersifat integral. Oleh karena itu, buku ini diberijudul ’Perkembangan Integrasi Perencanaan, dari Materials Requirement Planning (MRP)sampai dengan Enterprise Resource Planning (ERP).ERP adalah suatu sistem perencanaan integral, sekaligus juga suatu sistem informasi. ERPjuga terkenal dengan perangkat lunak pendukung sistem-sistem tersebut. Kebanyakanbuku-buku yang membahas mengenai ERP menitik beratkan pembahasan pada sisi ERPsebagai sistem informasi dan perangkat lunak, dan kurang memberikan perhatian padasisi ERP sebagai suatu sistem perencanaan integral. Oleh karena itu buku ini terfokusmembicarakan ERP sebagai sistem perencanaan integral, sebagai evolusi dari sistemsistem sebelumnya. Menurut hemat penulis, sebelum menggunakan ERP sebagai suatuperangkat lunak, perlu difahami terlebih dahulu ERP sebagai suatu sistem perencanaankorporat yang integral.FOKUS ISI BUKU.Sesuai dengan tujuan buku ini, fokus isi buku adalah mengenai sistem ERP, baik sebagaisistem perencanaan maupun sebagai sistem informasi. Untuk memahami secara lebihmendalam mengenai ERP, maka perkenalan dimulai dari bentuk semula yaitu formulaEOQ yang berevolusi menjadi sistem ERP dan bentuk selanjutnya. Berdasarkan haltersebut, buku ini dibagi menjadi 5 bagian.Bagian pertama membicarakan mengenai EOQ dan kelompok yang sejaman sepertieconomic order interval (EOT), runout time (ROT), aggregate runout time (AROT), danpersediaan pengaman. Ini semua menyangkut perhitungan perencanaan material yangpermintaannya bebas (independen).Bagian kedua membicarakan mengenai perencanaan material yang permintaannya tidakbebas atau terikat (dependen). Pembahasan dimulai dengan bentuk evolusi dari EOQ yaitumaterials requirement planning (MRP) dan kemudian ’keluarganya’, seperti distributionrequirement planning (DRP), dan capacity requirment planning (CRP).Bagian ketiga membicarakan mengenai evolusi selanjutnya yaitu MRP menjadimanufacturing resource planning (MRP II). Termasuk dalam pembahasan ialah bagaimanalangkah-langkah yang perlu ditempuh bagi perusahaan yang berkeinginanmengimplementasikan sistem ini. Juga pembahasan dilengkapi dengan cara pengukurankinerja sistem ini.Bagian keempat meneruskan pembicaraan mengenai evolusi ke ERP. Dalam bagian ini,ERP terutama dilihat sebagai suatu sistem perencanaan yang integral sebagai3

pengembangan dari sistem MRP II. Juga disinggung mengenai arah perkembanganselanjutnya dari ERP menjadi ERM.Bagian kelima membicarakan ERP lebih sebagai suatu sistem informasi integral yangmendukung perencanaan daripada suatu sistem perencanaan itu sendiri. Dalam bagian inijuga disinggung mengenai ERP sebagai suatu perangkat lunak yang dikembangkan olehbeberapa pembuat perangkat lunak.PENGGUNAAN BUKUDewasa ini buku mengenai ERP dalam bahasa Indonesia sangat sedikit diterbitkan kalautidak dapat dikatakan belum ada sama sekali. Di pihak lain buku bahasa Inggris mengenaitopik ini juga sangat sedikit jika dibandingkan dengan sistem perencanaan sepertimisalnya manajemen strategi. Sedangkan cukup banyak pihak yang mulai berminatmengetahui lebih lanjut mengenai MRP dan ERP seperti para petugas atau manajerlogistik, manajer produksi, dan manajer manufaktur baik dari sektor swasta danpemerintah. Kelompok peminat lainnya ialah para pengajar dan mahasiswa magistermanajemen, para pengajar dan mahasiswa program studi teknik industri, para pengajardan peserta kursus atau seminar manajemen. Oleh karena itu buku ini ditujukan antaralain untuk mereka-mereka itu. Setiap bagian dan bab buku ini, di samping disusunmenurut urutan arus pemikiran pengembangan ERP, merupakan kumpulan topiktersendiri dan masing-masing berdiri sendiri, sehingga memudahkan pembacaan,penggunaan, dan pembahasan. Buku ini dapat digunakan untuk berbagai tingkatpengguna, dari tingkat pemula sampai tingkat lanjutan dalam manajemen logistik,produksi, dan manufaktur atau dalam jenjang studi perguruan tinggi.UCAPAN TERIMA KASIHDalam penerbitan sebuah buku, banyak pihak yang terkait dan memberikan kontribusinyadalam berbagai bentuk. Bahan buku ini dikumpulkan dari pengalaman selama bertahuntahun berkecimpung dalam kegiatan logistik, dari berbagi pengalaman dengan parapeserta seminar manajemen, dari pengalaman di berbagai perusahaan di mana penulisberkesempatan memberikan konsultasi, dan dari studi kepustakaan selama tiga tahunterkahir. Oleh karena itu penulis banyak berhutang budi pada begitu banyak orang yangsecara individual tidak mungkin seluruhnya disebutkan di sini. Meskipun demikianpenulis ingin mengucapkan terima kasih pada mereka yang telah memberikan inspirasidan dorongan baik langsung maupun tidak langsung dalam penulisan buku ini.R.Eko Indrajit : Terima kasih untuk seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantupenulis selama berkarya di Stimik Perbanas Applied Technology Center dan RenaissanceSentra Indonesia, khususnya Victor Pratana, Norma Sosiawan, Pratolo Priambodo, TonyRusli, Mariana, Denny Turner, Wibowo Kosasih, Ponty Yuwono, Donny Putranto,Antonius Hartono, Putri, Rochamansyah, Rhoma, Hasan, Rofiq, Dudy, dan Agus.R.Djokopranoto : Terima kasih pada teman-teman dari divisi dan jajaran logistikPertamina, dan para teman-teman anggota pengurus Yayasan Atma Jaya. Secara khususpenulis ingin mengucapkan terima kasih pada teman-teman dari Logistics ManagementConsultant yaitu Bapak Soejono Endropoetro, Erlangga Kadarman, Soehito Atmodipoero,4

Suwoto, Dradjad yang terus memberikan dorongan pada penulis untuk senantiasamengikuti perkembangan manajemen logistik dan manajemen perencanaan.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih pada pimpinan dan staf Center forManagement Technology (Cemantech), seperti Ibu Ngesti S.Joyosapoetro, Retno Wardoyo,Fitri, Yuyun, dan Evie yang telah memberikan kesempatan memimpin beberapa seminarmanajemen, yang banyak memberikan inspirasi pada penyusunan buku ini. Akhirnyaucapan terima kasih ini tidak mungkin dilewatkan untuk kelima Elisabeth, yang penulisberdua sangat cintai dan kasihi, yang telah memberikan dukungan yang tidak ternilaiharganya selama penulisan buku ini, yaitu Elisabeth Sri Ismartini, Elisabeth Evati Dewi,Elisabeth Evita Dewanti, Elisabeth Evi Mayasari, dan Elisabeth Dhany Retno Putri sertaAlberto Danu Atmaja dan Gregorius Ongky Siswadi.Penulis.5

BAGIAN IPERENCANAAN KEBUTUHANINDEPENDENBAB 16

ECONOMIC ORDER QUANTITY(EOQ)A. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG PERENCANAAN.Perencanaan adalah fungsi pertama dan salah satu fungsi dari manajemen. Sebagaimanadiketahui, konsep manajemen klasik mengatakan bahwa fungsi manajemen ada lima yaituperencanaan (planning), penyusunan organisasi (organizing), pengisian sumber dayamanusia (staffing), penggerakan organisasi (actuating), dan pengawasan (controlling). Tentusaja jumlah lima ini tidak mutlak, karena ada yang memerasnya menjadi tiga atau empatfungsi saja. Tetapi jumlah berapapun atau istilah apapun yang digunakan, fungsiperencanaan selalu ada dan merupakan fungsi yang pertama. Dalam pengembanganmanajemen, fungsi perencanaan ini mengalami perkembangan pula, sekurang-kurangnyadapat dilihat dari dua sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah fungsi perencanaandalam kepentingan suatu entitas atau perusahaan, dan yang kedua integrasi fungsiperencanaan dalam berbagai bagian di perusahaan.1. Perkembangan Kepentingan Perencanaan dalam Perusahaan.Perencanaan adalah subyek yang sukar dipahami. Perencanaan adalah akvititas kompleksyang tidak dapat secara mudah diatur dengan suatu prosedur kuantitatif tertentu. Esensiperencanaan ialah pengorganisasian, dengan disiplin tertentu, tugas-tugas utama yangharus dilakukan oleh perusahaan untuk memelihara efisiensi dalam lingkungan bisnisyang sedang berjalan dan memandu perusahaan untuk masa datang yang baru dan lebihbaik. Sistem perencanaan harus berhadapan dengan dua dimensi yang berhubungan, yaitumenanggapi perubahan lingkungan eksternal dan secara kreatif memanfaatkan sumberdaya internal untuk memperbaiki posisi kompetitif dari perusahaan.Cara untuk mengenal tantangan dan pengembangan perencanaan ialah dengan mengenalperkembangan evolusif selama tiga dekade terakhir dalam hubungan dengan kepentinganperusahaan, yaitu dari perencanaan biasa ke perencanaan strategis perusahaan. Ada limatahapan dalam evolusi pemikiran perencanaan dilihat dari sudut pandang ini, yaitu : Penganggaran dan pengawasan keuangan.Perencanaan jangka panjang.Perencanaan strategi bisnis.Perencanaan strategi korporat.Manajemen strategi.Tahap 1 : Penganggaran dan Pengawasan Keuangan.Ini adalah bentuk pertama dari manifestasi sistem manajemen yang berkembangkurang lebih lima puluh tahun yang lalu. Keduanya adalah alat manajemen yangdipandang ampuh waktu itu untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan.Kinerja keuangan adalah jantung dari setiap perusahaan. Meskipun keuntunganbukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan perusahaan, tetapi merupakansuatu hal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Pendapatan keuangandalam jangka pendek sering kali merupakan jebakan perusahaan. Oleh karena itukedua hal tersebut mempunyai kemampuan terbatas dalam perencanaan yang7

diperlukan oleh perusahaan untuk pertahanan hidup dan pengembangan untukwaktu yang akan datang.Tahap 2 : Perencanaan Jangka Panjang.Suatu perkembangan cukup besar terjadi pada waktu diperkenalkannyaperencanaan jangka panjang pada tahun 1950an. Sistem ini membutuhkan usahalebih luas dalam perusahaan, yang meliputi penentuan obyektif, tujuan, program,dan anggaran untuk jangka waktu beberapa tahun. Waktu itu, sistem inidikembangkan untuk antisipasi booming industri setelah selesainya Perang DuniaII, di mana perusahaan menganggap tidak cukup memadai kalau hanyamempunyai perencaaan jangka pendek saja. Meskipun sistem ini lebih baikdaripada sistem pada tahap I, namun hanya cocok untuk pasar yang berkembangcepat, yang mudah dapat diramalkan, dan secara relatif kurang ada kompetisi.Tahap 3 : Perencanaan Strategi Bisnis.Selama tahun 1960an, beberapa perubahan penting terjadi dalam lingkungan bisnisdi Amerika Serikat. Perkembangan cepat yang terjadi sebelumnya mulai melambatdan menyebabkan persaingan yang makin ketat antar perusahaan. Sebagaiakibatnya ialah bahwa fokus perhatian perusahaan berpindah dari produksi kemarketing. Tadinya, apa saja yang diproduksi dengan mudah dan cepat lakuterjual. Tetapi keadaan berubah, yaitu bahwa hanya dengan marketing yang jitu,penjualan dapat dilakukan dengan menguntungkan. Dengan demikian,perencanaan menjadi lebih sulit, sehingga timbullah konsep perencanaan strategibisnis yang memperhitungkan hal-hal seperti misi perusahaan, kinerja perusahaan,keadaan lingkungan luar. Atas dasar itu dikembangkan perencanaan perusahaandengan program yang lebih konkrit, alokasi sumber daya perusahaan yang lebihtepat, dan anggaran yang diperlukan.Tahap 4 : Perencanaan Strategi Korporat.Tahun 1960an juga ditandai dengan perubahan dalam lingkungan sosio-politik diAmerika Serikat dan di dunia. Tahun 1970an, perubahan ini berlanjut terus secaralebih mendalam lebih-lebih dalam hal kesulitan enerji dan pencemaran lingkungan.Perubahan besar juga terjadi di bidang teknologi khususnya teknologi elektronika.Jepang muncul sebagai pesaing utama industri Amerika Serikat dan pasaran duniasudah merupakan suatu permulaan kecenderungan tersendiri. Perkembangan inimembawa perkembangan pula di bidang perencanaan strategis, denganmunculnya perencanaan strategi korporat, yang merupakan proses disiplin danusaha organisasi yang disusun dengan baik, dan ditujukan untuk suatuperencanaan strategis yang lengkap dari perusahaan. Andrews (1980) memberikandefinisi sebagai berikut.‘Corporate strategy is the pattern of decisions in a company thatdetermines and reveals its objectives, purposes, or goals, proceduresthe principle policies and plans for achieving those goals, anddefine the range of business the company is to pursue, the kind ofeconomic and human organization it is or intends to be, and thenature of the economic and noneconomic contribution it intends tomake to its shareholders, employees, customers, and communities.’8

Tahap 5 : Manajemen Strategi.Manajemen strategi sebagai perkembangan terakhir dari perencanaan strategis,muncul sebagai tanggapan atas kritik, bahwa perencanaaan saja betapapunstrategisnya, akan kurang mencukupi bagi perusahaan untuk mempertahankanhidupnya, menjalankan misinya, dan mencapai visinya, dalam lingkunganpersaingan yang terus berubah. Untuk itu, perencanaan harus diintegrasikandengan sistem administrasi penting seperti pengawasan manajemen, komunikasidan informasi, motivasi, pengganjaran dan sebagainya. Oleh karena itu, dalammanajemen strategi, pengembangan nilai perusahaan, kemampuan manajemen,tanggungjawab organisasi, sistem administrasi dihubungkan dengan strategi danproses pengambilan keputusan, pada semua tingkat atau hirarki , dan di semuafungsi bisnis dalam perusahaan.2. Perkembangan Integrasi Perencanaan dalam Perusahaan.Perkembangan pemikiran perencanaan dapat juga dilihat dari sudut lain, yaituintegritasnya dalam keseluruhan perencanaan perusahaan.Dari sudut pandang ini,terjadi juga 5 tahap evolusi. Tahapan pertama dan kedua hanya terjadi dalam perencanaankebutuhan barang untuk perusahaan. Tahap-tahap selanjutnya sudah menyangkutkebutuhan produksi, manufaktur, keuangan, marketing, dan sebagainya. Ke lima tahapantersebut adalah sebagai dalam Gambar 1.Tahap 1 : EOQ (Economic Order Quantity) dan perangkatnya.Perangkat yang dimaksud ialah Persediaan Pengaman, BOM (Bill of Materials),Perintah Kerja dan sebagainya. Sebetulnya masih ada lagi beberapa formulaperencanaan material yang hampir sama seperti formula Persediaan Minimum danMaksimum, persediaan atas dasar perhitungan berkala. Tahap ini mulaiberkembang sekitar tahun 1950an. Perencanaan pengadaan barang secara tepatwaktu atau just-in-time inventory controljuga merupakan pengembanganperencanaan kebutuhan material, namun baru dikembangkan tahun 1980an,sebagai pendukung MRP dan MRP II.Tahap 2 : MRP (Materials Requirement Planning)Tahap kedua ini berkembang untuk memenuhi keperluan material yangtergantung dari keperluan material lain. Formula EOQ dan sebagainya kurangmendukung keperluan ini, yang terutama diperlukan untuk perencanaankeperluan bahan mentah dan pendukung untuk manufaktur produk. MRP mulaidikembangkan sekitar tahun 1965.Tahap 3 : MRP II (Manufacturing Resource Planning)Tahap ini diberi singkatan MRP II untuk membedakan dengan MRP, karena namatersebut apabila disingkat, akan sama. Tahap ini adalah tahap pengintegrasianperencanaan kebutuhan material dengan kebutuhan perusahaan yang lain, sepertiperencanaan bisnis, perencanaan produksi dan sebagainya. Tahap ini mulaidikembangkan sekitar tahun 1975.Tahap 4 : ERP (Enterprise Resource Planning)9

Ini adalah penyempurnaan lagi dari MRP II, di mana digunakan pengembanganteknologi terakhir, termasuk teknologi informasi dan cakupan perencanaan lebihluas lagi. Tahap ini mulai dikembangkan sekitar tahun 1990.Tahap 5 : ERM (Enterprise Resource Management)Ini adalah pengembangan lebih lanjut dari ERP. Dalam ERP, cakupannya adalahhanya perencanaan, sedangkan dalam ERM, cakupannya menyangkut fungsifungsi manajemen yang lain. Tahap ini mulai dikembangkan sekitar tahun 2000.Gambar 1Perkembangan 50anMRP1965Lebih banyak fungsibisnisMRP II1975PerbaikanteknologiERP1990Solusi bis nis totalERM2000Buku ini akan membahas perkembangan perencanaan dari sudut pandang yang kedua ini.Oleh karena itu, pembahasan akan dimulai dari permulaan perencanaan sebelum MRP,kemudian MRP II, dan seterusnya.B. JENIS BARANG PERSEDIAANBarang atau material yang diperlukan oleh perusahaan, sesudah dibeli dan selama belumdigunakan, disimpan dalam gudang persediaan. Barang yang disimpan dalam persediaanatau barang persediaan ini dinamakan juga inventory. Untuk memahami lebih lanjutmengenai barang persediaan ini, terlebih dahulu perlu diketahui beberapa jenis ataukategori. Ada enam jenis barang persediaan yaitu bahan baku, barang setengah jadi,barang jadi, barang umum dan suku cadang, barang komoditas, dan barang proyek.1. Bahan Baku (raw materials),Adalah bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menjadi barang jadi, sebagaihasil utama dari perusahaan yang bersangkutan. Termasuk dalam bahan mentah adalah10

juga bahan-bahan penolong proses produksi, yang merupakan komponen produk yangdihasilkan.2. Barang Setengah Jadi (semi finished products),Adalah hasil olahan bahan mentah, sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian akandiolah lebih lanjut menjadi barang jadi dan sebagian kadang-kadang dijual sebagai apaadanya. Bahan setengah jadi ini dapat langsung dijual untuk menjadi bahan bakuperusahaan lain.3. Barang Jadi (finished products),Adalah barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah yang merupakan hasil utamaperusahaan yang bersangkutan, dan siap untuk dipasarkan/dijual. Barang atau produkjadi ini dijual langsung ke konsumen atau melalui beberapa rantai penjualan sepertidistributor, agen, pengecer, dan sebagainya.4. Barang Umum dan Suku Cadang (general materials & spare parts),Adalah segala jenis barang umum atau suku cadang yang digunakan untuk operasimenjalankan perusahaan/pabrik dan untuk memelihara peralatan yang digunakan. Seringkali barang persediaan jenis ini disebut juga material MRO (maintenance, repair andoperation). Yang dimaksud dengan barang umum adalah barang yang penggunaannyatidak terikat untuk suatu peralatan tertentu seperti suku cadang. Contoh barang umumadalah pipa, cat, mur dan baut, kerangan, martil, bahan kimia, dan sebagainya.5. Barang untuk Project (work in progress),Adalah barang-barang yang masih disimpan di gudang, menunggu pemasangan dalamsuatu proyek baru. Yang dimaksud dengan proyek adalah pembuatan bangunan ataufasilitas, pemasangan mesin baru, dan sejenisnya.6. Barang Dagangan (commodities),Adalah barang yang dibeli, sudah merupakan dan berbentuk barang jadi, dan disimpan digudang menunggu penjualan (resale co

Bab 11 : Konsep Sistem ERP Bab 12 : Memaksimalkan Implementasi ERP . Setiap bagian dan bab buku ini, di samping disusun . perencanaan selalu ada dan merupakan fungsi yang pertama. Dalam pengembangan manajemen, fungsi perencanaan ini mengalami perkembangan pula, sekurang-kurangnya .

Related Documents:

Integrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan i. ii Perencanaan Desa Terpadu PERENCANAAN D E S A T E R P A D U. Perencanaan Desa Terpadu iii. . Partisipasi dalam Perencanaan Desa Perencanaan Desa dalam Kerangka Pembangunan Kabupaten Peran Pemangku Kepentingan 32 34 34 36 37 38 42 44

SINKRONISASI DAN HARMONISASI STUNTING DALAM RANCANGAN RKP-RKPD 2019 5 6 4 3 1 2 9 MEMPEDOMANI DIJABARKAN 7. . INTEGRASI URUSAN KE DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROSES PROSES PERENCANAAN PROSES PENGANGGARAN Integrasi ke dalam dokumen perencanaan (Program Pemenuhan SPM) Integrasi ke dalam dokumen anggaran (Program Pemenuhan SPM) 1 .

A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif sering diidentikkan dengan perkembangan kecerdasan. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Pada anak usia dini, pengetahuan masih bersifat subjektif, dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah .

Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan Psikologi Perkembangan. Dalam pengkajian mata kuliah Perkembangan Peserta Didik difokuskan pada perkembangan individu sebagai peserta didik pada institusi pendidikan. Di dalam buku ini, para penulis sebagai penyusun materi Perkembangan Peserta Didik mencoba memahami .

pembelajaran bagi anak pada tataran usia dini dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan anak sabagai suatu pijakan awal yang mempersiapkan anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik-motorik, perkembangan bahasa-literasi, perkembangan kognitif dan perkembangan

pendidikan yang terkait dalam program integrasi, serta penguatan sistem pengelolaan, sarana prasarana maupun pembiayaan lembaga terhadap integrasi. 3. Integrasi MDT di sekolah melalui Kurikulum meliputi penyusunan KTSP yang terintegrasi; penyusunan program Penguatan Pendidikan Karakter

integrasi numerik transformasi Hankel menggunakan metode Simpson (Simpson rule) 1/3. 2) mendapatkan solusi integrasi numerik konduksi panas pada silinder menggunakan metode Simpson (Simpson rule) 1/3. Solusi integrasi numerik transformasi Hankel yaitu 0,217301164, 0,217312240,

(Corporate Officer). Full day event, get a hamper and 10 via expenses for drinks. Andrew Tamplin is doing a morning session, breakout rooms including a live band, quiz, virtual Christmas choir, guided meditation/yoga, virtual pub, pets corner, creative room (cooking workshops, magic tricks, circus skills). Dec 11th.