BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar .

2y ago
49 Views
2 Downloads
574.43 KB
14 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Ciara Libby
Transcription

BAB VKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGANV.1. Dasar Perencanaan dan PerancanganV.1.1. ProyekJudul Proyek: Pusat Perbelanjaan dan Apartemen DiJakarta BaratJenis Proyek: Mixed used building Apartemen dan PusatPerbelanjaanPemilik Proyek: Arsitek Pengusaha PropertyTopik: Arsitektur Nusantara (Betawi)Lokasi: Jalan S. Parman , Slipi Jaya, Palmerah,Jakarta BaratPeruntukan: Bangunan TinggiUkuran Site: 6500 m2KDB: 45%KLB: 4 kaliGSB: Jalan S.Parman15 meter, Jalan BrigjenKatamso 8 meterKetinggian Maksimal: 24 lantai117

V.1.2. Penerapan Konsep Betawi Pada BangunanPada konsep bangunan modern konsep Betawi, bagian-bagian yangdapat dipertahankan antara lain adanya beranda di bagian depan, ornamenatau hiasan, serta penggunaan material alami untuk dinding dan atap. Namundengan merombak penataan ruang, salah satu konsep terpenting dari rumahBetawi jadi hilang.Dalam hal interior, hal yang menarik diperhatikan adalah onamen atauhiasan khas Betawi. Ornamen ini biasanya muncul pada pintu dan jendela,pada lubang angin dan bagian lain dari rumah. Ornamen tersebut terpengaruholeh kebudayaan dari Arab, Portugis, Cina dan Belanda. Keberadaan hiasanini termasuk salah satu karakter paling unik dari rumah Betawi.Gambar 56. Ornamen BetawiSumber 86. gambang.wordpress.comPenataan ruang rumah sebaiknya tetap ada mengikuti hierarki ruangterbuka, ruang keluarga dan kamar, serta dapur, sehingga nilai-nilai ruangdalam tradisi Betawi tetap terjaga. Demikian pula didepan rumah sebaiknyaada pelataran yang cukup luas sebagai ciri khas rumah Betawi. Ciri-ciri lain118

yang bisa hadir dalam rumah Betawi atau bangunan lain yang modern adalahbukaan jendela yang cukup besar, kesan terbuka dari teras dan penggunaanmaterial alami.Arsitektur nusantara khususnya betawi yang mencakup arsitektur bentuktropis juga akan diterapkan dalam proyek ini. Penerapan tersebut antara lainterdapat pada aspek-aspek sebagai berikut :1. Bentuk atap pada bangunan menyerupai bentuk atap rumah betawi yaitudengan tritisan yang lebar, memiliki atap miring yang sesuai dengankondisi iklim indonesia yang tropis.2. Penggunaan material-material alam seperti bambu, kayu, batu alam dansebagainya yang tentu saja diupayakan memakai material yang dapatdiperbaharui kembali, walaupun tetap struktur utama dan struktur atapmemakai struktur modern yaitu beton dan baja.Beberapa contoh bangunan yang bernuansa lokal dan tropis adalah gedungrektorat UI di depok , gedung apartemen surin sabai di Bali dengan nuansabalinya.119

Gambar 57. Gedung rektorat UI depokGambar 58. Apartemen Surin SabaiSumber 87. internetV.1.3. Konsep Fungsi PerbelanjaanSebagaimana diketahui pada awal pembicaraan bahwa bangunan inimerupakan mixed-use antara apartemen menengah keatas dengan pusatperbelanjaan.Dalam konsep pusat perbelanjaan disini akan dibuat beberapa zonayaitu zona supermarket, zona makan dan zona pasar seni.Konsepnya adalah bahwa pusat perbelanjaan ini pada zona makanandan zona pasar seni merupakan pusat perbelanjaan yang khusus menjualbarang-barang buatan dalam negeri indonesia.Pada zona makanan, makanan yang dijual disini adalah makanan asliindonesia dengan kelas yang ditentukan oleh pihak pengelola. Khusus120

ditekankan makanan asli betawi disediakan di zona makanan ini untukmenekankan konsep bangunannya.Pada zona pasar seni akan dijual barang-barang seni indonesia seperticindera mata, pakaian, pernak-pernik,oleh-oleh buatan indonesia. Haltersebut juga guna mendukung konsep utama bangunan ini yaitu konsepnusantaranya.Kecuali dua zona diatas zona supermarket menjual barang-barangtidak hanya barang buatan dalam negeri karna mengingat kelengkapanbarangdan bahan yang dijual sangat diperlukan, maka dari itu tidakmenutup kemungkinan barang luar juga dijual di zona ini.V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan tapakV.2.1. Sirkulasi Tapak dan EnterancePada proyek ini dipakai tipe enterance yaitu.Gambar 59. EnteranceSumber 88. Analisis penulis121

hal ini ditujukan untuk : Dengan cara ini pengunjung yang dari dan menuju zona hijau atau kuningtidak terlalu jauh menempuh jalan. Meminimalisir terjadi kemacetan karena pengunjung yang keluar masukterbagi dua.Sirkulasi pada tapak antara penghuni apartemen dan pengunjung malldipisahkan. Untuk pemilik apartemen menggunakan jalur khusus dan parkir dibasemen lantai pertama. Sedangkan pengunjung mal menggunakan parkiranbasement lantai 2 dan 3.Tempat mengambil karcis berada di daerah basement masing-masinguntuk menghindari penumpukan kendaraan di pintu gerbang.Gambar 60. Sirkulasi dalam bangunanSumber 89. Analisis penulis122

V.2.2. Pola Masa BangunanMasa bangunan yang akan dipakai adalah tipe interior koridor karenadapat memberikan unit yang lebih banyak dengan efisiensi energi lift.Gambar 61. interior coridorSumber 90. graphich StandardSedangkan untuk pusat perbelanjaannya dipakai tipe memusat karenamemang umumnya dipakai pada pusat perbelanjaan karena kemudahan dalamakses tiap ruangannya “easy to acces”. Dengan adanya pola memusatpengunjung akan mudah menemukan daerah awal mereka mengunjungi mallini.Gambar 62. Tipe MemusatSumber 91. Arsitektur bentuk ruang dan susunanya , Francis D. K. ching123

Sistem pada bangunan yang dipakai adalah sistemSlab structure,Gabungan dari balok-balok yang saling berpotongan membentuk bidang denganlantai slab diatasnya .lebih mudah di banguna dan efisiensi waktunya.Gambar 63. Struktur slabSumber 92. structure , Verlag G. hedjeUntuk struktur bawah atau Sub-structure dipakai pondasi tiang pancangkarena lebih kuat mengingat kondisi tanah jakarta yang labil.Gambar 64. pondasi tiang pancangSumber 93. internetV.2.4. Sistem PencahayaanSistem pencahayaan diupayakan sebanyak mungkin menggunakanPencahayaan alami pada siang hari guna menghemat energi konsumsibangunan.124

Gambar 65. Pencahayaan AlamiSumber 94. Utilita bangunan , Dwi tanggoroV.2.5. Sistem PenghawaanPada bangunan mixed-use ini diupayakan menggunakan penghawaanbuatan terkecuali bagian bangunan yang tidak dapat diberikan penghawaanalami karena pertimbangan kenyamanan seperti ketinggian gedung, area tertutup area yang terdapat di tengah.Untuk penggunaan AC pada bangunan apartemen menggunakan tipe ACsplit yaitu tiap unit apartemen menggunakan AC tersendiri.Gambar 66. SplitSumber 95. Utilitas Bangunan , Dwi TAnggoro125

Sedangkan untuk bangunan Pusat perbelanjaan digunakan AC terpusatkarena gedung yang cukup luas ruangannya dan cenderung tertutup. ACTerpusat (central AC) : AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untukmelayani satu gedung besar,seperti toko grosir besar,perhotelan danperkantoran.V.2.6. Sistem Penanggulangan kebakaranSistem penanggulangan kebakaran yang dipakai untuk bangunan gedungini terdiri dari . pengaturan blok bangunan sehingga pencapaian terhadap lokasi dapatdiakses mobil pemadam kebakaran. Ketinggian bangunan, sirkulasi ruang juga perlu diatur sehingga mudah diakses. Penempatan tangga kebakaran harus mudah di akses. Bangunan harus memiliki hidran yang dapat menjangkau semuabangunan. Bahan bangunan dianjurkan bahan yang tahan api. Bangunan harus memiliki sistem detektor kebakaran yang baik.Dalam bangunan diberikan alat alat penanggulangan kebakaran yaitu: Hidran Kebakaran,a) hidran luarb) hidran dalam gedung.126

Untuk bangunan pada proyek ini termasuk golongan A digunakansprikler dari lantai pertama sampai teratas.Setiap kepala sprikler melayani area seluas 10-20 M2 denganketinggian ruangan 3M. Pada bangunan ini. HalonHalon disiapkan di tempat tertentu sehingga para menggunabangunan dapat menggunakannya dalam keadaan kebakaran. Fire dumper Smoke and heat Ventilating Vent and Exhaust Tangga KebakaranKonstruksi Tahan Api yang digunakan adalah menyelimuti struktur utamadengan beton.V.2.7. Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih.Air bersih di dapatkan dari PAM. Jaringan air bersih ini terletak disepanjang jalan Letjen S. Parman.V.2.8. Analisa Pembuanagn LimbahAir kotor yang dihasilkan dalam bangunan ditampung oleh septik tankatua di olah unit pengolahan limbah (SPT).127

Limbah sampah merupakan buangan dari bangunan khususnya bangunanuntuk kegiatan tertentu,seperti pabrik,hotel.restaurant dan super market.Diperlukan tempat khusus untuk menampung sampah tersebut untuksementara. Untuk bangunan bertingkat tinggi diperlukan tempat khusus untukpembuangan sampah. Kotak-kotak pembungan yang terletak di setiap lantai dibagian servis. Box penampungan dibagian bawah yang berupa bagian ruangan gudang. Masing-masing box setiap lantai dihubungkan dengan shaft pembuangansampah.Penyaluran Air Hujan dan Sumur Resapan,dilakukan dengan pemberianpipa-pipa pada titik-titik pembuangan air hujan tertentu dan kemudiandisalurkan ke sumber resapan.V.2.9. Penangkal PetirPengamanan bangunan dari sambaran petir dilakukan dengan memasangalat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut. Sistem yang akandigunakan adalah sistem thomas karena lebih sedikit tiang dan efisien.V.2.10. Sistem Utilitas BangunanUtilitas bangunan adalah sistem pemipaan yang ada pada bangunan.Jaringan pipa diatur menurut arah vertikal yang disembunyikan di dalam128

tembok atau shaft dan biasanya diletakkan diatas langit-langit atau dilantaiinstalasi. Jenis-jenis pemipaan adalah sebagai berikut :Jaringan Pipa Air BersihPasokan kebutuhan air bersih biasanya menggunakan pompa air untukmenyalurkan kepermukaan tanah dan jika bangunannya tinggi, jaringanpemipaan dibagi atas beberapa zona. Pasokan air bersih ada dua yaitu pasokanke atas dan ke bawah.Jaringan Pipa Air Kotor dan Pipa VentilasiSeperti halnya pipa air bersih, pipa air kotor juga diletakkan dalam shaftyang dihubungkan ke tempat penampungan yaitu septik tank. Pipa ventilasidigunakan untuk memberikan udara dalam pipa sehingga dengan mudahmengalir kebawah. Berikut skema jaringan pipa air kotor dan ventilasi.V.2.11. Sistem Instalasi ListrikInstalasi listrik menggunakan listrik dari PLN sebagai pasokan utamadan sebagai cadangannya adalah menggunakan generator set untuk keadaandarurat bilamana pasokan listrik dari PLN terputus.Dari PLN ke konsumen listrik dialirkan dengan Jarak yang jauh dapatdilihat pada skema berikut.129

Gambar 67. Skema Aliran ListrikSumber 96. Utilitas bangunan , Dwi tanggoroSedangkan skema aliran listrik di dalam bangunan itu sendiri adalahsebagai berikut.Gambar 68. Skema aliran listrik bangunanSumber 97. Utilitas bangunan ,Dwi Tanggoro130

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Proyek . Beberapa contoh bangunan yang bernuansa lokal dan tropis adalah gedung . Berikut skema jaringan pipa air kotor dan ventilasi. V.2.11. Sistem Instalasi Listrik

Related Documents:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN 6.1 Konsep Perencanaan Tapak a. Pemintakan Secara umum, pemintakan menurut zona ruangnya terbagi menjadi 4 zona . 6.2 Konsep Perencanaan Bangunan a) Massa dan Bentuk Pada semua bangunan dibuat memanjang dan menipis agar memudahkan akses pengguna dan agar sirkulasi udara atau bukaan. .

BAB KONSEP PERENCANAAN 1. Pengertian Perencanaan . tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah; a. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam . PERENCANAAN PEMBELAJARAN PLS Page 11 BAB MERENCANAKAN PEMBELAJARAN Di berbagai wilayah, khususnya di daerah pedesaan, guru

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

x.6. konsep titik tangkap bangunan x.7. konsep as bangunan dan kawasan x.8. konsep dimensi bangunan x.9 konsep bentuk massa bangunan x.10. konsep struktur dan konstruksi bangunan . bab vi identifikasi dalam perencanaan alam tahap identifikasi dalam perencanaan, terdapat

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

The American Board of Radiology . ATTN: Valerie P. Jackson, M.D. Executive Director . 5441 E. Williams Circle . Tucson, Arizona 85711-7412 . SUBJECT: AMERICAN BOARD OF RADIOLOGY, REQUEST FOR ADDITIONAL INFORMATION REGARDING RECOGNITION OF NEW BOARD CERTIFICATES AND MODIFICATION OF THE CURRENT . RECOGNITION OF CERTIFICATION IN DIAGNOSTIC RADIOLOGY . Dear Dr. Jackson, I am writing in response to .