RUMAH SAKIT - Dr. Galih Endradita M

3y ago
169 Views
21 Downloads
6.87 MB
104 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Adele Mcdaniel
Transcription

ARSITEKTURRUMAH SAKITGRS

KATA PENGANTARMelihat dari tipe dasar bangunan, terdapat dua tantangan terbesar dalam industri desain arsitekturyang pertama adalah bandara dan yang kedua adalah rumah sakit. Dua tipe bangunan tersebutmenjadi tantangan besar bagi seorang arsitek dan timnya untuk menyelesaikan sebuah rancanganyang dapat bekerja dengan baik dan benar karena bukan hanya unsur estetika, komposisi,pertimbangan keuntungan dan kerugian materi dari sebuah fungsi namun keberhasilan organisasiruang dan keselamatan banyak manusia menjadi faktor utama penentu sebuah rancangan rumah sakityang baik.Fisik Rumah Sakit merupakan satu hal yang sangat penting bagi sebuah rumah sakit. Bidang fisiktermasuk bangunan dan performansi ruang, tata lansekap, dan infrastruktur pendukung mulai didekatidengan indikator kenyamanan, keindahan, serta keberhasilan pada lingkungan yang kesemuanyamembangun citra layanan kesehatan dikelasnya. Bangunan yang indah, fungsional, efisien dan bersihmemberikan kesan yang positif bagi seluruh pengguna rumah sakit.Pada dasarnya, fisik rumah sakit juga berhubungan langsung dengan kualitas layanan medik. Indikatorkeberhasilan bangunan rumah sakit dapat dilihat dari kenyamanan dalam pemanfaatanya sehinggamemberikan sumbangan pada proses penyembuhan pasien dan produktivitas pelaku, prosedurprosedur layanan medik dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, terjaga dengan mudahkebersihanya.Fenomena yang telah dijabarkan diatas menjadi dasar pertimbangan penyusunan buku ArsitekturRumah Sakit. Buku ini diharapkan mampu menjadi referensi tentang perencanaan, perancangan danpengelolaan fasilitas fisik rumah sakit yang dapat berguna bagi akademis, mahasiswa, penyedia jasadan praktisi industri bangunan, penyedia jasa dan pengguna pelayanan kesehatan, pengelola fisik danmanajemen fasilitas kesehatan dan masyarakat pada umumnya. Penyusunan buku ini merupakanrespon atas kurangnya referensi buku Arsitektur Rumah Sakit khususnya referensi dalam negeri.Pokok bahasan yang akan ditemukan dalam buku ini adalah berbagai hal yang terkait denganpedoman dan guidelines perencanaan rumah sakit, perancangan fasilitas, infastruktur bangunanrumah sakit serta strategi pengelolaan dan manajemen fisik perencanaan rumah sakit serta isu-isukontemporer perencanaan dan perancangan fasilitas fisik rumah sakit.Akhir kata buku ini berhasil disusun tidak lepas dari bantuan bernbagai pihak yang menyumbangkanmasukannya baik berupa saran maupun kritikan, dalam forum formal maupun informal. Semoga apayang ada di dalam buku ini bermanfaat dan memberikan stimulasi yang positif bagi pembaca dimasayang akan datang.Selamat Membaca!Yogyakarta, Maret 2010PT. Global Rancang Selaras.ARSITEKTUR RUMAH SAKITTuntutan terhadap kinerja dan layanan kesehatan rumah sakit pada saat ini semakin tinggi. Kita tahubahwa kehidupan dapat bermula dirumah sakit dan begitupun dengan akhir, yang umumnyadilewatkan dirumah sakit pula. Dalam perkembangan layanannya, rumah sakit berhubungan dengankonsumen yang memelukan layanan kesehatan dan tidak hanya diperuntukan bagi pasien yang sakit.I

KATA PENGANTARDAFTAR ISIiiiBAGIAN 1 PENGANTAR DAN TINJAUAN ARSITEKTUR RUMAH SAKITBAB 2PRINSIP DASAR PERENCANAAN ARSITEKTUR RUMAH SAKIT1Rencana StrategisOrganis, Berkembang, BertahapKompakMemberikan Harapan SehatPengelompokan yang TepatSirkulasi yang tepat dan AksesibelHemat Energi dan Nyaman ThermalAman dan Tanggap Keadaan Darurat Hijau Mudah dan Murah PerawatanSesuai Target Konsumen dan Fasilitas yang TepatMengakomodasi Kebutuhan dan perilaku ManusiaKenyamanan Visual dan Tanggap LingkunganMampu menjadi Aset Properti12333455667788APA ITU ARSITEKTUR RUMAH SAKITPengertianKomponenBAB 3TIPE FASILITAS KESEHATANKlasifikasi/ Tipe Fasilitas KesehatanTipologi Rumah SakitKlasifikasi Rumah Sakit Umum PemerintahBAB 4ii2122BENTUK DAN KARAKTERISTIK RUMAH SAKITPrinsip dan ImplementasiKarakteristikBAB 7121214SIRKULASI DAN ZONING RUMAH SAKITPrinsip dan ImplementasiSirkulasiKendaraan/ Barang/ Pengunjung/Pemberi Layanan Kesehatan/ KegawatdaruratanBAB 6101112FUNGSI DAN RUANG RUMAH SAKITPrinsip dan ImplementasiTuntutan Sterilitas, Fungsional, Teknikal dan BehavioralOrganisasi Ruang dan Program KegiatanInstalasi Bedah/ Instalasi Radiologi/ Instalasi Rehabilitasi MedikKamar Mayat/ Instalasi Laboratorium/ Instalasi Gawat Darurat/Intensive Care Unit/ Poliklinik/ Instalasi Rawat Inap (IRNA)Instalasi Farmasi/ Instalasi Sterilitas (CSSD)/ Instalasi GigiBAB 5992324KONSEP RUMAH SAKIT & EVALUASI PASCA HUNIFasilitas kesehatan dan Penyelenggaraan Upaya KesehatanPeran Evaluasi Pasca Huni dalam Proses Desain Fasilitas KesehatanARSITEKTUR RUMAH SAKITBAB 12525

Optimalisasi Melalui Revitalisasi Fasilitas Fisik Fasilitas KesehatanLangkah-langkah Peringkatan Performansi Fasilitas KesehatanBAB 8PERENCANAAN LAHAN DAN SITEPLANNING RUMAH SAKITKebutuhan vs KetersediaanPerencanaan Lokasi, Tapak, Ruang Terbuka, Sirkulasi, Parkir, Kontur danaliran air.BAB 928283031PERENCANAAN SIRKULASI DAN ZONING KOMPONENBANGUNAN RUMAH SAKITPrinsip dan Implementasi32BAGIAN 2 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKITBAB 11PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKITPrinsip dan ImplementasiFleksibilitas dan PentahapanPertimbangan Estetika dan KenyamananPERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKITPrinsip dan ImplementasiPerencanaan Infrastruktur3435363738Kriteria Desain Umum Penyediaan Air Bersih/Kriteria Desain Umum Penyediaan Air Panas/Kriteria Desain Umum Pengolahan Limbah Cair/Sistem Drainase dan Pengolahan Air Hujan/Kriteria Desain Pengolahan Mekanikal Elektrikal/Kriteria Sistem Pemadam Kebakaran/Kriteria Sistem Pengandalian Udara/Kriteria Sistem Telekomunikasi/Kriteria Sistem Gas Medik/Kriteria Sistem Tata Surya/Sistem CCTV (close Circuit Television)/Pekerjaan Nurse Call/Kriteria Sistem ElektrikalBAB 12BAB 13PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKITArti Penting Manajemen Rumah SakitTujuan dan Sasaran Perencanaan FisikKerangka dan Konsep KerjaKriteria UmumProdukKONSEP PERENCANAAN FASILITAS RUMAH SAKITPelayanan Pasien Dalam Rumah Sakit/ InpatientInstalasi Gawat Darurat/Instalasi Rawat Inap/Instalasi Rawat Intensif/ ICUInstalasi Rawat Intensif Koroner/ ICCUUnit Penyakit Jiwa/Unit Kamar Bersalin (VK)/Unit PerinatologiUnit Haemodialisis474748505354ARSITEKTUR RUMAH SAKITBAB 10iii

Pelayanan Pasien Luar Rumah Sakit/ Outpatient65Instalasi Rawat JalanPelayanan Penunjang Medik/ Klinik Bantuan65Instalasi BedahInstalasi LaboratoriumRadiologiPatologiMortuary/ OtopsiDental GigiEndoscopyPelayanan Kesehatan Terapi73Instalasi Rehabilitasi MedikAdministrasi / Rekam Medik74Rekam MedikPenyimpanan Obat/ FarmasiLaundry/ Pengelolaan LinenInstalasi Gizi (Dietary Service)Bengkel dan Peralatan (IPSRS)Pengelolaan dan Pembuangan SampahPelayanan PenunjangFasilitas Pembelajaran/ StudiDiagram Pergerakan PasienHal yang harus Diperhatikan dalam Desain757677787881828384BAGIAN 3 ISU KONTEMPORERKesesuaian Besaran Fasilitas terhadap Okupansi PelayananArsitektur Rumah Sakit yang Memiliki Kelas LayananPerforma Fisik Bangunan dan Lingkungan Terhadap KemudahanPemeliharaan dan BiayaArsitektur Rumah Sakit yang merespon Konservasi Cagar Budaya danBeradaptasi dengan Fungsi BaruKonversi Lahan dan Konversi EnergiArsitektur Rumah Sakit yang Merespon BencanaDAFTAR PUSTAKA939496969798ARSITEKTUR RUMAH SAKITTata Fungsi/ Tata Sirkulasi/Aspek fisika Bangunan/ Aspek Struktur Bangunan/Aspek Tata InteriorAspek Keamanan dan Evaluasiiv

BAGIAN 1 I BAB 1PENGANTAR DAN TINJAUAN ARSITEKTUR RUMAH SAKIT:14 PRINSIP DASARPERENCANAAN ARSITEKTUR RUMAH SAKITDalam merencanakan komponen-komponen fisik rumah sakit yang meliputi perencanaan lahan,bangunan dan infrastruktur, terdapat 14 prinsip dasar yang perlu diperhatikan dan dikembangkanlebih lanjut untuk menjadi arahan dasar dalam merencanakan rumah sakit sebagai suatu asetproperti.Komponen-komponen yang terkait dalam penyusunan Masterplan Rumah Sakit,Copyright : PT. Global Rancang SelarasSering terjadi beberapa kasus kegagalan disebabkan karena pengembangan lahan dan bangunanyang tidak didasarkan atas studi kelayakan serta perencanaan bisnis yang matang pada tahap awalperencanaan. Akibat yang ditimbulkan dari kurang matangnya tahap perencanaan antara lain adalahlahan tidak sesuai, bangunan terbengkalai, serta ketidaksesuaian antara aktivitas dengan wadahnya.Melihat kecenderungan diatas pada akhirnya setiap organisasi baik profit maupun non profit mulaimempertimbangkan pengelolaan dengan prinsip bisnis yang baik dan benar sehingga tercipta sebuahbangunan yang mandiri dalam operasional, perawatan, proses tumbuh dan berkembang. Oleh karenaitu sebuah rumah sakit perlu dikembangkan berdasarkan rencana bisnis. Suatu perencanaan yangdimulai dari perencanaan aktivitas, sumberdaya manusia, perlengkapan fasilitas, akan membawaimplikasi pada lahan, bangunan dan infrastruktur.Proses pengelolaan aset pada dasarnya akan sangat dipengaruhi oleh proses perencanaan kegiatan.Dengan kata lain, proses perencanaan strategis akan sangat mempengaruhi perencanaan masterplankeseluruhan aset (serta masterplan masing-masing unit dan perencanaan fasilitas dalam masingmasing unit). Meski demikian, dapat dikatakan bahwa proses perencanaan aset akan mengikutiproses sebagaimana berikut:· Identifikasi aset eksisting (lahan, bangunan, dan infrastruktur)· Penentuan visi bagi keseluruhan dan masing-masing asset· Perumusan strategi yang harus dilakukan pada keseluruhan dan masing-masing aset.ARSITEKTUR RUMAH SAKIT1. Rencanakan Rumah Sakit Sesuai Rencana Strategis01

2. Rencanakan Rumah Sakit secara Organis, Berkembang dan BertahapSetiap rumah sakit pasti akan berkembang dalam proses daur fungsi bangunannya. Dimulai dari tahapembrional, perkembangan awal, perkembangan lanjut, kematangan, dan dapat berlanjut ke penurunanperformansi fisik dan fungsi jika tidak segera ditindak-lanjuti dengan tepat. Dalam hal ini, rumah sakitperlu direncanakan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sebagai contoh pada suatu waktutertentu yang diperlukan dalam proses perkembangan rumah sakit adalah proses pengembanganlahan, kemudian di waktu yang lain diperlukan adalah pembangunan atau peningkatan fisik bangunan.Pada waktu tertentu lainnya, yang dibutuhkan adalah konsolidasi aset-aset.Dalam proses memanfaatkan sumberdaya lahan pun, kita perlu mempertimbangkan pentahapanperkembangan rumah sakit. Ada beberapa kemungkinan perkembangan rumah sakit yang dapat kitapilih sesuai dengan kondisi yang ada seperti perkembangan secara horisontal, interstisial, ataupunvertikal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah masterplan yang baik, yang memberi kesempatan padabagian-bagian tertentu untuk berkembang secara bertahap.Copyright : PT. Global Rancang SelarasARSITEKTUR RUMAH SAKITMasterplan RSUD RAA Soewondo. Pati, Jawa Tengah.02Masterplan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram.Copyright : PT. Global Rancang Selaras

3. Rencanakan Rumah Sakit yang KOMPAKEfisiensi dan efektivitas adalah dua parameter mutakhir yang selayaknya menjadi isu utamaperencanaan Rumah Sakit. Dibutuhkan harmonisasi dalam mengkomposisikan kebutuhan akankelengkapan fasilitas fisik, ketersediaan lahan, keterbatasan anggaran, juga isu sosial yangberkembang, maupun isu krusial lainnya.Rule of thumb untuk pengembangan rumah sakit adalah sekitar 50m2 untuk tiap bed. Dengan adanyaarahan dasar ini, dapat diperkirakan luasan, kebutuhan dan kompleksitas yang berbeda-beda antarrumah sakit, sebagai contoh 70 bed x 50m2. Memulai dari sebuah rumah sakit yang kecil namunmemiliki efisiensi, efektivitas serta kompak yang tinggi sehingga dapat beroperasi dengan baik akanjauh lebih baik dalam proses perkembangan usaha.Copyright : PT. Global Rancang Selaras4. Rencanakan Rumah Sakit yang MEMBERI HARAPAN SEHATIstilah 'rumah sakit' mungkin memang kurang tepat, karena bukan menyiratkan harapan (isi gelasmasih setengah) melainkan justru menyiratkan masalah (isi gelas tinggal setengah). Hal ini tentu sajaharus dirubah dengan mengarahkan pada sifat penuh harapan sehat dan optimisme serta kecerahan,mengingat berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa sugesti diri dan optimisme akanmeningkatkan angka kesembuhan secara mencolok.Arsitektur rumah sakit diharapkan mampu mengubah image masyarakat tentang rumah sakit. Dimulaidari penggunaan warna dan cahaya yang suram yang semestinya digantikan dengan pemanfaatanwarna dan cahaya yang lebih cerah (meski tetap bersifat kalem/tenang). Meningkat pada penataaneksterior dan interior yang semata-mata menekankan pada fungsi, dan selayaknya mulai diolahmenjadi fungsi dan fiksi (atrau bahkan fungsi dan puisi). Lebih lanjut dapat ditingkatkan pada citrakeseluruhan rumah sakit yang harus berubah dari “penjara” ke “resort” : pasien bukanlah pesakitanmelainkan customer yang terhormat, sementara pemberi layanan kesehatan bukanlah sipir melainkan“customer partner” menuju sehat.5. Rencanakan Rumah Sakit dengan Pengelompokan yang TepatRumah sakit semestinya direncanakan dengan pengelompokan ruang (kerap juga disebutpemintakatan atau zoning) yang tepat. Pengelompokan ruang yang tepat akan mendukung efektivitasdan efisiensi kegiatan yang berlangsung di dalamnya dan antar ruang.ARSITEKTUR RUMAH SAKITPemanfaatan Lahan secara Optimal pada MasterPlan Fisik RSAB Muslimat Jombang dan RSAB Muslimat NU Ponorogo03

Pengelompokan yang tepat juga akan memberi kedekatan ruang-ruang yang saling membutuhkankedekatan, dan memisahkan ruang-ruang yang membutuhkan pemisahan.Zona Luar adalah zona yang harus dengan mudah diakses oleh masyarakat luas, seperti: layanangawat darurat, layanan rawat jalan, serta layanan administratif untuk umum. Zona Kedua adalahzona yang menerima beban kerja dari zona terluar tadi, meliputi laboratorium, farmasi, dan radiologi.Zona Dalam adalah zona yang menyediakan layanan rawat inap dan layanan lain bagi pasien. ZonaTerdalam adalah zona yang membutuhkan tingkat kesterilan tertentu dalam memberikan layanan,seperti misalnya layanan bedah, melahirkan, serta rawat intensif. Terakhir adalah Zona Layanan,yang memberikan layanan pada kegiatan rumah sakit, seperti misalnya dapur, laundry, IPSRS, poolkendaraan, dan kamar jenazah.21. Perbedaan Zona Academic Axis dan medic Axis pada Rumah Sakit PendidikanCopyright : PT. Global Rancang Selaras12. Contoh Jalur sirkulasi berupa ”bridge” antar fungsi bangunan.Copyright : PT. Global Rancang SelarasARSITEKTUR RUMAH SAKIT6. Rencanakan Rumah Sakit dengan Sirkulasi yang Tepat dan Aksesibel04Sistem sirkulasi pada dasarnya terbagi dalam sirkulasi eksternal dan sirkulasi internal. Sirkulasieksternal akan didominasi oleh sirkulasi kendaraan bermotor dalam mengakses rumah sakit. Perluada pembedaan antara akses utama rumah sakit bagi pengunjung, akses gawat darurat yang harusdapat dicapai dengan mudah dan tidak terganggu akses yang lain, serta akses layanan dan karyawan.Demikian juga parkir perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga secara kualitatif dan kuantitatifmemenuhi persyaratan yang ada. Pada umumnya diperlukan 1 parkir mobil bagi tiap 4 bed rawat inapdalam sebuah rumah sakit .Sirkulasi internal akan terbagi antara sirkulasi umum dan pengunjung serta sirkulasi pasien danlayanan medik. Ada beberapa area yang sirkulasi pasien dan layanan medik perlu dipisahkan secarasempurna dengan sirkulasi umum. Demikian juga pada bangunan bertingkat, adanya pemisahanelevator yang digunakan oleh pasien berbeda dengan yang digunakan pengunjung umum.Pemisahansirkulasi pun terjadi pada sirkulasi pasien dan clean utilities (utilitas bersih) dibedakan dengan alur dirtyutilities (utilitas kotor).

7. Rencanakan Rumah Sakit yang Hemat Energi dan Nyaman ThermalPenghematan energi yang paling sederhana namun dapat berdampak sangat besar dapat dilakukandengan perencanaan sistem penghawaan. Penghematan ini dilakukan dengan cara beberaparuangan penentuan dari awal tentang beberapa bagian dari rumah sakit direncanakan dengan sistempengkondisian udara dengan menggunakan AC dan bagian-bagian lain dari rumah sakit direncanakandengan menggunakan ventilasi alami dan tidak menggunakan AC. Bagian rumah sakit yangdirencanakan dengan menggunakan AC akan lebih efisien jika memiliki volume ruang yang lebih kecildengan jarak lantai dan langit-langit yang tidak terlalu tinggi. Sementara kenyamanan termal yanglebih baik akan dimiliki bangunan berventilasi alami yang memungkinkan ventilasi silang dan denganvolume ruang yang lebih besar dengan jarak lantai dan langit-langit yang lebih tinggi.Penggunaan Sunshading Pada Perencanaan Surabaya International HospitalCopyright : PT. Global Rancang SelarasARSITEKTUR RUMAH SAKITPerletakan dan orientasi dari massa bangunan pun sangat mempengaruhi penghematan energi dankenyamanan thermal. Untuk mengurangi panas matahari di Indonesia, bangunan diorientasikanmembujur timur barat, bagian transparan atau bukaan diarahkan menghadap selatan dan utarasehingga lebih menghemat energi pendinginan. Pada kondisi tertentu i kadang tidak dimungkinkanuntuk meletakan massa bangunan pada kondisi ideal diatas namun hal-hal ini dapat diatasi denganpenggunaan sunshading serta penggunaan material yang tepat (transparan atau bukaan seperti kacadan jendela pada bagian yang tidak terpanaskan dan pasangan masif pada bagian yang terpanaskan).058. Rencanakan Rumah Sakit yang Aman dan Tanggap Keadaan DaruratSelain keamanan dari pengguna yang selalu diperhatikan oleh pengelola fasilitas kesehatan, masalahkeamanan dari keadaan-keadaan darurat yang tidak diharapkan menjadi hal yang patut diperhatikan.Contoh yang paling mudah adalah melihat rumah sakit dari sisi keamanan terhadap bahayakebakaran. Hal ini mencakup tiga hal, yaitu keamanan dari bahaya kebakaran, kemudahanmemadamkan api, serta kemudahan menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. Dari hal pertama,perlu direncanakan perletakan sumber api yang dijauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar(combustible).Penyelamatan diri dari bahaya kebakaran meliputi tangga darurat pada jarak-jarak tertentu, denganpersayaratan dan kemudahan aksesnya. Ramp juga merupakan sarana wajib, mengingat pada waktukebakaran listrik akan mati. Ramp sebaiknya dirancang dengan memperhatikan lebar, kesejajaran(alignment), serta kemiringan yang memadai. Bukaan ke luar dari tangga-tangga darurat maupun dariakses-akses ke ground floor perlu dilengkapi dengan pintu-pintu yang membuka ke luar (bukan kedalam) dengan lebar total bukaan disesuaikan dengan jumlah jiwa yang ada dalam bangunan.

Selanjutnya perlu didukung dengan hal yang kedua, yaitu tersedianya pemadam kebakaran denganberbagai sistem, mulai dari hidrant hingga pemadam portable yang dapat menjangkau seluruh bagianrumah sakit. Akses mobil pemadam kebakaran meruapakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan,terutama di bagian perifer lahan rumah sakit, karena hidrant kerap tidak selalu dapat diharapkan dalambeberapa kasus darurat.9. Rencanakan Rumah Sakit yang Hijau Tata lansekap dalam suatu rumah sakit merupakan satu komponen vital yang perlu direncanakandengan seksama. Komponen tata lansekap antara lain meliputi ruang terbuka hijau, pohon peneduh,pohon pengarah, penutup tanah, serta furnitur lansekap (lampu, bangku, ataupun signage).Masterplan RS Mardi Waluyo. Metro, LampungCopyright : PT. Global Rancang SelarasARSITEKTUR RUMAH SAKITRuang terbuka hijau selayaknya menjadi salah satu pertimbangan utama dalam perletakan massamassa bangunan rumah sakit. Untuk bangunan berlantai banyak, ruang terbuka setidaknya memilikijarak 10 m antar bangunan untuk dinding dengan dinding, 15 m untuk jendela dengan dinding, serta 20m untuk jendela dengan jendela, agar privasi pasien tetap terjamin. Adanya pohon-pohon peneduh danpengarah bisa membantu privasi pasien, dan juga memberikan suasana hijau yang nyaman danmembuat suasana penyembuhan lebih baik. Furnitur lansekap juga harus direncanakan, sehinggalampu yang ada tidak menyilaukan, serta signage (penanda) yang direncanakan dapat tertata teraturdan memudahkan wayfinding.0610. Rencanakan Rumah Sakit yang Mudah dan Murah PerawatannyaAspek pemeliharaan kerap kali kurang diperhatikan dalam perencanaan awal rumah sakit. Padahalaspek ini merupa

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

Related Documents:

A. Pengertian Limbah Rumah Sakit . 1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dati kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. 2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terditi d

Pelaksanaan audit internal bisa dilakukan untuk memonitoring tingkat kepatuhan rumah sakit dalam mengikuti peraturan eksternal yang salah satunya dengan pelaksanaan . serta tertuang dalam sasaran mutu rumah sakit. 3. Rumah Sakit dan Sertifikasi ISO 9001: 2008 . Rumah Sakit Panti Rapih telah mulai

IPAL rumah sakit dibangun dengan maksud untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit agar dapat mengurangi, menghilangkan dan menurunkan bahan-bahan yang berbahaya yang terkandung dalam air limbah (Mulia, 2005). Rumah Sakit Kelas D merupakan rumah sakit umum bentuk

a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng

produksi limbah cair rumah sakit sebanyak 48.985 ton/hari1. Pengelolaan limbah medis padat rumah sakit diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1204 tahun 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit bahwa pengelolaan limbah med

rumah sakit umum (RSU), yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit dan rumah sakit khusus (RSK), yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan . (mekanikal dan elektrikal) digedung. Ketiganya satu sarna lain saling terkait. Jika struktur mengedepan

utama bagi kita untuk dapat hidup sehat. Namun kita tahu juga bahwa beragamnya tingkat sosioekonomi dan pendidikan masyarakat kita ternyata juga berpengaruh dalam menempatkan ‘kebersihan’ ini di dalam pola hidup sehari-hari. Persoalan membuang sampah secara sembarangan masih menjadi isu yang harus diperbaiki sejak dini.

Geburtstagskolloquium Reinhard Krause-Rehberg Andreas Wagner I Institute of Radiation Physics I www.hzdr.de Member of the Helmholtz AssociationPage Positrons slow down to thermal energies in 3-10 ps. After diffusing inside the matter positrons are trapped in vacancies or defects. Kinetics results in trapping rates about