BAB II KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

2y ago
147 Views
8 Downloads
501.02 KB
23 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Joao Adcock
Transcription

15BAB IIKAJIAN TEORETIKA. Penelitian Terdahulu yang RelevanGaya Kepemimpinan Perempuan Dalam Lembaga PendidikanIslam (Studi Kasus di MTs Negeri Yogyakarta 1) yang disusun olehDennis Haruna Nim 05470030 Fakultas Tarbiyah Jurusan/Program StudiKependidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009.1Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisismengenai bagaimana model kepemimpinan kepala sekolah perempuandilembaga pendidikan islam. Penelitian ini menggunakan pendekatanpenelitian kualitatif dengan mengambil latar MTs Negeri Yogyakarta 1.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasidan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh dengan menggunakanmetode deskriptif-analitik yakni menganalisa data yang diperoleh sesuaidengan data dari lapangan dan sumber data pada penelitian ini diantarakepala sekolah perempuan, 10 guru, dan 10 karyawan.Hasil penelitian ini adalah model kepemimpinan perempuan kepalasekolah di MTs Negeri Yogyakarta 1 merupakan orang yangmenggunakan model kepemimpinan kontingensi fiedler, terlihat denganadanya hubungan baik antara pemimpin dan anggotanya, kepercayaandiantara pemimpin dan anggotanya, kepribadian pemimpin yang baik,1Dennis Haruna, 2009. Model Kepemimpinan Perempuan Dalam Lembaga Pendidikan Islam(Studi Kasus di MTs Negeri Yogyakarta 1), Skripsi, Jurusan/Program Studi Kependidikan IslamFakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16ketegasan, loyalitas pemimpin, dan rasa hormat anggotanya terhadappemimpin serta struktur kerja yang jelas.Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan (Studi Kepala DesaSuka Jaya dan Kepala Desa Paya Kecamatan Padang Cermin KabupatenPesawaran) yang di susun oleh Siti Fei Kenia Nournabilla Jurusan IlmuPemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas LampungTahun 2014.2Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknikwawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data yang didapatkandi lapangan akan diolah dan disajikan dalam bentuk teks narasi. Hasilpenelitian ini menggambarkan bahwa kedua Kepala Desa Suka Jaya danKepala Desa Paya dalam pelaksanaan gaya kepemimpinannya yaitumenerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan menerapkan gayakepemimpinan situasional. Hal ini berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsikepemimpinan. Gaya Kepemimpinan Kedua Kepala Desa tersebutmenganggap staf/rekan kerja sebagai “teman” yang dihargai. Terjalinnyapertemanan antara pemimpin dengan bawahan dapat menciptakanhubungan kerja sama yang baik dan kepemimpinan yang efektif.Dari uraian diatas, persamaan dan perbedaan pada penelitian yangdilakukan oleh Dennis Haruna dan Siti Fei Kenia Nournabilla dengan2Siti Fei Kenia Nournabilla, 2014. Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan (Studi KepalaDesa Suka Jaya dan Kepala Desa Paya Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran)Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17peneliti Gaya Kepemimpinan Perempuan di Fakultas Dakwah danKomunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya sama-sama meneliti tentangGaya Kepemimpinan dengan menggunakanpenelitian kualitatif danpengumpulan data dengan metode yang sama yaitu observasi, wawancara,dan dokumentasi akan tetapi perbedaan terletak pada objek penelitian sertaanalisis data yang diperoleh dengan metode deskriptif-analitik sedangkanpeneliti sendiri mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif-naratifserta menggunakan teknik observasi partisipatif dan gaya kepemimpinanyang berbeda.Dari penelitian terdahulu yang di uraikan diatas agar lebih jelasdapat dibuat tabel sebagai berikut :Tabel n Penelitian,DennisHarunaSkripsiHasil TemuanPerbedaanObyekperempuanLokasikepala sekolah Penelitian, dandi MTs Negeri analisisYogyakartadata1 .id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

182SitiFei Skripsi2014KeniaKualitatifKepalaDeskriptifSuka Jaya dan Penelitian,NournabillKepalaaPayaDesa ObyekDesa Lokasidalam dandanmenerapkangayakepemimpinansituasional.B. Kerangka Teori1. Pengertian KepemimpinanDidalam kajian pustaka terdapat banyak pengertian kepemimpinanyang dikemukakan oleh para pakar tentang kepemimpinan ertiantentangkepemimpinam terdapat banyak kesamaan diantara karmaupuntokohyangmemungkinkan adanya pengkelompokan terhadap pengertian tentangkepemimpinan kemudian disederhanakan untuk memahami lebih jelastentang arti, makna, dan pengertian kepemimpinan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin”(lead) berarti bimbing atau tuntun, dengan begitu di dalam terdapat duapihak yaitu yang dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelahditambah awalan “pe” menjadi “pemimpin” (leader) berarti orang yangmempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan kominikasi sehinggaorang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Dansetelah ditambah akhiran an menjadi pimpinan artinya orang yangmengepalai. Apabila dilengkapi dengan awalan ke menjadi kepemimpinan(leadership) berarti kemampuan dan kepribadian seseorang dalammempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakuakan tindakanpencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian yang bersangkutanmenjadi awal struktur dan pusat proses kelompok yang dipimpin.3Dari uraian diatas dapat dijelaskan secara sederhana bahwakepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi perilaku oranglain agar orang lain tersebut mau diarahkan untuk mencapai tujuantertentu. Dalam hal ini tujuan organisasi atau lembaga yang dipimpin olehseorang pemimpin.Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi mengemukakanbahwa Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin,3Miftah Thoha, 2004, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada, Bandung, hal.10digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain ataukelompok. 4Menciptakan pengaruh adalah inti dari aktivitas kepemimpinan, gainya.Merangkum dari beberapa pandangan, Kartono merumuskan pengertiankepemipinan dari para tokoh sebagai berikut :5a. Benis mendefinisakan kepemimpinan “ .the process by wichan agent induces a subordinate to behave in desired manner” (Suatu proses dimana seorang agent menyebabkan bawahanbertingkah laku menurut satu cara yang berlaku.b. Odway Tead mendefinisikan kepemimpinan adalah sebagaikegiatan/usaha mempengaruhi orang lain agar mereka maubekerja sama.c. George Terry mendefenisikan kepemimpinan merupakansebagai kegiatan memengaruhi orang-orang agar berusahamencapai tujuan-tujuan kelompok.d. Howard H. Hoyt mendefisinikan kepemimpinan sebagai emampuan untuk membimbing orang.45Miftah Thoha, 1998, Prilaku organisasi, Raja Grafindo Persada, Bandung, hal.255Ibid.,14digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21Kepemimpinan adalah proses dimana seorang atau sekelopokorang (tim) memainkan pengaruh atas orang lain (tim) lain, menginspirasi,memotivasi, dan mengarahkan aktivitas mereka untuk mencapai bahwakepemimpinan adalah suatu proses interaksi sosial untuk mempengaruhiantara pemimpin dan yang dipimpin. Didalam kehidupan apapun, jikaterdapat aktivitas yang mempengaruhi suatu kelompok atau organisasimaka disitu ada aktivitas kepemimpinan. Aktivitas kepemimpina terjadidimana saja termasuk dalam kehidupan sehari-hari kita dengan sahabat,temen, keluarga, maupun dengan yang lain.Menurut Stoner didalam buku Manajemen mengemukakan bahwakepemimpinan (Manajerial) dapat didefinisikan sebagai suatu prosespengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan kelompokanggota yang saling berhubungan tugasnya.7Ada beberapa pengertian kepemimpinan yang dikemukakan olehpara ahli selain yang dikemukan diatas, yaitu: 81) puan untuk mempengaruhi kelompok kearah tercapainyasebuah tujuan.6Mohammad Karim, 2010, Konsep Kepemimpinan Transformasional, UIN Maliki Press, Malang,hal. 147T. Hani Handoko, 2011, Manajemen Edisi , BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, Hal.2948Irfam Fahmi, 2012, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, Alfabeta, Bandung, hal.58digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

222) Richard L. Daft mengatakan, kepemimpinan (leadership) pencapaian tujuan.3) Ricky W. Griffin mengatakan, pemimpin adalah individu ngandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterimaoleh orang lain sebagai pemimpin.4) Kepemimpinan ( Leadership) memiliki arti luas, yaitu ,senikepemimpinan, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan.Dari uraian yang dikemukan oleh beberapa tokoh diatas bahwakepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuahorganisasi, karena kepemimpinan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan mempengaruhiorang lain atau kelompok untuk bekerja bersama-sama demi tercapainyavisi dan misi yang ingin di capai didalam organisasi atau pun lembaga.Disampin itu, setiap organisasi selalu mengalami perubahan sesuaikebutuhan dan perkembangan zaman yang selalu berubah dan dinamis.Maka dari itu, setiap organisasi memerlukan seorang pemimpin yang pekaterhadap situasi disekitarnya ataupun kebutuhan yang terjadi pada saat inimaupun masa depan, dalam hal ini sangat diperlukan seorang pemimpinyang mampu memberikan perubahan yang lebih baik untuk mencapaisebuah tujuan yang di inginkan secara bersama-sama didalam kelompok.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23Wahjosumidjo juga mengemukakan pengertian kepemimpinansebagai berikut. “ Kepemimpinan merupakan kemampuan danketerampilan seorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinansuatu kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutamabawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupasehingga melalui perilaku yang positif, ia memberikan sumbangsihnyata dalam pencapaian tujuan organisisasi.”92. Pengertian Gaya KepemimpinanGaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalammenjalankan suatu kepemimpinan dengan berusaha mempengaruhiperilaku orang-orang yang dipimpin.10Miftah Thoha mengemukakan dalam buku prilaku kuyangdigunankan oleh seorang pada saat orang tersebut mencobamempengaruhi prilaku orang lain atau bawahan yang dipimpin.11Gaya kepemimpinan (Style) ialah cara pemimpin membawadiri sebagai pemimpin, cara ia berlagak, dan tampil dalammenggunakan kekuasaannya.12Dari uraian diatas tentang gaya kepemimpinan dapat dijelaskanbahwa gaya kepemimpinan merupakan sebuah prilaku, cara atauteknik seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan agar9Mohammad Karim, 2010, Konsep Kepemimpinan Transformasional, UIN Maliki Press, Malang,hal. 2410M. Ngalim Purwanto, 2006, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remaja Rosda Karya,Bandung, hal. 4811Miftah Thoha, 1998, Prilaku Organisasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hal. 278.12J. Riberu, 1992, Dasar-Dasar Kepemimpinan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, hal. 7digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24anggota yang di pimpin mengikuti arahan sesuai dengan apa yang diperintahkan.3. Tipe/Gaya epemimpinannya itu dapat digolongkan atas beberapa gaya/ tipologi ;a. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Otoriter)Kepemimpinan otokratis (Otoriter) adalah kepemimpinanyang cara memimpinnya menganggap organisasi sebagai miliknyasendiri. Sehingga seorang pemimpin bertindak sebagai diktatorterhadap para anggota organisasinya dan menganggap mereka itusebagai bawahannya dan merupakan alat atau mesin, tidakdiperlakukan sebagaimana manusia.13Seorang pemimpin yang tergolong pemimpin otakratis(otoriter) memiliki serangkaian krakteristik yang dapat dipandangsebagai krakteristik negatif, analisis yang rasional memamngmembenarkan pandangan yang demikian.14Dari uraian diatas dapat disederhakan bahwa gayakepemimpinan otokratis merupakan gaya kepemimpinan dimanapengambilan keputusannya dalam segala hal terpusat pada seorangpemimpin, para bawahan hanya bergerak menjalankan tugas-tugas1314Sondang P. Siagian, 1994, Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT Rineka, Jakarta, hal. 40Ibid.,hal.31digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25yang diatur oleh pemimpin. Tipe kepemimpinan otakratis ini lebihcendrung egois, suka memaksa tanpa lebih dulu konsultasi maupunmusyawarah terhadap anggotanya dan tidak suka menerimapendapat dari orang lain.Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuk berbagaisikap yang akan menonjolkan kelakuannya antara lain dalambentuk:15a) Kecendrungan melakukan bawahan para bawahan sama denganalat-alat dalam organisasi, kurang menghargai martabatbawahan.b) Mengutamakan orientasi pada pelaksanaan dan penyelesaiantugas tanpa mengaitkannya dengan kebutuhan dan kepentinganpara bawahan.c) Pengabaian peran bawahan dalam prosespengambilankeputusan, dan para bawahan dituntut untuk melaksanakannyasaja dari keputusan yang telah diambil itu.b. Tipe Kepemimpinan PaternalistikKepemimpinan paternalistik adalah seorang pemimpinyang bersifat kebapaan, ia menganggap bawahannya bagaikan anakyang belum dewasa.16 Tipe pemimpin yang paternalistik banyakterdapat di lingkungan masyarakat yang masih bersifat tradisional,1516Sondang P. Siagian, 1994, Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT Rineka, Jakarta, hal. 32Ibid.,hal 34digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26umumnya di masyarakat agraris. Seorang pemimpin yangpaternalistik ini dalam hal-hal yang tertentu sangat dibutuhkan,akan tetapi sebagai pemimpin pada umumnya kurang efektif.Kepemimpinan yang telah diuraikan diatas merupakan gayakepemimpinan yang selalu memberikan pengawasan terhadapbawahannya. Tujuannya adalah untuk melindungi bawahan danuntuk memberikan arahan seperti halnya seorang bapak kepadaanaknya.c. Tipe Kepemimpinan KharismatikKepemimpinan kharismatikadalah bahwapemimpintersebut mempunyai daya tarik sendiri. Pemimpin yang kharismatikmampu menguasai bawahannya karena mereka diliputi olehkepercayaan yang luar biasa terhadapnya. Para pengikut seorangpemimpin yang kharismatik tidak pernah mempersoalkan nilaiyang diikuti, sikap, gaya dan perilaku yang digunakan pemimpindiikutinya. Kemampuan untuk menguasai bawahannya yangterdapat pada diri seorang pemimpin yang kharismatik disebabkankepercayaannya yang luar biasa kepada kemampuannya itu.1717Sondang P. Siagian, 1994, Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT Rineka, Jakarta, hal. 38digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27Kepemimpinan kharismatik adalah pemimpin yang ide ataugagasan, pemikiran, konsep, teori, suasana batin, dan perilakunyameyakinkan orang lain. in yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib ataukesaktian yang tidak dapat di indra secara ilmiah, sehinggadikagumi para bawahannya meskipun para bawahannya tidakselalu dapat menjelaskan secara konkrit mengapa orang tersebutdikagumi.d. Kepemimpinan Laissez FaireKepemimpinan laissez faire adalah seorang pemimpin yangmempunyai krakteristik sikap permisif, dalam arti bahwa paraanggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinandan bisikan hati nuraninya asal saja kepentingan bersama tetapterjaga dan tujuan organisasi tetap tercapai.19Gaya kepemimpinan laissez faire dapat dicirikan sebagaiberikut:201. Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individualdengan minimum partisipasi pemimpin.18Mohammad Karim, 2010, Konsep Kepemimpinan Transformasional, UIN Maliki Press, Malang,hal. 1419Sondang P. Siagian, 1994, Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT Rineka, Jakarta, hal. 3220Ismail Nawawi, 2010, Prilku Organisasi, Dwi Putra Pustaka Jaya, Jakarta, hal. 265digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

282. Macam-macam bahan yang disediakan oleh pemimpin, yangdengan jelas mengatakan bahwa ia akan menyediakanketerangan apabila ada permintaan ia tidak turut berpartisipasibagian dalam diskusi kelompok.3. Pemimpin tidak berpartispasi sama sekali4. Komenter spontan yang tidak frekwen atas aktifitas anggota dania tidak berusaha sama sekali untuk menilai atau zfairemenyerahkansepenuhnya pekerjaan kepada bawahannya untuk menyelesaikanpekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanyaakan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak ikut campurtangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itutergantung pada inisiatif dari para bawahannya, sehingga dianggapcukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannyabekerja bebas tanpa tekanan. Bawahan dapat berkreasi sebaikmungkin untuk menyelesaikan pekerjannyaDari uraian diatas dapat disederhakan bahwa anggotadiberikan kepercayaan penuh oleh pemimpinnya untuk melakukansebuah pekerjaan yang telah ditetapkan secara bersama-sama inmenganggap anggotanya telah dewasa dan dapat bertanggungjawab atas tugas yang diberikan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29e. Tipe Kepemimpinan Demokratik (Demokratis)Kepemimpinan demokratik (Demokratis) adalah seorangpemimpin yang memandang peranannya sebagai kordinator danintegrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehinggabergerak sebagai suatu totalitas.21 Dalam melaksanakan tugasnyaia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan sarandari para bawahannya, demikian juga terhadap kritik rtimbangan dalam pembuatan keputusan. Pemimpin demokratikmemperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi.Gaya kepemimpinan demokratis dalam melaksanakantugasnya selalu menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dansaran dari para bawahannya, demikian juga terhadap pendapatsaran, dan kritik yang membangun dari bawahannya dijadikansebagai umpan balik dan bahan pertimbangan dalam pembuatankeputusan.Gaya pemimpin yang paling ideal dan paling agayakepemimpinan demokratis selalu mengikutsertakan anggota yan

gaya kepemimpinan menerapkan gaya kepemimpinan transformasion menerapkan gaya kepemimpinan situasional. Obyek Penelitian, Lokasi Penelitian, Analisis data menggunakan metode deskriptif-naratif, dan Observasi partisipatif. B. Kerangka Teori 1. Pengertian Kepemimpinan Didalam kajian pustaka terdapat banyak pengertian kepemimpinan

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik 1. Persepsi Masyarakat a. Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

8 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual a. Self Awareness Menurut Solso dkk (2007:240), “kesadaran adalah kesiapan (awareness) terhadap peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kogniti

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .