Hubungan Interaksi Sosial Dengan Perkembangan Moral Pada .

3y ago
80 Views
2 Downloads
271.73 KB
14 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Sabrina Baez
Transcription

11Hubungan Interaksi Sosial Dengan Perkembangan Moral Pada RemajaDi SMA UISU MedanAnna WatyFakultas PsikologiUniversitas Medan AreaAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan snteraksi sosial dengan perkembangan moral padapemaja di SMA UISU. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi padapenelitian ini adalah siswa SMA UISU sebanyak 114 siswa/siswi yang terdiri dari kelas X (53 siswa), dan XI(61 siswa). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, Sampel yang digunakandiperoleh dari 50% jumlah keseluruhan siswa dari masing-masing kelas, jadi sampel yang di dapatkan darikelas X sebanyak 27 siswa, dari siswa kelas XI sebanyak 30 siswa. Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah teknik analis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil analisis dengan MetodeAnalisis Korelasi Product Moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antaraInteraksi sosial dengan Perkembangan moral, dimana rxy 0,362 ; p 0.001 0,005. Artinya semakin BaikInteraksi sosial, maka semakin Baik Pekembangan moral. Koefisien determinan (r2) dari hubungan antaravariabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah sebesar r2 0,131. Ini menunjukkan bahwa Perkembanganmoral dibentuk oleh Interaksi sosial sebesar 13,1%Kata Kunci: Interaksi Sosial; Perkembangan Moral; Moral RemajaPENDAHULUANinteraksinya dengan oran lain (SantrockMenurut Santrock (2003), moraldalam Desmita, 2005).lebih kuat mengenai tingkah laku yangPembentukan moral terasa sulit bagidapat diterima dan tidak dapat diterima,remaja karena ketidak konsistenan dalamtingkah laku etis, atau tidak etis, dan cara-konsepcara dalam berinteraksi.ditemukannya dalam kehidupan sehari-Seorang remaja akan mengalamiperkembanganmoral,seiring dengansemakin luasnya ia berinteraksi. Padaawalnya,seorangremajabenardansalahyanghari yang membuat remaja bingung. Halini akan menjadi penghalang bagi remajadalam proses pembentukan moralnya.hanyaBanyakfaktoryangmembuatberinteraksi di lingkungan keluarganya.remaja menjadi tidak bermoral, sepertiDi sini pembentukan dasar-dasar moralkeluarga yang bersikap dingin dan tidakterjadi dan akan menjadi acuan bagi paraperduli satu sama lainnya, pengaruh temanremaja ketika ia berinteraksi (Santrock,sebaya2003). Adapun yang dimaksud dengankecanggihanperkembanganadalahgunakan, hingga faktor lingkungan yangperkembangan yang berkaitan dengannegatif. Penolakan sosial atau hukumanaturan mengenai apa yang seharusnyabagi perilaku yang salah, dari penerimaandilakukansosial atau penghargaan bagi ogiyangburuk,disalahyang benar, anak memperoleh motivasiJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017

12yang diperlukan untuk mengikuti standardan manusia pasti akan selalu berinteraksiperilaku yang ditetapkan anggota keluargadengan lingkungannya.(Gunarsa, 1991). Faktor yang paling besarInteraksisosialmenurutShawpengaruhnya terhadap moral emaja adalah(dalam Ali, 2004) merupakan suatulingkungan sosial anak remaja tersebut.pertukaran antara pribadi yang masing-Maraknya kasus pelanggaran moralyangdialamiolehremajayangmasing orang menunjukkan perilakunyasatu sama lain dalam kehadiran merekadiberitakan di berbagai media massadanakhir-akhirsangatmempengaruhi satu sama lain. Seorangmemperihatinkan. Masalah yang munculanak dapat membandingkan pemikirandi kalangan remaja bukan hanya dirasakandan pengetahuan yang telah dibentuknyaoleh kalangan remaja sendiri, tetapi jugadengan pemikiran dan pengetahuan orangoleh orang tua dan orang lain disekitarnya.lain.inisungguhFenomena yang terjadi di UISU Medan, dapat digambarkan bahwadikemukakan Bonner (dalam Gerungan,remajakarena2004) adalah suatu hubungan antara duamenurut pandangan orang tua, guruindividu atau dimana kelakuan individubimbingan konseling, itu sendiri. Adapunyang satu mempengaruhi, mengubah atauperilaku yang dapat dikategorikan tidakmemperbaiki kelakuan individu yang lainbermoral adalah sering melawan orangatau sebaliknya.moralnyatidakbaiktua, membentak-bentak, berkata kasar,tidak perduliterhadap keluargadanBerdasarkan uraian di atas bahwadalam perkembangan moral salah satuberbuat sesuka hatinya ketika dirumah.faktorMenurut guru di sekolah, siswa seringinteraksi sosial.melawanKAJIAN PUSTAKAketikamendapathukuman,memaki, dan ketika belajar mereka seringLingkungan sering disebut patokanmempengaruhinyaialahRemajamenaikan kakinya dalam proses belajarmengajar di atas meja.yangMasa remaja (adolescence) dimulaikira-kira antara usia 10-13 tahun danberakhir kira-kira antara usia 18-22 tahunutama pembentukan perilaku. Semuanya(Santrock,2005).dikaitkan dengan lingkungan dan manusia(Sobur, 2005) masa remaja adalah masapun selalu tergantung pada lingkungannyatransisi dari anak menuju dewasa, yaituusia 11-21 tahun.Jurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017MenurutHurlock

13Piaget(Hurlock,1999)menyukai teman- teman yang mempunyaimengemukakan secara psikologis, masasifat-sifat yang sama dengan dirinya,remaja adalah usia individu berintegrasiremaja berada dalam kondisi kebingungandengan masyarakat dewasa, usia saat anakkarena masih ragu harus memilih yangtidak merasa di bawah tingkat orang-mana, peka atau peduli, ramai- ramai atauorang yang lebih tua melainkan beradasendiri,dalam tingkat yang sama, sekurang-sebagainya.kurangnya dalam masalah hak integrasic. Remaja akhir.dalam masyarakat (dewasa) mempunyaioptimisataukedewasaandenganpencapaian: 1) minatpuber,termasukjugaperubahan intelektual yang mencolok.penyesuaindiriyangditandaidenganyang semakinmantap terhadap fungsi-fungsi intelektual.Menurut Sarwono (2010) dalamprosesdanTahap ini adalah masa mendekatiaspek efektif, kurang lebih berhubunganmasapesimis,menuju2) egonya mencari kesempatan untukbersatudenganoranglaindankedewasaan, ada tiga tahap perkembanganmendapatkanremaja yaitu :baru; 3) terbentuknya identitas seksuala. Remaja awalyang tidak akan berubah lagi; 4) ntrisme (terlalu memusatkan perhatianterheran-heran akan perubahan-perubahanpadadirisendiri)digantiyang terjadi pada tubuhnya dan dorongan-keseimbangan antara kepentingan diridorongan yang menyertai perubahan-sendiri dengan orang lain; 5) tumbuhperubahan itu, mengembangkan pikiran-dinding pemisahpikiran baru, cepat tertarik pada lawandengan masyarakat umum.antaradiridenganpribadijenis dan mudah terangsang secara erotis,Menurut Ali (2005) ada beberapaditambah dengan berkurang nya kendaliperkembangan secara fisik dan psikisterhadap “ego” menyebabkan para remajayang terjadi pada masa ini, seperti: a)awal ini sulit mengerti dan dimengertiperkembangan fisik; b) erkembanganoleh orang dewasa.kepribadian; c) perkembangan emosi; d)b. Remaja erkembangan moral remajaPerkembangan Moralkecenderungan narsistik yaitu al Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017penalaran,moralperasaan,adalahdan

14perilaku tentang standar mengenai benardan orang tua; i) santun dan memilikidan salah. Perkembangan moral memilikiadab kesopanan; j) adil dalam pekerjaandimensi intrapersonal, yang mengaturdan permainan; k) murah hati dan pemaaf,aktivitas seseorang ketika dia tidak terlibatmampu memahami bahwa balas ensiadagunanya;l)selaluinginyang mengatur interaksimelayani, memberikan sumbangan padasosial dan penyelesaian konflik (Santrock,keluarga, masyarakat, negara, agama dan2005). Lebih lanjut dikatakan bahwasekolah; m) pemberani; n) tenang, damai,ketika manusia dilahirkan, manusia tidakdan tentram.memiliki moral (immoral). Akan tetapiAspek-aspek perkembangan moraldalam dirinya terdapat potensi moral yangmenurut Piaget (dalam Santrock, 2005)siapMelaluiadalah sebagai berikut: a) keinginan untukpengalamannya berinteraksi dengan orangbertanggung jawab; b) keinginan untuklain (orangtua, saudara dan teman sebaya),mendapat keadilan; c) keinginan untukanak belajar memahami tentang perilakumenyelesaikan tugas.untukdikembangkan.mana yang baik, yang boleh dikerjakanKohlberg (dalam Dariyo, 2004)dan tingkah laku mana yang buruk yangmenyatakan bahwa aspek-aspek yangtidak boleh dikerjakan.terkandung dalam perkembangan moralKarakteristik perkembangan moralmenurut(WahyuningW,Jash,adalah: a) orientasi patuh dan takuthukuman;b)orientasinaifegoistisRachmadiana M.H, 2003) yaitu: a) setia,(hedonisme instrumental); c) orientasijujur dan dapat dipercaya; b) baik hati,anak atau person yang baik; d) orientasipenyayang, empati, peka dan toleran; c)pelestarian otoritas dan aturan social; e)pekerja keras, bertanggung jawab danorientasi kontrol legalistis; f) orientasimemiliki disiplin diri; d) mandiri, mampuyangmenghadapi tekanan kelompok; e) murahkesadaran sendiri.hati, memberi dan tidak kanatasprinsipdanMenurut Piaget (dalam Hurlock,1980) perkembangan moral mempunyaimemiliki penghargaan tentang otoritasempatyang sah, peraturan dan hukum; g)pengalaman, transmisi sosial, ekulibrasi,menghargai diri sendiri dan hak oranglain;h)menghargaikehidupan,kepemilikan alam, orang yang lebih tuaaspek,yakni:kematangan,Berdasarkan uraian tersebut dapatdisimpulkanbahwaperkembanganmoralJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017aspek-aspekterdiriatas:

15keinginanuntukbertanggungjawab,Menurut (Hurlock, 1999) ada empatmendapat keadilan, mengikuti peraturan,faktor-faktormenyelesaikan tugas, orientasi patuh danperkembangan moral yaitu:takut hukuman, orientasi naif egoistisa. Mempelajari(hedonisme instrumental), orientasi ipelestarian otoritas dan aturan sosial,yangapasosialmempengaruhiyang diharapkandarianggotanyadicantumkandalamhukum, kebiasaan, dan peraturanorientasi kontrol legalistis, orientasi yangb. Mengembangkan hati nuranimendasarkan atas prinsip dan kesadaranc. Belajar mengalami perasaan bersalahsendiri,kematangan,pengalaman,transmisi sosial, dan ekuilibrasi.Darihasilpenelitian,dan rasa malu bila prilaku individutidak sesuai dengan harapan kelompokKohlbergd. Mempunyaikesempatanuntuk(dalam Desmita, 2005) mengemukakaninteraksi sosial untuk belajar apa sajaenamyang diharapkan kelompoktahap(stadium)perkembanganmoral dilakukan dengan interval tigaPerkembangan nilai terjadi melaluitahun, dari masa remaja awal (10-16identifikasi dengan orang-orang yangtahun) sampai menginjak usia dewasa (24-dianggapnya sebagai model. Pada usia 1230 tahun) yang berlaku secara universalsampai 16 tahun, gambaran ideal yang didan dalam urutan tertentu. Ada tigaidentifikasi adalah orang-orang dewasatingkat perkembangan moral menurutyang berwibawa atau simpatik, sional.tingkat1)orang terkenal, dan hal-hal ideal yangkonvensional3)diciptakannya sendiri. Moral dan nilaiMasing-masingmenyatu dalam konsep superego, yangtingkatan moral tersebut terdiri dari duadibentuktahap, sehingga keseluruhan ada enamlarangan-larangan atau perintah-perintahtahapanyang datang dari luar, khususnya dariyangberkembangsecarabertingkat dengan urutan yang tetap.jalaninternalisasiorangtua (Desmita, 2005).Tidak setiap orang dapat mencapai tahapterakhir perkembangan moral.melaluiSarwono (dalam Desmita, 2005)menyatakanbahwahubungananak-Menurut Piaget (dalam Desmita,orangtua bukanlah satu-satunya sarana2005) moral bisa dibagi menjadi tiga jenispembentukan moral, karena masyarakatyaitu: moral individual, moral sosial, danjuga mempunyai peran penting dalammoral religi.pembentukan kode moral. Tingkah lakuJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017

16yang terkendali disebabkan oleh adanyarasa malu, mempunyai kesempatan untukkontrol dari masyarakat itu sendiri yanginteraksi sosial, faktor lingkungan, faktormempunyai sanksi-sanksi tersendiri bagipribadi anak juga ikut berperan dalamyangpembentukan kode moral.melanggar.Jadi,dalamusahamembentuk perilaku sebagai pencerminanInteraksi Sosialnilai-nilai hidup, jelaslah bahwa faktorMenurutHerimanto(2008),lingkungan memegang peranan penting.Interaksi Sosial merupakan hubunganDi antara segala unsur lingkungan sosialsosial yang dinamis, yang menyangkutyangmanusia-hubungan timbal balik antar individu,manusia yang langsung dikenal olehantar kelompok manusia, maupun antaraseseorang sebagai perwujudan dari nilaiorangtertentu. Dalam hal ini lingkungan sosialInteraksi sosial menurut Sitorus (1995),terdekat adalah orang tuamerupakan suatu konsep abstrak yangberpengaruhadalahdan gurumereka.dengankelompokmanusia.dapat diterapkan pada kejadian-kejadianSelanjutnya,(dalamyang tak terbilang banyaknya dalam hidupDesmita, 2005) mengatakan bahwa teorisehari-hari. Dalam interaksi sosial, orangperkembangan moral yang dikemukakanyang satu bertemu dengan yang lain entaholeh Kohlberg menunjukkan bahwa sikapsecara tatap muka atau secara tidakmoralyanglangsung, entah untuk bekerja sama ataudiperoleh dari kebiasaan dan hal-hal yangbersaing, dan seterusnya. Inti pokokberhubungan dengan nilai kebudayaandalam kehidupan sosial adalah interaksi,melainkan terjadi dari aktivitas spontanyaitu aksi atau tindakan yang dibalaspada masa kanak-kanak. Anak memangdengan siinteraksisosial,Menurut Homans (dalam Santosa,tetapi interaksi ini mempunyai corak yang1992), aspek-aspek interaksi sosial adalahkhusus dan faktor pribadi anak ikutsebagai berikut a) adanya motif atauberperan.tujuan yang sama; b) adanya suasanaBerdasarkan uraian di atas dapatemosionalyangdiambil kesimpulan bahwa faktor-faktorhubungan;d)yang mempengaruhi perkembangan moraleksternal sistem; e) adanya pimpinan.ialah mempelajari apa yang diharapkanSedangkan menurut Huky (2008) adakelompok, mengembangkan hati nurani,empat aspek penting dari interaksi sosialbelajar mengalami perasaan bersalah danJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017sama;adanyac)adanyainternaldan

17yaitu: komunikasi, norma kelompok, sikapsosial dan penyelesaian konflik (Santrock,(attitude), tingkah laku kelompok.2005). Sigmund Freud (dalam Santrock,Berdasarkan uraian di atas dapat2005) mendasarkan bahwa karakter dandisimpulkan bahwa aspek yang mendasarimoralitas seseorang akan nampak lebihterjadinya interaksi sosial adanya motifjelas lagi pada sat ia mulai bergaul danatau tujuan, suasana emosional yangbergaul dengan orang lain. Seiring dengansama, adanya hubungan, adanya eksternalperkembangandan internal sistem, adanya pimpinan,mengalami perkembangan moral. Adapunkomunikasi,yang dimaksud dengan perkembangannormakelompok,sikap(attitude), dan tingkah laku perkembanganjugayanginteraksiberkaitan dengan aturan mengenai apasosial yaitu kerja sama (cooperation),yang seharusnya dilakukan oleh manusiapersaingandalam interaksinya dengan oran lain(competition),akomodasi(accommodation), dan pertentangan atau(Santrock dalam Desmita, 2005).pertikaian (conflict). Keempat bentukGunarsa (1995) mengatakan bahwapokok interaksi itu dimulai dari unya sesuai dengan aturan-aturanakomodasiyang ada dalam masyarakatnya, dengan(Santosa, 2004).kata lain perkembangan moral bersangkutFaktor yang mempengaruhi interaksipaut dengan bertambahnya kemampuansocial menurut Gerungan (2004) adalah:menyesuaikan diri terhadap aturan-aturanimitasi, sugesti, identifikasi, simpati.atau anPerkembangan MoralPerkembanganyang adahidupnyaataudalamdalammasyarakatnya dan diperlihatkan dalammoralmerupakankebiasaan atau aturan yang harus dipatuhiperilaku yang terus-menerus atau bersifattetap.oleh seseorang dalam berinteraksi denganInteraksi sosial memegang peranorang lain. Perkembangan moral memilikipentingdimensi intrapersonal, yang mengaturpertama, dengan memberi anak standaraktivitas seseorang ketika dia tidak terlibatperilakudalamdimensisosialnya dan kedua dengan memberiinterpersonal yang mengatur interaksimereka sumber motivasi untuk mengikutiinteraksisosialdanJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017dalamyangperkembangandisetujuimoralkelompok

18standar tersebut melalui persetujuan danmempengaruhi interaksi sosial sepertiketidaksetujuan. Tanpa interaksi denganInteraksi sosial memegang peran pentingorang lain anak tidak akan mengetahuidalam perkembangan moral: pertama,perilaku yang disetujui secara sosial,dengan memberi anak standar perilakumaupun memiliki sumber motivasi yangyang disetujui kelompok sosialnya danmendorongnya untuk tidak berbuat sesukakedua dengan memberi mereka sumberhatinya. Interaksi sosial awal terjadi dimotivasi untuk mengikuti standar tersebutdalammelalui persetujuan dan pa interaksi dengan orang lain anakAnak belajar dari orangtua, saudaratidak akan mengetahui perilaku yangkandung, dan anggota keluarga lain apadisetujui secara sosial, maupun memilikiyang dianggap benar dan salah olehsumber motivasi yang mendorongnyakelompokuntuk tidak berbuat sesuka hatinya.sosialtersebut.Penolakansosial atau hukuman bagi perilaku yangMETODOLOGI PENELITIANsalah, dan dari penerimaan sosial atauJenis penelitian yang digunakanpenghargaan bagi perilaku yang benar,dalam penelitian ini adalah kuantitatif.anakyangPopulasi pada penelitian ini adalah siswastandarSMA UISU sebanyak 114 siswa/siswianggotayang terdiri dari kelas X (53 siswa), ngikutiditetapkankeluarga. Banyak faktor yang membuatXI (61 siswa).remaja sekarang menjadi seorang individuTeknik pengambilan sampel yangyang kurang bermoral, seperti keluargadigunakanyang bersikap dingin dan tidak perduliSampel yang digunakan diperoleh darisatu sama lainnya, pengaruh teman sebaya50% jumlah keseluruhan siswa dariyang berkelakuan buruk, kecanggihanmasing-masing kelas, jadi sampel yang diteknologi yang disalah gunakan hinggadapatkan dari kelas X sebanyak 27 siswa,faktor lingkungan yang negatif. Selaindari siswa kelas XI sebanyak 30 siswa.keluarga,faktorsampling,Interaksi sosial dalam penelitian iniremajamerupakan suatu proses hubungan sosialadalah lingkungan sosial anak remajayang terjadi karena adanya hubungantersebut, Hurlock (1999).timbal balik dan kerja sama yang baik oralMeninjau uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa perkembangan moraladanya kontak langsung antara individudenganJurnal Psikologi Konseling Vol. 10 No.1, Juni 2017individu,individudengan

19kelompokdankelompokdenganindividu dan sebaliknya semakin rendahkelompok. Interaksi sosial diukur dengannilaimenggunakan skala interaksi sosial yangperkembangan moral maka semakin burukdisusun berdasarkan aspek-aspek arimoralskalaindividuData penelitian ini dibedakan atas(attitude), dan tingkah laku kelompok,datadengan asumsi semakin tinggi nilai yangPerkembangan moral. Kedua data inidiperoleh dari skala interaksi sosial berartidiperolehsemakin baik pula interaksi sosial yanginteraksi sosial dan skala perkembangandimiliki individu dan sebaliknya semakinmoral untuk diisi oleh subjek penelitian.rendah nilai yang diperoleh dari skalaSkalainteraksi sosial maka semakin buruk pulamenggunakan skala Guttman, sedangkaninteraksi sosial individu tersebut.skala interaksi sosial disusun denganPerkembanganmoraldalampenelitian adalah kebiasaan atau kalamoralLikertdataskaladisusunyangmenggunakan 4 pilihan jawaban.yang harus dipatuhi oleh seseorang dalamberinteraksiinteraksiSkala Perkembangan Moral dalampenelitian ini disusun bedasarkan aspekaspekperkembanganmoralyangmenggunakan skala perkembangan moral

interaksi sosial, faktor lingkungan, faktor pribadi anak juga ikut berperan dalam pembentukan kode moral. Interaksi Sosial Menurut Herimanto (2008), Interaksi Sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok manusia, maupun antara

Related Documents:

Dalam Perspektif Georg Simmel (Studi tentang Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Islam-Kristen Di Dusun Mutersari Desa Ngrimbi Kabupaten Jombang), Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya Kata Kunci : Interaksi Sosial, Masyarakat Islam dan Kristen, Perspektif Georg Simmel

A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif sering diidentikkan dengan perkembangan kecerdasan. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Pada anak usia dini, pengetahuan masih bersifat subjektif, dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah .

Analisis Dampak Game Online Terhadap Interaksi Sosial Anak di SDN Mintaragen 3 Kota Tegal. Sarjana Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Eka Titi Andaryani S.Pd., M.Pd. 198. Kata Kunci: analisis; dampak game online; interaksi sosial anak. Analisis dampak game online diharapkan siswa agar tidak kecanduan

pembelajaran bagi anak pada tataran usia dini dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan anak sabagai suatu pijakan awal yang mempersiapkan anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik-motorik, perkembangan bahasa-literasi, perkembangan kognitif dan perkembangan

potensi lainnya, karena perkembangan sosial merupakan bagian dari kecerdasan anak secara keseluruhan yang berkaitan dengan kehidupan anak. Perkembangan sosial yaitu kemampuan dalam berhubungan dengan orang atau kemaampuan menjalin hubungan baik dengan orang la

Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan Psikologi Perkembangan. Dalam pengkajian mata kuliah Perkembangan Peserta Didik difokuskan pada perkembangan individu sebagai peserta didik pada institusi pendidikan. Di dalam buku ini, para penulis sebagai penyusun materi Perkembangan Peserta Didik mencoba memahami .

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

I believe my brother’s sons have weak interpersonal communication skills, and I’m convinced this is partly due to their lifelong infatuation with the personal computer. They have few skills at reading or expressing empathy. If they were more skilled, they might have been able to assess their father’s reduced self-esteem, personal control and belongingness, and then do something about it .