BAB II PENDIDIKAN ISLAM BERWAWASAN KEBANGSAAN A. Konsep .

3y ago
70 Views
2 Downloads
484.08 KB
49 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

BAB IIPENDIDIKAN ISLAM BERWAWASAN KEBANGSAANA. Konsep Pendidikan Islam1. Sekilas tentang pendidikan IslamPendidikan Islam merupakan wahana mengasuh danmembimbing peserta didik untuk menjadi generasi penerusbangsa yang baik supaya mempunyai kesinambungan hidupbaik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan Islam sampai saatini menjadi institusi yang mengajarkan tentang nilai-nilaikeislaman sebagai bentuk keyakinan secara menyeluruh olehpara muslim. Sangat penting sekali untuk dikaji ulangkeberadaannya.Dari masaperkembanganzamanke a. Maka dari itu pentinglah untuk membahas danmengkaji pendidikan Islam.pendidikan dalam arti teoritis filosofis adalah pemikiranmanusia terhadap masalah-masalah kependidikan dasarkan kepada pemikiran normative, spekulatif, losofis.Sedangkan pendidikan dalam arti praktik, adalah suatu pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subjek 3

membudayakan manusia melalui transformasi nilai-nilai yangutama.1Dalam perspektif sosiologi, pendidikan diartikan sebagaiproses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalampenyesuaian dirinya dengan teman dan dengan alam semesta. 2Sedangkan dalam perspektif sosiologi pendidikan badiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakatdan kebudayaan. 3Sementara bapak pendidikan Indonesia, Ki HajarDewantara, merumuskan hakikat pendidikan sebagai okong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaikitumbuhnya kekuatan ruhani dan jasmani yang ada pada anakanak.4Pengertian pendidikan demikian dihubungkan denganajaran Islam. Banyak diantara cendekiawan muslim yangmendefinisikan pendidikan dalam pandangan Islam, yang1Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 98-99.2Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1998),hlm. 150.3Tim Dosen FKIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan,(Surabaya: Usaha Nasional, 1988), hlm. 2.4hlm. 4.24N. Driyakarta, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980),

hi unsur-unsur keislaman.Seringkali kita terjebak pada dua istilah yang berbedayakni, pendidikan Islam dan pendidikan Agama Islam,keduanya sangat berbeda tapi mungkin bagi orang yang belumbanyak memahami diartikan sama, secara substansi keduanyasangat berbeda.Usaha-usaha yang diajarkan tentang persoalan agamaitulah yang kemudian biasa disebut dengan pendidikan AgamaIslam, sedangkan pendidikan Islam adalah nama sistem, yaitusistem pendidikan yang islami.5 Pendidikan agama Islam lebihkepada pendampingan maupun asuhan kepada peserta engamalkan ajaran Islam dan menjadikannya sebagaipedoman hidup, sedangkan pendidikan Islam lebih kepadasystem pendidikan yang mencakup segala kebutuhan dalammelaksanakan pendidikan agama Islam baik management,fasilitas, administrasi, tenaga pendidik, dan yang lainnya,harus berdasarkan pada visi ndidikan Islam merupakan satu kesatuan yang takterpisahkan untuk saling menunjang proses pendidikan isol, GUS DUR dan pendidikan Islam upaya mengembangkanpendidikan di era global, Ar-ruzz Media, ., hlm. 36.25

pendidikan Islam sebagai suatu sistem yang modern denganberlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam.Sistem pendidikan harus dibangun di atas anpendidikan aqliyah. Dengan demikian, pendidikan Islammampu menghasilkan manusia muslim yang pintar secaraintelektual dan terpuji secara moral. 6Pendidikan Islam adalah suatu pendidikan yang melatihperasaan murid-murid dengan cara begitu rupa sehinggadalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan ekadipengaruhi sekali oleh nilai spiritual dan sangat sadar akannilai etis Islam.7Menurut Drs. Burlian Somad pendidikan Islam ialahpendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadimakhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuranAllah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan ituadalah ajaran Allah. Secara terperinci beliau mengemukakanpendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila memiliki duaciri khas yaitu:6Suwendi, sejarah dan pemikiran pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), hlm. 171.7Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf, Criss Muslim Education,Terj. Rahman Astuti, Krisis Pendidikan Islam, Risalah, 1986, hlm. 2.26

1) Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercorakdiri tinggi menurut ukuran Al-Qur’an.2) Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum denganlengkap di dalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya di dalampraktek hidup sehari-hari sebagaimana dicontohkan olehNabi Muhammad SAW.8Sedangkan menurut Prof. Dr. Hasan Langgulungpendidikan Islam ialah pendidikan yang memiliki empatmacam fungsi yaitu :1) Menyiapkan generasi muda untuk memegang perananperanan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akandatang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup(survival) masyarakat sendiri.2) Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutandengan peranan-peranan tersebut dan generasi tua kepadagenerasi muda.3) Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memeliharake-utuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syaratmutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakatdan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhandan kesatuan suatu masyarakat, tidak akan terpelihara yangakhirnya akan berkesudahan kehancuran masyarakat itusendiri.8Burlian Somad, Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam, PT.Al-Ma’rif, 1981, hlm. 21.27

4) Mendidik anak agar dapat beramal di dunia untuk memetikhasilnya di akhirat. 9 Menurut Syeh Muhammad Ar-NaquibAl-Attas mengatakan bahwa pendidikan Islam ialah usahayang dilakukan pendidik terhadap anak didik untukpengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dansegala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehinggamembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan akantempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dankepribadian.10Usaha untuk mewujudkan idealitas pendidikan Islam,sebagaimana dirumuskan oleh para ahli tersebut, sangatdipengaruhi oleh faktor pendidik. Pendidik harus memilikirasa kemanusiaan yang mendalam.Sebagai pendidik, tugasnya tidak ringan. Semakin haritugas pendidik kian kompleks, sebab yang dihadapi manusia(anak didik) yang terus berdialektika dengan zaman yang terusberkembang. Jadi, rasa cinta terhadap anak bukan saja harusdipunyai oleh pendidik dan calon-calon pendidik, tetapi olehsemua orang (manusia). Dengan rasa cinta akan menimbulkan9Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT.Pustaka Rizki Putra, 2013), hlm. 17-18.10Syeh Muhammad Ar-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan dalamIslam, (Jakarta: Mizan, 1984), hal. 10.28

tanggung jawab yang besar. Inilah salah satu kuncikeberhasilan dalam dunia pendidikan kita. 11Pendidikan yang dibangun di atas landasan cinta akanmenghasilkan anak didik yang memandang manusia dalamkerangka kemanusiaan. Cinta yang menjadi spirit dalampendidikan akan memberikan nuansa saling menghormati,toleransi, saling menyayangi, dan menjadikan relasi antarsesama sebagai sesuatu yang harus dijaga dan hasilkanmanusia-manusia yang mungkin saja kaya pengetahuanataupun keterampilan, tetapi sangat mungkin mereka justrutidak menghargai nilai-nilai dasar kemanusiaan.122. Dasar Pendidikan IslamBagi umat Islam agama adalah dasar (pondasi) utamadari keharusan berlangsungnya pendidikan karena ajaranajaran Islam yang bersifat universal mengandung aturanaturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baikyang bersifat ubudiyyah (mengatur hubungan manusia denganTuhannya), maupun yang bersifat muamalah (mengatur11Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,(Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan FIP IKIP Yogyakarta, 1982), hlm.18.12Ngainun Naim dan Ahmad Syauqi, Pendidikan MultikulturalismeKonsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 34.29

hubungan manusia dengan sesamanya) 13. Adapun dasar-dasardari pendidikan Islam adalah:a. Al-Qur’anAl-Qur’an merupakan kalam Allah SWT. ngan kebudayaan umat manusia. Al-Qur’anmerupakan sumber pendidikan terlengkap, baik itupendidikan kemasyarakatan (sosial), moral (kejasmanian), dan alam semesta.Al-Qur’an merupakan sumber nilai yang palingabsolut dan utuh, eksistensinya tidak akan pernahmengalami perubahan. Ia merupakan pedoman-pedomannormatif-teoritis bagi pelaksanaan pendidikan Islam yangmemerlukan penafsiran lebih lanjut bagi operasionalpendidikan Islam.14Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam pendidikanIslam ialah mutlak adanya, karena di dalamnya terdapatpedoman dan dasar untuk belajar, membaca, serta menulisdalam rangka proses untuk mencapai tujuan pendidikan13Zuhairini, Dkk. Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani,1993), hlm. 153.14Faisol, GUS DUR dan Pendidikan Islam Upaya MengembangkanPendidikan di Era Global, , hlm. 58.30

Islam yang dicita-citakan. Sebagaimana yang dijelaskandalam surat Al-Alaq di bawah: “Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu Yangmenciptakan, Dia telah menciptakan manusia darisegumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah YangMaha Pemurah, Yang mengajar (manusia) denganperantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apayang tidak diketahuinya”. (Q.S. al-Alaq: 1-5).Ayat tersebut merupakan perintah kepada etahuan dan kemampuannya termasuk di dalammempelajari, menggali, dan mengamalkan ajaran-ajaranyang ada Al-Qur’an itu sendiri yang mengandung aspekaspek kehidupan manusia. Dengan demikian Al-Qur’anmerupakan dasar yang utama dalam pendidikan Islam.b. As-SunnahSetelah Al-Qur’an maka dasar dalam pendidikanIslam adalah As-Sunnah, As-Sunnah merupakan perkataan,perbuatan apapun pengakuan Rasulullah SAW, yangdimaksud dengan pengakuan itu adalah perbuatan orang31

lain yang diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkansaja kejadian itu berjalan.Sunnah merupakan sumber ajaran kedua setelah AlQur’an, Sunnah juga berisi tentang akidah, syari’ah, danberisi tentang pedoman untuk kemaslahatan hidup manusiaseutuhnya.15Hadist nabi atau sunnah merupakan sumber asetelahsumberAl-Qur’an.inspirasiilmupengetahuan yang berisikan keputusan dan penjelasan nabidari pesan-pesan Ilahiah yang tidak terdapat dalam AlQur’an maupun yang terdapat dalam Al-Qur’an, rperinci.Untuk memperkuat kedudukan hadist sebagai sumberdasar inspirasi pendidikan dan ilmu pengetahuan, dapatdilihat dari firman Allah QS Al-nisa’ ayat 80. Sebagaiberikut: اع ٱ َّ ه َ مَّن يُطِ ِع ٱلرَّ سُو َل َف َقد أَ َط َ لل “Barang siapa yang taat kepada rasul sesungguhnya iapun taat kepada Allah”15Zakiah Darajat, dkk, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm. 20-21.32

Dari ayat diatas, dapat dilihat secara jelas bahwakedudukan hadist Nabi merupakan sumber pendidikanutama setelah Al-Qur’an sebagai acuan bagi pelaksanaanpendidikan Islam. Robert L. Gullick, sebagaimana yangdisalin oleh Jalaludin Rahmat, mengakui akan keberadaanNabi sebagai seorang pendidik yang paling berhasil dalammembimbing manusia ke arah kebahagiaan hidup, baik didunia maupun di akhirat. Proses yang ditunjukkan dapatdijadikan acuan dasar dalam pelaksanaan pendidikanIslam.16c. Warisan intelektual muslimSeiring dengan perkembangan zaman, dan kianbanyak problematika pendidikan Islam tentu butuhpenjelasan yang sangat konkrit dan perlu beberapapenafsiran untuk memahami isi Al-Qur’an dan sunnahsecara utuh sehingga permasalahan yang ada menjadi jelas,maka dari itu warisan intelektual muslim menjadi sangatpenting untuk menjadi dasar dalam pendidikan Islam.Beberapa tokoh pemikir pendidikan Islam seperti AlGhazali, Ibnu Khaldun, Fazlur Rahman, serta pemikirmuslim lainnya, tentu tidak diragukan lagi pemikirannyadalam sejarah peradaban intelektual dunia. Al-Ghazalimisalnya, beliau merupakan pemikir muslim yang sangat16Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: GayaMedia Pratama, 2001), hlm. 9833

produktif dalam menghasilkan karya tulis. Salah satu karyakitabIhya’persoalanilmutulis yang paling monumental adalahUlumuddin.Kitabyangmemuatpengetahuan, fiqih, dan tasawuf ini banyak dipelajari dandicetak oleh beberapa penerbit dengan berbagai edisinya,namun secara umum tidak terdapat perbedaan dalam isi.Salah satu muatan yang terdapat dalam kitab ini adalahbeberapa pemikiran tentang pendidikan akhlak. 17Begitu juga dengan Ibnu Khaldun, beliau merupakantokoh besar di duniaIslam,yang telah berhasilmemaparkan buah pikirannya dalam kitab mukaddimahsebagai karya monumental, yang mengangkat nama danmartabatnya di dunia keilmuan, sehingga pemikir-pemikirbarat mengakuinya sebagai seorang pemikir muslim yangsangat dikagumi pada masa itu. Ibnu Khaldun merupakanpemikir muslim yang ahli dalam filsafat sejarah dansosiologi yang mencoba menghubungkan antara konsepdan realita. Sebagai seorang ahli filsafat sejarah, tentu iamenggunakan pendekatan filsafat sejarah atau historicalphilosophy approach,18 karena kedua pendekatan tersebut17Mustaqim, “Pemikiran tentang Pendidikan Akhlak menurut ImamAl-Ghazali”, dalam Abdul Kholik, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam,(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan PustakaPelajar, 1999), hlm. 98.1816.34Marasudin Siregar, “Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun” ., hlm.

nya dalam pembahasan setiap permasalahan,karena kedua pendekatan tersebut mampu merumuskanbeberapa pendapat dan interpretasi dari suatu kenyataandan pengalaman yang telah dilalui.Dan yang satu lagi, yakni Fazlur Rahman, beliauadalah tokoh intelektual muslim dari Pakistan dan pernahmenjabat sebagai menteri pendidikan Pakistan, pemikiranbeliau yang terkenal adalah gerakan ganda dalampenafsiran Al-Qur’an, yakni dari situasi sekarang ke masaAl-Qur’an diturunkan, dan kembali lagi ke masa kini. Dandalam pemikirannya, Fazlur Rahman membagi periodisasiPendidikan Islam itu menjadi tiga. Yakni periodePendidikan Islam zaman awal hingga abad pertengahan,pendidikan Islam zaman modern klasik, dan pendidikanIslam yang dinilai maju oleh Fazlur Rahman adalahpendidikan Islam yang dapat mengintergasikan secaraterpadu antara ilmu agama dan ilmu sekuler umumnya. 19Dan masih banyak lagi para pemikir intelektualmuslimyang sangat produktifgagasannyatentangpendidikan Islam untuk sebagai acuan dan sumber atasproblem pendidikan Islam yang semakin berkembang masademi masa.19Widodo Supriyono, “Pemikiran Fazlur Rahman” ., hlm. 226.35

3. Ruang lingkup Pendidikan IslamZakiah Darajat dkk memandang landasan pendidikanIslam, tujuan pendidikan Islam, lingkungan dan implikasipendidikan Islam sebagai komponen yang perlu diperhatikandalam ilmu pendidikan islam. 20Menurut Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam memilikiruang lingkup yang sangat luas, karena di dalamnya banyaksegi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsungatau tidak langsung.21 Menurutnya, ruang lingkup PendidikanIslam sebagai berikut:1) Perbuatan mendidik itu sendiri2) Anak didik3) Dasar dan tujuan pendidikan Islam4) pendidikan5) Materi pendidikan Islam6) Metode pendidikan Islam7) Evaluasi pendidikan8) Alat-alat pendidikan Islam9) Lingkungan sekitar atau melalui pendidikan dikan Islam terdiri atas, antara lain: 2220Zakiah Darajat, dkk, Ilmu pendidikan Islam, ., hlm. 19.21Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT. PustakaRizki Putra, 2013), hlm. 15.22hlm. 4.36Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2012),

1) Visi dan Misi pendidikan Islam2) Tujuan3) Sumber-sumber pendidikan Islam4) Dasar-dasar5) Prinsip6) Kurikulum7) Proses belajar mengajar8) Pendidik9) Peserta didik10) Lembaga pendidikan Islam11) Pembiayaan12) Tradisi ilmiah dan atmosfer akademik13) Pengelolaan administrasi14) Kerja sama dan sistem informasi15) Lingkungan16) Evaluasi dan pengembangan.Dari sinilah kita dapat memahami bahwa pendidikanIslam merupakan konsep yang memiliki banyak komponenantara satu dengan yang lain saling berkaitan. Komponen atauruang lingkup pendidikan Islam perlu diperhatikan dandikelola sebaik mungkin agar bisa mencapai harapan yangdiinginkan.4. Tujuan pendidikan IslamTujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai yangingin diwujudkan ke dalam pribadi murid. Oleh karena itu,37

rumusan tujuan pendidikan bersifat komperehensif, mencakupsemua aspek, dan terintegrasi dalam pola kepribadian yangideal. Menurut A. Zayadi, tujuan pendidikan merupakanmasalah inti dalam pendidikan, dan sari pati dari seluruhrenungan pedagogik. 23Tujuan pendidikan Islam harus sesuai dengan visi ajaranIslam untuk membentuk kepribadian manusia yang islami,untuk membawa misi kemanusiaan, pendobrak ketidakadilanserta pembawa misi kemerdekaan seutuhnya bagi seluruhumat manusia, sehingga terciptanya masyarakat yang aman,adil dan sejahtera.Menurut Faisol, yang mengutip pendapat Gus nusiakan manusia merupakan hal yang mutlak adanya.Hal itu karena pendidikan Islam adalah wahana untukpembebasan manusia untuk menemukan jati diri yangsesungguhnya sehingga akan tampak karakteristik dari polapola yang dikembangkan oleh pendidikan Islam.24Zuhairini merumuskan tujuan pendidikan Islam adalahmembentuk kepribadian muslim dengan perpaduan iman danamal shaleh, yaitu adanya keyakinan mutlak yang menjadi23Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan PemikiranTokoh, (Bandung: PT Rosyda Karya, 2014), hlm. 1024Faisol, GUS DUR dan pendidikan Islam upaya mengembangkanpendidikan di era global, , hlm. 75.38

satu-satunya tujuan hidup untuk pengabdian diri yang sejalandengan harkat-martabat kemanusiaan.25Rujukan hasil kongres sedunia tentang tujuan pendidikanIslam, yaitu kedudukan Islam harus mencapai pertumbuhankepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbangmelalui latihan jiwa, intelektual, diri manusia yang rasional,perasaan, dan indra. Oleh karena itu, pendidikan harusmencapai pertumbuhan manusia dalam aspek spiritual,intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secaraindividual maupun secara kolektif. Selain itu, juga mendorongaspek ini ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan.Tujuan akhir pendidikan Islam terletak dalam perwujudanketertundukan yang sempurna kepada Allah, baik secarapribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia. Secaraanalitis, tujuan pendidikan Islam yang ingin diwujudkantampak pada tujuan akhir (ultimate aims of education).26Tujuan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi.Dilihat dari segi gradisnya, ada tujuan akhir dan tujuansementara. Dilihat dari sifatnya ada tujuan umum dan khusus,dilihat dari segi penyelenggaraannya terbagi atas formal dannon formal, ada tujuan nasional dan institusional. Berikut25Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam , hlm. 16626Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Transisi Dan ModernisasiMenuju Melenium Baru, (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2002),hlm. 57.39

tujuan pendidikan Islam berdasarkan peranannya sebagaihamba Allah27:1. Menjadi hamba Allah yang bertakwa. Tujuan ini sejalandengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitusemata-mata untuk beribadah kepada Allah. Denganpengertian ibadah yang demikian itu maka implikasinyadalam pendidikan terbagi atas dua macam yaitu:(a) Pendidikanmemungkinkanmanusiamengertituhannya secara benar, sehingga semua perbuatanterbingkai ib

Islam, sedangkan pendidikan Islam adalah nama sistem, yaitu . merupakan dasar yang utama dalam pendidikan Islam. b. As-Sunnah Setelah Al-Qur’an maka dasar dalam pendidikan Islam adalah As-Sunnah, As-Sunnah merupakan perkataan, . 18 Marasudin Siregar, “Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun .

Related Documents:

BAB II PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Pendidikan Islam Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya).1 Istilah pendidikan ini berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”, yang

BERWAWASAN LINGKUNGAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI CILACAP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ANNISA NIRMALA FIRDAUSI NIM. 1323301165 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

agar tujuan pendidikan islam tercapai. 9. Lingkungan pendidikan Keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan islam. C. Landasan Pendidikan Islam 1. Landasan Normatif-Teologis Mengajarkan kepada pemeluknya untuk memasuki islam secara kaffah (menyeluruh) sebagai lawan dari berislam yang parsial.

dibuktikan melalui buku-bukunya antara lain, Ilmu Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, Filsafat Pendidikan Islam,Metodologi Studi Islam, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Perspektif Islam t

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 PEKUNCEN BANYUMAS Miftahudin, NIM. 082338040, udin miftah132@gmail.com Progran Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto) ABSTRAK Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting bagi

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

COUNSELING SKILLS AND TECHNIQUES TO BETTER SERVE PARENTS AND FAMILIES Presenters: M. Kyle Capstick Lindsey Bray . INTRODUCTION o Who We Are o Why this Topic? LET’S TALK oWhat degree do you hold/ background do you come from? o What brought you to this presentation? OBJECTIVES o Learn 5 essential foundational counseling skills and techniques . o Learn how to apply these skills and .