KONSEP DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Abdul Wafi

2y ago
39 Views
2 Downloads
287.52 KB
7 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

Vol. 1, No. 2, Juli – Desember giaKONSEP DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAbdul Wafi Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Nurul JadidInfo ArtikelAbstrakSejarah Artikel:Diterima Maret 2017Disetujui Mei 2017Dipublikasikan Juli 2017Penelitian ini membahas secara umum tentang konsep dasarkurikulum, karena kurikulum merupakan salah satu komponen yangsangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itukurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dansekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semuajenis dan tingkat pendidikan. Pendidikan agama Islam bermaknaupaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainyaagar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari aktivitasmendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk membantu seseorangatausekelompokanak didik dalam menanamkan dan ataumenumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untukdijadikan sebagai pandangan hidupnya.Keywords:Kurikulum, PendidikanAgama IslamAbstractThe study aimed to determine (1) Learning Auditory Intellectually Repetition(AIR) model on student’s problem solving abilities environmental material. (2)Expository model teaching on student’s problem solving abilities environmentalmaterial. (3) The difference between AIR and expository teaching model onstudent’s problem solving abilities and environmental material is better betweenthe two. The population in this study were students of class XI-IPS SMANegeri 2 Brebes. The samples taken at random sampling with XI-IPS 1 as anexperimental class and XI-IPS 2 as a control class. The study design used wasquasy experimental with posttest-only control design. 2017 Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid Alamat Korespondensi:Gedung E Lantai 1 Fakultas TarbiyahPO. Box 1 Paiton Probolinggo, 67291E-mail: edureligia@gmail.comISSN 2549-4821E-ISSN 2579-5694

abdul wafi / edureligia Vol. 1, No. 1, n manusia, memegang perananyang sangat penting untuk menciptakanperadaban yang maju. Maju tidaknyasuatu peradaban ditentukan oleh baiktidaknya mutu dari pendidikan yang adapada waktu itu (Baharun, 2016a).Setiap pendidik harus memahamiperkembangankurikulum,karenamerupakan suatu formulasi pedagogis yangpaling penting dalam konteks pendidikan,dalam kurikulum akantergambarbagaimanausahayangdilakukanmembantu siswa dalam mengembangkanpotensinya berupa fisik, intelektual,emosional, dan sosial keagamaan dan lainsebagainya. Kurikulum dapat dipandangsebagai buku atau dokumen yangdigunakan guru sebagai pegangan dalamproses belajar mengajar (Islam, 2017)Dengan memahami kurikulum, parapendidik dapat memilih dan menentukantujuan pembelajaran, methode, tekhnik,media pengajaran, dan alat evaluasipengajaran yang sesuai dan tepat. Untukitu, dalam melakukan kajian terhadapkeberhasilansistempendidikanditentukan oleh semua pihak, sarana danorganisasi yang baik, intensitas pekerjaanyang realistis tinggi dan kurikulum yangtepat guna. Oleh karena itu, sudahsewajarnya para pendidik dan tenagakependidikan bidang pendidikan Islammemahami kurikulum serta berusahamengembangkannya.Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkanserangkaian ilmu pengetahuan yang harusdiajarkan oleh pendidik (guru) kepadaanak didik, tetapi juga segala kegiatanyangbersifatkependidikanyangdipandang perlu karena mempunyaipengaruh terhadap anak didik dalamrangka mencapai tujuan pendidikanIslam.Disamping itu, kurikulum hendaknyadapat dijadikan ukuran kualitas prosesdan keluaran pendidikan sehingga dalamkurikulum sekolah telah tergambarberbagai pengetahuan, keterampilan,sikap, dan nilainilai yang diharapkandimiliki oleh setiap lulusan sekolah.Untuk itulah, pada makalah ini kamiakan membahas makalah tentangPengertian, Tujuan, Fungsi, Peran, dankaintannyaantaraGurudenganKurikulum yang merupakan wujudperencanaan dalam pembelajaran di bidangpendidikan.Kata kurikulum mendapat banyak penafsirandariberbagaipakardalambidangpengembangan kurikulum dari dulu sampai saatini. Interpretasi tersebut terdapat banyak sekaliperbedaan sesuai dengan pandangan masingmasing pakar dan disesuaikan dengan titik beratinti yang para pakar kaji (Hamalik, 1994:16).Kurikulum juga dapat diartikan sebagai sebuahrencana menganai tujuan belajar, kompetensi ygingin dicapai, materi dan hasil belajar ygdiharapkan sebagai landasan dan pedomanuntuk mencapai kompetensi mendasar dantujuan dari pendidikan (E. Mulyasa, nyatakan sebagai istilah yang berasal daribahasa Latin, yakni curro atau currere dan ulaatau ulums yang diartikan sebagai “racecorse”,yakni lapangan pacuan kuda, jarak tempuhuntuk lomba lari, perlombaan, pacuan balapan,dan lain-lain (Syaifuddin, m mengalami banyak perubahanmakna, kurikulum tidak hanya diartikan sebagaiseperangkat pembelajaran yg harus diberikandan dikuasai oleh siswa, akan tetapi lebih luaslagi sebagai segala sesuatu yg harusdilaksanakan dalam proses pembelajaran ygdialami oleh siswa dan guru.Dalam pandangan saat ini, istilaah kurikulumlebih dianggap sebagai suatu pengalaman atausesuatu yang nyata terjadi dalam prosespembelajaran, seperti yang dikatakan olehCaswel dan Campbell sebagaimana dikutipWina Sanjaya (2009:6) mengatakan bahwakurikulum ialah “all the experiences children haveunder the guendence of teacher. Serta dipertegaskembali oleh p Ronald C.Doll yang menyatakanbahwa “the curriculum has changed from content ofcourses study and list of subject and courses to allexperiences which are offered to learners under theauspices or direction of school (Hanun, 2014:29).Dalam Undang-Undang Sistem PendidikanNasional Tahun 1989 Bab I Pasal 1 disebutkanbahwa, Kurikulum merupakan perangkatrencana dan peraturan terkait isi dan materipelajaran serta metode yang dipakai akir,2004:3).Saylor,Alexander, dan Lewis, merumuskan pengertiankurikulum sebagai berikut: (Muhammad Ali,2008:2-7)a.134Kurikulum sebagai rencana kegiatan belajarmengajar

abdul wafi / edureligia Vol. 1, No. 1, 2017Kurikulum diartikan sebagai planingtentang sejumlah bahan pelajaran yangdisediakan oleh lembaga pendidikanuntuk dipelajari oleh peserta didik dalammengikuti pembelajaran disuatu lembaga.Rumusan pengertian seperti demikianpopulernya, sehingga kamus Webster’sNew Internasional Dictionary, yangsudah memasukkan pengertian kurikulumdalam bahasa Inggris sejak tahun 1953,memaknaikurikulum:1)sebagaisejumlah perangkat pelajaran yangditerapkan untuk dipelajari oleh siswa disuatu lembaga atau perguruan tinggi,untuk memperoleh ijazah dan gelar, 2)keseluruhan perangkat mata pelajaranyang ditawarkan oleh suatu lembagapendidikan atau suatu departementtertentu.berdasarkan tujuan sebuah institusi. Perumusandari tujuan kurikulum itu sendiri berpijak padasebuah kategori tujuan pendidikan yangdikaitkan dengan tujuan bidang studi yangbersangkutan (Hamalik, 2014:6).b.a. Dilihat dari hierarkiKurikulumbelajarsebagaipengalamanKategori pengertian kurikulum yangkedua adalah kurikulum di anggapsebagai seluruh pengalaman belajar ygdiperoleh oleh peserta didik atas tanggungjawab lembaga pendidikan. Pengalamanpengalaman belajar itu bisa berupamengkaji seluruh mata pelajaran, dan bisajuga pengalaman belajar lain yg dianggapbermanfaat bagi siswac.Kurikulum sebagai rencana belajarKedua pengertian kurikulum diatas samasama memiliki keterbatasan sendiri didalam proses penerapannya. Padarumusanpertama,keterbatasanpenerapannya terletak pada sempitnyacakupan.Padarumusankedua,keterbatasannya teretak pada ketidakfungsionalan konsep untuk diterapkandalam konteks perencanaa. Rumusanpengertian kurikulum yang ketigamenyodorkan alternatif yang lebihrasional dan fungsional, sehingga ia dapatditerapkan dalam situasi praktis.TUJUANKURIKULUMDANFUNGSIDalam kurikulum atau pengajaran, tujuanmemegang peranan penting, akanmengarahkan semua kegiatan pengajarandan mewarnai komponen-komponenkurikulum lainnya.(Baharun, 2017)Tujuan dari diterapkannya kurikulumialah merupakan tujuan yang akandicapai oleh suatu program pendidikan,dan suatu pembelajaran yang tersusunTujuan kurikulum pada setiap lembagapendidikan harus sesuai dan mengacu padatujuan pendidikan nasional, sebagaimanaditetapkan dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentangSystem Pendidikan Nasional. Dalam artianyang lebih luas, kurikulum merupakan sebuahalat pendidikan dalam mengembangkan sumberdaya manusia yg berkualitas (Hamalik,2014:24).Beberapa tujuan pendidikan yg sekaligus sebagaitujuan dari sebuah kurikulum dapat kita lihatdari berbagai perspektif yang mempunyaisasaran yang berbeda (Dakir, 2010:26-28):1) Tujuan Pendidikan NasionalSISDIKNAS Bab 1 Pasal 12) Tujuan Institusional3) Tujuan Pendidikan Menengah4) Tujuan Pendidikan TinggiUUDb. Dilihat dari penyelenggara1) Tujuan kurikulum nasioanal denganmaksud untuk menyeragamkan mutululusan untuk beberapa mata pelajarandengan cara UN2) Tujuan kurikulum regional dan local,yang berupa kurikulum muatan localbertujuan member bekal pengetahuan,keterampilan pembentukan sikap danperilaku siswa, serta memiliki wawasanyang luas dan mantap tentang keadaanlingkungan dan kebutuhan masyarakat,mampumengembangkansertamelestarikan sumber daya alam dankebudayaanc. Dilihat dari arah kelulusan1) kmengembangkan diri sejalan denganperkembanganilmupengetahuan,teknologi, dan kesenian2) Kurikulum bertujuan profesi menyiapkanlulusannya untuk menghadapi lapangankerja di masyarakat yang dibutuhkanlembaga pendidikan penyelenggara adasekolah kejuruan/program S.o.1, S,o.2,S.o.3, dan S.o.4 atau program D1, D2,D3, dan D4.Berbicara tentang kurikulum, kurikulumberfungsi sebagai pedoman serta acuan:135

abdul wafi / edureligia Vol. 1, No. 1, 2017a. Bagi Guru, Kurikulum merupakanpedomandalammelaksanakankegiatan belajar mengajarb. Bagi kepala sekolah dan pengawas,Sebagai bahan pengawasan dansupervise dalam menjalankan lembagapendidikanc. Bagi orang tua, Sebagai alat ukurdalam membimbing anak dirumahd. Bagi Masyarakat, kurikulum sebagaipedomanterhadapberjalannyalembaga pendidikan di masyarakat.e. Bagi Siswa, kurikulum berfungsisebagai suatu pedoman dalam prosespembelajaran.Berkaitan dengan fungsi kurikulumsebagai alat atau pedoman dalam prosespembelajaran bagi siswa, terdapat enamfungsi tembahan terkait dengan 9-10),yaitu:a. Fungsi PenyesuaianFungsi penyesuaian memilki arti bahwakurikulum merupakan sebuah alat dalampendidikan yg harus mengarahkan pesertadidikan agar supaya memliki sifat welladjusted, yaitu mampu menyesuaikandirinya dengan lingkungan sekitar, baiklingkungan fisik maupun lingkungansosial. Dimana lingkungan senantiasamengalami perubahan. Oleh karena itu,peserta didik pun harus memiliki skiluntukmenyesuaikandiridenganperubahan yang terjadi di lingkungannya.b. Fungsi IntegrasiKurikulum harus mampu berhasilmencetak peserta didik menjadi pribadiyg utuh. Peserta didik pada dasarnyamerupakan anggota dan bagian darimasyarakat. Oleh karena itu, pesertadidik harus memilki kemampuan ygdibutuhkan dalam masyarakat.c. Fungsi DiferensiasiKurikulum harus mampu memberikanpelayanan terhadap keragaman setiapindividu, setiap peserta didik memilikiberagam karakteristik baik dari fisik danpsikis yg harus dilayani dengan baik.d. Fungsi PersiapanKurikulum harus mampu mempersiapkanpeserta didik di lembaga terkait untukmelanjutkan ke jenjang pendidikanselanjutnya. Selain itu, kurikulum harus mampumempersiapkan peserta didik dalam hidupbermasyarakat dikala peserta didik tidak dapatmelanjutkan pendidikannya.e. Fungsi PemilihanKurikulumharusmampumemberikankesempatan kepada peserta didik untuk memilihprogram studi yg diminati dan sesuaikemampuannya.f. Fungsi DiagnostikKurikulum harus mampu mengorganisir atassetiap kesulitan yang dihadapi peserta didikdalam kesulitan belajarnya.PERAN KURIKULUMKurikulum dalam suatu lembaga pendidikanmemiliki peran yang dapat menentukantercapainya tujuan pendidikan. Terdapat tigaperananpentingkurikulum(TimPengembangan MKDP, 2011:10-12), yaitu.a. Peran KonservatifKurikulum dapat dijadikan sebagai alattransformasi nilai dan warisan budaya, masalampau yg dianggap masih sesuai dan bisadipertahankan samapai saat ini. Peranankonservatif ini pada hakikatnya menempatkankurikulum yang berorientasi ke masa lampau.peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar,disesuaikandengankenyataanbahwapendidikan pada hakikatnya merupakan prosessosial. Salah satu tugas pendidikan yaitumemengaruhi dan mendidik peserta didik agarsupaya sesuai dengan nilai social yg ada dimasyarakat sekitarnya.b. Peran KreatifKurikulum memilki peranan sebagai alat ygharus mampu mengembangkan melahirkansesuatu yang baru yg bermanfaat bagi masa kinidan masa yang akan dating, serta membantupeserta didik untuk mengembangkan potensi ygdimilkinyaagarsupayamemperolehpengalaman dan pengetahuan yg baru yangdibutuhkan dalam kehidupannya.c. Peran Kritis dan EvaluatifKurikulum harus mampu memposisikan dirisebagai alat yg menyaring nilai budaya yang adayang sudah tidak relevan dengan masa ini,karena setiap saat tidak menutup kemungkinanadanya perubahan nilai-nilai budaya setempat.Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanyamewariskan nilai dan budaya yang ada ataumenerapkan hasil perkembangan baru yangterjadi, melainkan juga memiliki peranan untukmenilai dan memilih nilai dan budaya serta136

abdul wafi / edureligia Vol. 1, No. 1, 2017pengetahuan baru yang akan diwariskantersebut. Dalam hal ini, kurikulum harusturut aktif berpartisipasi dalam controlatau filter sosial. Nilai-nilai sosial yangtidak sesuai lagi dengan keadaan dantuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaanpenyempurnaan.GURU DAN KURIKULUMGuru memegang peran yang sangatpenting dalam kegiatan belajar mengajar.Tugas guru sebagai profesi meliputimendidik, mengajar, dan melatih.(Baharun, 2016b).Menurut Murray Printr sebagaimanayang dikutip oleh Wina Sanjaya, peranguru dalam pengembangan kurikulum didalam tatanan kelas adalah sebagaiberikut (Sanjaya, 2013:28-30):a. Perangurusebagai(implementer) kurikulumpelaksanaSebagai implementer, guru berperan untukmenjalankan kurikulum yang sudah ada.Guru tidak mempunyai hak untukmengubahsertamenentukanisikurikulum maupun tujuan dari kurikulumitusendiri.Dalammelaksanakanperannya guru hanya menerima berbagaikebijakan perumus kurikulum yangdirancang secara terpusat oleh garis-garisbesar program pengajaran. Dalam GBPPyang berbentuk matriks telah ditentukanmulai dari tujuan yang harus dicapai,materi yang harus disampaikan, metodedan media yang harus digunakan, dansumber belajar serta bentuk evaluasisampai kepada penentuan waktu kapanmateri pelajaran harus disampaikansemuanyatelahditentukanolehpemerintah pusat sebagai pemegangkebijakan.b. Peran guru sebagai(adapter) kurikulum.penyelarasSebagai adapter, guru berperan sebagaipenyelaraskurikulumdengankarakteristik kebutuhan siswa dankebutuhan daerah. Dalam pengembanganini guru diberikan kewenangan untukmenyesuaikan kurikulum yang sudah adadengankarakteristiksekolahdankebutuhan lokal. Dalam kebijakanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)misalnyaparaperancangkurikulum hanya menetukan standar isisebagai standar minimal yang harusdicapai, seperti apa implementasinya, kapanwaktunya, dan hal-hal teknis lainnya ditentukanseluruhnya oleh guru. oleh karena itu, peranguru sebagai adapter lebih luas cakupannyadibandingkan dengan peran guru sebagaiimplementer.c. Peran guru sebagai pengembang (developer)kurikulumSebagai developer, guru sebagai pengembangkurikulum mempunyai wewenang dalammendesain sebuah kurikulum. Guru bukan sajadapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yangakan diberikan kepada siswa, tetapi juga dapatmenentukan metode dan strategi apa yang akandikembangkan serta bagaimana mengukurkeberhasilannya.Sebagaipengembangkurikulum sepenuhnya guru dapat menyusunkurikulum sesuai dengan karakteristik, visi danmisi sekolah, serta sesuai dengan pengalamanbelajar yang dibutuhkan siswa. Oleh karena ituguru dituntut untuk menguasai pengetahuanyang memadai dan teknik-teknik mengajar yangbaik agar ia mampu menciptakan suasanapengajaran yang efektif dan efisien (Baharun,2015).Pelaksanaan peran ini dapat di lihat dalampengembangan kurikulum muatan lokal dalamsebagaibagiandaristrukturKTSP.Pengembangan kurikulum muatan lokalsepenuhnya diserahkan kepada masing-masingtiap satuan pendidikan karena kurikulummuatan lokal antar sekolah berbeda-beda.Kurikulum dikembangkan sesuai dengankebutuhan masing-masing sekolah.d. Peran gurukurikulumsebagaipeneliti(researcher)Sebagai researcher, sebagai fase terakhir adalahperan guru sebagai peneliti kurikulum. Peran inidilaksanakan sebagai bagian dari tugasprofesional guru yang memiliki tanggung jawabdalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru.Dalam peran sebagai peneliti, guru memilikitanggung jawab untuk menguji berbagaikomponen kurikulum, misalnya menguji bahanbahan kurikulum, menguji efektivitas program,menguji strategi dan model pembelajaran, dantermasukmengumpulkandatatentangkeberhasilan siswa mencapai target kurikulum.Salah satu metode yang disarankan dalampenelitian ini adalah metode PenelitianTindakan Kelas (PTK), yaitu metode penelitianyang berangkat dari masalah yang dihadapi gurudalam implementasi kurikulum. Denganpenelitian ini, guru dapat memecahkan masalahyang dihadapinya. Dengan demikian, denganPTK bukan saja dapat menambah wawasan137

abdul wafi / edureligia Vol. 1, No. 1, 2017keilmuwan guru, tetapi guru juga dapatmeningkatkan kualitas kinerjanya.PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPendidikan sebagai usaha membina danmengembangkan pribadi manusia, aspekrohaniah, dan jasmaniah, juga harusberlangsung secara bertahap. Sebab tidakada satupun makhluk ciptaan Allah yangsecaralangsung tercipta dengansempurna tanpa melalui suatu proses(Muzayyin, 2003:12).Kematangan dan kesempurnaan yangdiharapkan bertitik tolakpadapengoptimalankemampuannyadanpotensinya. Tujuan yang diharapkantersebut mencakup dimensi vertikalsebagai hamba Tuhan; dan dimensihorisontal sebagai makhluk individualdan sosial. Hal ini dimaknai bahwatujuan pendidikan dalam pengoptimalankemampuan atau potensi manusiaterdapat keseimbangan dan keserasianhidupdalamberbagaidimensi(Muzayyin, 2003:12-15).Demikian pula yang diharapkan olehpendidikan agama Islam. Muhaiminberpendapat bahwa pendidikan agamaIslam bermakna upaya mendidikkanagama Islam atau ajaran Islam dan nilainilainya agar menjadi pandangan dansikap hidup seseorang. Dari aktivitasmendidikkan agama Islam itu bertujuanuntukmembantuseseorang atausekelompokanak didikdalammenanamkandanataumenumbuhkembangkan ajaran Islam dannilai-nilainya untuk dijadikan sebagaipandangan hidupnya (Muali, 2016).Sementara itu Harun Nasution yangdikutip oleh Syahidinmengartikantujuan PAI (secara khusus di sekolahumum) adalah untuk membentukmanusia takwa, yaitu manusia yangpatuh kepada Allah dalam menjalankanibadah dengan menekankan pembinaankepribadian muslim, yakni pembinaanakhlakul karimah, meski mata pelajaranagama tidak diganti mata pelajaranakhlak dan etika (Syahidin, 2005:20).Dalam term yang serupa (menurutpenulis) dengan pendidikan agama Islamadalah Pendidikan Islam. Al-Syaibanimengartikannyasebagai“usahapendidikan untuk mencapainya, baikpada tingkah laku individu dan padakehidupanpribadinyaataupadakehidupan masyarakat dan pada kehidupanalam sekitar pada proses kependidikan”(Syaibani, 1997:399). SedangAl-Nahlawimemberikan pengertian pendidikan Islamadalah “sebagaipengaturan pribadi danmasyarakat sehingga dapat memeluk Islamsecara logis dan sesuai secara keseluruhan baikdalam kehidupan individu maupun masyarakat(kolektif)” (Abdurrahman, 1079:20). Hal yangsenada juga disampaikan Muhammad Fadhil alJamaly mendefinisikan pendidikan Islamsebagai upaya mengembangkan, mendorongserta mengajak peserta didik hidup lebihdinamis dengan berdasarkan nilai -nilai yangtinggi dan kehidupan yang mulia. Denganproses tersebut, diharapkan akan terbentukpribadi peserta didik yang lebih sempurna, baikyan

sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu gai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua Pendidikan agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan .

Related Documents:

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

ANGGARAN KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2019 BERDASARKAN FUNGSI AGAMA Rp10.143 M 16,34% PENDIDIKAN Rp51.924 M 83,66% Total Anggaran Rp62.066 M Fungsi Pendidikan dimanfaatkan untuk peningkatan akses, mutu dan relevansi pendidikan pada pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan keagamaan dan pendidikan agama di satuan pendidikan umum

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 PEKUNCEN BANYUMAS Miftahudin, NIM. 082338040, udin miftah132@gmail.com Progran Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto) ABSTRAK Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting bagi

1. Mampu menjelaskan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta konsep dasar statistika (C3). 2. Mampu menerapkan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta kons

Siklus Akuntansi Jasa BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Kode Modul: AK.26.D.2,3. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 Kode Modul: AK.26.D.2,3 .

3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan 4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar .

Mata kuliah Konsep dasar IPA memberikan pemahaman konsep‐konsep dan teori dasar IPA untuk mengenal alam besrerta isinya, fenomena‐fenomena alam dan gejala‐gejala alam Topik : Besaran dan Satuan Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan konsep besaran dan satuan dalam sistem Internasional 2.

fructose, de la gélatine alimentaire, des arômes plus un conservateur du fruit – sorbate de potassium –, un colorant – E120 –, et deux édulco-rants – aspartame et acésulfame K. Ces quatre derniers éléments relèvent de la famille des additifs. Ils fleuris-sent sur la liste des ingrédients des spécialités laitières allégées .