PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN BENTUK TES TERHADAP HASIL .

3y ago
16 Views
2 Downloads
490.41 KB
16 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maxine Vice
Transcription

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN BENTUK TESTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGANMENGONTROL KEMAMPUAN AWAL SISWAThe Influence of Learning Model and The Form of Test Toward MathematicsLearning Result by Controlling Initial Capability of StudentAsriadi1&Baso Intang Sappaile2(1&2 Staf analisis data mutu pendidikanpada LPMP Sulawesi Barat dan staf pengajarmatematika pada jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar; email:bonekaremot@yahoo.com dan basosappaile@yahoo.co.id)Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antaramodel pembelajaran dan bentuk tes terhadap hasil belajar Matematika setelahmengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancanganfaktorial 2 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh Sekolah Menengah PertamaNegeri (SMPN) di Kabupaten Soppeng yang terdiri dari 31 sekolah dan dipilih secaraacak bertahap 4 kelas sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukandengan menggunakan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar. Data yangterkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial(Ankova Dua Jalur).Hasil penelitian diperoleh: 1) terdapat pengaruh interaksi antara modelpembelajaran dan bentuk tes terhadap hasil belajar Matematika setelah mengurangipengaruh linear kemampuan awal siswa, 2) untuk siswa yang diberi tes pilihan ganda,hasil belajar Matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaranlangsung lebih besar daripada hasil belajar Matematika siswa yang diajar denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD setelah mengurangipengaruh linear kemampuan awal siswa, 3) untuk siswa yang diberi tes uraian, hasilbelajar Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatiftipe STAD lebih besar daripada hasil belajar Matematika siswa yang diajar denganmodel pembelajaran langsung, setelah mengurangi pengaruh linear kemampuan awalsiswa, 4) untuk siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe STAD, hasil belajar Matematika siswa yang diberi tes uraian lebihbesar daripada hasil belajar Matematika siswa yang diberi tes pilihan ganda, setelahmengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa, dan 5) untuk siswa yang diajardengan menggunakan model pembelajaran langsung, hasil belajar Matematika siswa12Staf analisis data mutu pendidikan pada LPMP Provinsi Sulawesi Barat.Guru Besar dalam bidang Kalkulus Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar.1Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235yang diberi tes pilihan ganda lebih besar daripada hasil belajar Matematika siswayang diberi tes uraian, setelah mengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa.Kata kunci: Model Pembelajaran, Bentuk Tes, Hasil Belajar Matematika, Kemampuan AwalSiswa.Abstrac: The study aimed at examining the influence of interaction between learningmodel and the form of test toward Mathematics learning result after reducing theinfluence of linear of initial capability of students.The study is a quasi-experiment with factorial 2 2 design. The population ofthe study were the entire 31 schools of SMPN in Soppeng district which selectedrandomly and obtained 4 classes as the samples of the study. Data were analyzed byemploying descriptive statistic analysis and inferential analysis (Ankova of twopaths).The result of the study revealed that 1) there were influences of interactionbetween learning model and the form of test toward Mathematics learning modelafter reducing the influence of linear of initial capability of students, 2) students whoreceived multiple choice test, their learning result taught by employing directlearning model was greater than students’ learning result using cooperative learningmodel of STAD type after reducing the influence of linear of initial competence ofstudents, 3) students who received essay test, their learning result taught byemploying cooperative learning of STAD type was greater than students’ learningresult taught by direct learning model after reducing the influence of linear of initialcapability of students, 4) students taught by employing cooperative learning of STADtype, their learning result given by essay test was greater than students’ learningresult given multiple choice test after reducing the influence of linear of initialcompetence of students, and 5) students’ taught by employing direct learning model,their learning result given by multiple choice test was greater than students’ learningresult given by essay test after reducing the influence of linear of initial competenceof students.Keywords: Learning Model, Form of Test, Initial Capability of Student, MathematicsLearning Result.2Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235PENDAHULUANMatematika mempunyai peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Hampirtiap hari kehidupan kita melibatkan kegiatan yang bersifat matematika, misalnyamenghitung dan mengukur. Hampir semua mata pelajaran yang dipelajari siswa disekolah memanfaatkan Matematika dalam beberapa bagian bahasannya.Penyelenggaraan pendidikan yang efektif, hasil belajar yang baik danmemuaskan adalah merupakan harapan orang tua peserta didik dan seluruh pihakyang terkait. Namun, pada kenyataannya bahwa harapan tersebut seringkali tidakterwujud. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain siswa itu sendiri, materipelajaran, guru dan orang tua, strategi belajar mengajar yang disiapkan oleh gurupaling tidak guru harus menguasai materi yang diajarkan dan terampil dalammengajarkannya. Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaanmanusia maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung kepada unsur manusianya.Unsur manusia yang paling menentukan berhasil tidaknya pendidikan adalah guru.Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Guru secara langsung mempengaruhi,membina, mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang cerdas,terampil dan bermoral tinggi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memilikikemampuan dasar yang diperlukan sebagai pembimbing sekaligus pengajar yangtercermin dalam kompetensi guru.Masalah terjadi pada hasil belajar Matematika siswa SMP Negeri diKabupaten Soppeng Sulawesi Selatan ditandai dengan menurunnya hasil UjianNasional (UN) mata pelajaran Matematika dari tahun pelajaran 2011/ 2012 ke tahunpelajaran 2012/ 2013. Gambar 1 menunjukkan hasil Ujian Nasional mata pelajaranMatematika siswa SMP Negeri Se-Kabupaten Soppeng kurun waktu 3 tahun 013Gambar 1.Diagram Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika SiswaSMP Negeri Se-Kabupaten Soppeng(Sumber: Dinas DIKMUDORA Kabupaten Soppeng)3Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235Suryabrata dalam Ismail (2012: 176) menjelaskan bahwa hasil belajardipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: (1) faktor internal siswa, dan (2) faktor eksternalsiswa. Faktor internal siswa berkaitan dengan sikap, minat, bakat, emosi, kecerdasan,kemampuan, dan sebagainya. Faktor eksternal siswa berkaitan dengan faktor guru,sarana dan fasilitas belajar, kurikulum, metode, model pembelajaran yang diterapkan,bentuk evaluasi yang diterapkan, tujuan, lingkungan keluarga, sekolah, sertamasyarakat.Pemilihan model pembelajaran yang sesuai merupakan kemampuan danketerampilan dasar yang mesti dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari olehasumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran diduga akanberpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Model pembelajaran adalah kerangkakonseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikanpengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedomanbagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan danmelaksanakan aktivitas pembelajaran (Riyadi, dkk , 2012: 313).Saat ini pembelajaran Matematika yang digunakan di beberapa SekolahMenengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Soppeng masih menggunakanmodel pembelajaran langsung yang didominasi metode ceramah dan pemberiantugas. Namun, ada juga yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. Modelpembelajaran langsung umumnya digambarkan berpusat pada guru, tetapi bukanberarti bahwa motivasi siswa tidak penting. Model ini memberikan banyak peluanguntuk meningkatkan motivasi siswa. Kemudian, peningkatan motivasi ini bisamenghasilkan pembelajaran yang kian baik saat model ini digunakan. Perbaikan sikapterhadap pembelajaran secara umum pun juga bisa tercipta. Adapun kelemahan modelpembelajaran langsung, siswa kurang dilibatkan untuk menemukan sendiri danmengkonstruksi sendiri konsep-konsep Matematika. Akibatnya pembelajaranMatematika dirasakan kurang bermakna.Pembelajaran kooperatif dalam pelaksanaannya mengacu pada belajarkelompok. Dalam hal ini diharapkan siswa dapat belajar lebih aktif, mempunyai rasatanggung jawab yang besar, berkembangnya daya kreasi serta mengemukakanpermasalahan yang dihadapi dalam diskusi kelompok sehingga dapat berjalan denganbaik demi pencapaian tujuan belajar. Jumlah siswa yang terlibat dalam kelompokkooperatif juga bervariasi, tergantung dari model pembelajaran kooperatif yangdipilih dan diterapkan dalam pembelajaran. Variasi jumlah siswa dalam kelompoksangat menentukan efektifitas pelaksanaan pembelajaran kooperatif yangmemungkinkan siswa mengalami pembelajaran bermakna yang mendukung hasilbelajar khususnya mata pelajaran Matematika. Pembelajaran kooperatif tipe STAD(Student Teams-Achievement Divisions) adalah salah satu tipe pembelajarankooperatif yang lebih sederhana dibandingkan dengan tipe-tipe lain pada modelkooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaannya meliputiempat komponen pokok, yaitu (1) presentasi kelas, (2) kerja kelompok, (3) kuis atau4Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235tes, dan (4) penilaian kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankanpada penemuan konsep melalui kelompok kecil.Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.Perbaikan-perbaikan dapat dilakukan oleh pihak guru dan sekolah baik pada aspekproses pembelajaran maupun pada aspek evaluasi yang diterapkannya. Hal inidimaksudkan agar siswa memiliki penguasaan Matematika yang lebih bermakna dannalar siswa berkembang lebih baik.Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6,Standar Proses Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan denganpelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standarkompetensi lulusan. Selain standar proses pendidikan ada beberapa standar lain yangditetapkan dalam standar nasional itu, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi,standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standarpengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Munculnya penetapanstandar-standar tersebut di atas, tiada lain didorong untuk memperbaiki danmeningkatkan kualitas pendidikan yang selama ini jauh tertinggal oleh negara-negaralain.Penilaian merupakan salah satu komponen evaluasi pendidikan yang memilikiperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya untukmeningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki sistem penilaian yangditerapkan. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukanstrategi mengajar yang baik dalam memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Mardapi (2012: 27) bahwa hasilevaluasi dapat digunakan untuk mendorong pendidik untuk mengajar lebih baik danmendorong peserta didik untuk belajar lebih baik. Berdasarkan hasil evaluasi, gurudapat mengetahui apa yang masih perlu untuk dijelaskan kembali agar materipelajaran dapat dikuasai lebih baik oleh siswa. Evaluasi diawali dengan pengukuran.Dalam melakukan pengukuran diperlukan instrumen. Instrumen tes adalah instrumenyang lazim digunakan dalam pengukuran pendidikan.Tes sebagai salah satu alat pengukuran dalam dunia pendidikan terdiri darisejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Hasil tes yangdiperoleh berupa bilangan-bilangan yang ditafsirkan sebagai pencerminankarakteristik peserta tes. Widoyoko (2012: 57) membagi tes ke dalam dua bentukyaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes pilihan ganda adalah salah satu bentuk dari tesobjektif dan tes uraian adalah salah satu bentuk dari tes subjektif. Kedua bentuk tesini adalah yang paling sering digunakan.Tes pilihan ganda adalah tes yang jawabannya dapat diperoleh denganmemilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dalam tes pilihan ganda, bentuk testerdiri atas pernyataan (pokok soal), alternatif jawaban yang mencakup kunci jawabandan pengecoh. Tes pilihan ganda menghendaki siswa untuk memilih satu jawabanbenar dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan. Keunggulan tes pilihan5Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235ganda adalah siswa tidak perlu menulis jawaban terlalu banyak karena jawaban sudahdisediakan. Siswa langsung saja memilihnya.Berbeda dengan tes pilihan ganda, tes uraian menghendaki siswa untukmerumuskan jawabannya sendiri. Faktor ingatan, penerapan konsep, ketajamananalisis dan interpretasi sangat diperlukan dalam menjawab tes uraian. Denganmenggunakan tes uraian, guru dapat mengetahui tingkat penguasaan dan pemahamanyang dimiliki oleh siswa.Kedua bentuk tes tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dankelemahan. Namun, keduanya dapat diterapkan dalam mengevaluasi hasil belajarMatematika. Tentu saja penerapan kedua bentuk tes ini diduga mempengaruhi hasilbelajar Matematika siswa.Kemampuan awal siswa merupakan pengetahuan dan keterampilan yang telahdimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Kemampuan awal menggambarkankesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Denganmemiliki kemampuan awal tentang materi tertentu, siswa dapat dengan mudahmempelajari materi baru yang akan diajarkan guru.Kemampuan awal siswa sangat penting untuk diketahui guru sebelum ia mulaidengan pembelajarannya, karena dengan demikian dapat diketahui: (1) apakah siswatelah memiliki pengetahuan prasyarat untuk mengikuti pembelajaran; (2) sejauh manasiswa telah mengetahui materi yang akan disajikan. Dengan mengetahui kedua haltersebut, guru akan dapat merancang pembelajaran dengan baik.Berkenaan dengan analisis masalah di atas, maka sangat penting untukdilakukan kajian tentang pengaruh model pembelajaran dan bentuk tes terhadap hasilbelajar Matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Soppeng setelah mengurangipengaruh linear kemampuan awal siswa.Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengangkat permasalahan dengan judul“Pengaruh Model Pembelajaran dan Bentuk Tes Terhadap Hasil Belajar Matematikadengan Mengontrol Kemampuan Awal Siswa SMP Negeri di KabupatenSoppeng”.Rumusan masalahadalah: 1) apakah terdapat pengaruh interaksi antaramodel pembelajaran dan bentuk tes terhadap hasil belajar Matematika setelahmengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa?, 2) untuk kelompok siswa yangdiberi tes pilihan ganda, apakah terdapat perbedaan hasil belajar Matematika antarakelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dankelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung, setelahmengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa?, 3) untuk kelompok siswa yangdiberi tes uraian, apakah terdapat perbedaan hasil belajar Matematika antarakelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dankelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung, setelahmengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa?, 4) untuk kelompok siswa yangdiajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, apakah terdapatperbedaan hasil belajar Matematika antara kelompok siswa yang diberi tes pilihanganda dan kelompok siswa yang diberi tes uraian, setelah mengurangi pengaruh6Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235linear kemampuan awal siswa?, dan 5) untuk kelompok siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran langsung, apakah terdapat perbedaan hasil belajarMatematika antara kelompok siswa yang diberi tes pilihan ganda dan kelompok siswayang diberi tes uraian, setelah mengurangi pengaruh linear kemampuan awal siswa?METODEPenelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancanganfaktorial. Adapun rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut.Tabel 1. Rancangan PenelitianBentuk Tes (B)PembelajaranModelkooperatifPembelajaran tipe(A) STAD()Pembelajaranlangsung()(A)Pilihan ganda( )Uraian( )Keterangan: Parameter rata-rata hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan diberi tespilihan ganda.: Parameter rata-rata hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan diberi tesuraian.: Parameter rata-rata hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran langsung dan diberi tes pilihanganda.: Parameter rata-rata hasil belajar Matematika kelompok siswa yang diajarmenggunakan model pembelajaran langsung dan diberi tes uraian.Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) diKabupaten Soppeng pada saat semester genap tahun ajaran 2013/2014 bulan Januari2014 sampai bulan Maret 2014 sebanyak 16 kali pertemuan. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di7Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan yang terdiri dari 31 sekolah. Sampel dalampenelitian ini adalah siswa Kelas VIII.4 dan siswa Kelas VIII.6 untuk SMPN 1Watansoppeng serta siswa Kelas VIII.1 dan siswa Kelas VIII.2 untuk SMPN 1Lilirilau yang diperoleh secara acak bertahap.Variabel dalam penelitian ini yaitu: model pembelajaran dan bentuk tessebagai variabel bebas, hasil belajar Matematika siswa sebagai variabel terikat dankemampuan awal siswa sebagai variabel kontrol. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini ialah Tes Hasil Belajar Matematika sebanyak 10 butir dalam bentukpilihan ganda dan 5 butir dalam bentuk uraian serta Tes Kemampuan Awal sebanyak10 butir dalam bentuk uraian.Pengumpulan data skor peserta dilakukan denganmemberikan kedua tes tersebut pada masing-masing kelompok penelitian. Teknikanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistikdeskriptifdan analisis statistik inferensial berupa Ankova Dua Jalur.Analisis statistik deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkankarakteristik hasil belajar siswa yang meliputi: skor tertinggi, skor terendah, rata-rata,median, modus, deviasi standar dan varians. Menurut Sappaile, kriteria untukmenentukan kategori tingkat penguasaan peserta didik disajikan pada tabel 2.Tabel 2. Interpretasi Kategori Tingkat PenguasaanSkor Hasil BelajarKategori90 – 100Sangat tinggi80 – 89Tinggi65 – 79Sedang55 – 64Rendah0 – 54Sangat RendahAnalisis inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian dalamhal ini adalah analisis Ankova dua jalur. Adapun model regresi untuk ankova duajalur pada penelitian ini adalah sebagai berikut.dengan i 1, 2 dan j 1, 2(Agung, 2006: 198)Keterangan.Xijk Nilai observasi ke-k dalam sel-(i,j) dari variabel respon Y Parameter rerata variabel respon Y secara keseluruhan Parameter pengaruh faktor interaksi dalam sel-(i,j) Skor sebuah variabel bebas Suku kesalahan random Model pembelajaran Tipe tes Observasi8Baso Intang Sappaile Pengaruh Model .

Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terl

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaannya meliputi empat komponen pokok, yaitu (1) presentasi kelas, (2) kerja kelompok, (3) kuis atau Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6 No. 1, Januari 2015, hal.30-40, ISSN 2086-8235

Related Documents:

Clarissa, Shena, Nani, dan Putri. Bentuk deiksis persona pertama jamak terdiri dari bentuk pronomina persona kita dan kami. Pada bentuk deiksis persona kedua tunggal, yaitu pronomina persona kamu, anda, dan engkau. Bentuk deiksis persona kedua tunggal terdapat pula dalam bentuk nama diri, antara lain Mila, A

Pada matakuliah ini mengkaji hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD, teori belajar, model dan media pembelajaran, perencanaan pembelajaran yang terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, LKS dan bahan ajar serta mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran IPA SD yang inovatif dan berwawasan konstruktivistik.

pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan hasil pra penelitian bahwa kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik

media pembelajaran, hakikat media pembelajaran Bahasa Indonesia, jenis-jenis media Pembelajaran BI. dan penggunaan media pembelajaran bahasa. 2. Mampu menguasai konsep mengenai beda antara media . pengembangan materi dan mediayang tepat, 4) menggunakanmateri dan media, 5) meminta tanggapan dari siswa, dan 6) mengevaluasi proses belajar. .

RHAPNA MAULIDA, (2012 ): “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe the Power of Two terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 9 Tapung.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berapa besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the power of two terhadap hasil belajar matematika siswa.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian Pembelajaran (CP) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan CPL - PRODI KU1 KK2 KK3 KK5 . RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER Minggu ke- Sub CP-MK (Kemampuan Akhir yang Diharapkan) Indikator Kriteria & Bentuk Penilaian Metode Pembelajaran

Limit aljabar dengan peubah x mendekati tak-berhingga yang sering dijumpai biasanya berbentuk : (1) g x f x xo f lim (2) f x g x x o f lim Dengan subsitusi langsung, didapat bentuk-bentuk f f atau ff . Bentuk-bentuk itu dikenal sebagai bentuk-bentuk tak tentu. Oleh karena itu, perhitungan limit fungsi

hasil belajar lompat jauh gaya berjalan di udara(F. o . 4,61 4,11 F. t), dan model pembelajaran kooperatif memberikan hasil belajar lompat jauh yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas gerakterhadap hasil belajar lompat jau