SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT REUMATIK ARTHRITIS .

3y ago
40 Views
2 Downloads
531.82 KB
18 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Olive Grimm
Transcription

SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT REUMATIK ARTHRITISMENGGUNAKAN METODE CASE-BASED REASONING BERBASISWEBSKRIPSIDisusun Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana KomputerPada Departemen Ilmu Komputer / InformatikaDisusun Oleh:Dyah Firda Widyanti24010310141043DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER / INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKAUNIVERSITAS DIPONEGORO2016

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSIDengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir/ skripsi ini tidak terdapat karyayang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dansepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atauditerbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dandisebutkan di dalam daftar pustaka.Semarang, 19 Agustus 2016(materai)Dyah Firda Widyanti24010310141043ii

HALAMAN PENGESAHANJudul : Sistem Deteksi Penyakit Reumatik Artritis Menggunakan Metode Case-BasedReasoning Berbasis WebNama : Dyah Firda WNIM: 24010310141043Telah diajukan pada sidang tugas akhir pada tanggal 19 Agustus 2016 dan dinyatakan luluspada tanggal 19 Agustus 2016.Semarang, 19 Agustus 2016Mengetahui,Ketua Departemen Ilmu Komputer/ InformatikaPanitia Penguji Tugas AkhirKetua,Ragil Saputra, S.Si, M.CsNurdin Bahtiar, S.Si, MTNIP. 198010212005011003NIP. 197907202003121002iii

HALAMAN PENGESAHANJudul : Sistem Deteksi Penyakit Reumatik Artritis Menggunakan Metode Case-BasedReasoning Berbasis WebNama : Dyah Firda WNIM: 24010310141043Telah diajukan pada sidang tugas akhir pada tanggal 19 Agustus 2016.Semarang, 19 Agustus 2016PembimbingBeta Noranita, S.Si, M.KomNIP.197308291998022001iv

ABSTRAKRheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit persendian tulang yang banyak dideritakaum usia lanjut. Dengan adanya gejala-gejala yang telah diketahui sebelumnya, dapatdilakukan pendeteksian dini terhadap serangan penyakit RA, sehingga dapat dilakukantindakan pengobatan dan pencegahan. Banyaknya faktor-faktor yang menjadi penyebabseorang pasien menderita penyakit RA, menjadi tantangan tersendiri dalam melakukanpendeteksian penyakit tersebut. Untuk itu diperlukan suatu metode yang mampumemudahkan dalam proses pendeteksian agar dapat dilakukan dengan cepat dan akurat,salah satunya dengan memanfaatkan sistem pakar dengan metode Case-Base Reasoning(CBR). Dengan menggabungkan pemecahan masalah, pemahaman dan pembelajaran suatukasus, metode CBR mampu menyelesaikan permasalahan untuk melakukan analisis danpenentuan keputusan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, penggunaanmetode CBR dapat mendeteksi penyakit RA secara akurat. Hasil pengujian menunjukkanbahwa sistem bekerja dengan akurasi hasil output 100% ‘cocok’ menderita ArthritisReumatoid, dengan persentase kemiripan di atas 80%.Kata kunci : Reumatoid Arthritis, Sistem Pakar, Case-Based Reasoningv

ABSTRACTRheumatoid arthritis (RA) is a disease that affects many joints of bones of the elderly. Withthe symptoms that have been known in advance, it can be done early to do early detectionagainst RA disease, so it can do the treatment and prevention measures. The many factorsthat cause a patient suffering from RA, is a challenge to make the detection of the disease.For that we need a method that can simplify the detection process to be performed quicklyand accurately, one of them by using an expert system methods Case-Base Reasoning(CBR). By combining problem solving, understanding and learning of a case, CBR methodis able to solve the problems for analysis and decision making. Based on the results of testingthat has been done, the use of CBR method can accurately detect the disease in RA. The testresults show that the system works with the accuracy of the output 100% 'fit' suffering fromRheumatoid Arthritis, with percentages above 80% similarity.Keywords : Reumatoid Arthritis, Expert System, Case-Based Reasoningvi

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karnatelah meberikan akal dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yangberjudul “Sistem Deteksi Penyakit Reumatik Artritis Menggunakan Metode Case-BasedReasoning Berbasis Web” sehingga memperoleh gelar sarjana strata satu Jurusan TeknikInformatika pada Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan daribanyak pihak. Atas peran sertanya dalam membantu penyelesaian tugas akhir ini, penulisigin mengucapkan terima kasih kepada :1.Prof. Dr. Widowati, MSi, selaku Dekan Fakultas Sains & Matematika2.Ragil Saputra, S.Si, M.Cs, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer3.Helmie Arif Wibawa, S.Si, M.Cs, selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan IlmuKomputer/Informatika4.Beta Noranita, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing.5.Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya tugas akhir ini, yang tidakdapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan membalas segala kebaikanyang telah diberikan kepada penulis.Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh darikesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangundemi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.Semarang, 19 Agustus 2016Penulisvii

DAFTAR ISIHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . iiHALAMAN PENGESAHAN . iiiHALAMAN PENGESAHAN . ivKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI . viiiDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR TABEL . xivBAB I PENDAHULUAN . 11.1.Latar Belakang. 11.2.Rumusan Masalah . 21.3.Tujuan dan Manfaat . 21.4.Ruang Lingkup . 21.5.Sistematika Penulisan . 3BAB II LANDASAN TEORI. 42.1.Rheumatoid Arthritis . 42.2.Kecerdasan Buatan. 42.3.Sistem Pakar . 52.4.Case-Based Reasoning (CBR) . 62.5.Penerapan Algoritma Nearest Neighbour Retrieval pada Metode CBR . 82.6.Model Proses Waterfall . 92.7.Konsep Analisis dan Kebutuhan Sistem . 112.8.Unifed Modelling Language (UML) . 112.9.Diagrams . 112.10. Flowchart. 14BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN . 163.1.Definisi Kebutuhan . 163.1.1.Deskripsi Perangkat Lunak . 163.1.2.Kebutuhan Fungsional . 163.1.3.Kebutuhan Non-Fungsional. 173.1.4.Analisis Penyakit Reumatik Arthritis Menggunakan Metode CBR . 173.2.Analisis . 22viii

3.2.1.Pemodelan Data . 223.2.2.Model Use Case . 223.2.3.Daftar Actor . 223.2.4.Daftar Use Case . 233.2.5.System Use Case Diagram . 233.2.6.Use Case Detail . 243.3.Perancangan . 253.3.1.Realiasi Use Case Terhadap Perancangan. 253.3.2.Antarmuka (User Interface) . 363.3.3.Perancangan Basis Data. 51BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN . 544.1.Implementasi. 544.1.1.Spesifikasi Perangkat Lunak . 544.1.2.Implementasi Basis Data . 544.1.3.Implementasi Antarmuka . 574.2.Pengujian Sistem . 774.2.1.Lingkungan Pengujian . 774.2.2.Pelaksanaan Pengujian . 77BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 805.1.Kesimpulan . 805.2.Saran . 80DAFTAR PUSTAKA . 81LAMPIRAN . 83ix

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Struktur Sistem Pakar (Hartati & Iswanti, 2008) .6Gambar 2.2 Siklus Metode Case-Based Reasoning (Aamodt & Plaza, 1994) .8Gambar 2.3 Linier Sequential/ Waterfall Model (Pressman, 2005) .10Gambar 2.4 Simbol Actors .12Gambar 2.5 Simbol Use Cases .12Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram untuk Proses Pemesanan Barang .13Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram .14Gambar 2.8 Simbol Terminal Point .14Gambar 2.9 Simbol Input/ Output .15Gambar 2.10 Simbol Anak Panah .15Gambar 2.11 Simbol Proses .15Gambar 2.12 Simbol Keputusan .15Gambar 3.1 Use Case Diagram .23Gambar 3.2 Sequence Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Usia .27Gambar 3.3 Class Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Usia .27Gambar 3.4 Sequence Diagram Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktor padaFaktor Lama Mengidap .28Gambar 3.5 Class Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Lama Mengidap .28Gambar 3.6 Sequence Diagram Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktor padaFaktor Gejala .29Gambar 3.7 Class Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Gejala .29Gambar 3.8 Sequence Diagram Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktor padafaktor Penyakit .30Gambar 3.9 Class Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Penyakit .31x

Gambar 3.10 Sequence Diagram Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada faktor Solusi .31Gambar 3.11 Class Diagram pada Use Case Mengelola Data Inputan Pengaturan Faktorpada Faktor Solusi .32Gambar 3.12 Sequence Diagram untuk Fungsi Menambah dan Menampilkan DataKasus .32Gambar 3.13 Sequence Diagram untuk Fungsi Mengedit Data Kasus .33Gambar 3.14 Sequence Diagram untuk Fungsi Menghapus Data Kasus .34Gambar 3.15 Class Diagram pada Use Case Mengolah Data Kasus .34Gambar 3.16 Sequence Diagram untuk use case Mengelola Proses Uji Perhitungan .35Gambar 3.17 Class Diagram pada Use Case Mengolah Proses Uji Perhitungan .35Gambar 3.18 Sequence Diagram untuk use case Menampilkan Proses Analisa .36Gambar 3.19 Perancangan Antarmuka Login Admin .37Gambar 3.20 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Admin .37Gambar 3.21 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Pengaturan Faktor .38Gambar 3.22 Perancangan Antarmuka Halaman Usia Pada Pengaturan Faktor .38Gambar 3.23 Perancangan Antarmuka Mengedit Usia Pada Pengaturan Faktor .39Gambar 3.24 Perancangan Antarmuka Menambah Usia Pada Pengaturan Faktor .39Gambar 3.25 Perancangan Antarmuka Menghapus Usia Pada Pengaturan Faktor .40Gambar 3.26 Perancangan Antarmuka Halaman Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor.40Gambar 3.27 Perancangan Antarmuka Edit Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor41Gambar 3.28 Perancangan Antarmuka Tambah Lama Mengidap Pada PengaturanFaktor .41Gambar 3.29 Perancangan Antarmuka Hapus Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor.42Gambar 3.30 Perancangan Antarmuka Halaman Gejala Pada Pengaturan Faktor .42Gambar 3.31 Perancangan Antarmuka Edit Gejala Pada Pengaturan Faktor .43Gambar 3.32 Perancangan Antarmuka Tambah Gejala Pada Pengaturan Faktor .43Gambar 3.33 Perancangan Antarmuka Hapus Gejala Pada Pengaturan Faktor .44Gambar 3.34 Perancangan Antarmuka Halaman Penyakit Pada Pengaturan Faktor .44Gambar 3.35 Perancangan Antarmuka Edit Penyakit Pada Pengaturan Faktor .45xi

Gambar 3.36 Perancangan Antarmuka Tambah Penyakit Pada Pengaturan Faktor .45Gambar 3.37 Perancangan Antarmuka Hapus Penyakit Pada Pengaturan Faktor .46Gambar 3.38 Perancangan Antarmuka Halaman Solusi Pada Pengaturan Faktor .46Gambar 3.39 Perancangan Antarmuka Edit Solusi Pada Pengaturan Faktor .47Gambar 3.40 Perancangan Antarmuka Tambah Solusi Pada Pengaturan Faktor .47Gambar 3.41 Perancangan Antarmuka Hapus Solusi Pada Pengaturan Faktor .48Gambar 3.42 Perancangan Antarmuka Mengelola Data Kasus .48Gambar 3.43 Perancangan Antarmuka Mengedit Data Kasus .49Gambar 3.44 Perancangan Antarmuka Menambah Data Kasus .49Gambar 3.45 Perancangan Antarmuka Menghapus Data Kasus .50Gambar 3.46 Perancangan Antarmuka Proses Uji Perhitungan .50Gambar 3.47 Halaman Menampilkan Proses Analisa .51Gambar 4.1 Antarmuka Halaman Login .57Gambar 4.2 Antarmuka Halaman Utama Admin .58Gambar 4.3 Antarmuka Halaman Utama Pengaturan Faktor .58Gambar 4.4 Antarmuka Halaman Usia Pada Pengaturan Faktor .59Gambar 4.5 Antarmuka Edit Usia Pada Pengaturan Faktor .59Gambar 4.6 Antarmuka Tambah Usia Pada Pengaturan Faktor .60Gambar 4.7 Antarmuka Hapus Usia Pada Pengaturan Faktor .61Gambar 4.8 Antarmuka Halaman Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor .62Gambar 4.9 Antarmuka Edit Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor .62Gambar 4.10 Antarmuka Tambah Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor .63Gambar 4.11 Antarmuka Hapus Lama Mengidap Pada Pengaturan Faktor .64Gambar 4.12 Antarmuka Halaman Gejala Pada Pengaturan Faktor .65Gambar 4.13 Antarmuka Edit Gejala Pada Pengaturan Faktor

seorang pasien menderita penyakit RA, menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pendeteksian penyakit tersebut. Untuk itu diperlukan suatu metode yang mampu memudahkan dalam proses pendeteksian agar dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, salah satunya dengan memanfaatkan sistem pakar dengan metode Case-Base Reasoning (CBR).

Related Documents:

penyakit jantung rematik berkisar antara 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah.3 III. Etiologi Etiologi terpenting dari penyakit jantung reumatik adalah demam reumatik. Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadi setelah infeksi

Pengerjaan dari sistem pakar ini direncanakan melalui 7 tahapan yaitu : 1) Tahap pengumpulan data 2) Tahap perumusan penyakit jantung dan paru beserta gejalanya, 3) Tahap pembuatan rule sistem pakar, 4) Tahap perancangan basis data, 5) Tahap perancangan antar muka sistem pakar, 6) Tahap implementasi perancangan ke dalam sistem

penyakit tanpa menyita banyak waktu, salah satunya yaitu sistem pakar (expert system). Sistem pakar ini dibuat agar para Sistem pakar ini dibuat agar para orangtua dapat menggunakan teknologi ini untuk dapat melakukan pendeteksian gejala maupun langkah awal penanganan

Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah (T.Sutojo dkk, 2011:13). Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang

pendeteksian Penyakit Dalam pun mahal harganya sehingga tiap rumah sakit belum pasti memiliki alat canggih dalam pendeteksian Penyakit Dalam yang serius. . yang digunakan pada pembuatan sistem pakar ini adalah Penyakit Dalam pada manusia, dengan tambahan jumlah Penyakit Dalam dari kajian terdahulu. Metode penelusuran

Terdapat banyak jenis sistem pakar yang menggunakan metode certainty factor pada sistem pakar penyakit kulit. Beberapa penelitian terkait yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Sistem pakar dapat membantu pasien supaya tidak menunggu lama untuk mendapatkan perawatan oleh dokter, sehingga

Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

standard , and tick applicability , Say How notes column , Risk and opportunities column , . (ISO 14001 requirement) Clause 6.1.4 Planning action Elimination of hazards and risks –either by the OH & S system or other BMS. Cross reference to Clause 8 (controls) and Clause 9 (M & M) Tip 8 Add plans to excel work book for year . Clause 6.2.1 OH & S objectives at all levels & Clause 6.2.2 .