Bacaan Untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, Dan 6

2y ago
37 Views
3 Downloads
4.25 MB
66 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Braxton Mach
Transcription

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan BahasaBuku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkanKeputusan Kepala Pusat Kurikulum dan PerbukuanBalitbang, Kemendikbud Nomor: 9722/H3.3/PB/2017tanggal 3 Oktober 2017 tentang Penetapan BukuPengayaan Pengetahuan dan Buku Pengayaan Kepribadiansebagai Buku Nonteks Pelajaran yang Memenuhi SyaratKelayakan untuk Digunakan sebagai Sumber Belajar padaJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.Bacaan untuk AnakSetingkat SD Kelas 4, 5, dan 6

MILIK NEGARATIDAK terian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Berkenalan dengan SasamboPenulisPenyuntingDesain SampulPenata Letak: Bunyamin: Arie Andrasyah Isa: Malikul Falah: Malikul FalahDiterbitkan pada tahun 2017 olehBadan Pengembangan dan Pembinaan BahasaJalan Daksinapati Barat IVRawamangun Jakarta TimurHak Cipta Dilindungi Undang-UndangIsi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarangdiperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis daripenerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluanpenulisan artikel atau karangan ilmiah.PB398.209 598 5HANbKatalog Dalam Terbitan (KTD)BunyaminBerkenalan dengan Sasambo/Bunyamin; ArieAndrasyah Isa (Penyunting). Jakarta: BadanPengembangandanPembinaanBahasa,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.ix, 55 hlm.; 21 cm.ISBN 978-602-437-286-6CERITA RAKYAT-NUSA TENGGARA BARATKESUSASTRAAN-ANAK

SambutanSikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakatIndonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhurbudaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasandan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budayabangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah,saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikisdan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakatsangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasartanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadirepresentasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia.Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yangdemikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa,khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yangcerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur,berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbaktikepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dibutuhkanparadigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadarmemburu kepentingan kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi jugamemperhatikan dan mengintegrasi persoalan moral dan keluhuranbudi pekerti. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkankemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkanmelalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN)yang memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagimasyarakat Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digalidari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan danperkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokohtokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisionaliii

Indonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebutmengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargaiprestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, pedulilingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakterbangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupanmanusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingandiri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alamsemesta, kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujudsecara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab danbermartabat mulia.Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapanterima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan BahanAjar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahanbacaan Gerakan Literasi Nasional 2017, ilustrator, penyunting, danpenyelaras akhir atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukansampai dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku ini dapatbermanfaat bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasimelalui program Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi eraglobalisasi, pasar bebas, dan keberagaman hidup manusia.Jakarta, Juli 2017Salam kami,Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.Kepala Badan Pengembangandan Pembinaan Bahasaiv

PengantarSejak tahun 2016, Pusat Pembinaan, BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakankegiatan penyediaan buku bacaan. Ada tiga tujuan pentingkegiatan ini, yaitu meningkatkan budaya literasi bacatulis, mengingkatkan kemahiran berbahasa Indonesia, danmengenalkan kebinekaan Indonesia kepada peserta didik disekolah dan warga masyarakat Indonesia.Untuk tahun 2016, kegiatan penyediaan buku inidilakukan dengan menulis ulang dan menerbitkan ceritarakyat dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ditulisoleh sejumlah peneliti dan penyuluh bahasa di Badan Bahasa.Tulis-ulang dan penerbitan kembali buku-buku cerita rakyatini melalui dua tahap penting. Pertama, penilaian kualitasbahasa dan cerita, penyuntingan, ilustrasi, dan pengatakan.Ini dilakukan oleh satu tim yang dibentuk oleh BadanBahasa yang terdiri atas ahli bahasa, sastrawan, illustratorbuku, dan tenaga pengatak. Kedua, setelah selesai dinilaidan disunting, cerita rakyat tersebut disampaikan kePusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, untuk dinilai kelaikannya sebagai bahanbacaan bagi siswa berdasarkan usia dan tingkat pendidikan.Dari dua tahap penilaian tersebut, didapatkan 165 bukucerita rakyat.Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakantahun 2016 telah diserahkan ke Sekretariat JenderalKementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk selanjutnyadiharapkan bisa dicetak dan dibagikan ke sekolah-sekolahdi seluruh Indonesia. Selain itu, 28 dari 165 buku ceritarakyat tersebut juga telah dipilih oleh Sekretariat Presiden,v

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, untukditerbitkan dalam Edisi Khusus Presiden dan dibagikankepada siswa dan masyarakat pegiat literasi.Untuk tahun 2017, penyediaan buku—dengantiga tujuan di atas dilakukan melalui sayembara denganmengundang para penulis dari berbagai latar belakang.Buku hasil sayembara tersebut adalah cerita rakyat, budayakuliner, arsitektur tradisional, lanskap perubahan sosialmasyarakat desa dan kota, serta tokoh lokal dan nasional.Setelah melalui dua tahap penilaian, baik dari Badan Bahasamaupun dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, ada 117 bukuyang layak digunakan sebagai bahan bacaan untuk pesertadidik di sekolah dan di komunitas pegiat literasi. Jadi, totalbacaan yang telah disediakan dalam tahun ini adalah 282buku.Penyediaan buku yang mengusung tiga tujuan diatas diharapkan menjadi pemantik bagi anak sekolah,pegiat literasi, dan warga masyarakat untuk meningkatkankemampuan literasi baca-tulis dan kemahiran berbahasaIndonesia. Selain itu, dengan membaca buku ini, siswa danpegiat literasi diharapkan mengenali dan mengapresiasikebinekaan sebagai kekayaan kebudayaan bangsa kita yangperlu dan harus dirawat untuk kemajuan Indonesia. Selamatberliterasi baca-tulis!Jakarta, Desember 2017Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S.Kepala Pusat PembinaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasavi

Sekapur SirihPuji Syukur kehadirat Allah Swt., Tuhan sekalianalam yang telah melimpahkan berjuta kenikmatan padasetiap ciptaan-Nya.Buku Berkenalan dengan Sasambo ini bertujuanmemberikan pengetahuan tentang kekayaan bahasadaerah di Indonesia, bagi siswa sekolah dasar. Semogabuku ini dapat menambah pengetahuan tentangkeragaman suku dan bahasa Nusa Tenggara i karya ini.Dompu Tambora, Juni 2017PenulisBunyaminvii

Daftar IsiSambutan . iiiPengantar.vSekapur Sirih. viiDaftar isi. viiiMusik Sasambo. ix1. Sekilas Bahasa Sasambo.12. Mbojo Negeri tanpa Konsonan. 213. Sasak Punya Nama. 254. Samawa Rasa Saleng. 295. Pantun Budaya Sasambo. 356. Lagu Daerah Sasambo. 45Glosarium. 52Daftar Pustaka. 53Biodata Penulis. 54Biodata Penyunting. 55viii

MUSIK SASAMBOCipt. Simon MatulessyMusik Musik SasamboSuku Sasak Samawa MbojoGendang Beleq Rebana SakecoBiola Gambo Pinaq Ite NgingelMusik Musik SasamboMusik Musik SasamboSesai Pelangi Turit Irama SasamboSopo Due Tolu KeempatTugayong Rapina Ke TohaMai Ta Kadihi AdeKa Mbora Susa Ra DaruraTa Sama rawa Ro PatuTenggo Jasmani Rohaniix

x

Bagian 1Sekilas Bahasa SasamboTahukahkamuapaituSasambo?Sasambomerupakan singkatan dari Sasak, Samawa, Mbojo,yakni suku-suku yang mendiami Provinsi Nusa TenggaraBarat. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas duapulau, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Keduapulau itu dapat kamu lihat pada peta berikut.Gambar 1.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara BaratSumber: www.ntbprov.go.idNusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satuprovinsi yang terdapat di kawasan tenggara Indonesia.Provinsi ini berpenduduk 4.896.162 jiwa, pada tahun1

2016 (Data BPS NTB 2016), yang hidup tersebar padadua pulau, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.Di provinsi ini terdapat garis yang membagi duakelompok bahasa Melayu Polinesia, yang disebutsebagai Subkelompok Nusantara Barat dan NusantaraTimur, tepatnya di antara daerah yang memakai bahasaSamawa (Sumbawa) dan bahasa Mbojo (Bima) di PulauSumbawa (mari kita lihat Gambar 1.1).Di kedua pulau yang menjadi wilayah administratifprovinsi ini hidup berdampingan berbagai macam sukubangsa, yaitu suku Sasak yang sebagian besar mendiamiPulau Lombok; suku Samawa dan suku Mbojo, yangmasing-masing mendiami Pulau Sumbawa bagian baratdan timur.Selain tiga suku mayoritas tersebut, juga terdapatsuku bangsa lain, seperti Bali, Jawa, Bugis, Bajo, Banjar,dan Melayu, yang masing-masing ditandai oleh bahasayang berbeda. Oleh karena itu, provinsi ini merupakanbentuk miniatur Indonesia.2

Apakahkamuseringmenggunakanbahasadaerahmu? Sebagaimana daerah lain di Indonesia, sukuSasak, Samawa, dan Mbojo atau disingkat Sasambo iniselalu menggunakan bahasa daerah sebagai ergunakan oleh masyarakat Sasak, bahasa Samawadipergunakan oleh masyarakat Sumbawa, dan bahasaMbojo dipergunakan oleh masyarakat Bima dan Dompu.Bahasa Sasak tidak hanya dituturkan di PulauLombok, tetapi sudah menyebar ke berbagai wilayahdi Nusa Tenggara Barat. Hal itu disebabkan olehterjadinya perpindahan penduduk antarkabupaten,terjadinya kegiatan belajar, terciptanya lapangan kerja,dan terjadinya perkawinan antarsuku.Demikian juga dengan masyarakat suku Mbojo yangdikenal sebagai masyarakat yang suka merantau. Olehkarena itu, penyebaran bahasa daerah Bima/Mbojomudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.3

Gambar 1.2 Istana Dalam Loka, Kabupaten SumbawaSumber: www.rumah-adat.comA. Bahasa SasakSekarang kita akan mengenal bahasa Sasak yangdituturkan oleh masyarakat suku Sasak. Bahasa Sasakmerupakan salah satu bahasa daerah yang tergolongbesar dan kuat dalam kehidupan sosial dan budaya.4

1. Sejarah Bahasa SasakNama Sasak tidak hadir dengan sendirinya, tetapidiambil dari berbagai sejarah yang pernah hadir bersamamasyarakat Sasak. Bahasa Sasak sering disebut jugadengan bahasa Lombok. Sasak merupakan nama suku,sedangkan Lombok adalah nama pulau.Istilah sasak, diduga berasal dari kata sak-sak yangberarti ‘sampan’. Dalam tradisi lisan suku Sasak, katasasak dipercaya berasal dari kata sa’-saq artinya ‘yangsatu’. Kemudian kata lombok berasal dari kata lomboqyang berarti ‘lurus’. Dengan demikian, Sasak danLombok adalah satu kesatuan dalam suku dan bahasa.Menurut penelitian yang telah dilakukan, ternyatasuku Sasak termasuk salah satu suku tertua di Indonesia.Wow, hebat sekali, ya. Suku Sasak berasal dari kelompokMalayan atau Malaynesia yang bermigrasi ke wilayahini sekitar 5.000 tahun SM.Ada juga yang menganggap suku Sasak berasaldari daratan Vietnam. Wah, kok, bisa begitu, ya? Halini disimpulkan karena bahasa Sasak mirip dengan5

salah satu bahasa daerah di Vietnam. Namun, ada jugayang beranggapan bahasa Sasak mirip dengan bahasaTagalog.Menurutblogsite, worddialect,bahasaSasakmerupakan keluarga bahasa Austronesia: dan Sasak-Sumbawa.Gambar 1.3 Pemuda dan pemudi Sasak di depan rumah adat.Sumber: www.ntbprov.go.id6

2. Tingkatan Bahasa SasakBahasa Sasak mempunyai tingkatan sebagaimanabahasa daerah lain yang ada di Indonesia. Dalam bahasaSasak terdapat tingkatan, yaitu bahasa tutur halus danbahasa tutur biasa. Tingkatan bahasa ini disebabkanadanya peperangan pada masa silam, yaitu peperanganantara Kerajaan Karang Asam dari Bali dan KerajaanLombok.Dari sinilah mulai muncul pergeseran penggunaanbahasa Sasak Halus yang sebelumnya digunakan secarakhusus oleh kalangan bangsawan Sasak. Bahasa SasakHalus ini membaur dengan bahasa Bali yang digunakanmasyarakat biasa.Bahasa Sasak juga mempunyai kesamaan denganbahasa Sumbawa dan Bali, baik dialek maupun apengucapan yang berbeda menurut wilayah, misalnyalogat kawasan Lombok Utara kadang-kadang sukardipahami oleh penutur Sasak lain.7

Sebagai bahasa yang hidup dan berkembangsejak dahulu, bahasa Sasak memberikan ciri danidentitas bagi kehidupan sosial dan budaya masyarakatpendukungnya. Contohnya, bahasa Sasak digunakandalam kegiatan kesenian masyarakat, ritual, adat, dansebagainya.Gambar 1.4 Gendang Beleq, Kesenian masyarakat LombokSumber : /2016/08/lombokbiz-758x414.jpg8

3. Cara Penuturan Bahasa SasakDilihat dari cara penuturan bahasanya dalambudaya Sasak, bahasa Sasak memiliki empat dialek,yaitu Dialek Bayan, Dialek Pujut, Dialek Aiq Bukaq, danDialek Selaparang (Mahsun 2005).Bahasa Sasak juga memiliki dua tingkatan, yaitubahasa Sasak Biasa (base Jamaq) dan bahasa SasakHalus (base alus). Bahasa Sasak Halus dibagi lagimenjadi dua, yakni Bahasa Halus Madya dan BahasaHalus Utama.Dialek-dialek dalam bahasa Sasak menunjukkanbahwa bagian itu ada dan masih melekat padamasyarakat Sasak sampai saat ini. Ayo, kita telusuriseperti apa dialek yang ada dalam bahasa Sasak.a. Dialek BayanDialek ini berpusat di daerah Bayan dan sekitarnya.Dialek di daerah Bayan mewarisi bentuk asli bahasaAustronesia, nenek moyang bahasa Sasak.9

KelompokmasyarakatSasakyangmasihmempertahankan bentuk warisan asli bahasa nenekmoyang ini sering dianggap kolot, lugu, tradisional,primitif, dan terbelakang. Kelompok masyarakat inidiistilahkan sebagai wilayah taoq daye (wilayah utara).Padahal kelompok masyarakat inilah yang melestarikanbudaya bangsa.Terbukti masyarakat yang menggunakan DialekBayan ini dijadikan sebagai daerah budaya olehpemerintah, seperti di Desa Bentek (Gangga) dan DesaSegenter (Bayan).Kondisi geografis yang terisolasi, akses jalanyang susah, dan infrastruktur yang belum memadaimenunjang perilaku tradisional yang tergambar dalambentuk dialek ini bertahan sampai sekarang.b. Dialek MataramDialek iniberpusat di Kota Mataram dan jugasebagian berada di Lombok Barat dan Lombok Tengah.Dialek10tersebutmerupakandialekyangsecara

kebahasaan terpengaruh bahasa Bali dan terbuktibahwa kata-kata yang berakhiran dengan vokal [a]akan selalu dibaca [e], misalnya, [cakra] dibaca [cakre],[dewa] dibaca [dewe], [mata] dibaca [mate], [apa]dibaca [ape].Perilaku masyarakat Sasak pengguna dialek ini jugarelatif berbeda dan cenderung kebali-balian (sepertiorang Bali).c.Dialek Aiq BukaqKamu telah mengetahui daerah yang menggunakanDialek Bayan dan Dialek Mataram. Nah, sekarang kamuakan mengetahui Dialek Aiq Bukaq.Dialek ini berpusat di Lombok Tengah dan sekitarnya.Dialek Aiq Bukaq diduga terpengaruh oleh bahasaJawa. Bahasa Jawa membawa pengaruh yang besarselama kekuasaan Kerajaan Singosari dan Majapahit.Runtuhnya Majapahit dan masuknya Kerajaan Gel-Geldan Karang Asem, Bali menggeser dan menyempitkanruang gerak pengguna dialek ini ( Mahsun 2006)11

Sebagaikelompokyangmewarisitradisikebahasaan, perilaku dan bahkan sebagian bentuk fisikmereka mirip-mirip dengan orang Jawa. Pada dialekini sebagian besar vokal [a] yang berada pada akhirkata akan dibaca dengan vokal [o]. Penutur dialek iniberjumlah tidak terlalu banyak dibandingkan denganpengguna dialek-dialek yang lain.d. Dialek SelaparangDialek ini berpusat di Desa Selaparang, LombokTimur. Dialek Selaparang ini tidak mampu dipengaruhioleh Dialek Aiq Bukaq yang dianggap sebagai bagiandari bahasa Bali.Daerah Selaparang tidak terlalu dipengaruhi Balikarena kekuasaan Bali di daerah ini tidak merata.Wilayah yang berdekatan dengan Pulau Sumbawamemudahkan Kerajaan Selaparang mendapat bantuandari Kesultanan Sumbawa yang datang lebih cepat saatpeperangan atau dalam berbagai situasi. Oleh karenaitu, etnis Sumbawa di daerah ini banyak ditemukan.12

Gambar 1.5 Jaran Kamput, Masyarakat Lombok BaratSumber: 016/06/Jaran-Kamput-Senibudaya-2.jpgB. Bahasa Tau n Indonesia dikenal sebagai negara yangpaling kaya suku, budaya, dan bahasa. Dengan demikian,apabila berbeda suku, kita juga akan berbeda bahasa.Walaupun demikian, Negara Kesatuan RepublikIndonesia telah disatukan oleh Sumpah Pemuda, yaknisatu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa, yaitu13

Indonesia dan diperkuat lagi oleh semboyan BhinnekaTunggal Ika yang artinya walau berbeda suku bangsa,tetap satu jua.Seperti apa sih bahasa Tau Samawa atau bahasaSumbawa? Pada masyarakat Sumbawa, bahasa Samawasebagai bahasa yang dominan dipakai oleh sukuSamawa. Bahasa Samawa tidak hanya diterima sebagaibahasa pemersatu antaretnik di Sumbawa, tetapi jugaberguna sebagai media yang memperlancar kebudayaandaerah yang didukung oleh sebagian besar pemakainya.Bahasa itu dipakai sebagai bahasa percakapan seharihari dalam kalangan elit politik, sosial, dan ekonomi.Bahasa Samawa berkembang dengan mendapatkata-kata serapan dari bahasa asal etnik parapenuturnya, yakni etnik Jawa, Madura, Bali, Sasak,Bima, Sulawesi (Bugis, Makassar, Mandar), Sumatra(Minangkabau dan Palembang), Kalimantan (Banjar),Cina (Tolkin dan Tartar) serta Arab.Bahkan pada masa penjajahan, bahasa Samawajuga menyerap kosakata asing yang berasal daribahasa Portugis, Belanda, dan Jepang sehingga bahasa14

Samawa kini telah diterima sebagai bahasa yangmenunjukkan tingkat kemapanan yang relatif tinggidalam pembahasan bahasa-bahasa daerah.Setiap bahasa daerah pasti terdapat dialek dancara penuturan bahasanya. Dalam bahasa Sumbawa,dikenal beberapa dialek regional atau variasi bahasaberdasarkan daerah penyebarannya, di antaranya DialekSamawa, Dialek Baturotok atau Dialek Batulant

Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang, Kemendikbud Nomor: 9722/H3.3/PB/2017 tanggal 3 Oktober 2017 tentang Penetapan Buku Pengayaan Pengetahuan dan Buku Pengayaan Kepribadian sebagai Buku Nonteks Pelajaran yang Memenuhi Syarat

Related Documents:

untuk anak. Demikian pula melalui sayembara penulisan cerita rakyat dan hasilnya berupa dua buku cerita rakyat untuk anak setingkat SD. Tahun 2017, penyediaan buku bacaan dilakukan dengan menyusun dan menerbitkan dua buku bacaan setingkat SMP. Pada tahun 2018, penyediaan buku bacaan dilakukan melalui penyusunan dua buku bacaan untuk anak

Bacaan untuk anak setingkat SD kelas 4, 5, dan 6 Ditulis oleh Imelda. B UAH A JAIB CERITA RAKYAT DARI RIAU Ditulis oleh Imelda. BUAH AJAIB Penulis : Imelda . untuk menyambung hidup mereka yang dapat pagi habis petang. Hasil dari mengambil upah di kebun atau sawah orang, tidak dapat mereka sisihkan untuk bekal di hari .

Bacaan untuk anak setingkat SD kelas 4, 5, dan 6. CERITA RAKYAT DARI SUMATRA BARAT Puti Banduik Ditulis oleh Krisnawati. PUTI BANDUIK Penulis : Krisnawati Penyunting : Dony Setiawan Ilustrator : EorG Penata Letak: Venny Kristel Chandra Diterbitkan pada tahun 2016 oleh

Majalah anak adalah majalah yang berisi bacaan yang ditujukan untuk anak-anak. Mengacu pada pandangan Huck, Hepler dan Hickman (dalam Sumardi, 2003:136) yang menyebutkan bahwa bacaan anak mempunyai ciri esensial berupa penggunaan sudut pandang anak dalam menghadirkan informasi, maka majalah anak berbahasa Jawa yang dimaksud, baik dari

ANAK MEMBACA DINI Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah .

3 Buku dan materi bacaan lain tersedia di pojok-pojok baca di semua ruang kelas. 4 Buku dan materi bacaan lain tersedia juga untuk peserta didik dan orang tua/pengunjung di kantor dan ruangan selain ruang kelas. 5 Kantor kepala sekolah memajang karya peserta didik dan buku bacaan untuk anak.

1. Membuat game edukasi untuk anak usia dini. 2. Game edukasi dengan empat gameplay untuk mendukung perkembangan kognitif dan bahasa pada anak usia dini. Target Audien Target audien dari pengembangan game interaktif untuk anak usia dini “e-do game ini adalah: 1. Usia : Anak Usia Dini 2. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan 3.

Grade 2 Indiana Academic Standards 2014 3 . READING: Literature. There are three key areas found in the Reading: Literature section for grades 6-12: Key Ideas and Textual Support, Structural Elements and Organization, and Synthesis and Connection of Ideas. By demonstrating the skills listed in each section, students should be able to meet the Learning Outcome for Reading: Literature. Learning .