PEMANFAATAN, PERSEPSI, & PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP .

3y ago
29 Views
2 Downloads
640.11 KB
6 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aydin Oneil
Transcription

BIOTROPIC The Journal of Tropical biologyVol 2. No 1. Februari 2018ISSN 2580-5029PEMANFAATAN, PERSEPSI, & PARTISIPASIMASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN POHON DI SEKITAR GARISIMAJINER KRATON YOGYAKARTAHendro kusumo Eko Prasetyo Moro 1*1UniversitasAhmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia*Email: morosmart@yahoo.comABSTRACTEcological studies related to socio-economic and community roles in imaginary line of the Sultan'sPalace need to be undertaken to design a proper management and conservation model. Thepurpose of this study is to examine the perception and participation of the community in the effortof preserving the trees around the imaginary line of the Sultan's Palace, as well as its supportingand inhibiting factors. The research conducted from April 2017 to November 2017. Data collectionwas done by observation and interview. Data processing is done by interpretation analysis usingrelated reference. The results show that people's perception of trees around the imaginary line oftheir existence is very important, needs to be maintained, and preserved in order to functionproperly. Forms of community participation include maintaining the sustainability of the trees byreplanting the fallen, nurturing, and not doing destructive activities. Product of trees around theimaginary line like fruit and wood are not entirely usable. Supporting factors are local wisdom,active role, and cooperation with stakeholders & local government. Factors inhibiting theeconomic function of trees around the imaginary line is less, knowledge of human resources is stilllow, and the responsibility of the region is less clear due to the absence of good preservationprocedures. The conclusion of this research is the perception and participation of the community tosupport the effort of preserving the trees around the imaginary line of Kraton Yogyakarta.Keywords: Perception, Conservation, Imaginary Line, Kraton YogyakartaABSTRAKKajian ekologi berkaitan dengan sosial ekonomi dan peran masyarakat memanfaatkansumberdaya vegetasi di sekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta perlu dilakukan untukmerancang model pengelolaan dan pelestarian yang benar. Tujuan penelitian ini mengkajipersepsi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian pohon sekitar garis imajinerKraton Yogyakarta, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian berlangsung padaApril 2017 hingga November 2017, di sekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta. Pengumpulandata dilakukan dengan observasi dan wawancara. Pengolahan data dilakukan analisainterpretasi dengan menggunakan referensi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwapersepsi masyarakat tentang pohon-pohon sekitar garis imajiner keberadaannya sangatpenting, perlu dijaga, dan dilestarikan supaya berfungsi sebagaimana mestinya. Bentukpartisipasi masyarakat diantaranya adalah menjaga keberlangsungan pohon-pohon denganmenanam kembali yang tumbang, memelihara, serta tidak melakukan kegiatan yang merusak.Hasil pohon sekitar garis imajiner berupa buah dan kayu tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan.Faktor pendukung yaitu adanya kearifan lokal, peran aktif, dan kerjasama kraton denganstakeholders maupun pemerintah kota setempat. Faktor penghambat yaitu fungsi ekonomi

Biotropic 2018. 2 (1): 11-16Pemanfaatan, Persepsi, & Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Pohon Di Sekitar Garis Imajiner KratonYogyakartapohon sekitar garis imajiner kurang, pengetahuan sumber daya manusia masih rendah, danpenanggung-jawab wilayah kurang jelas akibat belum adanya prosedur pelestarian yang baik.Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi dan partisipasi masyarakat mendukung upayapelestarian pohon-pohon di sekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta.Kata kunci : Persepsi,Partisipasi, Garis imajiner, Kraton YogyakartaPENDAHULUANsultan perempuan dan perubahan gelarKraton Yogyakarta dibangun sejak 9buwono-bawono berdampak pada berbagaiOktober 1755, oleh Pangeran Mangkubumibidang kehidupan di kraton. Perubahansekaligus menjadi Sri Sultan Hamengkuperhatian dan kebijakan akan membawaBuwono I (Djoko Soekirman, dkk., 1996).dampak kepada pemanfaatan, persepsi danPohon-pohon di sekitar garis imajiner Kratonpartisipasi pelestarian tanaman (termasukYogyakarta dari Tugu Jogja hingga Panggungpohon) di sekitar garis imajiner KratonKrapyak hakekatnya seperti tarikanupayauntukkonservasiKegiatan komersial juga konservasi), tanaman (etnobotani), danUntuk itu diperlukan suatu upaya pelestariantata air yang mencegah banjir, erosi, menjagaberkelanjutan yang nyata juga ditentukankesuburan tanah, serta menjadi penyanggajenis kegiatan pelestarian yang tepat (Murti,kehidupan masyarakat (Suparmoko, 1997).C. dan H.B. Wijaya, 2013)Di zaman reformasi eksistensi dankeistimewaanKratonYogyakartaUntuk pengelolaan kawasan sekitar garisdiujiimajiner Kraton Yogyakarta berkelanjutankembali dengan gejolak politik berskaladiperlukan studi mengenai persepsi dannasional (Luthfi, dkk., 2009). Pihak kratonpartisipasisertatercatat beberapa kali menyelenggarakanmendukungdanPisowanan Ageng mulai bulan Mei 1998 saatmasyarakat dalam pelestarian pohon dipuncak akumulasisekitarnya.dariproses gerakanreformasi di Indonesia, hingga enghambatyangupayaPenelitian ini bertujuan untuk mengkajipersepsi dan partisipasi masyarakat dalammenyelenggarakan Pisowanan Ageng IV padaupayapelestarianpohonsekitargaris28 Oktober 2008 dimana Sultan Hamengkuimajiner Kraton Yogyakarta, serta faktorBuwono X menyatakan statement kesiapanpendukung dan penghambatnya.untuk dicalonkan sebagai Presiden padapemilu 2009. Sekitar tahun 2010 sampaiMETODE2017 ontran-ontran akibat sabda raja danPenelitian berlangsung pada April 2017sabda tama tentang rencana pengangkatanhingga November 2017, bertempat di sekitar12

Biotropic 2018. 2 (1): 11-16Pemanfaatan, Persepsi, & Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Pohon Di Sekitar Garis Imajiner KratonYogyakartagaris imajiner Kraton Yogyakarta, dari Tugumakna kosmologis. Hutan Beringan terletakJogja hingga Panggung Krapyak (Gambar 1)di tengah-tengah antara Laut Selatan dansesuai Perda. DIY No 4 tahun 2011, yakni dariGunung Merapi. Poros Merapi-Kraton-LautTugu Yogyakarta, sampai Panggung Krapyak.Selatan menunjukkan sebuah lanskap untukGambar 1. Garis Imajiner Kraton YogyakartaPenelitian ini menggunakan n lapangan). Field research secaralingkungan yang disampaikan leluhur melaluilangsung bersentuhan dengan fenomenawejangan dan nasihat secara turun-temurunsosial(Darmawan, 2010). Secara geografis tatif dengan metode field researchyangsupayadidilakukan dengan observasi dan wawancaraYogyakartamendalam.110o21’872’’ BT – 110o21’786’’ BT danPemilihaninformandalampenelitian menggunakan teknik �’ LS – 07o48’754’’ LS.sampling. Pengolahan data secara tabulasi,Seperti kraton lainnya, secara umumselanjutnya dilakukan analisa interpretasipohon-pohon di Kraton Yogyakarta asalnyadenganterkaitbertumpu pada konsep bersatunya manusiamenggunakan metode emik dan etik sertadengan Tuhannya (Brongtodiningrat, 1978),literatur yang berhubungan dengan masalahsehingga jenis, jumlah, dan letaknya tidakpenelitian (Ferguson, G.A., 1991).sembarangan ditanam.menggunakanreferensiPada penelitian ini persepsi masyarakatdi sekitar garis imajiner Kraton YogyakartaHASIL DAN gansekitarkeberadaangarisimajiner.Persepsi masyarakat tentang pohon-pohon13

Biotropic 2018. 2 (1): 11-16Pemanfaatan, Persepsi, & Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Pohon Di Sekitar Garis Imajiner KratonYogyakartasekitar garis imajiner keberadaannya sangatMenurut Moro (2017) ada 16 jenispenting, perlu dijaga, dan dilestarikan supayapohon yang masih memiliki nilai filosofisberfungsi sebagaimana mestinya. Bentukterkait garis imajiner Kraton Yogyakarta.partisipasi masyarakat diantaranya adalahTujuan pohon-pohon tersebut ditanam olehmenjagamasyarakat umum masih dianggap supayakeberlangsunganpohon-pohondengan menanam kembali yang tumbang,memelihara, serta tidak melakukan kegiatanyang merusak.Hasillingkungan asri dan peneduh saja.Persepsimasyarakatyangsudahmengerti makna filosofis pohon di sekitarpohonsekitargarisimajinergaris imajiner Kraton Yogyakarta tidakberupa buah dan kayu tidak seluruhnyadidukungdapatmasyarakatdengan prosedur yang baik dan jelas.sekitar dan abdi dalem yang secara aktifPemanfaatan dan pemeliharaan pohon diberpartisipasi dalam kegiatan perawatanbeberapa wilayah garis imajiner dilakukandenganoleh pihak berbeda. Di wilayah engatur pelestarian nKrapyak dan Tugu Jogja sampai Alun-AlundanUtara menjadi tanggung jawab pemerintahberkembang (sustainable) jika tidak adakota. Untuk wilayah kraton, sebenarnya telahdukungan masyarakat luas. Pelestarian harusada abdi dalem yang bertanggung jawabhidup dan berkembang di masyarakat sekitaruntuk perawatan tanaman. Mereka bertindakgarisharusatas perintah salah satu adik Sultan. Wilayahluasyang sangat terpelihara misalnya: lingkungan(Hadiwinoto, 2002) bukan hanya tanggungkraton sendiri, Keben, dan Kemagangan,jawab abdi dalem atau pemerintah kotanamun wilayah Kemandungan tanggung-Yogyakarta saja.jawabnya seolah terbagi dua antara olehpenelitianmasyarakatdengandalem abrit yang kurang aktif dan masyarakatpenelitian Wastuty (2007) di Kawasan Siliranyang tinggal di sekitarnya. Wilayah Alun-alunLor, dimana pohon di sekitar kawasan KratonSelatan bahkan secara nyata dikelola olehsemakinpedagang kaki lima (PKL) dalam koordinasiberagaminisesuaidenganmunculnyabermacam jenis baru. Pemanfaatan pohon ditertentu.kawasan ini masih mempertahankan nilaimenyulitkan dalam merancang program danfilosofinya.langkah teknis pelestarian di sekitar gutamakanfungsifilosofisnya,pohonpeneduh, konsumtif, dan kesehatan.:sudahKenyataaninitentusajaimajiner jangka panjangFaktorpendukungpelestariandandanpartisipasi masyarakat yaitu adanya kearifansebagailokal, peran aktif, dan kerjasama Kratondengan stakeholders, dan pemerintah kota,14

Biotropic 2018. 2 (1): 11-16Pemanfaatan, Persepsi, & Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Pohon Di Sekitar Garis Imajiner CAPAN TERIMA KASIHpersepsi fungsi ekonomi pohon sekitar garisPenelitian ini dapat dilaksanakan melaluiimajiner kurang, pengetahuan sumber dayabiaya dari LPP UAD tahun anggaran 2016-manusiapelestarian2017. Ucapan terima kasih disampaikanpenanggung-jawabkepada seluruh pihak yang telah membantuwilayah kurang jelas akibat belum adanyaterlaksananya penelitian ini, khususnya pihakprosedur pelestarian. Hal ini terlihat dalamKratonperbedaan presepsi pelestarian pohon diYogyakarta dan seluruh mahasiswa matasekitar garis imajiner.kuliah etnobiologi Pendidikan Biologi FKIPmasihdalamrendah,pengelolaandanMenurut Mukhlison (2013) di kawasanYogyakarta,PemerintahKotaUAD tahun 2017.perkotaan Yogyakarta ada 112 jenis pohon,70 jenis di antaranya dinyatakan sesuaidengan persyaratan silvikultural, manajemendan estetika. Diantara jenis tersebut terdapat22 jenis pohon tempat tumbuhnya sesuai danefektif mengendalikan pencemaran udara,seperti: Bungur (Lagerstroemia speciosa),Angsana (Pterocarpus indicus), dan Mahoni(Swietenia macrophylla). Dari ketiga jenistersebut tidak ada satupun yang menjadipohon bernilai filosofis untuk ditanam disekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta.SIMPULANPersepsi dan partisipasi masyarakatmendukung upaya pelestarian pohon-pohondi sekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta.Masyarakat memandang keberadaan pohonpohon sekitar garis imajiner sangat asi masyarakat diantaranya terbatasmenjaga kebersihannya. Hanya masyarakatsekitar dan abdi dalem tertentu yang aktifberpartisipasi dalam kegiatan perawatan.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2011. Peraturan Daerah ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4tentang Tata Nilai Budaya seumYogyakarta. Yogyakarta.KratonKratonDarmawan. 2010. Belajar Green dari /type/opinion/. diunduh 22 Januari 2017.Djoko Soekirman, 1986. Sejarah KotaYogyakarta. Jakarta: Direktorat Sejarahdan Nilai Tradisional, DirjenKebudayaan, Depdikbud RI.Ferguson, George A. 1991. Statistical Analysisin Psychology and Education. Auckland:Mc.Graw Hill, International BookCompany.Hadiwinoto, S. 2002. Beberapa AspekPelestarian Warisan Budaya. Makalahdisampaikan pada Seminar Pelestariandan Pengembangan Masjid AgungDemak, di Demak, pada tanggal 17Januari 2002.Luthfi, A.N., M. Nazir, A. Tohari, D.A. Winda,D.C. Tristiawan. 2009. KeistimewaanYogyakarta:yangdiingatdandilupakan. Sekolah Tinggi PertanahanNasional. Yogyakarta.15

Biotropic 2018. 2 (1): 11-16Pemanfaatan, Persepsi, & Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Pohon Di Sekitar Garis Imajiner KratonYogyakartaMoro, H.K.E.P., 2017. Studi Etnobotani &Upaya Pelestarian Tanaman di SekitarKraton Yogyakarta. Prosiding SendikaFKIP UAD. Yogyakarta.Mukhlison. 2013. Pemilihan Jenis POhonuntuk Pengembangan Hutan Kota diKawasan Perkotaan Yogyakarta. JurnalIlmu Kehutanan.Volume VII No. 1 Januari-Maret 2013.Murti, C. dan H.B. Wijaya. 2013. PengaruhKegiatan Komersial terhadap FungsiBangunan Bersejarah di Koridor JalanMalioboro Yogyakarta. Jurnal TeknikPWK. Volume 2 Nomor 1 2013 hal. 6075.Suparmoko. 1997. Ekonomi Sumberdaya Alamdan Lingkungan, Penerbit BPFEYogyakarta,Wastuty, P.W.2007. Eko Arsitektur padaKawasan Siliran Lor Tinjauan padaVegetasi. Info Teknik. Volume 8 No. 1,Juli 2007 (64-71).16

persepsi dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian pohon sekitar garis imajiner Kraton Yogyakarta, serta faktor pendukung dan penghambatnya. . mendukung upaya konservasi (etnokonservasi), tanaman (etnobotani), dan . Moro, H.K.E.P., 2017. Studi Etnobotani & Upaya Pelestarian Tanaman di Sekitar Kraton Yogyakarta. Prosiding Sendika .

Related Documents:

Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Pada Desa Bakti Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu), Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (di Bimbing oleh Dr. Rahmawati, M.Ag dan Hendra Safri, SE.,M.M) Kata Kunci: Persepsi, Masyarakat, Bank Syariah Penelitian ini membahas tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Bank

menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap produk perbankan syariah masyarakat masih sangat kurang. Adapun Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap produk perbakan syariah adalah faktor pengetahuan, sikap, minat dan kebutuhan. Kata Kunci: Persepsi, Masyarakat, Produk-Produk Perbankan syariah di Bank BNI Syariah.

terhadap persepsi masyarakat. Sedangkan secara parsial . tingk. at pelayanan . pengaruhnya tidak signifikan terhadap persepsi masyarakat pada perbankan syariah, sehingga hipotesis ke-1 pada penelitian ini tidak teruji kebenarannya. Tingkat . fasilitas berpengaruh . signifikan. terhadap persepsi masyarakat pada perbankan . syari

3.3.2 Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Minat Nasabah dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah Variabel persepsi masyarakat berpengaruh terhadap minat nasabah dalam menabung pada bank syariah. Hal ini ditunjukkan pada nilai t hitung t tabel (3,378 1,985 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi masyarakat terhadap

kebijakan pemerintah. Namun demikian, ragam dan kadar partisipasi seringkali hanya ditentukan secara masif, yakni dari banyaknya individu yang dilibatkan. Padahal partisipasi masyarakat pada hakikatnya akan berkaitan dengan akses masyarakat untuk memperoleh informasi. Hingga saat ini partisipasi masyarakat masih

persepsi dan sikap, ruang lingkup dari teori yang digunakan adalah berasal dari teori perbankan syariah dan ilmu sosial. Teori ini mencakup tentang persepsi-persepsi masyarakat Kelurahan Pasar Muarasipongi terhadap perbankan syariah yang berbeda-beda, dan akan dibahas sesuai dengan persepsi yang ditemukan peneliti dilapangan.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH . Implementasi Kebijakan Publik . 30 3. Partisipasi Masyarakat Pada Implementasi . akan semakin besar partisipasi dan kontribusinya di sektor-sektor yang produktif; (4) dengan peningkatan program wajib belajar dari 6 ke 9 .

AutoCAD workspaces are sets of menus, toolbars and dockable windows (such as the Properties palette, DesignCenter, and the Tool palettes window) that are grouped and organized so that you can work in a custom, task-oriented drawing environment. 1. Click the Workspace Switching icon. 2. Click 3D Basics and OK. AutoCAD 3D Tutorials - 4 - 1.2 3D Basics Interface The following is AutoCAD’s 3D .