PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL .

3y ago
26 Views
2 Downloads
1.87 MB
44 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Genevieve Webb
Transcription

PENERAPAN METODE DEMONSTRASIUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI TATA CARA BERWUDHU MATA PELAJARANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS II SD NEGERI 1 BABAKANKECAMATAN KALIMANAH, KABUPATEN PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2018/ 2019SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN PurwokertoUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Oleh:SITI FATIMAHNIM. 1522402246JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTOTAHUN 2019

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA CARA BERWUDHUMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS II SD NEGERI1 BABAKAN KECAMATAN KALIMANAH, KABUPATEN PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2018/ 2019SITI FATIMAH1522402246AbstrakBerbagai metode yang diterapkan dalam proses pendidikan dapat menyentuhpemahaman anak didik dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.Seperti usaha guru untuk meningkatkan prestasi belajar PAI pokok bahasan tata caraberwudhu melalui metode demonstrasi bagi siswa kelas II di SD Negeri 1 BabakanKecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2018/ 2019.Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang artinya penelitian yangbertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PendidikanAgama Islam materi tata cara berwudhu.Dari hasil penelitian dan analisis data yag didapat dengan menggunakananalisis deskriptif, yaitu membandingkan antara nilai pada pra siklus sebelumperbaikan atau sebelum menggunakan metode demonstrasi dengan hasil nilai yangdiperoleh setelah mengadakan tindakan kelas pada siklus I dan II yang menggunakanmetode demonstrasi selama proses berlangsung, dapat ditarik kesimpulan bahwaprestasi belajar sebelum menggunakan metode dengan sesudah menggunakanmetode demonstrasi sangat berbeda.Hal ini terbukti dengan kondisi pada pra siklus sebelum dilakukan perbaikanjumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa (37,5%) dari 24 siswa (62,5) rata-ratanyabaru mencapai 67. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada Kompetensidasar ini adalah 70. Setelah diadakan perbaikan melalui metode demonstrasi hasilbelajar PAI pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 15 siswa (63%) dari 24 siswa(37%) nilai rata-ratanya menjadi 69. Pada siklus satu telah terjadi peningkatan hasilbelajar siswa, namun belum mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II hasil belajarPAI siswa yang tuntas berjumlah 21 siswa (87,5%) dari 24 siswa (12,5%) nilai rataratanya menjadi 77. Oleh karena itu penggunaan metode dalam proses belajarberpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.Kata kunci : metode demonstrasi, hasil belajar, tata cara berwudhuv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiHALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .ivABSTRAK .vMOTTO.viPERSEMBAHAN .viiKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI .xiDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GAMBAR .xiiiDAFTAR LAMPIRAN .xivBAB IBAB IIPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Definisi Operasional .4C. Rumusan Masalah .6D. Tujuan Penelitian .6E. Manfaat Penelitian .6F. Sistematika Pembahasan .7LANDASAN TEORIA. Kajian Pustaka .9B. Kerangka Teori .101. Metode Demonstrasi .102. Belajar dan Hasil Belajar .143. Materi Praktek Wudhu .22C. Kerangka Berpikir .27D. Rumusan Hipotesis .27BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .x29

B. Tempat dan Waktu Penelitian .31C. Subjek dan Objek Penelitian .32D. Metode Pengumpulan Data .32E. Instrumen Penelitian .34F. Metode Analisis Data .35G. Indikator Keberhasilan .40BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBAB VA. Deskripsi Awal .41B. Analisis Data Per Siklus .441. Deskripsi Hasil Siklus I .442. Deskripsi Hasil Silus II .523. Pembahasan .60PENUTUPA. Kesimpulan .63B. Saran .63C. Penutup .64DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN- LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPxi

DAFTAR TABELTabel1. Daftar rencana Kegiatan Belajar Mengajar2. Daftar nilai hasil tes studi awal3. Daftar nilai hasil siklus I4. Daftar nilai hasi siklus II5. Daftar hasil evaluasi Mata Pelajaran PAI kelas II6. Hasil observasi siklus I7. Hasil obsrvasi siklus II8. Daftar hasil tes sebelum tindakan, siklus I dan siklus IIxii

DAFTAR GAMBAR1. Gambar Model Prosedur PTK2. Gambar Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Studi Awal3. Gambar Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I4. Gambar Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus IIxiii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1: Pedoman WawancaraLampiran 2: Lembar Observasi Guru Siklus ILampiran 3: Lembar Observasi Guru Siklus IILampiran 4: Lembar Observasi Siswa Siklus ILampiran 5: Lembar Observasi Siswa Siklus IILampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Studi AwalLampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus ILampiran 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus IILampiran 9: Hasil Tes Studi AwalLampiran 10 : Hasil Tes Siklus ILampiran 11 : Hasil Tes Siklus IILampiran 12 : Biodata Pelaksana TindakanLampiran 13 : Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Tindakan KelasLampiran 14 : Permohonan Persetujuan Judul SkripsiLampiran 15 : Blangko Bimbingan Proposal SkripsiLampiran 16 : Surat Keterangan Pembimbing SkripsiLampiran 17 : Rekomendasi Seminar Proposal SkripsiLampiran 18 : Surat Keterangan Lulus Ujian KomprehensifLampiran 19 : Permohonan Ijin Riset IndividuLampiran 20 : Surat Balasan Ijin Riset IndividuLampiran 21 : Observasi PendahuluanLampiran 22 : Blangko Bimbingan SkripsiLampiran 23 : Surat Keterangan WakafLampiran 24 : Sertifikat KKNLampiran 25 : Sertifikat BTA dan PPILampiran 26 : Sertifikat Pengembangan Bahasa ArabLampiran 27 : Sertifikat Pengembangan Bahasa InggrisLampiran 28 : Daftar Riwayat Hidupxiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahKurangnya semangat belajar siswa dan minimnya siswa dilibatkan secaralangsung dalam proses pembelajaran di kelas serta terlalu banyaknya pengaruhdari luar yang berdampak pada tingkat hasil belajar siswa yang rendah,kemudian muncul pula permasalahan karena kurang tepatnya cara yangdigunakan guru dalam mengajar atau sering disebut penggunaan metode yangmenyentuh pada siswa. Sehubungan dengan itu maka seorang guru dituntutuntuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Terutama dalammenggunakan atau menciptakan strategi dalam pembelajaran. Untuk mencapaitujuan yaitu mengantarkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar makaperlu adanya kurikulum.Kedudukan guru merupakan pengelola pembelajaran secara menyeluruhuntuk mencapai tingkat pembelajaran yang unggul baik dari segi input maupunimplikasi out- come peserta didik. Tugas utama guru untuk mencapai mutupembelajaran adalah harus memperhatikan faktor- faktor sebagai berikut: (1)perubahan perilaku, dan (2) pergeseran dalam suatu sistem.Metode pembelajaran yang ditetapkan guru banyak memungkinkan siswabelajar proses (learning by process), bukan hanya belajar produk(learning by product). Belajar produk pada umumnya hanya menekankanpada segi kognitif. Sedangkan belajar proses dapat memungkinkantercapainya tujuan belajar baik segi kognitif, afektif (sikap) maupunpsikomotor (keterampilan). Oleh karena itu metode pembelajarandiarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih banyakmenekankan pembelajaran melalui proses.1Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif perlu menentukanmetode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran terletak pada keefektifanproses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah alat untuk mencapai tujuan,maka tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelummenentukan atau memilih metode pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran1Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal 91.1

2berkaitan dengan kognitif siswa, maka metode pembelajaran yang digunakanharus berbeda dengan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan psikomotor.Metode pembelajaran untuk tujuan kognitif bisa digunakan ceramah ataudiskusi, sedangkan metode pembelajaran yang berkaitan dengan psikomotor bisadigunakan demonstrasi atau latihan.Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, Pendidikan AgamaIslam di sekolah memegang peranan penting. Karena dalam hal ini, PendidikanAgama Islam akan membawa arah yang lebih baik sesuai ajaran Islam. Dalamkaitannya dengan penelitian ini, metode demonstrasi akan digunakan dalammateri wudhu. Hendaknya kita ketahui bahwa wudhu seringkali dianggap halbiasa sehingga peserta didik sering kurang berhati- hati dalam berwudhu padahalapabila wudhunya tidak syah maka tidak syah pula amalan wajib yangdikerjakannya.Dalam kenyataanya masih sering menjumpai sebagian anak- anak yangtelah tamat SD dan memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama sampai saatini masih ada yang belum mengetahui tata cara berwudhu yang benar. Bagimereka teori sudah sangat susah untuk dihafalkan bagaimana dengan praktekbahkan ada yang memperagakan tetapi masih sering bermasalahan, inilahkekurangan yang mesti diperbaiki dalam pembelajaran materi yang berkaitandengan ibadah, salah satunya ialah materi wudhu.Wudhu menurut bahasa berarti baik dan bersih. Menurut istilah syara’wudhu adalah membasuh muka, kedua tangan sampai siku, mengusap sebagiankepala, dan membasuh kaki yang sebelumnya didahului dengan niat sertadilakukan dengan tertib.Perintah wudhu diwajibkan kepada orang yang akan melaksanakan shalatdan menjadi salah satu syarat sahnya shalat. Hal ini berdasarkan firman AllahSWT. dalam surat Al- Maidah: 26

3 “Haiorang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakanshalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dansapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalamperjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuhperempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlahdengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengantanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendakmembersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supayakamu bersyukur.”Menurut ijma’ ulama bahwa wudhu hukumnya wajib bagi muslimahyang sudah dewasa dan berakal, telah masuk waktu shalat atau ketika akanmelaksanakan suatu perbuatan yang disyariatkan wudhu terlebih dahulu. Danshalat adalah ibadah pertama kali akan dihisab oleh Allah sedangkan wudhuadalah syarat sah shalat. Bagaimana ingin melakukan aktivitas Ibadah yang lainsedangkan kebersihan saja tidak dijaga.Hasil pemahaman yang rendah memberikan dampak sulitnya mencapaitujuan pembelajaran bagi pelaku pendidikan. Selain itu, pendidik khususnyaPendidik Agama Islam disekolah masih banyak yang belum begitu kreatif dalammenggunakan strategi yang cocok dalam proses pembelajaran. Banyak berbagaimetode yang cocok digunakan pada pembelajaran. Untuk membuat peserta didikaktif dalam materi yang bersifat tidak hanya pada sebatas pengetahuan teori, danpengaplikasiannya pun ada seperti wudhu. Maka salah satu metode untukmenunjang keaktifan siswa dapat dilakukan dengan metode demonstrasi.Berdasarkan pengamatan penulis yang dilaksanakan di SD Negeri 1Babakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untukmeningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islammateri tata cara berwudhu masih banyak siswa yang belum benar dalam

4melakukan gerakan wudhu maka dari itu, sangat berpengaruh pada rendahnyanilai hasil belajar siswa yang hanya mencapai rata- rata kelas di bawah KriteriaKetuntasan Minimal (KKM) dalam mata pelajaran PAI sebesar 70.Melihat kondisi yang demikian , maka penulis tertarik melakukanpenelitian yang berjudul ”Penerapan Metode Demonstrasi Untuk MeningkatkanHasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Cara Berwudhu Mata PelajaranPendidikan Agama Islam Kelas II SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Kalimanah,Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2018/ 2019.”B. Definisi OperasionalUntuk memperjelas pemahaman guna menghindari dan mencegah timbulnyakesalahpahaman penafsiran tentang judul peneliti yang penulis buat terlebihdahulu penulis mendefinisikan beberapa istilah dalam judul:1. Metode DemostrasiDemonstrasi berarti pertunjukan atau peragaan. Dalam pembelajaranmenggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu prosesberkenaan dengan materi pembelajaran.2Metode demonstrasi dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikanmateri pendidikan baik menggunakan alat atau benda seraya diperagakandengan harapan anak didik menjadi jelas dan gamblang sekaligus dapatmempraktikan materi yang dimaksud. 3Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metodepraktik yang digunakan dalam materi wudhu pada Mata Pelajaran PendidikanAgama Islam untuk mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaransecara baik dan benar.2. Hasil BelajarHasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnyadari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.42Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hal. 101.Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), hal. 153.4Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 30.3

5Sehingga pengertian hasil belajar yang peneliti maksud adalah sebuahproses usaha yang dilakukan oleh guru dalam rangka mengubah pengetahuandan keterampilan siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik.3. Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam, selanjutnya disebut PAI adalah upaya sadardan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunanuntuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengankerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan.5PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran yangmencakup Al-Qur’an Hadist, Akidah Akhlak, Fiqih, Tarikh. Pada penelitianini yaitu khususnya pada materi Fiqih yaitu tentang tata cara wudhu.4. Materi WudhuMenurut bahasa wudhu berarti bersih dan indah. Sedangkan menurutsyara’, wudhu adalah menggunakan air (membasuh atau mengusap) padaanggota badan tertentu yang diawali dengan niat dan cara- cara tertentu.Wudhu adalah cara bersuci dengan menggunakan air yang berkaitandengan wajah, kedua tangan, kepala, dan kaki.6Dalampeneliitian yang dimaksud adalahmateriwudhu yangdilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.5. SD Negeri 1 BabakanSD Negeri 1 Babakan terletak di Jalan Gunung Kraton RT 03 RW lembagapendidikan tingkat dasar yang merupakan salah satu pendidikan formal danberada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KabupatenPurbalingga.5Abdul Majid dan Andayani, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012) , hal130.6Syaikh Abdul Qadir Ar- Rahbawi, Panduan Sholat Lengkap Empat Madzhab, (Jakarta:Pustaka Al- Kausar, 2007) hal. 63.

6C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnyaadalah “Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswapada materi tata cara berwudhu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IIdi SD Negeri 1 Babakan Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga TahunPelajaran 2018/ 2019?D. Tujuan PenelitianPenelitian ini dilakukan untuk mengatasi kurangnya penguasaan praktikwudhu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi tatacara berwudhu di kelas II SD Negeri 1 Babakan dengan menggunakan metodedemontrasi, dan secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah :1. Agar pembelajaran yang di berikan terhadap siswa lebih efektif, makadigunakan metode demontrasi.2. Agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran padamateri wudhu.3. Agar hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya materi tata caraberwudhu dapat meningkat.4. Agar siswa lebih menguasai praktik wudhu setelah mengikuti prosespembelajaran.5. Mengetahui tanggapan siswa dalam proses belajar dengan menggunakanmetoda demontrasi pada materi wudhu.E. Manfaat PenelitianDengan ditemukannya tujuan penelitian sebagaimana diatas, diharapkanpenelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan yang bersifat akademismaupun praktis, yaitu:1. Berguna untuk menyumbangkan pemikiran bagaimana upaya untukmeningkatkan disiplin beribadah (berwudhu).2. Menjadi referensi tambahan bagi sekolah yang diteliti agar sekolah lebihbagus dan maju.

73. Bagi PenelitiDapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan tentang penggunaan metodedemonstrasi4. Bagi Guru PAIBagi guru dalam mengajar, dengan menggunakan strategi dan berbagaimetode, salah satunya metode demonstrasi, maka guru b

Metode demonstrasi dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda seraya diperagakan dengan harapan anak didik menjadi jelas dan gamblang sekaligus dapat mempraktikan materi yang dimaksud.3 Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode

Related Documents:

1. Metode Demonstrasi a. Pengertian Metode Demonstrasi Kata demonstrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu demonstration, secara bahasa demonstrasi berarti “mempertunjukkan atau mempertontonkan”. Sedangkan menurut Arief (2002:190) yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah “metode mengajar yang

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan keseluruh kelas tentang suatu proses untuk melakukan sesuatu. Adapun aspek yang penting dalam penggunaan metode demostrasi ini adalah, metode demonstrasi akan menjadi metode yang tidak

Kata Kunci: Andragogi, Metode Demonstrasi, Life Skill, Program Paket C . Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pendekatan andragogi, kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan andragogi melalui metode demonstrasi pada pembelajaran . life skill. menjahit program paket C di UPTD SKB Susukan Kabupaten Semarang.

Metode drill dan metode demonstrasi merupakan metode yang cocok digunakan untuk melatih kemandirian anak tunagrahita menjalankan ibadah mahdhah. Sebab mereka memiliki keterbatasan IQ, memori yang sangat pendek dan selalu bergantung dengan orang lain. Dan kedua metode tersebut bisa digabungkan dengan metode-metode yang

jalannya demonstrasi.8 c. Kelemahan Metode Demonstrasi Adapun kelemahan metode demonstrasi adalah: 1) Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang lama. 2) Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai kebutuhan. 3) Sukar dilaksanakan bila anak didik belum matang kemampuan untuk melaksanakannya.

Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Ansambel Musik pada Siswa Kelas VII H di SMP Negeri 27 Semarang. Pembimbing: Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. Kata Kunci: kreativitas, hasil belajar, ansambel musik, metode demonstrasi. Cara meningkatkan kreativitas dan hasil belajar ansambel musik pada siswa

Melalui metode demonstrasi, perhatian dapat lebih dipusatkan, peserta memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatan, dan masalah yang menimbulkan pertanyaan dapat terjawab dengan mengamati proses demonstrasi (Hasibuan dan Moedjiono, 2012). Sehingga diharapkan, melalui metode demonstrasi peserta dapat terstimulasi

AutoCAD 2D Tutorial - 166 - Creating Local Blocks (BMAKE) 19.1 1. Choose Draw, Block, Make. or 2. Click the Make Block icon. or 3. Type BMAKE at the command prompt. Command: BMAKE or BLOCK 4. Type the name of the block. 5. Pick an insertion point. 6. Select objects to be included in the block definition. 7. Click OK