MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (S UPPLY CHAIN . - WordPress

3y ago
23 Views
2 Downloads
372.00 KB
7 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) :KONSEP DAN HAKIKATOleh :Sariyun Naja Anwar, B.Sc, M.MSIAbstract—Perusahaanyangakanmeningkatkan daya saing melalui penyesuaianproduk, mutu tinggi, pengurangan biaya, dankecepatan distribusi maka harus memperhatikanrantai pasokan (supply chain). Manajemen rantaipasokan (supply chain management) adalahpengintegrasian aktivitas pengadaan bahan danpelayanan, pengubahan menjadi barang setengahjadi dan produk akhir, serta pengiriman kepelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitaspembeliaan dan outsourcing, ditambah fungsi lainyang penting bagi hubungan antara pemasokdengan distributor. Tujuan utama dari SCM adalahpernyerahan atau pengiriman produk secara tepatwaktu demi memuaskan konsumen, mengurangibiaya, meningkatkan segala hasil dari seluruhsupply chain (bukan hanya satu ncanaan dan distribusi. penerapan supply chainmanagement di masa seperti ini cocok di terapkan,karena system ini memiliki kelebihan dimanamampu me-manage aliran barang atau produkdalam suatu rantai supply.Keywords—scm, rantai pasokan, manajemen,supply chainI. PENDAHULUANPersaingan dalam industri distributor makinketat dewasa ini. Salah satu hal yang membuatperusahaan distributor bertahan adalah penyediaanproduk yang tepat bagi konsumen di waktu yangtepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaanproduk dan harga jual yang ekonomis hanya dapatterjadi jika ada koordinasi yang baik antaraperusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantaisuplainya. Koordinasi antara pihak-pihak dalamrantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasipersediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasaryang berguna bagi perencanaan perusahaan.Kekurangan persediaan produk pada distributor n tertentu akan berakibat menumpuknyaproduk dan meningkatnya biaya pemeliharaanpersediaan. Selain itu, koordinasi dengan toko-tokocabang sebagai salah satu mata rantai suplai adalahpenting, dimana kantor pusat dapat berbagiinformasi dan mengumpulkan informasi mengenaimasing-masing supllier agar pengelolaan suplai danperencanaan penjualan produk dapat dilakukandengan lebih baik. Dengan demikian peran sertasupplier, perusahaan transportasi dan jaringandistributor adalah dibutuhkan. Kesadaran akanadanya produk yang murah, cepat dan berkualitasinilah yang melahirkan konsep baru tahun 1990-anyaitu Manajemen rantai pasokan / Supply ChainManagement ( SCM ).SCM adalah suatu konsep atau mekanismeuntuk meningkatkan produktivitas total perusahaandalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu,lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing,dalam penerapan supply chain management (SCM),perusahaan-perusahaandiharuskanmampumemenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkanproduk tepat waktu, mengeluarkan biaya yangrendah dalam bidang persediaan dan penyerahanproduk, mengelola industri secara cermat danfleksibel.Sekarang ini konsumen semakin kritis, merekamenuntut penyediaan produk secara tepat tempat,tepat waktu. Sehingga menyebabkan perusahaanmanufaktur yang antisipatif akan hal ini akanmendapatkan pelanggan sedangkan yang tidakantisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chainmanagement menjadi satu solusi terbaik an-perusahaan yang berbeda1.1. PENGERTIAN SCMIstilah supply chain dan supply chainmanagement sudah menjadi jargon yang umumdijumpai di berbagai media baik majalahmanajemen, buletin, koran, buku ataupun dalamdiskusi-diskusi. Namun tidak jarang kedua termdiatas di persepsikan secara salah. Banyak yangmengkonotasikan supply chain sebagai suatusoftware. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwasupply chain hanya dimiliki oleh perusahaanmanufaktur saja. Sebagai disiplin, supply chainmanagement memang merupakan suatu disiplin ilmuyang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebutistilah “supply chain management” baru muncul diawal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan olehpara konsultan manajemen. Saat ini supply chainmanagement merupakan suatu topic yang hangat,92

menarik untuk didiskusikan bahkan mengundangdaya tarik yang luar biasa baik dari kalanganakademisi maupun praktisi.Supply chain dapat didefinisikan sebagaisekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas)yang terlibat dalam proses transformasi dandistribusi barang mulai dari bahan baku paling awaldari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chainterdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan bakudaribumi/alam,perusahaanyangmentransformasikan bahan baku menjadi bahansetengah jadi atau komponen, supplier tributor, dan retailer yang menjual barang tersebutke konsumen akhir.Dalam supply chain ada beberapa pemainutama yang merupakan perusahaan yang mempunyaikepentingan yang sama, yaitu :1. Supplies2. Manufactures3. Distribution4. Retail Outlet5. Customersa. Chain 1: SupplierJaringan bermula dari sini, yang merupakansumber yang menyediakan bahan pertama, dimanarantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertamaini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah,bahan penolong, barang dagangan, suku cadang danlain-lain.b. Chain 1-2-3: hasilkanolehmanufactures sudah mulai harus disalurkan kepadapelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak carauntuk menyalurkan barang kepada pelanggan, yangumum adalah melalui distributor dan ini biasanyaditempuh oleh sebagian besar supply chain.c. Chain1-2-3-4: Supplier-ManufacturesDistribution-Retail OutletPedagang besar biasanya mempunyai fasilitasgudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihaklain. Gudang ini digunakan untuk menyimpanbarang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.Disini ada kesempatan untuk memperolehpenghematan dalam bentuk jumlah inventoris danbiaya gudang dengan cara melakukan desainkembali pola pengiriman barang baik dari gudangmanufacture maupun ke toko pengecer.d. Chain1-2-3-4-5: Supplier-ManufacturesDistribution-Retail Outlet-Customer.Para pengecer atau retailer menawarkan baranglangsung kepada para pelanggan atau pembeli ataupengguna barang langsung. Yang termasuk retailoutlet adalah toko kelontong, supermarket, warungwarung, dan lain-lain.Secara sederhana pemain utama dalam proses SCMdapat digambarkan dibawah ini :Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalamsupply chain yaitu : Pertama, aliran barang dari hulu ke hilircontohnya bahan baku yang dikirim darisupplier ke pabrik, setelah produksi selesaidikirim ke distributor, pengecer, kemudian kepemakai akhir. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yangmengalir dari hilir ke hulu dan Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadidari hulu ke hilir atau sebaliknya.Secara sederhana sebuah model struktur SupplyChain dapat disederhanakan seperti nampak dalamGambar dibawah ini :Sedangkan Supply Chain Management (SCM)adalahmerupakanaplikasiterpaduyangmemberikan dukungan sistem informasi kepadamanajemen dalam hal pengadaan barang dan jasabagi perusahaan sekaligus mengelola hubungandiantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaanproduk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaansecara optimal. SCM mengintegrasikan mulai daripengiriman order dan prosesnya, pengadaan bahanmentah, order tracking, penyebaran informasi,perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja,pelayanan purna jual, dan pengembangan produkbaru.Jadi kalau supply chain adalah jaringanfisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibatdalam memasok bahan baku, memproduksi barangmaupun mengirimkannya ke pemakai akhir,sedangkan SCM adalah metode, alat ataupendekatan pengelolaannya. Sebagai contoh supplychain produk sepatu sbb. :93

1.2. PERKEMBANGAN SCMYang melatarbelakangi berkembangnya konsepSCM adalah akselerasi perubahan lingkungan bisnisdisebabkan berkembangnya secara cepat faktorfaktor penting, antara lain:a. Tuntutan konsumen yang semakin kritis.b. , dan perbankan yang semakincanggih memungkinkan berkembangnya modelbaru dalam aliran material / produk.c. Daur hidup produk sangat pendek seiringdengan perubahan-perubahan yang terjadi dalamlingkungan pasar.d. Kesadaran konsumen akan pentingnya aspeksosial dan lingkungan dalam kehidupan,menuntut industri manufaktur memasukkankonsep-konsep ramah lingkungan mulai dariproses perancangan produk, proses produksimaupun proses distribusinyaMenurut Ross, F.D (2003), awal perkembangankonsep SCM didasarkan pada dua fakta yaitu bahwapada tahun 1960-an pabrikan dituntut untukmenurunkan biaya produksi dan perkembanganteknologi informasi khususnya internet yang mampumembantu merealisasikan suatu sistem terpadusehingga mendorong perusahaan untuk melakukanefisiensi biaya bukan saja pada lingkup satuperusahan saja.Gambar Proses Evolusi SC, dari mulai MRP sampaiEIS(Turban et. al, John Wiley & Sons, Inc. 2004).Supply Chain mencakup 3 bagian :1. Upstream Supply ChainBagian ini mencakup supplier first-tier dariorganisasi (dapat berupa perusahaan manufakturatau asembling) dan suppliernya, yang didalamnyatelah terbina suatu hubungan/relasi.2. Internal Supply ChainBagian ini mencakup semua proses yangdigunakan oleh organisasi dalam mengubah inputyang dikirim oleh supplier menjadi output, mulaidari waktu material tersebut masuk padaperusahaansampaipada produk tersebutdidistribusikan, diluar perusahaan tersebut.3. Downstream Supply ChainBagian ini mencakup semua proses yangterlibat dalam pengiriman produk pada customerakhir.Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan :a. Meramalkan permintaan pelangganb. Membuat jadwal produksic. Menyiapkan jaringan transportasid. Memesan persediaan pengganti dari parapemasoke. Mengelola persediaan: bahan mentah, barangdalam proses dan barang jadif. Menjalankan produksig. Menjamin kelancaran transportasi sumber dayakepada pelangganh. Melacak aliran sumber daya material, jasa,informasi, dan keuangan dari pemasok, di dalamperusahaan, dan kepada pelanggan.1.3. TUJUAN UTAMA SCM1. Penyerahan / pengiriman produk secara tepatwaktu demi memuaskan konsumen.2. Mengurangi biaya.3. Meningkatkan segala hasil dari seluruh supplychain (bukan hanya satu perusahaan).4. Mengurangi waktu.5. Memusatkan kegiatan perencanaan dandistribusi.1.4. MANFAAT SCMApabila SCM diterapkan maka dapat memberimanfaat antara lain :1. Kepuasan pelanggan.Konsumen atau pengguna produk merupakantarget utama dari aktivitas proses produksisetiap produk yang dihasilkan perusahaan.Konsumen atau pengguna yang dimaksuddalam konteks ini tentunya konsumen yangsetia dalam jangka waktu yang panjang. Untukmenjadikan konsumen setia, maka terlebihdahulu konsumen harus puas dengan pelayananyang disampaikan oleh perusahaan.2. Meningkatkan pendapatan.94

3.4.5.6.Semakin banyak konsumen yang setia danmenjadi mitra perusahaan berarti akan turutpula meningkatkan pendapatan perusahaan,sehingga produk-produk yang dihasilkanperusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma,karena diminati konsumen.Menurunnya biaya.Pengintegrasian aliran produk dari perusahankepada konsumen akhir berarti pulamengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.Pemanfaatan asset semakin tinggi.Aset terutama faktor manusia akan semakinterlatih dan terampil baik dari segi pengetahuanmaupun keterampilan. Tenaga manusia akanmampu memberdayakan penggunaan teknologitinggi sebagaimana yang dituntut dalampelaksanaan SCM.Peningkatan laba.Dengan semakin meningkatnya jumlahkonsumen yang setia dan menjadi penggunaproduk, pada gilirannya akan meningkatkanlaba perusahaan.Perusahaan semakin besar. Perusahaan yangmendapat keuntungan dari segi proses distribusiproduknya lambat laun akan menjadi besar, dantumbuh lebih kuat.HAMBATAN DALAM SCM1. Incerasing Variety of Products.Sekarang konsumen seakan dimanjakan olehprodusen, hal ini kita lihat semakin beragamnyajenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kitalihat strategi perusahan yang selalu berfokus padacustomer (customer oriented). Jika dahulu produsenmelakukan strategi dengan melakukan pembagiansegment pada customer, maka sekarang konsumenlebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produkmenurut keinginan setiap individu bukan menurutkeinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produkdan jumlah dari yang tidak menentu dari masingmasing produk membuat produsen semakinkewalahan dalam memuaskan keinginan darikonsumen.2. Decreasing Product Life Cycles.Menurunnya daur hidup sebuah produkmembuat perusahan semakin kerepotan dalammengatur strategi pasokan barang, karena untukmengatur pasokan barang tertentu maka perusahaanmembutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidupproduk diartikan sebagai umur produk tersebutdipasaran.3. Increasingly Demand Customer.Supply chain management berusaha mengatur(manage) peningkatan permintaan secara cepat,karena sekarang customer semakin menuntutpemenuhan permintaan yang secara cepat walaupunpermintaan itu sangat mendadak dan bukan produkyang standart (customize).4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.Hal ini menggambarkan supply chain itumelibatkan banyak pihak yang mempunyai masingmasing kepentingan, sehingga hal ini mebuat Supplychain mangement semakin rumit dan kompleks.5. Globalization.Globalisasi membuat supply chain semakinrumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibatdalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihakdi berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasidiberbagai pelosok dunia.1.5. SOLUSI UNTUK MASALAH SCMa. Melakukan outsourcing (dengan menggunakansumber dari pihak luar) daripada dilakukansendiri selama ada permintaan yang meningkat.b. Membeli input secara langsung daripada harusmemproduksi lebih dahulu.c. Menciptakan ”strategic partnership” dengansupplier.d. Menggunakan pendekatan ”just in time”dalam melakukan pembelian, yang manasupplier mengirimkan kuantitas / dalamjumlah kecil material yang dibutuhkan.e. Mengurangi waktu tunggu selama pembeliandan penjualan.f. Menggunakan supplier sedikit/seminimummungkin.g. Memperbaiki hubungan antara supplier danbuyer.h. Melakukan proses produksi setelah ada order.i. Mencapai permintaan yang akurat melaluikerjasama yang lebih dekat dengan supplier.1.6. MEMBANGUN SCMUntuk membangun suatu sistem manajemenrantai pasokan yang optimal, kita harus perhatikanlima hal dasar sebagai-berikut :1. Perencanaan – ini merupakan proses awal yangstrategis, harus dipikirkan mulai dari awalbagaimana membuat suatu tolok ukur untukmenentukan tingkat efisiensi, harga, kualitas, dannilai pada pelanggan2. Pemasokan – pilihlah pemasok-pemasok yangpaling baik, dan tentukan tolok ukur untuk aan, pemindahan ke pabrik, sertapembayaran3. Pembuatan – yang ini merupakan langkahpabrikasi, tentukan langkah2 yang diperlukan untukpembuatan, pemeriksaan, pemaketan, dan persiapanpengiriman. Tentukan tolok ukur yang jelas tentangtingkat kualitas, tingkat produksi, dan produktivitaskaryawan95

4. Pengantaran – bagian ini disebut juga logistik.Atur penerimaan pesanan dari pelanggan, buatjaringan pergudangan, pilih ekspedisi pengirimanbarang ke arah pelanggan, dan juga masalahpembayaran5. Pengembalian – bagian ini menangani masalahpengembalian barang cacat atau produksi berlebihdari pelanggan1.7. IT DALAM SCMAda banyak keterlibatan IT dalam SCM,diantara lain dalam bentuk:1. Enterprice Resource Planning (ERP).Suatu metode mengatur seluruh proses bisnisyang ada dalam suatu perusahaan dengan suatuarsitektur perangkat lunak yang berjalan dalamwaktu nyata, baik itu menyangkut otomasi back-endoffice system, front-end office system, maupun dalamhal peningkatan efisiensi, kualitas dan produktifitasserta keuntungan (Turban et. al, John Wiley & Sons,Inc. 2004).2. Inter Organizations Information System proses,menyimpan,menganalisa dan menyebarluaskan informasi yangberada dalam dua atau lebih organisasi gunameningkatkan efisiensi proses transaksi bisnisseperti pemesanan, penagihan, pembayaran maupunlainnya.3. Electronic Data Interchange (EDI).Segala hal yang berkaitan dengan standarperpindahan data yang berhubungan dengantransaksi bisnis antara komputer.4. Virtual Enterprice (VE).Suatu jaringan dari beberapa perusahaan yangindependen, sangat mungkin dahulunya sesamakompetitor, bersama-sama dan bekerjasama dalammempercepat peningkatan keuntungan dan meraihkesempatan dengan menggunakan information andcommunication technology (ICT) (Gunasekaran,Ngai, EJOR 159, 2004).5. E-Commerce.Seluruh aktifitas yang berhubungan denganproses pembelian, penjualan, pengiriman maupunpertukaran produk, servis maupun informasi melaluibantuan jaringan komputer, termasuk juga internet(Turban et. al, John Wiley & Sons, Inc. 2004).1.8. E-SCMSalah satu kunci sukses dalam menciptakanSCM yang baik terletak pada pengelolaan informasisupply chain. Informasi supply chain dapatdiwujudkan dalam bentuk e-Supply ChainManagement (e-SCM). e-SCM didefinisikan sebagaisebuah taktik dan strategi yang diterapakan dalamteknologi internet sebagai channel system yangmenghubungkan semua organisasi yang terlibatdalam supply chain untuk meningkatkan pelayananatau memberikan manfaat kepada pelanggan(Ross,2003).Pada era sekarang ini dimana pihak-pihak yangterlibat dalam supply chain memiliki akses yangmemadai ke jaringan internet, maka penerapan eSCM menjadi mungkin untuk dilakukan dalamrangka mengelola informasi yang terjadi. Jadi ketikaaktivitas supply chain dengan menggunakaninternet, intranet maupun extranet sebagai mediakomunikasi secara online dan realtime, dimanagesecara elektronis maka hal itu dikenal dengan esupply chain. (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).Konsep e-scm digambarkan sbb. :Beberapa manfaat dari penerapan e-SCMmenurut Kearney (2003) adalah :a. Mengurangi biaya transaksi sebesar 90%.b. Menurunkan biaya pembelian barang danpelayanan sebesar 2 sampai 6 persen.c. Membantu mengurangi biaya dan memperbaikiperformance dengan memperkuat kebijakanprocurement dalam desain produk dan SCM.d. Melaluiperbaikankualitasinformasi,accessibility dan waktu, e-SCM membantudalam supply chain lebih transparan untukmencapai tujuan bersama.2.PENERAPAN (SCM)Dalam hal ini penerapan supply chainmanagement di masa seperti ini cocok di terapkan,karena system ini memiliki kelebihan dimanamampu me-manage aliran barang atau produk dalamsuatu rantai supply. Dalam hal ini, model SCMmengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatanproduksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapatbekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutankonsumen.Penggunaan SCM bagi perusahaan-perusahaanbeberapa bidang di negara-negara berkembang,termasuk Indonesia, saat ini masih sangat terbatas.Dimana hubungan antara setiap sub sistem yangterlibat pada umumnya masih tersekat-sekat,sehingga sulit untuk bersaing di pasar bebas. Haltersebut dapat dilihat dari terpisahnya operasional96

antara sub sistem hulu sampai dengan sub sistemhilir yang disebabkan oleh sub sistem banyakdiperankan oleh pengusaha dalam skala produksikecil, dan tidak memiliki posisi tawar yang kuat.Di Indonesia bisa diterapkan secara maksimaldengan memperbaiki beberapa kekurangan yangmenghambat system ini, dalam hal ini solusi yangdapat dilakukan yaitu harus mentransformasikanstruktur yang tersekat dan terpisah tersebut kepadastruktur integrasi yang vertikal. Hal tersebutdimaksudkan untuk memadukan sub sistem hulusampai dengan hilir dalam satu keputusanmanajemen. Upaya tersebut dikembangkan denganbentuk-bentuk yang mampu mengakomodasipelaku-pelaku industri dari setiap sub sistem yangada. Beberapa langkah yang bisa diambil untukperbaikan system sehingga SCM ini dapatberkembang secara baik di Indonesia antara lain;1. Penekanan pada upaya pembangunan danpemeliharaan dalam rantai, yaitu pembentukanhubungan antar rantai agar lebih spesifik, misalnyapada volume, mutu, distribusi, tergantungkekurangan pada bidang usaha sehingga terbentukpola yang terpadu dan saling terkait;2. Pengontrolan terhadap persediaan pasokanharus dilakukan sehingga effisien dalam biaya,misalnya dalam hal ini jumlah pasokan disesuaikandengan jumlah produk yang dapat dijual yangmenghasilkan kestabilan persediaan bahan baku dantidak ter

menuntut industri manufaktur memasukkan konsep-konsep ramah lingkungan mulai dari proses perancangan produk, proses produksi maupun proses distribusinya Menurut Ross, F.D (2003), awal perkembangan konsep SCM didasarkan pada dua fakta yaitu bahwa pada tahun 1960-an pabrikan dituntut untuk menurunkan biaya produksi dan perkembangan

Related Documents:

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK Sejarah perkembangan manajemen rantai pasokan tidak terlepas dari perkembangan manajemen logistik di tahun 1960-1975 yang dikenal sebagai push era. Pada periode tersebut

teori manajemen secara umum dapat dibagi menjadi empat bagian antara lain: a. Manajemen Ilmiah (1870-1930) b. Manajemen Klasik (1900-1940) c. Manajemen Hubungan Manusia (1930-1940) d. Manajemen Modern (dari 1940 sampai dengan saat ini). Konsep dasar manajemen menurut beberapa teori sebagai berikut: a. Teori Manajemen Ilmiah

Pengantar Manajemen Operasi Ir. Adi Djoko Guritno, M.S.I.E.,Ph.D. anajemen operasi merupakan salah satu ilmu inti dalam bidang manajemen, di samping manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia. Manajemen operasi berkaitan dengan transformasi

Universitas Pamulang Manajemen S-1 Pengantar Manajemen iv MODUL MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Manajemen S-1 Mata Kuliah/Kode : Pengantar Manajemen / EKO0013 Sks : 3 Prasyarat : - Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah wajib pada program studi Manajemen S-1 yang membahas

BAB I MANAJEMEN PROYEK 1 Tujuan Instruksional Umum 1 1.1 Manajemen Proyek 1 1.1.1 Definisi Manajemen Proyek 1 1.1.2 Tujuan Manajemen Proyek 2 1.1.3 Fungsi Manajemen Proyek 3 1.1.4 Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek 5 1.1.5 Elemen Penting dalam Manajemen Proyek 6 1.1.6 Manajer Proyek 7 1.1.7 Tim Proyek 10 1.1.8 Hubungan Kerja 12

MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) WORTEL DI DESA TAWANGSARI, KABUPATEN MALANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar (S1) Sarjana Pertanian Pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang OLEH : REZA SATIA NUGROHO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KONTRAK PERKULIAHAN, SILABUS, RPS DAN SAP : MANAJEMEN . KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : MANAJEMEN Kode Mata Kuliah : FEB1006 Dosen : Semester : II 1. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas manajemen inovatif di masa sulit, sejarah dan evolusi teori manajemen, perkembangan ilmu manajemen, msdm, lingkungan dan budaya perusahaan, organisasi, mengelola .

Exploding Stars, Black Holes, and Mapping the Universe Second Edition From supernovae and gamma-ray bursts to the accelerating Universe, this is an exploration of the intellectual threads that led to some of the most exciting ideas in modern astrophysics and cosmology.This fully updated Second Edition incorporates new material on binary stars, black holes, gamma-ray bursts, wormholes, quantum .