ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TB PARU DI PUSKESMAS .

3y ago
163 Views
12 Downloads
1.13 MB
70 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Gia Hauser
Transcription

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TB PARUDI PUSKESMAS SIAK HULU I KABUPATEN KAMPARTAHUN 2020KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUSELIN ERLINANIM P031914401R017KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAUJURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN2020i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU DIPUSKESMAS SIAK HULU I KABUPATEN KAMPARTAHUN 2020Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan ProgramPendidikan Diploma III Keperawatan di Program Studi DIII Keperawatan JurusanKeperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes RiauKARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUSELIN ERLINANIM P031914401R017KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAUJURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN2020i

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

ABSTRAKElin Erlina (2020). Asuhan Keperawatan pada Pasien TB Paru di Puskesmas SiakHulu I Kabupaten Kampar Tahun 2020. Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus. ProgramStudi DIII Keperawatan Pekanbaru, Jurusan Keperawatan, Politeknik KesehatanKemenkes Riau. Pembimbing (I) Husnan, S. Kp, MKM, (II) Magdalena, SST, M.KesTuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacteriumtuberculosis. Laporan TB dunia oleh World Health Organization (WHO) padatahun 2015, masih menempatkan Indonesia sebagai penyumbang TB terbesarnomor tiga di dunia setelah India dan Cina, diperkirakan ada 1 juta kasus TB barupertahun (399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41 per100.000). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatanpada pasien tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I pada 0608 April 2020. Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa Ny. M mengalami TBparu dengan empat masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan jalan napasberhubungan dengan adanya penumpukan secret, perubahan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan kurang pengetahuanberhubungan dengan kurangnya informasi. Saran untuk pasien agar dapatmeningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bagaimana menanganimasalah tuberkulosis paru dengan tindkan yang benar sehingga masalahTuberculosis paru teratasi dan kebutuhan kenyamanan pasien terpenuhi.Kata Kunci: Tuberkulosis paru, Asuhan Keperawataniv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Karya TulisIlmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan TB Paru diPuskesmas Siak Hulu I Tahun 2020 “Karya Tulis Ilmiah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhiTugas Akhir dan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Ujian AkhirProgram di Program Studi Diploma III Keperawatan Jurusan KeperawatanPoliteknik Kesehatan Kemenkes Riau.Atas terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :1.Bapak Husnan, S. Kp, MKM selaku Direktur Politeknik KesehatanKemenkes Riau sekaligus sebagai Dosen Pembimbing utama yang dalammenyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.2.Ibu Hj. Rusherina, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Jurusan KeperawatanPoliteknik Kesehatan Kemenkes Riau yang telah meluangkan waktu, tenagadalam memberikan masukan atau arahan.3.Ibu Idayanti, S. Pd, M. Kes selaku Ketua Program Studi Diploma IIIKeperawatan Riau yang telah meluangkan waktu, tenaga dalam memberikanmasukan atau arahan.4.Ibu Magdalena, SST, M. Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyakmemberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini.5.Ibu Ns. Tesha Hestyana Sari, M. Kep selaku Penguji I yang telah bersediameluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan arahan serta bimbingankepada penulis.6.Ibu Ns. Wiwiek Delvira, M. Kep selaku Penguji II yang telah memberikankritik dan saran untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiahv

7.Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau yangmemberikan bimbingan serta membekali dengan ilmu pengetahuan.8.Kepada Pimpinan beserta Staff Puskesmas Siak Hulu I yang telahmemberikan izin umtuk melakukan penelitian di Puskesmas Siak Hulu I.9.Kepada kedua orang tua tercinta, suami dan anak anak terima kasih untuksemua dukungan yang telah diberikan baik moril, materil, spirituil maupundoa yang tulus dan ikhlas sehingga penulis bisa menyelesaikan pendidikanini.10. Rekan – rekan yang selalu memberikan semangat dan dorongan sangatberharga dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.11. Bagi semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkn satu persatu, semogaAllah SWT membalas semua amal kebaikan kepada semua pihak yang telahbanyak memberikan kebaikan kepada penulis.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demikesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini bisa dilanjutkan menjadi sebuah tugasPekanbaru, April 2020Penulisvi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .LEMBAR PERSETUJUAN.LEMBAR PENGESAHAN .ABSTRAK.KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR LAMPIRAN .BAB 1BAB 2BAB 3iiiiiiivvviixPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang.1.2. Rumusan Masalah.1.3. Tujuan Studi Kasus .1.3.1 Tujuan Umum .1.3.2 Tujuan Khusus .1.4. Manfaat Studi Kasus .1.4.1 Secara Teoritis .1.4.2 Secara Praktis .14444555TINJAUAN PUSTAKA2.1. Konsep Dasar Penyakit Tb Paru .2.1.1. Pengertian Tuberkulosis Paru .2.1.2. Etiologi .2.1.3. Manifestasi .2.1.4. Patofisiologi .2.2 Asuhan Keperawatan .2.2.1. Pengkajian .2.2.2. Diagnosa Keperawatan .2.2.3. Perencanaan Keperawatan .2.2.4. Implementasi Keperawatan .2.2.5. Evaluasi Keperawatan .778810131315182323TINJAUAN STUDI KASUS3.1.1 Pengkajian.3.1.2 Diagnosa Keperawatan.3.1.3 Perencanaan Keperawatan.3.1.4 Pelaksanaan Keperawatan.3.1.5 Evaluasi Keperawatan.2435363838vii

BAB 4 HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN4.1 Pengkajian.4.2 Diagnosa Keperawatan.4.3 Implementasi Keperawatan.4.4 Evaluasi Keperawatan.45464748BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan.5.2 Saran.5253DAFTAR PUSTAKALAMPIRANviii

DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1 Perencanaan Keperawatan.19Tabel 3.1 Hasil Pemeriksaan Penunjang.32Tabel 3.2 Analisa Data.33Tabel 3.3 Intervensi Keperawatan.36Tabel 3.4 Implementasi dan Evaluasi.38ix

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1 Pathway TB Paru .x13

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Format PengkajianLampiran 2 Surat Izin Studi KasusLampiran 3 Lembar KonsultasiLampiran 4 Dokumentasixi

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang apatdisembuhkan.Tuberkulosis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisiudara (droplet dahak pasien tuberkulosis). Pasien yang terinfeksi Tuberkulosisakan memproduksi droplet yang mengandung sejumlah basil kuman TB ketikamereka batuk, bersin, atau berbicara. Orang yang menghirup basil kuman TBtersebut dapat menjadi terinfeksi Tuberkulosis.Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadikomitmen global dalam MDG’s (Kemenkes, 2015). Penyakit Tuberkulosismasih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Hal tersebut menyebabkangangguan kesehatan jutaan orang pertahun penyebab utama kematian penyakitmenular di dunia . Pada tahun 2014, diperkirakan 9,6 juta kasus TB baru yaitu5,4 juta adalah laki-laki, 3,2 juta di kalangan perempuan dan 1,0 juta anakanak. Penyebab kematian akibat TB Paru pada tahun 2014 sangat tinggi yaitu1,5 juta kematian , dimana sekitar 890.000 adalah laki-laki, 480.000 adalahperempuan dan 140.000 anak-anak (WHO, 2015). Indikator yang digunakandalam penanggulangan TB salah satunya Case Detection Rate CDR), yaitujumlah proporsi pasien baru BTA positif yang ditemukan dan pengobatanterhadap jumlah pasien baru BTA positif, yang diperkirakan dalam wilayahtersebut (Kemenkes, 2015). Pencapaian CDR (Case Detection Rate-Angka1

Penemuan Kasus) TB di Indonesia tiga tahun terakhir mengalami penurunanyaitu tahun 2012 sebesar 61 %, tahun 2013 sebesar 60 %, dan tahun 2014menjadi 46 % (Kemenkes RI, 2015).Laporan TB dunia oleh World Health Organization (WHO) pada tahun2015, masih menempatkan Indonesia sebagai penyumbang TB terbesar nomortiga di dunia setelah India dan Cina, diperkirakan ada 1 juta kasus TB barupertahun (399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41per 100.000). Penderita TBC di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 156.723orang, Provinsi dengan peringkat 5 tertinggi yaitu Jawa Barat sebanyak 23.774orang, Jawa Timur sebanyak 21.606 orang, Jawa Tengah sebanyak 14.139orang, Sumatera Utara sebanyak 11.771 orang, DKI Jakarta sebanyak 9.516orang (Profil kesehatan Indonesia, 2016). Berdasarkan data Dinas Kesehatandi Kabupaten Kampar pada tahun 2018 terdapat 1.079 kasus dengan rincianperempuan 383 kasus dan laki-laki sebanyak 696 kasus (Dinas KesehatanKabupaten Kampar, 2018).Penyakit TB Paru merupakan penyebab kematian nomor tiga setelahpenyakit jantung dan saluran pernapasan pada semua kelompok usia sertanomor satu untuk golongan penyakit infeksi. Korban meninggal akibat TBParu di Indonesia diperkirakan sebanyak 61.000 kematian setiap tahunnya(Depkes RI, 2011).Penyakit TB Paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkankomplikasi. Menurut Ardiansyah (2012), komplikasi dini antara lain pleuritis,efusi pleura empiema, laryngitis dan TB Usus. Selain itu juga dapat2

menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut seperti obstruksi jalan napas danamiloidosis. Untuk mencegah komplikasi tersebut maka dibutuhkan peran danfungsi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang benar meliputipromotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilakukan secarakomprehensif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Peranperawat dalam promotif dan preventif yakni memberikan pendidikankesehatan tentang TB Paru dan penularan TB Paru terhadap keluarga maupunpasien itu sendiri. Dalam upaya penanggulangan penyakit TB Paru, peranserta keluarga dalam kegiatan pencegahan merupakan faktor yang sangatpenting.Peran serta keluarga dalam penanggulangan TB Paru harus diimbangidengan pengetahuan yang baik, dengan pengetahuan yang dimiliki olehkeluarga dapat meningkatkan status kesehatan klien sehingga bila ada anggotakeluarga yang sakit segera memeriksakan kondisi secara dini, memberikanOAT sesuai jangka waktu tertentu untuk mengobati penyebab dasar dan dalamperawatan diri klien secara optimal. Berdasarkan laporan kasus di PuskesmasSiak Hulu I Kabupaten Kampar, untuk penyakit TB Paru pada tahun 2018didapat 21 orang penderita sedangkan di tahun 2019 meningkat sebanyak 24orang. Dimana terdapat 10 orang yang mendapat pengobatan lengkap, 3 orangsembuh, meninggal 1 orang, pindah 2 orang dan 8 orang sedang menjalanipengobatan.Berdasarkan data diatas penderita paru semakin meningkat, padahal TBParu penyakit yang bisa disembuhkan apabila cara penanganannya3

menggunakan prosedur dengan benar, yaitu menerapkan asuhan keperawatanpada klien dengan baik. Pentingnya peran perawat sebagai tenaga kesehatandalam memberikan asuhan keperawatan termasuk berupaya bersama-samamencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit TB Paru baik dengan carapendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga yang telah terinfeksi.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, maka penulis berniat membuatlaporan tugas akhir tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB Paru. Untuk itupenulis merumuskan masalah sebagai berikut “ Bagaimanakah AsuhanKeperawatan pada Klien dengan TB Paru di Desa Pandau Jaya Wilayah KerjaPuskesmas Siak Hulu I Kabupaten Kampar Tahun 2020? “1.3 Tujuan Studi Kasus1.3.1 Tujuan UmumMelaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan TB Paru di DesaPandau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I Kabupaten Kampar Tahun2018.1.3.2 Tujuan Khusus1. Melakukan pengkajian pada klien dengan TB Paru di Desa Pandau JayaWilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I Kabupaten Kampar Tahun 2020.2. Melakukan diagnosa keperawatan pada klien dengan TB Paru di DesaPandau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I Kabupaten KamparTahun 2020.4

3. Melakukan rencana keperawatan pada klien dengan TB Paru di DesaPandau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I Kabupaten KamparTahun 2020.4. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan TB Paru di DesaPandau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu I Kabupaten KamparTahun 2020.5. Melakukan dan mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan TBParu di Desa Pandau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu IKabupaten Kampar Tahun 2020.1.4 Manfaat Studi Kasus1.4.1 Secara TeoritisMenambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawatdalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru.1.4.2 Secara Praktisa. Bagi PuskesmasDapat sebagai masukan untuk menyusun kebijakan atau pedomanpelaksanaan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Parusehingga penatalaksanaan dini bisa dilakukan dan dapat menghasilkan keluaranklinis yang baik bagi pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan di puskesmasyang bersangkutan.b. Bagi Instansi Pendidikan5

Dapat digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien TB Paru danmeningkatkan pengembangan profesi keperawatan.c. Bagi klien dan keluargaSebagai bahan bacaan kepada keluarga tentang penyakit TB Paru. Selainitu agar keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yangsakit.6

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Konsep Dasar Penyakit TB Paru2.1.1 Pengertian Tuberkulosis ParuMenurut Tabrani (2010) Tuberkulosis Paru adalah penyakit yangdisebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yakni kuman aerob yang dapathidup terutama di paru atau diberbagai organ tubuh yang lainnya yangmempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Kuman ini juga mempunyaikandungan lemak yang tinggi pada membran selnya sehingga menyebabkanbakteri ini menjadi tahan terhadap asam dan pertumbuhan dari kumannyaberlangsung dengan lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itupenularannya terutama terjadi pada malam hari. Tuberkulosis Paru atau TB adalahpenyakitradang parenkimparu karenainfeksikumanMycobacteriumTuberculosis. Tuberkulosis Paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkanoleh basil mikrobacterium tuberculosis masuk ke dalam jaringan paru melaluiairbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focusprimer dari ghon. (Andra S.F & Yessie M.P, 2013).Penularan tuberkulosis yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positifmelalui percik renik dahak yang dikeluarkan nya. TB dengan BTA negatif jugamasih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkatpenularan yang kecil (kemenkes RI,2015).7

2.1.2 EtiologiMenurut Wim de Jong et al 2005 (Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015),Penyebab Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil ini tidakberspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinarultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberculosis yaitu tipe human dan tipebovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitistuberculosis usus. Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di udarayang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC inibila menghirup bercak ini. Perjalanan TBC setelah infeksi melalui udara.2.1.3 ManifestasiMenurut Zulkifli Amin & Asril Bahar (2009), keluhan yang dirasakanpasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau malah banyak ditemukan pasienTB Paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Keluhan yangterbanyak adalah :1) DemamBiasanya subfebris menyerupai demam influenza, tetapi kadangkadang panas badan dapat mencapai 40-41oC. serangan demam pertamadapat sembuh sebentar tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulahseterusnya hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien merasatidak pernah terbebas dari serangan demam influenza. keadaan ini sangat8

dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksituberkulosis yang masuk.2) Batuk/batuk berdahakBatuk ini terjadi karena ada iritasi pada bronkus. batuk inidiperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar, karenaterlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama. Mungkin saja batukbaru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelahberminggu-minggu atau berbulan-bulan peradangan bermula. Sifat batukini dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbulnyaperadangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). keadaan yang lanjutadalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah.kebanyakan batuk darah tuberkulosis pada kavitas, tetapi dapat juga terjadipada ulkus dinding bronkus.3) Sesak NapasPada penyakit ringan (baru kambuh) belum dirasaka sesak napas.Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut yanginfiltrasinya sudah meliputi sebagian paru-paru4) Nyeri DadaGejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasiradang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadigesekan kedua pleura sewaktu pasien menar

dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru. 1.4.2 Secara Praktis a. Bagi Puskesmas Dapat sebagai masukan untuk menyusun kebijakan atau pedoman pelaksanaan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru sehingga penatalaksanaan dini bisa dilakukan dan dapat menghasilkan keluaran

Related Documents:

kali 1 sesi dilakukan pada pasien resiko perilaku kekerasan dengan tujuan untuk mengontrol marah pasien. Pengkajian Keperawatan, pengkajian keperawatan yang dilakukan pada selasa, 18 Februari 2020 didapatkan hasil identitas pasien merupakan seorang perempuan bernama Ny. S pasien dengan resiko perilaku kekerasan. Alasan pasien

asuhan keperawatan pada pasien karsinoma mamae . 2. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk pengembangan ilmu dalam penerapan asuhan keperawatan pada pada pasien dengan karsinoma mamae 3. Masyarakat (keluarga/pasien) Di

Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien dengan Halusinasi. Dengan adanya tugas ini di harapkan mahasiswa lain dapat memahami materi Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien dengan Halusinasi dengan baik. Dalam proses pembuatan tugas ini, banyak pihak yang telah membantu dan mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini

Menganalisa asuhan keperawatan pada pasien Ny. M.G dengan Diagnosa Medis CHF (congestive hearth failure) 1.4. Manfaat Studi Kasus 1.4.1. Manfaat teoritis Memperoleh pengalaman dan pengetahuan serta dapat menerapkan Asuhan Keperawatan yang didapatkan dari akademik sebagai upaya dalam penanganan pada pasien dengan CHF(Congestive Hearth Failure).

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

3. Menerapkan paradogma keperawatan jiwa dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa 4. Menerapkam model konsep keperawatan jiwa dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa.

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

Alison Sutherland 579 Alison Sutherland 1030 Alison Will 1084 Alison Haskins 1376 Alison Butt 1695 Alison Haskins 1750 Alison Haskins 1909 Alison Marr 2216 Alison Leiper 2422 Alistair McLeod 1425 Allan Diack 1011 Allan Holliday 1602 Allan Maclachlan 2010 Allan Maclachlan 2064 Allan PRYOR 2161 Alys Crompton 1770 Amanda Warren 120 Amanda Jones 387 Amanda Slack 729 Amanda Slack 1552 Amanda .