PENGARUH PASAR SAHAM DUNIA TERHADAP PASAR SAHAM INDONESIA

2y ago
125 Views
41 Downloads
621.01 KB
20 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Audrey Hope
Transcription

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008PENGARUH PASAR SAHAM DUNIA TERHADAP PASAR SAHAMINDONESIAChandra UtamaFakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyanganchandradst@Yahoo.comAbstrakPenelitian ini berusaha menemukan apakah ada keterkaitan atau gerakan bersama-sama sektorkeuangan, khususnya pasar saham, Indonesia dengan dunia. Selain itu dalam penelitian ini ingindiketahui pengaruh beberapa pasar saham besar dunia dan regional terhadap pasar saham Indonesia.Data yang digunakan adalah data indeks harga saham gabungan dari pasar saham Amerika Serikat,Singapura, Jepang, Hongkong dan Indonesia. Data yang digunakan adalah data harian mencakupperiode Juli 1997 sampai Juli 2008.Untuk mengetahui apakah ada hubungan masing-masing pasar saham terhadap pasar sahamIndonesia digunakan koefisien korelasi pearson. Selanjutnya untuk mengetahui arah pengaruhgerakan pasar lain terhadap pasar Indonesia digunakan Granger causality test.Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ada hubungan antara pasar saham duniadengan pasar saham Indonesia. Pasar saham dunia terutama pasar saham Amerika Serikat lebihmempengaruhi pasar saham Indonesia dan hanya pada saat krisis tahun 1997 saja pasar sahamIndonesia mempengaruhi pasar saham Amerika Serikat. Sebagian besar hubungan kausalitas yangada, terutama pasar saham Asia adalah hubungan kausalitas saling mempengaruhi dengan pasarsaham Indonesia. Terdapat interdependensi pasar saham indonesia dengan pasar saham Asia.Keywords: Pasar saham, korelasi, hubungan kausalitas, interdependensi.

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008PENGARUH PASAR SAHAM DUNIA TERHADAP PASAR SAHAMINDONESIAChandra UtamaFakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyanganchandradst@Yahoo.com1. PendahuluanIsu mengenai financial transmission muncul dan semakin berkembang setelah krisiskeuangan di Asia. Dewasa ini pasar keuangan, khususnya pasar saham Indonesia semakinterkait dengan gerakan dan gejolak pasar saham dunia. Perambatan gejolak pasar sahammenjadi mudah dan cepat dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia.Beberapa penelitian menyatakan bahwa jika suatu pasar mengalami penurunan makahubungannya dengan pasar lain meningkat. Proses perambatan tersebutdapat terjadikarena perubahan prilaku pelaku pasar (Ray: 2000). Perubahan prilaku tersebutmenyebabkan terjadi mekanisme transmisi baru antar pasar saham. Penelitian Tan III(1999) menemukan terdapat peningkatan hubungan antar pasar dalam krisis keuangan diAsia.Penelitian Ray (2000) menemukan bahwa saat suatu pasar mengalami penurunantajam maka hubungannya dengan pasar lain meningkat. Jika ini terjadi maka penyusunanportfolio saham dalam negeri harus juga memasukkan unsur mekanisme transmisi barudalam memperhitungkan risiko.2

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 20082. Tinjauan LiteraturTerdapat suatu set informasi yang dianggap pelaku pasar dapat mewakili seluruh informasiyang ada (Fama,1976). Berdasarkan informasi tersebut pelaku pasar menilai harga yanglayak bagi suatu asset. Dalam hipotesis market efficient as a game (Cornell and Roll, 1981)dimana setiap pemain dapat memilih untuk menganalisa informasi atau tidak, harga dipasar merupakan pencerminan dari seluruh informasi yang tersedia di pasar dengan syaratinformasi tersebut dijadikan dasar pelaku pasar untuk menentukan harga asset di pasar.Setiap informasi yang digunakan oleh pelaku pasar diperkirakan pengaruhnyaterhadap perubahan harga asset. Dalam memperkirakan pengaruh informasi terhadapperubahan harga asset, faktor psikologi dan keyakinan (belief) pelaku pasar memegangperanan kunci. Penilaian pelaku pasar dapat berlebihan terhadap informasi yang sesuaidengan kondisi psikologi dan keyakinannya (belief) dan pengabaian informasi yangbertentangan. Akibatnya terjadi overreact dan underreact terhadap informasi. PenelitianRey (2001) menemukan bahwa informasi buruk tentang suatu pasar diterima oleh pelakupasar berlebihan, berbeda dengan informasi baik. Akibatnya saat pasar mengalamigoncangan maka korelasi antar pasar dengan pasar negara lain meningkat.Namun demikian penelitian Forbes dan Rigabon (2001) yang meneliti contagiondalam krisis keuangan di Asia tidak menemukan peningkatan korelasi dengan pasar lainsaat suatu pasar mengalami penurunan. Menurutnya yang ada hanyalah hubungan3

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008interdependensi antar pasar saja. Tidak ada mekanisme perambatan baru karena reaksiberlebihan pelaku pasar terhadap informasi buruk di suatu pasar sehingga korelasi denganpasar lain meningkat.Adanya interdipendensi pasar saham dunia, seperti yang ditemukan dalam penelitianForbes dan Rigabon (2001), menurunkan manfaat diversifikasi portfolio antar pasar untukmengurangi risiko. Namun apabila justru Penelitian Rey (2001) yang terjadai makadiversifikasi antar pasar saham internasional semakin sulit dilakukan dan menjadi sangatberisiko kehilangan manfaatnya sama sekali. Jika suatu pasar mengalami penurunan makaakan mnyebabkan pasar lain menurun lebih besar dibanding pengaruh normalnya akibatkorelasi meningkat.Baik hanya ada interdipendensi pasar atau mekanisme baruperambatan menyebabkan diversifikasi yang dilakukan hanya berlaku pada kondisi pasarnormal dan sangat merugikan jika suatu pasar mengalami penurunan yang signifikan.3. DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan harianpasar saham Indonesia (Jakarta Stock Exchange-JKSE), (Straits Times-STI), Hongkong(Hangseng-HSI), Jepang (Nikkei), Amerika Serikat (New York Stock Exchange-NYSE).Penelitian mencakup periode Juli 1997 sampai Juli 2008. Data yang digunakan berasal dariYahoo.finance.com.4

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 20084. Teknik AnalisaUntuk mengetahui hubungan antar pasar saham digunakan korelasi pearson sedangkanuntuk mengetahui arah pengaruh antar pasar digunakan Granger causality test. Denganmenggunakan korelasi Pearson dapat diketahui apakah suatu pasar dengan pasar lainbergerak bersama. Sedangkan menggunakan Granger causality test dapat diketahui apakahsuatu pasar mempengaruhi pasar lain atau dipengaruhi pasar lain atau salingmempengaruhi.Korelasi pearson yang digunakan diperoleh menggunakan persamaan berikut:r n XY X Yn X 2 ( X )2n Y 2 ( Y )2Dimana r adalah koefisien korelasi, n adalah jumlah data, X adalah data negarapertama, dan Y adalah data negara kedua. Sedangkan Metode Granger causality test dalammengestimasi menggunakan dua persamaan berikut:k1k2Yt α 0 α i Yt i β i X t i ε ti 1i 1k3k4(3)danX t γ 0 γ i Yt i δ i X t i ν ti 1(4)i 1Atau dalam bentuk lain persamaan (3) dan (4) dapat ditulis menjadi:Xt α0 θ1,1Xt 1 . θ1,1Xt p θ1,1Yt 1 . θ1,1Yt p υ1,t (5)dan5

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Yt γ0 θ1,1Yt 1 . θ1,1Yt p θ1,1Xt 1 . θ1,1Xt p υ1,t (6)dimana Y adalah pertumbuhan ekonomi, X adalah sektor keuangan dan t dan t-1 adalahperiode sekarang dan periode sebelumnya.Berdasarkan definisi Granger tentang hubungan kausal maka:Y tidak menyebabkan X, jika θ 2,1 θ 2, 2 . θ 2, p 0 (7)danX tidak menyebabkan Y, jika θ1,1 θ1, 2 . θ 1, p 0 (8)Menggunakan metode granger causality test hubungan kausal antara dua variabel dapatditentukan menjadi:X mempengaruhi Y ( X Y )Y mempengaruhi X (Y X )X dan Y saling mempengaruhi ( X Y )X dan Y independet.5. Hasil Pengolahan dataPada gambar 1 dapat dilihat perkembangan indeks harga saham gabungan pasar sahamSingapura (Straits Times-STI), Hongkong (Hangseng-HSI), Jepang (Nikkei), AmerikaSerikat (New York Stock Exchange-NYSE), dan Indonesia (Jakarta stock exchange-JKSE).6

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Dapat dilihat perkembangan pasar saham kelima negara bergerak relatif serupa. Kecualipasar saham NYSE pada semester terakhir tahun 1997 dan awal tahun 1998 disaat pasarlainnya mengalami penurunan justru mengalami peningkatan.Gambar 1Indeks harga saham gabungan Singapura, Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, danIndonesia7

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Untuk melihat lebih jelasnya hubungan antar pasar saham dunia terhadap pasar sahamIndonesia (JKSE) berikut pada tabel1 sampai 6 disajikan korelasi antar pasar saham. Selainitu Untuk mengetahui pengaruh antar pasar saham dunia terhadap pasar saham Indonesiadilakukan uji kausalitas Granger.Pada gambar 2 dan tabel 1 dapat dilihat grafik perkembangan dan korelasi serta hasilpengujian uji kausalitas Granger untuk JKSE dan STI.8

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Gambar 2JKSE dan STITabel 1Hasil Pengolahan Data JKSE dan 10/200730/07/2008KorelasiGranger ,6050,000–0,9890,000–0,6010,000Arah pengaruhSTI JKSEJKSESTISTI JKSEJKSESTISTI JKSEJKSESTISTI JKSEJKSESTISTI JKSEJKSESTIKeterangan: signifikan pada α: ***1%, **5%, dan * 10%.9P-valueLag 2Lag 663**0.03265**

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Pada gambar 2 periode waktu data dibagi menjadi lima bagian. Untuk semua periode,hubungan linier antar JKSE dan STI cukup besar berkisar antara 0,6 hingga 0,99. PasarSingapura, sebagai pasar yang paling dekat dengan Indonesia, mempunyai hubungan salingmempengaruhi yang ditunjukkan oleh uji kausalitas Granger. Dalam setiap periode yangditeliti ditemukan pengaruh timbal balik antar kedua pasar.Sekalipun terdapat pengaruh timbal balik hampir di semua periode, dari hasilpengolahan data diketahui pada periode 3 kedua pasar tidak mempunyai pengaruh satusama lain. Juga pada periode 1 hanya JKSE mempengaruhi STI.Pada gambar 3 periode waktu data dibagi juga menjadi lima bagian. Untuk semuaperiode korelasi antar pasar cukup besar berkisar antara 0,8 hingga 0,97. Pasar Hongkong(HSI) kecuali pada periode 1 mempengaruhi JKSE. Pada periode 1 JKSE yangmempengaruhi HSI, dan pada periode 3 kedua pasar tidak saling mempengaruhi. Hasil padaperiode 3 ini juga tercermin dari nilai korelasi antar pasar yang kecil. Kondisi hubunganantar pasar dan kausalitas kedua pasar relatif sama dibandingkan hubungan JKSE denganSTI yang dapat dilihat pada gambar 2 dan tabel 1.Gambar 3JKSE dan Hangseng (HSI)10

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Tabel 2Hasil Pengolahan Data JKSE dan 200301/11/200702/11/200730/07/2008Granger –0,9400,000–0,9680,000Arah HSIJKSEJKSEHSIHSIJKSEJKSEHSIP-valueLag 2Lag 00.50278Keterangan: signifikan pada α: ***1%, **5%, dan * 10%.Hubungan dan kausalitas JKSE dan pasar saham jepang (NIKKEI) dapat dilihatpada tabel 3. Untuk periode 1 dan 2 terlihat hubungan kausal berasal dari Indonesiasekalipun pada tingkat signifikasi yang rendah yang terlihat dari pengujian kausalitas11

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Granger. Pada periode 3, koefisien korelasi antar kedua pasar turun menjadi 0,391 danpengaruh justru berasal dari NIKEI terhadap JKSE.Gambar 4JKSE dan NIKKEITabel 3Hasil Pengolahan Data JKSE dan NIKKEINoPeriodeKorelasiGranger test12

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 20081234502/07/1997 –23/01/19983/03/1998 –14/04/200017/04/2000 –30/04/200301/04/2003 –26/07/200727/07/2007 ,3910,0000,9160,0000,0780,278Arah pengaruhNIKKEIJKSEJKSENIKKEINIKKEI KKEINIKKEIJKSEJKSENIKKEIP-valueLag 2Lag 40.197360.302480.06636* 0.229410.139350.462530.07741* 20.237110.06956 *0.613630.823610.07298* 0.06901*Keterangan: signifikan pada α: ***1%, **5%, dan * 10%.Begitu pula pada periode 4, sekalipun korelasi meningkat kembali menjadi 0,916 pengaruhtetap searah dari NIKKEI ke JKSE. Pada periode 5 korelasi antar pasar menurun kembalimenjadi sangat rendah sebesar 0,078 sedangkan dari hasil pengujian kausalitas Grangerterlihat bahwa kedua pasar saling mempengaruhi. Dari hasil pengolahan data dapatdikatakan pada periode 5 gerakan bersama kedua pasar tidak terlihat namun perubahanindeks suatu pasar akan mempengaruhi indeks negara lainnya pada periode berikutnya.Gambar 5JKSE dan NYSE13

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Tabel 4Hasil Pengolahan Data JKSE dan /12/200730/07/2008KorelasiGranger test–Koefisien- 80,000–0.5000,000Arah SENYSENYSEJKSEJKSENYSENYSEJKSEJKSENYSEP-valueLag 2Lag 90560.28280Keterangan: signifikan pada α: ***1%, **5%, dan * 10%.Sedangkan hubungan dan pengaruh pasar Amerika Serikat (NYSE) terhadap JKSE dapatdilihat pada gambar 5 dan tabel 4. Pada tabel 4 terlihat, kecuali pada periode 1 dimanaJKSE saling mempengaruhi NYSE, NYSE selalu mempengaruhi JKSE dan tidak14

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008sebaliknya. Selain itu, tingkat signifikasi hubungan kausal NYSE untuk setiap periodecukup tinggi.Nilai korelasi antar kedua pasar pada periode 3 dan 4 cukup tinggi, sedangkan periodelainnya dapat dikatakan tidak terlalu tinggi. Hal yang menarik adalah pada periode 1korelasi antar kedua pasar negative. Artinya gerakan indeks kedua pasar bergerak denganarah yang berlawanan sekalipun disisi lain kedua pasar saling mempengaruhi.6. Rangkuman Seluruh hasil pengolahan dataTabel 5Rangkuman KorelasiSTI0,744HSI0,844NIKKEI0,942NYSE- :tren indeks turun:tren indeks naik :15

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Pada tabel 5 dapat dilihat korelasi antar pasar saham Indonesia dengan pasar saham negaralain. Selain koefisien korelasi, pada tabel 5 juga dapat dilihat kondisi tren pasar saham tiapnegara apakah sedang menaik atau menurun.Pada tabel 5 terlihat bahwa tren antar pasar cenderung dengan arah yang sama,kecuali NYSE pada periode 1. Untuk periode 3 saat pasar turun, korelasi HSI dan NIKKEIterhadap JKSE menurun. Hasil ini sangat berlawanan dengan hasil penelitian Rey (2000)yang menyatakan bahwa dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, biasanya terjadi saat pasarmengalami penurunan, korelasi antar pasar saham akan meningkat. Perbedaan ini mungkinakan dilihat lebih lanjut dengan memperhatikan hubungan kausal antar pasar menggunakanuji kausalitas Granger pada tabel 6.Tabel 6Rangkuman Hasil Uji Kausalitas STIHSINIKKEINYSE12HSI345JKSEKeterangan:tren indeks turun:tren indeks naik :mempengaruhi Indonesia:dipengaruhi Indonesia :16

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Seperti diketahui bahwa pasar Indonesia pada periode 1 mengalami kejatuhan yangdalam. Banyak penelitian mengenai contagion seperti Kleimeier, Lehnert dan Verschoor(2003), Tan III (1999) menemukan terdapat contagion dalam krisis keuangan di Asia.Selain itu Utama (2004) menemukan contagion atau penularan krisis dari pasar sahamIndonesia ke negara-negara Asean. Hasil pengujian kausalitas Granger pada periode 1sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Terlihat pada tabel6, JKSEmempengaruhi pasar saham lainnya. Pola hubungan kausal antar pasar saham Asia padaperiode 1 berbeda dibandingkan periode 5 sekalipun pasar–pasar Asia tersebut sama turun.Pada periode 5 saat semua pasar Asia turun, hubungan yang terjadi adalah hubungankausalitas timbal balik. Untuk semua pasar yang diteliti, kecuali NYSE mempengaruhiJKSE, terdapat pengaruh timbal balik terhadap JKSE.Pada tabel 6 terlihat pola hubungan kausal JKSE dengan STI dan HSI yang bersifattimbal balik atau saling mempengaruhi. Sedangkan NIKKEI pada periode 1 dan 2 lebihdipengaruhi JKSE sekalipun pada periode 3 dan 4 justru sebaliknya. Sedangkan NYSEsekalipun periode 1 mempunyai pengaruh timbal balik dengan JKSE pada periodeselanjutnya lebih memberikan pengaruh ke JKSE dibandingkan sebaliknya.Bila dilihat pola hubungan untuk tiap periode, dari 20 hubungan tiap periode yangdiperoleh dari uji kausalitas Granger terdapat 8 hubungan timbal balik antar JKSE denganyang lain, 5 saat indeks naik dan 3 saat turun. 4 pengaruh JKSE terhadap pasar lain, 3 saatindeks turun dan 1 saat naik. Pengaruh pasar lain terhadap JKSE sebanyak 6, 3 saat pasar17

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008turun dan 3 saat pasar naik. Dari hasil ini terlihat bahwa pasar saham dunia khususnya Asialebih bersifat saling mempengaruhidengan pasar saham Indonesia, dengan tingkatsignifikasi saling mempengaruhi yang beragam. Sedangkan NYSE lebih memberikanpengaruh ke JKSE dibandingkan pengaruh dari JKSE terhadap NYSE. Sedangkan STI,HSI, dan NIKKEI lebih kuat pola hubungan kausal saling mempengaruhi dengan pasarsaham Indonesia.7. KesimpulanHasil pengolahan data menunjukkan terdapat hubungan saling mempengaruhi antar pasarsaham Singapura, Hongkong, dan Jepang terhadap pasar saham Indonesia. Berarti terdapatinterdependensi antar pasar saham. Interdependensi ini menyebabkan ada gerakan bersamasama antar pasar saham di Asia. Sedangkan pasar saham Amerika Serikat yang dalampenelitian ini dianggap mewakili pasar saham dunia lebih memberikan pengaruh kepadapasar saham Indonesia dibandingkan pengaruh pasar saham Indonesia terhadap pasarsaham Amerika Serikat.Berdasarkan hasil ini, sama seperti yang dinyatakan oleh Rey (2000),hasil inimerupakan kabar buruk bagi investor yang mencoba melakukan diversifikasi saham pasarIndonesia dengan negara lain. Sekalipun dalam penelitian ini tidak ditemukan apa yangdikatakan Ray (2000) bahwa saat pasar mengalami penurunan maka hubungan antar pasarmeningkat namun tetap besarnya interdependensi antar pasar tentu menyulitkandiversifikasi dalam pasar-pasar ini. Hasil penelitian ini lebih dekat ke hasil penelitian18

The 2nd National Conference UKWMSSurabaya, 6 September 2008Forbes dan Rigabon (2001) yang menyatakan bahwa yang ada dipasar adalahinterdependensi dan tidak terjadi peningkatan hubungan antar pasar saat suatu pasarmengalami penurunan.Berdasarkan hasil ini juga diketahui bahwa sangat sulit memisahkan pasar sahamIndonesia dengan pasar saham regional dan dunia. Gerakan-gerakan yang terjadi di pasarsaham regional dan dunia akan berpengaruh terhadap gerakan di pasar saham Indonesia.Bagi investor yang memegang portfolio saham, selain melihat kondisi pasar domestik jugaharus memperhatikan kondisi pasar saham regional dan dunia.DAFTAR PUSTAKABenterud, Vegard, Jørn Hilstad, dan Erik Rommetveit, 2001, Market Efficiency: Tests,Implications and Investment Strategies, Norwegian University of Science and Technology.Daniela, Kent, David Hirshleifer dan Siew Hong Teohb, Investor Psychology in CapitalMarkets: Evidence and Policy Implications, 2001, Comments Welcome.Forbes, Kristin J. dan Roberto Rigabon, 2001, No Contagion, Only Interdependences:Measuring Stock Market Comovement, Journal of Finance.Kleimeier, Stefanie, Thorsten Lehnert dan Wllem F.C. Verschoor, 2002, Contagion VersusInterdependence: A Re-Examination of Asian–Crisis Stock Market Comov

Adanya interdipendensi pasar saham dunia, seperti yang ditemukan dalam penelitian Forbes dan Rigabon (2001), menurunkan manfaat diversifikasi portfolio antar pasar untuk mengurangi risiko. Namun apabila justru Penelitian Rey (2001) yang terjadai maka diversifikasi antar pasar saham internasional semakin sulit dilakukan dan menjadi sangat

Related Documents:

Anomali pasar muncul sebagai fenomena di pasar modal akibat adanya perdebatan dan pertentangan mengenai kebenaran teori pasar efisien (Akbar,2009). Dalam pasar modal, fenomena anomali pasar menggambarkan keadaan pasar yang tidak efisien. Berikut merupakan anomali pada setiap bentuk pasar efisien beserta pengujiannya: a.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 di BEI tahun 2014-2018 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh volume perdagangan saham terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 di BEI tahun 2014-2018 1.3.2 Manfaat Penelitian a. Bagi Investor

INVESTASI SAHAM BERDASARKAN PADA PREDIKSI HARGA SAHAM. Irma Fitria . 1214 201 038 . DOSEN PEMBIMBING . Prof. Dr. Erna Apriliani, M.Si. . 4.2 Pembentukan Model Peramalan Harga Saham PT. Astra Internasional Tbk. . 41 . xvi. 4.3 Pembentukan Model Peramalan Harga Saham .

Dalam transaksi saham syariah, investor akan memperoleh equity premium yaitu pendapatan investasi saham melebihi batas pendapatan bebas resiko. (Basri, 2014) Saham syariah memiliki unsur yang berbeda dengan saham konvensional, tetapi di Bursa Efek Indonesia diperdagangkan dalam satu institusi pasar modal.

Suatu perusahaan yang memiliki beta 1 memiliki risiko pasar rata-rata. Saham tidak lebih dan tidak kurang volatile daripada pasar. Suatu perusahaan dengan beta 1 lebih volatile daripada pasar (Co: perusahaan komputer). Suatu perusahaan dengan beta 1 kurang volatile daripada pasar (Co: Perusahaan utilities, seperti PLN).

pasar berdasarkan informasi yang dicerminkan sebagai berikut: 1. Efisiensi pasar bentuk lemah ( weak form efficiency). Pada pasar dengan efisiensi lemah harga sekuritas secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Harga saham mengikuti random walk, sehingga Seasonal Effects Pada Anomali Pasar Modal : Suatu Review Ika Indriasari

pertumbuhan ekonomi setelah krisis global sehingga permintaan pasar terhadap kurs rupiah, . Perbedaan kondisi pasar ini tentu memerlukan strategi yang berbeda dari . 2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai. 3. Manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana perusahaan.

Practical Botany 314 Practical Zoology 334. Now a days we find contributions of Aristotle, Socrates, Theophrastus and many other scholars of the past age in different fields of knowledge. This is not possible for the scholars of the present time. A question may arise in your mind as to why it is not possible today. The reason is that in ages long past the extent of knowledge was limited .