BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN .

3y ago
81 Views
4 Downloads
3.93 MB
40 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

BAB VIKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGANPENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYANPada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desainPengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran.6.1KONSEP SISTEM LINGKUNGAN6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKALKampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,Kecamatan Wates, Kulon Progo. Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Kabupaten Kulon Progo disebutkan bahwa Kecamatan Watesmerupakan kawasan minapolitan dan juga sebagai kota tani. Di KecamatanWates atau khususnya di Desa Karangwuni terdapat sebuah landmark yaitu PPITanjung Adikarto dan dekat dengan obyek wisata Pantai Glagah serta adanyakampung nelayan yang belum berkembang. Adanya dua magnet pariwisata inimenciptakan daya tarik wisatawan. Dengan demikian, potensi sebagai kampungnelayan yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata baruyang berbentuk desa wisata untuk menunjang fungsi ruang kawasan terpilih.6.1.2 KONSEP KONTEKS KULTURALDesa Karangwuni merupakan daerah perikanan dengan suasanakampung. Suasana tersebut tercermin dari kehidupan sosial, karakter bangunan,kesenian, adat-istiadat, perekonomian dan norma kemasyarakatan. Suasanakampung tersebut sangat berpotensi mendukung fungsi Kampung Nelayansebagai fasilitas penunjang Pelabuhan Tanjung Adikarto dan destinasi wisatabaru di Kecamatan Wates, Kulon Progo.Redesain bentuk bangunan rumah yang menggambarkan kegiatannelayan pertanian perlu dikembangkan sebagai tanggapan dari desain rumahyang ada. Rumah kemudian menjadi salah satu obyek wisata karena bentuk fisikdan atraksi non fisik yang berlangsung di dalamnya (hunian – produksi –wisata).162

6.2KONSEP KAWASANKawasan Desa Karangwuni terintegrasi antara Kampung Nelayan, PelabuhanPPI Tanjung Adikarto, JJLS Deandles dan kawasan wisata Pantai Glagah.Pengembangan kawasan Kampung Wisata Nelayan diarahkan ke barat karena lebihstrategis, dekat dengan jalan raya sehingga akses lebih mudah, dekat dengan sungaiuntuk memudahkan aktivitas nelayan, wisata dan lebih dekat dengan pantai Glagah.Gambar 6.01 Letak Kampung NelayanSumber: Google Earth dan Analisis Penulis, 2016Desa Karangwuni juga dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas kegiatan nelayandan petani yang dapat digunakan secara bersama. Karakteristik kawasan dan unsurbudaya lokal dipertahankan sebagai identitas kawasan. Sehingga menciptakan suasanapedesaan yang selaras dengan kegiatan utama warga desanya yang berprofesi sebagainelayan dan petani.6.3KONSEP SISTEM MANUSIA6.3.1 KONSEP PELAKU DAN KEGIATANKonsep ini meliputi identifikasi pelaku dan kegiatan yang dilakukan.Untuk memudahkan identifikasi setiap pelaku dan kegiatan dikelompokkansecara umum ke dalam kegiatan hunian, produksi, wisata. Kegiatan utamapelaku (masyarakat Kampung Nelayan) adalah melaut dan bertani. Kegiatan inidiangkat menjadi kegiatan wisata sehingga tercipta pelaku lainnya yaitu:wisatawan, pedagang, pekerja dan pengelolaan: kegiatan menejerial, kegiatanoperasional dan pendukung, kegiatan servis dan teknis, kegiatan di luarbangunan dan kegiatan penunjang.163

6.3.2 KONSEP STRUKTUR ORGANISASI DAN PELAYANANKonsep ini menganut struktur kampung pada umumnya seperti adanyakepala kampung, sekretaris kemudian kepala-kepala urusan dan petugas-petugaskampung. Baru setelah itu, struktur organisasi ditempati oleh penghuni,pengunjung dan pendukung kampung.6.4KONSEP KEBUTUHAN RUANGUntuk memudahkan mengidentifikasi kebutuhan ruang maka dilakukanpengelompokkan berdasarkan tingkat kepentingan aktivitas sehingga menghasilkan 3jenis fungsi kegiatan, yaitu fungsi hunian, produksi dan wisata.Ruang primer terdiri dari ruang untuk kegiatan hunian berwujud pada rumah.Ruang sekunder meliputi ruang lobi utama, pusat souvenir, balai, perpustakaan, ruangpertunjukkan, masjid, klinik (P3K), pusat informasi, kantor pengelolaan, ruangperawatan dan utilitas. Ruang tersier antara lain ruang workshop, parkiran, tegalan,tambak, restoran, pusat jajajan dan kuliner, pos jaga, gudang, pengolahan limbah gas,pengolahan air bekas, pengolahan air hujan dan pengolahan sampah.Tabel 6.01 Konsep Kebutuhan RuangKebutuhan RuangPrimer HunianSekunder ProduksiTersier WisataRumahPengolahan dan workshopTambakTegalanRuang pengeolahan limbahLobbyPusat informasi dan pengelolaanPusat souvenirRestoran dan pujaseraBalaiPertunjukkanMasjidParkiranPos JagaDermagaOutboundOpen spaceSumber: Analisis Penulis, 2016164

6.4.1 KONSEP HUBUNGAN ANTAR RUANGKonsep hubungan dan organisasi ruang pada Kampung Nelayan DesaKarangwuni dapat dilihat sebagai berikut:Bagan 6.01 Konsep Hubungan Ruang Pengembangan Kampung NelayanSumber: Analisis Penulis, 2016Para pengguna kampung nelayan terutama yang menggunakankendaraan pertama memasuki area entrance kemudian menuju parkiran ataudapat langsung menuju lobby. Setelah dari lobby, pengunjung dapat menikmatisuasana dan fasilitas kampung nelayan serta dapat pula menikmati kesenianyang disuguhkan oleh warga kampung nelayan.165

6.4.2 KONSEP ORGANISASI RUANGMemisahkan antara zona publik, semi publik, semi privat dan zona privatsebagai berikut:Bagan 6.02 Konsep Organisasi Ruang Pengembangan Kampung NelayanSumber: Analisis Penulis, 2016Keterangan:PublikSemi PublikSemi PrivatPrivat166

6.4.3 BESARAN RUANGKebutuhan ruang pada Kampung Nelayan adalah sebagai berikut:Tabel 6.02 Konsep Besaran Ruang PrimerNo.RuangLuasRuang Primer RumahHunian1.R. tidur utama2.R. tidur anak3.R. keluarga4.R. makan5.Dapur6.KM/WCProduksi1.R. produksi2.R. jual3.R. simpanWisata1.R. tidur2.KM/WCTotalAsumsi 28 rumah12 m222,5 m29 m29 m26 m23 m26 m24 m26 m27,5 m23 m294 m22632 m2Sumber: analisis penulis, 2016Tabel 6.03 Konsep Besaran Ruang SekunderNo.RuangLuasTotal LuasanRuang Tersier1.2.3.Lobi UtamaR. dudukR. pengumumanPusat souvenirR. displayR. kasirGudangBalai, perpustakaanR. perlengkapanR. bacaR. koleksi20 m212 m2Total32 m254 m224,6 m29 m2Total87,6 m215 m257,6 m218 m2Total90,6 m2Sumber: analisis penulis, 2016167

Lanjutan Tabel 6.03 Konsep Besaran Ruang SekunderNo.4.5.6.7.9.RuangPertunjukkanR. perlengkapanR. persiapanR. pentasLuasTotal Luasan15 m215 m234,5 m2Total64,5 m28 m27 m2Total15 m2KM/WCKM/WC priaKM/WC wanitaMasjidR. sholatR. wudhuGudangKM/WC1009,8 m212 m26 m26 m2TotalPusat informasi dan kantor pengelolaanR. kerja7,86 m2R. arsip6 m2R. rapat15 m2R. koperasi10 m2TotalPerawatan dan UtilitasR. genset4 m2R. ME7,5 m2R. toren6 m2lavatory4 m2TotalTotal keseluruhan133,8 m238,86 m221,50 m2483,86 m2Sumber: analisis penulis, 2016Tabel 6.04 Konsep Besaran Ruang TersierNo.1.2.RuangWorkshopR. peralatanR. studiTegalanTambakR. olahanKM/WC priaKM/WC wanitaLuas15 m217,4 m2100 m2100 m2120 m28 m27 m2TotalPenitipan barangR. rakTotal Luasan367,4 m214,65 m2Sumber: analisis penulis, 2016168

Lanjutan Tabel 6.04 Konsep Besaran Ruang TersierNo.3.RuangTegalan5.Tambak6.Pusat jajananR. jual-beliR. lesehanR. meja kursi8.Total LuasanParkiran pengunjung4.7.LuasTotal1330 m2Total300 m2Total300 m236 m221,6 m240,7 m2Total98,3 m24 m23 m2Total7 m2TotalTotal keseluruhan15 m22964,8 m2Pos JagaR. dudukKM/WCGudangSumber: analisis penulis, 2016Tabel 6.05 Konsep Besaran Ruang TotalNo.1.2.3.RuangTotalRuang primerRuang sekunderRuang tersierTotal3800 m2503,36 m22964,8 m27.258,16 m2Sumber: analisis penulis, 2016169

6.5KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAPAKBerdasarkan analisis perencanaan dan perancangan tapak disimpulkan konsepperencanaan dan perancangan tapak sebagai berikut:SITEpagiGambar 6.02 Sintesis Analisis TapakSumber: Analisis Penulis, 2016Dari sintesis di atas didapatkan konsep-konsep:a. Luas maksimal lahan terbangun adalah 9400 m2.b. Entrance dibagi dua, yaitu entrance primer yang berada di sisi utara untukwisatawan dan entrance sekunder di sisi timur sebagai penghubung denganPelabuhan Tanjung Adikarto dan sisi barat yang berhubungan dengan kawasanwisata Pantai Glagah.c. Daerah barat tapak yang berbatasan langsung dengan Kali Serang dimanfaatkansebagai wisata kapan dan daerah konservasi sungai.d. Vegetasi berfungsi sebagai shading. Bukaan minimal pada bangunan yangmenghadap timur dan barat. Bukaan maksimal pada bangunan yang menghadaputara dan selatane. Sisi selatan ditambahkan tambak sebagai atraksi wisata nelayan dan menjadi viewpositif kampung nelayan.f. Padangan menuju tapak disambut dengan tegalan di sisi utara dan tambak di sisiselatan.g. Air hujan dikumpulkan dalam sumur resapan air yang kemudian diolah kembali.h. Vegetasi dipertahankan dan ditambahkan dengan tanaman penyerap bau agarwisatawan merasa nyaman tidak terganggu bau amis.170

i.Massa bangunan yang terpisah-pisah sebagai pemecah aliran udara di dataranrendah (pantai) yang relatif kencang.Dari konsep – konsep di atas maka terbentuk blok plan sebagai berikut:Gambar 6.03 SiteplanSumber: Analisis Penulis, 2016Keterangan:A.B.C.D.Entrance (Publik)Area Wisata (Semi Publik)Area Produksi (Semi Privat)Area Hunian (Privat)1. Parkir bus2. Parkir mobil3. Parkir motor4. Plaza5. Pusat informasi dan pengelolaan6. Pusat Souvenir7. Restoran8. Gazebo9. Balai dermaga10. Dermaga11. Outbound12. Area konservasi sungai13. Pertunjukkan14. Tegalan15. Pengolahan tegalan16. Tambak17. Area jemur komunal18. Pengolahan ikan19. Area jemur hunian20. Hunian21. Masjid22. Toilet umum23. Pengolahan limbah171

6.6KONSEP PENEKANAN STUDI6.6.1 WISATA EKOKULTURBagan 6.03 Konsep Wisata EkokulturSumber: Analisis Penulis, 2016Dari analisis yang sudah dilakukan, kemudian disimpulkan bahwaelemen-elemen desain yang perlu ditambahkan dalam Pengembangan KampungNelayan adalah sebagai berikut:1.Pengadaan fasilitas homestay di permukiman warga yang berprofesi sebagaipetani dan nelayan.2.Pembagian tatanan kegiatan sehingga saling terintegrasi dan jalur sirkulasikawasan yang mudah dicapai.3.Kegiatan adat (syukuran, slametan dan sesajian labuhan), keseniantradisional (karawitan, ketoprak dan slawatan) perlu dilestarikan dandipertahankan sebagai wujud budaya serta menjadi atraksi wisata.4.Eksplorasi kesenian tradisional dan ritual adat setempat.5.Tinggal di rumah dengan fungsi sebagai hunian dan produksi hasil olahanlaut serta terlibat dalam kegiatannya. Kegiatan melaut diganti tawansertamengembangkan perikanan di Kampung Nelayan.6.Tinggal di rumah dengan fungsi sebagai hunian dan produksi hasil olahankebun serta terlibat dalam kegiatannya.7.Pengadaan sarana penjualan cinderamata khas Kampung Nelayan8.Pengadaan sarana penjualan makanan khas Kampung Nelayan172

Keseluruhan poin-poin di atas merupakan bentuk manifestasi dari perwujudanruang dalam dan tata ruang luar.6.6.2 KONSEP MAKROA. IntegrasiPenduduk Desa Karangwuni yang tinggal di Perumahan Nelayanmembutuhkan wadah (ruang) untuk menunjang aktivitas mereka sebagainelayan. Ruang yang diperlukan adalah area penjemuran ikan yang tidakterwadahi di lingkungan kampung nelayan lama. Sehingga solusi yangditawarkan adalah menyediakan fasilitas penjemuran ikan di areapengembangan kampung nelayan yang dapat digunakan bersama olehPenduduk Desa Karangwuni.Konsep kawasan Desa Karangwuni yang dikembangkan adalahpenambahan jalur (path) yang menhubungkan antara landmark yanmembutuhkan akses yang mudah di jangkau, terutama untuk wisatawan.Keterjangkauan kampung nelayan dengan pelabuhan juga diperlukan untukmempermudah kegiatan warga kampung nelayan.Penambahan jembatan baru yang menghubungkan obyek wisataPantai Glagah dengan PPI Tanjung Adhikarto diperlukan agar wisatawanmudah mengakses kawasan pelabuhan dan kampung nelayan sehingga akantercipta peluang wisata yang lebih tinggi.Dari data yang diperoleh, maka arah pengembangan kawasanKampung Nelayan adalah:a.Pengembangan jalan akan dikhususkan pada jalur PPI TanjungAdikarto, kampung nelayan, tambak udang dan area konservasisempadan pantai sebagai area wisata edukasi. Dengan pertimbanganarea inti karena adanya keterbatasan jalan menuju spot – spot wisatatersebut.b.Pembuatan jalur untuk kendaraan bus dan mobil pribadi menuju kespot wisata.c.Perencanaan pembangunan fasilitas parkir yang memadai bagipengunjung.173

d.Pengadaan fasilitas kendaraan tradisional seperti perahu, andong danbecak sebagai sarana transportasi wisata.KETERANGAN:Jalan DeandlesPerbaikan Jalan DesaRencana Jalan BaruRencana Jembatan BaruRencana Dermaga BaruGambar 6.04 Konsep Integrasi Akses Jalan Kampung NelayanSumber: Google Earth dan analisis penulis, 2016Tabel 6.06 Konsep Jalur (Path)KodeJalurKonsepAJalanDeandles –PPI TanjungAdikarto –KampungnelayanPerbaikan jalanBJalurKampungNelayan Baru– KampungNelayanLamaJalan baruSumber: Analisis Penulis, 2016174

Lanjutan Tabel 6.06 Konsep Jalur (Path)KodeJalurKonsepCJalur wisataKampungNelayan Baru– KawasanPantaiGlagahDermagaDJalur wisataKampungNelayan Baru– tambakudang dansempadanpantaiJalan baruEJalur wisataPPI TanjungAdikarto –KawasanPantaiGlagahJembatan baruSumber: Analisis Penulis, 2016175

Pengembangan Kampung Nelayan sebagai obyek wisata baruberbentuk kampung wisata yang mewadahi beberapa aktivitas penunjangPPI Tanjung Adikarto. Bentukan Kampung Wisata Nelayan merupakanwujud dari ruang pamer yang berguna untuk memperkenalkan kehidupanwarga Desa Karangwuni dan hasil produk olahan laut dan pertanian kepadapengunjung.B. SelarasGambar 6.05 Nodes Kawasan Desa KarangwuniSumber: Google Earth dan analisis penulis, 2016Jalur-jalur baru yang saling terhubung menciptakan nodes barusehingga membentuk citra kawasan Desa Karangwuni yang selasar denganlingkungan dan budaya setempat.Tabel 6.07 Konsep Simpul (Nodes)SimpulSimpul 1KonsepSclupture dengan air mancur sebagai citra kawasan DesaKarangwuni. Elemen air membantu untuk mendinginkandisekitar simpul yang dilalui banyak kendaraan. Air jugasebagai lambang dari laut dan perikanan.Sumber: Analisis Penulis, 2016176

Lanjutan Tabel 6.07 Konsep Simpul (Nodes)SimpulKonsepSimpul 2Simpul menuju PPI Tanjung Adikarto jalur sekunder.Penanda sebagai simpul jalur sekunder dengan menggunakanpola paving jalan dengan mengambil motif seputarperikanan.Simpul 3Suasana desa yang asriSimpul 4Inntensitas sirkulasi dan kegiatan tinggi sehinggamembutuhkan jalur yang lebar serta infrastruktur yangmenunjang.Simpul 5Simpul eduwisata green space yang dimanfaatkan sebagaiarea istirahat.Sumber: Analisis Penulis, 2016177

Letak pengembangan Kampung Nelayan berada di kawasan yangterintegrasi dengan Pantai Glagah dan PPI Tanjung Adikarto serta memilikiakses yang mudah dari JJLS Deandles sehingga memudahkan orientasiwisatawan.Pengembangan Kampung Nelayan dengan mempertahankan fungsikawasanminapolitandan perbaikan saranasertaprasaranadesa.Pengembangan desa menuju kawasan minapolitan ditekankan dalamperancangannya. Penguatan image dan karakter pada kawasan minapolitanmelalui perancangan perbaikan sarana dan furnitur jalan serta meterial bahanyang dipergunakan sekaligus untuk mengangkat fungsi industri perikanan.6.6.3 KONSEP MEZOA. Integrasi Ekokultur1. Integrasi FisikPenyelesaian kepemilikan tanah pada rumah yang dipindahkandengan konsolidasi lahan. Konsolidasi lahan merupakan salah satubentuk kegiatan pengelolaan tata guna lahan melalui pengaturan kembalipenggunaan lahan dan penguasaan bidang – bidang tanah.Setiap penduduk yang rumahnya dipindahkan berhak atas 1rumah sebagai pengganti. Tanah tegalan tanah pada tapak dikelolasecara bersama – sama (based on community) dengan sistem koperasisehingga semua penduduk Pengembangan Kampung Nelayan dapatmerasakan manfaat dari pengembangan dan konsolidasi lahan.Integrasi fisik juga dicapai melalui penataan vegetasi sebagai berikut:Tabel 6.08 Integrasi VegetasiSpotEntranceKarakterMengundang,terbuka, ramah,dinamisJalurTidakkendaraan menggangguinfrastrukturjalanFungsiVegetasiPeneduh danpengarahPalm raja,cemara, ansanaPeneduh danpenyaring polusiGlodogan tiang,bambu, cemaraSumber: Analisis Penulis, 2016178

Lanjutan Tabel 6.08 Integrasi VegetasiSpotKarakterFungsiJalurSuasana dinamispedestrianPeneduh danestetisParkirBerdaun lebarpeneduhPublicspaceAreaselatanTegalanAkrab, terbuka,mengundangBerdaun lidi,ranting kuatTumbuh di lahankering (pasir)Peneduh danpenandaPemecah anginTanaman ja,trembesiManggisKaligesingCemara pantai,keben, waruCabai, bawang,semangka, melon,jagung, buah nagaSumber: Analisis Penulis, 2016Gambar 6.06 Ilustrasi Suasana Jalur PedestrianSumber: Analisis Penulis, 20162. Integrasi InfrastrukturTabel 6.09 Integrasi InfrastrukturOlahanHasilPengolahan air hujanCadangan air bersihPengolahan anginPembangkit tenaga listrik denganmenggunakan kincir anginPengolahan limbah air ibiofilterPengolahan limbah ikanBiogas, pupuk organikPengolahan sampah wisata KerajinanSumber: Analisis Penulis, 20163. Integrasi Ruang dan SirkulasiRuang – ruang bersifat terbuka dan mengalir. Pada ruang yangbersifat publik dan semi publik memiliki bukaan dengan dimensi yang179

besar sehingga dapat terjadi visual continuity menciptakan pengalamanmeruang yang menyatu dengan alam.Sirkulasi pada tapak secara keseluruhan bersifat radial denganpusat pada ruang komunal. Sedangkan pada sirkulasi zona hunian,memliki pola organik sebagai penguat ruang kampung. Pada zonaproduksi, pola sirkulasi linear mengikuti dengan urutan produksi(sequence). Zona wisata memiliki pola sirkulasi network yang salingmenghubungkan spot – spot wisata.Tabel 6.10 Konsep Integrasi Sirkulasi dan Ruang Spot WisataSpotOpen spaceKonsep-Dilihat dari berbagai arahkemenerusan visual dan spasialakses mudahgroundcover treatmenttempat interaksi-konservasi sempadan sungaipembuatan tanggung disepanjang tapak yangberbatasan dengan tepian sungaiSumber: Analisis Penulis, 2016180

Lanjutan Tabel 6.10 Konsep Integrasi Sirkulasi dan Ruang Spot WisataSpotKonsepAreapertunjukkan-dilihat dari berbagai arahkemenerusan visualakses fisik tangga/rampPusat souvenir-mudah dicapai dan terlihatvisual continuity namun pembatasan pada spasialPematasan spasial menggunakan elevasi lantaidan dinding cermin sebagai window displayArea makandan pujasera-terbukamenyatu dengan alamArea makan apungSumber: Analisis Penulis, 2016181

B. Selaras EkokulturDari data analisis, maka diperoleh keselarasan berdasarkan lingkungan danbudaya dicapai melalui konsep zonasi jawa yaitu kategori 5 arah danadaptasi karakteristik lingkungan desa ANPRODUKSI(tambak)Gambar 6. Konsep Selaras Ekokultur (Mezo)Sumber: Analisis Penulis, ambar 6. Penerapan Konsep Selaras Ekokultur (Mezo)Sumber: Analisis Penulis, 2016182

Konsep keselarasan bentuk bangunan dapat dilihat sebagai berikut:Visual AppropriateGenius LociBuilding Form & MaterialTabel 6.11 Konsep Penekanan Desain Tata Ruang Luar – Mezo –Selaras EkokulturBangunanKonsepHunianDekat dengan tegalan(petani)Dekat dengan tambak(nelayan)ProduksiR. penyimpananR. olahanR. pengasapanWisataLobbyPusat informasiBalaiPusat souvenirRestoranRumah KampungRumah kampung panggungPanggang PeJogloLimasanSumber: Analisis Penulis, 2016183

Lanjutan Tabel 6.11 Konsep Penekanan Desain Tata Ruang Luar – Mezo –Selaras EkokulturBangunanKonsepPertunjukkanRuang terbuka yang menyatu dengan alamsekitarPujasera dan kiosPanggang PeGazeboMasjidTajugSumber: Analisis Penulis, 2016184

6.6.4 KONSEP MIKRODari analisis yang sudah dilakukan, kemudian disimpulkan bahwapenekanan konsep tata ruang dalam berbasis ekokultur adalah sebagai berikut:Tabel 6.12 Konsep Tata Ruang raan4.SistemPencahayaanKonsepBentuk pelingkup menggunakan bentuk-bentuk yangsederhana dan terbuka sehingga menyatu dengan alam.Menggunakan material lokal yang memperlihatkantekstur dam warna alami yaitu berupa batu bata, batualam, semen, kayu glugu dan bambu yang banyakditemukan di Desa Karangwuni.Sistem pengudaraan utama menggunakan pengudaraanalami. Penggunaan pengudaraan buatan hanya dipakaipada ruang-ruang tertentu saja uang membutuhkantreatment khusus.- Menggunakan pencahayaan alami pada siang haridengan memasuk

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

Related Documents:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN 6.1 Konsep Perencanaan Tapak a. Pemintakan Secara umum, pemintakan menurut zona ruangnya terbagi menjadi 4 zona . 6.2 Konsep Perencanaan Bangunan a) Massa dan Bentuk Pada semua bangunan dibuat memanjang dan menipis agar memudahkan akses pengguna dan agar sirkulasi udara atau bukaan. .

BAB KONSEP PERENCANAAN 1. Pengertian Perencanaan . tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah; a. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam . PERENCANAAN PEMBELAJARAN PLS Page 11 BAB MERENCANAKAN PEMBELAJARAN Di berbagai wilayah, khususnya di daerah pedesaan, guru

Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan 36 BAB 11 PERENCANAAN BANGUNAN RUMAH SAKIT Prinsip dan Implementasi 37 Perencanaan Infrastruktur 38 BAB 12 PERENCANAAN FISIK DAN STRATEGIS RUMAH SAKIT Arti Penting Manajemen Rumah Sakit 47 Tujuan dan Sasaran Perencanaan Fisik 47 Kerangka dan Konsep Kerja 48 Kriteria Umum 50 Produk 53 BAB 13 KONSEP .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Proyek . Beberapa contoh bangunan yang bernuansa lokal dan tropis adalah gedung . Berikut skema jaringan pipa air kotor dan ventilasi. V.2.11. Sistem Instalasi Listrik

x.6. konsep titik tangkap bangunan x.7. konsep as bangunan dan kawasan x.8. konsep dimensi bangunan x.9 konsep bentuk massa bangunan x.10. konsep struktur dan konstruksi bangunan . bab vi identifikasi dalam perencanaan alam tahap identifikasi dalam perencanaan, terdapat

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

be looking at him through this square, lighted window of glazed paper. As if to protect himself from her. As if to protect her. In his outstretched, protecting hand there’s the stub end of a cigarette. She retrieves the brown envelope when she’s alone, and slides the photo out from among the newspaper clippings. She lies it flat on the table and stares down into it, as if she’s peering .