BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3y ago
55 Views
2 Downloads
620.97 KB
73 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aiyana Dorn
Transcription

BAB 1PENDAHULUAN1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIANA.Starbucks CoffeeStarbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dariAmerika Serikat yang bermarkas di Seatlle, Washington. Starbucksadalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di44 negara. Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso,minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir danbiji kopi. Starbucks coffee pertama kali dibuka pada 1971 di Seatlle olehJerry Baldwin, Zev Siegle, dan Gordon Bowker. Starbucks pertama diluar Seatlle adalah di Vancouver dan Chicago pada 1987 sedangkancabang pertama diluar Amerika utara terletak di Tokyo, Jepang yangdibuka pada 1996.Sejak pertama kali dibuka di Seatlle, Starbucks tumbuh dengansangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak membuka kedaibaru, pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Pada akhirMaret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11.434 diantaranyaberada di Amerika Serikat. Starbucks di Indonesia juga sudah tersebardikota-kota besar seperti di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Medandan Bali. Di Indonesia Starbucks bersaing dengan jaringan Coffee shopdari AS lainnya, seperti The Coffee Bean dan Excelso (jaringan cafélokal). Menu kopi yang ditawarkan oleh Starbucks yaitu Espresso,Cappucino, Coffee Latte, Java Chips Frappuccino, Iced CaramelMachiato, Double Chocolate Cream Chips Frappuccino, dan CaramelFrappuccino. Target pasar starbuck coffee : dari segi usia 18- 35 tahun,mahasiswa, professional muda (pegawai swasta) sampai keluarga.1

B.Excelso CoffeeSedangkan Excelso berangkat dari kata “So Excelent” yangberubah menjadi “EXCELSO” , brand ini merupakan salah satu pemaininti di dalam industri kafe yang semakin hari semakin semarak denganbertambahnya kafe-kafe lokal maupun internasional. Excelso merupakananak perusahaan PT. Santos Jaya Abadi – produsen kopi biji terbesar diIndonesia. Sejak outlet pertama berdiri (Plaza Indonesia, Jakarta 1991),hingga kini, Excelso telah memiliki 40 outlet yang tersebar di 16 kotabesar di Indonesia – Jakarta, Bandung, Karawang, Jogjakarta, Semarang,Surabaya, Solo, Malang, Bali, Makassar, Manado, Balikpapan, Medan,Palembang, Batam dan Pekanbaru.Seluruh makanan dan minuman Excelso lebih mengarah padamakanan dan minuman eropa dengan rasa yang telah disesuaikan dengancita rasa Indonesia. Setiap dua bulan sekali, Excelso akan meluncurkanproduk baru baik makanan atau minuman agar customer tidak tukmenyediakan produk dan pelayanan terbaik, Excelso telah berhasilmeraih sertifikat ISO:9001:2000 untuk kafe Excelso Mega Mall Pluitdan Kelapa Gading Mall 2 (Jakarta), untuk operasional dan manajemen.Hal ini semakin membuat Excelso mampu bersaing dengan pemain lokalmaupun internasional. Excelso mencoba untuk menjadi yang terbaikdengan menyajikan kopi lokal pilihan yang terbaik dan pelayanankepada customer yang menyenangkan. Excelso selalu menyajikan menumenu pilihan dengan kualitas yang terbaik & selalu setia menantikedatangan pelanggannya. Menu kopi yang ditawarkan oleh ExcelsoCoffee yaitu Single Origin Kopi Luwak, Kalosi Toraja, Kopi LanangToraja, Sumatra Mandheling, Java Estate, Jamaican Blue Mountain,2

Brazilian Santos 3, Columbia Supremo dan Papua New Guinea. Targetpasar Excelso Coffee : 24- 50 tahun, wiraswasta, professional muda(pegawai swasta) sampai keluargaC. Ngopi DoeloeKafe “Ngopi Doeloe” atau yang lebih dikenal dengan sebutanNgopdoel merupakan salah satu dari sekian banyak kedai kopi diBandung yang pertama di buka pada bulan april tahun 2006. NgopiDoeloe pertama di didirikan di Jalan Hasanudin no 7 Bandung. Saat ini,kafe Ngopdoel memiliki 7 gerai yang tersebar di tempat-tempat strategis,yaitu di Jalan Hasanudin, Teuku Umar, Insinyur Haji Juanda,Ranggamalela, Purnawarman, Buah Batu, dan Jalan BurangrangBandung, dengan slogan “Low Price, Comfort, dan High Class”.Menu yang ditawarkan oleh Ngopdoel sendiri sangat bervariatif,seperti kopi jadul, kopi bandrek,cappucinno, macchiato, coffee float,chocolate, espresso, coffee latte dipadukan dengan makanan yangtersedia di kafe ngopdoel dari mulai makanan berat hingga makananringan. Target pasar Ngopi Doeloe : 17-50 tahun, pelajar, mahasiswa,pegawai negeri, wiraswasta, pegawai swasta sampai keluarga.3

1.2 LATAR BELAKANG PENELITIANFenomena warung kopi telah lama mewarnai pola kehidupanmasyarakat kita terutama di sebagian wilayah Indonesia seperti TanjungPinang, Aceh, dan Pontianak. Menurut Adi W. Taroepratjeka salah satukonsultan kopi di Indonesia, hampir semua sudut kota dapat dipastikanada warung kopi. Biasanya pengunjung akan berlama-lama berada diwarung kopi untuk menikmati secangkir kopi, kue-kue, serta berbincangbincang atau mengobrol. (life.viva.co.id, diakses tanggal 19 September2012)Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat kota pada saat inimengalami perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gayahidup modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentuyang nongkrong di kafe atau coffee shop. Hal ini didukung oleh pendapatRenald Kasali, seorang pakar di bidang pemasaran yang berkata , “Ngopikini bukan lagi sekedar untuk menghilangkan kantuk, tapi sebagai bagiangaya hidup, dimana coffee shop menjadi tempat kongkow yang amatdiminati” (2008:27). Gaya hidup ini sesuaidengan karakter orangIndonesia yang suka berkumpul.Fenomena maraknya coffee shop juga terjadi di Bandung. Kebanyakandari kedai kopi menyuguhkan kopi-kopi impor dengan harga relativemahal. Padahal sejarahnya, Bandung bisa dikatakan sebagai salah satukawasan penting asal muasal kopi di Indonesia. (detikbandung.com.diakses tanggal 19 Desember 2011). Menurut Sonny Soeng, pemilik salahsatu kafe di Bandung yang menjual bermacam kopi, dalam waktu singkatbermunculan kafe yang menyuguhkan menu kopi yang lebih menjangkausemua kalangan, Bandung memiliki kelebihan dalam membangun budayadan gaya hidup minum kopi, ujarnya (bisnis-jabar.com, diakses tanggal4

14 Desember 2011). Berikut adalah daftar kafe bertema kopi di kotaBandung :Tabel 1.1Daftar Kafe Bertema Kopi Di BandungNo234Nama KafeBlack CanyonCoffeeBrezze Kedai KopiCoffee CenterEmbargo Coffee5Excelso Cafe67Kopi IrengMalabar Coffee8Ngopi Doeloe1910LokasiParis Van Java Mall, JL. Sukajadi 137-139JL.Cipaku Indah 177JL.Tamansari 27CIWALK, JL. Cihampelas 160My Fair JL. Sukajadi 228Istana PlazaTrans Studio Mall, JL. Gatot Subroto 289Bandara Internasional Husein SastranegaraJL. Dr.Setiabudi 46JL. Bukit Pakar Timur 1JL. Pelajar Pejuang 45JL. Hasanudin 7JL. Purnawarman 24JL. Insinyur Haji Juanda 52JL. Teuku Umar 5JL. Buah BatuJL. Burangrang 27JL. Ranggamalela 6JL. ProgoJL. Ranca Kendal 9Kopi ProgoRoemah KopiThe Coffee Bean &11Trans Studio Mall, JL. Gatot Subroto 289Tea Leaf12Selasar CoffeeJL. Bukit Pakar Timur 10013 Starbucks Coffee CIWALK, JL. Cihampelas 160Bandung Indah Plaza 56Paris Van Java Mall, JL. Sukajadi 137-139Trans Studio Mall, JL. Gatot Subroto 28914 The Black Coffee JL. Cihampelas 12915Noah’s BarnJL. GarudaTema KafeA drink from Paradise nowavailable on earthWhen café is your lifestyleLow Price, comfort and highclassFeel The HeritageThe Third PlaceSumber : bandungtourism.comBerdasarkan tabel di atas, belasan merek coffee shop sekarang inidengan mudah dapat kita temui di Bandung. Hal ini membuatpersaingan bisnis di bidang industri produk dan jasa ini menjadi semakin5

ketat sehingga membuat pelaku bisnis kedai kopi harus mampumenciptakan sesuatu yang berbeda dengan kedai kopi lain yang sejenis.Kualitas produk yang ditawarkan tidak lagi menjadi standar usaha,karena hampir seluruh pelaku bisnis dapat menyediakan produkberkualitas tinggi. Sehingga strategi yang bisa dilakukan adalah merek.Seperti pendapat Stephen King seorang CEO WPP Group, London,menyebutkan bahwa “Produk adalah barang yang dihasilkan oleh pabrik,sementara merek adalah sesuatu yang dicari pembeli. Produk mudahditiru, sementara merek memiliki keunikan dan nilai tambah yangsignifikan. Produk cepat usang, sementara merek bertahan sepanjangjaman” (Sukardi 2009:62). Merek-merek tersebut bersaing dalam benakkonsumen untuk menjadi yang terbaik. Perilaku konsumen yangcenderung brand minded mendorong perusahaan untuk memberikanmerek pada setiap produknya dan berusaha menjadikan merek tersebutdikenal konsumen.Oleh karenanya, menjaga nama merek adalah hal penting. Suksestidaknya pengembangan merek sangat tergantung pada pengetahuan danpemahaman konsumen tentang merek itu. Untuk dapat mengetahuikekuatan merek yang beredar di pasaran perlu dilakukan riset untukmengukur kekuatan merek atau ekuitas merek (brand equity),Berdasarkan paparan yang telahdijelaskan sebelumnya, makapeneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tiga merek coffeeshop di Bandung yaitu, Starbucks Coffee, Excelso Coffee, dan NgopiDoeloe. Karena ketiga merek tersebut memiliki kedai terbanyakdibandingkan coffee shop lainnya (tabel 1.1). Maka penelitian iniberusaha untuk menganalisis penilaian konsumen terhadap ekuitasmerek ketiga coffee shop tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan6

memfokuskan pada elemen-elemen ekuitas merek, yaitu kesadaranmerek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek (Aaker,dalam buku Rangkuti, 2009:39), sehingga penelitian ini diberi judul“ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN UNTUK MENGUKUREKUITASMEREKPADAPENGUNJUNGSTARBUCKSCOFFEE, EXCELSO COFFEE dan NGOPI DOELOE DI KOTABANDUNG”1.3 PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, maka masalahpokok yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :1.Bagaimana kesadaran konsumen akan keberadaan merek-merekcoffee shop ?2.Bagaimana asosiasi merek coffee shop yang tertanam di benakkonsumen ?3.Bagaimana persepsi konsumen tentang kualitas setiap merek coffeeshop ?4.Bagaimana loyalitas konsumen terhadap merek coffee shop ?5.Coffee shop merek apa yang memiliki ekuitas terkuat ?1.4 TUJUAN PENELITIANBerdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, makatujuan dari penelitian ini adalah :1.Menganalisis brand awareness untuk mengetahui sejauh manakonsumen menyadari akan keberadaan merek-merek coffee shop.7

2.Menganalisis brand association untuk mengetahui bagaimanaasosiasi merek coffee shop yang tertanam di benak konsumen.3.Menganalisis brand perceived untuk mengetahui bagaimana presepsikonsumen tentang kualitas setiap merek coffee shop.4.Menganalisis brand loyalty untuk mengetahui bagaimana loyalitaskonsumen terhadap merek coffee shop5.Mengetahui merek coffee shop yang mempunyai ekuitas terkuat.1.5 KEGUNAAN PENELITIAN1.Kegunaan Teoritis : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadimasukan bagi pengembangan ilmu khususnya mengenai ekuitasmerek serta peran merek dalam persaingan bisnis.2.Kegunaan Praktis : Penelitian ini dapat memberikan informasi bagipara pemilik coffee shop agar perusahaan dapat mengetahui apakahmereknya benar-benar telah tertanam di benak konsumennya atautidak.1.6 SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIRBab pertama Pendahuluan yang terdiri dari Gambaran Umum ObjekPenelitian, Latar Belakang Penelitian, Perumusan Masalah, TujuanPenelitian, Kegunaan Penelitian, serat Sistematika Penulisan TugasAkhir.8

Bab kedua Tinjauan Pustaka Dan Lingkup Penelitian yang terdiridari Tinjauan Pustaka Penelitian, Kerangka Pemikiran, serta RuangLingkup Penelitian.Bab ketiga Metode Penelitian meliputi Jenis Penelitian, VariabelOperasional, Tahapan Penelitian, Populasi dan Sampel, PengumpulanData, Uji Validitas dan Realiabilitas, serta Teknik Analisis Data.Bab keempat hasil Penelitian dan Pembahasan. Mendeskripsikanhasil dari penelitian.Bab kelima Kesimpulan dan Saran. Menuliskan kesimpulan secarakeseluruhan dri hasil yang diteliti serta memberikan saran bagi objekyang diteliti9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN2.1 TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN2.1.1 MEREK (Brand)Sejumlah bukti sejarah mengungkapkan bahwa merek dalam bentuk tandaidentitas (identity marks) telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, yatupada jaman mesir kuno, terbukti dengan adanya tulisan dan gambar didinding-dinding kuburan yang menunjukan ternak pada jaman itu telah diberimerek atau tanda sejak tahun 2000 SM. Kata “brand” dalam bahasa inggrisberasal dari kata “brandr” dalam bahasa old nurse, yang berarti “to burn”,mengacu pada pengidentifikasian ternak. (Tjiptono, 2011). Pada waktu itupemilik hewan ternak menggunakan “cap” khusus untuk menandai ternakmiliknya dan membedakannya dari ternak lain. Melalui “cap” tersebut,konsumen lebih mudah mengidentifikasi ternak yang berkualitas dari peternakyang yang bereputasi bagus.Menurut American Marketing Association, definisi merek adalah nama,istilah, tanda,symbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yangdihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan olehpesaing (Rangkuti, 2009).Menurut kotler (2008:258), pengertian merek adalah sebagai berikut: “Abrand is a name, term, sign, symbol or services of one seller of groups of10

sellers and differentiate them from those of competitors”. Jadi merekmembedakan penjual, produsen,atau produk dari penjual, produsen atau yanglain. Merek dapat berupa nama, merek dagang, penjual diberi hak ekslusifuntuk menggunakan mereknya selama-lamanya. Jadi merek bebeda dariaktiva lain seperti paten dan hak cipta yang mempunyai batas waktu.Menurut UU Merek No 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1(hukumonline.com23 September 2011) menyebutkan merek adalah “tanda berupa gambar, nama,kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsurunsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatanperdagangan atau jasa”.Dalam menentukan suatu kebijakan merek, perusahaan memerlukanstrategi merek (Rangkuti, 2009:10). Strategi merek ada lima pilihan antaralain:A. Merek Baru (New Brand)Yaitu menggunakan merek baru untuk kategori produk baru. Strategiini paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan.B. Perluasan Lini (Line Extension)Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yangsudah dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasiseperti rasa baru, warna, ukuran kemasan, pada suatu kategori produkdengan menggunakan merek yang sama.C. Perluasan Merek (Brand Extention)Yaitu menggunakan merek yang sudah ada untuk produk baru, ataustrategi menjadikan semua produk memiliki merek yang sama.D. Multi Merek (Multi Brand)11

Yaitu menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalampendekatan ini produknya sama, tetapi mereknya berbeda sehingga sebuahperusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama.E. Merek Bersama (Co-Brand)Yaitu dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satutawaran. Tiap sponsor merek mengharapkan bahwa merek lain akanmemperkuat prefensi merek atau minat beli.2.1.2 EKUITAS MEREK (Brand Equity)Terdapat banyak makna dalam konsep ekuitas merek (brand equity),dalam prespektif financial, ekuitas merek sebagai net present value (NPV)dari aliran kas masa datang yang dihasilkan oleh suatu merek. Dengan katalain ekuitas merek dihitung berdasarkan nilai inkremental diatas nilai yangdiperoleh produk tanpa merek (Tjiptono, 2011).David A.Aaker mendefinisikan ekuitas merek sebagai serangkaian asetdan kewajiban merek yang terkait dengan nama dan simbol sebuah merek,yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatuproduk atau jasa kepada perusahaan maupun kepada pelanggan perusahaan.Jika nama dan simbol suatu merek diubah, baik sebagian atau semua asetdan kewajiban merek tersebut, maka pengaruh yang dihasilkan dapatmengakibatkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan.David A.Aaker menuliskan bahwa ekuitas merek dapat dikelompokan kedalam lima kategori (Rangkuti, 2009), yaitu :A. Kesadaran Merek (brand awareness)Adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali ataumengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian bagian darikategori merek tertentu.12

B. Asosiasi Merek (brand association)Adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkaitdengan ingatannya mengenai suatu merek.C. Persepsi Kualitas (perceived quality)Adalah presepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas dankeunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksudyang diharapkannya.D. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)Adalah kesetiaan yang diberikan pelanggan kepada suatu merek.E. Aset-aset merek lainnya (other proprietary brand asset)Aset-aset lain yang meliputi hak paten, trade mark, akses terhadappasar, akses terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dll.Persepsi KualitasKesadaran MerekAsosiasi MerekBrand Equity(Nama dan simbol)Loyalitas MerekAset Hak Milik Merek YanglainMemberikan nilai kepada perusahaan denganmenguatkan:Efisiensi dan efektivitas programpemasaranLoyalitas merekHarga/ labaPerluasan merekPeningkatan perdaganganKeuntungan kompetitifMemberikan nilai kepadapelanggan denganmenguatkan:Interpretasi/ prosesinformasiRasa percaya diri dalampendirianPencapaian kepuasandari pelangganGambar 2.1Konsep Ekuitas MerekSumber : Rangkuti, 200913

2.1.2.1 KESADARAN MEREK (Brand Awareness)Kesadaran akan sebuah merek menggambarkan keberadaan merek dalampikiran konsumen, juga menunjukan kesanggupan seorang calon pembeliuntuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek yang dapat menjadipenentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kuncidalam ekuitas merek. Kesadaran merek merupakan elemen ekuitas yangsangat penting bagi perusahaan karena kesadaran merek dapat berpengaruhsecara langsung terhadap ekuitas merek.Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari kesadaran merek. Tingkatberikutnya adalah mengingat kembali suatu merek berdasarkan padakemampuan seseorang untuk menyebut suatu merek tanpa alat bantu. Tahapselanjutnya adalah apabila suatu merek disebutkan pertama kali dalammengingat suatu produk atau jasa, pada tahap ini suatu merek tersebut telahberada dalam pikiran paling utama, atau dengan kata lain merek tersebutmenjadi merek yang paling diingat di dalam pikiran seseorang.Menurut David A.Aaker kesadaran merek adalah kesanggupan seorangcalon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merekmerupakan bagian dari kategori merek tertentu. Terdapat empat tingkatankesadaran berbeda (Rangkuti. 2009) yaitu14

Top Of MindBrand RecallBrand RecognitionUnware Of BrandGambar 2.2Piramida Kesadaran MerekSumber : Rangkuti, 2009A. Top Of MindAdalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen ataupertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merektersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalambenak konsumenB. Brand RecallYaitu pengingatan kembali merek secara spontan tanpa adanyabantuan (unaided recall)C. Brand RecognitionAdalah tingkat minimal dari kesadaran merek dimana pengenalansuatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewatbantuan (aided recall).D. Unware Of Brand15

Adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merekdimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek walaupunsudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan2.1.2.2 ASOSIASI MEREK (Brand Association)Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorangyang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Menurut David AAaker asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan secara langsungmaupun tidak langsung dengan ingatan konusmen terhadap suatu merek(Rangkuti, 2009).Menurut Tjiptono (2011) Asosiasi merek adalah segala sesuatu yangterakait dengan memori terhadap sebuah merek. Asosiasi merek berkaitanerat dengan brand image, yang didefinisikan sebagai serangkaian asosiasimerek dengan makna tertentu. Ditambahkan oleh Susanto (2004 : 133) hal –hal lain dalam asosiasi merek adalah asosiasi yang menunjukan fakta bahwaproduk dapat digunakan untuk mengekspresikan gaya hidup, kelas social,dan peran professional atau yang mengekspresikan asosiasi-asosiasi yangmemerlukan aplikasi produk dan tipe-tipe orang yang menggunakan produktersebut, toko yang menjual produk atau wiraniaganya.Menurut David A Aaker asosiasi – as

Coffee yaitu Single Origin Kopi Luwak, Kalosi Toraja, Kopi Lanang Toraja, Sumatra Mandheling, Java Estate, Jamaican Blue Mountain, . seorang pakar di bidang pemasaran yang berkata , “Ngopi kini bukan lagi sekedar untuk menghilangkan kantuk, tapi sebagai bagian . menciptakan sesuatu yang berbeda dengan kedai kopi lain yang sejenis.

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.

BAB 1 Akuntansi Keuangan & Standar Akuntansi Keuangan 1 BAB 2 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas 11 BAB 3 Pengawasan Terhadap Kas 25 BAB 4 P i u t a n g 33 BAB 5 Wesel dan Promes 47 BAB 6 Persediaan Barang Dagang 53 BAB 7 Penilaian Persediaan Berdasarkan Selain Harga Pokok 71 BAB 8 Amortisasi Aktiva Tak Berwujud 81 . Modul Akuntansi Keuangan 1 Dy Ilham Satria 1 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN .