NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL QUR’AN

3y ago
320 Views
165 Downloads
3.04 MB
132 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

NILAI – NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL – QUR’ANSURAT AL – BAQARAH AYAT 261 - 267SKRIPSIDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikandalam Ilmu Pendidikan Agama IslamOleh :FIRLY MAULANA SANINIM: 093111047FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2016

ii

iii

iv

v

ABSTRAKJudulPenyusunNIM: Nilai – Nilai Pendidikan Karakter Dalam Al –Qur’an Surat Al – Baqarah Ayat 261 - 267: Firly Maulana Sani: 093111047Skripsi ini membahas tentang studi analisis mengenai nilai – nilai pendidikan karakter dalamAl – Qur’an Surat Al – Baqarah ayat 261 – 267. Penelitian nilai-nilai pendidikan karakter yangdikaji pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah dari ayat 261 hingga 267, menunjukkan beberapa nilainilai pendidikan yang diantaranya adalah berinfaq dengan tulus, tidak menyakiti hati penerimabaik menyakiti dengan ucapan ataupun perbuatan, mengucapkan ucapan yang baik lebih utamadaripada bersedekah yang disertai dengan menyakiti perasaan hati penerima, mengajak danmemberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik dan umat Islam yang beriman agartidak membatalkan dan menghapus pahala infaq dengan menyebut-nyebut pemberian untuktujuan pamer atau menyakiti hati si penerima, memberikan sedekah dan infak dengan hasilterbaik dari apa yang kita usahakan baik dari hasil kerja usaha, pertanian, perikanan, perkebunan,pertanian dan hasil bumi lainnya yang telah Allah anugrahkan kepada kita, dan mengingatkanbagaimana meruginya siapa yang mempunyai harta tapi tidak menafkahkannya sesuai dengantuntunan agama. Ada beberapa nilai pendidikan karakter pada kajian dalam skripsi ini, yaitu :karakter terkait dengan Tuhan Yang Maha Esa, karakter terkait dengan diri sendiri, karakterterkait dengan sesama manusia, karakter terkait dengan lingkungan.Permasalahan tersebut dibahas dengan melalui studi analisis data dengan menggunakanmetode penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data atau bahanbahan yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahannya, yang diambil darisumber-sumber kepustakaan, dan menggunakan menggunakan metode tafsir analitik (tahlili)yaitu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an dari seluruhaspeknya.Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartabendanya di jalan Allah dengan ikhlas akan memperoleh pahala yang berlipat ganda, tumbuh danberkembang di sisi Allah seperti tumbuhnya tanaman dari satu biji atau benih yang menghasilkan700 buah, sedangkan yang bersedekah diiringi dengan menyebut-nyebut pemberian danmenyakiti perasaan penerima, tidak mendapat pahala apapun seperti tanah di atas batu yang licinakan lenyap ditimpa hujan lebat. Sedangkan pendidikan karakter yang terdapat dalam Q.S AlBaqarah ayat 261-267, diantaranya yaitu religius ,peduli sosial dan bersahabat / komunikatif.vi

TRANSLITERASI ARAB-LATINPenulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKBMenteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor:0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja secara konsisten supayasesuai teks Arabnya. ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ﻩ ء ي abtṡJḥKhdżrzSsyṣḍBacaan Madd:Bacaan Diftong:ā a panjang اَ ْو auī i panjangْ اَي aiū u panjangviiṭẓʽgfqklmnwhʼy

KATA PENGANTAR بسم هللا الر حمن الر حيم Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktuyang telah direncanakan.Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita NabiMuhammad SAW berserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuanganbeliau menegakkan agama Allah di muka bumi ini.Penyusunan skripsi adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanaPendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas IslamNegeri Walisongo.Karya ini tidak mungkin terselesaikan tanpa campur tangan pihak – pihak tertentu, baikbersifat moral maupun materi. Oleh karena itu, dengan setulus hati penulis ingin mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga terwujudnya skripsi ini.Adapun ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada :1.Dr. H. Raharjo, M. Ed. St selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UniversitasIslam Negeri Walisongo Semarang.2.Drs. H. Mustopa, M.Ag dan Hj. Nur Asiyah, S.Ag., M.S.I selaku Ketua dan SekretarisJurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas IslamNegeri Walisongo Semarang.3.Dr. H. Muslih, M.A. dan Ridwan, M. Ag yang telah membimbing dan mengarahkan penulisdalam penyusunan dan penulisan skripsi.4.Ahmad Muthohar, M.Ag selaku Wali studi yang telah memberikan bimbingan dan arahanselama masa studi5.Bapak dan Ibu Dosen, pegawai dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.6.Ayahanda Nurudin Hudi, B.E dan Ibunda Titi Budi Nurani, S.Pd. Kn yang telah berkorban,memberikan dukungan moral dan materi sehingga penyusun bisa menyelesaikan studi.7.Istriku tercinta Alviah Anindyawati, S.Pd.I dan putri kami yang cantik dan menggemaskanAlya Raline Mutiara Sani yang telah memberikan dukungan moral dan semangat untukmenyelesaikan studi dan skripsi8.Adik saya Nanda Firdaus Adninda yang memberikan dukungan semangat dan semoga lulustepat waktuviii

9.Bapak Jarwoto dan Ibu Sunarni, bapak ibu mertua yang juga telah mendorong semangatuntuk menyelesaikan studiPenulis merasa tidak mampu memberikan balasan apapun atas semua bantuan yang telahdiberikan, akan tetapi penulis yakin bahwa balasan dari Allah lebih berharga dari apapun.Semarang, 30 Maret 2016PenyusunFirly Maulana SaniNIM. 093111047ix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iPERNYATAAN KEASLIAN.iiPENGESAHAN.iiiNOTA PEMBIMBING.ivABSTRAK . viTRANSLITERASI ARAB-LATIN viiiKATA PENGANTAR.ixDAFTAR ISI . xiBAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.1B. Rumusan Masalah.6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.6D. Kajian Pustaka.7E. Metode Penelitian.10BAB II : PENDIDIKAN KARAKTERA. Pengertian Pendidikan Karakter. 14B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter. 19C. Strategi Pendidikan Karakter. 26D. Faktor-faktor Terbentuknya Karakter. . 29E. Pendidikan Karakter Berbasis Agama 36F. Ruang Lingkup Karakter Pendidikan . . 47BAB III : DESKRIPSI SURAT AL-BAQARAHAYAT 261-267A. Teks dan Terjemahan Surat Al-BaqarahAyat 261-267 .B. Mufradat.C. Asbabbunnuzul.D. Munasabah.E. Kandungan dan Isi Surat Al-Baqarah Ayat261-267 .5256596165BAB IV : ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKANKARAKTER DALAM AL-QUR’AN SURAT ALBAQARAH AYAT 261-267A. Karakter Terkait Tuhan Yang Maha Esa. 101B. Karakter Terkait dengan Diri Sendiri 110C. Karakter Terkait dengan Sesama Manusia. 114D. Karakter Peduli Sosial. 122E. Hukum Syara’ Sedekah 125BAB V : PENUTUPA. Kesimpulan.B. Saran.C. Penutup.DAFTAR PUSTAKADAFTAR RIWAYAT HIDUPx129131132

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHPendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus.Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam halintelektual belaka tetapi juga harus diberi bekal dalam hal spiritual dan segimoralnya. Seharusnya pendidikan karakter harus diberikan seiring denganperkembangan intelektual peserta didik, yang dalam hal ini harus dimulai sejakdini khususnya di lembaga pendidikan. Pendidikan karakter di sekolah dapatdimulai dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan bagi muriddengan diiringi pemberian pembelajaran seperti keagamaan dan kewarganegaraansehingga dapat membentuk individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, memilikidan mengembangkan cita-cita luhur, mencintai dan menghormati orang lain, sertaadil dalam segala hal. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yangberhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,budaya dan adat istiadat.Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa dikemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk sejak sekarang akan sangatmenentukan karakter bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak akan terbentukdengan baik, jika dalam proses tumbuh kembang mereka mendapatkan cukup1

ruang untuk mengekspresikan diri secara leluasa. Namun, proses pembinaan danpendidikan karakter harus menjadi usaha sadar dan terencana karena karaktertidak dapat dibentuk dengan mudah dan dalam waktu singkat. Hanya melaluipengalaman mencoba dan mengalami, akan dapat menguatkan jiwa, menjelaskanvisi, menginspirasikan ambisi dan mencapai sukses.1Dalam kehidupan bangsa yang penduduknya besar dan sarat masalahsungguh sangat diperlukan usaha membangun karakter yang utama. Jika dalamkehidupan saat ini masih terdapat masalah, maka akar masalahnya terletak padakarakter manusia. Sebagian masyarakat, bergaya hidup hedonis dan ajimumpung,manakala ditelusuri secara mendalam maka sumber penyakitnya terletak padamentalitas atau karakter manusia. Manusia yang gampang tergoda harta, inginhidup mewah dan sukses yang ditempuh dengan cara cepat dan menggunakancara-cara yang tidak wajar. Di sinilah pentingnya benteng akhlak, moral,kepribadian, atau karakter. Apapun godaan atau tantangan yang menghadang jikakarakter manusia kuat dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur agama, makaInsya Allah tidak akan menjatuhkan diri pada perilaku-perilaku yang melampauibatas.Untuk lebih memperkuatpelaksanaanpendidikan karaktertelahteridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuanpendidikan nasional, yaitu : (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi,(4) Disiplin, (5)Kerja Keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin tahu, (10)1Sri Narwanti, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Familia, 2011), hlm.73.2

Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13)Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) PeduliLingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab. Meskipun telahterdapat 18 nilai pembentuk karakter bangsa, namun satuan pendidikan dapatmenentukan prioritas pengembangannya dengan cara melanjutkan nilai prakondisiyang diperkuat dengan beberapa nilai yang diprioritaskan dari 18 nilai di atas.2Umat Islam Indonesia menduduki mayoritas dalam jumlah penduduk,berarti mayoritas penduduk negeri ini semestinya dapat menyerap danmewujudkan akhlak yang mulia, sehingga terbangun pula karakter bangsa yangutama berdasarkan ajaran dan ketentuan agama Islam. Kini dunia berada dalamkehidupan yang sarat pertaruhan bahkan pertarungan. Hal-hal baik berbarengandengan hal-hal buruk secara terbuka. Hal yang haq berlomba dengan yang bathildi segala ranah kehidupan. Banyak hal yang pantas harus bersaing dengan hal-halyang tidak pantas. Kadang hal baik, benar, dan pantas harus berbaur dengan yangburuk, batil, dan tidak pantas. Kebaikan dan kemungkaran seolah sedangmemperebutkan hegemoni dengan filosofi dan logikanya sendiri-sendiri. Dalamsituasi kehidupan yang seperti ini terjadi kegalauan nilai dalam kehidupan,termasuk dalam kehidupan moral atau perilaku manusia atau masyarakat.Kegalauan nilai itu terjadi karena semakin banyak wilayah abu-abu dalamkehidupan, bahkan yang abu-abu itu sengaja dikacaukan oleh sistem demi2Daryanto Suryati Darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah,(Yogyakarta : Penerbit Gava Media, 2013 ), hlm. 473

melanggengkan kepentingan, sehingga semakin membingungkan manusia dalammenyikapinya.3Kemajuan yang spektakuler dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,pemikiran, dan hal-hal yang bersifat fisik, harus dibayar mahal dengankemerosotan atau krisis terhadap pengetahuan, pemahaman dan pengamalanakhlak yang baik seseuai ajaran Islam. Francois Fukuyama menyebut gejalapenyakit manusia modern sebagai social description, kekacauan sosial dalambanyak hal penting. Manusia semakin pintar, tetapi juga memintari orang,sehingga kepintarannya dipakai untuk merusak kehidupan, merusak alam,merusak kelangsungan hidupnya sendiri. Manusia modern menjadi angkuhdengan dirinya sendiri, yang kemudian terjebak pada lingkaran setan kebuntuanhidup bagaikan musafir yang tidak tahu arah perjalanan. Alvin Toffler menyebutgejala kehilangan arah itu dengan future shock, kejutan masa depan akibatmengalami tekanan perubahan yang luar biasa dahsyat, sehingga kehilangan arahdalam perjalanan hidupnya.4Sebagai manusia, kita hidup bermasyarakat dan saling tolong menolongsatu sama lain kepada yang membutuhkan. Menolong bisa berupa tenaga danharta. Dalam membantu berupa harta, untuk umat Islam biasa disebut sedekahatau infak. Akan tetapi pengetahuan dan pemahaman sebagian besar umat Islamtentang hakikat sedekah atau infak masih kurang.Ternyata berharap balasan darisesama manusia masih ada.3Haedar Nashir , Pendidikan Karakter Berbasis Agama& Budaya, (Yogyakarta : MultiPresindo, 2013), hlm. 244Haedar Nashir , Pendidikan Karakter Berbasis Agama& Budaya), hlm. 25-264

Saling membantu atau bersedekah memang baik untuk membantukelangsungan hidup masyarakat terutama kaum yang tidak mampu. Akan tetapi,jika bersedekah masih berharap balasan pada manusia, inilah yang menjadikanmasalah umat Islam dalam pemahaman Al-Qur’an dan hadits sesuai ajaranRasulullah SAW. Masalah pemahaman yang kurang tentang bersedekah sejakmasa pendidikan kecil, atau memang karena silau akan harta, sehingga balasanyang dijanjikan Allah di akhirat diabaikan, atau memang tidak mengetahui samasekali hakikat balasan sedekah dari Allah SWT. Apakah mereka tidakmendapatkan pendidikan karakter tentang keikhlasan, kerelaan dan religius, ataubelum mengetahui tentang balasan keikhlasan dari Allah SWT ? Oleh karena itu,diperlukan upaya untuk menjelaskan hakikat balasan memberi atau sedekahsebagai salah satu ajaran Islam kepada peserta didik pada khusunya sebagaipembekalan dalam menghadapi realita di masa sekarang dan masa depan merekaserta untuk masyarakat atau umat Islam pada umumnya melalui pemahaman darikitab tuntunan umat Islam yakni Al-Qur’an dalam surat al-Baqarah ayat 261-267dan penjelasan dari hadits Rasulullah Muhammad SAW.B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian pada latar belakang tersebut maka penulis akankemukakan rumusan masalah yaitu :1.Apa kandungan Q.S. al-Baqarah ayat 261-267?2.Nilai – nilai pendidikan karakter apa yang terdapat dalam Q.S. al-Baqarah261-267?5

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai adalahsebagai berikut :1.Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kandungan Q.S. al-Baqarahayat 261-2672.Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang nilai-nilaipendidikankarakter apa yang terdapat dalam Q.S. al-Baqarah ayat 261-267.Sedangkan manfaat yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :1.Untuk menambah pengetahuan dan bertambahnya keyakinan terhadapbalasan yang akan Allah berikan kepada mereka yang mengharap balasanhanya kepada Allah semata.2.Menjadi sumbangan pemikiran kepada mereka yang membutuhkannya.3.Menambah wawasan penulis tentang pendidikan dalam Q.S. al Baqarah ayat261-267 yang bisa dijadikan salah satu bahan ajar nilai pendidikan karakter.D. KAJIAN PUSTAKAPenelitian naskah tidak hanya dilakukan oleh penyusun seperti hal yangakan dikaji. Penelitian naskah yang cenderung menggunakan metode deskriptifsering menggunakan sumber buku, laporan, makalah, artikel sebagai sumberprimer atau sekunder. Pengkajian atau analisa sebuah novel maupun buku sudahpernah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa sebelumnya. Ada yang mengkajitentang nilai-nilai dalam sebuah novel, mengkaji tentang biografi seorang tokohterkenal, nilai pendidikan, kajian tafsir dan lain sebagainya.6

Beberapa buah karya yang telah membahas mengenai pendidikan karakterantara lain sebagai berikut :1.M. Sofyan al-Nashr dalam skripsinya Pendidikan karakter berbasis kearifanlokal telaah pemikiran KH. Abdurrahman Wahid menunjukkan bahwapenanaman nilai-nilai moral khas Indonesia dapat dilakukan melaluipendidikan, maka kearifan lokal (tradisi dan ajaran agama Islam) harusdijadikan ruh dalam proses pendidikan tersebut. Dan representasi daripendidikan karakter berbasis kearifan lokal terdapat dalam pesantren (yangoleh Gus Dur dikatakan sebagai subkultur kehidupan masyarakat), sebuahmodel pendidikan yang dianggap kolot,jadul dan ketinggalan zaman. Akantetapi, nilai-nilai hidup yang berkarakter khas Indonesia masih tetap terjaga dipesantren.52.Junardi dalam skripsinya Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Surat AshShaff Ayat 2-3, menunjukkan bahwa: Surat Ash-Shaff ayat 2-3 dalampenjelasannya adalah mengenai konsistensi dan keterpaduan antara perkataandan perbuatan seseorang,jujur, berani berjuang, bertanggungjawab sertamenghindari sifat munafik yang mana sifat munafik tersebut termasuk sifatyang tercela dan sangat berbahaya kepada pribadi pelakunya,dan bahkanberdampak buruk kepada orang lain. Pendidikan karakter di sini padahakikatnya ingin membentuk individu menjadi seorang pribadi bermoral dantanggungjawabnya, dalam relasinya dengan orang lain dan dunianya di dalam5M.Sofyan al-Nashr, Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal, Skripsi(Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010 )7

komunitas pendidikan. Komunitas pendidikan ini bisa memiliki cakupanlokal, nasional, maupun internasional (antar negara). Dengan demikian,pendidikan karakter senantiasa mengarahkan diri pada pembentukan individubermoral, jauh dan waspada dari sifat-sifat kemunafikan dan sifat tercela,cakap mengambil keputusan yang tampil dalam perilakunya, sekaligusmampu berperan aktif dalam membangun kehidupan bersama. Singkatnya,bagaimana membentuk individu yang menghargai kearifan nilai-nilai lokal,budaya dan adat istiadat sekaligus menjadi warga negara dalam masyarakatglobal dengan berbagai macam nilai yang menyertainya.6Berbeda dari peneliti sebelumnya, penelitian nilai-nilai pendidikan karakteryang dikaji pada Al-Qur’an surat al-Baqarah dari ayat 261 hingga 267,menunjukkan beberapa nilai-nilai pendidikan yang diantaranya adalah berinfaqdengan tulus, tidak menyakiti hati penerima baik menyakiti dengan ucapanataupun perbuatan, mengucapkan ucapan yang baik lebih utama daripadabersedekah yang disertai dengan menyakiti perasaan hati penerima, mengajak danmemberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik dan umat Islamyang beriman agar tidak membatalkan dan menghapus pahala infaq denganmenyebut-nyebut pemberian untuk tujuan pamer atau menyakiti hati si penerima,memberikan sedekah dan infak dengan hasil terbaik dari apa yang kita usahakanbaik dari hasil kerja usaha, pertanian, perikanan, perkebunan, pertanian dan hasilbumi lainnya yang telah Allah anugrahkan kepada kita, dan mengingatkan6Junardi, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Surat Ash-Shaff Ayat 2-3, Skripsi,(S

NILAI – NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL – QUR’AN SURAT AL – BAQARAH AYAT 261 - 267 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : FIRLY MAULANA SANI NIM: 093111047 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

Related Documents:

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB Paningkat Siburian Abstrak Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan.

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI . DIMAS ADITYA NUGROHO NIM:201410430311114. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . Analisis Penanaman Karakter Kedisiplinan Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SDN .

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

Sangat urgen adanya upaya pengembangan pendidikan karakter pada siswa, menyangkut pula media yang digunakan dalam proses pembelajaran. . untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam media pembelajaran. Kata kunci : integrasi, implementasi, karakter, flip book maker, teknologi pembelajaran. A. PENDAHULUAN .

Accounting terminology Financial statement preparation Financial statement relationships 1, 2 Classifying balance sheet 1, 2 Analysis accounts CHAPTER 5 THE ACCOUNTING CYCLE: REPORTING FINANCIAL RESULTS Topic Skills Learning Balancing the accounting equation 1, 2 OVERVIEW OF BRIEF EXERCISES, EXERCISES, PROBLEMS AND CRITICAL THINKING CASES Objectives Analysis Analysis Analysis, communication .