BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman Siswa 1. Pengertian Pemahaman

2y ago
87 Views
4 Downloads
554.44 KB
28 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Axel Lin
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORIA. Pemahaman Siswa1. Pengertian PemahamanSecara bahasa peningkatan adalah proses, cara, ).Sedangkanpemahaman adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkankefahaman terhadap suatu hal, yang dimaksud adalah meningkatkankefahaman siswa terhadap suatu materi atau topik.10Pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapatmenjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yangdibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telahdicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasuslain.11Berbicara mengenai peningkatan pemahaman, Bloom telahmerumuskannya didalam sebuah teori pendidikan yaitu TaksonomiBloom yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan kedalam bentukdomain/ ranah/ kawasan, yaitu:1210Depdikbus, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pusaka, 1989), hlm 51.Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1995), hlm 24.12Ibid, hlm 26.1113

14a. Cognitive Domain/ Ranah KognitifBerisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, sepertipengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek, yaitu:131) Aspek pengetahuan, mencakup ingatan hal-hal yang pernahdipelajari dan disimpan dalam ingatan.2) Aspek pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkapmakna dari bahan yang dipelajari.3) Aspek penerapan, mencakup kemampuan untuk menerapkansuatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/ problemyang konkrit dan baru.4) Aspek analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatukesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhanatau organisasinya dapat difahami dengan baik.5) Aspek sintesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatukesatuan atau pola baru.6) Aspek evaluasi, mencakup kemampuan untuk membentuksuatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersamadengan tanggung jawab pendapat itu, yang berdasarkan criteriatertentu.13Ibid, hlm 26.

15b. Affektive Domain/ Ranah AfektifBerisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan danemosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara menyesuaikan diri.Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek, yaitu:141) Aspek penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatuperangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsanganitu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan olehguru.2) Aspek partisipasi, mencakup kerelaan umtuk memperhatikansecara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.3) Aspek penilaian/ penentuan sikap, mencakup kemampuanuntuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawadiri sesuai dengan penilaian itu.4) Aspek organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuksuatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalamkehidupan.5) Aspek pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan untukmenghayati nilai-nilai kehidupansedemikian rupa, sehinggamenjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangannyata dan jelas dalam mengukur kehidupannya sendiri.14Ibid, hlm 27.

16c. Psychomotoric Domain/ Ranah psikomotorikBerisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek berenang,danmengoperasikan mesin.Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek, yaitu:151) Aspek persepsi, mencakup kemampuan untuk mengadakandiskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas padamasing-masing rangsasngan.2) Aspek kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkandirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan ataurangkaian gerakan.3) Aspek gerakan terbimbing, mencakup kemampuan untukmelakukan suaturangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contohyang diberikan (imitasi).4) Aspek gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan untukmelakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karenasudah dilatih secukupnya, tanpa memperlihatkan lagi contohyang diberikan.5) Aspek gerakan kompleks, mencakup kemampuan untukmelaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapakomponen, dengan lancar, tepat dan efisien.15Ibid, hlm 28.

176) Aspek penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan untukmengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerikdengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu arahketerampilan yang telah mencapai kemahiran.7) Aspek kreatifitas, mencakup kemampuan untuk melahirkananeka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasarprakarsa dan inisiatif sendiri.162. Indikator anmengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yangdimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisamenangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkandengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatuyang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkapmakna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsepdari pelajaran tersebut.171617Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abdi, 2004), hlm 272-279.Ibid, hlm 286.

18Tabel 1.12: Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif. 18Kategori proses kognitifContoh(Memahami)Contoh, menguraikan dengan kata-kata2.1Mengartikansendiri dalam pidatoContoh, memberikan contoh macam-2.2Memberikan contohmacam gaya lukisan artisticContoh, mengamati atau2.3Mengklasifikasimenggambarkan kasus kekacauanmentalContoh, menulis kesimpulanpendek2.4Menyimpulkandari kejadian yang ditayangkan videoContoh, mengambil kesimpulan dasar-2.5Mendugadasar contoh dari pembelajaran bahasaasingContoh, membandingkan peristiwa-2.6Membandingkanperistiwa sejarah dengan situasisekarangContoh, menjelaskan penyebab2.7Menjelaskanperistiwa penting di prancis abad ke 1818Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm117.

193. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PemahamanPencapaian terhadap Tujuan Intruksional Khusus (TIK) merupakantolak ukur awal dari keberhasilan suatu pembelajaran. Secaraprocedural, siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar ketika merekadapat mencapai tuuan pembelajaran yang ditentukan, baik melalui testes yang diberikan guru secara langsung dengan Tanya jawab ataumelalui tes sumatif dan tes formatif yang dilakukan olh lembagapendiikan dengan baik. Kategori baik ini dilihat dengan lyangmelatarbelakangi keberhasilan belajar siswa.19Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaliguskeberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi kemampuan pendidikanadalah sebagai berikut:20a. TujuanTujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sarana yang akandicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akanmempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh gurusekaligus mempengaruhi kegiatan belajar siswa . dalam hal initujuan yang dimaksud adalah pembuatan. Tujuan IntruksionalKhusus (TIK) oleh gurur yang berpedoman pada pada TujuanIntruksional Umum. Penulisan Tujuan Intruksional Khusus (TIK)1920Ibid, hlm 288.Ibid, hlm 289.

20ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, denganalasan:211) Membatasi tugas dan menghilangkan kekaburan dan kesulitandi dalam pembelajaran.2) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaianyang tepat dalam menetapkan kualitas dan efektifitaspengalaman belajar siswa.3) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimaluntuk keberhasilan belajar.b. GuruGuru adalah tenaga pendidikan yang memberikan sejumlahilmu pengetahuan pada peserta didik di sekolah. Guru adalahorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Di dalamsatu kelas peserta didik satu berbeda dengan lainnya. Untuk itusetiap individu berbeda tingkat keberhasilan belajarnya.22Dalam keadaan yang demikian itu seorang guru dituntutuntuk memberikan suatu pendekatan atau belajar yang jaran yang diharapkan.2122Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1991), hlm 96.Ibid, hlm 97.tujuan

21c. Peserta didikPeserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang kesekolah untuk belajar bersama guru dan teman sabayanya.Mereka memiliki latar belakang yang berbeda, bakat, minat danpotensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pastiterdiri dari peserta didik yang bervariasi karakteristik dankepribadiannya. 23Hal ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materiatas tingkat pemahaman setiap peserta didik. Dengan demikiandapat diketahui bahwa peserta didik adalh unsur manusiawiyang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasilbelajar atas pemahaman peserta didik.d. Kegiatan PengajaranKegiatan Pengajaran adalah proses terjadinya informasiantara guru dengan peserta didik dalam kegiatan belajarmengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada prosespembelajaran yang diciptakan guru dan sangat dipengaruhi mponen-komponen tersebut meliputi: pemilihan ar,pengajaran guru, sarana prasarana pendukung. Kesemuanya ituakan sangat membentuk kualitas belajar siswa. Dimana hal-hal23Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1996), hlm 126.

22tersebut jika dipilih dan digunakan secara tepat, maka akanmenciptakan suasana belajar yang PAKEMI (PembelajaranAktif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Inovatif).24e. Suasana evaluasiKeadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin jugaberpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik padamateri (soal) ujian yang sedang mereka kerjakan. Hal itu terkaitdenga konsentrasi dan kenyamanan siswa. Mempengaruhibagaimana siswa memahami soal berarti pula mempengaruhijawaban yang diberikan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi,maka tingkat keberhasilan proses belajar mengajar akan tinggipula.25f.Bahan dan alat evaluasiBahan dan alat evaluasi adalah salah satu komponen yangterdapat dalam kurikulum yang digunakan untuk mengukurpemahaman siswa. Alat evaluasi memiliki cara-cara dalammenyajikan bahan evaluasi, misalnya dengan memberikan butirsoal bentuk benar salah (true-false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan (matching) , melengkapi (completation),dan essay. Dalam penggunaannya, guru tidak harus memilih2425Ibid, hlm 127.Ibid, hlm 128.

23satu alat evaluasi tetapi bisa menggunakan lebih dari satu alatevaluasi.26Penguasaan secara penuh (pemahaman) siswa tergantungpada bahan evaluasi atau soal yang diberikan guru kepadasiswa. Jika siswa telah mampu mengerjakan atau bahanevaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan pahamterhadap materi yang diberikan.4. Cara Untuk Meningkatkan Pemahaman SiswaSetelah diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhipemahaman maka diketahui pula kalau pemahaman dapat dirubah.Pemahaman sebagai salah satu keampuan manusia yang bersifatfleksibel, sehingga pasti ad acara untuk meningkatkannya. Berdasarkanketerangan para ahli, dapat diketahi bahwa cara tersebut merupakansegala upaya perbaikan terhadap keterlaksanaan factor diatas yangbelum berjalan secara maksimal.Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan dalamupaya meningkatan pemahaman siswa: 27a. Memperbaiki proses pengajaranLangkah ini merupakan langkah awal dalam meningkatkanproses pemahaman siswa dalam belajar. Proses pengajaran tersebutmelipiti: memperbaiki tujuan pembelajaran, bahan (materi),pembelajaran strategi, metode, dan media yang tepat serta2627Ibid, hlm 130.Ibid, hlm 139.

24pengadaan evaluasi belajar. Yang mana evaluasi ini bertujuanuntuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswaterhadap materi yang diberikan. Tes ini bisa berupa tes formatif, tessubsubmatif dan sumatif.b. Adanya kegiatan bimbingan belajarKeiatan bimbingan belajar merupakan bantuan yang diberikankepada individu tertentu agar mencapai taraf perkembangan dankebahagiaan secara optimal. Adapun tujuan dari kegiatanbimbingan belajar adalah:281) Mencarikan cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagisiswa.2) Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan bukupelajaran.3) Memberikan informasi dan memilih bidang studi sesuai denganbakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik ataukesehatannya.4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulanganatau ujian.5) Menunjukkan cara-cara mengatasi kesulitan belajar.c. Menumbuhkan waktu belajarBerdasarkan perumusan Jhon Aharoil (1963) dalamobservasinya mengatakan bahwa bakat untuk suatu bidang studi28Abu Ahmadi dan WidodoSupriono, Pikologi Belajar (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), hlm 105.

25tertentu ditentukan oleh tingkat belajar siswa menurut waktu yangdisediakan pada tingkat tertentu.29Ini megandung arti bahwa waktu yang tepat untukmempelajari suatu hal akan memudahkan sesorang dalam mengertihal tersebut dengan cepat cepatdan tepat.d. Pengadaan umpan balik (feedback) dalam belajarUmpan balik merupakan respon terhadap akibat pebuatandari tindakan kita dalam belajar. Oleh karena itu, dapat dikatakanbahwa guru harus sering mengadakan umpan balik sebagaipemahaman belajar. Hal ini dapat diberikan kepastian kepada siswaterhadap hal-hal yang masih dibingungkan terkait materi yangdibahas dalam pembelajaran. Juga dapat dijadikan tolak ukur guruatau kekurangan-kekurangan dalam penyampaian materi. Yangpaling penting adalah dengan adanya umpan balik, jika esalahannya.30e. Motivasi BelajarMenurut Mc. Donald, motivation is a energy change withinthe person characterized by affective arousal and anticipatory goalreactions. Motivasi adalah perubahan energy dalam diri (pribadi)seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi2930Mustaqim dan Abdul Wahid, Psilkologi Pendidikan, (Jakarta: Rinek Cipta, 2003), hlm 13.Ibid, hlm 117.

26untuk mencapai tujuan.31 “perubahan energy dalam diri seseorangitu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karenaseseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainyadengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.32Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagaikeseluruhan daya penggerak didalam diri siswa dapat yangmenimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan darikegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajarsehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapattercapai.33f. Pengajaran perbaikan (Remedial Teaching)Remedial Teaching adalahupaya perbaikan terhadappembelajaran yang tujuannya belum tercapai secara maksimal.Pembelajaran remidi ini dilakukan oleh guru terhadap yangmendapatkan nilai kurang memuaskan sehingga setelah dilakukanpengulangan tersebut siswa dapat meningkatkan hasil belajar lebihbaik.31Oemar Hamalik, Proses Belajar Menajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm 115.Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm 114.33Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), hlm 94.32

27Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatansebagai brikut:341) Mengulang pokok bahasan seluruhnya2) Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai3) Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal secarabersama-sama4) Memberikan tugas khususg. Keterampilan mengadakan variasiKeterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaranadalah suatu kegiatan dalam proses interaksi belajar mengajar yangmenyenangkan. Ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa padastrategi pembelajaran yang monoton. Sehingga dalam situasibelajar mengajar siswa senantiasa aktif dan berfokus pada materipelajaran yang disampaikan.35B. Mata Pelajaran Fiqih1. Pengertian Mata Pelajaran fiqihMata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari PendidikanAgama Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, a-carapelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata carapelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan3435Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm 25.M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm 87.

28ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan,qurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.36Sedangkan kata fiqih itu sendiripun memiliki arti, Fiqih menurutbahasa “tahu atau faham, atau pemahaman yang mendalam yangmembutuhkan pengarahan potensi akal. Abdul Wahhab Khallafberpendapat bahwa fiqih adalah “hukum-hukum syara’ yang bersifatpraktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci”. 37Sedangkan menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha),fiqih merupakan ilmu pengetahuan yang membicarakan ataumembahas tentang hukum-hukum islam yang bersumber pada AlQu’an, as-Sunnah dan dalil-dalil terperinci.38Ibnu Al-Qoyyim mengatakan bahwa fiqih lebih khusus daripadafaham, yakni pemahaman mendalam terhadap berbagai isyarat AlQur’an, secara tekstual maupun kontekstual. Tentu saja, secara logika,pemahaman akan diperoleh apabila sumber ajaran yang dimaksudkanbersifat tekstual maupun kotekstual. Hasil dari pemahaman terhadapteks-teks ajaran islam disusun secara sistematis agar mudah diamalkan.Oleh karena itu, ilmu fiqih merupakan ilmu yang mempelajari ajaranislam yang disebut dengan syariat yang besifat amaliah (praktis) yangdiperoleh dari dalil-dalil yang sistematis.3936A. Syafi’I Karim, Fiqih Ushul Fiqih, (Bandung: Pustaka, 2006), hlm 11.Totok Jumantoro dan Samsul Munir, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),hlm 64.38Murni Djamal , Methodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI,1986), hlm 2.39Beni Ahmad Saebani dan Januri, Fiqih Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm 13.37

29Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Fiqih adalahilmu yang menjelaskan tentang hukum syari’ah, yang berhubungandengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan ataupunperbuatan. Pembelajaran Fiqih adalah sebuah proses belajar untukmembekali siswa agar dapat mengetahui dam memahami pokok-pokokhokum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil aqliatau naqli.402. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Fiqiha. Fungsi Pembelajaran FiqihMata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah berfungsimengarahkan dan mengantarkan peserta didik agar sanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehinggamenjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat islam secaraKaaffah (sempurna). 41b. Tujuan Pembelajaran FiqihTujuan dari fiqih adalah menerapkan aturan-aturan atauhukum-hukum dalam kehidupan. Sedangkan tujuan dari penerapanaturan-aturan itu untuk mendidik manusia agar memiliki sikap dankarakter taqwa dan menciptakan kemaslahatan bagi manusia. Kata“taqwa” adalah kata yang memiliki makna luas yang mencakup40Ibid, hlm 13.Ahmad Rofi’i, Pembelajaran Fiqih, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam DepartemenAgama RI, 2009), hlm 6.41

30semua karakter dan sikap yang baik. Dengan demikian fiqih dapatdigunakan untuk membentuk karakter.42Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untukmembekali peserta didik agar dapat:43a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hokum islam secaraterperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli,melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hokum islamdengan benar.b. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaa hukum Islambaik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalahuntukdijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan social.c. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan huku islam denganbaik dan benar sebagai perwujudan dari ktaatan dalammenjalankan ajaran agama islam baik dalam hubungan manusiadengan Allah SWT dengan diri manusia itu sendiri.3. Ruang lingkup dan Karakteristik Mata Pelajaran Fiqiha. Ruang lingkup Mata Pelajaran FiqihRuang lingkum mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyahmeliputi:4442Ibid, hlm 7.Permenag RI No.02 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PendidikanAgama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat PendidikanMadrasah, 2008), hlm 34.44Permenag RI No.02 Tahun 2008, Standar K

Keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin juga berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik pada materi (soal) ujian yang sedang mereka kerjakan. Hal itu terkait denga konsentrasi dan kenyamanan siswa. Mempengaruhi bagaimana siswa memahami soal berarti pula mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa.

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.