PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTAN - BMKG

3y ago
308 Views
126 Downloads
2.50 MB
206 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rafael Ruffin
Transcription

PRAKTEKMETEOROLOGI KELAUTAN

PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTANDrs. Soerjadi WirjohamidjojoSugarin, S. Si

Soerjadi WirjohamidjojoPraktek Meteorologi Kelautan / Soerjadi Wirjohamidjojo dan Sugarin, SSi Jakarta : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2008.192 hlm; 21 cmISBN : 978-979-1241-15-11. Cuaca.I. Judul.II. Sugarin551.6Penulis:Soerjadi WirjohamidjojoSugarin, SSiKontributor :Prof. Dr. Mezak A. RatagPenerbitBadan Meteorologi dan GeofisikaJl. Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta, Indonesia 10720Telp. ( 6221) 4246321; Faks. ( 6221) 4246703:(C) Badan meteorologi dan Geofisika, 2008

Motto :bila memberi sesuatuberikan sesuatu yang bermanfaatagar mereka yang menerimanyadapat memanfaatkandanmerasakan manfaatnya

KATA PENGANTARBuku yang diberi judul PRAKTIK METEOROLOGIKELAUTAN ini berisi uraian tentang informasi cuaca dalam kaitannyadengan kegiatan kelautan. Buku ini disajikan kepada masyarakatmeteorologi dan masyarakat kelautan khususnya dan masyarakat lainpada umumnya dengan maksud untuk memberi tambahan pengetahuantentang meteorologi yang diperlukan dalam kegiatan kelautan.Mengingat bahwa kegiatan kelautan terus meningkat, makaaturan-aturan yang berkaitan dengan meteorologi kelautan juga terusmenerus disesuaikan. Oleh karena itu, contoh-contoh mengenaiberbagai hal yang diambil dari aturan-aturan atau rujukan yang pada saatitu berlaku mungkin tidak lagi sama dengan aturan-aturan yang diubahsetelah buku ini diterbitkan.Uraian dalam buku ini dimaksudkan sebagai pengetahuantentang apa dan bagaimana informasi cuaca dimanfaatkan dalamkegiatan kelautan. Isi buku disusun dalam enam bab dengan sistematikasebagai berikut:Bab IBab IIBab IIIBab IVBab VBab VIPendahuluanKegiatan KelautanSistem Cuaca LautSistem Informasi Cuaca LautPenyajian Informasi Cuaca LautDampak Dan Kegunaan Cuaca Dalam Kegiatan KelautanBab I, sebagai pembukaan, memuat uraian secara umum tentangsensitivitas kelautan terhadap cuaca dan penggunaan informasi cuacadalam kelautan, khususnya yang berkaitan dengan keselamatankelautan.i

Dalam kelautan informasi meteorologi termasuk salah satu dariberbagai macam informasi kelautan. Semua informasi tersebut dibuatdengan maksud untuk membantu peningkatan efisiensi dan keselamatandi laut. Uraian mengenai berbagai macam informasi kelautan tersebutdimuat dalam Bab II.Dalam Bab III diuraikan tentang cuaca laut, yakni cuaca yangdiperlukan dan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan kelautan.Uraian tentang cuaca kelautan tersebut penulis pandang perlu mengingatbahwa setiap orang atau setiap kegiatan mempunyai tanggap dankepekaan berbeda kepada cuaca. Bagaimana proses penyediaaninformasi cuaca dalam kelautan tersebut dibahas dalam Bab IV.Informasi cuaca kelautan tidak hanya digunakan oleh kalanganterbatas, melainkan oleh masyarakat banyak dan bahkan dalam lingkupinternasional. Oleh karena itu, penyajiannya perlu diatur dalam waktudan dengan format tertentu yang ditetapkan. Penjelasan tentangpenyajian dan penyampaian informasi cuaca tersebut dimuat dalam BabV.Pada dasarnya informasi cuaca dalam kelautan adalah untukmeningkatkan keselamatan dan meningkatkan efisiensi kegiatankelautan. Beberapa contoh dampak cuaca yang membahayakan danteknik penerapan cuaca untuk memperoleh peningkatan efisiensikelautan diuraikan dalam Bab VI.Karena informasi kelautan, termasuk informasi cuaca laut,digunakan oleh masyarakat kelautan secara luas, baik dalam lingkupnasional maupun internasional, maka dalam informasi tersebut banyakdigunakan istilah asing dan istilah-istilah yang khusus atau kata sandidalam bahasa asing. Dalam hal tersebut penulis mencobaii

menerjemahkan istilah-istilah tersebut ke dalam istilah bahasa Indonesiadengan merujuk kepada istilah-istilah meteorologi yang telahdibakukan. Selanjutnya, untuk istilah dalam bahasa Indonesia yangdipandang masih asing, istilah asingnya ditulis dalam kurungdibelakangnya dengan huruf yang dicetak miring. Selain itu, jugabanyak digunakan kata-kata singkatan dan kata sandi sesuai denganyang ditetapkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WorldMeteorological Organization WMO). Kesemuanya itu menunjukkankekhususan dari informasi cuaca dalam kegiatan kelautan yang berbedadengan yang diperlukan dalam bidang lain. Namun demikian karenainformasi cuaca kelautan juga diperlukan bagi masyarakat lain, misalnyapara nelayan, para wisata, eksplorasi, maka informasi cuaca perludisajikan dalam bentuk sederhana yang mudah dipahami.Selain itu pada lampiran disajikan pula daftar kata akronim yangbanyak digunakan dalam kaitannya dengan meteorologi kelautan.Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan;oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, koreksi, danmasukan guna penyempurnaan di kemudian hari.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala BadanMeteorologi dan Geofisika ( Ibu Ir. Sri Woro Budiarti Harjono MSc )yang telah merestui penulisan buku ini. Ucapan terima kasih juga penulissampaikan kepada Kepala Pusat Penelitian dan PengembanganMeteorologi dan Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (Prof. DR.Mezak A. Ratag) yang telah memberikan koreksi, fasilitas, dan lain-lainsehingga penyusunan buku dapat dilakukan dengan tepat waktu.Akhirnya penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasihkepada semua pihak yang telah memberikan bantuan data, bahan, daniii

lain-lain sehingga penyusunan buku ini dapat terselesaikan sampaipenerbitannya.Wassalamu'alaikum Wr. Wb.Jakarta, Juli 2008Penulisiv

Daftar GambarGambar 1.1Gambar 1.2Gambar 2.1Gambar 2.2Gambar 2.3Gambar bar3.133.143.153.163.173.183.193.20Gambar 3.21Bagan sistematika pembidangan meteorologi danklimatologi.Kawasan pantaiKegiatan bongkar muat di pelabuhan laut.Kegiatan nelayan/perikanan di laut dangkal.Kapal dan bangunan panggung (platform)pengeboran minyak lepas pantai.Pengamatan cuaca laut di Bouy yangditempatkan tetap.Stasiun pengamatan cuaca di kapal laut.Sebaran suhu muka laut.Peta isobar permukaan.Palung tekanan rendahPerenggan.Vektor angin termalAwan badaiguntur.Bagan badai guntur massa udaraAwan badai guntur termal.Awan badai guntur orografi.Bagan tingkat pertumbuhan sel badai guntur (a)muda, (b) dewasa, (c) tua.Badai guntur pada tingkat dewasa.Awan puting beliung.Belalai air.Bagan siklon.Gelombang timuran di laut Karibia.Daerah sumber dan arah gerak siklon tropis.Foto siklon tropis dari satelit cuaca.Refraksi sepanjang pantai rata yang konturkedalamannya sejajar.Refraksi sepanjang pantai rata yang konturkedalamannya berbentuk 7073748485

Gambar 3.22 Refraksi sepanjang pantai rata yang konturkedalamannya berbentuk palung.Gambar 3.23 Refraksi sepanjang pantai yang tidak teratur.Gambar 3.24 Gelombang pecah.Gambar 3.25 Daerah jangkauan angin pembentuk gelombangGambar 3.26 Bagan peredaran air pada permukaan laut.Gambar 3.27 Variasi angin mengikut kedalaman.Gambar 3.28 Bagan arah angin dalam bulan Januari.Gambar 3.29 Bagan arah angin dalam bulan Juli.Gambar 3.30 Posisi PPAT paling utara.Gambar 3.31 Posisi PPAT paling selatan.Gambar 4.1Gambar 4.2Gambar 4.3Gambar 5.1Gambar 5.2Gambar 6.1Gambar 6.2Stasiun Meteorologi Maritim : 10Stasiun Pengamatan PasangsurutBAKOSURTANALDaerah dan Negara penanggungjawabpenyediaan Ikhtisar Klimatologi Cuaca Laut.Daerah cakupan satelit penyiaran SistemKeselamatan dan Marabahaya Laut GlobalDaerah tanggungjawab penyedia buletin cuacalaut daerah laut dalam.Peta sebaran suhu muka laut.Daerah yang rawan polusi laut dari 6138162165

Daftar TabelTabelPengamatan unsur cuaca yang diwajibkan (x) bagistasiun kapal bergerak.3.2 Skala Beaufort dan kecepatan angin.3.3 Angin geostrofik dan isobar3.4 Angin landaian.3.4a Angin landaian (lanjutan)3.5 Rata-rata keseringan hari badai guntur pertahun dibeberapa tempat di Indoensia.3.6 Data kematian karena siklon tilah angin dan kondisi laut dalam gawar.vii32404344456272123

DAFTAR ISIivviiviiiPENGANTARDAFTAR GAMBARDAFTAR TABELDAFTAR ISIBAB 1 PENDAHULUAN1.1. Bidang Ilmu1.2. Kelautan1.2.1. Wilayah Laut1.2.2. Kapal Laut1.2.3. Bandar Laut1.2.4. Alur Pelayaran1.3. Keselamatan Pelayaran12567888BAB 2 KEGIATAN KELAUTAN2.1. Kegiatan Pelabuhanan2.2. Kegiatan Pelayaran2.3. Kegiatan Nelayan / Perikanan2.4. Kegiatan Eksplorasi2.5. Kegiatan SAR (Search And Rescue)2.6. Kegiatan Penelitian11121415161717BAB 3 SISTEM CUACA LAUT3.1. Interaksi Atmosfer - Laut3.1.1. Perbedaan Rapat Massa3.1.2. Perbedaan Sifat Optik3.1.3. Perbedaan Sifat Tekanan3.1.4. Perbedaan Kapasitas Bahang (HeatCapacity)3.2. Pertukaran dan Perpindahan Sifat3.2.1. Pertukaran dan Perpindahan Momentum3.2.2. Pertukaran Dan Perpindahan Energi3.3. Pengamatan Cuaca Laut1919202122viii2425252627

3.3.1. Stasiun Pengamatan Cuaca Laut3.3.2. Unsur Cuaca Laut3.3.3. Fenomena Cuaca Laut3.4. Sistem Cuaca Laut Kawasan Indonesia3.4.1. Monsun di Sekitar Indonesia3.4.2. Monsun di Indonesia3.4.3. Pasat3.4.4. Pias Pumpun Antartropis (PPAT)2731509394103104111BAB 4 SISTEM INFORMASI CUACA LAUT4.1. Stasiun Meteorologi Kelautan (Maritim)4.2. Informasi Cuaca Laut4.2.1. Penyediaan Informasi4.2.2. Macam Informasi4.2.3. Format Dan Isi Informasi4.2.4. Informasi Klimatologi Cuaca Laut117117118119120120125BAB 5 PELAYANAN INFORMASI CUACA LAUT5.1. Koordinasi Internasional5.2. Pelayanan Informasi Cuaca Untuk KegiatanKelautan di Laut Dalam5.2.1. Umum5.2.2. Pelayanan5.3. Pelayanan Informasi Cuaca Untuk Kegiatan DiPantai Dan Di Lepas Pantai5.3.1. Umum5.3.2. Pelayanan129130BAB 6 DAMPAK DAN KEGUNAAN CUACA DALAMKEGIATAN KELAUTAN6.1. Dalam Kegiatan Ke Pelabuhanan6.2. Dalam Kegiatan Pelayaran6.2.1. Informasi klimatologi6.2.2. Pemilihan alur pelayaran6.3. Dalam Kegiatan Nelayan155155157157157158161ix134134143144144145

6.4. Dalam Kegiatan Eksplorasi6.5. Dalam Kegiatan Industri Maritim6.6. Dalam Kegiatan Penanggulangan Polusi Laut163164164167DAFTAR RUJUKANLAMPIRAN :LAMPIRAN I. NAMA-NAMA SIKLONTROPIK171LAMPIRAN I I . C O N T O H P E T A Y A N GDISAJIKAN OLEH STASIUN METEOROLOGIMARITIM TANJUNG PRIOK188LAMPIRAN III. DAFTAR AKRONIM188195BIODATA PENULISx

BAB 1PENDAHULUANBanyak pendapat bahwa cuaca sudah dikenal sejak adanyamanusia. Pada saat itu sikap manusia kepada cuaca hanya bersifatmenerima dan menyerah karena cuaca dipandang sebagai sesuatukekuatan yang ajaib. Dari cerita prasejarah orang sudah mengenalmusim. Di India misalnya, G. C. Asnani dalam bukunya TropicalMeteorology, mengemukakan bahwa menurut buku The Rig Veda ofIndia, lebih dari 3000 tahun SM telah dikenal musim dan monsun.Kemudian dikemukakan oleh Kautiliya dari India bahwa pada abad ke-4sebelum Masehi telah disebutkan pentingnya pemerhatian curah hujan.Namun demikian, cerita tentang cuaca yang sudah banyak ditemukantersebut tidak didukung dengan data yang dihasilkan dari pengukuran.Pengamatan dan pengukuran cuaca baru dapat dimulai dari abad ke-17sesudah alat-alat ukur mulai ditemukan, misalnya termometer yangditemukan oleh Galileo pada tahun 1600, penakar hujan yang ditemukanoleh Casteli, murid Galileo pada tahun 1639, barometer pengukurtekanan udara yang ditemukan oleh Torricelli, juga murid Galileo, padatahun 1644.Di Indonesia sebenarnya kepedulian tentang cuaca juga sudahlama dipunyai bangsa Indonesia seperti yang dilakukan oleh SusuhunanPakubuwono VII, yang pada tahun 1855 membuat pembagian pranotomongso ( penetapan musim), meskipun pada dasarnya penetapan musimtersebut banyak didasarkan oleh peristiwa astronomi, fenologi tanaman1

PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTANdan perilaku binatang. Menurut catatan Nugroho Notosusanto yangditulis dalam buku Sejarah Nasional (Depdikbud 1980) "raja-raja danpara sultan di Jawa zaman dahulu dalam menjalankan pemerintahanselalu erat berhubungan dengan pejabat-pejabat kerajaan, meskipunaudiensi tidak dilakukan setiap hari. Kebiasaan raja melakukan audiensiatau sidang kerajaan dilakukan pada masa-masa tertentu, misalnya padapermulaan musim hujan atau masa peralihan, meskipun ada juga sidangsidang kecil yang dilakukan pada setiap hari Sabtu". Para nelayan jugasudah memperhatikan cuaca; mereka berangkat ke laut pagi-pagi ketikaangin darat masih bertiup dan kembali ke darat pada sore hari ketikaangin laut masih kencang. Data cuaca di Indonesia sudah ada sejak lamameskipun tidak dihasilkan dari pengamatan yang secara terus-menerusdari tempat yang tetap. Dalam buku Observation Made at SecondaryStations Vol. I Dr. W. Van Bemmelen menuliskan bahwa data cuaca diJakarta seperti pengamatan suhu dan tekanan atmosfer sudah ada padatahun 1758, yang pengamatannya dilakukan oleh para nahkoda kapalyang sedang berlabuh di Jakarta tahun 1758 (Januari). Selanjutnyaperhitungan hari hujan di Jakarta tahun 1778, pengamatan badai di LautBanda, pengamatan cuaca laut oleh Vessels Gouverments MarineJakarta pada 2 April 1778.1.1. BIDANG ILMUSebagai bidang ilmu, meteorologi sudah lama dikenal. Ribuantahun sebelum Masehi cerita-cerita tentang cuaca dan pemanfaatancuaca telah ditemukan sehingga dikenal iklim sejarah, yaitu ilmu cuacayang didasarkan atas cerita-cerita dan atau tanda-tanda zaman lampau.Dalam Glossary of Meteorology yang diterbitkan oleh AmericanMeteorological Society, Ralph E. Huschke menyebutkan bahwa2

BAB 1 - PENDAHULUANmeteorologi kelautan adalah bagian dari meteorologi yang membahastentang cuaca di kawasan laut dan sekitarnya termasuk pantai dandaratan di laut, yang diperlukan bagi kegiatan kelautan pada umumnyadan khususnya kegiatan pelayaran.Meteorologi Kelautan (Maritim) termasuk cabang MeteorologiTerapan. Seperti yang disebutkan dalam buku MeteorologicalVocabulary yang diterbitkan Organisasi Meteorologi Dunia (OMD World Meteorological Organization, WMO), Meteorologi sebagaibidang ilmu dibagi menjadi Meteorologi Teori, Meteorologi Terapan,Meteorologi Gabungan, dan Meteorologi Praktik.Bidang meteorologi lain yang termasuk dalam MeteorologiTerapan adalah Meteorologi Sinoptik, Meteorologi Penerbangan,Meteorologi Pertanian, Hidrometeorologi, dan Meteorologi Kesehatan.Meteorologi Praktik membahas tentangPengamatan, Analisis,Prakiraan, dan Pelayanan Meteorologi. Namun demikian dari definisidan pembidangan seperti yang telah diuraikan kiranya tidak mudahdipisahkan antara meteorologi terapan dan meteorologi praktik.Pembahasan dalam meteorologi terapan memerlukan pula penjelasantentang hal-hal yang termasuk dalam meteorologi praktik.Sebagai bagian dari meteorologi praktik, PengamatanMeteorologi membahas tentang sistem pengamatan untuk memperolehdata yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan informasiselanjutnya. Analisis Meteorologi membahas tentang tata cara untukmengetahui sifat dan menginterpretasi perilaku unsur meteorologi, danPrakiraan Meteorologi membahas tentang perkembangan cuaca danpenaksiran cuaca di waktu kemudian. Selanjutnya PelayananMeteorologi membahas tentang informasi dan penyajian informasimeteorologi kepada pengguna.3

PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTANGambar 1.1. Bagan sistematika pembidangan meteorologi danklimatologi.Informasi meteorologi pada dasarnya dibagi dalam tiga macam,yakni informasi cuaca waktu lampau, informasi cuaca yang sedangberlangsung, dan informasi cuaca yang akan terjadi pada waktukemudian. Informasi-informasi tersebut mempunyai andil banyakdalam hal, utamanya dalam bidang keselamatan, efesiensi, danefektifitas. Namun demikian, karena setiap kegiatan mempunyai4

BAB 1 - PENDAHULUANtanggap kepada cuaca berbeda-beda, maka macam informasi yangdiperlukan juga berbeda. Oleh karena itu Pelayanan Meteorologi jugaberbeda untuk setiap kegiatan, baik materi maupun cara penyajiannya,sesuai dengan macam kegiatannya. Berbagai macam pelayananmeteorologi antara lain pelayanan meteorologi kepada masyarakatpenerbangan, pelayanan meteorologi kepada masyarakat kelautan,pelayanan meteorologi kepada masyarakat pertanian, pelayananmeteorologi kepada masyarakat umum.Dengan menggunakan pengertian-pengertian dasar tersebutdalam buku ini dibahas tentang informasi cuaca yang diperlukan dalamkegiatan kelautan. Kegiatan kelautan sangat peka terhadap cuaca. Selaindiperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi kegiatankelautan, cuaca berpotensi memberikan dampak kepada berbagai halyang berkaitan dengan kegiatan kelautan. Informasi cuaca mempunyaiandil besar dalam pembuatan rencana dan operasi kegiatan kelautan.Namun demikian, dalam pelayanan meteorologi kelautan seringmengalami kesulitan karena kegiatan kelautan banyak macamnya danmasing-masing mempunyai sensitivitas kepada cuaca dan iklim yangberbeda-beda. Oleh karena itu, pelayanan meteorologi dalam kelautanmemerlukan tata cara tertentu.1.2. KELAUTANMasalah laut menyangkut banyak hal, tetapi dalam buku ini yangdimaksud dengan kelautan adalah perihal laut dan kegiatan di laut yangberkaitan dengan cuaca. Hal-hal yang berkaitan dengan masalahmeteorologi kelautan yang dibahas adalah wilayah laut, kapal laut,Bandar laut atau pelabuhan, alur pelayaran, dan masalah keselamatan dilaut.5

PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTAN1.2.1. Wilayah LautDalam kaitannya dengan cuaca dan pelayanan informasi cuaca,wilayah laut meliputi kawasan pantai, laut dangkal, dan laut dalam ataulautan atau samudera. Namun demikian batas-batas yang nyata darimasing-masing kawasan tersebut tidak dapat ditunjukkan dengan jelas.Secara geografis, pantai adalah daerah pita atau lajur tanah yangmembatasi antara daratan dan laut dan menjadi tempat pertemuandaratan dan laut. Batas ke laut adalah jarak terjauh tepi laut pada pasangrendah, dan batas ke darat adalah jarak ke darat tertinggi yang masihterkena ombak laut.Gambar 1.2. Kawasan pantai.Dalam kaitannya dengan cuaca laut digunakan istilah "lautdangkal" dan "laut dalam". Pembagian tersebut didasarkan nilai-nilai6

BAB 1 - PENDAHULUANklimatologi yang dicirikan dengan sifat gelombang laut di atasnya. Lautdalam adalah laut dengan kedalaman yang secara statistik lebih besardari ¼ panjang gelombang. Laut dangkal adalah laut dengan kedalamanyang secara statistik lebih kecil dari 1/25 panjang gelombang.Penjelasan rinci tentang laut dangkal dan laut dalam yang berkaitandengan gelombang laut tersebut termuat dalam Bab III.1.2.2. Kapal LautKapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun,yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin, atau ditunda,termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawahpermukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidakberpindah-pindah. (UU No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran).Umumnya kapal laut dirancang sesuai dengan penggunaannya sertadisesuaikan dengan wilayah laut tempat dioperasikannya kapal yangbersangkutan. Kapal-kapal yang dioperasikan di kawasan laut dalamdibuat lebih besar dan kuat serta dilengkapi dengan peralatan yangcukup, termasuk peralatan komunikasi dan alat pemantau cuaca;sedangkan kapal-kapal yang dioperasikan di laut dangkal lebih kecildengan peralatan yang lebih sederhana. Dalam penyajian informasicuaca, jenis kapal termasuk salah satu pertimbangan dalam penetapannilai-nilai cuaca yang perlu diinformasikan. Misalnya untuk informasibagi kapal di laut dalam, gelombang yang tingginya 2 meter tidakpenting karena gelombang setinggi itu dampaknya tidak terasakan bagikapal di laut dalam yang berukuran besar; tetapi bagi kapal-kapal di lautdangkal dan kegiatan pantai gelombang laut setinggi 2 meter sudah dapatdirasakan dampaknya. Oleh karena itu, penyediaan informasi cuacaberbeda, demikian pula cara penyampaiannya juga berbeda bagi kapaldan kegiatan lain di laut dalam dan di laut dangkal.7

PRAKTEK METEOROLOGI KELAUTAN1.2.3. Bandar LautBandar Laut atau Pelabuhan adalah tempat yang terdiri daridaratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagaitempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakansebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, danatau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatanpelayaran dan kegiatan

Gambar 2.2 Kegiatan nelayan/perikanan di laut dangkal. 15 Gambar 2.3 Kapal dan bangunan panggung (platform) pengeboran minyak lepas pantai. 17 Gambar 3.1 Pengamatan cuaca laut di Bouy yang ditempatkan tetap. 27 Gambar 3.2 Stasiun pengamatan cuaca di kapal laut. 28 Gambar 3.3 Sebaran suhu muka laut. 36 Gambar 3.4 Peta isobar permukaan. 37

Related Documents:

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI JUWATA TARAKAN Jln. Mulawarman Tarakan 77111 Kalimantan Utara Telp.(0551) 21629, 3801941 Fax. (0551) 51606 Email : stamet.tarakan@bmkg.go.id, BMKG II. DATA PENGAMATAN CURAH HUJAN DI STASIUN METEOROLOGI TARAKAN P

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika bmkg keputusan kepala badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika nomor: kep.145/kb/ix/2013 tentang pelimpahan sebagian wewenang pengelolaan barang milik negara kepada kepala satuan kerja oj lingkungan badan meteorologi

Meteorologi dan Sains Atmosfer yang dibiayai oleh ITB, BMG (sekarang BMKG), Depdiknas, RUT, Bank Dunia, dan lain-lain. Pada dasarnya buku ini dapat dimanfaatkan untuk umum, namun lebih khusus sebagai buku referensi operasional penelitian dan pengembangan bid

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Nasional Penangg

badan meteorologi klimatologi dan geofisika stasiun meteorologi kelas i i gusti ngurah rai bmkg penginderaan jauh maret dan angin timuran berkurangnya hujan di bu-lan april remote sensing dan pemanfaatannya pada satelit cuaca foto : google meteodrome, maret 2019 berkur

meteorologi dan klimatologi. Kepada Reviewer dan Penulis kami mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan usaha kita dalam menyediakan buku-buku referensi bidang meteorologi dan klimatologi ini dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Tentu saja buku ini masih memerlukan penyempurnaan

Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, hamper setiap hari di bulan Januari 2018 terjadi hujan dengan intensitas yang lebih sering dibanding dengan bulan Desember 2017. Suhu udara rata-rata bulan Januari 2018 di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar Hal ini senada dengan k

runout inspection according to DIN 3960/62 or AGMA 2000 (or other standards), the exact measurement and determination of the APEX point of herringbone gears, with a comprehensive evaluation software package, en-sures a final quality certification. KAPP NILES Callenberger Str. 52 96450 Coburg, Germany Phone: 49 9561 866-0 Fax: 49 9561 866-1003 E-Mail: info@kapp-niles.com Internet: www.kapp .