BAHAN AJAR PONDASI 2 - Undiknas

3y ago
131 Views
12 Downloads
1.11 MB
67 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Joao Adcock
Transcription

BAHAN AJAR PONDASIDaftar Isi:BAB 1. PendahuluanBAB 2. Penyelidikan Tanah dan Daya Dukung Tanah2.1.Penyelidikan Tanah di Lapangan2.2.Penyelidikan Tanah di Laboratorium2.3Perhitungan Daya Dukung Tanah2.4.Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung TanahBAB 3. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)BAB 4. Pondasi Dalam (Deep Foundation)4.1.Umum4.2.Daya dukung pondasi4.3.Penurunan pondasiBAB 5. Dinding Penahan Tanah5.1.Tekanan Tanah Lateral5.2.Gravity Retaining WallBAB 6. Penutup

BAB I. PENDAHULUANPondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang berada paling bawahyang berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan di atasnya ke tanah dasar dibawahnya. Pondasi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :1.Pondasi dangkal, yaitu jika kedalaman pondasi kurang atau sama denganlebar pondasi (D B).2.Pondasi dalam, yaitu jika kedalaman pondasi dari muka tanah lebih darilima kali lebar pondasi (D 5B).BDGambar 1.1 Pondasi dangkalPondasi dangkal biasanya digunakan untuk bangunan yang beratnya relatif tidakbesar yang biasanya disebut pondasi langsung (spread footing) yaitu denganmemperlebar bagian bawah dari kolom atau dinding bangunan, sehingga bebanbangunan disebarkan (spread) menjadi desakan yang lebih kecil daripada dayadukung tanah yang diizinkan. Dirumuskan menjadi:A PσA luas pondasiP beban bangunan

σ tegangan izin tanahPondasi dangkal menurut bentuk konstruksinya dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:1. Pondasi menerus (continous footing)2. Pondasi telapak (individual footing)3. Pondasi kaki gabungan (combined footing)4. Pondasi pelat (mat footing/raft footing)Gambar 1.2 Pondasi menerusGambar 1.3 Pondasi telapakGambar 1.4 Pondasi kaki gabunganGambar 1.5 Pondasi pelatPondasi dalam adalah pondasi yang biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meterdibawah permukaan tanah. Pondasi dalam digunakan untuk mentransfer beban bangunanke lapisan tanah yang lebih dalam sehingga mencapai lapisan tanah yang mampumendukung beban struktur yang ada di atasnya.Pondasi dalam jenisnya antara lain:1. Pondasi sumuran.

Pondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan diantara pondasi dangkaldan pondasi tiang. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurangbaik dan lapisan tanah kerasnya tidak terlalu dalam, diantara kedalaman 3 – 5meter. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinandalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masingkolom berbeda bebannya.Gambar 1.5 Pondasi sumuran2. Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang digunakan apabila tanah yang berada dibawah dasarbangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untukmemikul berat bangunan atau tanah yang daya dukungnya mencukupi untukmemikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisanyang sangat dalam dari permukaan tanah yaitu lebih dari 8 meter. Fungsi daripondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban dari konstruksi diatasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurusdalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapatmenahan gaya-gaya horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering digunakanpada konstruksi dermaga yang terjadi tekanan kesamping dari kapal dan perahu.Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yangdipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.

Gambar 1.5 Pondasi tiang pancang3. Pondasi bore pilePondasi bored pile fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya yaitu sepertipondasi tiang pancang. Perbedaannya adalah pada cara pengerjaanya, yaitu boredpile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran betonGambar 1.6 Pondasi bore pileBAB II. PENYELIDIKAN TANAH DAN DAYA DUKUNG TANAH

Tujuan dari penyelidikan tanah adalah untuk mengetahui letak atau posisilapisan tanah yang memenuhi syarat daya dukung yang diperlukan sehinggabangunan dapat berdiri dengan stabil dan tidak terjadi penurunan yang terlalubesar. Penyelidikan tanah meliputi penyelidikan lapangan (lokasi pembangunan)dan penyelidikan laboratorium.2.1Penyelidikan Tanah di LapanganPenyelidikan lapangan yang sering dilakukan adalah:1. Pemboran (drilling)Pemboran sangat penting dalam penyelidikan tanah karena denganmembor dapat diketahui lapisan – lapisan tanah yang berada di bawahlokasi tempat berdirinya bangunan. Melalui pemboran ini juga diperolehcontoh tanah pada setiap lapisan yang selanjutnya akan diuji dilaboratorium.2. Pengambilan contoh tanah (soil sampling)Pengambilan contoh tanah dilakukan untuk selanjutnya dilakukanpengujian di laboratorium. Ada dua macam contoh tanah untuk dilakukanpengujian di laboratoriuma.Contoh tanah yang tidak terganggu (undisturb sample), yaitu contohtanah yang mempuyai sifat-sifat aslinya sesuai dengan kondisi tanahdi tempat pengambilan contoh tanah. Sifat aslinya meliputi kondisistruktur tanah, kepadatan tanah, kadar air dan kondisi ikatan kimianya.Contoh tanah yang tidak terganggu sangat penting untuk melakukanpengujian kekuatan butir tanah yang berhubungan dengan sudut gesertanah dan nilai kohesi antar butiran tanah, nilai kompresibilitas danpermeabilitas.b.Contoh tanah yang terganggu (disturb sample), yaitu contoh tanahyang diambil tanpa harus mempertahankan sifat-sifat aslinya. Contohtanah terganggu biasanya digunakan untuk analisis ukuran butiran,batas-batas Atterberg (meliputi batas cair dan indeks plastisitas),klasifikasi tanah serta uji pemadatan.

3. Pengujian penetrasi (penetration test) dilakukan untuk mengetahui dayadukung tanah secara langsung dilapangan. Pengujian penetrasi inidilakukan dengan dua metode yaitu:a.Metode pegujian statis,Metode pengujian statis umumnya dilakukan dengan alat sondir(Dutch Static Penetrometer) yaitu berupa konus pada ujung alat sondiryang ditekan masuk kedalam lapisan tanah. Besar gaya yang diperolehdiukur dengan alat pengukur tekanan (manometer gauge) yangmenunjukkan nilai tahanan konus dalam kg/cm2. Nilai konus yangdiperoleh adalah nilai dari kepadatan relatif (relative density) darilapisan-lapisan tanah yang diukur.b.Metode pegujian dinamis,Metode pengujian dinamis dilakukan dengan alat SPT (StandardPenetration Test), cara kerjanya adalah tabung silinder contoh standardipukul masuk ke dalam tanah menggunakan alat penumbuk seberat140 pound (63,5 kg) yang dijatuhkan dari ketinggian 30 inchi (76 cm)yang dihitung sebagai nilai N dengan satuan pukulan per kaki (blowsper foot).Pengujian dengan metode penetrasi statis lebih sesuai digunakan diIndonesia yang kondisi tanahnya terdiri dari lapisan tanah pasir/lanau ataulempung lunak. Hasil metode penetrasi statis biasanya hasilnya lebih tepatdaripada hasil pengujian pentrasi dinamis (SPT).

Gambar 2.12.2Hasil sondir dan pemboranPenyelidikan Tanah di LaboratoriumSelain penyelidikan tanah di lapangan juga perlu dilakukan penelitiantanah di laboratorium untuk menghitung daya dukung tanah yang meliputi ujifisik tanah dan uji mekanik. Uji fisik tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat fisiktanah dan uji mekanik untuk memperoleh nilai sudut geser dan kohesi tanah.Uji fisik tanah terdiri dari:1. kadar air (water content),2. berat jenis (specific gravity),

3. batas-batas Atterberg yang terdiri dari penelitian batas cair (liquid limit),batas plastis (plastic limit) untuk memperoleh indeks plastisitas (plasticityindex), serta batas susut (shrinkage limit)4. berat volume tanah5. analisis ayakan (sieve analysis)Uji mekanik yang terdiri dari:1. Uji geser langsung (direct shear test)Uji Geser langsung merupakan salah satu cara penyelidikan tanah yang dilakukandi laboratorium dengan maksud untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap gayahorisontal. Melalui uji geser langsung ini akan didapatkan besarnya nilai kohesi(c) dan sudut gesek dalam tanah (φ) dari contoh tanah yang diuji.Dongkerak untukmemberikan tekanan geserArloji pengukur untukmenentukan pergeseranProving ring untukmengukur tekanan geserBatu berporiBidang geserContoh tanahBatu berporiBeban untuk memberikantekanan normalGambar 2.2 Alat geser langsung2. Tes triaksial (triaxial test)Tujuan tes triaksial sama dengan uji geser langsung, tetapi pada testriaksial mempunyai kelebihan yaitu kondisi pengaliran dapat dikontrol,tekanan air pori dapat dihitung, dapat dihitung konsolidasi yang terjadipada contoh tanah.

Gambar 2.3Skema alat tes triaksialPada tes triaksial ada tiga jenis pengujian pokok:1. Tak terkonsolidasi tak terdrainase (unconsolidated undrained) yaitupengujian tanpa adanya drainase air pori. Kontrol drainase diperoleh daridari pemakaian suatu system tertutup ataupun dari tingkat regangan yangtinggi, sehingga kerutuhan yang terjadi lebih cepat dari yang terdrainase.2. Terkonsolidasi tak terdrainase (consolidated undrained) yaitu pengujiancontoh tanah dengan tegangan-tegangan yang terdapat kesegala arahdenagn drainase diperbolehkan terjadi. Apabila perubahan volume telahselesai yang diketahui dari pengukuran volume ataupun pengukurandrainase pori, lalu saluran keluar untuk drainase ditutup dan contohdibebani sampai runtuh. Kadang-kadang tekanan pori juga diukur.3. Terkonsolidasi terdrainase (consolidated drained) yaitu pengujian yanghampir sama dengan uji CU, kecuali bahwa sesudah konsolidasi drainasediperbolehkan terjadi selama pembebanan. Tingkat pembebanan cukuplambat sehingga tekanan pori yang besar tidak akan terjadi.

2.3Perhitungan Daya Dukung TanahSetelah dilakukan penyelidikan dilanjutkan dengan perhitungan dayadukung tanah di lokasi tempat bangunan akan dibangun. Daya dukung tanahadalah kemampuan tanah untuk memikul tekanan atau beban maksimum yangdiizinkan untuk bekerja pada pondasi. Untuk mendapat tegangan yang dipakaidalam perencanaan pondasi, besarnya bebandibagi dengan faktor keamanan(safety factor). Nilai yang diperoleh disebut dengan tegangan tanah yangdiizinkan.Tegangan tanah yang diizinkan q all Daya Dukung Batas (q ult )Faktor Keamanan (SF). . (2.1)Untuk memenuhi syarat keamanan, disarankan faktor aman terhadap keruntuhanakibat beban maksimum sama dengan 3. Untuk struktur kurang penting faktor amanboleh diambil kurang dari 3. Faktor aman 3 adalah sangat penting untuk menanggulangiketidaktentuan kondisi tanah dasar.Ada beberapa metode untuk menghitung daya dukung tanah, metode yangpaling sering digunakan adalah metode dari Terzaghi. Analisis daya dukungdidasarkan kondisi general shear failure, yang dikemukakan Terzaghi (1943)dengan anggapan pondasi berbentuk memanjang tak terhingga dengan lebar lebarB dan terletak di atas tanah homogen.Gambar 2.3Persamaannya:qult c Nc Df γ Nq 0,5 γ B Nγ . . (2.2)

dengan:qult daya dukung ultimit/ batasc kohesi.Df kedalaman pondasiB lebar pondasiγ berat volume tanahNc,Nq,Nγ faktor daya dukung tanah (Tabel 2.1)Untuk pondasi berbentuk bujur sangkar dan lingkaran, persamaan daya dukungbatas yang disarankan oleh Terzaghi adalah sebagai berikut:1. Pondasi bujur sangkar : qult 1,3 c Nc Df γ Nq 0,4 γ B Nγ2. Pondasi lingkaran. (2.3): qult 1,3 c Nc Df γ Nq 0,3 γ B Nγ , denganB adalah diameter pondasi (untuk lingkaran) . . . (2.4)Persamaan di atas digunakan dengan anggapan bahwa jenis keruntuhan tanah dibawah pondasi adalah keruntuhan geser umum (general shear failure). Sedangkan untukkondisi keruntuhan geser setempat (local shear failure) persamaan untuk pondasimemanjang dinyatakan dengan:q’ult c’ N’c Df γ N’q 0,5 γ B N’γ . . . (2.5)dengan c’ 2c dan tan Ø’ 323Sedangkan daya dukung batas dari tanah untuk pondasi dengan bentuk bujur sangkar danlingkaran untuk kondisi keruntuhan geser setempat adalah sebagai berikut:1. Pondasi bujur sangkar : q’ult 1,3 c’ N’c Df γ N’q 0,4 γ B N’γ. (2.6)2. Pondasi lingkaran: qult 1,3 c’ N’c Df γ N’q 0,3 γ B N’γ. (2.7)Untuk tanah non kohesif digunakan pedoman:1. Local shear failure terjadi bila Ø 28 2. Local shear failure terjadi bila Ø 28 Untuk faktor – faktor daya dukung (Nc,Nq,Nγ,N’c,N’q,N’γ) diberikan dalam gambar 2.4dan tabel 2.1.

Gambar 2.4Grafik daya dukung tanah TerzaghiTabel 2.1 Nilai faktor daya dukung tanah TerzaghiФKeruntuhan Geser UmumKeruntuhan Geser 1153,281,365,587,1

2.4Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung TanahPengaruh muka air tanah terhadap daya dukung tanah:1. Jika muka air tanah sangat dalam jika dibandingkan lebar pondasi (z B)maka:qult c Nc Df γb Nq 0,5 γb B Nγ . (2.8)2. Jika muka air tanah terletak di atas:qult c Nc [ γ’ (Df - dw) γ dw] Nq 0,5 γ’ B Nγ. (2.9)3. Jika muka air tanah berada di dasar pondasi (dw 0)qult c Nc Df γ’ Nq 0,5 γ’ B Nγ4. Jika muka air tanahnya terletak pada kedalaman z dari bawah dasarpondasi (z B), maka:qult c Nc Df γb Nq 0,5 γr B Nγ. (2.10)dengan:qult daya dukung ultimit tanahc nilai kohesi tanahNc, Nq, Nf faktor – faktor daya dukung tanahDf kedalman pondasiB lebar pondasiγb berat volume tanah basahγ’ berat volume tanah efektif γ – γair. (2.11)dw kedalaman muka air tanah dari permukaanγr berat volume tanah rata – rata γ’ (z/B)(γ – γ’) . (2.12)

m .a.tdwDfm .a.tdwDfDfBBBdwBz Bz Bm .a.tm .a.tabcdGambar 2.5 Pengaruh muka air tanah pada daya dukungContoh soal 1:Pada suatu bangunan direncanakan dengan pondasi menerus seperti pada gambar.Hitunglah daya dukung tanah, bila angka keamanan (safety faktor) 2.5ϕ 25 c 1.2 t/m2Df 40 cm 0,4 mB 60 cm 0,6 mγ 1.6 t/m3

Karena ϕ 25 28 , maka digunakan rumus Terzaghi untuk kondisi local shearfailure.Dari tabel daya dukung Terzaghi untuk kondisi local shear failure diperoleh:N’c 14,8N’q 5,6N’γ 3,2q’ult c’ N’c Df γ N’q 0,5 γ B N’γ 1,2 2/3 14,8 0,4 1,6 5,6 0,5 1,6 0,6 3,2 16,96 t/m2Daya dukung tanah yang diijinkan:q’all (1/SF) q’ult (1/2,5) 16,96 6,784 t/m2Contoh soal 2:Pada suatu bangunan direncanakan dengan pondasi menerus terendam sepertipada gambar. Hitunglah daya dukung tanah, bila angka keamanan (safety faktor) 2.5ϕ 25 c 1,2 t/m2

Df 40 cm 0,4 mB 60 cm 0,6 mγ 1,6 t/m3γw 1 t/m3Karena ϕ 25 28 , maka digunakan rumus Terzaghi untuk kondisi local shearfailure.Dari tabel daya dukung Terzaghi untuk kondisi local shear failure diperoleh:N’c 14,8N’q 5,6N’γ 3,2γ' γ - γw 1.6 t/m3 1,6 - 1 0,6 t/m3q’ult c’ N’c Df γ’ N’q 0,5 γ’ B N’γ 1,2 2/3 14,8 0,4 0,6 5,6 0,5 0,6 0,6 3,2 11,84 1,344 0,576 13,76 t/m2Daya dukung tanah yang diijinkan:q’all (1/SF) q’ult (1/2,5) 13,76 5,504 t/m2

BAB III. PONDASI DANGKALDari beberapa tipe pondasi dangkal yang dibahas adalah mendesainpondasi telapak, karena pondasi telapak ini adalah pondasi dangkal yang palingsering dipakai untuk berbagai tipe tanah.Perancangan struktur pondasi didasarkan pada beban momen dan beban aksialyang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya gaya tekan pada dasar pondasi yangdisalurkan ke tanah tanah. Dalam analisis ini, dianggap bahwa pondasi sangat kaku dantekanan pondasi didistribusikan secara linier pada dasar pondasi. Berikut diberikanpersamaan untuk menghitung tekanan sentuh antara dasar pondasi dan tanah:1.Jika resultan beban berhimpit dengan pusat berat luasan pondasi, tekanan padadasar pondasi dapat dianggap disebarkan sama keseluruh luasan pondasi, denganpersamaan:p V. (3.1)ASebaliknya tanah akan memberikan desakan pada pelat pondasi sebesar nilai qyaitu:q p .(3.2)2.Jika resultan beban eksentris (bekerja tidak pada pusat berat) dan terdapat momenyang harus didukung oleh pondasi, maka analisisnya adalah sebagai berikut:a. Akibat beban V maka akan bekerja gaya desak ke atas terbagi rata pada dasarpondasi sebesar:q VA . .(3.3)b. Gaya perlawanan akibat momen (M) oleh tanah:Pt 12 ( 12 bx q 2 ) byMt Pt . 23 bx . .(3.4) . . .(3.5) 12( 12 bx q 2 ) by 23 bx 14bx q 2 by 23 bx 16bx 2 by q 2

q2 P q1 q 2P 16Mtbx 2 by . . .(3.6) . .(3.7)VM 1 2bx by 6 bx by . .(3.8)P maksimum P minimum VM 1 2bx by 6 bx by . .(3.9)VM 1 2bx by 6 bx by .(3.10)Bila diatas pelat pondasi terdapat beban merata akibat beban tanah, makapersamaan (2.20) menjadi:VM 1 2 q . .(3.11)bx by 6 bx byP P maksimum P minimum VM 1 2 q .(3.12)bx by 6 bx byVM 1 2 q .(3.13)bx by 6 bx byNilai P minimum 0, agar pada dasar pondasi terjadi tegangan desak saja karenatanah tidak bisa menerima tegangan tarik. Jika P minimum 0, maka:P minimum VM 1 2bx by 6 bx byVM 1 2 0bx by 6 bx byVV. e 1 2 0bx by 6 bx byV e 1 0 1 bx by 6 bx 1 1616e 0bxe 1bx

e 16 bx . .(3.14)VM 1 2bx by 6 bx byP maksimum Sehingga e saja, atau jika e P 1616 VV.e 1 2bx by 6 bx by V . 1 bxV 1 62bx by 6 bx by VV bx by bx by 2Vbx by .(3.15)bx adalah batas pada pondasi yang mengalami tegangan desakbx maka rumus yang berlaku adalah:V 6e 1 bx by bx . .(3.16)Bila gaya V bekerja diantara 1/3 bx – 2/3 bx lebar pondasi atau bekerja diantara 1/6 bx kekiri dan 1/6 bx ke kanan maka akan di bawah dasar pondasi akan terjadi tegangan desaksaja. Daerah sepanjang 1/3 bagian tengah disebut bagian inti. Jika gaya V bekerja padabagian diluar itu maka akan timbul tegangan tarik pada tanah yang dirumuskan:P maksimum 2V bx 3.by e 2 . .(3.17)dengan :V beban vertikalP jumlah gaya pada dasar pondasibx lebar pondasi arah xby lebar pondasi arah yM momen terhadap sumbu koordinate eksentrisitas diarah sumbu koordinat

sb.ysb.yLBsb.xVVexMP minP maxaGambar 2.9P maxP minbPembebanan pada pondasi telapakContoh Soal:MP100 cm30 cmb

Diketahui suatu konstruksi pondasi telapak dengan bentuk seperti gambardan dengan pembebanan dan data tanah sebagai berikut:ϕ 15 c 1.2 t/m2Df 130 cm 1,3 mγ tanah 1.6 t/m3 1600 kg/m3γ beton 2.4 t/m3 2400 kg/m3V 3460 kg 3,46 tM 1244 kg m 1,244 t mTebal pelat pondasi 0.3 mFaktor keamanan (SF) 3Jawaban:1. Menghitung daya dukung tanah di bawah pondasi:Ambil lebar pondasi 1 meter.ϕ 15 28 maka kondisinya adalah local shear failure.q’ult 1,3 c’ N’c Df γ N’q 0,4 γ B N’γN’c 9,7N’q 2,7N’γ 0,9q’ult 1,3 c’ N’c Df γ N’q 0,4 γ B N’γ 1,3 2/3 1,2 9,7 1,3 1,6 2,7 0,4 1,6 1 0,9 10,088 5,616 0,576 16,28 t/m2q all q ult/SF 16,28/3

5,427 t/m22. Menghitung beban merata diatas pondasi (q total):q pelat pondasi 0,3 2.4 0.72 tq tanah 1.2 1.6 1.92 tq total 0.72 1.92 2.64 t3. Menghitung lebar ukuran pelat pondasi:Untuk perhitungan ukuran pelat pondasi dilakukan dengan coba-coba,diambil ukuran pondasi 1 1 meter.P VM 1 2 q totalbx by 6 bx by 3,461,244 1 2 2,641 1 6 1 1P maksimum 3,46 7,464 2,64 13,564 t/m2P minimum 3,46 - 7,464 2,64 -1,364 t/m2 (terjadi tegangan tarik pada dasarpondasi)Karena terjadi tegangan tarik pada dasar pondasi maka perludiperlebar, dipakai ukuran pondasi 1,5 m4. Dipakai ukuran pondasi 1,5 1,5 mq’ult 1,3 c’ N’c Df γ N’q 0,4 γ B N’γ 1,3 2/3 1,2 9,7 1,3 1,6 2,7 0,4 1,6 1,5 0,9 10,088 5,616 0,8642 16,568 t/m

q all q ult/SF 16,568/3 5,523 t/m2P VM 1 2 q totalbx by 6 bx by 3,461,244 1 2,641,5 1,5 6 1,5 2

BAHAN AJAR PONDASI Daftar Isi: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Penyelidikan Tanah dan Daya Dukung Tanah 2.1. Penyelidikan Tanah di Lapangan 2.2. Penyelidikan Tanah di Laboratorium 2.3 Perhitungan Daya Dukung Tanah 2.4. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung Tanah BAB 3. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Related Documents:

Kata kunci: kelayakan, bahan ajar, RPP, kurikulum 2013. Bahan ajar pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan bahan ajar yang disusun oleh pendidik dan terlampir dalam RPP. Bahan ajar disusun untuk memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar karena dalam praktik

pondasi tiang pancang menjadi pondasi sumuran. Disebabkan adanya desain struktur pondasi yang tidak terpadu dengan desain arsitektur kasus yang paling terjadi desain struktur pondasi yang berlebihan (di mensi), yang semua itu bermuara pada kerugian keuangan. Salah satu teknik pemecahan yang diperlukan

Buku Ajar Teknologi Bahan Alam ini disusun sebagai bahan pengajaran . bahan bantu bagi mahasiswa Farmasi dan Kimia untuk memahami tentang kimia bahan alam, teknologi sediaan bahan alam, dan farmakognosi. . , dilanjutkan dengan teknik seleksi dan penyiapan bahan, teknik ekstraksi, te

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Surat-e: susilawati.physics@gmail.com Penelitian ini menjelaskan pengembangan bahan ajar fisika berbasis lifeskill pada kelas XI semester gasal. Bahan ajar disusun untuk membekali siswa dalam memahami pelajaran fisika yang

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR Dalam analisis pembuatan bahan ajar terdiri dari 4 point yaitu : 1. Relevansi, menargetkan pada STTPA dan aspek apa yang akan dicapai. 2. Keamanan, media bahan ajar yang kita pilih hendaknya yang aman digunakan oleh anak. Bila menggunakan yang perlu pendampingan orang tua hendaknya kita memberi arahan terlebih

CONTOH SOAL : Pondasi tapak bujur sangkar lebar 0.9 m tereletak pada kedalaman 1 m. Pondasi menahan beban titik dari kolom dengan Q 85,41 kN. Hitung penambahan tegangan di bawah pusat pondasi (titik B) dan di sudut luasan (titik A) bila beban pondasi dianggap sebagai beban titik pada kedalaman 2 m dari permukaan tanah. B 0.9 m Df 1 m Z 1 .

ajar adalah format materi yang diberikan kepada siswa dan dapat dihubungkan dengan media pembelajaran lainnya. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa adalah ketepatan istilah. Sebelum disampaikan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar dwi bahasa, terlebih dahulu disampaikan teknik pengembangan bahan ajar secara .

1996 Bharat Law House Publication. d) Badjatya : Model object Clause of Memorandum of Association of a Company, 1995 Ed. Orient Publishing co. e) Ramaiya : Guide to the companies Act- (1998 ) f) Boyle and Birds - Company Law 3rd Edn. 1997 Universal Law Publishing Co.Pvt. Ltd. g) J.H. Farrar and B.M. Hanniyan, Farrar's Company Law (1998) Butterworths h) Altman and subrahmanyan - Recent Advances .