Petunjuk Teknis PSG - Kadarzi

3y ago
81 Views
6 Downloads
1.37 MB
61 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

PENGARAHDr. Ina Hernawati, MPHPENYUSUNIr. Tatang S Falah, MScDR. MinartoIr. Titin Hartini, MScDr. Rina Agustina, MScDR. Umi FahmidaDR. Iman SumarnoDR. Abas BasuniSutanto Priyo HastonoDR. Hadi RiyadiDR. Ikeu TanzihaIr. Andry Harmany, MKesNils Aria Zulfianto, MScIr. Dian AnggorowatiEdy Suroso, SKMNyimas Yulia Husna, SKM, MAH.A. Bernadus, MAIr. MursalimLina Marlina, SPSiswonoSiti Masruroh, AMGPetunjuk Teknis PSG - Kadarziii

Kata PengantarPembangunan suatu bangsa tidak hanya dapat diukur dengan pembangunan fisik saja,tetapi juga pembangunan manusianya. Dari berbagai studi yang telah dilaksanakan,terdapat hubungan positif antara derajat kesehatan masyarakat dengan produktivitas.Rakyat sehat dan produsktivitas kuat ditunjang oleh gizi yang baik akan tercermin bilamasyarakat mempraktekan keluarga sadar gizi (KADARZI). Bila hal ini tercapai akanmenunjang perekonomian menjadi kuat, serta memperkuat ketahanan bangsa dannegara.Depkes telah menyusun 4 srategi utama, salah satu diantaranya adalah meningkatkansistem surveilans dan informasi kesehatan. Sehubungan dengan itu Pemantauan StatusGizi (PSG) dan KADARZI menjadi bagian penting yang harus dilakukan secara berkalasetiap tahun oleh Kabupaten/Kota.Hasil pemantauan berupa informasi besaran masalah gizi dan trend status gizi pendudukdari waktu ke waktu serta informasi keluarga sadar gizi merupakan informasi penting untukperencanaan dan kebijakan perbaikan program gizi di suatu wilayah.Buku petunjuk teknis PSG dan KADARZI ini dengan segala kekurangan dan kelebihannyadiharapkan akan menjadi acuan para Pengelola Program Perbaikan Gizi di daerah. Kritikdan saran Saudara untuk sempurnanya buku ini sangat kami harapkan.Jakarta, Januari 2008Direktur Bina Gizi MasyarakatDr. Ina Hernawati, MPHNIP.140.095.507Petunjuk Teknis PSG - Kadarziiii

Daftar IsiKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL DAN GAMBARDAFTAR LAMPIRANDAFTAR ISTILAHHalamaniiiivvviviiI.PENDAHULUAN1II.TUJUAN DAN MANFAATA. Tujuan UmumB. Tujuan KhususC. Manfaat3333III.METODEA. Variabel dan Definisi OperasionalB. Disain dan PopulasiC. Besar SampelD. Rancangan Pemilihan SampelD.1. Jumlah dan pemilihan sampel klasterD.2. Jumlah dan pemilihan sampel (Rumahtangga dengan balita) per klasterE. Pengumpulan DataF. PelaksanaG. Formulir441111171719IV.PELAKSANAANA. Langkah-langkah persiapan pengumpulan dataB. Pelaksanaan dan pengendalian kualitas dataC. Penilaian Status GiziD. Pengiriman DataE. Pengolahan Data di Kabupaten/KotaF. Pengiriman Laporan dari Kabupaten/Kota24242425252626V.JADWAL KEGIATAN27Petunjuk Teknis PSG - Kadarzi202123iv

Daftar Tabel dan GambarTABELTabel 1. Matriks Variabel dan Definisi Operasional4Tabel 2. Formulir Besar Sampel13Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel Berdasarberbagai Indikator dan Sasaran Survei PSG danKadarzi14GAMBARGambar 1. Bagan Arus Pengiriman data danpelaporanPetunjuk Teknis PSG - Kadarzi29v

Daftar LampiranPenilaian Indikator Kadarzi Berdasarkan KarakterKeluargaProsedur Pelaksanaan Pengukuran Berat Badan danTinggi Badan etunjuk Teknis PSG - Kadarzi3133vi

Daftar IstilahASI EKSKLUSIF 0-6bulanBADUTABATITABALITAKADARZIPemantauan statusgizi (PSG)RUMAH TANGGA: Pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) sajakepada bayi sejak lahir sampai umur 6bulan tanpa memberikan makanan danminuman lain kecuali tetesan/sirup yangmengandung vitamin/mineral/obat (WHO,1991): Anak umur 0-23 bulan: Anak umur 0-35 bulan: Anak umur 0-59 bulan: Keluarga yang mengenal masalah gizi danmampu mengatasi masalah gizi setiapanggotanya.: Sebagai salah satu komponen SistemKewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)telah dilakukan semenjak Pelita IV dengantujuan memberikan informasi gambaranbesaran masalah gizi kurang.: Rumah tangga (RT) yang memiliki balitaadalah seseorang atau sekelompok orangtanpa memperhatikan apakah merekamempunyai hubungan keluarga atau tidak,yang hidup bersama dalam satu bangunantempat tinggal, dan makan dari satu dapurdalam kurun waktu 6 bulan (SDKI, 20022003).Lauk Hewani:MP-ASI:Petunjuk Teknis PSG - KadarziCatatan: Tidak termasuk RT khususantara lain penjara, asrama dllMakanan yang diolah dari bahan makananhewani, misalnya ikan, telur, daging, ayamsebagi lauk paukMakanan pedamping ASI, makanan yangdiberikan pada bayi umur 6-23 bulanvii

I. PENDAHULUANKeadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanyasumberdaya manusia masa depan yang berkualitas. Anak yangmengalami masalah gizi pada usia dini akan mengalami gangguantumbuh kembang dan meningkatkan kesakitan, penurunanproduktivitas serta kematian. Pemerintah melalui RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2009telah bertekad menurunkan prevalensi gizi kurang menjadisetinggi-tingginya 20%, termasuk prevalensi gizi buruk menjadisetinggi-tingginya 5% pada tahun 2009.Guna mencapai tujuan tersebut Departemen Kesehatan telahmenyusun Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009,melalui 4 strategi utama yaitu menggerakan dan memberdayakanmasyarakat untuk hidup sehat, meningkatan akses masyarakatterhadap kesehatan yang berkualitas, meningkatkan sistemsurveilans dan informasi kesehatan serta meningkatkanpembiayaan kesehatan.Berdasarkan UU RI No. 32 tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentangPembiayaan Urusan antara Pemerintah, Pemerintah DaerahPropinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menegaskan,informasi status gizi memegang peranan penting dalammenentukan perencanaan program di daerah.Dalam rangka mencapai tujuan RPJMN dan Rencana StrategiDepartemen Kesehatan 2005-2009, Departemen Kesehatan akanmelaksanakan Program Perbaikan Gizi agar seluruh keluargamenjadi keluarga sadar gizi (KADARZI) yang merupakan salahsatu komponen DESA SIAGA. KADARZI adalah keluarga yangmengenal masalah gizi dan mampu mengatasi masalah gizi setiapanggota keluarga.Pemantauan Status Gizi (PSG) sebagai salah satu komponenSistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) telah dilakukansemenjak Pelita IV dengan tujuan memberikan informasigambaran besaran masalah gizi kurang.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi1

Tujuan dari diintegrasikannya PSG dan Kadarzi adalah untukmengetahui hubungan positif antara status gizi balita dengankeluarga sadar gizi. Selain itu bertujuan untuk mengukur tingkatkeberhasilan penerapan KADARZI.Pemantauan Status Gizi dan KADARZI harus dilakukan secaraberkala setiap tahun. Pemantauan tersebut dapat menghasilkaninformasi besaran masalah gizi dan trend status gizi penduduk dariwaktu ke waktu serta informasi keluarga sadar gizi yang telahmelaksanakan perilaku gizi baik.Hasil PSG dan Pemantauan KADARZI ini dapat menjadi acuandalam perencanaan program dan kebijakan perbaikan gizi ditingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi2

II. TUJUAN DAN MANFAATA. Tujuan UmumTersedianya informasi status gizi balita dan perilaku keluargasadar gizi (KADARZI) secara berkala, cepat, tepat dan akurat,melalui PSG yang terintegrasi dengan Pemantauan KADARZIpada tingkat kecamatan.B. Tujuan KhususMendapatkan informasi mengenai:a. Status gizi balita di tingkat Kecamatan berdasarkan indeksBB/U, TB/U, dan BB/TB.b. Balita yang ditimbang setiap bulan secara teratur.c. Bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI- eksklusif.d. Usia baduta saat pertama kali diberi MP-ASI dan jenis MPASI yang diberikan.e. Keluarga yang menggunakan garam beryodium.f. Keluarga dan balita yang makan beraneka ragam bahanmakanan.g. Bayi 6-11 bulan dan anak 12-59 bulan yang diberikankapsul vitamin A sesuai anjuran.h. Ibu hamil yang memperoleh suplementasi tablet besiminimal 90 tableti. Ibu nifas yang memperoleh suplementasi 2 kapsul vitaminAC. ManfaatTersedianya informasi status gizi balita dan perilaku sadar gizikeluarga secara berkala untuk keperluan perencanaan,penetapan kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi sertameningkatkan kemampuan daerah dalam pelaksanaan survei,pengelolaan dan interpretasi data.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi3

III. METODEA. Variabel dan Definisi OperasionalTabel 1. Matriks Variabel dan Definisi OperasionalNo1.VariabelStatus giziTingkatanalisisKecamatanPetunjuk Teknis PSG dan KadarziSasaranBalita 0-59 bulanDefinisi operasionalStatus gizi anak balita adalahkeadaan gizi balita 0 -59 bulanyang ditentukan dengan metodeanthropometri dan menggunakanindeks berdasarkan Berat Badanmenurut Umur (BB/U), TinggiBadan menurut Umur (TB/U) danBerat Badan menurut TinggiBadan (BB/TB).RujukanCara pengumpulandataStandarAntropometri BalitaWHO 2005Pengukuran antropometridengan merujuk padaindeks status gizi sesuaistandar baru WHO 20054

NoVariabelTingkatanalisisSasaranKecamatanBalita 0-59 bulanDefinisi operasionalRujukanCara pengumpulandataKepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Melihat catatanpenimbangan balita padaKMS, buku KIA, bukuregister selama 6 bulanterakhirIndikator KADARZI2.Menimbangberat badanbalita secarateraturBalita yang datang ke Posyanduditimbang berat badannya setiapbulan, dicatat dalam KMS balitaatau buku register atau buku KIAminimal 4 x selama 6 bulanterakhirBila bayi berusia 6 bulanBaik: bila 4 kali berturut-turutBelum baik: bila 4 berturut-turutBila bayi berusia 4-5 blnBaik: bila 3 kali berturut-turutBelum baik: bila 3 berturut-turutBila bayi berusia 2-3 blnBaik: bila 2 kali berturut-turutPetunjuk Teknis PSG dan Kadarzi5

Belum baik: bila 2 kali berturutturut.Bila bayi berusia 0-1 blnBaik: bila 1 kali ditimbangBelum baik: bila belum pernahditimbang.Jika dalam RT terdapat lebih dari 1(satu) balita maka yang dijadikansampel adalah anak yangtermuda (pada saat analisa)3.Memberikan ASIsaja kepada bayisejak lahir sampaiumur 6 bulan (ASIEksklusif)KabupatenIbu menyusuiBayi berumur 0-6 bulan diberi ASIsaja tidak diberi makanan danminuman lain.Baik : Bila hanya diberi ASI saja,tidak diberi makanan danminuman lain (ASI eksklusif 0-6 bl)Belum baik : bila sudah diberimakanan dan minuman lain selainASIPetunjuk Teknis PSG dan KadarziKepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Melihat cacatan status ASIEksklusif pada KMS danKohort (catatan pemberianASI pada bayi). Lalutanyakan pada ibunyaapakah bayi berusia 0 bln,1 bln, 2 bln, 3 bl, 4 bln, 5bln dan 6 bln selama 24jam terakhir sudahdiberikan makanan atauminuman lain selain ASI.6

4.Makan beranekaragamKecamatanBalita 6 – 59bulanAtau(bila tidak adaanak balita)Keluarga5.Menggunakangaram beryodiumKecamatanRumah tanggaBalita 6 -59 bulan mengkonsumsimakanan pokok, lauk pauk, sayurdan buah setiap hari.Baik:KepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Bila setiap hari makan lauk hewanidan buah.Belum Baik:Bila tidak setiap hari makan laukhewani dan buah.Atau (bila tidak ada anakbalita)Baik : bila sekurang-kurangnyaMenanyakan kepada ibutentang konsumsi laukhewani dan buah dalammenu keluarga selama 3(tiga) hari terakhir.dalam 1 hari keluarga makan laukhewani dan buahBelum baik : bila tidak makan laukhewani dan buahKeluarga menggunakan garamberyodium untuk memasak setiaphari.Baik:Beryodium (warna ungu)Menanyakan kepada ibutentang konsumsi laukhewani dan buah dalammenu anak balita selama 2(dua) hari terakhir.KepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Menguji contoh garamyang digunakan keluargadengan tes yodina/tesamilum atau melihat labelgaram.Belum baik:Tidak beryodiumPetunjuk Teknis PSG dan Kadarzi7

(warna tidak berubah/muda)6.Distribusi kapsulvitamin A padabalitaKecamatana. Bayi 6-11bulanBayi 6-11 bulan mendapat kapsulvitamin A biru pada bulan Februariatau Agustus.b. Anak balita12-59 bulanAnak balita 12-59 bulan mendapatkapsul vitamin A merah setiapbulan Februari dan Agustus.KepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Wawancara kepada ibudengan menunjukkancontoh kapsul danverifikasi dengan KMS,buku KIA atau catatanpemberian kapsul vitaminA pada PosyanduBaik:Bila anak 6 – 11 bulan mendapatkapsul vitamin A biru pada bulanFebruari atau Agustus dalam 1tahun terakhir.Bila anak 12 -59 bulan mendapatkapsul vitamin A merah padabulan Februari dan Agustus dalam1 tahun terakhir.Belum baik:Bila tidak mendapat kapsulbiru/merah.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi8

7.SupplementasiTTD pada ibuhamilKabupaten/KotaIbu hamilIbu hamil mendapat supplementasiTTD minimal 90 selama masakehamilan.Baik:KepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Lihat catatan ibu hamil dibidan Poskesdes, bila tidakada tanyakan pada ibusambil melihat bungkusTTDKepmenkesRI No.747/Menkes/VI/2007Menanyakan pada ibunifas dan diverifikasidengan buku KIA.Bila jumlah TTD yang diminumsesuai anjuran.Belum baik:Bila jumlah TTD yang diminumtidak sesuai anjuran.8.Ibu nifas yangmendapat kapsulvitamin AKabupaten/KotaIbu nifasIbu nifas mendapatkan 2 kapsulvitamin A merah : satu kapsuldiminum setelah melahirkan dansatu kapsul lagi diminum pada hariberikutnya paling lambat pada harike 28.Baik:Bila mendapatkan 2 kapsul vitaminA merah sampai hari ke 28.Belum baik:Bila tidak mendapat 2 kapsulvitamin A merah sampai hari ke28.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi9

9.Pemberian MP-ASIpada anak badutaKecamatanBaduta6-23 bulanKabupaten/KotaRumah tanggaGAKIN yangmemiliki badutaPetunjuk Teknis PSG dan KadarziBaduta 6-23 bulan dari Gakin yangmendapatkan MP-ASI pabrikanDepkes selama 90 hariCatatan:Verifikasi keluarga miskin denganmelihat catatan GAKIN yangmendapat Askeskin (atau BLT)PedomanPengelolaanMP ASItahun 2004.Wawancara kepada ibutentang jenis makananyang dimakan 24 jamterakhir dan pola makanbaduta selama 1 bulanterakhir oleh petugas.Wawancara kepada ibudengan menunjukkancontoh kemasan MP-ASIdan verifikasi catatanpemberian MP-ASI olehpetugas.10

B. Disain dan PopulasiPemantauan dilaksanakan dengan disain potong lintang(Cross Sectional Survey) dengan menggunakan sistem klasteryang dilakukan setiap tahun. Populasi adalah semua RumahTangga (RT) yang memiliki balita (0-59 bulan) yang tinggal diwilayahkecamatan (bukan puskesmas). Variabel yangberkaitan dengan ibu hamil, ibu nifas dan bayi usia ASIeksklusif tidak dapat dianalisis pada tingkat kecamatanmelainkan pada tingkat kabupaten/kota karena besar sampeltidak memadai.C. Besar SampelPerhitungan besar sampel dihitung berdasarkan prevalensisasaran dan indikator PSG dan KADARZI dari data terakhir dimasing-masing kecamatan. Besar sampel dari semua indikatordapat dilihat pada tabel 3 dan dicatat pada formulir besarsample (tabel 2). Sampel terpilih adalah jumlah sampel yangterbesar.Perhitungan besar sampel ditetapkan dengan menggunakanrumus:n {(Z1-α/22 x p x q)/d2} x EKeterangan:n jumlah sampel yang diperlukanZ Pada batas kepercayaan 95%,p Prevalensi indikator PSG dan cakupan KADARZI (lihattabel 2 di bawah)Catatan:a. Gunakan angka prevalensi terakhir (PSG tahunsebelumnya) di kecamatan yang bersangkutan.b. Bila angka prevalensi tingkat kecamatan tidak tersedia,gunakan angka p 50% (angka prevalensi untuk variansterbesar).c. Bila tersedia prevalensi dari indikator TB/U maka p yangdigunakan adalah p yang menghasilkan n terbesar .Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi11

q 100% - Pd perkiraan penyimpangan yang dapat diterima dari nilaiprevalensisebenarnya (“True Prevalence”) yangbesarnya disesuaikan denganprevalensi dancakupan. Dalam integrasi PSG dan Kadarzi digunakankesepakan sbb :Prevalensi/cakupan 5%5-9.9%10-19.9%20-29.9% 30%Nilai d1%3%5%8%10%E Efek disain untuk mengakomodasikan keragaman antarkluster. Dalam hal ini digunakan E 2.Tambahkan 10% untuk menghindari kehilangan sampel akibatkesalahan ukur dan sebagainya.Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi12

Tabel 2. Formulir Besar n(p) tahunterakhir *IndikatorPSGStatus gizi kurang danburuk BB/U -2.0 Z-skor TB/U -2.0 Z-skor BB/TB -2.0 Z-skorKADARZIPenimbangan balitasecara teraturRT makan aneka ragambahan makanan: Balita: protein hewanidan buah setiap hariRT makan aneka ragambahan makanan: Disajikan untukanggota keluargalainnya: proteinhewani dan buahdalam 3 hari terakhirGaram beryodiumKapsul vitamin A birupada bayi 6-11bln(Agustus dan Februari)Kapsul vitamin A merahpada balita 12-59 bln(Agustus dan Februari))Ibu nifas yang mendapat2 kapsul Vitamin AIbu hamil yangmendapatkansuplementasi tablet besimin. 90 tabletRujukan nilaip (sumberdan tahun)Presisi(d) yangdigunakanprevalensiJumlahsampel(2n 10%)**cakupanJumlah sampel akhir(terbesar dari indikator 1 s.d. 10)CATATAN:Gunakan angka prevalensi atau cakupan terakhir tahun sebelumnya d kecamatanyang bersangkutan).* Gunakan p 50% jika data tidak ada** Lihat Tabel 3. Besar SampelPetunjuk Teknis PSG dan Kadarzi13

Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel Berdasar berbagai Indikator dan Sasaran Ujicoba PSGdan 1424344454647484950Jml sampel(2n 10%)d 3% d 5% d 8%d 1%d dan Kada207rzi20715Petunjuk2302 Teknis829 PSG 767778798081828384858687888990919293949596979899d 226220550247674014324524591656837Jml sampel(2n 10%)d 3% d 5% d 27398381846626933313d 191141081029689837669625548403225178

Catatan:Besar sampel yang diambil berdasarkan pada prevalensi atau gprevalensi/cakupan tersebut.Contoh perhitungan besar sampel untuk setiapcakupan/prevalensi indikator:Di Kecamatan ”X” diketahui prevalensi BB/U -2.0 pada tahun 2006sebesar 25%. Berapakah jumlah sampel yang diperlukan?Untuk mengetahui jumlah sampel berdasarkan tabel di atas:1. pada kolom prevalensi (p), cari nilai 25 (prevalensi BB/U -2.0)2. karena p berada pada rentang antara 20.0-29.9%, maka gunakand 8% (kolom ke-5 dari kiri)3. jumlah sampel minimal diperoleh pada pertemuan baris p 25 dand 8%, yaitu 248 sampel.Contoh perhitungan besar sampel maksimal berdasarkancakupan/prevalensi seluruh indikator:Di Kecamatan ”X” diperoleh jumlah sampel berdasarkan data tahunsebelumnya untuk indikator PSG dan KADARZI sebagai berikut:1. Prevalensi BB/U -2.0 sebesar 25%2. Cakupan balita ditimbang secara teratur 70%3. Cakupan konsumsi garam beryodium 90%4. Cakupan kapsul vitamin A biru 80%5. Cakupan kapsul vitamin A merah 88%6. Cakupan ibu nifas mendapatkan 2 kapsul Vitamin A 70%7. Cakupan Ibu hamil mendapatkan minimal 90 tablet Fe 78%8. prevalensiBerapakah jumlah sampel maksimal untuk survey PSG Kadarzi diKecamatan ”X” tersebut?Petunjuk Teknis PSG dan Kadarzi15

Contoh pengisian tabel:Hasil pengisian Formulir Besar Sampel pada Kecamatan ”X”Prevalensi(p) tahunterakhirRujukan nilaip (sumberdan tahun)Presisi(d) yangdigunakanJumlahsampel(2n 10%)1.PSGStatus gizikurang buruk BB/U -2.0 Z-skor25%8%2482. TB/U -2.0 Z-skor50%10%2113 BB/TB -2.0 Z-skor50%PSG tahun2006Asumsi 50%kare

Buku petunjuk teknis PSG dan KADARZI ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya diharapkan akan menjadi acuan para Pengelola Program Perbaikan Gizi di daerah. Kritik dan saran Saudara untuk sempurnanya buku ini sangat kami harapkan. Jakarta, Januari 2008 Direktur Bina Gizi Masyarakat Dr. Ina Hernawati, MPH NIP.140.095.507

Related Documents:

Petunjuk Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah. B. Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah sebagai salah satu panduan operasional pengelolaan pembelajaran riset di Madrasah. C. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Ruang lingkup juknis ini diuraikan dengan sistematika sebagai berikut. 1.

fasilitasi teknis dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini. Penyusunan Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca -GRK) ini (RAD didukung oleh . Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Program Advis Kebijakan Untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

petunjuk teknis penilaian kinerja unit pelaksana teknis daerah pengelola air limbah domestik kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat direktorat jenderal cipta karya direktorat pengembangan penyehatan lingkungan permukiman . petunjuk teknis penilaian kinerja unit pelaksana

NA - 140VG3 NA - 148VG3 Depdag No. Terima kasih Anda telah membeli produk ini. - Untuk kinerja dan keselamatan optimum, bacalah petunjuk-petunjuk ini dengan saksama. - Sebelum menghubungkannya ke sumber arus, mengoperasikan atau menyesuaikan produk ini, bacalah petunjuk-petunjuk yang ada dengan saksama.

PETUNJUK TEKNIS Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MADRASAH AL-AZHAR ASY-SYARIF INDONESIA (MIN 14, MTsN 41 & MA Al-Azhar Asy-Syarif Filial MAN 4 Jakarta) TAHUN PELAJARAN 2019-2020 Petunjuk Teknis PPDB Madrasah Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia 2019-2020. 1

PETUNJUK TEKNIS P2KB BAGI DOKTER i SAMBUTAN Kata Pengantar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Masa Bakti 2015-2018 Assalamualaikum Wr, Wb Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas selesainya revisi buku Petunjuk Teknis P2KB untuk Dokter. Program P2KB yang pertama kali dijalankan tahun 2007 mengalami perkembangan yang .

petunjuk teknis keputusan direktur jenderal perlindungan dan jaminan sosial nomor : 03/3/bs.02.01/10/2020 tentang petunjuk teknis graduasi keluarga penerima manfaat (kpm) program keluarga harapan tahun 2020 direktorat jaminan sosial keluarga direktorat jenderal perlindungan dan jaminan sosial kementerian sosial ri 2020

Keywords --- algae, o pen ponds, CNG, renewable, methane, anaerobic digestion. I. INTRODUCTION Algae are a diverse group of autotrophic organisms that are naturally growing and renewable. Algae are a good source of energy from which bio -fuel can be profitably extracted [1].Owing to the energy crisis and the fuel prices, we are in an urge to find an alternative fuel that is environmentally .