ANALISIS KIMIA TANAH, TANAMAN, AIR, DAN PUPUK

3y ago
54 Views
4 Downloads
743.53 KB
143 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

PETUNJUK TEKNISANALISIS KIMIA TANAH, TANAMAN,AIR, DAN PUPUKBalai Penelitian TanahBadan Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen Pertanian2005

Petunjuk TeknisANALISIS KIMIA TANAH, TANAMAN, AIR, DAN PUPUKPENANGGUNGJAWABDr. Fahmuddin AgusPENYUSUNSulaemanSupartoEviatiPENYUNTINGB.H. Prasetyo (Ketua)Djoko Santoso (Anggota)Ladiyani Retno Widowati (Anggota)PENYUNTING PELAKSANASri Erita AprillaniFarida ManaluTATA LETAKDidi SupardiFOTO SAMPULNurainiDITERBITKAN OLEH :BALAI PENELITIAN TANAHBadan Penelitian dan Pengembangan PertanianDepartemen PertanianJl. Ir. H. Juanda 98 Bogor 16123Telp. (0251) 336757, Fax (0251) 321608e-mail: soil-RI@indo.net.id

Wibsite:http://balittanah.litbang.deptan.go.idISBN

KATA PENGANTARProsedur analisis yang diberikan dalam petunjuk teknis ini adalah prosedurrutin untuk analisis tanah, tanaman, air dan pupuk yang dilakukan di laboratoriumkimia Balai Penelitian Tanah. Disebut rutin karena jenis-jenis penetapan ini biasadiminta oleh para pengguna jasa baik praktisi maupun peneliti pertanian.Laboratorium kimia tanah merupakan bagian dari laboratorium tanah, Balai PenelitianTanah selain laboratorium biologi, laboratorium penelitian, laboratorium fisika, danlaboratorium mineral. Laboratorium tanah telah terakreditasi oleh Komite AkreditasiNasional, Badan Standardisasi Nasional sebagai laboratorium penguji mulai tahun2004 di bawah No. LP-192-IDN.Analisis tanah memberikan data sifat fisika dan kimia serta status unsur haradi dalam tanah. Selain untuk uji tanah, analisis tanah juga diperlukan untuk klasifikasitanah dan evaluasi lahan. Uji tanah digunakan dalam penelitian kesuburan agar dapatmemberikan rekomendasi pemupukan untuk perbaikan kesuburan tanah danpeningkatan hasil pertanian. Analisis jaringan tanaman diperlukan untuk penelitianrespon pemupukan, diagnosis penyakit yang disebabkan kekahatan atau keracunanunsur, dan rekomendasi pemupukan. Hasil analisis air dapat digunakan untukpenilaian kualitas air irigasi, tingkat erosi dan kuantitas pasokan atau intensitaspencucian hara dari suatu lahan. Analisis pupuk digunakan untuk uji mutu pupuk yangdiperlukan dalam penelitian pertanian maupun perdagangan.Terbitnya buku ini diharapkan dapat membantu laboratorium-laboratoriumtanah, peneliti, mahasiswa dan pihak-pihak lain yang berkepentingan di dalammemenuhi kebutuhan metode analisis yang handal dalam melaksanakan tugasnya,sehingga dapat menghasilkan data hasil analisis yang benar.Bogor, Oktober 2005Balai Penelitian TanahKepala,Dr. Fahmuddin AgusNIP.080.079.624i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . iDAFTAR ISI . iiDAFTAR LAMPIRAN . ivPENDAHULUAN vI. Analisis Tanah1. Persiapan contoh di laboratorium . 12. Penetapan kadar air kering mutlak . 13. Penetapan daya hantar listrik . 24. Penetapan pH tanah . 35. Penetapan kebutuhan kapur . 46. Penetapan kemasaman dapat ditukar . 57. Penetapan tekstur . 77.1 Penetapan tekstur cara pipet . 77.2 Penetapan tekstur cara hidrometer . 98. Penetapan P dan K ekstrak HCl 25% . 119. Penetapan P tersedia metode Olsen . 1310. Penetapan P tersedia metode Bray . 1411. Penetapan erapan P . 1512. Penetapan retensi P . 1813. Penetapan susunan kation, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa . 1914. Penetapan ketersediaan Fe, Mn, Cu dan Zn ekstrak DTPA . 2415. Penetapan C-organik . 2516. Penetapan N total . 2717. Penetapan unsur hara makro dan mikro ekstrak Morgan Wolf . 3018. Penetapan total unsur hara makro dan mikro. 3519. Penetapan total unsur hara logam berat . 40II. Analisis Jaringan Tanaman1. Persiapan contoh . 432. Penetapan kadar air . 433. Penetapan total N cara pengabuan basah dengan H2SO4 dan Selen . 444. Penetapan total unsur hara makro, mikro cara pengabuan basah dengan HNO3dan HClO4 . 475. Penetapan total unsur hara makro, mikro cara pengabuan basah dengan H2SO4dan H2O2 . 526. Penetapan total unsur hara logam berat cara pengabuan basah dengan HNO3dan HClO4 . 56III. Analisis Air Irigasi1. Persiapan contoh . 592. Penetapan kadar lumpur. 593. Penetapan daya hantar listrik . 604. Penetapan pH . 60ii

5. Penetapan K, Na, Ca, dan Mg . 616. Penetapan Fe, Mn, Al, Cu dan Zn . 637. Penetapan ammonium. 648. Penetapan fosfat . 669. Penetapan karbonat dan bikarbonat . 6710. Penetapan klorida . 6811. Penetapan sulfat . 6912. Penetapan nitrat . 7013. Penetapan boron . 71IV. Analisis pupukA. Analisis Pupuk anorganik1. Persiapan contoh . 742. Penetapan kadar air2.1 Karl Fischer. 742.2 kering 1050C . 753. Penetapan nitrogen3.1 Penetapan N-urea (N-organik) . 763.2 Penetapan N-NH4 dan N-NO3 . 773.3 Penetapan N - urea . 794. Penetapan Biuret . 815. Penetapan P dan K total . 826. Penetapan P dan K larut asam sitrat 2% . 857. Penetapan P dan K larut dalam air . 878. Penetapan total Fe, Al, Ca dan Mg . 899. Penetapan besar butiran/ kehalusan . 9110. Penetapan asam bebas . 9111. Penetapan belerang . 9212. Penetapan silikat . 9413. Penetapan setara CaCO3 . 9514. Penetapan kadar klorida . 96B. Analisis pupuk organik1. Persiapan contoh dan kadar bahan ikutan . 972. Penetapan air . 983. Penetapan pH . 994. Penetapan kadar abu . 1005. Penetapan N total . 1006. Penetapan C organik . 1027. Penetapan total P, K, Na, Ca, Mg, S, Fe, Al, Mn, Cu, Zn, B . 1038. Penetapan total unsur logam berat . 1069. Penetapan total logam berat Hg dan As . 10810. Penetapan KTK . 110DAFTAR BACAAN . 112iii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Kondisi alat untuk pengukuran unsur-unsur . 114Lampiran 2. Pedoman penyajian laporan hasil analisis . 115Lampiran 3. Kriteria sifat kimia tanah . 117Lampiran 4. Segitiga tekstur . 118Lampiran 5. Definisi dan syarat-syarat mutu beberapa pupuk yang penting . 119iv

PENDAHULUANLatar belakangSeiring dengan kemajuan sistem pertanian di negara kita, maka berkembang pulalaboratorium-laboratorium tanah di daerah-daerah sebagai pendukungnya. Pengoperasianlaboratorium-laboratorium ini memerlukan prosedur analisis yang handal. BalaiPenelitian Tanah (Balittanah) ketika bernama Lembaga Penelitian Tanah (LPT) telahmenerbitkan buku-buku prosedur analisis, yaitu Penuntun Analisa Tanah (Sudjadi et al.,1971), Metoda Analisa Air Irigasi (Sudjadi dan Widjik, 1972) dan Penuntun AnalisaTanaman (Lembaga Penelitian Tanah, 1978). Prosedur-prosedur analisis dalam bukubuku ini digunakan di Laboratorium Kimia yang pada waktu itu bernama laboratoriumkesuburan tanah, LPT. Prosedur-prosedur ini berkembang terus sesuai dengan tuntutanperalatan dan metode yang baru yang lebih baik, serta disesuaikan dengan kebutuhanpengguna jasa. Pada saat ini hampir seluruh peralatan yang digunakan telah digantidengan peralatan yang lebih canggih.Tulisan ini merupakan petunjuk teknis (juknis) untuk melaksanakan analisis tanah,tanaman, air dan pupuk yang digunakan di laboratorium kimia, Balittanah, pada saat ini.Pada umumnya metode-metode analisis di dalam buku ini telah digunakan dalampelatihan-pelatihan dan magang analisis personil laboratorium dari instansi pemerintahpusat maupun daerah, perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan praktek lapang pelajardan mahasiswa, serta kegiatan uji silang hasil analisis antar laboratorium tanah secaranasional. Dengan demikian prosedur-prosedur yang disajikan sebenarnya telah digunakanoleh hampir semua laboratorium tanah di Indonesia.Berbeda dengan prosedur analisis yang sudah diterbitkan terdahulu, inimerangkum prosedur analisis rutin untuk tanah, tanaman dan air irigasi ditambah denganprosedur analisis pupuk dalam satu buku. Pengambilan contoh tidak dimasukkan dalambuku ini. Prosedur analisis tanah dalam juknis ini memberikan metode analisis yang biasadigunakan sekarang. Analisis liat total ditiadakan karena sudah sangat jarang diminta.Beberapa jenis analisis baru ditambahkan, yaitu penetapan retensi P, erapan P, analisistotal untuk pengukuran unsur hara makro dan mikro, serta logam berat. Penetapan teksturtiga fraksi cara Pipet ditambah dengan cara hidrometer sebagai alternatif. Penetapantekstur cara hidrometer merupakan cara yang sederhana dengan alat sederhana, sehinggadapat dilakukan di laboratorium dengan fasilitas terbatas. Prosedur analisis tanamandalam juknis mengambil metode-metode yang berdasarkan pengalaman lebih baik.Campuran HClO4 dengan HNO3 digunakan untuk penetapan unsur hara makro dan mikrosecara total. Khusus untuk penetapan nitrogen digunakan metode destruksi H2SO4 dengancampuran selen sebagai katalisator. Semua unsur logam dalam ekstrak yang dihasilkandiukur dengan alat spektrofotometer serapan atom (SSA) dan fotometer nyala. Dalambuku terbitan terdahulu disajikan juga cara alternatif pengukuran unsur logam secarakolorimetri. Seperti pengukuran unsur logam dalam analisis tanaman, juknis ini hanyamemberikan cara SSA dan fotometer nyala, buku terbitan yang lalu memberikan metodekolometri sebagai alternatif. Hal-hal lain pada umumnya masih serupa. Analisis pupukdisesuaikan dengan prosedur dalam SNI (standar nasional indonesia) bagi pupuk yangsudah memiliki SNI. Sisanya mengacu ke pustaka-pustaka yang tersedia.1

Pengawasan mutua.b.c.d.e.f.Sumber kesalahan analisis yang mungkin terjadi di laboratorium antara lain:Bahan kimia yang tidak murni atau telah mengalami kontaminasiPelaksana analisis yang kurang teliti mengikuti cara kerja analisisKerusakan alat pengukuranKontaminasi dari peralatan gelas yang kurang bersihProsedur analisis yang tidak validKesalahan perhitunganKesalahan karena bahan kimia yang tidak murni dapat dihindarkan denganmengoreksi hasil penetapan contoh dengan hasil penetapan blanko. Penetapan blankoyaitu penetapan tanpa contoh dengan penggunaan jenis dan jumlah bahan kimia sertapengerjaan yang sama dengan penetapan contoh. Hasil pengukuran blankomenunjukkan mutu bahan kimia yang digunakan. Blanko harus selalu disertakanpada setiap kali melakukan analisis. Mutu air demineralisasi yang digunakan harusdipantau minimal sekali setiap minggu. Air demineralisasi yang dapat digunakanmemiliki nilai daya hantar listrik 5 µS cm-1.Kesalahan dari pelaksana analisis dapat ditunjukkan dari penetapan duplo.Penetapan duplo ialah penetapan dua ulangan untuk satu contoh. Hasil yangdiperoleh dari kedua ulangan tersebut memperlihatkan ketelitian pelaksana analisis.Makin kecil perbedaan kedua ulangan tersebut makin baik cara kerja analis tersebut.Dengan cara ini kesalahan dari pelaksana analisis dapat terdeteksi dan ketelitiankerjanya dapat ditingkatkan di masa yang akan datang. Dalam satu seri pengerjaananalisis, beberapa contoh harus ada duplonya.Kesalahan dari kerusakan alat pengukuran dapat dilihat dari hasil penetapancontoh standar (contoh referensi). Penetapan contoh standar adalah penetapan yangdilakukan terhadap contoh yang telah diketahui komposisinya. Contoh standar inidapat disediakan sendiri (internal standard). Standar tanah disediakan denganmengambil beberapa contoh dari jenis tanah berbeda dengan nilai parameter darirendah sampai tinggi. Standar tanaman juga dapat disiapkan dari beberapa jenistanaman, demikian pula standar pupuk. Contoh-contoh standar tanah, tanaman danpupuk disimpan dalam botol plastik bertutup yang kedap udara dan disimpan diruangan kering dan dingin (ruang ber-AC). Standar air agak jarang dilakukanmengingat sifatnya yang tidak stabil. Standar air dapat disediakan dengan melakukanpengawetan, misalnya pengasaman hingga pH 2 dan disimpan dalam refrigerator.Namun demikian tetap perlu diperhatikan, bahwa kestabilan setiap unsur dalamcontoh air berbeda. Nitrat dan amonium hanya tahan disimpan 2 hari hingga 1minggu, karbonat hingga 2 minggu, fosfat hingga 1 bulan, logam-logam secaraumum tahan disimpan hingga 6 bulan (Clesceri et al., 1998). Masing-masing contohstandar disediakan dengan jumlah cukup banyak agar dapat digunakan beberapatahun. Contoh-contoh standar dianalisis beberapa kali sampai mendapatkan hasilrata-rata. Contoh standar selalu disertakan dalam setiap kali analisis bersama-samacontoh. Kumpulan nilai contoh standar dapat digunakan untuk menghitungsimpangan baku relatif setiap parameter analisis. Jika terjadi penyimpangan hasil daricontoh standar terhadap rata-ratanya (misalnya atau dua kali simpangan baku)ketika diikutsertakan pada penetapan contoh maka alat pengukuran perlu dicurigai.Kontaminasi dari peralatan gelas karena cara pencuciannya yang kurangbersih menimbulkan kesalahan acak yang sulit diketahui. Karenanya perlu2

diperhatikan agar alat gelas benar-benar bersih. Peralatan gelas dibersihkan denganmembilasnya menggunakan air keran terlebih dahulu segera setelah selesai dipakaidan kemudian merendamnya dalam larutan deterjen bebas fosfor 2% atau larutanHCl 6% beberapa jam hingga maksimum 24 jam. Selanjutnya, alat gelas dicucidengan air keran hingga sisa larutan perendam benar-benar hilang dan kemudiandibilas tiga kali menggunakan air bebas ion. Peralatan disimpan pada tempat yangbersih dengan posisi sedemikian rupa sehingga memungkin sisa air bilasanterdrainase. Selanjutnya dapat dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC. Oven jugaharus bersih dari sisa-sisa bahan kimia atau kotaminan lainnya.Prosedur analisis yang digunakan dipilih yang valid. Validasi prosedur dapatdilakukan dengan mengevaluasi linieritas deret standar, limit deteksi, keterulangan(repeatibility) dan perolehan kembali (recovery). Semuanya dilakukan minimaldengan tujuh ulangan. Metode yang baik memiliki linieritas deret standar dengannilai koefisien determinasi (R2) minimal 0,99. Limit deteksi dihitung sebagai nilairata-rata konsentrasi analit yang sesuai dengan blanko contoh ditambah tiga kalisimpangan baku. Keterulangan dinyatakan dalam simbangan baku relatif (%). Nilaiini bertambah besar dengan menurunnya konsentrasi analit. Metode yang baikmemiliki keterulangan dengan nilai simpangan baku seperti dapat dilihat pada Tabel1 (Wood et al., 1998). Uji perolehan kembali dilakukan melalui analisis contohdengan spiking (penambahan contoh dengan analit yang diketahui jumlahnya). Analityang ditambahkan biasanya sekitar 50 hingga 100 % dari kadar analit dalam contoh.Nilai perolehan kembali (%) dapat dihitung dari {(konsentrasi contoh spike - contohasal)/ konsentrasi spike} x 100 %. Metode yang baik memberik

Prosedur analisis yang diberikan dalam petunjuk teknis ini adalah prosedur rutin untuk analisis tanah, tanaman, air dan pupuk yang dilakukan di laboratorium kimia Balai Penelitian Tanah. Disebut rutin karena jenis-jenis penetapan ini biasa diminta oleh para pengguna jasa baik praktisi maupun peneliti pertanian.

Related Documents:

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta d

2. MINERALOGI, KIMIA, FISIKA, DAN BIOLOGI TANAH SAWAH Bambang Hendro Prasetyo, J. Sri Adiningsih, Kasdi Subagyono, dan R.D.M. Simanungkalit Tanah sawah dapat terbentuk dari tanah kering dan tanah basah atau tanah rawa sehingga karakterisasi sawah-sawah tersebut akan sangat dipengaruhi ole

bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah. Erodibilias menunjukkan nilai kepekaan suatu jenis tanah terhadap daya penghancuran dan penghanyutan air hujan yang mempengaruhi kepekaan tanah yaitu: sifat fisik tanah dan pengelolaan tanah. (Wischmeier, Johnson dan Cross, 1971 dalam Taryono, 1996) mengemukakan bahwa

BAHAN AJAR PONDASI Daftar Isi: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Penyelidikan Tanah dan Daya Dukung Tanah 2.1. Penyelidikan Tanah di Lapangan 2.2. Penyelidikan Tanah di Laboratorium 2.3 Perhitungan Daya Dukung Tanah 2.4. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung Tanah BAB 3. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

2.4. Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah a. Kapasitas dukung ijin tanah Analisis kapasitas dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi yang bekerja diatasnya. Pondasi adalah bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban akibat berat struktur secara langsung ke tanah yang terletak dibawahnya.

kimia yang umum, dan analisis data dari instrumen tersebut. 3. Menguasai prinsip dasar piranti lunak analisis dan sintesis pada bidang kimia umum atau lebih spesifik (kimia organik, biokimia, kimia analitik, kimia fisika, atau kimia anorganik). b. Kemampuan Kerja (KK) 1. Memiliki keterampilan analisis dan kemampuan untuk menerapkan berbagai

ataupun tanah ulayat yang dimiliki oleh masyarakat. Hak ulayat merupakan hak masyarakat hukum adat atas segala sumber daya agrarian (terutama tanah) yang ada dalam wilayahnya. Hak ulayat atas tanah merupakan suatu hak atas tanah tersendiri, unik dan berbeda dengan hak-hak atas tanah jenis lainnya dan karena itu pula tanah ulayat tidak termasuk .

BSc Accounting and Finance Department of Accounting Pie chart showing breakdown by country yet to place *Data for registered BSc Accounting and Finance students in years 1-3 in 2013-14 This guide is printed on recycled stock. The programme The BSc Accounting and Finance programme is widely regarded as being at the forefront of international teaching in its field. It is known for pioneering .