Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Aset Tetap .

3y ago
46 Views
3 Downloads
477.07 KB
10 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ciara Libby
Transcription

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus 2018e –ISSN : 2548-9224p–ISSN : 2548-7507Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi AsetTetap Berdasarkan PSAK No. 16(Studi Kasus di PT. Pisma Putra Textile)Jilma Dewi Ayu Ningtyas, S.Pd. M.SiPoliteknik PusmanuPekalongan, Jawa Tengahjilmadewi@gmail.comApril Mulia, A. Md., AkPT Pisma Putra TextilePekalongan, Jawa Tengahaprilmulia@gmail.comABSTRAKAset tetap memiliki nilai yang cukup material dalam laporan keuangan serta merupakanbagian penting dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. perlakuan akuntansi aset tetapyang diterapkan harus sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga laporan keuangan perusahaanmenunjukkan nilai yang wajar, benar, dan terpercaya. PT Pisma Putra Textile Tahun 2014 sampai2016 sering mengalami penjualan maupun pertukaran mesin produksi terutama bagian winding danpenjualan armada bis yang dijual secara rongsok. Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarikuntuk mengadakan penelitian. bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap yang dilakukan oleh PTPisma Putra Textile.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansiaset tetap dan menganalisis kesesuaian perlakuan akuntansi aset tetap yang diterapkan pada PTPisma Putra dengan PSAK No. 16.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptifdengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpilan data dengan cara studi lapangan dankepustakaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.Setelah dilakukan analisis terhadap hasil wawancara dan penelusuran terhadap dokumenyang terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyusutan, pelepasan, dan penyajian aset tetap dapatdiketahui bahwa PT Pisma Putra Textile secara umum telah menerapkan perlakuan aset tetapnyasesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16. Tingkat kesesuaianperlakuan akuntansi aset tetap pada PT Pisma Putra Textile dengan PSAK No. 16 sebesar 78%.Ketidaksesuaian yang terjadi pada : 1) klasifikasi aset tetap perusahaan yang hanya menerapkankelompok aset tetap menjadi 4 yang seharusnya menurut PSAK. No. 16 kelompok aset tetap dibagimenjadi 10 kelompok. Kemudian 2) pengeluaran setelah aset tetap PT Pisma Putra Textilemengakui biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjaga agar aset tetap tersebut dalam kondisi yangbaik dan siap digunakan sebagai pembebanan biaya pada periode terjadinya. Yang seharusnyaPengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat dimasayang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, peningkatan standar kinerja, atau mutuproduksi harus ditambahkan pada jumlah tercatat pada aset bersangkutan. Selanjutnya di penyajianaset tetap a) pada PT Pisma Putra Textile mencatat seluruh nilai yang ada pada daftar aset tetapyang dibuat perusahaan dan tidak membuat rincian tentang kelompok aset tetap sedangkan menurutPSAK No. 16 Setiap jenis aset tetap seperti tanah, bangunan, inventaris kantor dan lain sebagainyaharus dinyatakan dalam neraca secara terpisah atau terperinci. b) PT Pisma Putra Textile tidakmengungkapkan dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto. Yangseharusnya menurut PSAK No. 16 Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlahtercatat bruto harus diungkapkan. c) perusahaan tidak mengungkapkan umur manfaat dari tiapkelompok aset tetap yang seharusnya Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan harusdiungkapkan. Saran dari penelitian ini yaitu: 1) pengeluaran yang dilakukan setelah masaperolehan, sebaiknya perusahaan harus membedakan apakah pengeluaran tersebut dicatat sebagaipengeluaran modal atau pengeluaran pendapatan. Oleh sebab itu perusahaan harus membuatkebijaksanaan untuk menentukan apakah suatu pengeluaran dicatat sebagai pengeluaran modalatau pengeluaran pendapatan. 2)Sebaiknya perusahaan dalam menghitung penyusutan aset tetap15

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus 2018e –ISSN : 2548-9224p–ISSN : 2548-7507memperhitungkan nilai residu sehingga dapat diketahui bahwa nilai residu tersebut masih layakdigunakan atau tidak. 3) perusahaan lebih teliti dalam penyajian aset tetap pada laporan keuangan.4)Penelitian selanjutnya dapat megubah subjek peneltian dengan metode pendekatan yang bereda.Kata Kunci : aset tetap, analisis, perlakuan akuntansi, PSAK No.16I.produksinyameliputi: blowing, carding,drawing, roving, ring frame, winding,doubling, TFO, dan packing. Aset tetap yangdimiliki PT Pisma Putra Textile berupa tanah,gedung atau bangunan, peralatan kantor,kendaraan, dan mesin-mesin produksi.Berdasarkan Standar Akuntansi Indonesia(IAI) yaitu PSAK No.16 tentang perlakuanakuntansi aset tetap yang diterapkan harussesuai dengan aturan yang berlaku sehinggalaporan keuangan perusahaan menunjukkannilai yang wajar, benar, dan terpercaya.Tahun 2014 sampai 2016 perusahaan seringmengalami penjualan maupun pertukaranmesin produksi terutama bagian winding danpenjualan armada bis yang dijual secararongsok. Berdasarkan fenomena tersebutpenulis tertarik untuk mengadakan penelitian.bagaimana perlakuan akuntansi aset tetapyang dilakukan oleh PT Pisma PutraTextile.Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana perlakuan akuntansiaset tetap dan menganalisis kesesuaianperlakuan akuntansi aset tetap yangditerapkan pada PT Pisma Putra denganPSAK No. 16.PENDAHULUANPerkembanganindustritekstil sudahmerambah pasar domestik maupun pasarinternasional. Persaingan bisnis sangat ketat,sebuah perusahaan perlu meningkatkankualitas produksinya baik dalam halpeningkatan kompetisi global, kecanggihanteknologi informasi, dan reorganisasimanajemen ditempuh perusahaan demiterwujudnya stabilitas posisi perusahaan.Tujuanperusahaanyaitumencapaikeuntungan yang maksimal atas inventasiyang telah ditanamkan sehingga dapatmempertahankan kelancaran usaha padakondisi apapun dalam waktu yang panjang.Salah satu inventasi tersebut adalah aset yangdigunakan dalam kegiatan perusahaanBerdasarkan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (2011:16:5), “Aset tetap adalahaset berwujud yang diperoleh dalam bentuksiap pakai atau dengan dibangun lebihdahulu, yang digunakan dalam operasiperusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijualdalam rangka kegiatan normal perusahaandan mempunyai masa manfaat lebih dari satutahun”.“Aset tetap dibedakan menjadi duakelompok berdasarkan wujudnya yaitu asettetap berwujud (tangible asset) dan aset tetaptidak berwujud (intangible asset). Hartaperusahaanyangtermasukkedalamkelompok aset tetap ini yaitu tanah, gedung,mesin, kendaraan, peralatan, merek dagang,hak cipta” (Erhans, 2013:111). Perlakuanakuntansi terhadap aset tetap meliputipenentuan harga perolehan aset tetap,pengeluaran setelah perolehan, penyusutanaset tetap, penghapusan aset tetap, danpenyajian aset tetap didalam laporankeuangan.PT Pisma Putra Textile merupakan salahsatu anak perusahaan PT Pisma Group yangbergerak dibidang industri tekstil khususnyapemintalan benang. Beralamat di . Raya PaitKm 10 Pekalongan 51152. Alur prosesI. Tinjauan Pustaka1. Aset TetapBanyak ahli dalam bidang akuntansi telahmengemukakan pendapatnya mengenai apayang dimaksud dengan aset tetap menurutpengertian akuntansi. Beberapa diantaranyaadalah sebagai berikut :Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia(PSAK 2011:16:5) dijelaskan bahwa : “asettetap adalah aset berwujud yang diperolehdalam bentuk siap pakai atau dengandibangun lebih dahulu, yang digunakandalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkanuntuk dijual dalam rangka kegiatan normalperusahaan dan mempunyai masa manfaatlebih dari satu tahun”.Kusnadi(2012:142)memberikanpengertian : “aset tetap adalah semua bendayang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki16

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus 2018nilai guna ekonomis serta mempunyai umur(masa) manfaat lebih dari satu periodeakuntansi (satu tahun) dan diakui serta diukurberdasarkan prinsip akuntansi yang diterimaumum”.Soemarso (2010:23) menyatakan bahwa,“aset tetap adalah aset yang jangka waktupemakaiannya lama, digunakan dalamkegiatan perusahaan, dimiliki tidak untukdijual kembali dalam kegiatan normalperusahaan, serta nilainya cukup besar”.berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkanbahwa aset tetap perusahaan adalah semuabenda berwujud yang dimiliki perusahaandan memiliki umur ekonomis lebih dari satutahun serta tidak dimaksudkan untuk dijual.Pencatatan dan pengawasan aset tetapdapat diklasifikasikan menurut jenisnya yaitu1Aset tetap berwujud contohnya lahan atautanah, banunan,mesin, peralatan, perabot,kndaraan, prasarana. 2Aset tetap tidakberwujud contohnya paten, merk dagang, hakcipta, goodwill. (Kusnadi : 2012)e –ISSN : 2548-9224p–ISSN : 2548-7507dibutuhkandalammemperolehdanmempersiapkan aset tetap tersebut sampaisiap digunakan dalam kegiatan perusahaan.C. Pengeluaran Setalah Perolehan AsetTetapAset tetap yang dipakai harus dipeliharaagar selalu dalam kondsi yang baik., MenurutPSAK No.16 (2011:23) menjelaskan :“Pengeluaran setelah perolehan awal suatuaset tetap yang memperpanjang masa manfaatatau yang kemungkinan besar memberimanfaat keekonomian dimasa yang akandatang dalam bentuk peningkatan kapasitas,mutu produksi, atau peningkatan standarkinerja harus ditambahkan pada pengeluaran aset tetap setelahperolehan dapat dikategorikan menjadi: 1)pengeluaranmodal,2)pngeluaranpendapatan.D. Penyusutan dan Metode Penyusutan AsetTetapPenyusutan berasarkan ED PSAK No.17(2012:2) yaitu :“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu asetyang dapat disusutkan sepanjang masamanfaat yang diestimasi. Penyusutan untukperiode akuntansi dibebankan ke pendapatanbaik secara langsung maupun tidaklangsung”.Faktor yang harus diperhatikan dalammenghitung jumlah penyusutan menurutErhans (2013:113) yaitu 1) biaya perolehan,2) umur ekonomis atau masa manfaat 3) nilairesidunya atau nilai sisa. Sedangkan metodepenyusutan berdasarkan ED PSAK No.17(2012:8) adalah, “Metode penyusutan adalahjumlah yang dapat disusutkan dialokasi kesetiap periode akuntansi selama masamanfaat aset dengan berbagai metode yangsistematis”.Menurut ED PSAK No.17 (2012:9),“penyusutan aset tetap dapat dilakukandengan berbagai metode yang dapatdikelompokkan menurut kriteria berikut :a) Berdasarkan waktu :(1) Metode garis lurus(2) Metode pembebanan menurun(a) Metode jumlah angka tahun(b) Metode saldo menurun / saldomenurun gandaA. Pengakuan Aset TetapSuatu benda berwujud harus diakui sebagaisuatu aset dan dikelompokkan sebagai asettetap bila :1) Besar kemungkinan bahwa manfaatkeekonomian dimasa yang akan datang yangberkaitan dengan aset tetap tersebut akanmengalir kedalam perusahaan.2) Biaya perolehan aset dapat diukur secaraandalSuatu aset diakui sebagai aset tetap jikaperusahaansudahmemperkirakanmenggunakan aset tersebut selama lebih darisatu periode (PSAK 2011:16)B. PengukuranAsetTetapsetelahpengakuan awal aset tetapBerdasarkan PSAK No.16 (2011:13)menyatakan, “Suatu benda berwujud yangmemenuhi kualifikasi untuk diakui sebagaisuatu aset dan dikelompokkan sebagai asettetap, pada awalnya harus diukur berdasarkanbiaya perolehan”. Cara perolehan aset tetapyang digunakan oleh suatu perusahaan akanmenentukan besarnya nilai yang melekatpada aset sesuai dengan pengeluaran yangterjadi. Harga perolehan yang harus dicatatperusahaan tidak hanya sebesar harga belinyasaja, tetapi juga dengan memasukkanpengeluaran-pengeluaranlainyang17

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus 2018b) Berdasarkan penggunaan :(1) Metode jam jasa(2) Metode jumlah unit produkc) Berdasarkan kriteria lainnya :(1) Metode berdasarkan jeniskelompok(2) Metode anuitas(3) Sistem perediaan”.e –ISSN : 2548-9224p–ISSN : 2548-75071. Eksistensi dan batasan atas hak milik danaset tetap yang dijamin untuk hutang.2. Kebijakanakuntansiuntukbiayaperbaikan yang berkaitan dengan asettetap.3. Jumlah pengeluaran pada akun aset tetapdalam konstruksi,4. Jumlah komitmen untuk akuisisi asettetap”.Penyajian aset tetap dalam neraca harusdiungkapkan dengan sejelas-jelasnya agartidakterjadikesalahpahamandalammembaca laporan keuangan mengenai asettetap. Selain pihak intern perusahaan yangmembaca laporan keuangan melainkan pihakeksternpun memiliki kepentingan denganlaporan perusahaan.danE. Penghentian dan Pelepasan Aset TetapBerdasarkan PSAK No 16 (2011:44) bahwaSuatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketikadilepaskan atau bila aset secara permanenditarik dari penggunaannya dan tidak adamanfaat keekonomian masa yang akan datangdiharapkan dari pelepasannyaMenurut Soemarso (2010:49) Pemakaian asettetap dapat dihentikan dengan cara : 1)penjualan aset tetap, 2) pertukaran aset tetap3) penghapusan aset tetap.laporan keuangan aset tetap dapat nlain-lain.Akumulasipenyusutan disajikan sebagai penguranganterhadap aset tetap baik secara tersendirimenurut jenisnya atau keseluruhan, dan adabaiknya dibuatkan rincian harga perolehanmasing-masing penyusutannya.Metodepenyusutan yang diterapkan juga perludijelaskandalamlaporankeuanganperusahaan.F. Penyajian dan Pengungkpan Aset Tetapberdasrkan PSAK No 16 (2011:49) bahwaLaporan Keuangan harus mengungkapkandalam hubungan dengan setiap jenis asettetap :1) Dasar penilaian yang digunakan untukmenentukan jumlah tercatat bruto. Jikalebih dari satu dasar yang digunakan,jumlah tercatat bruto untuk dasar dalamsetiap kategori harus diungkapkan.2) Metode penyusutan yang digunakan.3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yangdigunakan.4) Jumlah tercatat bruto dan akumulasipenyusutan pada awal dan akhir periode.5) Suatu rekonsiliasi jumlah tercatat padaawal dan akhir periode memperlihatkanpenambahan, pelepasan, akuisisi melaluipenggabungan usaha, revaluasi yangdilakukanberdasarkanketentuanpemerintah, penurunan nilai tercatat,penyusutan, beda nilai tukar neto yangtimbul pada penjabaran laporan keuangansuatuentitasasing,danmengklasifikasikan kembali”.Standar Akuntansi Keuangan (2011:16:50)menyatakan : “Laporan Keuangan juga harusmengungkapkan :II. Metode Analisis DataPenelitian ini menggunakan pendekatankualitatif deskriptif, data yang digunakanadalah data primer yang diperoleh dari hasilwawancara dengan pimpinan perusahaanataupun karyawan yang ditunjuk olehpimpinan perusahaan untuk menjelaskanmengenai sejarah singkat perusahaan danaktivitas perusahaan, serta memberikaninformasi seputar penerapan kebijakanakuntansi atas aset tetap PT Pisma PutraTextile. Sumber datanya adalah bagian HRDdan Accounting pada objek penelitian. Selainitu juga melakukan proses observasi dandokumentasi dalam bentuk laporan keuangandan daftar aset tetap yang dimiliki pada tahun2016.III. Hasil dan Pembahasan1. Klasifikasi Aset TetapSebagai sebuah perusahaan manufaktur,18

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus 2018PT Pisma Putra Textile memiliki aset tetapdalam jumlah yang besar dan terdiri dariberbagai jenis barang sehingga perludilakukan pengelompokkan lebih lanjut atasaset tetap tersebut. Berdasarkan hasilpengumpulan data/informasi yang dilakukanoleh penulis, dapat diketahui bahwapembagian atau pengklasifikasian aset tetapyang dimiliki PT Pisma Putra Textiledibandingkan dengan PSAK No 16 dapatdilihat pada Tabel di bawah ini :perlengkapan, hal tersebut tidak sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan. Namunberdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,hal tersebut terjadi karena menurut pimpinanPT Pisma Putra Textile benda berwujud yangdigolongkan sebagai inventaris kantor tidaksama dengan perlengkapan karena aset tetapperlengkapan yang dimaksud disini adalahperlengkapan unit pemadam kebakaranseperti yang terdapat pada sisi bangunanpabrik yang berfungsi untuk memadamkanapi apabila terjadi kebakaran. Inventariskantor digolongkan sebagai segala bentukbenda berwujud yang terdapat pada ruangkantor baik menggunakan tenaga listrik untukmenghidupkannya (komputer) maupun tidak(meja kursi meeting). Sedangkan inventarispabrik yang dimaksudkan di perusahaanadalah segala alat yang digunakan untukmenunjang kegiatan operasional dibagianproduksi sama dengan pengertian inventariskantor hanya saja pada inventaris pabrikletaknya berada dibagian atau unit produksiyang terpisah dengan bagian kantor.Tabel I Perbandingan Pembagian Aset TetapNoPSAK lasi3 brikInventariskantorPerlengkapanpabrikPT Pisma PutraTextileTanahGedung anPerlengkapane –ISSN : 2548-9224p–ISSN : . Pengakuan Awal Aset TetapBerdasarkanhasilpengumpulandata/informasi yang dilakukan penulis padaPT Pisma Putra Textile untuk perlakuan asettetapnya diketahui bahwa pengakuan asettetap terjadi jika kemungkinan besar asetyang dimiliki memberikan manfaat ekonomibagi entitas, maksudnya kepemilikan asettetap memberikan manfaat ekonomi untukmenunjang kegiatan operasional perusahaansehingga dapat memperoleh keuntungan daripenggunaan aset tetap tersebut. Selain itu,aset tetap diakui ketika diperkirakanmempunyai masa manfaat lebih dari satutahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual.Biaya perolehan setiap aset tetap PT PismaPutra Textile dapat diukur secara andal yaitudengan menjumlahkan harga perolehan danseluruh biaya yang terjadi hingga aset tetaptersebut siap untuk digunakan dan karena adadokumen atau catatan pendukung atasperolehan aset tetap tersebut.Berdasarkan hasil penelitian perbandinganpengakuan aset tetap pada PT Pisma PutraTextile dengan PSAK No. 16, dapatdinyatakan sebagai berikut :Tabel II Perbandingan pengakuan Aset tetapSumber :data olahan, 2017Berdasarkan Tabel I tingkat kesesuaianperbandingan aset tetap sebesar 70% sesuaidengan PSAK No. 16 sedangkan 30% tidaksesuai. Tabel I menjelaskan pembagian ataupengklarifikasian yang dilakukan olehPT Pisma Putra Textile terhadap asettetapnya ada perbedaan dengan PSAK No.16dan PSAP No.7, yaitu akun instalasi yangtidak digabungkan dengan aset tetap mesin.Berdasarkan penelitian yang dilakukan haltersebut terjadi karena instalasi yangdimaksudkan adalah alat-alat yang digunakanuntuk menunjang kegiatan produksi dan alatalat yang mengandung unsur lisrik dalampenggunaannya, yaitu instalasi listrik PLN,AC Compressor, dan inventer. Alat-alattersebut tidak tergolong mesin produksimaupun peralatan pabrik / kantor.Inventaris pabrik dan inventaris kantortidakdikelompokkansebagaiakunNo19PSAK No.16PT Pisma PutraKet

RISET & JURNAL AKUNTANSIVolume 2 Nomor 2 Agustus konomik masadepan dari asettersebut2Biaya perolehanaset tetap dapatdiukursecaraandalTextilePT Pisma PutraTextilemengakui asetyangdimilikidenganketentuan asetyangdimilikiatauyangdiperoleh adalahasetyangmemiliki masamanfaatdanmemberikanmanfaatekonomis lebihdari satu aanBiaya perolehanaset tetap yangdimilikiPT Pisma PutraTextiledapatdiukursecaraandal karena adadokumentasiataucatatanpendukung atasperolehan asettetapSesuaiSesuai2Sumber : data olahan 2017Berdasarkan Tabel II dapat dilihatperbandingan antara ketentuan PSAK No. 16dan penerapan akuntansi terhadap aset tetapyang diterapkan PT Pisma Putra Textile.Tingkat kesesuaian 100% menunjukkanbahwa perlakuan akuntansi untuk pengakuanawal aset tetap yang diterapkan PT PismaPutra Textile telah sesuai dengan ketentuanPSAK No.1633. Pengukuran Aset TetapBerdasarkan hasil penelitian perbandinganpengukuran aset tetap berdasarkan hargaperolehan pada PT Pisma Putra Textiledengan PSAK No. 16, dapat dinyatakansebagai berikut :Tabel III Perbandingan Pengukuran AsetTetapNoPSAK No.161Biaya perolehansuatu aset tetapterdiri dari hargabelinya,termasukbeaPT Pisma PutraTextilePT Pisma PutraTextile mencatatharga perolehansebesarnilaiyang tertera pada4KetSesuai20impor dan PPNMasukantakboleh restitusi,dan setiap biayayangdapatdiatribusikansecara langsungdalammembawa asettersebutkekondisi yangmembuat asettersebut dapatbekerjauntukpenggunaanyangdimaksudkan,setiap an.Biaya perolehanaset tetap adalahsetarahargatunaipadatanggalpengakuan, jikapembayaranditangguhk

Aset tetap memiliki nilai yang cukup material dalam laporan keuangan serta merupakan . “penyusutan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat . dalam hubungan dengan setiap jenis aset tetap : 1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto. Jika

Related Documents:

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16 PADA GLORY FUTSAL SUKOWONO Faizal Gunawan 1110421092 ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory Futsal Sukowono, perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap pada

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK 16 (REVISI 2016) PADA PT. ARAZ MANDIRI JAYA JEMBER . Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Indonesia email: candywidipriyono@gmail.com ABSTRAK Jurnal ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Araz Mandiri Jaya Jember,

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang . Aset Tetap. Adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal. 3. Aset Lain-lain.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD PADA PT PANDU SIWI SENTOSA PALEMBANG (PSAK No.16 Tahun 1994 ke Konvergensi IFRS) Dona Fira Hermika (Donafirahermika@yahoo.com) Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com) Akuntansi S1 STIE MDP

B. Analisis Perlakuan Akuntansi Pembelian Aset Yayasan Tulungagung oleh Yayasan Pendidikan Islam Ar Rohmah Putri Malang Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku . usaha modal, pertukaran aktiva tetap (non-moneter), penerbitan sekuritas, membangun sendiri dan melalui donasi (sumbangan).5

dan harga perolehan aset tetap, penentuan masa manfaat aset tetap, ketentuan metode penyusutan aset tetap, ketentuan pemberhentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan harus jelas agar informasi yang disajikan tidak menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan.

Pemerintah Pernyataan Nomor 07 Akuntansi Aset Tetap, tetapi untuk penghentian dan penghapusan aset tetap di dalam neraca belum sepenuhnya sesuai dengan SAP serta untuk penilaian aset tetap tidak sesuai dengan SAP, penelitian ini dilakukan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal.

Software development is a source of security vulnerabilities. Software-developing organizations therefore need to pay at-tention to security and apply secure development practices. However, managing software development is a challenge in itself even without the added complexity of security work. Agile methodologies like Scrum are commonly .