BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Aset Tetap

3y ago
33 Views
2 Downloads
257.08 KB
19 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Josiah Pursley
Transcription

5BAB IILANDASAN TEORI2.1.Definisi Aset tetapAset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanenseperti tanah, bangunan, gedung , dan peralatan. Tidak ada aturan standarmenyangkut usia minimum yang diperlukan bagi suatu aktiva agar bisadiklasifikasikan sebagai aset tetap. Banyak definisi tentang aset tetap menurutbeberapa ahli:Menurut PSAK (2009: 16.2)”Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksiatau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuanadministratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.Menurut Warren, et all (2008, 440)“Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatifpermanen, dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untukdijual sebagai bagian dari operasi normal”.Menurut Rudianto (2009, 276)“Aset tetap merupakan barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatifpermanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan bukan untukdiperjualbelikan”.Berdasarkan definisi berbagai sumber diatas tentang aset tetap, dapatdisimpulkan bahwa aset tetap merupakan suatu aset yang mempunyai bentuk7

8fisik, mempunyai nilai yang relatif besar, dimiliki oleh perusahaan dan digunakandalam operasi normal perusahaan sehari - hari serta tidak untuk diperjualbelikandan bersifat permanen atau mempunyai masa guna lebih dari satu periodeakuntansi.2.2.Karakteristik Aset tetapAset tetap mempunyai beberapa karakteristik, berikut beberapa definisikarakteristik aset tetap dari berbagai sumber.Firdaus A Dunia (2005, 151) menyatakan bahwa karakteristik aset tetap, yaitu :1. Maksud perolehannya adalah digunakan dalam kegiatan perusahaan, danbukan untuk diperjualbelikan dalam kegiatan normal perusahaan.2. Umur atau jangka waktu pemakaiannya yang lebih dari satu tahun.3. Bahwa pengeluaran untuk aktiva tersebut harus merupakan pengeluaranyangnilainya besar atau material bagi perusahaan tersebut. Dalamperolehannya, perusahaan harus membuat kebijaksanaan keuangan atauakuntansi mengenai nilai atau jumlah minimum pengeluaran yang dapatdikapitalisasi atau yang dianggap sebagai pengeluaran barang modal.Sedangkan Menurut Achmad Tjahjono, et all (2009, 112) mengungkapkanbeberapa karakteristik aset tetap, yaitu :1. Dipergunakan untuk operasional perusahaan dan tidak untuk dijual.2. Memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau satu siklus operasinormal.

93. Memilki bentuk fisik, karakter ini untuk membedakan dengan aktiva takberwujud.4. Mempunyai nilai yang material.Berdasarkan definisi berbagai sumber diatas tentang karakteristik aset tetap,maka dapat disimpulkan bahwa aset tetap mempunyai beberapa karakteristik.Diantaranya adalah :1.Aset tetap mempunyai wujud/bentuk fisik.2.Digunakan dalam operasional perusahaan.3.Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.4.Tidak untuk diperjualbelikan.5.Mempunyai nilai yang sangat material.2.3.Jenis-Jenis Aset tetapSuatu aktiva mungkin saja mempunyai masa guna lebih dari satu periodeakuntansi, mempunyai nilai relative besar, dan tidak untuk diperjualbelikankembali. Tetapi bila aktiva tersebut tidakdigunakan dalam aktivitas usahaperusahaan sehari – hari, maka aktiva tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagaiaset tetap, mungkin lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjangatau aktiva lain – lain.Setelah dilihat dari karakteristik dari aset tetap, selanjutnya penulis akanmemaparkan tentang beberapa pengelompokkan atau jenis-jenis aset tetap.Berikut ini definisi - definisi berbagai sumber bacaan tentangpengelompokan aset tetap ditinjau dari beberapa sudut pandang, antara lain yaitu :

10Menurut Ahmad Syafi’i syukur (2009, 224) memaparkan bahwa aset tetap dibagimenjadi dua golongan , yaitu :1. Aset tetap berwujudMerupakan aset tetap yang mempunyai bentuk fisik dan dapat dikenali melaluipanca indera.a. Aset tetap berwujud dilihat dari umurnya, dibagi dua :1. Aset tetap berwujud yang mempunyai umur tidak terbatas, misalnya :tanah untuk dibangun,jenis aset ini tidak perlu dilakukan depresiasi.2. Aset tetap berwujud yang mempunyai umur terbatas, dapatdikelompokan menjadi dua, yaitu :a. Aset tetap berwujud yang dapat diperbaharui, misalnya : gedung,kendaraan, mesin, peralatan, dsb.b. Aset tetap berwujud yang tidak dapat diperbaharui, misalnya :konsesi tanah tambang.Aset tetap berwujud ditinjau dari mobilitasnya, dibagi menjadidua:a. Aset tetap berwujud bergerak.b. Aset tetap berwujud tidak bergerak.b. Aset tetap berwujud ditinjau dari kemampuan mengembangkan diriterbagi menjadi dua, yaitu :1. Aset tetap berwujud yang tidak dapat mengembangkan diri.2. Aset tetap berwujud yang dapat mengembangkan diri.

11c. DitinjaudariUndang-Undang Perpajakan,asettetapberwujuddikelompokan menjadi empat golongan, yaitu:1. Golongan 1, aset tetap berwujud selain bangunan yang mempunyaiumur ekonomis sampai 4 tahun.2. Golongan 2, aset tetap berwujud selain bangunan yang mempunyaiumur ekonomis diatas 4 tahun sampai dengan 8 tahun.3. Golongan 3, aset tetap berwujud selain bangunan yang mempunyaiumur ekonomis lebih dari 8 tahun.4. Golongan 4, aset tetap berwujud yang berupa tanah dan bangunan.2. Aset tetap tidak berwujudMerupakan aktiva jangka panjang yang tidak terlihat secara fisik.Misalnya : goodwill, franchise,trade mark, dan copy right.Selain itu juga, Warren, et all (2008, 440) mengelompokkan aset menjadi dua,yakni:1. Aset tetap berwujud (tangible assets) yang merupakan asset jangka panjang atauasset yang relatif permanen penggunaannya dan terlihat secara fisik. Nama-namadeskriptif lain bagi aset-aset ini adalah aset pabrik (plant assets), atau property,pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment) ;2. Asset tetap tidak berwujud (intangible assets), merupakan aset jangka panjangyang bermanfaat bagi perusahaan dan tidak untuk dijual serta tidak terlihatsecara fisik. Antara lain paten (patensi), hak cipta, merek dagang, dan goodwill.Berdasarkan definisi berbagai sumber diatas tentang jenis-jenis aset tetap,dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis aset tetap terbagi menjadi dua golongan yaitu:

121. Aset tetap berwujud, yaitu aset tetap yang bersifat jangka panjang dalam aktivitasoperasi perusahaan yang dapat dilihat bentuk fisiknya. Didalamnya meliputi ;tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan lain yang digunakan untukmenghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan jasa.2. Aset tetap tidak berwujud, yaitu aset tetap jangka panjang yang tidak terlihatsecara fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten,goodwill, dan perjanjian monopoli.Walaupun kedua jenis aktiva tersebut berbeda secara sudut pandang fisiknya,akan tetapi mempunyai manfaat yang sama bagi kelangsungan hidup perusahaan.2.4.Perolehan dan Pencatatan Aset tetapAset tetap dapat diperoleh perusahaan dengan berbagai cara menurut DedhySullistiawan (2006: 128), diantaranya adalah :1. Pembelian TunaiPembelian tunai adalah perolehan aset tetap dengan cara perusahaanmengeluarkan sejumlah uang tunai. Aktiva yang dicatat dalam perkiraanakuntansi adalah senilai kas yang dibayarkan. Nilai kas yang dibayar iniakan termasuk juga biaya – biaya yang dikeluarkan selama pembelian asettetap tersebut dan dikurangi diskon atau potongan – potongan sehubungandengan pembelian aset tetap tersebut. Jurnal yang dibuat adalah :Dr. Aset tetapCr. Kasxxxxxx

132. Pembelian dengan Angsuran (Kredit)Pada pembelian dengan cara ini harga perolehan aset tetap tidak bolehtermasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus dikeluarkan dari hargaperolehan dan pembebanan biaya bunga selama masa angsuran.Jurnal yang dibuat adalah :Dr. Aset tetapxxxCr. Kasxxx*Angsuran pertama Harga Pokok / Jumlah cicilan xxx**Bunga Pertama xxx xxx % x sisa cicilanJumlah yang harus dibayarJurnal yang dibuat :Dr. Hutang UsahaxxxDr. BungaxxxCr. Kasxxx3. Perolehan dengan Cara PertukaranPertukaran dapat terjadi antara aktiva yang sejenis maupun tidak sejenis.Pertukaran aktiva yang sejenis adalah pertukaran aktiva yang sifat danfungsinya sama, seperti mesin dengan mesin. Pertukaran aktiva yang sifatdan fungsinya tidak sama, misalnya tanah dengan kendaraan. Selisih nilaibuku dengan antara aset tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yangdigunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggaltransaksi terjadi harus diakui sebagai laba dan rugi. Pencatatan hargaperolehannya yaitu harga pasar aktiva yang diserahkan ditambah dengan kas

14yang dibayarkan. Apabila harga tidak diketahui maka harga perolehanaktiva baru sama dengan harga pasar aktiva baru.Jurnal yang dibuat adalah : Jika mendapat laba :Dr. Aset tetap (Baru)xxxDr. Akum Dep Aset tetap (Lama)xxxCr. Laba Pertukaran AktivaxxxCr. Aset tetap (Lama)xxxCr. Kasxxx Jika mengalami kerugian :Dr. Aset tetap (Baru)xxxDr. Akum Dep Aset tetap (Lama)xxxDr. Rugi PertukaranxxxCr. Aset tetap (Lama)xxxCr. Kasxxx4. Perolehan dengan Membangun SendiriPada saat suatu aset tetap dirakit atau dibangun oleh suatu perusahaan untukdibangun sendiri, maka biaya perolehan (cost) aset tetap meliputi semuaunsur yang dapat diklasifikasikan dengan pembuatan aset tetaptersebut. Biaya-biaya tersebut dapat berupa biaya kontribusi, biaya bahanbaku, biaya tenaga kerja, biaya administrasi, biaya asuransi selama masapembangunan dan biaya kontraktor. Selain itu, bunga yang harus dibayaratas pinjaman-pinjaman yang mungkin dipakai untuk mendanai

15pembangunan tersebut juga harus dimasukkan sebagai biaya perolehan asettetap. Kapitalisasi biaya adalah semua biaya dicatat sebagai bagian daribiaya perolehan aktiva dan disusutkan selama masa manfaat aktiva.Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah adanya konsepconservatism dalam akuntansi. Apabila biaya membangun sendiri lebihrendah daripada harga pasar, maka adanya keuntungan atau laba tidak bolehdiakui. Tetapi bila hanya membangun sendiri lebih tinggi daripada hargapasar, maka kerugian yang terjadi harus dicatat dan aset tetap tersebutdilaporkan dengan nilai pasar yang berlaku.5. Penerbitan Surat BerhargaJika perusahaan memperoleh aset tetap dengan cara mengeluarkan suratsurat berharga baik itu saham maupun obligasi, maka dasar pencatatanaktiva tersebut adalah nilai pasar surat berharga pada saat pembelian. Dalamkeadaan dimana nilai pasar tidak diketahui sama sekali, maka harusdigunakan penilaian kembali atau terhadap aktiva tersebut oleh pihak yangindependen.6. Diperoleh dari SumbanganAset tetap yang diperoleh dari sumbangan atau donasi akan dicatat sebesarharga pasarnya. Dalam menerima donasi mungkin dikeluarkan biaya-biayayang jauh lebih kecil dari nilai aktiva yang diterima, sehingga jika dicatatsebesar biaya yang dikeluarkan maka hal ini akan menyebabkan jumlahaktiva dan beban depresiasi yang terlalu kecil.Jurnal yang dibuat :

16Dr. Aset tetapxxxCr. Modal Donasixxx7. Diperoleh dengan cara Sewa Guna Usaha (Leasing)Pengertian sewa guna usaha menurut surat keputusan bersama menterikeuangan, perdagangan, dan menteri perindustrian No. 32/M/SK/2/1974yang dalam PSAK (2009: 30.1) adalah :“Sewa atau Lease adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hakkepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yangdisepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atauserangkaian pembayaran kepada lessor.”Pencatatan dengan cara perolehan leasing ini tergantung dari jenis leasingyang diambil oleh perusahaan. Ada dua cara sewa guna usaha menurutJames Reeve dkk (2009: 7), yaitu:a. Capital LeaseAktiva yang diperoleh dengan cara ini dicatat sebagai aset tetap dalamkelompok tersendiri dan juga harus diamortisasikan. Kewajiban sewaguna usahanya juga disajikan terpisah dari kewajiban lainnya. Biasanyacara ini bila aktiva disewa lebih dari dua tahun.

17b. Operating LeaseBila perusahaan memilih cara ini maka pencatatan angsuran tiap bulantidak dianggap sebagai aset tetap tetapi langsung merupakan biaya sewaaktiva yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selamamasa sewa guna usaha, meskipun pembayarannya dilakukan dalamjumlah yang tidak sama setiap periode.2.4.1. Penyusutan Aset tetapTotal pengeluaran yang terjadi pada suatu periode akuntansi untukmemperoleh aset tetap tertentu tidak boleh dibebankan seluruhnya sebagai bebanperiode berjalan. Jika pengeluaran tersebut seluruhnya dibebankan pada periodeberjalan, maka periode berjalan akan terlalu berat, sedangkan beban periodeberikutnya yang ikut menikmati dan memperoleh manfaat dari aset tetap tersebutmenjadi terlalu ringan. Dan itu berarti terjadi ketidakadilan didalam prosespembebanan suatu pengeluaran. Karena itu keadilan pembebanan pengeluarandapat terjadi maka harus dilakukan depresiasi terhadap aset tetap tersebut.Proses depresiasi ini penekanan utamanya adalah pada pengalokasian biayadari cost aset tetap ke biaya periode untuk ditandingkan dengan pendapatan yangdilaporkan pada masing-masing periode selama digunakan aktiva tersebut.Rudianto(2009, 276) menyatakan bahwa :“Depresiasi atau penyusutan merupakan pengalokasian harga perolehan asettetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari asettetap tersebut”.

18Libby, et all (2007, 402) menyatakan bahwa:“Penyusutan merupakan proses alokasi biaya bangunan dan peralatan selamamasa manfaat produktif aset menggunakan metode yang sistematik dan rasional”.Berdasarkan definisi berbagai sumber diatas tentang harga depresiasi, dapatdisimpulkan bahwa depresiasi merupakanpenurunan kemampuan aset tetapbersamaan dengan berlalunya waktu yang dibebankan sebagai biaya.Faktor yang mempengaruhi menurun kemampuan suatu aset tetap untukmemberikan jasa/manfaaat yaitu : Secara fisik, disebabkan oleh pemakaian dankeausan karena penggunaan yang berlebihan dan secara fungsional, disebabkanoleh ketidakcukupan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta (misal kemajuanteknologi).Faktor-faktor yang mempengaruhi beban penyusutan yang diakui tiap periode(Jerry J. Weygandt dkk,2007: 572), yaitu :1.Harga perolehan aset tetap (Asset Cost)Meliputi seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan danpenyiapannya untuk dapat digunakan.2.Masa manfaat yang diharapkan (Useful Life)Aset tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktorfisik dan fungsional tertentu.3.Nilai sisa atau nilai residuNilai residu adalah taksiran harga pasar aset tetap yang berlaku pada akhir masamanfaatnya (Soemarso, 2003:25)

19Secara akuntansi secara komersial, dua diantara tiga metode penyusutan yangpaling umum digunakan menurut Jerry J. Weygandt dkk (2007: 570) adalah sebagaiberikut:1.Metode Garis Lurus (Straight Line Method) :Metode garis lurus menghasilkan beban penyusutan yang relatif sama setiapperiode selama masa manfaat aset tetap. Dasar perhitungan satu-satunya adalahwaktu. Perhitungan beban penyusutan setiap periode menggunakan metode inidapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:a. Dasar penyusutan dibagi dengan estimasi masa manfaat aset tetap.Dasar penyusutan di sini adalah harga perolehan aset tetap dikurangi dengannilai residu. Pola tersebut dapat diringkas sebagai berikut:Beban Penyusutan Harga Perolehan – Nilai ResiduMasa Manfaatb. Menentukan persentase penyusutan.c. Di sini, beban penyusutan dihitung dengan cara mencari persentasepenyusutan, kemudian dikalikan dengan dasar penyusutan. Rumusperhitungan beban penyusutan tersebut adalah sebagai berikut:Beban penyusutan tarif penyusutan x dasar penyusutanBeban penyusutan 100% x ( Harga Perolehan – Nilai Residu )Masa ManfaatKebaikan metode garis lurus adalah perhitungannya mudah dan sederhana.Metode ini cocok dipergunakan untuk aset tetap yang penggunaannya dariperiode ke periode relatif sama, misalnya gedung kantor.

202.Metode SaldoMenurun (Declining Balance Method)Jika metode garis lurus menghasilkan beban penyusutan yang meratasepanjang tahun, dalam metode saldo menurun ganda beban penyusutan setiapperiodenya berbeda dan semakin lama beban penyusutan tersebut semakinkecil (menurun) dengan tarif yang sama. Pada umumnya, besarnya tarifpenyusutan dalam metode ini adalah kelipatan tarif dengan menggunakanmetode garis lurus atau dua kali tarif metode garis lurus. Sehingga bebanpenyusutan per tahun dapat dirumuskan sebagai berikut:Beban penyusutan tarif penyusutan x dasar penyusutanBeban penyusutan 2 x 100% x ( Harga Perolehan – Nilai Residu )Masa ManfaatPerbedaan yang tedapat dalam metode ini adalah terkait dengan dasarpenyusutan yang didasarkan pada nilai buku pada awal tahun atau awal periode,sehingga dalam hal ini nilai residu diabaikan.2.4.2. Biaya Selama Masa Perolehan Aset tetap1. Reparasi dan pemeliharaanReparasi dan pemeliharaan terjadi berulang-ulang dan manfaat biayatersebut hanya dalam periode yang bersangkutan, sehingga dicatatsebagai biaya.Reparasi besar terjadi selang beberapa tahun danmanfaatnya dirasakan dalam beberapa periode, sehingga biaya reparasibesar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalambeberapa periode yang menerima manfaatnya.Dua cara mencatat biayareparasi besar, yaitu:

21a. Menambah harga perolehan aset tetap, apabila biaya ini dikeluarkanuntuk menaikkan nilai kegunaan aset dan tidak menambah masamanfaatnya.b. Mengurangi akumulasi depresiasi jika memperpanjang umurekonomis dan nilai residu, sehingga nilai buku bertambah besar danmempengaruhi perhitungan depresiasi.2. Penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aset atausuatu bagian aset dengan unit yang baru dengan tipe yang sama.3. Improvement adalah penggantian suatu aset dengan aset baru untukmemperoleh kegunaan yang lebih besar. Perbaikan dengan biaya relatifkecil diperlakukan seperti reparasi biasa. Tetapi perbaikan dengan biayarelatif besar dicatat sebagai aset baru.Aset lama yang diganti sertaakumulasi depresiasinya dihapuskan dari rekening - rekeningnya.4. Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu asetseperti penambahan ruang dalam bangunan, ruang parkir, sertapenambahanalat pada mesin pabrik yang dapat meminimalisirpencemaran. Biaya yang timbul dalam penambahan dikapitalisasimenambah harga perolehan aset dan di depresiasi selam umurekonomisnya.5. Rearrangement Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk penyusunankembali atau perubahan route produksi, atau untuk mengurangi biayaproduksi jika jumlahnya cukup berarti dan manfaatnya akan dirasakanlebih dari satu periode akuntansi maka harus dikapitalisasi. Biaya

22tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka atau beban yangditangguhkan dan akan diamortissi ke periode yang memperoleh manfaatrearrangement.2.4.3. Penurunan Nilai Aset TetapJika manajemen memperoleh informasi yang menyatakan nilai pasar darisuatu aset turun, maka pengujian penurunan nilai harus dilakukan (James D. Sticedkk, 2009: 802). Entitas harus mengakui suatu kerugian penurunan nilai hanyaapabila jumlah arus kas masa depan yang tidak di diskontokan dari suatu asetkurang dari nilai buku aset tersebut. Dengan kata lain, kerugian penurunan nilaiadalah selisih antara nilai buku dengan nilai wajar aset.2.4.4. Revaluasi Aset TetapRevaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan yangdiakibatkan adanya kenaikan nilai aktiva tersebut di pasaran atau karena rendahnyanilai aset tetap dalan laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasiatau sebab lain. Hal ini mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangantidak mencerminkan nilai yang wajar. Atau dapat juga dikatakan revaluasi aset tetapmerupakan penilaian kembali aset tetap yang tercatat didalam buku perusahaan danmasih digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Tujuan revaluasi adalahagar nilai yang tercantum didalam buku perusahaan / laporan keuangan perusahaansesuai dengan nilai wajar yang berlaku pada saat dilakukannya revaluasi.

232.5. Penghentian PengakuanAset tetap yang dimiliki oleh perusahaan tidak selamanya digunakan.Perusahaan bisa melakukan pelepasan atas aset tetap yang dimilikinya.Standar Akuntansi Keuangan (2009:16.11) menyatakan bahwa:Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:a. dilepaskan; ataub. tidak ada manfaat

Definisi Aset tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen seperti tanah, bangunan, gedung , dan peralatan. . dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal”. Menurut Rudianto (2009, 276) . Penyusutan Aset tetap

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis