Jejak Awal Gereja St. Thomas Rasul - Sathora.or.id

3y ago
71 Views
3 Downloads
4.23 MB
60 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kelvin Chao
Transcription

No. 10September - Oktober2015Friends ofCICM Ziarek keVietnamZiarahJejak Awal GerejaSt. Thomas RasulPerayaan SyukurImamat UNIO KAJTemu Kangen Marriage EncounterAloysius Ponidi

Galeri FotoGaleri Foto Bulan Kitab Suci NasionalPanitia BKSN [Foto : Berto]Sosialisasi BKSN oleh Rinnie [Foto : Berto]Wefie saat BKSN [Foto : Berto]Kegiatan BKSN di salah satu lingkungan [Foto : Sinta]Fasilitator Andrijas di lingkungan [Foto : dok. pribadi]- 3 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

Daftar IsiDaftar Isi5Surat PembacaDari Redaksi6Sajian Utama8-15Meniti Jejak Awal GerejaSt. Thomas Rasul16-17ProfilOpini36Refleksi37Perjuangan Hidup38-3918 Bina Lanjut KEP IWisata Rohani Wilayah Stefanus19 Hari TarsisiusPesta Umat Sathora 201520 Perayaan Syukur Imamat UNIO KAJ21 PDKK Sathora Rayakan KemerdekaanPerayaan HUT ke-7 Komunitas LansiaMaria-Yusuf22 Temu Kangen Marriage Encounter23 Ulang Tahun Kedua Life TeenEmpat Puluh Hari Romo Gilbert Berpulang24 Tubuh Sehat, Peduli Lingkungan25 Pendalaman KS Wilayah dan Lingkungan27 “Hari Ini Kita Jadi ‘OMK”Misa Prodiakon dan Keluarga28 Rekoleksi Kepemimpinan KristianiWilayah St. Paulus29 Tour the Churches BIR/BIA PermataBuanaTemu Komsos se-KAJ30 Rapat Alam Terbuka Legio MariaeDemi Nyawa Seseorang31 CSE Persembahkan Misa AdorasiEkaristi St. Peregrinus32 Napak Tilas KAJYD 2015Ziarek Sie Katekese33 Doa Hening SadhanaEkaristi di Tepi Pantai34 Misa Pembukaan Bulan RosarioDari Gua Maria Kerep sampai Ganjuran43 Baksos Wilayah Ignatius46Thomas SutanaKomunitas18-3540-41Konsultasi Keluarga42Konsultasi Kesehatan43Konsultasi Iman44Berita474550Dongeng Anak51Kesaksian Iman52Siapa Dia53CerpenResensi54-5556Santo - Santa57Renungan58FKitab SuciKhasanah Gereja48-49ZiarahGarden of Love, Ba Na HillsKonsultasi KarirQuiz Kata- 4 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

FIklan ReikiDEAR Redaksi MeRasul,Saya membaca Iklan di MeRasulEdisi No. 9 pada hal. 3 kanan bawah:tertulis kata “REIKI”-nyaGereja Katolik, seperti diutarakanoleh Romo Andang, terhadap Yoga/Prana/Reiki, bersikap sbb: tidak menolak (atau malahmengutuk) begitu saja tetapi juga tidakmempromosikan melainkan mencoba memilahdan mengkritisinya serta meminta umatnya(sungguh) berhati-hati.(sumber: rana-dan-reiki-dalam-pandangangereja-katolik/ )Pertanyaan saya:Apakah dalam menerima iklan,ada prosedur pemeriksaan isinya/tujuannya/tampilannya? Ataukahsemuanya diserahkan kepada hak/wewenang pemasang iklan?Saya tidak berani mengatakan isiiklan pada hal. 3 tsb salah, tapihanya sekadar mengingatkan timRedaksi agar berhati-hati sepertiyang disampaikan oleh Vikep KAJ.apalagi kalau sampai pada tarafmembantu mempromosikannya.Laurensius Kam Lim HauSurat PembacaTerima kasih untuk tim MeRasulyang setia menyajikan bacaanbermutu bagi umat. Tetapsemangat ya untuk tim MeRasul.GBU all.Erlyn DeviantyLingkungan Lukas 3Terima kasih Bu Erlyn, doakankami juga supaya dapat tetapsetia melayaniTerima kasih atas pertanyaannya.Penerimaan iklan ini kami tetapmenggunakan prosedur. Untuk kedepannya kami akan selektif lagi.Pulang ke Taman FirdausDEAR Redaksi MeRasul,To the point saja, saya merasa adayang mengganjal di hati saya, adasesuatu yang tidak tepat pada Judul“Jalan Pulang ke Taman Kenangan”untuk Sajian Utama dan Headlines dicover Majalah MeRasul Edisi No. 9.Pertama, kalau Taman Kenanganyang dimaksud adalah Taman TempatPemakaman Pastor kita di Makassar;Pastor Gilbert yang kita kasihibukan sekadar “pulang ke TempatPemakaman” tapi jauh di atas itu,Pastor Gilbert Pulang ke TamanFirdaus.Kedua, Kalau Taman Kenangan yangdimaksud dalam arti harafiahnya:Taman Kenangan, Pastor kita terkasihbukan pulang ke taman yang hanyasekadar kenangan, tapi Pastor kitaPulang ke Taman Yang Kekal Abadi diSurga.Jadi, menurut hemat saya, judulyang pas mungkin adalah perihalJiwa & Roh Pastor Gilbert yangsedang berada di: “Jalan Pulang keTaman Firdaus” yang sesuai denganIman Katolik. Bukan hanya sekadarjudul yang memberikan makna yangdangkal perihal perjalanan tubuhatau jasadnya yang “pulang ke TamanKenangan”.Mohon maaf kalau saya sedikitlancang dalam memberikankomentar ini. Terima kasih.Laurensius Kam Lim HauJawaban Redaksi MeRasul:SAUDARA Laurensius Kam LimHau yang baik, terima kasih atastanggapan dan respons Anda terhadapSajian Utama Majalah MeRasul Edisi9 dengan judul “Jalan Pulang keTaman Kenangan”. Ketika tim Redaksimendengar berita Romo Gilbert wafat,maka secara spontan kami meliputmomen penting ini.Setelah Misa Requiem hari pertamadiumumkan bahwa jenazah akandimakamkan di Makassar, sesaatkami merasa akan kehilanganmomen ini sampai selesai, termasukumat di Jakarta juga merasa tidakbisa menghantar Romo Gilbertsampai ke peristirahatan terakhirnya.Maka, Redaksi memutuskan untukmengutus tim guna meliput sampai dipemakaman di Makassar.“Jalan Pulang Ke Taman Kenangan”merupakan rangkaian alur cerita danperistiwa terhadap sosok Romo Gilbertyang sungguh dikasihi oleh banyakorang, baik para rekan imam, umat,dan handai-taulan selama beliauberkarya di Indonesia. Apa yang terjadidan dengan siapa saja Redaksi jugatidak tahu pada awalnya, tetapi kami- 5 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015bisa menyelesaikan dan menyajikansesuai dengan rekam perjalanan dimana kami turut serta di dalamnya.Semua cerita dan kesan BapakUskup dan para rekan imam dalamhomili pada Misa Requiem sungguhmenguatkan dan meneguhkan kitasemua, serta kesaksian umat baikyang ada di Jakarta maupun umat diMakassar yang sungguh menantikanjuga kehadirannya walaupunperjumpaan terakhir untuk bertemuberlangsung di peristirahatan terakhir.Memang Keuskupan AgungMakassar memberi namaperistirahatan terakhir itu “TamanKenangan” sehingga kami membuatjudul dengan “Jalan Pulang Ke TamanKenangan”. Kita mengimani danmengamini bahwa beliau beristirahatdan hidup abadi kembali ke pangkuanBapa Sang Mahakasih dan Ilahi.Jasadnya merupakan sosok yangkita kenang yang dimakamkan diTaman Kenangan, tetapi Roh danhidup abadinya benar akan mulia diTaman Firdaus. Alhasil, cerita kamiyang nyata hanya berhenti sampaidi Taman Kenangan. Suatu saat kitabisa berziarah ke Taman KenanganMakassar. Suatu saat kita juga bisaberjumpa di Taman Firdaus.Redaksi MeRasul

Dari RedaksiEWebsite Sathora Semakin EksisPenasihatRD Reynaldo Antoni HaryantoPemimpin Umum /Pemimpin PerusahaanAlbertus Joko Tri PranotoPemimpin RedaksiGeorge HadiprajitnoRedakturAji PrastowoAntonius EffendyAnastasia PrihatiniAstrid Septiana PratamaClara Vincentia SamanthaEkatanaya ALily PratiknoNila PinziePenny SusiloSinta MonikaVenda TanoloeRedaktur ArtistikPatricia NavratilovaRedaktur FotoChris MaringkaErwina AtmajaMatheus HaripoerwantoMaximilliaan GuggitzWebsite AdministratorErdinal HendradjajaAlamatGKP Paroki Santo Thomas RasulRuang 213Jln. Pakis Raya G5/20 Bojong IndahCengkareng, Jakarta Barat 11740Telp. 021 581 0977, 021 581 1602; Fax.021 581 0978, HP : 0818 876 692 (SMS)EmailEmail : ca MeRasul yang terkasih,PAGI hari, Selasa, 29 September 2015 lalu, Erdinal sang “pengasuh” web Sathoratiba-tiba meluncurkan surel (surat elektronik) ke milis kami. Surel tersebut berasaldari media elektronik bernama Katolikkita.com.Penanggung Jawab Katolikkita.com bermaksud meminta ijin agar diperbolehkanmengambil berita yang ada di website Sathora supaya isi website mereka semakinlengkap. Hal ini membuktikan keberadaan website Sathora sudah mulai dikenaldan diakui oleh masyarakat baik di dalam maupun luar paroki.Barangkali belum banyak yang menyadari bahwa situs web kita baru-baru initelah berganti wajah sehingga menjadi lebih baik dan enak dipandang. Inilah hasilkerja Erdinal, anggota tim kami yang khusus mengelola bagian media elektronika.Keunggulan website adalah dapat memuat artikel panjang yang tak mungkindapat dimuat di majalah.Bekerja di bidang jurnalistik, bisa dikatakan bagaikan berburu. Kami haruspasang mata dan telinga “mengintai” kegiatan apa saja yang ada di sekitar kita.Kami berunding siapa yang akan meliput, dan selanjutnya sang “pemburu” harussegera menyerahkan “hasil buruannya” paling lambat dalam waktu satu minggu kePatrice, lengkap dengan foto.Kadang-kadang “hasil buruan” tidak tercapai sesuai rencana. Tapi, tidak apaapa. Kelelahan kami selalu terbayar dengan senangnya kumpul-kumpul padaRaboan sambil menikmati hidangan sederhana bawaan sukarela siapa saja.Memang suasana inilah yang selalu kami jaga, agar tim MeRasul tetap kompak danbersemangat kerja.Dalam edisi ke-10 ini, kami sajikan beberapa personil yang ikut berpartisipasisebelum gereja kita dibangun pada tahun 1980-an, dan baru mulai dibangunsekitar tahun 1990-an. Yang kami fokuskan tentang pengalaman pribadi mereka,jadi bukan mengenai sejarah gerejanya. Selain itu, untuk Profil kita kali ini, kamitampilkan tokoh Ponidi, seorang koster sederhana yang telah 28 tahun setiamengabdi, melayani Tuhan di Gereja Sathora.Akhir kata, hal yang paling penting, kami segenap tim redaksi MeRasulmengucapkan selamat kepada RD F.X. Suherman yang telah resmi diangkatsebagai Kepala Paroki kita menggantikan Almarhum Romo Gilbert Keirsbilck CICM.Kiranya Tuhan senantiasa memberkati Romo Herman dalam berkarya di Paroki St.Thomas Rasul, dan sukses selalu! Sinta- 6 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

- 7 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

Sajian UtamaJejak Awal GerejaSt. Thomas RasulHanya dengan tujuh lingkungan dan sekitar 1.000 umat,Wilayah Bojong Indah hendak menjadi paroki tersendiri,lepas dari Paroki Trinitas Cengkareng.PADA suatu waktu penulis dipanggiloleh Kepala Paroki St. Thomas RasulBojong Indah, Romo Gilbert. Apayang disampaikan adalah suatupesan sekaligus permintaan untukmewawancarai para tokoh yang ikutmerintis berdirinya Gereja BojongIndah Paroki St. Thomas Rasul padawaktu awal pembangunan gedunggereja pertama kali. Bahkan padasaat sebelum gereja (bedeng), yangmerupakan embrio lahirnya Paroki St.Thomas Rasul di wilayah Jakarta Barat.Hal ini yang membuat MeRasulingin menghadirkan kembali tulisanmengenai sejarah awal Paroki St.Thomas Rasul pada era tahun ‘80-an.Tulisan sejarah yang disampaikan olehpara tokoh dan pelaku sejarah, sertapenulis masa silam, yang lalu dirangkaimenjadi sebuah cerita yang dituangdalam lembaran sejarah Gereja.Dari berbagai narasumber, akhirnyabisa diketahui bagaimana umat Gerejaini lahir, berjuang, dan eksis hinggasaat ini. Terungkap fakta dari peristiwayang terjadi; bagaimanapun paratokoh Gereja ini sudah berani memulaidan menata Gereja hingga dapatdimanfaatkan umat sebagai saranamenggereja yang baik pada saat ini.Pada suatu waktu, Uskup AgungJakarta (Alm.) Mgr. Leo SoekotoSJ berkunjung ke Paroki TrinitasCengkareng. Beliau sempat berbicaradengan dua tokoh dari wilayahtengah, yaitu Thamrin dan Njauw PoOn, bersama dua tokoh lainnya dariPerumahan Bojong Indah, PetrusGereja Bedeng [sumber : Majalah 30 th paroki St. Thomas Rasul]-- 8 -- MEMERASULASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

Mudjio dan Joseph Tolu.Dalam dialog itu, Mgr. Leo Soekotomenanyakan kepada para tokoh ini,apakah daerah Bojong Indah memilikipotensi untuk pengembangan umatKatolik? Dengan serempak merekamenjawab, ”Kami punya potensi, BapaUskup.”Kemudian mereka melontarkanpertanyaan, “Tapi, apakah Bapa Uskupbersedia meninjau daerah PerumahanBojong Indah?” Mgr. Leo menjawabdengan tegas, “Pasti saya akan datang.”Pada kesempatan berikutnya,Mgr. Leo langsung meninjau daerahPerumahan Bojong Indah. Beliausegera melihat bahwa daerah itumemang punya potensi dikembangkanmenjadi sebuah paroki. Kendalamuncul tatkala pada saat yang samaParoki Trinitas, yang waktu itu menjadiinduk dari wilayah Perumahan BojongIndah, belum memiliki gedungyang permanen. Namun, UskupLeo memberikan jawaban yangmenenangkan, “Kalian tidak usah takut,bila kalian percaya semuanya akanmampu dikerjakan.”Sejak Mgr. Leo memberikandukungan, Petrus Mudjio bersamaumat Bojong lainnya, memiliki tekaddan semangat yang sama untukmewujudkan berdirinya sebuahgereja. Didasari motivasi yangtinggi, mereka segera bergerak danbekerjasama. Mereka memiliki satutekad; ingin memenuhi harapan Gerejasebagaimana disampaikan oleh Mgr.Leo Soekoto.Pada tahun 1981, tanggal 27Agustus, terbitlah Surat KeputusanUskup Agung Jakarta Mgr. Leo SoekotoSJ dengan No.: 874/3.27.35/81 tentangPendirian Paroki Santo Thomas RasulGereja Bojong Indah Jakarta Barat.Penamaan pelindung Santo ThomasRasul diberikan oleh beliau.Pada saat yang sama, Mgr. Leo jugasecara resmi membentuk PengurusGereja dan Dana Papa Roma Katolik(PGDP) Paroki Santo Thomas Rasul.Pastor Peter John McLaughlin OMIsebagai ketua dan B. Prasodjo sebagaiwakil ketua, Andreas Luzar SH sebagaisekretaris, Andi Kuswandi sebagaiAltar Gereja Bedeng - [Sumber: Majalah 30 th Gereja St. Thomas Rasul]bendahara, Lummy dan F.V. Datubarasebagai anggota.Wilayah Bojong Indah merupakansalah satu wilayah di Paroki TrinitasCengkareng, yang saat itu sudahmenjadi tujuh lingkungan dengan umatsekitar 1.000 orang.Petrus Mudjio, dengan dorongankawan-kawannya, berani mengusulkanWilayah Bojong untuk dikembangkanmenjadi sebuah paroki tersendiri. Padasaat itu, keputusan ini tentu sangatmengejutkan pihak paroki. Hanyadengan tujuh lingkungan saja, merekasudah mau menjadi paroki.Dengan 1.000 umat dan tempatyang terbatas, penyelenggaraan Misalangsung menggunakan fasilitasSekolah Trinitas dengan daya tampung150-200 orang. Bahkan ketika dirasamasih kurang tempat, inisiatifmenambah Misa pada hari Sabtudilakukan di rumah Hendra Soesanto,yang lokasinya hook jalan Taman JerukII/21-23. Hal itu berlangsung selamasekitar satu-dua tahun.Pada tahun 1983, setelah aktivitasGereja berlangsung selama duatahun, untuk pertama kalinyadibentuklah Panitia PembangunanGereja (PPG), yang diketuai pertamakali oleh Theodorus Wirawan, denganpendamping Pastor Paroki Peter JohnMcLaughlin OMI, dibantu Pastor JamesOMI. Bersamaan dengan itu puladibuatlah sistem dan struktur organisasiparoki.Masa bakti PPG I ini pendek, berakhirpada tahun 1984. Namun, dari masabakti yang hanya setahun ini, parokimemperoleh sumbangan sebidangtanah dari Agustinus Mangkurahardjo- 9 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015seluas lebih kurang 5.800 meter persegi,berlokasi di daerah Klingkit, BojongIndah. Dan pada tahun yang sama, PPGyang kedua dibentuk. Susunan PPG IIini, antara lain Andi Suwandi (ketua),Ignatius Aryana (sekretaris), KurniawanLasmono (bendahara I), Eko Lesmana(bendahara II), dan Ny. Agus Setiawan(seksi dana).PPG II berhasil membeli rumah seluas370 meter persegi di Jalan KacangPanjang Raya No. 2 seharga Rp. 23.000000. Tanah ini langsung difungsikansebagai pastoran sekaligus sebagaisekretariat panitia. Sumber danawaktu itu dibantu dari KAJ sebesar Rp.15.000.000. Sisanya diusahakan sendirioleh PPG II.Pada tahun 1985, Paroki SantoThomas Rasul memiliki seorangpastor tetap. L.B.S. Wiryowardoyo Prmerupakan pastor resmi pertama yangmemimpin Gereja Bojong Indah, pascalepas dari Paroki Trinitas Cengkareng.Dan pada Februari 1985 dilakukan serahterima pelayanan penggembalaanumat Bojong Indah dari Pastor JohnO’Doherty OMI kepada Pastor L.B.S.Wiryowardoyo Pr. (Romo Wiryo, begitusapaannya) sebagai Kepala ParokiBojong Indah dengan wakilnya, F.A.Soeripto.Pada awalnya, Paroki Santo ThomasRasul sudah menjadi tiga wilayahdengan jumlah umat 2.050 orang.Perayaan Ekaristi pun dilakukan di tigatempat yang berbeda dengan jadwalmasing-masing; Sabtu pukul 18.00 diSekolah Trinitas, di Sekolah Lamaholotpada hari Minggu pukul 08.00, dan diTaman Kota pada pukul 18.00.Pada tahun 1985 pula Pengurus

Sajian Utama“bedeng” berukuran 18 m x 30 muntuk tempat beribadat. Seiringdengan itu, proses pembangunangereja permanen tetap dilakukan.Tahun 1987, di atas tanah yangsudah dibeli, dibangunlah bedeng.Ukuran bedeng yang semula 18 x18 meter bertambah menjadi 18 x30 meter. Bangunan ini didirikandengan biaya yang sangat minim,menggunakan kayu bekas bongkaranUniversitas Tarumanegara, denganbantuan Dr. Arry Ramba, dosenuniversitas tersebut. Lokasi bekasbedeng tersebut seperti areal yangdipakai sebagai tempat parkir saat ini.Pada 9 Oktober 1988, peletakanbatu pertama dilakukan oleh UskupAgung Jakarta Mgr. Leo Soekoto SJ.Akan tetapi pembangunan tidaklangsung dilaksanakan karenamenunggu pembangunan gedungGereja Trinitas selesai. Sebagai upayaagar pembangunan tetap dapatberjalan maka gua Maria denganpatung Pieta terlebih dahulu dibangundi halaman belakang gereja dan GuaMaria ini bernama resmi Goa MariaBunda Penebus.Tahun 1989, jumlah umat ParokiThomas Rasul sudah mencapai 3.707jiwa. Jumlah tersebut meningkatmenjadi 5.753 pada tahun 1992.Romo Wiryo mendapat rekan baru,Romo Hadi Suryono Pr yang baruditahbiskan menjadi imam. JohanGunawan, seorang arsitek,menerima tugas untukmerancang gedungGereja Santo ThomasRasul. Penyelesaiandan persetujuan desaingambar fisik gerejamembutuhkan waktusetahun dengan terusmenerus berkomunikasidengan pihak Keuskupan.Pada tahun 1990,dimulailah pembangunangereja dengan arsitekJohan Gunawan dan IreneGunawan. Perhitunganstruktur dilakukan olehSanti dan BudionoSubekti bertindak sebagaiPembangunan Gereja [Sumber: Buku Kenangan 25 th Gereja St.Thomas Rasul]pengawas. PembangunanDewan Paroki (DP Paroki) bersamadengan Panitia Pembangunan Gereja(PPG) merencanakan pembangunangedung gereja. Tanah yang sudahdimiiki di daerah Klingkit, ternyata tidakmemungkinkan untuk dibangun gereja.Penyebabnya, karena surat tanah belumtuntas, faktor lingkungan yang kurangmendukung, serta sosialisasi yang sulitdengan umat sekitar.Maka, dicari solusi baru. AgustinusMangkurahardjo bersama RomoWiryo menjumpai Budi Brasali dari PTMetropolitan Development. Alhasil,didapatlah tanah seluas 5.534 meter2di lokasi Jalan Pakis Raya G5/20(lokasi gereja sekarang) seharga Rp.100.000.000. Untuk membayar tanahtersebut diadakan penjualan kuponberhadiah seharga Rp 5.000 perkupon yang dijual di seluruh gerejadi Keuskupan Agung Jakarta, bahkansampai ke Bandung dan Cirebon. Daripenjualan kupon tersebut terkumpuldana Rp. 90.000.000. Sisa yangdibutuhkan Rp. 10.000.000 mendapatbantuan dari Keuskupan Agung Jakarta.Pada tahun 1986, jumlah umat yangmencapai 2.050 orang, ditampungdalam Misa di tiga tempat yangberbeda. Namun, keadaan tersebuttidak berlangsung lama. Setelahmendapatkan lahan seluas 5.534m persegi melalui PT. MetropolitanDevelopment, di tanah ini sudahdirencanakan dibangun sebuahPeletakan Batu Pertama oleh Uskup Agung LeoSoekoto, SJ pada tahun 1988 - [Sumber: BukuKenangan 25 th Gereja St. Thomas Rasul]konstruksi dan pondasi dipercayakankepada kontraktor PT DimensiDevelopment. Setelah pembangunanfisik selesai, dilanjutkan ke tahap akhiryang dikerjakan oleh Busman.Mgr. Leo Soekoto SJ sempat meninjaudan memberikan pengarahan di lokasiselama hampir dua jam. Akhirnya, padaApril 1992 bangunan fisik gereja iniselesai.Selama masa pembangunangereja, tim PPG II banyak mengalamikendala, baik dalam segi dana maupunsosialisasi. Tetapi, berkat keyakinandan rahmat Tuhan, khususnya melaluidoa Novena Hati Kudus Yesus selamasembilan kali Jumat Pertama berturutturut, maka semua kendala dapatteratasi. Akhirnya, gedung Gereja ParokiSt. Thomas Rasul seluas 1.200 meterpersegi berdiri megah, dengan dayatampung sekitar 1.000 orang. Danuntuk pertama kali, gedung gereja inidipakai untuk Misa saat Minggu Palma,April 1992.Pada 23 Agustus 1992, Gereja SantoThomas Rasul Bojong Indah diresmikandan diberkati oleh Uskup AgungJakarta, Mgr. Leo Soekoto SJ. Berto,(Majalah 30 th Gereja St. Thomas Rasul)Demikian tulisan sampai diresmikannyaGereja St. Thomas Rasul Paroki BojongIndah, Merasul menghadirkan beberapapelaku sejarah yang terlibat danmembidani berdirinya gereja Santo.Thomas Rasul, akan diulas dalam tulisanberikut.- 10 - MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015

Nostalgia Tokoh Gereja St. Thomas Rasul, 14 Juli 2013 [Foto: Matheus Hp.]Hendra Soesanto [Foto: Matheus Hp.]Hendra SoesantoSumbanglah dengan Sebutir Pasir.HENDRA Soesanto mulai tinggaldi Bojong Indah pada tahun 1979.Rumahnya pernah digunakan untukperayaan Ekaristi umat Wilayah BojongIndah, sebelum Gereja St. ThomasRasul berdiri. Setiap Sab

Daftar Isi - -4 MERASUL EDISI 10 # September - Oktober 2015 Daftar Isi Surat Pembaca 5 Dari Redaksi Sajian Utama 8-15 Konsultasi Kesehatan 43 Konsultasi Keluarga 42 6 Profil 16-17 Meniti Jejak Awal Gereja St. Thomas Rasul

Related Documents:

11. Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) 12. Gereja Toraja 13. Gereja Kristen Rejang (GKR) 14. Gereja Kristen di Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) 15. Gereja Toraja Mamasa 16. Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS) 17. Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) 18. Gereja Masehi Injili Halmahera (GMI

Tugas utama gereja seperti bagi Yohanes Calvin, Allah menciptakan Gereja untuk membantu manusia mencapai persekutuan Kristus. Demi melaksanakan tugasnya gereja dengan baik Allah mengaruniakan Firman,Sakramen-sakramen demi memperkokoh iman warga jemaat dan mengaruniakan pelayan- pelayan untuk melaksanakan tugas gereja secara tertib dan teratur. Be-

TATA IBADAH HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA (HPII/HPKD) Minggu, 02 Oktober 2016 Menggunakan Tata Ibadah Gereja Toraja Tema: KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU (Mazmur 37: 1 – 6) PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA Jl. Salemba

Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) dengan pola pendekatannya melalui tiga komisi, yaitu:Komisi Faith and Order (Iman dan Tata Gereja), Komisi Life and Work (Hidup dan Karya Gereja), dan Komisi Mission and Evangelism (Misi dan Pekabar

Leo Koffeman, ahli Hukum Gereja dari Belanda, dalam salah satu bukunya (2 014, 17) mengaitkan hakikat dan tugas panggilan gereja dengan penataannya; penataan gereja terhubung dengan eklesiologi, baik secara implisit maupun eksplisit, sebab setiap tata gereja didasarkan pada wawasan

mengapa tata perayaan ekaristi di berbagai gereja Katolik sama? Menanya tentang ciri-ciri pokok Gereja Katolik serta maknanya Menanya tentang berbagai tindakan yang dilakukan Gereja untukmenunjukka n sifat-sifatnya Mencari dan mendalami ciri-ciri Gereja yakni satu, ku

A. Dewasa Awal 1. Pengertian Dewasa Awal Dewasa awal atau biasa disebut adult berasal dari kata bentuk lampau yakni adultus yang memiliki arti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna, atau telah menjadi dewasa. Dewasa awal adalah individu yang telah menye

INTRODUCTION The Discipline and Practice of Qualitative Research Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln T he global community of qualitative researchers is mid-way between two extremes, searching for a new middle, moving in several different directions at the same time.1 Mixed methodologies and calls for scientifically based research, on the one side, renewed calls for social justice inquiry .