BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi

2y ago
57 Views
2 Downloads
706.88 KB
47 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Victor Nelms
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORIA. Landasar Teori1. Teori EkonomiEkonomi atau economic dalam banyak literatureekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata“Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumahtangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah ikehidupan. Teori ekonomi didasarkan pada kondisi nyatayang terjadi pada masyarat yang disederhanakan terutamamengenai sifat-sifat yang berhubungan ekonomi.Menurut Sadano Sukirno yang ditulis dalam bukuIskandar Putong (2005), bahwa ilmu ekonomi adalahmenganalisis biaya dan keuangan dan memperbaiki corakpenggunaan sumber-sumber daya” (maksudnya sumber dayaadalah sumber daya alam dan sumber daya manusia).2222Iskandar Putong, Teori Ekonomi Mikro (Jakarta: Mitra WancanaMedia, 2005), 9-1329

302. Teori Ekonomi PembangunanMenurut Arsyad yang ditulis dalam buku Subandi(2012), mendefinisikan ekonomi pembangunan sebagai suatucabang ilmu ekonomi yang menganalisa masalah-masalahyang dihadapi oleh Negara sedang berembang dan mencaricara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar Negaranegara tersebut dapat membangun ekonominya lebih angunan adalah suatu cabang ilmu dari ilmu ekonomiyang bertujuan menganalisis masalah-masalah yang , agar pembangunan ekonomi menjadi lebih cepatdan harmonis. Dalam ilmu ekonomi, analisis dan metodepembangunan berkaitan atau menyangkut dengan aspek-aspekdi luar bidang ekonomi, seperti masalah kemiskinan,23Subandi, Ekonomi Pembangunan (Bandung: Alfa Beta, 2012), 9

31pengangguran, ketidakmerataan ekonomi, kependudukan danmasalah pendidikan, social, budaya, politik, serta lingkungan.Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomiyang dapat menyebabkan perubahan-perubahan, terutamaterjadi perubahan menurunnya tingkat pertumbuhan pendudukdan perubahan dari struktur ekonomi, baik upunperanannya dalam penyedian lapangan kerja.24Menurut Subandi (2012) Pembangunan ekonomi adalahsuatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatuNegara untuk mengembangkan kegiatan atau aktifitas ekonomiuntuk meningkatkan taraf hidup/kemakmuran (Income perkapita) dalamjangkapanjang. Padadasarnyadalampembangunan ekonomi memiliki dua sifat yaitu yang pertamabersifat deskriptif analitis dan kedua bersifat pilihan kebijakan.Adam Smith dalam teori pembangunan ekonomimembagi masa atau tahapan dalam lima tahap, yaitu:a. Tahap berburu24Akhmad Mahyudi, Ekonomi Pembangunan dan Analisi Data Empiris(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), 1

32b. Tahap berternakc. Tahap bercocok tanamd. Tahap berdagange. Tahap industrialisasiTahap pembangunan Adam Smith lebih menekankanfaktor produksi modal dan pemilih modal (kapitalis), karenapemilik modal mampu mengakumulasi modal yang diperolehdari laba atau keuntungan usaha untuk kemudian ditanamkankembali sebagai perluasan atau tambahan produksi dankapasitas produksi perusahaan.Sedangkan menurut teori Arthur Lewis yang dikutipdalam buku Akhmad Mahyudi (2004) pembangunan ekonomiterbagi menjadi dua perekonomian yaitu, perekonomianindustri dan perekonomian tradisional.25Tahap-Tahap Pembangunan Ekonomi W.W. ROSTOW :1. Tahap Masyarakat Tradisional2. Tahap Prasyarat Lepas Landas25Akhmad Mahyudi, Ekonomi Pembangunan dan Analisi Data Empiris(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), 165-166

333. Tahap Lepas Landas dan Sesudahnya. 263. Pembangunan Ekonomi DaerahPembangunan ekonomi daerah adalah suatu prosesdimana pemerintah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu polakemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swastauntuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsangperkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan Ekonomi)dalam wilayah tersebut.Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadipokok permasalahannya adalah terletak pada kebijakankebijakan pembangunan yang didasarkan pada kehasan daerahyang bersangkutan(endogenous)denganmenggunakanpotensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber dayafisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarah padapengambilan insiatif-insiatif yang berasal dari daerah tersebutdalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatankerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.26Akhmad Mahyudi, Ekonomi Pembangunan dan Analisi Data Empiris(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), 200-202

34Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses embangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitastenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasayang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, beralihpengetahuan dan teologi, serta pengembangan usaha-usahabaru.Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerahadalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerjauntuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut,pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersamasama mengambilan inisiatif pembanguna daerah. Oleh karenaitu, pemerintah daerah dengan partisipasi masyarakat, dengandukungan sumber daya yang ada harus mampu menghitungpotensi sumber daya-sumber daya yang diperlukan untukmerancang dan membangun ekonomi daerahnya.2727134Subandi, Ekonomi Pembangunan (Bandung: Alfa Beta, 2012), 133-

354. Teori KetimpanganKetimpanga pembangunan antara wilayah merupakanaspek yag umum terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah.Ketimpangan ini pada dasarnya disebabkan oleh adanyaperbedaan kandungan sumberdaya alam dam perbedaankondisi demografi yang terdapat pada masing-masing wilayah.Akibat dari perbedaan ini, kemampuan suatu daerah dalammendorong suatu proses pembangunan juga menjadi berbeda.Hal ini, tidaklah mengherankan bilamana disetiap daerahbiasanya terdapat wilayah maju (Developed Ragion) danwilayah terbelakang (Underdeveloped Ragion).28Budi Warno (2012) ketimpangan merupakan akibat darikegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhikebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.28Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 104

36Roichatul Awidah (2012) ketimpangan sosial seringdipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhanekonomi.29Ketidakmerataan adalah hasil dari proses investasi yangbermula pada suatu sektor atau wilayah dengan demikiansektor atau wilayah yang besangkutan tentulah akan tumbuhlebih baik dibandingkan dengan sektor atau wilayah embangunan antara wilayah mula-mula dimunculkan olehDouglas C North dalam analisisnya tentang teori pertumbuhanNeo-Klasik. Dalam teori tersebut dimunculkan sebuah prediksitentang hubungan antara tingkat pembangunan ekonominasional suatu negara dengan ketimpangan pembangunanantara wilayah. Hipotesis ini kemudian lazim dikenal sebagaiHipotesa Neo-klasik yang menarik perhatian para ekonomidan perecanaan pembangunan daerah.29Meripaldi Somniator, ”Ketimpangan Pembangunan ot.co.id/?m 1 (diunduh tanggal 24Agustus 2017)30Nununk Dwi Retnandari, Pengantar Ekonomi Dalam KebijakanPublik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 158

37HipotesaNeo-klasikpadapermulaanprosespembangunan suatu negara, ketimpangan pembangunan antarawilayah cenderung meningkat. Proses ini akan terjadi sampaiketimpangan tersebut mencapai titik puncak. Setelah itu bilaproses pembangunan terus berlanjut, maka secara berangsurangsur ketimpangan pembangunan antara wilayah tersebutakan menurun. Berdasarkan hipotesa ini, dapat ditarik suatukesimpulan sementara bahwa pada negara-negara sedangberkembang umumnya ketimpangan pembangunan antarawilayah cenderung lebih tinggi, sedangkan pada negara majuketimpangan tersebut akan menjadi lebih rendah. Dengan katalain, kurva ketimpangan pembangunan antar wilayah adalahberbentuk huruf U terbalik (Reverse U-shape Curve).Gambar 2.1Kurva KuznetSumber: Sjafrizal : 2008

38Melihat ketimpangan pembangunan antar wilayah dalamsuatu Negara atau suatu daerah bukanlah hal yang mudahkarena hal ini dapat menimbulkan debat yang berkepanjangan.Adakalanya masyarakat berpendapat bahwa ketimpangansuatu daerah cukup tinggi setelah melihat banyak kelompokmiskin pada daerah bersangkutan. Akan tetapi ada pulamasyarakat merasakan adanya ketimpangan yang cukup tinggisetelah melihat adanya segelintir kelompok kaya ditengahtengah masyarakat yang umumnya masih miskin. Berbedadengan distribusi pendapatan yang melihat ketimpangan antarkelompok masyarakat, ketimpangan pembangunan persoalkan disini bukan antara kelompok kaya dankelompok miskin, tetapi adalah perbedaan antara daerah majudan daerah terbelakang.3131Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 105-107

395. Ukuran Ketimpangan Pembangunan antara wilayaha. Indeks WiliamsonUkuran ketimpangan pembangunan antara wilayah nakam dalam studinya pada tahun 1996. Secara IlmuStatistik, indeks ini sebenarnya adalah coefficient of variationyang lazin digunakan untuk mengukur suatu perbedaan. IstilahWiliamson Index muncul sebagai penghargaan kepada JeffreyG. Wiliamson yang mula-mula menggunakan teknik ini untukmengukur ketimpangan pembangunan antara wilayah.32Berbeda dengan Gini Rasio yang lazim digunakan nggunakan Produk Domestik Bruto (PDRB) diperbandingkan adalah tingkat pembangunan wilayah danbukan tingkatkemakmuran antarakelompok.Dengandemikian, formulasi Indeks Wiliamson ini secara statistikdapat ditampilkan sebagai berikut :32Sjafrizal, Ekonomi Wilayah dan Perkotaan (Jakarta: Rajawali Pers,2008), 110

40 () ( )Iw 0 Vw 1 .(2.1)Keterangan:Iw Indeks Williamsonyi PDRB per kapita (dalam penelitian ini adalahkabupaten/kota)y PDRB per kapita (provinsi)fi jumlah penduduk (dalam penelitian ini adalahkabupaten/kota)n jumlah penduduk (provinsi)Kriteria nilai Iw 0 sampai dengan 1 apabila nilai:Subskrip W digunakan karena formulasi yang digunakanadalah secara tertimbang sehingga indeks tersebut dapatdibandingkan denagan negara atau daerah lainnya. Sedangkanpengertian indeks ini adalah sebagai berikut: bila V wmendekati 1 berarti sangat timpang dan bila V w mendekati nolberarti sangat merata.33b. Theil IndexTheil Index sebagaimana digunakan oleh Atika danAlisyahbana dalam studinya yang dilakukan di Indonesia.Sedangkan data yang diperlukan untuk mengukur indeks ini33Sjafrizal, Ekonomi Wilayah dan Perkotaan (Jakarta: Rajawali Pers,2008), 110

41adalah sama dengan yang diperlukan untuk menghitungWilliamson Index yaitu PDRB perkapita untuk setiap wilayahdan jumlah penduduk. Dengan demikian pula halnya denganpenafsirannya yang juga sama yaitu bila indeks mendekati 1artinya sangat timpang dan sebaliknya bila indeks mendekati 0yang berarti sangat merata.Namun demikian, penggunaan Theil Index sebagaiukuran ketimpangan mempunyai kelebihan tertentu. Pertama,indeks ini dapat menghitung ketimpangan dalam daerah danantara daerah secara sekaligus, sehingga cangkup menggunakan metode ini dapat dihitung ketimpangan dalamProvinsi dan Kabupaten/Kota serta antara Provinsi, Kabupatendan Kota. Kedua, dengan menggunakan indeks ini dapat puladihutung konstribusi (dalam presentase) masing-masingdaerah terhadap ketimpangan pembangunan wilayah secara

42keseluruhan sehingga dapat memberikan implikasi kebijakancukup penting.34c. Kurva LorenzKurva Lorenz diambil dari nama seorang ahli memperkenalkan kurva tersebut pertama kali pada tahun 1905,dimana dia menggambarkan hubungan antara kelompokkelompok penduduk dengan pangsa pendapatan mereka.Kurva Lorenz berbetuk bujur sangkar, dimana jumlahpendapatan digambarkan pada sumbu horizontal (BC) tidakdalam angka mutlak, tetapi dalam presentase relative.Sedangkan sumbu vertical (AB) menujukkan pangsa (share)pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masingpresentase jumlah penduduk. Kemudian garis diagonal(kemerataan sempurna) digambarkan melalui titik oroginmenuju sudut kanan atas (BD) dari bujur sangkar tersebut.34Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 109

43Gambar 2.2Kurva LorenzSumber : Subandi : 2012Kurva rolenz menunjukkan hubungan kuantitatif antarapresentase penduduk dengan presentase pendapatan yangditerima dalam kurun waktu tertetu misal dalam waktu satutahun. Semakin jauh kurva Lorenz dari garis etidakmerataan yang dialami oleh penduduk dalam suatuNegara. Apabila kurva Lorenz makin mendekati garis diagonalmakin semakin rendah derajat ketidakmerataannya.35d. Koefisien GiniKoefisien Gini diambil dari nama ahli statistik Italiayang bernama C. Gini yang menemukan rumus tersebut padatahun 1912. Koefisien Gini merupakan kelanjutan dari kurva35Subandi, Ekonomi Pembangunan (Bandung: Alfabeta, 2012), 73-74

44Lorenz. Dimana untuk menghitung ketidakmerataan distribusipendapatan dalam suatu Negara diperoleh dengan menghitungluas daerah antara garis diagonal dengan kurva lorenzdibandingkan dengan luas total dari setengah bujur sangkar dimana kurva Lorenz tersebut berada.Klasifikasi kemerataan berdasarkan koefesien ginimerupakan ukuran ketidakmerataan agregat yang memilikinilai antara 0 (kemerataan sempurna) sampai dengan 1(ketidakmerataan sempurna) bila nilai K dari suatu negaraberkisar antara 0,50 - 0,70 berarti ketidakmerataan tinggi, bilaKG berkisar 0,36 - 0,49 berarti ketidakmerataan sedang, danbila KG berkisar 0,20 - 0,35 berarti ketidakmerataan rendah.366. Faktor-faktorYangMenyebabkanPembanguna Antara Wilayaha. Perbedaan Kandungan Sumberdaya yaketimpangan pembangunan antara wilayah adalah adanyaperbedaan yang sangat besar dalam kandungan sumberdayaalam pada masing-masing negara. Sebagaiman diketahui36Subandi, Ekonomi Pembangunan (Bandung: Alfabeta, 2012), 75

45bahwa perbedaan kandungan sumberdaya alam ini diIndonesia ternyata sangat cukup besar. Ada daerah mempunyaiminyak dan gas, tetapi daeah lain tidak mempunyai. Adadaerah mempunyai deposit batu bara yang cukup besar, tetapidaerah lain tidak ada. Demikian pula halnya dengan tingkatkesuburan lahan yang juga sangat bervariasi ertanian pada masing-masing daerah.b. Perbedaan Kondisi DemografisKondisi demografis ini akan dapat mempegaruhiketimpangan pembangunan antara wilayah karena hal ini akanberpengaruh terhadap produktifitas kerja masyarakat padadaerah yang besangkutan. Daerah dengan kondisi demografisyang baik akan cenderung akam mempunyai produktivitaskerja yang lebih tinggi sehingga hal ini akan mendorongpeningkat investasi yang selanjutnya akan ahbersangkutan. Sebaliknya, bila pada suatu daerah tertentukondisi demografisnya kurang baik maka hal ini akan

46menyebabkan relatif rendahnya produktifitas kerja masyarakatsetempat yang menimbulkan kondisi yang kurang menarikbagi penanaman modal sehingga pertumbuhan ekonomibersangkutan akan menjadi lebih rendah.37c. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang Dan JasaKurangnya mobilitas barang dan jasa dapat pulamendorong terjadinya peningkatn ketimpangan pembangunanwilayah. Mobilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatanperdagangan antara daerah dan migrasi baik yang disponsoripemerintah (transmigrasi) atau migrasi spontan.d. Konsentrasi Kegiatan Ekonomi WilayahTerjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukuptinggi pada wilayah tertentu jelas akan mempengaruhiketimpangan pembangunan antara wilayah. Pertumbuhanekonomi daerah akan cenderung lebih cepat pada daerahdimana terdapat konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukupbesar. Kondisi tersebut selanjutnya akan mendorong prosespembangunan daerah melalui peningkatan penyedian lapangan37Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 117-118

47kerja dan tingkat pendapatan masyarakat. Demikian pulasebaliknya bilamana, konstrasi kegiatan ekonomi pada suatudaerah relative rendah yang selanjutnya juga mendorongterjadi pengangguran dan rendahnya tingkat pendapatanmasyarakat setempat.e. Alokasi Dana Pembangunan Antara WilayahTidak dapat disangkal bahwa investasi merupakan salahsatu yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatudaerah. Karena itu, daerah yang dapat alokasi investasi yanglebih besar dari pemerintah, atau dapat menarikn lebih pertumbuhan ekonomi daerah lebih cepat. Kondisi ini tentunyaakan mendorong proses pembangunan daerah melaluipenyediaan lapangan kerja lebih banyak. Demikian pulasebaliknya terjadi bilamana investasi pemerintahan dan swastayang masuk kesatu daerah ternyata lebih rendah.3838Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 119-120

48Penyebab ketidakmerataan distribusi pendapatan diNSB, menurut Irma Adelman dan Cynthina Taft Morris yangditulis dalam buku Sjafrizal (2008) ada delapan sebab yaitu:1. Pertambahan penduduk yang tinggi mengakibatkanmenurunya perkapita.2. Inflasi, di mana pendapatan uang bertambah tetapi duksi barang-barang.3. Ketidak merataan pembangunan daerah.4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyak yangpadat modal (capital intensive), sehingga persentasependpatan modal dari harta tambahan lebih besardibandingkan dengan presentase pendapatan yangberasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah.5. Rendahnya mobilitas sosial.6. Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yangmengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasilindusti adalah usaha untuk usaha-usaha golongankapitalis.

497. Memburuknya nilai tukar (tern of trade) bagi NSBdalam perdagangan dengan negara-negara terhadapbarang-baraang ekspor NSB.8. Hancurnya indutri-industri kerajinan rakyat sepertipertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain.39Adapun salah satu penyebab ketimpangan yang terjadiadalah adanya kesenjangan antara pertumbuhan investasi yangmenggunakan teknologi dengan kemampuan sumber dayamanusianya. Meraka yang percaya bahwa ketimpanagandisebabkan oleh faktor eksternal menyatakan bahwa harus nasional.407. Teori PertumbuhanMenurut Sadono Sukirno (2006) pertumbuhan ekonomiadalah sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan39Sjafrizal, Ekonomi Regional, Teori Dan Aplikasi (Padang: BaduoseMedia, 2008), 7240Nunung Dwi Retnandari, Pengantar Ilmu Ekonomi Dalam KebijakanPublik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 160

50perkembangan suatu perekonomian dalam satu tahun tertentuapaila dibandingkan dengan tahun ertumbuhan ekonomi adalah sebagai kenaikan GDP atauGNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar ataulebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakahterjadi perubahan struktur ekonomi atau perbaikan systemkelembagaan atau tidak.42 Pertumbuhan ekonomi ini diukurdengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan lajupertumbuhannya atas dasar harga konstan.Pertumbuhan Ekonomi Keterangan :PDRBtPDRB t-1x 100 .(2.4): Produk Domestik Bruto tahun t: Produk Domestik Regional Bruto padatahun t-143Prof. Simon Kuznets dalam kuliahnya pada ebagaiSadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah, danDasar Kebijakan (Jakarta: Kencana, 2006), 942Arsyad Lincolin, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: Unit PenerbitDan Percetakan STIM YKPN, 2010), 1243Lili Masli, Analisis Faktor-faktoor Yang MempengaruhiPertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Ragioonal Antar Kapubaten AtauKota Di Provinsis Jawa Barat (2008), 6

51“kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negarauntuk menyediakan sebanyak jenis barang-barang ekonomikepada pendud

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

ner, Gladys Thomas, Charles McKinney, Mary Pelfrey, Christine Qualls, Dora Turner, David Petry, Cleone Gor don, Dorothy Scruggs, Phyllis Rice, Jacquelyn White, Rowena Napier, William Smith, Annie Smith, Ruth Ann Workman, Barbara Johnson and Letha Esque. The awards were presented by MU President Robert B. Hayes on March 4. Faculty meet Tuesday A general faculty meeting has been scheduled for .