MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL I (HMKK319) - Teknik Mesin

3y ago
156 Views
14 Downloads
3.90 MB
161 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

MEKANIKA KEKUATANMATERIAL I(HMKK319)HAJAR ISWORO, S.Pd., M.T.Penyusun :PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2018i

BUKU AJARMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL IHMKK319Hajar Isworo, S.Pd., M.T.PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2018ii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iiDAFTAR ISI .iiiBAB IBAB IITARIK, TEKANAN, DAN GESER1.1 Pengantar .11.2 Tegangan dan Regangan Normal .41.3 Besaran Mekanis Bahan .151.4 Elastisitas, Plastisitas, dan Rangkak .291.5 Elastisitas Linier, Hukum Hooke, dan Rasio Poisson .34TEGANGAN DAN REGANGAN GESER2.1 Tegangan dan Regangan Geser .442.2 Tegangan Izin, dan Beban Izin .582.3 Desain untuk Beban Aksial dan Geser Langsung .65BAB III PERUBAHAN PANJANG PADA ELEMEN STRUKTUR YANGDIBEBANI SECARA AKSIAL3.1 Pengantar .723.2 Perubahan Panjang pada Elemen Struktur yang Dibebani SecaraAksial .733.2 Perubahan Panjang Batang yang Tidak Seragam .81BAB IV STRUKTUR STATIS TAK TENTU4.1 Struktur Statis Tak Tentu .864.2 Efek Thermal .92iii

BAB VTEGANGAN PADA POTONGAN MIRING5.1 Tegangan Pada Potongan Miring .1005.2 Energi Regangan .111BAB VI BEBAN KEJUT6.1 Beban Kejut .1226.2 Beban Berulang dan Fatik .129BAB VII KONSENTRASI TEGANGAN7.1 Konsentrasi Tegangan .1347.2 Prilaku Nonlinier .1427.3 Analisis Elastoplastis .149DAFTAR PUSTAKAiv

BAB ITEGANGAN DAN REGANGAN NORMALMata KuliahTopik1. PengantarTujuan Pembelajaran1. Mahasiswa dapat Memahami dan2. Tegangan danMenjelaskan Tegangan dan ReganganRegangan NormalMekanikaKekuatanMaterial I( HMKK319 )3. Besaran MekanisNormal2. Mahasiswa dapat Memahami danBahanMenjelaskan Besaran Mekanis Bahan4. Elastisitas, Plastisitas, 3. Mahasiswa dapat Memahami dandan RangkakMenjelaskan Elastisitas, Plastisitas,5. Elastisitas Linier,Hukum Hooke, dandan Rangkak4. Mahasiswa dapat Memahami danRasio PoissonMenjelaskanElastisitasLinier,Hukum Hooke, dan Rasio Poisson1.1 PENGANTAR MEKANIKA BAHANMekanika bahan adalah cabang dari mekanika terapan yang membahasperilaku benda padat yang mengalami berbagai pembebanan. Nama-nama lain untukbidang ilmu ini adalah kekuatan bahan dan mekanika benda yang dapatberdeformasi. Benda padat yang ditinjau dalam buku ini meliputi batang (bars)dengan beban aksial, poros (shafts) yang mengalami torsi, balok (beams) yangmengalami lentur, dan kolom (columns) yang mengalami tekan.Tujuan utama mekanika bahan adalah untuk menentukan tegangan (stress),regangan (strain) dan peralihan (displacement) pada struktur dan komponenkomponennya akibat beban-beban yang bekerja padanya. Apabila kita dapatmemperoleh besaran-besaran ini untuk semua harga beban hingga mencapai bebanyang menyebabkan kegagalan, maka kita akan dapat mempunyai gambaran lengkapmengenai perilaku mekanis pada struktur tersebut. Pemahaman perilaku mekanissangat penting untuk desain yang aman bagi semua jenis struktur, baik itu berupa1 P age

pesawat terbang dan antena, gedung dan jembatan, mesin dan motor, maupun kapallaut dan pesawat luar angkasa. ltulah sebabnya mekanika bahan adalah materi dasarpada begitu banyak cabang ilmu teknik. Statika dan dinamika juga penting, tetapikeduanya terutama membahas gaya dan gerak yang berkaitan dengan partikel danbenda tegar. Dalam mekanika bahan kita melangkah lebih jauh dengan mempelajaritegangan dan regangan di dalam benda nyata, yaitu benda dengan dimensi terbatasyang berdeformasi akibat pembebanan. Untuk menentukan tegangan dan regangan,kita menggunakan besaran-besaran fisik material selain juga berbagai aturan dankonsep teoretis.Analisis teoretis dan hasil eksperimen mempunyai peranan yang samapentingnya di dalam mekanika bahan. Seringkali kita menggunakan teori untukmenurunkan rumus dan persamaan untuk memprediksi perilaku mekanis, tetapisemua ini tidak dapat digunakan dalam desain praktis kecuali apabila besaran fisikdari material diketahui. Besaran seperti ini hanya dapat diperoleh dari basileksperimen yang cermat di laboratorium. Lebih jauh lagi, banyak masalah praktisyang tidak dapat diterangkan dengan analisis teoretis saja, dan dalam kasus seperti inipengujian fisik merupakan keharusan.Riwayat perkembangan mekanika bahan merupakan kombinasi yangmenarik antara teori dan eksperimen – teori telah menunjukkan jalan ke hasileksperimen yang berguna, begitu pula sebaliknya. Orang – orang terkenal sepertiLeonardo da Vinci (1452 - 15 19) dan Galileo Galilei ( 1564 - 1642) telah melakukaneksperimen untuk menentukan kekuatan kawat, batang, dan balok, meskipun merekatidak mengembangkan teori yang memadai (berdasarkan standar masa kini) untukmenjelaskan hasil pengujian mereka. Sebaliknya, matematikawan temama LeonhardEuler (1707- 1783) mengembangkan teori matematis tentang kolom (column) danmenghitung beban kritis sebuah kolom pada tahun 1744. jauh sebelum adanya buktieksperimental untuk memperlihatkan signifikan si hasilnya. Tanpa adanya pengujianyang memadai untuk mendukung hasilnya, teori Euler sempat tidak digunakanselama lebih dari 100 tahun . sekalipun saat ini teori tersebut merupakan dasar untukdesain dan analisis hampir semua kolom.2 P age

Dalam mempelajari mekanika bahan, pembaca akan mendapatkan bahwausaha yang dibutuhkan terbagi atas dua bagian . yaitu: pertama, memahamipengembangan logis konsep – konsepnya, dan ke dua. menerapkan konsep – konseptersebut ke dalam situasi praktis. Bagian pertama tercapai dengan mempelajaripenurunan rumus, pembahasan dan contoh – contoh yang ada dise tiap bab sedangkanbagian kedua tercapai dengan memecahkan soal – soal di akhir setiap bab. Beberapasoal menggunakan angka (numerik) dan lainnya menggunakan simbol (aljabar).Keuntungan dari soal numerik adalah bahwa semua besarannya terlihat jelasdi setiap tahap perhitungan sehingga memberikan kesempatan untuk menilai apakahharga numerik tersebut masuk akal atau tidak. Keuntungan utama dari soal simbolikadalah bahwa hasilnya berupa rumus yang serbaguna. Suatu rumus menunjukkanvariabel – variabel yang mempengaruhi hasil akhir; sebagai contoh, kadang – kadangsuatu besaran tidak muncul di dalam solusi, suatu fakta yang tidak terlihat jelas dalamsolusi numerik.Selain itu, solusi aljabar menunjuk kan bagaimana masing – masingvariabel mempengaruhi hasil, seperti ketika satu variabel muncul di pembilang danvariabel lain muncul di penyebut. Lebih jauh lagi, solusi simbolik memberikankesempatan untuk mengecek dimensi pada setiap tahap perhitungan . Akhirnya,alasan paling penting untuk memecahkan secara aljabar adalah untuk mendapatkanrumus umum yang dapat digunakan pada berbagai soal yang berbeda. Sebaliknya,solusi numerik hanya berlaku pada satu set kondisi. Karena seorang insinyur harusterbiasa dengan kedua jenis solusi tersebut, maka di dalam buku ini disajikanperpaduan antara soal numerik dan soal adengansatuanpengukuran yang khusus. Agar sesuai dengan kondisi di dalam praktek, buku inimenggunakan Sistem Internasional (SI) dan Sistem Umum Amerika Serikat (USCS).Pembahasan mengenai kedua sistem ini diberikan dalam Lampiran A yang meliputibanyak tabel yang berguna termasuk tabel faktor konversi.Semua soal terdapat di akhir setiap bab, dengan nomor soal yangmenunjukkan subbab asal soal-soal tersebut. Untuk soal-soal yang membutuhkansolusi numerik, soal yang bemomor ganjil mempunyai satuan USCS dan soal yang3 P age

bernomor genap mempunyai satuan SI. Satu-satunya kekecualian adalah soal-soalyang melibatkan profil baja struktural yang umum diperdagangkan karena besarandari profil ini ditabelkan dalam Lampiran E hanya dalam satuan USCS.Teknik-teknik penyelesaian soal dibahas secara rinci dalam Lampiran B.Selain memuat daftar prosedur rekayasa yang baik, Lampiran B juga memuat bagianbagian tentang homogenitas dimensional dan angka penting. Topik-topik ini secaraspesifik penting karena setiap persamaan harus homogen secara dimensional dansetiap hasil numerik harus dinyatakan dengan sejumlah angka penting yang tepat. Didalam buku ini, hasil numerik akhir biasanya dinyatakan dengan tiga angka pentingapabila suatu bilangan dimulai dengan angka 2 sampai 9, dan dengan empat angkapenting apabila suatu bilangan dimulai dengan angka 1. Harga-harga antara(intermediate value) bi asanya dicatat dengan digit tambahan untuk menghindarihilangnya ketelitian numeris akibat pembulatan bilangan.1.2 TEGANGAN DAN REGANGAN NORMALKonsep paling dasar dalam mekanika bahan adalah tegangan dan regangan.Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk yang paling mendasar dengan meninjausebuah batang prismatis yang mengalami gaya aksial. Batang prismatis adalah sebuahelemen struktural lurus yang mempunyai penampang konstan di seluruh panjangnya,dan gaya aksial adalah beban yang mempunyai arah sama dengan sumbu elemen,sehingga mengakibatkan terjadinya tarik atau tekan pada batang. Contoh-contohnyadiperlihatkan dalam Gambar 1-1, di mana batang penderek tarik (tow bar) merupakansebuah elemen prismatis yang mengalami tarik dan batang roda untuk pendaratanadalah elemen yang mengalami tekan. Contoh-contoh lainnya adalah elemen dirangka batang pada jembatan, batang-batang penghubung pada mesin mobil dansepeda, kolom di gedung, dan flens tarik di pesawat terbang kecil.Untuk keperluan pembahasan, kita akan meninjau batang penderekdalamGambar 1-1 dan mengisolasi salah satu segmennya sebagai benda bebas (Gambar 12a). Sewaktu menggambar diagram benda bebas ini, kita abaikan berat batang dankita asumsikan bahwa gaya yang aktif hanyalah gaya aksial P di ujung-ujungnya.4 P age

Selanjutnya kita tinjau dua kondisi batang tersebut, yang pertama sebelum bebanditerapkan (Gambar l-2b) dan yang kedua sesudah beban diterapkan (Gambar 1-2c).Perhatikan bahwa panjang semula dari batang ditunjukkan dengan huruf L danpertambahan panjangnya ditunjukkan dengan huruf Yunani(delta).Gambar 1.1 Elemen struktur yang mengalami beban aksial. (Batang penderek, mengalami Tarik danbatan roda pendaratan mengalami tekan)Tegangan internal di batang akan terlihat apabila kita membuat sebuahpotongan imajiner melalui batang pada bagian mn (Gambar l-2c). Karena potonganini diambil tegak lurus sumbu longitudinal batang, maka disebut potongan melintang(penampang). Sekarang kita isolasi bagian dari batang di kiri potongan melintang mnsebagai benda bebas (Gambar l-2d). Di ujung kanan dari benda bebas ini (potonganmn) ditunjukkan aksi yang diberikan oleh bagian yang dihilangkan dari batangtersebut (yaitu bagian di kanan potongan mn) terhadap bagian sisanya. Aksi ini terdiriatas gaya terdistribusi kontinu yang bekerja pada seluruh penarnpang. Intensitas gaya(yaitu gaya per satuan luas) disebut tegangan dan diberi notasi huruf Yunani(sigma). Jadi, gaya aksial P yang bekerja di penampang adalah resultan dari teganganyang terdistribusi kontinu . (Gaya resultan ditunjukkan dengan garis putus-putus didalam Gambar l-2d.)5 P age

Gambar 1.2 Batang prismatic yang mengalami tarik, (a) diagram benda bebas dari segmen, (b)segmen sebelum batang dibebani, (c) segmen batang sesudah dibebani, dan (d) segmen normal padabatangDengan mengasumsikan bahwa tegangan terbagi rata di seluruh potonganmn (Gambar l-2d), kita dapat melihat bahwa resultannya harus sama denganintensitasdikalikan dengan luas penampang A dari batang tersebut. Dengandemikian, kita mendapatkan rumus berikut untuk menyatakan besar tegangan:Persamaan ini memberikan intensitas tegangan merata pada batang prismatisyang dibebani secara aksial dengan penampang sembarang. Apabila batang ini ditarikdengan gaya P, maka tegangannya adalah tegangan tarik (tensile stress); apabilagayanya mempunyai arah sebaliknya, sehingga menyebabkan batang tersebutmengalami tekan, maka terjadi tegangan tekan (compressive stress ). Karenategangan ini mempunyai arah yang tegak lurus permukaan potongan, maka teganganini disebut tcgangan normal (normal stress). Jadi, tegangan normal dapat berupa tarikatau tekan. Selanjutnya, di dalam Subbab 1.6, kita akan menjumpai jenis teganganlainnya, yang disebut tegangan geser, yang bekerja sejajar terhadap permukaanpotongan.Apabila konvensi tanda untuk tegangan normal dibutuhkan, biasanyategangan tarik didefinisikan bertanda positif dan tegangan tekan bertanda negatif.Karena tegangan normaldiperoleh dengan membagi gaya aksial denganluas penampang, maka satuannya adalah gaya persatuan luas. Jika satuan USCSdigunakan, maka tegangan biasanya dinyatakan dalam pound per inci kuadrat (psi)atau kip per inci kuadrat (ksi).' Sebagai contoh, misalkan batang dalam Gambar 1-26 P age

mempunyai diameter d sebesar 2,0 in. dan beban P mempunyai besar 6 kips. Dengandemikian, tegangan di batang adalahDi dalam contoh ini tegangan adalah tarik dan bertanda positif.Apabila satuan SI digunakan, gaya dinyatakan dalam newton (N) dan luasdalam meter kuadrat (per meter kuadrat (). Dengan demikian, tegangan mempunyai satuan newton), yang disebut juga pascal (Pa). Tetapi, pascal adalahsatuan yang sedernikian kecilnya sehingga dibutuhkan pengali yang besar, makabiasanya digunakan megapascal (MPa). Untuk mengilustrasikan bahwa satu pascalmemang kecil, kita hanya perlu mengingat bahwa 1 psi kira-kira sama dengan 7000pascal. Sebagai contoh numerik, tegangan yang dibahas dalam paragraf sebelum ini(1 ,91 ksi) ekivalen dengan 13,2 MPa yang sama dengan 13,2 xpascal. Meskipuntidak diharuskan dalam SI, pembaca kadang-kadang menjumpai tegangan dinyatakandalam satuan newton per milimeter kuadrat (Persamaan), yang sama dengan MPa. P/A hanya berlaku jika tegangan terbagi rata di seluruhpenampang batang. Kondisi ini terjadi jika gaya aksial P bekerja melalui pusat beratpenampang, sebagaimana ditunjukkan di bagian lain dari subbab ini. Apabila beban Ptidak bekerja di pusat berat, maka lentur batang akan terjadi, dan analisis yang lebihrumit dibutuhkan (lihat Subbab 5.12 dan 11.5). Namun, di dalam buku ini(sebagaimana juga dijumpai di dalam praktek) dianggap bahwa gaya aksialditerapkan di pusat berat penampang, kecuali apabila dinyatakan tidak demikian.Kondisi tegangan merata yang ditunjukkan dalam Gambar l-2d terjadi diseluruh panjang batang kecuali di dekat ujung-ujungnya. Distribusi tegangan di ujungbatang bergantung pada bagaimana beban P disalurkan ke batang, Jika beban tersebutterbagi rata di ujungnya, maka pola tegangan di ujung akan sama dengan di seluruhbagian lainnya. Sekalipun demikian, beban sangat mungkin disalurkan melalui sendiatau baut, yang menyebabkan terjadinya tegangan yang sangat terlokalisasi yangdisebutkonsentrasi tegangan. Salah satu kemungkinannyaadalah denganmenggunakan batang pendel seperti terlihat dalam Gambar 1-3. Dalam hal ini bebanP disalurkan ke batang tersebut melalui sendi yang melalui lubang (atau mata) diujung- ujung batang. Jadi, gaya-gaya di dalam gambar tersebut sebenarnya7 P age

merupakan resultan dari tekanan tumpu antara sendi dan batang pendel, dan distribusitegangan di sekitar 1ubang cukup rumit. Sekalipun demikian, apabila kita bergerakmenjauhi uj ung ke arah tengah batang, distribusi tegangan akan secara gradualmendekati distribusi yang rata sebagaimana terlihat dalam Gambar l-2dGambar 1.3 Batang pendel dari baja yang mengalami beban tarik, P.Sebagai petunjuk praktis, rumus P/A dapat digunakan dengan ketelitianyang baik untuk sembarang titik di dalam batang prismatis,yaitu setidaknya sejauhmungk:in dari konsentrasi tegangan sebagai dimensi lateral terbesar dari batangtersebut. Dengan perkataan lain, distribusi tegangan di dalam Gambar 1-2d terbagirata pada jarak d atau lebih besar dari ujung-ujungnya, dimana d adalah diameterbatang dan distribusi tegangan di batang pendel (Gambar 1-3) terbagi rata pada jarakb atau lebih besar dari ujung yang diperbesar, dengan b adalah lebar batang.Pembahasan yang lebih rinci tentang konsentrasi tegangan yang diakibatkan olehbeban aksial diberikan dalam Subbab 2. 1 0.Tentu saja, meskipun tegangan tidak terbagi rata, persamaan ζ P/A masihtetap berguna karena persamaan ini memberikan tegangan normal rata – rata di suatupenampang.A. Regangan NormalSebagaimana telah diamati, suatu batang lurus akan mengalamiperubahan panjang apabila dibebani secara aksia1, yaitu menjadi panjang jikamengalami tarik dan menjadi pendekjika mengalami tekan. Sebagai contoh ,tinjau kembali batang prismatis dalam Gambar 1-2. Perpanjangandari batangini (Gambar 1-2c) adalah hasil kumulatif dari perpanjangan semua elemen bahandi seluruh volume batang. Asumsikan bahwa bahan tersebut sama di mana pun di8 P age

dalam batang. Selanjutnya, jika kita meninjau setengahbagian dari batang(panjangnya L/2), bagian ini akan mempunyai perpanjangan yang sama dengan/2, dan jika kita meninjau seperempat bagian dari batang, bagian ini akanmempunyai perpanjangan yang sama dengan /4. Dengan cara yang sama, satusatuan panjang dari batang tersebut akan mempunyai perpanjangan yang samadengan 1/L kali perpanjangan total . Dengan proses ini kita akan sampai padakonsep perpanjangan per satuan panjang, atau rcgangan, yang diberi notasi hurufYunani(epsilon) dan dihitung dengan persamaanJika batang tersebut mengalami tarik, maka regangannya disebutrcgangan tarik, yang menunjukkan perpanjangan bahan. Jika batang tersebutmengalami tekan, maka regangannya adalah regangan tckan dan batang tersebutmemendek. Regangan tarik biasanya bertanda positif dan regangan tekanbertanda negatif. Regangandisebut regangan normal karena regangan iniberkaitan dengan tegangan normal.Karena merupakan rasio antara dua panjang, maka regangan normal inimerupakan besaran tak herdimensi, artinya regangan tidak mempunyai satuan.Dengan demikian, regangan dinyatakan hanya dengan suatu bilangan, tidakbergantung pada sistem satuan apapun. Harga numerik dari regangan biasanyasangat kecil karena batang yang terbuat dari bahan struktural hanya mengalamiperubahan panjang yang kecil apabila dibebani. Sebagai contoh, tinjau batangbaja yang mempunyai panjang L sama dengan 2,0 m. Apabila dibebani tarikyang cukup besar, batang tersebut dapat memanjang sebesar 1,4 mm, yangberarti regangannyaDalam praktek, satuan δ dan L kadang-kadang disertakan dalamregangan, dan regangan ditulis dalam bentuk seperti mm/m, .μm/m, dan in./in.9 P age

Sebagai contoh, regangan ε pada ilustrasi di atas dapat ditulis dengan 700 μm/matau 700 x 10-6in./in. Kadang-kadang regangan juga dinyatakan dalam persen,khususnya jika regangan tersebut besar. (Di dalam contoh di atas reganganadalah 0,07%.)B. Regangan dan Tegangan UniaksialDefinisi tegangan normal dan regangan normal semata-mata didasarkanatas tinjauan statika dan geometris saja, yang berarti bahwa persamaan (I-I) dan(1-2) dapat digunakan untuk berbagai beban besar berapapun dan berbagai jenismaterial (bahan). Persyaratan utama adalah bahwa deformasi batang adalah samadi seluruh volumenya, yang pada gilirannya mengharuskan batang tersebutprismatis, beban

pascal. Sebagai contoh numerik, tegangan yang dibahas dalam paragraf sebelum ini (1 ,91 ksi) ekivalen dengan 13,2 MPa yang sama dengan 13,2 x pascal. Meskipun tidak diharuskan dalam SI, pembaca kadang-kadang menjumpai tegangan dinyatakan dalam satuan newton per milimeter kuadrat ( ), yang sama dengan MPa.

Related Documents:

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

Takdir semata?Apa yang kau ketahui tentang takdir, Marjoso? Tuhan memberikan kebaikan-kebaikan kepada kita, Tuhan memberikan kekuatan-kekuatan kepada kita. Tuhan memberikan kekuatan-kekuatan untuk melawan keburukan-keburukan pada kita. Tuhan memberikan alat-alat yang kita perlukan untuk

Mekanika I 1 Soal Jawab Mekanika 1.1. (Kecepatan relatif) Sebuah perahu berlayar di sungai. Dalam perjalanannya perahu melewati sebuah botol di titik A. Satu jam kemudian perahu berbalik arah dan berpapasan dengan botol tadi pada jarak 6 km dari titik A. Kecepatan perahu konstan. Hitung kecepatan arus sungai!

- Soal nomor 1 adalah tentang gravitasi, dimana gravitasi adalah topik mekanika yang paling sering muncul dalam IPhO. - Soal nomor 2 adalah tentang pendaratan pesawat di planet Mars dan gerak roket. - Soal nomor 3 adalah soal campuran mekanika 1. Pembelokan cahaya bintang oleh medan gravitasi matahari

tidaknya putusan pengadilan agar pengangkatan anak tersebut mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, sehingga tidak terjadi sengketa keluarga di kemudian hari. Berdasarkan hal itu maka penulis membuat judul penelitian Analisis Yuridis Terhadap Kekuatan Mengikat Surat Penetapan Pengangkatan Anak

baik diperlukan faktor penunjang, salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai merupakan hasil dari kombinasi kekuatan dan kecepatan untuk melakukan kerja maksimum dengan waktu yang sangat cepat. Kekuatan disini diartikan sebagai kemampuan otot

2.1.3 Mekanisme dan Fisiologi Daya Ledak Otot Tungkai Daya ledak otot dapat didefinisikan sebagai kekuatan jarak / waktu atau kekuatan kecepatan (William dan David, 2012). Force (kekuatan) memainkan peran kunci dalam produksi daya l

and Materials, ASTM; and by the Society of Automotive Engineers, SAE. These groups are summarized as follows: 100 Series (C10000) Coppers This group comprises the pure coppers, those with a designated mini-mum copper content of 99.3%, for high electrical conductivity. Also included within this group are the high copper alloys, those with