PENGARUH PRESTISE LOKASI TUTURAN TERHADAP RAGAM BAHASA .

2y ago
47 Views
3 Downloads
213.13 KB
6 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

PENGARUH PRESTISE LOKASI TUTURAN TERHADAP RAGAMBAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPANINFORMALKurniawati., S.Pd., M.Pd.AbstrakPenggunaan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah penutur, lawantutur, lokasi, dan waktu terjadinya tuturan. Faktor‐faktor tersebut menyebabkan perbedaanpenggunaan bahasa yang dikenal dengan sebutan variasi atau ragam bahasa.Ragam bahasayang digunakan kelompok penutur remaja menunjukkan identitas diri mereka. Usia pubermerupakan masa pencarian identitas bagi para remaja. Ragam bahasa merupakan salah satuidentitas yang ada pada diri remaja, termasuk remaja puteri. Dalam penggunaan ragambahasa, nilai prestise lokasi tuturan sangat menentukan pemilihan ragam bahasa yang merekagunakan.PENDAHULUANvariasi bahasa merupakan suatu sistemyang saling melengkapi.Bahasa merupakan alat komunikasiVariasiyang hanya dimiliki manusia. Bahasaberdasarkanmerupakanbelakang sosial, angeografis,latardan waktu.bersifat universal. Dalam penggunaanPada dasarnya variasi bahasa terdiribahasaatas dialek geografis, idiolek, sosiolek,terdapatperbedaaan‐perbedaan penggunaan bahasa yangfungsiolek dan kronolek.dikenal dengan sebutan ragam bahasa.Sosiolek dapat dimaknai sebagai suatuPenggunaan ragam bahasa dipengaruhivariasi bahasa yang berkaitan denganoleh beberapa faktor, di antaranyastatusadalah faktor geografis dan sosial.berkaitanFishmanmenyebutkanbelakang pendidikan, usia, ras, kasta,faktor‐faktor tersebut di antaranyajenis kelamin, suku bangsa, tingkatadalah usia, jenis kelamin, hubunganekonomi, an,inilatarkekeluargaan, jabatan, status ekonomi,Variasi bahasa jenis ini memilikipendidikan, peristiwa sosial, tempat,cakupan yang cukup luas. Usia dan jeniswaktu,kelamin penutur merupakan unsurtopik,tujuan,dantingkatkeakraban.sosiolek. Penutur berdasarkan jenisSuatu ragam bahasa memiliki keadaankelamin terdiri dari pria dan wanita.yang tidak tetap dan dapat berubahSementara berdasarkan tingkatan usia,dalam kurun waktu tertentu. Suatupenutur terbagi atas balita, anak‐anak,variasi/ragamremaja, dewasa, dan manula.bahasayangpadamulanya bersifat regional dalam kurunwaktu tertentu dapat berubah menjadibersifat sosial.Pada dasarnya semua variasi dalamHUBUNGAN BAHASA DANUSIAbahasa apa pun dapat mengalamiperubahan,tidakterkecualidalambahasa Indonesia. Masyarakat tutur danUsia merupakan salah satu faktor yangturutmempengaruhipenggunaanbahasa.Labov (1972, dalam Fishman

1972) menyatakanhubunganantarapenggunaanbahwa terdapatusiaterhadapbahasa.Hubungan(bahasa prokem) wakuncar (waktukunjung pacar), pada dekade 1980berubahmenjadiapel/malamtersebut menunjukkan bahwa semakinmingguan, dan pada dekade 2000‐antinggi usia penutur makasemakinberubah menjadi dating. Ketiga katabanyak kata yang dikuasainya dantersebut pada dasarnya memiliki maknasemakin baik pemahamannya dalamyangstruktur bahasa.perubahan bentuk.Penggunaan bahasa berdasarkan usiaKosakata ragam slang dalam bahasamenyebabkan perbedaan pada paraIndonesia ada yang berasal dari suatupenuturnya.dialek geografis, bahasa daerah, bahasaPerbedaantersebutsamanamuntampak pada perbendaharaan kata,asingpemahaman struktur bahasa, maupunpembentukan baru. Kata lu (kamu), guetopik pembicaraannya.(saya), bokap (ayah), dan nyokap (ibu)Penutur anak‐anak memiliki ciri khasberasaldalamtatarankemudian diadopsi menjadi bahasafonologi, sintaksis dan leksikon yangprokem. Kata keukeuh (bersikap kerasbaik. Lingkungan sosial anak‐anak padadalamumumnya tidak jauh dari lingkunganprinsip/keinginan)keluarga yang menyebabkan ragamkosakata bahasa Sunda kini marakbahasa anak‐anak lebih bersifat arbitrerdigunakan di kalangan remaja terutamakarena adanya sifat permisif yang tinggiyang berasal dari kalangan selebriti.tuturannyapadadi awihasilyangmempertahankanyangmerupakanBeberapa dekade yang laluKaum remaja memiliki ragam bahasatidakyang menunjukkan identitas mereka(pendekatan),sebagai remaja, yaitu berupa ragam(bosan), bucheri (bule cat sendiri), bokisslang.(1980:124‐125)(bohong), titi dije (hati‐hati di jalan),menyatakan bahwa penutr remaja lebihdan te‐o‐pe be‐ge‐te (top banget),senang menggunakan kosatadalamnamun pada saat ini bentuk‐bentukragam slang, misalnya mereka lebihtersebut banyak digunakan kalangansuka mengatakan that's cool daripadapenuturO.K.tersebut merupakan ragam slang cukup bergengsi di kalangan remaja.Penutur dewasa memilikiberagam, di antaranya ada yang dikenaldengan sebutan bahasa prokem dankhasbahasa gaul. Ragam bahasa ini cukuppenggunaan bahasanya. Ragam bahasamenonjol dalam bentuk kosakata/diksiyang mereka gunakan menunjukkandan makna. Ragam bahasa cirikarakteristikseiringperjalanan waktu dan dipengaruhi olehtrend yang ada di kalangan penggunaHUBUNGAN BAHASA DANJENIS KELAMINbahasa. Sebagai contoh, pada dekade1970 terdapat suatu kosakata slangKelompok penutur pria dan wanitadalam bermasyarakatberinteraksi

antara yang satu dengan yang lainnyadalam berbagai bentuk komunikasi.Dalam pembicaraan tampak perbedaanakan terlihat perbedaantopikdalam halpembicaraan,suasanapembicaraan maupun pemilihan katayang digunaakan. Perbedaan antarabahasa pria dan wanita terletak dalambentuk pengucapan dan ogisperbedaandanSebagaipsikologispengaktifan hemisfir kiri dan kanan otakmanusia antara pria dan wanita dapatragam bahasa.Pada umumnya kaumwanitamengoptimalkansisiafektif dibandingkan dengan kaum tifdibandingkan derngan kaum wanita.Studi sosiologi menunjukkanbahwa kaum wanita pada umumnyalebih tertarik dalam membicarakanmasalah sosial daripada pria. Dalam pekaterhadapterdapatdalamkebahasaanyangberhubungan dengan kelas sosial.Variasibahasadan tingkatan usia apa pun dapatmengungkapkan apa saja yang adadalam pikiran dan perasaannya denganberhubungan dengan jenis kelaminmerupakansuatufenomenasosialkarena hal ini berhubungan dengansikap masyarakat. Kedua kelompokpenutur ini memiliki perenan yang yangberbeda dalam masyarakat. Hal ini baiksecara langsung maupun tidak langsungmembentuk pola sikap mereka dalamberbahasa.PENGGUNAAN RAGAMBAHASA REMAJA PUTERIbahasa,baikdalampercakapan formal maupun nonfolmaldan situasi dan temapat apapun, begitupula dengan remaja puteri.situasi santaiDalamadakalanya merekaberkumpul di kedai jajanan ataupun diwaralaba.Padadasarnyabaikkedaimakanan maupun waralaba memilikifungsi yang sama, tetapi berbeda darisegiprestise.Waralabadianggapmemiliki nilai gengsi yang lebih tinggidaripadakedaijajanan.Faktorpenyebabnya di antaranya adlah jenismakanan yang turut menentukan hargamakanan yang berpengaruh terhadapdaya beli konsumen. Pada umumnyawaralaba lebih banyak dikunjungi olehkonsumen dari kalangan menengah uapenutur yang berasal dari jenis kelaminmenentukan perbedaan penggunaanlebihmanusia,menggunakankelaminragam bahasa antara pria dan wanita.SecaraDALAM PERCAKAPANINFORMAL DI KEDAIJAJANAN DAN WARALABAprestiseyangdimilikikedua jenis tempat ini mempengaruhipemilihandanpenggunaanragambahasa remaja puteri. Kedai bakso danes campurdikunjungi oleh semulapisan masyarakat termasuk remajaputeri terutama yang berasal darikalangan menengah ke bawah.Ragam bahasa yang digunakanremaja puteri di tempat ini cenderungmengalami percampuran variasi antarabahasa Indonesia dan bahasa daerah(bahasa Sunda). Dalam berkomunikasimereka cenderung lebih bebas dalam

artian tidak terlalu memperhatikanini ragam slang dan kolokial) yangaspek prestise suatu ragam bahasa.memiliki gengsi juga.PadamerekaSikap berbahasa yang merekaberkomunikasi dengan menggunakantunjukkan tidak hanya dalam bentukbahasa Indonesia ragam kolokial yangpemilihan kosakata melainkan jugamengalamiinterferensi dari bahasadalam hal aksen/logat. lek Jakarta daripadamendekatidialek JawaBarat walaupun pada dasarnya merekabentuk berikut:Di tukang bakso atuh manimalu.tidakbisamenghilangkandialeksetempat. Hal ini berbeda dengan sikapIh, jorok sekali budak teh.yang ditunjukkan penutur remaja puteriUrang enggak mau dahar tahu.di kedai jajanan, aksen/logat merekaMau tahun baru atuh belilebih kental dengan aksen Jawa Barat.terompet.PENUTUPBerbeda dengan penggunaanbahasa di kedai jajanan, penggunaanragam bahasa penutur remaja puteri diNilai prestise suatu lokasi tuturan ndaninterferensi dari bahasa Sunda ke dalampenggunaan eagam bahasa. Semakinbahasatinggi nilai gengsi suatu tempat gdanlebvihmengoptimalkanpenggunaankolokial dalam bahasa Indonesia,diragam slang dan kolokial dalam bahasaantaranya yaitu:Indonesia, namun menghindari bentukGile, pas nelepon bokapnyainterferensi dari bahasa daerah kedalam bahasa Indonesia.yang ngangkat.Nyokap bokapnya masih mudik.Penggunaan ragam bahasa merupakanKamu mau jadi ceweknya?fenomena yang selalu muncul dalamKatanya sih, kalo jalan‐jalankomunikasi berbahasa. Pada dasarnyaatau kemping dia enggak mau ngajaksemuaanak cewek.perkembangan mental mulai dari nula.interferensi dalam tataran kosakataperkembanganbahasadipisahkan dari perkembangan nesia banyak dilakukan penutur didan pemilihan ragam bahasa.waralaba. Ragam slang dan kolokialRealita pemilihan dandalam bahasa Indonesia dipandangbahasa di kalangan bahasa seringkalisebagai suatu ragam bahasa yangdianggap sebagai penyakit perusakbergengsi. Nilai prestise yang dimilikibahasa namun hal ini pada dasarnyawaralaba mendorong penutur untukmerupakan sesuatu yang sulit dihindarimenggunakan ragam bahasa (dalam halkarenamanusiapenggunaanbukanhanyamerupakan makhluk biologis melainkan

juga merupakan makhluk sosial yangselalu berinteraksi dengan masyarakatdisekitarnya.Kehidupanmanusiadipengaruhi oleh faktor budaya, yang diantaranyaadalahbahasa.Dieraglobalisasi ini komunikasi antarmanusiaterjalinbegituluassehinggapercampuran budaya, termasuk bahasadi dalamnya terjadi secara alami dansulituntukdihindari.Setidaknyakemajuan iptek dan interaksi ,untukdankhususnya untuk pembelajaran bahasaagarbahasaIndonesiadapatdipertahankan eksistensinya di segalakalangan masyarakat secara baik danbenar.DAFTAR PUSTAKAChaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 1995.Sosiolinguistik‐Suatu Pengantar.Jakarta:Rineka Cipta.Fishman, Joshua.1972. The Sociology ofLanguage. Massachusetts: NewburryHousePublishers.Nababan, P.W.J. 1993. Sosiolinguistik‐ 7.Sosiolinguistik.Bandung:Angkasa.Penalosa, Fernando.1980. Introduction tothe Sociology of Language.Cambridge:NewburryHousePublisher.Rusyana, Yus.1984. Bahasa dan Sastradalam Gamitan Pendidikan. Bandung:CV.Diponegoro.Trudgill, Peter.1974. Sociolinguistics anIntroduction. Baltimore: Penguin Book.Wardhaugh, Ronald.1996.An Introduction toSociolinguistics. New York: BasilBlackwell.

bersifat universal. Dalam penggunaan bahasa terdapat perbedaaan‐ perbedaan penggunaan bahasa yang dikenal dengan sebutan ragam bahasa. Penggunaan ragam bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor geografis dan sosial. Fishman (1972:2‐3) menyebutkan

Related Documents:

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

4. Apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stress kerja Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja dan stress kerja karyawan. 2. Untuk menganalisis pengaruh langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk menganalisis pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja karyawan. 4.

Lokasi persemaian diusahakan pada tanah lapang dan datar. Selain itu, hindari lokasi persemaian di daerah ketam/kepiting atau mudah dijangkau kambing. Lokasi persemaian diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi penanaman dan sebaiknya terendam air pasang lebih kurang 20 k

sistem OSS, saat pelaku usaha memasukan informasi lokasi usaha, OSS akan melakukan pengecekan kesesuaian lokasi usaha yang diajukan dengan peruntukan ruangnya. Jika sudah sesuai, OSS secara otomatis akan menerbitkan izin lokasi. Tindak lanjut yang perlu dilakukan K/L/D: PTSP akan menerima notifikasi penerbitan izin lokasi oleh sistem

37 Philip Kolter Dan Keller, "Manajemen Pemasaran, (Jilid I, Edisi 12)", (Jakarta: P.T Indeks), Hal. 235. 26 sangat mempengaruhi minat beli konsumen. Apabila pemilihan lokasi yang tepat tidak dipungkiri jumlah konsumen juga akan meningkat, sehingga hubungan lokasi .

D. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 112 E. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto X 114 F. Pengaruh Citra Merek, Suasana Toko, Variasi Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Resto . Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 100 Tabel 4.13 Hasil .

Variabel komitmen organisasi tidak berhasil memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap OCB karena nilai total pengaruh tidak langsung sebesar 0.1639 0.554, dimana 0.554 adalah nilai pengaruh langsung budaya organisasi terhadap OCB. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi

eral thousands of genes, but only for a few hundred tissue samples. The classical statistical methods are often simply not applicable in these \high-dimensional" situations. The course is divided into 4 chapters (of unequal size). Our rst chapter will start by introducing ridge regression, a simple generalisation of ordinary least squares. Our study of this will lead us to some beautiful .