BAB II KAJIAN TEORETIS A. Konsep - IAIN Kendari

2y ago
53 Views
2 Downloads
313.47 KB
14 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORETISA. KonsepMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti; pengertian,gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yangtelah dipikirkan.1 Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar,dibutuhkansuatuperencanaanyang mudahdipahamidandimengerti.Perencanaan yang matang menambah kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalamperencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide yangakan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun individu tertentu,perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep.Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, ataumenurut Kant yang dikutip oleh Harifudin Cawidu yaitu gambaran yang bersifatumum atau abstrak tentang sesuatu.2 Fungsi dari konsep sangat beragam, akantetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah seseorangdalam memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti,serta mudah dipahami.3Adapun pengertian konsep menurut para ahli:41.Soedjadi, mengartikan konsep ke dalam bentuk atau suatu yang abstrakuntuk melakukan penggolongan yang nantinya akan dinyatakan kedalamsuatu istilah tertentu.1Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus BesarBahasa Indonesia (Jakrta: Balai Pustaka, 1994), h. 520.2Harifudin Cawidu, Konsep Kufr Dalam al-Qur'an, Suatu Kajian Teologis DenganPendekatan Tematik (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 13.3Idtesis.Com, Pengertian Konsep Menurut para Para Ahli, (Diposting Tanggal 20 Maret2015). https://idtesis.com/konsep-menurut-para-ahli/ (Diakses; Tanggal 12 Oktobr 2016).4Ibid.,20

212.Bahri, konsep adalah suatu perwakilan dari banyak objek yang memilikiciri-ciri sama serta memiliki gambaran yang abstrak.3.Singarimbun dan Efendi, konsep adalah suatu generalisasi dari beberapakelompok yang memiliki fenomena tertentu sehingga dapat digunakanuntuk penggambaran fenomena lain dalam hal yang sama.Adapun konsep yang dimaksud dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas adalah gambaran umum atau abstrak tentang perencanaan yang terungkap didalam al-Qur’an.B. Fungsi-Fungsi ManajemenDalam tinjauan manajemen, terdapat beberapa fungsi yang salingberkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu perencanaan n(actuating),danevaluasi(controlling).5 Adapun fokus pembahasan dalam penelitian adalah “KonsepPerencanaan Dalam al-Qur’an”.1.PerencanaanDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata perencanaan berasal dari katarencana yang artinya cerita, rancangan, laporan pemberitaan, sedangkanperencanaan itu sendiri berarti proses, cara, perbuatan merencana, rutterminologiadalahpengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.Secara umum, planning7 atau perencanaan adalah keseluruhan proses danpenentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan5Mahdi bin Ibrahim, Amanah Dalam Manajemen (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1997), h.61.6Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed; III, Jakarta:Balai Pustaka, 2002), h. 94.7Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia (Ed; III, Jakarta:PT. Gramedia Utama, 1998), h. 457.

22datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.8 Adapunpengertian perencanaan menurut para ahli adalah:a. William H. Newman, “planning is deciding in advance what is to be do9,perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.”10b. H.B. SiswantoPerencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan danmenentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakanpenggunakan sumber daya manusia (human resource), sumber daya alam (naturalresource), dan sumber daya lainnya (other resource) untuk mencapai tujuan.11c. Harold Koontz dan Cyril O’donnelplanning is function of a manager which involves the selection fromalternatives of objektives, policies, procedures, and programs.Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilihtujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan program-programdari alternatif-alternatif yang ada.12d. A.M. Kardaman dan Yusuf UdayaPerencanaan adalah menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yangseharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya, danorang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangdilaksanakan. Jadi, perencanaan menyangkut pembuatan keputusan tentang(What) apa yang akan dilaksanakan, (How) bagaiamana melakukannya,(When) kapan melakukannya, dan (Who) siapa yang akan melakukannya.Dengan demikian fungsi perencanaan merupakan fungsi yang mendasari danmendahului fungsi-fungsi yang lain.13e. A.W. WidjayaPerencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secaramatang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datangdalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan diartikansebagai usaha sadar untuk memikirkan alternatif-alternatif dan memilih8AW. Widjaya, Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen (Jakarta: PT. Bina Aksara,1987), h. 33.9William Newman, Administrative Action (New York, Prentice Inc Englewood CliffsNew York, 1975), h. 15.10Erdiyanti, Dasar-Dasar Manajemen (Ed; I; Cet. Ke-1, Kendari: CV. Shadra, 2009), h.84.11H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), h. 42.12Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen; Dasar, Pengertian, dan Masalah (Ed. Revisi, Cet.VIII, Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 92. Lihat juga Idem, Organisasi dan Motivasi (Jakarta: BumiAkasara, 1996), h. 20. Terdapat juga dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (t.tp: t.p.,1990), h. 48.13A.M. Kardaman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama, 1996), h. 46-47.

23alternatif yang dikehendaki agar dan ditentukan pula bagaimana caramencapainya.14f. Sondang P. SiagianKeseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-halyang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaiantujuan yang telah ditentukan.15Telah lumrah diketahui bahwa setiap kegiatan, baik skala kecil maupunskala besar yang akan dilakukan selalu di awali dengan suatu rencana betapapunsederhananya rencana itu. Seorang petani yang akan memulai pekerjaan di sawahselalu mengawalinya dengan suatu rencana. Seorang yang akan bepergian kesuatu tempat selalu membuat rencana sebelum keberangkatannya.Seorang Mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi, sebelum memulaiaktivitas sehari-hari, bahkan sebelum masuk ke Perguruan Tinggi telah memilikirencana. Begitu pula setiap tahun para Gubenur, Walikota, Bupati, sampai padalevel yang paling bawah membuat rencana tahunan, program pembangunan apasaja yang akan dilakukan dalam satu tahun tersebut.Rencana yang dibuat oleh Petani, Mahasiswa, Bupati, dan Gubernurtersebut secara umum memiliki persamaan, yakni adanya tujuan yang ingindicapai, serta adanya kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan.Akan tetapi, rencana-rencana tersebut sebenarnya mempunyai beberapaperbedaan dari segi bentuk dan isinya. Rencana yang dibuat oleh seorangWalikota tentu harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan isi yang lengkap disertairasionalisasi masing-masing langkah yang hendak dilakukan, termasuk bagaimanacara mengevaluasi pelaksanaan dari kegiatan tersebut. Bentuk inilah yang dapatdinamakan sebagai perencanaan (Planning). Sedangkan yang lainnya dapatdisebut sekedar rencana saja.14A.W. Widjaya, op. cit., h. 32-33.15Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996), h. 108.

24Jadi, semua perencanaan dapat disebut rencana, tetapi tidak semua rencanadapat disebut perencanaan.16Perencanaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dibuat untuksetiap usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan karena seringkalipelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapaisuatu tujuan tanpa adanya suatu perencanaan. Kesulitan tersebut dapatberupa penyimpangan arah dari pada tujuan, atau ada pemborosan modalyang mengakibatkan gagalnya semua kegiatan dalam mencapai suautujuan.17Perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan yangtelah diperhitungkan secara matang-matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaiantujuan yang telah ditetapkan.18Definisi tersebut mengandung beberapa pokok pikiran, yakni:Pertama, suatu perencanaan tidak timbul dengan sendirinya, melainkanlahir sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telahdilakukan sebelumnya. Jadi, penelitian harus mendahului atau merupakan bagianintegral dari perencanaan.Kedua, para manajer selaku perencana mutlak perlu memiliki keberanianmengambil keputusan dengan segala resikonya. Oleh karena itu, perencanaanyang dibuat oleh manajer harus mempertimbangkan secara matang berbagai hal,seperti:1) Resiko yang diperkirakan harus dihadapi di masa depan.2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap resiko tersebut.3) Persiapan pengambilan langkah-langkah tertentu jika resiko tersebutmemang ternyata timbul.16Hasan Basri, Pengantar Manajemen; Pendekatan Baru (Kendari: Shadra Kendari,2009), h. 35-36.17Erdiyanti, op. cit., h. 83.18Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial (t.d.), h. 50.

25Ketiga, orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perencanaan bukan suatuusaha membuat ramalam masa depan secara umum semata, melainkanmenentukan bentuk dan sifat masa depan yang diinginkan oleh organisasi.Keempat, rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itudilaksanakan, maka akan mempermudah usaha yang akan dilakukan dalampencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.19Pada intinya, perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apayang sesungguhnya ingin dicapai oleh individu, organisasi, maupun perusahaanserta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melaluiserangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.20 Perencanaan merupakankegiatan menentukan tujuan, merumuskan serta mengatur pendaya gunaansumber-sumber daya, informasi, finansial, metode dan waktu yang diikuti denganpengambilan keputusan serta penjelasan tentang pencapaian tujuan, penentuankebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode, dan prosedur tertentuserta ketentuan jadwal pelaksanaan kegiatan.21Tentang pentingnya perencanaan, hal ini akan lebih jelas denganpernyataan Buahline yang dikutip oleh Manulang dalam bukunya dasar-dasarManajemen, sebagai berikut:Sebelum suatu tindakan perencanaan dapat berlangsung, sangat perlutujuan organisasi diketahui. Orang tidak dapat melakukan perencanaan yangefektif, kalau ia tidak mengetahui tujuan yang harus dicapai olehperencanaan itu. Seluruh perencanaan diarahkan untuk pencapaian tujuan,oleh karena itu akan mengherankan apabila perencanaan akan dimulaidengan gambaran yang kabur atau membingungkan tentang tujuan yangakan dicapai.2219Hasan Basri, op. cit., h. 36-37.20Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Ed; 1. Cet. 3,Jakarta: Kencana, 2008), h. 97.21Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru(Bandung: Remaja Rosdakarya, t.th), h. 16.22M. Manulang, op, cit., h. 45.

262.Pengorganisasian (organizing)Aktivitas manajemen tidak akan berakhir setelah perencanaan ncanaantersebutsecaraproporsional. Salah satu kegiatan manajemen dalam pelaksanaan rencana disebutorganizing atau pengorganisasian. Organisasi adalah sistem kerjasama dengansekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Langkah pertama dalampengorganisasian diwujudkan melalui perencanaan dengan menetapkan bidangbidang atau fungsi-fungsi administrasi yang mencakup ruang lingkup kegiatanyang akan diselenggarakan oleh suatu kelompok kerjasama tertentu, dan bergerakmenuju satu tujuan.23Dengan demikian, setiap bidang kerja dapat ditempatkan sebagai subsistem yang mengemban sejumlah tugas yang sejenis sebagai bagian darikeseluruhan kegiatan yang diemban oleh kelompok-kelompok kerjasama.Pembagian bidang kerja harus disusun dalam suatu struktur yang kompak dandengan hubungan kerja yang jelas agar antar satu dengan yang lainnya mampusaling melengkapi dalam rangka mencapai tujuan.24Oleh karena itu, setiap unit kerja akan mengemban jenis-jenis aktivitasyang menjadi kewajibannya untuk diwujudkan. Adapun wujud dari gutuh,kekompakan,kesetiakawanan dan terciptanya mekanisme yang sehat sehingga kegiatan dapatberjalan dengan lancar, stabil, dan mudah untuk mencapai tujuan yangditetapkan.25M. Yacoeb, “Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur’an: Suatu Analisis DalamBidang Administrasi Pendidikan” Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol. XIV. No. 1. (Agustus 2013),h. 79.2324Ibid.25Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Al-Qur’an (Jakarta: Pustaka alHusna, 1983), h. 71.

273.Pelaksanaan (actuating)Fungsi actuating merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasiyang tidak dapat dipisahkan.26 Dari seluruh rangkaian proses manajemen, fungsipelaksanaan (actuating) dapat dikatkan sebagai salah satu fungsi manajemen yangpaling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyakberhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsiactuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsungdengan orang-orang dalam organisasi. Actuating merupakan implementasi dariapa yang telah direncanakan dengan memanfaatkan persiapan yang sudahdilakukan.27Actuating merupakan inti dari manajemen yang menggerakkan untukmencapai hasil.28 Adapun proses actuating adalah memberikan perintah, petunjuk,pedoman dan nasehat, serta keterampilan dalam berkomunikasi.294.Evaluasi (controlling)Evaluasi sangat erat kaitannya dengan perencanaan sebab melalui evaluasi,efektivitas manajemen dapat diukur.30 Evaluasi dalam konteks manajemen adalahproses untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan benar-benar sesuaidengan perencanaan sebelumnya.31 Evaluasi dilakukan untuk meluruskan yangtidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.3226M. Yacoeb, op. cit., h. 80.27Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 13.28M. Yacoeb, op. cit., h. 81.29Sondang P. Siagian, Sistem Informasi untuk Mengambil Keputusan (Jakarta: GunungAgung, 1997), h. 88.30Wibowo, op. cit., h. 2.31M. Yacoeb, op. cit., h. 82.Sugeng Kurniawan, “Konsep Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an danAl-Hadits (Studi Tentang Perencanaan)” Nur El-Islam. Vol. 2. No. 2 (Oktober 2015), h. 14.32

28C. Pembagian PerencanaanPengertian perencanaan dapat didekati dengan melihat pembagiannyadalam beberapa jenis tergantung dari sudut mana perencanaan itu ditinjau.33Perencanaan yang ditinjau dari sudut waktu akan berbeda dengan perencanaanyang ditinjau dari sudut hirarki atau tingkat dimana perencanaan itu dilaksanakan.Kedua sudut peninjauan itu akan berbeda pula dengan perencanaan yang ditinjaudari sudut wilayah.341.Perencanaan ditinjau dari segi pentingnyaStoner James A.F., sebagaimana dikutip oleh Erdiyanti dalam bukunyaDasar-Dasar Manajemen mengatakan bahwa ada dua jenis utama dari rencana,yaitu35:a. Perencanaan StrategisRencana Strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapaitujuan Strategis. Tepatnya, rencana Strategis adalah rencana umum yangmendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkahtindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Strategis. Rencana Strategismerupakan rencana yang bersifat menyeluruh yang dimiliki oleh suatu organisasi.Dalam bahasa Indonesia, rencana Strategis disingkat RENSTRA.RENSTRA adalah proses pelaksanaan kegiatan yang berorientasi padahasil yang ingin dicapai sehingga kegiatan dilakukan secara sistematis danberkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang33Departemen Perdagangan dan Koperasi, Pedoman Perencanaan Pembangunan BidangPerdagangan dan Koperasi (Jakarta: Depdagkop, 1979), h. 12.34Firman B. Aji dan Martin Sirait, Perencanaan dan Evaluasi (PDE); Suatu Sistem untukProyek Pembangunan (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 26.35Erdiyanti, op. cit., h. 96-97.

29ada dan yang mungkin timbul. Dalam rencana ini, dimuat secara keseluruhanprogram kerja organisasi untuk jangka waktu tertentu yang biasanya 5 tahun.36b. Perencanaan operasionalPerencanaan operasional memusatkan perhatian pada apa yang akandikerjakan pada tingkat pelaksanaan dilapangan dari suatu rencana strategis.Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjukkonkret tentang bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakanmenurut atuaran, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan secara jelassebelumnya.37Perencanaan operasional adalah rencana yang menitik beratkan padaperencanaan taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan olehmanajer tingkat menengah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokusjangka pendek dan lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencanaoperasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.Adapun perencanaan operasional adalah perencanaan yang bersifat teknisdalam pelaksanaan suatu program. Rencana operasional ini dapat dibedakanmenjadi dua, yakni:1) Rencana sekali pakai, dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu danditinggalkan manakala tujuan tersebut telah tercapai. Rencana ini bersifattemporer dan incidental, misalnya rencana pembelian dan pemasangankomputer dalam satu perusahaan.2) Rencana tetap, yakni suatu rencana yang akan dilaksanakan oleh suatuorganisasi yang sifatnya permanen dalam bentuk kebijakan, prosedur36Hasan Basri, op. cit., h. 48.37Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013), h. 58.

30standar, atau peraturan38. Kebijakan atau aturan dikatakan sebagaiperencanaan karena di dalamnya terdapat beberapa hal yang menyangkutkewajiban yang harus ditunaikan, termasuk sangsi jika tidak dilaksanakan.Itulah sebabnya ia dikatakan sebagai perencanaan, tetapi sifatnya tetap,sekali dibuat dan berlaku terus, kecuali ada perubahan mendasar dari suatuorganisasi.392.Perencanaan ditinjau dari segi waktu40a. Perencanaan jangka pendekPerencanaan ini melihat kepada sasaran yang lebih mudah diwujudkan,Karena proyeksi-proyeksi ekonomi yang diadakan untuk menghitung sasaranjangka pendek lebih dapat dipercaya kebenarannya. Hal ini dapat dimengertisebab faktor-faktor ketidak pastian masih dapat ditekan kepada batas yang palingrendah. Oleh sebab itu, perencanaan ini sering disebut sebagai perencanaankegiatan-kegiatan operasional, karena rencana tadi dapat langsung dilaksanakan.Rencana tahunan, tengah tahunan dan rencana-rencana anggaran dapatdikategorikan kedalam rencanan jangka pendek.b. Perencanaan jangka panjangPerencanaanjangkapanjang merupakansuatukerangkadimanakebijaksanaan negara diarahkan. Perencanaan sektoral, spasial, regional dan lintassektoral dijabarkan dalam rencana ini. Dengan rencana jangka panjang ini suatunegara akan mengatahui kemana pembangunan suatu negara itu akan diarahkan,baik secara politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan dan keamanan.38Erdiyanti, op. cit., h. 99.39Hasan Basri, op. cit., h. 50.40Departemen Perdagangan dan Koperasi, op. cit., h. 13.

31D. Faktor-Faktor yang Menghambat gunakanuntukmempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuantujuan yang ditetapkan di masa depan. Terdapat beberapa faktor yang dapatmenghambat prencanaan, antara lain:1.Biaya;2.Takut gagal;3.Kurang percaya diri;4.Pergaulan dengan teman, teman yang dimaksud adalah teman yangmengajak kepada hal-hal yang buruk, atau hal-hal yang sia-sia.Disadari atau tidak, dalam merencanakan sesuatu, kita akan menemukanfaktor-faktor yang akan menjadi kendala dalam melaksanakan perencanaantersebut sebagaimana yang disebutkan di atas. Namun, Jika kita belajar darikehidupan para Rasul, kendala itu selalu dijadikan peluang dan bukan dianggapsebagai hambatan. Kendala itu dianggap sebagai bahan evaluasi untukmeningkatkan kualitas kerja.

umum atau abstrak tentang sesuatu.2 Fungsi dari konsep sangat beragam, akan tetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah seseorang dalam memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti, serta mudah dipahami.3 Adapun pengertian konsep menurut para ahli:4 1.

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran