MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

3y ago
46 Views
1 Downloads
298.37 KB
31 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Olive Grimm
Transcription

MATERI KULIAHMATA KULIAH PERKEMBANGANPESERTA DIDIKOleh:Maryati, M.PdSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALPROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI2012 – 2013Rev. Akhir

KATA PENGANTARPuji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat taufiq, rahmat, dan hidayahNya,buku Pedoman Mendeteksi Potensi Peserta Didik telah selesai disusun. Buku pedomanini ditujukan kepada para mahasiswa dan guru serta pengelola pendidikan untukmengembangkan strategi manajemen pendidikan.Pembuatan pedoman ini mengunakan pendekatan teoritis dan empiris. Pendekatanteoritis dilakukan melalui kajian sejumlah buku-buku teks dan jurnal-jurnal yangmembahas strategi manajemen pendidikan. Pendekatan empiris dilakukan melaluivalidasi pedoman ini kepada sejumlah guru serta kepala sekolah. Oleh karenaitudiharapkan buku ini bisa digunakan oleh para guru serta pengelola pendidikan dalammendeteksi peserta didik.Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi masukandemi sempurnanya buku ini. Walaupun demikian, kami yakin buku ini masih belumsempurna. Oleh karena itu kritik dan saran demi sempurnanya buku ini sangat kamiharapkan.Bima, Oktober 2011PenyusunMaryati, M.PdNIDN :Mendeteksi Potensi Peserta Didikii

DAFTAR ISIHALAN JUDUL .IKATA PENGANTAR .iiDAFTAR ISI .iiiI. PENDAHULUAN .1II. MEMAHAMI PESERTA DIDIK .2III. BAKAT DAN KECERDASAN PESERTA DIDIK .5A. Tanda-tanda Bakat Peserta Didik.7B. Kecerdasan Peserta Didik .9IV. IDENTIFIKASI POTENSI PESERTA DIDIK .15A. Ciri-ciri Keberbakatan Peserta Didik .15B. Kecenderungan Minat Jabatan Peserta Didik .18C. Proses Identifikasi Potensi Peserta Didik .19V. PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN POTENSIPESERTA DIDIK .21VI. PENUTUP.22DAFTAR ACUAN .24Lampiran-lampiran:1. Skala Nominasi Guru Indikator Kreativitas .252. Format Identifikasi Potensi Peserta Didik.273. Format Hasil Penjaringan Potensi Peserta Didik .284. Format Kecenderungan Kepribadian Peserta Didik .265. Format Kecenderungan Minat Jabatan dan Tipe Kepribadian PesertaDidik .Mendeteksi Potensi Peserta Didik29iii

I.PENDAHULUANPotensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modaldasar pembangunan bangsa. Potensi ini hanya dapat digali dan dikembangkan sertadipupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan pembelajaran yang terarah danterpadu, yang dikelola secara serasi dan seimbang dengan memperhatikan pengembanganpotensi peserta didik secara utuh dan optimal. Oleh karena itu, strategi manajemenpendidikan perlu secara khusus memperhatikan pengembangan potensi peserta didikyang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (unggul), yaitu dengan carapenyelenggaraan program pembelajaran yang mampu mengembangkan keunggulankeunggulan tersebut, baik keunggulan dalam hal potensi intelektual maupun bakat khususyang bersifat keterampilan (gifted and talented).Strategi pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih bersifat masal, yangmemberikan perlakuan dan layanan pendidikan yang sama kepada semua peserta didik.Padahal, mereka berbeda tingkat kecakapan, kecerdasan, minat, bakat dan kreativitasnya.Strategi pelayanan pendidikan seperti ini memangtepat dalam konteks pemerataankesempatan, akan tetapi kurang menunjang usaha mengoptimalisasikan pengembanganpotensi peserta didik secara cepat. Hasil beberapa penelitian Depdikbud (1994)menunjukkan sekitar sepertiga peserta didik yang dapat digolongkan sebagai pesertadidik berbakat (gifted and talented) mengalami gejala “prestasi kurang” (underachiever).Hal sama dikemukakan oleh Munandar (1992) cukup banyak peserta didik berbakat yangprestasinya di sekolah tidak mencerminkan potensi intelektual mereka yang menonjol.Salah satu penyebabnya adalah kondisi-kondisi ekternal atau lingkungan belajar ukmewujudkankemampuannya secara optimal. Padahal, upaya untuk mencapai keunggulan melaluistrategi pelayanan pendidikan massal akan memiliki konsekuensi sumberdaya pendidikan(dana, tenaga dan sarana) yang kurang menguntungkan. Model strategi pelayananpendidikan alternatif perlu dikembangkan untuk menghasilkan peserta didik yang unggulmelalui pemberian perhatian, perlakuan dan layanan pendidikan berdasarkan bakat, minatdan kemampuannya.Mendeteksi Potensi Peserta Didik1

Peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa merupakankelompok kecil, data di Balitbang Depdikbud (1994) menunjukkan hanya 2 - 5% dariseluruh peserta didik yang ada. Jumlah ini semakin meningkat pada jenjang yang lebihtinggi, di tingkat SMU jumlah peserta didik berkemampuan dan berkecerdasan luar biasamencapai 8%. Lebih lanjut dikemukakan berdasarkan intelegensi Wechsler peserta didikberbakat intelektual tergolong “sangat unggul” (IQ 130 keatas) berjumlah 2,2% dantergolong “unggul” (IQ 120-129) berjumlah 6,7% dari populasinya. Jumlah ini memangmasih tergolong kecil, namun secara potensial mereka unggul dalam salah satu ataubeberapa bidang yang meliputi bidang-bidang intelektual umum dan akademis khusus,berpikir kreatif-produktif, psikososial/kepemimpinan, seni/kinestetik dan psikomotorik.Strategi pelayanan pendidikan alternatif dalam manajemen pendidikan perludikembangkan untuk menghasilkan peserta didik yang unggul, melalui rdasarkanbakatminatdankemampuannya. Agar pelayanan pendidikan yang selama ini diberikan kepada pesertadidik mencapai sasaran yang optimal, maka pembelajaran harus diselaraskan denganpotensi peserta didik. Oleh karena itu guru perlu melakukan pelacakan potensi pesertadidik.II. MEMAHAMI PESERTA DIDIKMengajar atau “teaching” adalah membantu peserta didik memperoleh informasi,ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-carabelajar bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1996). Sedangkan pembelajaran adalah upayauntuk membelajarkan peserta didik. Secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatanmemilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yangdiinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode didasarkan pada kondisipembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan tersebut pada dasarnya merupakan inti dariperencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekatperencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan peserta didik.Itulah sebabnya dalam belajar peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagaisalah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi juga dengan keseluruhan sumber belajaryang lain. Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada “bagaimanaMendeteksi Potensi Peserta Didik2

membelajarkan peserta didik”, dan bukan pada “apa yang dipelajari peserta didik”.Dengan demikian pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subyek bukansebagai obyek. Oleh karena itu agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimalguru perlu memahami karakteristik peserta didik.Menurut Piaget sejak lahir peserta didik mengalami tahap-tahap perkembangankognitif. Setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut mempunyai karakteristik yangberbeda.A. Tahap-tahap Perkembangan Peserta Didik1. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini kemampuan skemakognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain.Perilaku yang ditiru terutama perilaku orang lain (khususnya orang tua dan guru)yang pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap perilaku orang, keadaan,dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Peserta didik mulai mampumenggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimatkalimat pendek secara efektif.2. Tahap operasional-konkret (usia 7-11 tahun). Pada tahap ini peserta didik sudahmulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah;mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golonganbenda yang bervariasi tingkatannya.Selain itu peserta didik sudah mampuberpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.3. Tahap operasional-formal (usia 11-15 tahun), pada tahap ini peserta didik sudahmenginjak usia remaja, perkembangan kognitif peserta didik pada tahap ini telahmemiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif baiksecara simultan (serentak) maupun berurutan. Misalnya kapasitas bstrak.Dengankapasitasmerumuskan hipotesis (anggapan dasar) peserta didik mampu berpikir untukmemecahkan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan denganlingkungan yang ia respons. Sedangkan dengan kapasitas menggunakan prinsip-Mendeteksi Potensi Peserta Didik3

prinsip abstrak, peserta didik akan mampu mempelajari materi pelajaran yangabstrak, seperti agama, matematika, dan lainnya.Peserta didik SMU berada pada tahap perkembangan usia masa remaja yang padaumumnya berusia antara 15 sampai 18 tahun. Setiap tugas perkembangan individumemiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dalam hidupnya. Tugasperkembangan yang berhasil adalah yang dapat direalisasikan dalam hidupnya sesuaidengan situasi dan kondisinya.B. Tugas-tugas Perkembangan Peserta DidikTugas-tugas perkembangan peserta didik SMU pada dasarnya adalah sebagaiberikut :1. mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.2. mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadapperubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri.3. mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannyasebagai pria dan wanita.4. mengarahkan diri pada peranan sosial sebagai pria atau wanita.5. memantapkan cara-cara bertingkah laku yang dapat diterima lingkungansosialnya.6. mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah perkembangan karir.7. mengembangan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannyauntuk melanjutkan pelajaran dan atau berperan serta dalam kehidupanmasyarakat.8. mengenal gambaran dan mengembangan sikap tentang kehidupan mandiri, baiksecara emosional maupun sosial ekonomis.9. mengenal seperangkat sistem etika dan nilai-nilai untuk pedoman hidup sebagaipribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan.Mendeteksi Potensi Peserta Didik4

Peserta didik SMU pada masa ini memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli seringdigolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif. Indikator individu yang kreatif antaralain memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minatyang luas, tidak takut salah, berani menghadapi risiko, bebas dalam berpikir, senang akanhal-hal yang baru, dan sebagainya.Pemahaman terhadap peserta didik diperlukan dalam rangka membantu pesertadidik menjalani tugas-tugas perkembangan tersebut secara optimal, sehingga pesertadidik memiliki kecakapan hidup dan mampu menjalani realita dalam kehidupannyasesuai potensi yang ada pada dirinya.III. BAKAT DAN KECERDASAN PESERTA DIDIKBakat dan kecerdasan merupakan dua hal yang berbeda, namun saling terkait.Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diriseseorang. Bakat peserta didik dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya.Secara genetik struktur otak telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak sangatditentukan oleh caran peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanyakemampuan itu dikaitkan dengan intelegensi atau kecerdasan, dimana kecerdasan atauintelegensi (Intelligence Quotient) merupakan modal awal untuk bakat tertentu.Potensi bawaan peserta didik sampai menjadi bakat berkaitan dengan kecerdasanintelektual (IQ) peserta didik. Tingkat intelektualitas peserta didik berbakat biasanyacenderung di atas rata-rata. Namun peserta didik yang intelektualitasnya tinggi tidakselalu menunjukkan peserta didik berbakat. Bakat seni dan olahraga misalnya, keduanyamemerlukan strategi, taktik, dan logika yang berhubungan dengan kecerdasan. Dengandemikian, umumnya peserta didik berbakat memang memiliki tingkat intelegensi di atasrata-rata.Peserta didik berbakat adalah peserta didik yang mampu mencapai prestasi yangtinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Kemampuankemampuan tersebut meliputi :1. kemampuan intelektual umum (kecerdasaaan atau intelegensi)2. kemampuan akademik khususMendeteksi Potensi Peserta Didik5

3. kemampuan berpikir kreatif-produktif4. kemampuan memimpin5. kemampuan dalam salah satu bidang seni6. kemampuan psikomotor (seperti dalam olah raga)Selain itu masih ada faktor lain yang juga turut menentukan perkembanganpotensi peserta didik menjadi bakat, yakni kecerdasan emosi (Emotional Quetient).Peserta didik yang kontrol emosinya bagus akan lebih baik dalam mengembangkan bakatyang ia miliki. Misalnya, ketika ia memiliki bakat menyanyi, maka saat harus naik pentasia akan menyanyi dengan penuh percaya diri. Artinya baik IQ dan EQ berperanmenunjang keberhasilan peserta didik dalam mengembangkan potensinya menjadi bakat.Namun demikianselama ini orang tua lebih terpaku pada upaya peningkatanintelektualitas semata. Sehingga peserta didik hanya diberikan konsumsi untuk dayapikirnya, EQ-nya tidak dikembangkan.Bakat yang dimiliki peserta didik tidak terbatas pada satu keahlian. Jika bakattersebut dikembangkan bisa menjadi lebih dari dua keahlian yang saling berkaitan.Misalnya jika peserta didik suka menyanyi tak jarang pula ia akan berbakat menari. Jikapeserta didik suka baca puisi biasanya peserta didik akan punya bakat seni peran, dsb.Bakat peserta didik juga berkaitan dengan bakat orangtua. Sekitar 60% bakatpeserta didik diturunkan dari orangtua, selebihnya dipengaruhi faktor lingkungan. Bakatturunan bisa dideteksi dengan cara membandingkan peserta didik dengan peserta didiklain. Peserta didik berbakat lebih cepat berkembang ketimbang peserta didik lainseusianya, misalnya mereka lebih cepat dalam hal berhitung soal matematik, menari, ataumenghafal lagu jika dibandingkan dengan peserta didik lainnya.A. Tanda-tanda Bakat Peserta DidikBerikut ini tanda-tanda bakat yang bisa tampak sejak dini pada peserta didik.1. Mempunyai ingatan yang kuat. Contoh: sanggup mengingat letak bendabenda, tempat-tempat penyimpanan, lokasi-lokasi, dsb.Mendeteksi Potensi Peserta Didik6

2. Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat. Contoh: sanggupmenyimpulkan, menghubung-hubungkan satu kejadian dengan kejadian lain3. Mampu berpikir abstrak. Contoh: membayangkan sesuatu yang tidak tampak,kemampuan berimajinasi dan asosiasi. Misal, membayangkan keadaan dibulan, di luar angkasa, atau tempat lain yang belum pernah dikunjunginya.4. Mampu membaca tata letak (ruang). Contoh: menguasai rute jalan, ke manaharus berbelok, menyebutkan bentuk ruang.5. Mempunyai keterampilan mekanis. Contoh: pintar bongkar pasang bendayang rumit.6. Mempunyai bakat musik dan seni7. Luwes dalam atletik dan menari8. Pintar bersosialisasi. Contoh: mudah bergaul, mudah beradaptasi9. Mampu memahami perasaan manusia. Contoh: pandai berempati, baik danpeduli pada orang lain.10. Mampu memikat dan merayu. Contoh: penampilannya selalu membuat orangtertarik, mampu membuat orang mengikuti kemauannya, dsb.Selain memiliki tanda-tanda keunggulan diatas peserta didik berbakat mempunyaikarakteristik negatif diantaranya :1. Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahamanpengetahuan yang sedikit2. Dapat mendominasi diskusi3. Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya4. Sukaribut5. Memilih kegiatan membaca dari pada berpartisipasi aktif dalam kegiatanmasyarakat, atau kegiatan fisik6. Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu7. Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari8. Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang9. Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatuMendeteksi Potensi Peserta Didik7

10. Melawan jadwal yang (hanya) didasarkan atas pertimbangan waktu saja bukanatas pertimbangan tugasPeserta didik yang unggul dalam bidang tertentu belum tentu unggul di bidangyang lain. Misalnya ada peserta didik yang unggul di bidang matematika, namun iakurang mampu menyanyi di depan kelas atau menggambar. Sebaliknya peserta didikyang sudah sering tampil menyanyi di layar televisi, mungkin kurang tangkas bila harusmemecahkan soal-soal matematika yang rumit di kelas. Kondisi semacam ini harusdipahami oleh guru. Kelebihan dan kelemahan yang ada pada peserta didik hendaknyadiperlakukan secara seimbang. Dengan demikian potensi yang dipunyai peserta didikakan tumbuh dan berkembang selaras dengan perkembangan ilmu yang mereka terimamelalui pembelajaran di sekolah maupun di lingkungannya.Keberhasilan pendidikan terkait dengan kemampuan orang tua dan guru dalamhal memahami peserta didik sebagai individu yang unik. Peserta didik harus dilihatsebagai individu yang memiliki berbagai potensi yang berbeda satu sama lain, namunsaling melengkapi dan berharga. Mungkin dapat diibaratkan sebagai bunga-bunga anekawarna di suatu taman yang indah, mereka akan tumbuh dan merekah dengan keelokannyamasing-masing.B. Kecerdasan Peserta DidikHoward Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama inidipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkankinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Menurut Gardner, kecerdasanseseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasaninterpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Secara rinci masingmasing kecerdasaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.1. Kecerdasan matematika-logikaMendeteksi Potensi Peserta Didik8

Kecerdasan matematika-logika memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secarainduktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisispola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuanberpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderungmenyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis danmengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didiksemacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggidalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka akancenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurangdipahaminya tersebut. Peserta didik ini juga sangat menyukai berbagai permainanyang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti catur dan bermain teka-teki.2. Kecerdasan bahasaKecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dankata-kata, baik sec

A. Tahap-tahap Perkembangan Peserta Didik 1. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun). Pada tahap ini kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru perilaku orang lain. Perilaku yang ditiru terutama perilaku orang lain (khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap perilaku orang .

Related Documents:

Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan Psikologi Perkembangan. Dalam pengkajian mata kuliah Perkembangan Peserta Didik difokuskan pada perkembangan individu sebagai peserta didik pada institusi pendidikan. Di dalam buku ini, para penulis sebagai penyusun materi Perkembangan Peserta Didik mencoba memahami .

SILABUS MATA KULIAH 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : STATISTIK Kode Mata Kuliah : TW504 Beban / Jumlah SKS : 2 SKS Semester : II (Dua) Prasyarat : - Jumlah minggu / jam pertemuan : (14 x 3 Jam) Pertemuan Nama Dosen : Dodiet Aditya Setyawan, SKM. 2. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mengenalkan dan menyiapkan mahasiswa untuk

SILABUS, DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: INOVASI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU September 2015 . CM.PRD-PGSD-01-04 Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : IP 303 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 5 Mata Kuliah Prasyarat : Semua Mata Kuliah Semester 1 Dosen : Dr. Hj. Lely Halimah .

c. Peserta didik merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan ber-kembangan. d. Peserta didik merupakan makhluk yang aktif dan kreatif. e. Bahwa peserta didik memiliki sifat unik. 2. Mendidik Ditinjau dari Perspektif Perkembangan Mendidik pada dasarnya adalah membantu perkembangan peserta didik agar berbagai potensi yang dimiliki peserta .

Dosen : Tim Dosen MKDP Perkembangan Peserta Didik 2. Tujuan Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan mengaplikasikannya dalam pendidikan tentang konsep perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, karakteristik perkembangan psiko-fisik peserta didik, dan permasalahan anak/remaja. 3.

Silaby Mata Kuliah : Epidemiologi D-IV Kebidanan, Hal.-1 FM -POLTEKKES SKA BM 09 04/R0 SYLABUS MATA KULIAH I. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Epidemiologi Kesehatan Reproduksi Kode Mata Kuliah : Beban Studi : 2 SKS (T : 1, P : 1) Penempatan : Semester II/ D4 Kebidanan minat Komunitas

Universitas Pamulang Manajemen S-1 Pengantar Manajemen iv MODUL MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Manajemen S-1 Mata Kuliah/Kode : Pengantar Manajemen / EKO0013 Sks : 3 Prasyarat : - Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah wajib pada program studi Manajemen S-1 yang membahas

didik yang berkaitan dengan aspek perkembangan fisik peserta didik. Seperti kita ketahui fisik peserta didik mengalami perkembangan yang signifikan pada saat mereka menginjak remaja atau pada saat mereka di sekolah menengah. Pada dasarnya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis.