MATERI KULIAH 2: Mata Kuliah OVERVIEWPEMBIAYAAN SYARIAH

2y ago
18 Views
2 Downloads
1.41 MB
70 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

MATERI KULIAH 2:OVERVIEW PEMBIAYAANSYARIAHMata KuliahManajemen KeuanganBank SyariahJakarta, 2019

Materi ini hanya digunakan sebagai bahan diskusiperkuliahan di Institut Teknologi dan Bisnis AhmadDahlan, Jakarta. Materi ini tidak diperuntukkan untukkeperluan komersial. Isi dari presentasi ini bersumber dari berbagai materidengan menyebutkan sumber. Masukan, koreksi, atau tanggapan dapatdisampaikan melalui ajierlangga@gmail.com.

DISKUSI TUGAS MINGGU LALUJelaskan konsep nilai waktu uang dalamkeuangan syariah!

DAFTAR ISI1.Pengertian dan Istilah2.Prinsip dan Jenis Pembiayaan di Bank3.Jaminan4.Proses dan Analisa Pembiayaan5.Penggunaan Akad di Bank Syariah6.Risiko dan Kualitas Pembiayaan7.Penetapan Harga pada Pembiayaan8.Penerapan Skedul Angsuran

1. PENGERTIAN & ISTILAH

KEGIATAN PENGALOKASIAN DANAInterest Payment (Conventional),Margin/Sharing/Fee (Sharia)Total DPK Rp341,21T(Statistik Perbankan Syariah, OJK, Juni 2018)Interest Payment (Conventional),Margin/Sharing/Fee (Sharia)vsPembiayaan Rp296,21T

PENGERTIAN PEMBIAYAANPembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yangdipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil,transaksi sewa-menyewa termasuk sewa menyewa jasa,transaksi jual beli, dan transaksi pinjam meminjamberdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bankdengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayaidan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan danatersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalanujrah, tanpa imbalan, margin, atau bagi hasil.POJK No. 16/POJK.3/2014 Penilaian Kualitas Aset BUS dan UUS

PENGERTIAN ASET PRODUKTIFAset Produktif adalah penanaman dana Bank baik dalamrupiah maupun valuta asing untuk memperoleh penghasilan,dalam bentuk pembiayaan, surat berharga syariah,penempatan pada Bank Indonesia dan pemerintah, tagihanatas surat berharga syariah yang dibeli dengan janji dijualkembali (reverse repurchase agreement), tagihan akseptasi,tagihan derivatif, penyertaan, penempatan pada Bank lain,transaksi rekening administratif, dan bentuk penyediaandana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.POJK No. 16/POJK.3/2014 Penilaian Kualitas Aset BUS dan UUS

TUJUAN PEMBIAYAANPerekonomiannegara tumbuhBank memperolehkeuntunganNasabahmeningkatkan usahaatau aset

TERMINOLOGIPembiayaan Modal Kerjafasilitas pembiayaan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhanmodal kerja yang habis dalam satu siklus usaha, termasuk namuntidak terbatas untuk membiayai inventory/piutang/proyek yangmenurut evaluasi Bank layak untuk dibiayai.Pembiayaan Investasifasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kebutuhanbarang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi,perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khususterkait investasiPembiayaan Jangka Pendek/Menengah/Panjangfasilitas pembiayaan dengan jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun/jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima)tahun/lebih dari 5 (lima) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun

TERMINOLOGILimit Pembiayaan: batas maksimum pembiayaan yang dapat ditarik oleh nasabah atausejumlah uang yang disediakan pihak Bank kepada peminjamtertentu.Baki Debet: jumlah pokok pembiayaan kepada nasabah menurut pembukuanBank pada tanggal laporanRevolving: fasilitas yang penggunaan/penarikan dan pelunasannya dapatdilakukan berulang kali selama jangka waktu fasilitas.Non Revolving: fasilitas yang penggunaan/penarikan dananya dapat dilakukan lebihdari 1 (satu) kali dan terhadap pelunasan yang telah dilakukan tidakdapat digunakan kembali. Penarikan maupun pelunasan dapatdilakukan bertahap atau sekaligus.

TERMINOLOGICash Loan: fasilitas pembiayaan yang diberikan dalam bentuk tunai atau denganpemindahbukuan dan secaraNon Cash Loan: fasilitas pembiayaan yang diberikan dalam bentuk penanggungan(kesanggupan untuk melakukan pembayaran di kemudian hari)sehingga tidak dilakukan penarikan tunai atau pemindahbukuan, dandengan demikian belum secara efektif merupakan hutang nasabahterhadap Bank serta pembukuan fasilitas tersebut tercatat dalamrekening administratif (off balance sheet).Covenant: persyaratan pembiayaan yang ditentukan Bank dan disetujui debituryang tertuang dalam akad piutang/pembiayaan untuk melakukandan/atau tidak melakukan tindakan tertentu selama fasilitaspembiayaan berjalan.Credit Checking: media verifikasi reputasi calon debitur untuk meyakini kondisi usahacalon debitur. Credit checking dapat dilakukan melalui bank checkingdan trade checking.

TERMINOLOGIAgunan: 1. Aset dalam bentuk properti, surat berharga atau harta lain yangterikat sebagai jaminan untuk mendukung surat utang ataupinjaman.2. Hak dan kekuasaan atas benda berwujud dan atau benda tidakberwujud yang diserahkan oleh debitur dan atau pihak ketigasebagai pemilik agunan kepada bank sebagai second way outguna menjamin pelunasan utang debitur, apabila pembiayaanyang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yangdisepakati dalam akad pembiayaan.Risk Acceptance Criteria:ketentuan yang haruspemrosesan pembiayaan.dipenuhisebagaipre-screeningFour Eye Principle:pemutusan pembiayaan yang dilakukan oleh 2 pihak pemegangkewenangan yang berasal dari business unit dan riskmanagement unit yang saling independen satu dengan lain.

2. PRINSIP DAN JENISPEMBIAYAAN DI BANK

PRINSIP- CollateralPRINSIPPEMBERIANPEMBIAYAAN CapacityConditionCapitalCurrencyCountryCharacter

PRINSIP PENGELOLAAN bagi RisikoPortofolio

JENIS-JENIS PEMBIAYAANPenggunaanTujuanJangkaWaktuCash LoanProduktifPendekKonsumtifMenengah& PanjangNon-cashLoan

SEGMENTASI PEMBIAYAANPersonal LoanRetailCommercialCorporateJenis DebiturIndividualIndividual assalSedikitkompleksTailor made &KompleksJenisPembiayaanCollateral atau CollateralNon-collateral basedbasedCash flowbasedCash gkompleks &terstrukturProsesMonitoringMudahMudahSulitPaling sulitIkatan Bankir Indonesia, 2014

ORGANISASI PEMBIAYAAN1.Fungsi Strategis (tujuan bank, perencanaan).2.Fungsi Kebijakan Pembiayaan.3.Fungsi Pemasaran dan Penjualan.4.Fungsi Pengambilan Keputusan (Unit Bisnis dan Unit Risiko).5.Fungsi Administrasi.6.Fungsi Monitoring.7.Fungsi Recovery.Ikatan Bankir Indonesia, 2014; dengan penambahanLevel strategisLeveloperasional:pemisahantugas

DISKUSI HUBUNGAN KONDISI EKONOMIDAN KREDIT PERBANKANBanyak orang beranggapan bahwa permasalahan kredit atau pembiayaan hanyamerupakan masalah pada lembaga perbankan. Namun di balik itu, ternyata banksangat memperhatikan kondisi ekonomi dalam menyalurkan kredit ataupembiayaannya.Pertanyaannya: apa yang membedakan bank konvensional dan bank syariahdalam menganalisa kondisi ekonomi?

3. JAMINAN

ALASAN BANK MEMINTA JAMINANFatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah: Jaminan dalam murabahah diperbolehkan agara nasabah serius denganpesanannya. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapatdipegang.Fatwa DSN No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Mudharabah:Pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan.Namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapatmeminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga. Jaminan hanyadapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaranterhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.

JAMINAN PEMBIAYAAN1.Pada dasarnya harta milik nasabah merupakan jaminan ataspelunasan utangnya (Pasal 1131 KUH Perdata).2.Namun nasabah menyerahkan secara khusus hak-hakkebendaanya dan bank menghendaki hak preferen (didahulukan) Agunan dapat bersifat perorangan (jaminan pribadi atau jaminan perusahaan). Agunan dapat juga berupa tanah yang bentuk pengikatannya berupa haktanggungan. Agunan dapat berupa kapal laut yang berukuran 20 m3 ke atas atau 7GTyang bentuk pengikatannya berupa hipotek. Agunan dapat berupa benda bergerak seperti kendaraan bermotor atau laatberat yang diikat dengan fidusia. Agunan dapat berupa simpanan nasabah di bank syariah (giro, tabungan,deposito) atau emas yang bentuk pengikatannya adalah gadai.Ikatan Bankir Indonesia, 2014

KRITERIA JAMINAN BERUPA AGUNAN1.Aspek ekonomis (nilai jual, marketable, dan nilai yang akandatang).2.Aspek yuridis (kepemilikan, pribadi/bersama/warisan, buktikepemilikan, data fisik).3.Aspek likuidasi (mudah dan cepat dilikuidasi).4.Aspek lingkungan hidup.Ikatan Bankir Indonesia, 2014

DISKUSI KONSEP LOAN TO VALUELoan toValueSudut pandangbank: asset basedlendingMaksimumpembiayaanterhadap nilaibarang yangdibiayaiPelajari PBI Nomor 20/8/PBI/2018tentang Rasio Loan to Value untukKredit Properti, Rasio Financing toValue untuk Pembiayaan Properti,dan Uang Muka Untuk Kredit atauPembiayaan Kendaraan Bermotor:1. Berapa LTV utk Kredit Properti?2. Apa saja akad Syariah yangdisebutkan dalam PBI tersebut?3. Apakah PBI tersebut mengaturtentang tahapan pencairankredit?

LIHAT ARTIKEL MENGENAI UANG MUKANOL PERSENRisiko Pembiayaan dengan Uang Muka Nol Persen, Paul Sutaryono,Kompas 5 April 2019(artikel terlampir)

4. PROSES DAN ANALISAPEMBIAYAAN

PROSES umenDebiturAnalisa Kredit Analisa Kwalitatif Analisa kwantitatip Perhitungan KebutuhanPinjaman Penentuan Syarat Penentuan Covenant Penyusunan Nota AnalisaMenyerahkan SuratPermohonan Pembiayaandilampiri DokumenPendukungVerifikasiDokumenBI CheckingApproval Cash Loan Non Cash Loan SuratPersetujuanPembiayaan NasabahConfirmVerifikasi UsahaRACPihakKetiga Laporan Audit ( Rp10m)Appraisal AgunanAppraisal CompanyTrade CheckingRegulasiMonitoring : Penggunaaan Dana-Transaksi Perbankan-Pemenuhan Covenant-Pemenuhan KewajibanBookingAkadPembiayaan,Pengikatan danPenyimpananAgunan,Pencairan danAdministrasi

RISK ACCEPTANCE CRITERIASetiap jenis pembiayaan mempunyai persyaratan RAC yangtelah ditentukan. Sebelum melakukan analisa pembiayaan,harus diyakini bahwa debitur atau calon debitur telahmememenuhi RAC yang telah ditentukan. RAC merupakantingkat penerimaan bank bahwa risiko-risiko tertentu dapatdiukur.Misal: usia, tempattinggal, pekerjaan,pengalamanMisal: laporankeuangan, slip gajiMisal: kepemilikanrumah atau tempatusaha

FAKTOR-FAKTOR KUANTITATIF YANG MENJADIANALISIS PEMBIAYAAN Estimasi penjualan/pendapatan.Periode siklus kas (cash to cash cycle).Perkiraan direct cost dan indirect cost.Nilai agunan.Perhitungan pajak.

ANALISA KUANTITATIFCross sectional techniques :1.Single segment / recasting2.Horizontal3.Common Size/Vertical4.Financial RatioNeracaLaba RugiObyek pembiayaan Likuiditas Rentabilitas SolvabilitasCash Flow Sales COGS SGAEBITDADepresiasiEBIT AktivitasxSelf FinancingSUMBERPELUNASANProjection /Forecasting Margin/Basil Pajak EATTC ARTO ITO-APTOKondisimakro ekonomixMaksimum Pembiayaan

FAKTOR FUNDAMENTAL DALAM ANALISA PEMBIAYAAN:CASH TO CASH CYCLE ANALYSISKASPEMBELIANPENAGIHANBAHAN BAKUPIUTANGHUTANGDAGANGPENJUALANBARANG JADIPRODUKSI

PROYEKSI KEUANGANSALES :rata rata grow sales 2 atau 3 tahun terakhir(lakukan analisa horizontal)COST :Rata rata grow cost 2 atau 3 tahun terakhir(lihat hasil analisa horizontal)Kondisi Makro Ekonomi : Inflasi, Kurs USD, PertumbuhanEkonomi

CONTOH ASUMSI MAKRO EKONOMIVARIABEL20102011201220132014PrediksiKurs Rph/US 9.936 ngan : Selalu di update dengan kondisi terkini

5. PENGGUNAAN AKAD DIBANK SYARIAH

RUANG LINGKUP PRODUK PEMBIAYAANPrinsip Jual BeliUntuk Memiliki BarangPrinsip SewaUntuk Mendapatkan JasaPrinsip Bagi Hasil UntukKerjasama Bisnis/ UsahaPRODUKPENYALURANDANA

PENENTUAN KEUNTUNGAN NATURALCERTAINTY CONTRACT Karena sifat keuntungan pasti, maka umumnya disebutrequired rate of profit. Penentu besaran keuntungan berasal dari antara lain: Tingkat keuntungan per satu kali transaksi Jumlah transaksi dalam 1 periode

PENENTUAN KEUNTUNGAN NATURALUNCERTAINTY CONTRACT (1) Merupakan nisbah tertentu yang ditetapkan dari hasiltransaksi pada produk-produk yang berbasis NaturalUncertainty Contract, yakni akad bisnis yangtidak/kurang memberikan kepastian pendapatandalam hal jumlah. Memberikan target pendapatan (proyeksi) denganmembandingkannya dengan realisasi. Terdapat kemungkinan terjadinya realisasi lebih besarataupun lebih kecil proyeksi. Hal ini menimbulkanadanya pencadangan dan praktik income smoothing.

PENENTUAN KEUNTUNGAN NATURALUNCERTAINTY CONTRACT (2)1. Profit and Loss Sharing bagi hasil didasarkan pada Profit/Lossnasabah dalam menjalankan suatu bisnis2. Net Revenue Sharing bagi hasil didasarkan pada pendapatankotor nasabah dalam menjalankan bisnis3. Revenue Sharing bagi hasil didasarkan pada pendapatan/penjualan nasabah dalam menjalankan bisnis

JENIS-JENIS AKAD DALAM PEMBIAYAAN(SESUAI FATWA DSN, KODIFIKASI PRODUK : BI 2008)AKADJUAL BELIMURABAHAH-KONSUMER (KPR, KPM, MULTI GUNA)-KOMERSIL (INVESTASI)SALAMKOMERSIL PERTANIANISTISHNA-KOMERSIL KONSTRUKSI/MANUFAKTURMUDHARABAHBAGI HASILPRODUKMUSYARAKAHMODAL KERJA USAHA (PROJECT ATAU NONPROJECT BASED)MULTI JASA (UMROH, PENDIDIKAN, DLL)SEWAIJARAHPENYEWAAN BARANG TANPA DIAKHIRIKEPEMILIKANIMBTPENYEWAAN BARANG DIAKHIRI KEPEMILIKAN

CONTOH MAPPING AKAD DAN TUJUANPEMBIAYAANTUJUAN PEMBIAYAANAKADKOMERSIALKONSUMERMODAL dharabahMusyarakahIjarahQardhHawalahWakalahKafalah

6. RISIKO DAN KUALITASPEMBIAYAAN

KOMPONEN RISIKO PEMBIAYAAN

HUBUNGAN RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN RISIKOLAINNYAForeignExchangeRiskInterest RateRiskOperating iskLiquidityRiskCreditRiskMarketRiskCharles Schell (2003)Force MajeurRiskEnvironmentalRisk

FAKTOR PENILAIAN ATAS KUALITASPEMBIAYAANa. prospek usaha;b. kinerja (performance) nasabah; danc. kemampuan membayar.POJK No. 16/POJK.3/2014 Penilaian Kualitas Aset BUS dan UUS

KUALITAS PEMBIAYAAN1. Lancar2. Dalam Perhatian Khusus3. Kurang Lancar4. Diragukan5. MacetPOJK No. 16/POJK.3/2014 Penilaian Kualitas Aset BUS dan UUS

KOLEKTIBILITAS PEMBIAYAAN BERDASARKANKETEPATAN PEMBAYARAN (1)1. Lancar (kolektibilitas 1) yaitu apabila tidak terdapattunggakan pembayaran pinjaman baik pokok ataupunmargin/bagi hasil2. Dalam Perhatian Khusus (kolektibilitas 2) yaitu apabilaterdapat tunggakan pinjaman pembayaran pokok danatau margin/bagi hasil sampai dengan 90 hari3. Kurang Lancar (kolektibilitas 3) yaitu apabila terdapattunggakan pembayaran pokok dan atau margin/bagihasil sampai dengan 120 hari

KOLEKTIBILITAS PEMBIAYAAN BERDASARKANKETEPATAN PEMBAYARAN (2)4. Diragukan (kolektibilitas 4) yaitu apabila terdapattunggakan pembayaran pinjaman baik pokok danatau margin/bagi hasil sampai dengan 180 hari5. Macet (kolektibilitas 5) yaitu apabila terdapattunggakan pembayaran pokok dan atau margin/bagihasil diatas 180 hariPembiayaan akan digolongkan bermasalah (non performing financing/NPF) apabila telah masuk dalam kualitas kurang lancar, diragukanatau macet.

MONITORING PEMBIAYAAN DANPENURUNAN KUALITAS ASETKondisiLancarMonitorPembayaranKondisi AgunanJalur Hukum

CONTOH TINDAKAN PADA RECOVERYPEMBIAYAAN MACET (3 ertaanpemilikAtau kombinasi dari ketiga hal tersebut

CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI1.Berlaku untuk instrument keuangan2.Didasarkan pada ekspektasi apa yang akan terjadi pada faktorusaha dan faktor ekonomi.3.Perhitungan ekspektasi menghasilkan expected credit loss4.Cadangan kerugian nilai diperhitungkan atas dasar proyeksi cashflow yang akan diterimaSelanjutnya materi CKPN akan dipelajari pada pembahasanmanajemen risiko perbankan

Tugas Kelompok untukdikumpulkan padapertemuan berikutnya:1. Jelaskan skemapembiayaan antarabank dan perusahaanpembiayaan.2. Jelaskan penyebabterjadinya kredit macetpada kasus ini3. Susun skema dan akaduntuk model bisnisseperti ini apabilabank dan perusahaanpembiayaan adalahlembaga keuangansyariah.Kontan, 25 September 2018

AGUNAN DAN NILAI WAKTU KINIBank dalam melakukan pembentukan penyisihan kerugian (cadangankerugian penurunan nilai/CKPN), melakukan penilaian kini atas arus kasmasa depan.Bentuk arus kas masa depan dapat bersumber dari dana yangdibayarkan nasabah dan atau hasil penjualan agunan.Soal:Andaikan outstanding pembiayaan saat ini Rp1milyar. Asumsi discountrate (tingkat diskonto) 10%. Berapa nilai agunan yang harus dimilikibank? Data lain:1.Penjualan diperkirakan dapat terealisir 1 tahun lagi.2.Angsuran dari nasabah diperkirkan nol (nasabah tutup usahanya)3.Biaya penjualan (termasuk biaya legal dan administrasi) diperkirakansebesar 7% dari nilai aset.

ََ ب ِِاَّ لل َّد ْي ٍ يُ ْغفَ ُر ِللش َِّهي ِد ُك ُّل َذ ْن “Semua dosa orang yang mati syahidakan diampuni kecuali hutang.”(HR. Muslim no. 1886)

7. PENETAPAN HARGA PADAPEMBIAYAAN

PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASILBungaBagi Hasil1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasilasumsi usaha akan selalu menghasilkan keuntungan.disepakati pada waktu akad dengan berpedomanpada kemungkinan untung rugi.2. Besarnya persentase didasarkan pada jumlah dana/ 2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlahmodal yang dipinjamkan.keuntungan yang diperoleh.3. Bunga dapat mengambang/variabel, dan besarnya3. Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama akadnaik turun sesuai dengan naik turunnya bungamasih berlaku, kecuali diubah atas kesepakatanpatokan atau kondisi ekonomi.bersama.4. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan4. Bagi hasil bergantung pada keuntungan usahatanpa pertimbangan apakah usaha yang dijalankanyang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugianpeminjam untung atau rugi.5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkatsekalipunakan ditanggung bersama.keuntungan naik berlipat ganda.peningkatan keuntungan.6. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam)6. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.5. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai denganoleh semua agama.Ascarya & Diana Yumanita, 2005

Kontan, 25 September 2018

FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN HARGAFaktorUmumFaktorBankFaktorNasabahHarga atau Pricing kepada Nasabah

FAKTOR-FAKTOR UMUM DALAM MENETAPKAN TINGKATKEUNTUNGAN1. Kondisi sosial politik.2. Kondisi ekonomi nasional dan internasional.3. Kebijakan pemerintah.4. Tingkat persaingan dengan bank dan lembaga keuangannon-bank.5. Aspek perpajakan.

FAKTOR-FAKTOR BANK DALAM MENENTUKAN TINGKATKEUNTUNGAN1. Biaya dana bank.2. Biaya operasional bank.3. Target laba bank yang diinginkan.4. Kondisi kesehatan/kinerja bank, termasuk besarancadangan penyisihan atau CKPN bank.5. Kebijakan portofolio pembiayaan bank.6. Karakteristik produk (wholesale, mikro, konsumtif, dll).

FAKTOR-FAKTOR INDIVIDUAL NASABAH DALAM MENETAPKAN TINGKATKEUNTUNGAN1.2.3.4.5.6.7.8.Risiko industri atau portofolio pembiayaan.Margin industri atau kegiatan yang dibiayai.Profil usaha dan atau profil nasabah.Nominal pembiayaan.Jangka waktu pembiayaan.Tingkat margin keuntungan.Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan.Kualitas aset pada saat keputusan (apabila adapembiayaan yang sudah berjalan).

PENENTU TINGKAT SUKU BUNGA BANKKONVENSIONAL (I P X R X T) Merupakan biaya menggunakan danamilik orang lain Principal (Pokok): jumlah atau saldo pinjaman Interest Rate (Tingkat Suku Bunga): persen daribunga yang dibebankan dan diperoleh Time (Waktu): Durasi pengenaan bunga Dinyatakan dalam tahun (kecuali disebutkan khusus)

CONTOH REFERENSI PENENTUAN MARGIN Direct Competitor’s Market Rate (DCMR)Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR)Expected Competitive Return of Investor (ECRI)Acquiring Cost & Overhead Cost

CONTOH PENENTUAN HARGA JUAL

CONTOH PERHITUNGAN MURABAHAHPERHITUNGAN BANKHarga MobilUang muka NasabahBiaya BankPeriode 3 tahunMarjin Keuntungan Bank 110,000,00020,000,00090,000,000 27,000,000(90,000,000 x 10% x 3)FASILITAS PEMBIAYAAN MURABAHAHHarga Be

(Statistik Perbankan Syariah, OJK, Juni 2018) PENGERTIAN PEMBIAYAAN . transaksi pada produk-produk yang berbasis Natural Uncertainty Contract, yakni akad bisnis yang . (SESUAI FATWA DSN, KODIFIKASI PRODUK : BI 2008) AKAD PRODUK JUAL BELI MURABAHAH-KONSUMER (KPR, KPM, MULTI GUNA)

Related Documents:

SILABUS MATA KULIAH 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : STATISTIK Kode Mata Kuliah : TW504 Beban / Jumlah SKS : 2 SKS Semester : II (Dua) Prasyarat : - Jumlah minggu / jam pertemuan : (14 x 3 Jam) Pertemuan Nama Dosen : Dodiet Aditya Setyawan, SKM. 2. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mengenalkan dan menyiapkan mahasiswa untuk

SILABUS, DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: INOVASI PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU September 2015 . CM.PRD-PGSD-01-04 Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan Kode Mata Kuliah : IP 303 Bobot SKS : 2 SKS Semester : 5 Mata Kuliah Prasyarat : Semua Mata Kuliah Semester 1 Dosen : Dr. Hj. Lely Halimah .

Silaby Mata Kuliah : Epidemiologi D-IV Kebidanan, Hal.-1 FM -POLTEKKES SKA BM 09 04/R0 SYLABUS MATA KULIAH I. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Epidemiologi Kesehatan Reproduksi Kode Mata Kuliah : Beban Studi : 2 SKS (T : 1, P : 1) Penempatan : Semester II/ D4 Kebidanan minat Komunitas

Universitas Pamulang Manajemen S-1 Pengantar Manajemen iv MODUL MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Manajemen S-1 Mata Kuliah/Kode : Pengantar Manajemen / EKO0013 Sks : 3 Prasyarat : - Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah wajib pada program studi Manajemen S-1 yang membahas

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Nama Mata Kuliah : Koding Klasifikasi dan Terminologi Kesehatan Kode : KUI 7811 Kredit : 2 SKS Status Mata Kuliah : Pilihan Semester : III SESI KELAS MATA KULIAH Hari : Lihat Jadwal Waktu : Lihat Jadwal Lokasi : Lihat Jadwal PENGAMPU MATA KULIAH (K OORDINATOR) Prof. dr Hari Kusnanto, DrPH NIDN : 0012115304 Email : harikusnanto@yahoo.com Telp .

SILABUS MATA KULIAH FILSAFAT MANUSIA A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Filsafat Manusia Nomor Kode : Jumlah SKS : 2 SKS (100 menit) Semester : Genap (5/6) Kelompok Mata Kuliah : MKK Prodi Jurusan/Program : Prodi Psikologi Pendidikan S2 Prasyarat : Dosen : Prof. Dr. H. Juntika Nurikhsan, MPd./Dr. Y. Suyitno, .

Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah sikap, yang bersifat wajib bagi mahasiswa Program Studi Fisika FMIPA. Mata kuliah ini memiliki 0 SKS, agar dapat lulus dari mata kuliah ini mahasiswa program studi fisika harus melampirkan bukti sertifikat TOEFL dengan nilai 400. Jika mahasiswa Pragram

Nama Mata Kuliah GAMBAR ARSITEKTUR Revisi Kode MK Tanggal 26 September 2014 FPTK-UPI Kelompok MK Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS) Halaman 3 3. Deskripsi Isi: Mata kuliah ini adalah mata kuliah dasar arsitektur yang wajib ditempuh oleh para mahasiswa. Matakuliah gambar