HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN .

3y ago
54 Views
2 Downloads
206.81 KB
60 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN KERJADENGAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN KECELAKAANKERJA PADA KARYAWAN BAGIAN SPININGDI PT. PRIMATEXCO INDONESIA BATANGSKRIPSIDiajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata IUntuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan MasyarakatDisusun Oleh:Nama: Latifatul MufarokhahNIM: 6450401077Jurusan : Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas : Ilmu KeolahragaanUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2006

SARILatifatul Mufarokhah. (2006).“Hubungan Pengetahuan KeselamatanKerja dengan Pelaksanaan Pencegahan Kerja pada Kar yawan bagian spinningdi PT. Primatexco Indonesia Batang ”. Skripsi UNNES.Keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjaminkeutuhan dan kesempurnaan manusia baik jasmani maupun rohani serta karya danbudayanya yang tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenagakerja pada khususnya. Pengetahuan tentang keselamatan kerja seorang karyawanini akan berpengaruh pada pelaksanaan dalam upaya mencegah kecelakaan kerja.Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahi hubungan antarapengetahuan keselamatan kerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerjapada karyawan.Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan metode surveydan pendekatan crossectional. Sampel sebanyak 60 orang diambil secara randomsampling .Pengambilan data karakteristik sampel, pengetahuan keselamatan kerjadan pelaksanaan pencegahan kecelakaan dengan menggunakan kuesioner.Analisis data menggunakan analisis univariat meliputi gambaran karakteristikresponden, pengetahuan, dan pelaksanaan kecelakaan kerja dan analisis bivariatmenggunakan uji Chi Square, kemudian data yang diperoleh diolah denganprogram SPSS windows 11.5. Untuk mengetahui hubungan pengetahuanKeselamatan kerja dan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja.Dari hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antarapengetahuan Keselamatan kerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerjadiperoleh, diperoleh P sebesar 0,001. Tampak bahwa nilai p 0,001 0,05sehingga Ha diterima yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuankeselamatan kerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja padakaryawan. Sedangkan koefisien kontingensi sebesar 0,426 maka dapat diketahuibahwa hubungan antara pengetahuan keselamatan kerja dan pelaksanaanpencegahan kecelakaan kerja adalah cukup kuat.Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan upaya pelaksanaanpencegahan kecelakaan kerja di PT. Primatexco Indonesia adalah perlu diadakanpelatihan K3 secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan K3 karyawan,diadakan penyuluhan tentang K3 untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnyaK3 dan tindakan tegas bagi karyawan yang melanggar peraturan serta adanyatanda-tanda peringatan bahaya terutama di tempat-tempat yang berpotensimenyebabkan kecelakaan kerja.ii

PENGESAHANTelah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian SkripsiFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri SemarangPada hari: KamisTanggal: 6 April 2006Panitia UjianKetuaSekretarisDrs. Sutardji, M. S.NIP. 130532506dr. Oktia Woro KH, M. KesNIP. 131695159Dewan Penguji,1. Eram Tunggul P. SKM, M.Kes.NIP. 132303558(Ketua)2. Drs. Herry Koesyanto, M. S.NIP. 131571549(Anggota)3. Drs. Bambang WahyonoNIP. 131674366(Anggota)iii

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO katakanlah, “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orangyang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapatmenerima pelajaran. ( Az-Zumar : 6 )PERSEMBAHAN :Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telahmemberikan kesehatan dan kekuatan, Skripsi inidipersembahkan lepada Almamater, Bapak danIbu,kedua kakakku serta keluarga tercinta.iv

KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atassegala limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga skripsi dengan judul“Hubungan Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) denganPelaksanaan Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Karyawan di PT. PrimatexcoIndonesia Batang Tahun 2006” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Pada kesempatan ini juga, penulis menyampaikan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada :1) Atas nama Dekan FIK UNNES, Pembantu Dekan Bidang Akademik BapakDr. Khomsin M.Pd atas surat ijin peneitiannya.2) Pembimbing I, Bapak Drs. Herry Koesyanto, M. S, yang telah memberikanbimbingan, arahan, nasehat dalam penyusunan skripsi ini.3) Pembimbing II, Bapak Drs. Bambang Wahyono, yang telah memberikanarahan dan bimbingan serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini.4) Penguji I, Bapak Eram Tunggul P.SKM, M.Kes atas saran dan masukannyadalam penyusunan skripsi ini.5) Ass. Ka. Unit Umum dan Personalia PT. Primatexco Indonesia, Bapak H. EdiSisworo, SH atas ijinnya dalam pengambilan data.6) Seksi safety PT. Primatexco Indonesia, Bapak Amir Hamzah atas bantuannyadalam proses pengambilan data.7) Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas IlmuKeolahragaan atas motivasi dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.v

8) Bapak dan Ibuku tercinta serta kakak-kakakku tercinta atas dorongan danbantuannya baik material dan spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.9) Lutfi Yan Pradana atas motivasi dan kesetiaannya menemani dalam dalamkeadaan susah dan senang dalam penyusunan skripsi ini.10) Bambang, Septi, Kiki, Didik, Arif, Eko, Mas Diyarko atas motivasi danbantuannya dalam penyusunan skripsi ini.11) Mahasiswa jurusan IKM FIK UNNES angkatan 2001 atas motivasi danbantuannya dalam penyusunan skripsi ini.12) Semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT denganbalasan yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.Semarang,Penulisvi

DAFTAR ISIHalamanJUDUL .iSARI.iiPENGESAHAN .iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN .ivKATA PENGANTAR .vDAFTAR ISI .viiDAFTAR TABEL .xDAFTAR GAMBAR .xiDAFTAR LAMPIRAN .xiiBAB I PENDAHULUAN1.1Latar Belakang .11.2Permasalahan .51.3Tujuan Penelitian .51.4Penegasan Istilah .51.5Manfaat Penelitian .6BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS2.1Landasan Teori .72.1.1 Tinjauan tentang Pengetahuan, Keselamatan Kerja (K3) .72.1.1.1 Pengetahuan .72.1.1.2 Keselamatan Kerja .72.1.1.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3.8vii

2.1.2 Kecelakaan Kerja .112.1.2.1 Pengertian Kecelakaan Kerja .112.1.2.2 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja .122.1.2.3 Pencegahan dan Pengendalian Kecelakaan Kerja .132.1.3 Pelaksanaan Pencegahan Kecelakaan .162.220Hipotesis .BAB III METODOLOGI PENELITIAN3.1 Populasi Penelitian .213.2 Sampel Penelitian .213.3 Variabel Penelitian .223.4 Teknik Pengumpulan Data .233.5 Prosedur Penelitian .233.6 Instrumen Penelitian .253.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian .253.8 Analisis Data .26BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian .294.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .294.1.2 Karakteristik Responden .334.1.3 Pengetahuan Keselamatan Kerja .364.1.4 Pelaksanaan Pencegahan Kecelakaan Kerja .374.1.5 Hubungan Pengetahuan Keselamatan Kerja dengan PelaksanaanPencegahan Kecelakaan Kerja .viii38

4.2Pembahasan .404.2.1Karakteristik Responden .404.2.2Pengetahuan Keselamatan Kerja 404.2.3Pelaksanaan Pencegahan Kecelakaan Kerja .414.2.4Hubungan Pengetahuan Keselamatan Kerja dengan PelaksanaanPencegahan Kecelakaan Kerja .424.2.5 Keterbatasan Penelitian .43BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1Simpulan .445.2Saran .44DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANix

DAFTAR TABELTabelHalaman1. Distribusi Responden Menurut Umur di Bagian SpinningPT.Primatexco Indonesia Tahun 2006 362. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamindi Bagian SpinningPT.Primatexco Indonesia Tahun 2006 .363. Distribusi Responden Menurut Masa Kerja di Bagian SpinningPT.Primatexco Indonesia Tahun 2006 .354. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikandi Bagian Spinning PT.Primatexco Indonesia Tahun 2006 375. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan di Bagian SpinningPT.Primatexco Indonesia Tahun 2006 396. Distribusi Responden Menurut Pelaksanaan PencegahanKecelakaan Kerja di Bagian Spinning PT.PrimatexcoIndonesia Tahun 2006 . 407. Hubungan Antara Pengetahuan dengan PelaksanaanPencegahan Kecelakaan Kerja pada Karyawandi Bagian Spinning PT.Primatexco Indonesia 41x

DAFTAR GAMBARGambarHalaman1. Kerangka Teori .192. Kerangka Konsep .193. Proses Produksi Spinning 34xi

DAFTAR LAMPIRANLampiran1. Kuesioner2. Rekap Hasil Uji Coba Kuesioner Pertanyaan Pengetahuan KeselamatanKerja dan Uji Coba Kuesioner Pertanyaan Pelaksanaan PencegahanKecelakaan Kerja3. Penentuan Kategori Kriteria Pengetahuan Keselamatan Kerja danPelaksanaan Pencegahan Kecelakaan Kerja.4. Rekap Data Hasil Penelitian Pengetahuan Keselamatan Kerja dan RekapData Hasil Penelitian Pelaksanaan Kecelakaan Kerja5. Hasil Analisis Data dengan Chi-Square6. Struktur Organisasi Regu Pemadam Kebakaran PT. Primatexco Indonesia7. Surat Ijin Penelitian8. Surat Keterangan Penelitian9. SK Penunjukan Penguji Skripsixii

LAMPIRANxiii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam rangka perkembangan industri di suatu negara, masalah besar yangselalu timbul adalah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatifindustri terhadap lingkungan. Tentu saja akibat-akibat negatif itu menjaditanggungan khususnya masyarakat disekitar industri dan pemerintah padaumumnya (Bennett N.B.S, 1995:2).Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peralatanserta cara kerja disetiap organisasi baik perusahaan kearah penggunaan peralatanmaupun cara kerja yang semakin canggih. Sumber Daya Manusia sebagai salahsatu unsur dalam proses produksi disamping dituntut untuk senantiasameningkatkan kemampuan diri juga diharapkan mewaspadai pemanfaatan unsurlainnya berupa peralatan kerja yang lebih dianggap canggih dan modern.Mekanisme cara-cara kerja dengan peralatan yang canggih tidak selalu membawakeuntungan dan kemudahan bagi pekerja melainkan tidak jarang juga membawamusibah, kecelakaan, penyakit dan bahkan kematian bagi penggunanya (ILO,1989:9).Dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan danpencegahankecelakaan dijelaskan bahwa perusahaan wajibmelindungikeselamatan pekerja yaitu dengan memberi penjelasan kepada tenaga kerja1

2tentang kondisi dan bahaya tempat kerja, alat pelindung diri, yang diharuskandalam tempat kerja, alat pelindung diri bagi tenaga kerja serta cara dan sikap yangaman dalam melaksanakan pekerjaan (Suma’mur, 1989:29).Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan adafaktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanikdan lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Untuk mencegah kecelakaan,penyebab-penyebab ini harus dihilangkan. 85% dari sebab-sebab kecelakaanadalah faktor manusia. Maka dari itu usaha-usaha keselamatan selain ditujukankepada teknik mekanik juga harus memperhatikan secara khusus aspek manusiawi(Suma’mur, 1989:3). Dalam hal ini, pengetahuan dan penggairahan keselamatankesehatan kerja (K3) kepada tenaga kerja merupakan saran penting. Perlunyapencegahan terhadap kecelakaan dapat ditempuh dengan memberikan pengertiantentang keselamatan kesehatan kerja serta penerapan sikap terhadap keselamatankerja pada karyawan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya kecelakaan.Dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja yang tinggi, danpengalaman kerja bahaya-bahaya kecelakaan mendapat perhatian dari tenaga kerjayang bersangkutan. Pengenalan saja terhadap pekerjaan dan bahaya-bahayakecelakaannya jauh dari cukup bagi keselamatan kerja. Oleh karena pengenalanbersifat pasif dan tidak bersatu dengan proses belajar dalam praktek. Maka dariitu, usaha-usaha keselamatan harus dimulai sejak tingkat latihan kepada tenagakerja diberikan supaya pelaksanaan K3 benar- benar diterapkan saat bekerja(R.M.S Jusuf, 2003:190).

3Kecelakaan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung diakibatkanoleh kesalahan manusia. Manusia bukanlah mesin, prestasinya tidak dapatsepenuhnya diramalkan dan kesalahan bisa terjadi setiap saat. Menyikapi posisikeselamatan dan kesehatan kerja tersebut, sudah barang tentu unsur pemerintah,unsur pengusaha, unsur pekerja perlu memikirkan upaya baru atau strategi barumaupun peningkatan terhadap upaya lama untuk mengimbangi kemajuan dewasaini. (Sugeng Budiono, 2003 : 192)Pengetahuan tentang manfaat sesuatu hal, akan mempunyai sikap yangpositif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap yang positif akan turut serta dalamkegiatan akan menjadi tindakan apabila mendapat dukungan sosial dantersedianya fasilitas. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalamanindividu terhadap sesuatu obyek dan informasi yang diterima oleh individu (IdaBagus, 1992:7).Berdasarkan teori diatas pengetahuan akan suatu hal cenderungdisertai dengan penerapan sikap. Tentunya hal ini berperan penting dalammengurangi tingkat kecelakaan kerja. Sehingga diperlukan suatu program yangdapat mencegah terjadinya kecelakaan atau mengurangi kemungkinan suatukecelakaan terjadi pada para tenaga kerja.Keselamatan kerja bertujuanmelindungi tenaga kerja atas hakkeselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup danmeningkatkan produksi serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiaporang lain yang berada ditempat kerja , sumber produksi dipelihara dandipergunakan secara aman dan efisien. Perlindungan keselamatan karyawanmewujudkan produktifitas yang optimal (Suma’mur, 1989 : 4).

4Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT.Primatexco Indonesiakhususnya di bagian spinning, merupakan suatu unit produksi yang telah memilikiperalatan mesin yang canggih dengan alat pemintalan sebanyak 77.112 spd.Tentunya hal ini mempunyai suatu dampak jika dipandang dari segi K3 yaituadanya bahaya fisik bagi karyawan seperti kebisingan, debu, panas,serta getaran.Keadaan lantai yang licin akibat tumpahan oli atau minyak dari mesin-mesintersebut tentunya menimbulkan bahaya keselamatan kerja, tetapi kenyataannyamasih ada pekerja yang tidak mau tahu akan hal tersebut. Kecelakaan kerja yangmasih terjadi di PT.Primatexco Indonesia yaitu terbentur, terjepit, tergores,terpeleset, maupun tersayat berdasarkan laporan bagian safety bulan septemberdan oktober 2005 terjadi 4 kecelakaan kerja dan dua diantaranya terjadi di unitspinning. Sedangkan pihak PT. Primatexco Indonesia telah berupaya untukmencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan adanya hot work permit,memberi tugas pada pekerja yang akan melakukan pekerjaan rentan bahayaseperti perbaikan mesin dalam ruang produksi, serta work instruction yang berisimemberi tugas pada setiap karyawan di unit bersangkutan untuk memeriksaperalatan dan mesin sebelum dan sesudah bekerja, alat pelindung diri danperaruran-peraturan yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan.Dengan uraian diatas, maka diadakan penelitian dengan judul “HubunganPengetahuan Keselamatan Kerja dengan Pelaksanaan Pencegahan KecelakaanKerja Pada Karyawan Bagian Spinning di PT. Primatexcco Indonesia, Batang.

51.2 PermasalahanDalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan keselamatam kerja danpenerapan pencegahan kecelakaan kerja, maka dapat dirumuskan permasalahanyang akan diteliti yaitu “apakah ada hubungan antara pengetahuan keselamatankerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja pada karyawan bagianspinning di PT.Primatexco Indonesia, Batang”.I.3 Tujuan PenelitianPenelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antarapengetahuan keselamatan kerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerjakaryawan bagian spinning di PT.Primatexco Indonesia, Batang.1.4 Penegasan Istilah1.4.1PengetahuanPengetahuan adalah tahu tidaknya seseorang tentang sesuatu hal atausemua yang diketahui seorang tentang suatu hal (Ahmad Tafsir, 2000:16). Dalampenelitian ini yaitu tahu atau tidaknya seseorang tentang keselamatan kerja.1.4.2Pelaksanaan Pencegahan Kecelakaan KerjaPelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja merupakan suatu aktivitas yangdilakukan oleh seseorang berupa tindakan dalam upaya untuk mencegahterjadinya kecelakaan kerja. Dalam hal ini yaitu mentaati instruksi atau peraruranberkaitan dengan program K3 yang ada di perusahaan serta prosedur kerja yangditentukan demi keselamatan setiap pekerja.

61.5 Manfaat Penelitian1.5.1Bagi penelitiPeneliti dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan pencegahan kecelakaankerja yang dilakukan oleh karyawan berhubungan erat dengan aspek tertentu.1.5.2Bagi perusahaanperusahaan dapat mengetahui aspek-aspek yang berhubungan denganupaya pelaksanaan dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan dapatdiketahui alternatif pencegahannya.1.5.3Bagi jurusan Ilmu Kesehatan MasyarakatPenelitian ini bisa dijadikan referensi untuk diadakan penelitianselanjutnya tentang pengetahuan keselamatan kerja dan pelaksanaan pencegahankecelakaan kerja karyawan di perusahaan.

7BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS2.1 Lan

tentang keselamatan kesehatan kerja serta penerapan sikap terhadap keselamatan kerja pada karyawan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya kecelakaan. Dengan pengetahuan tentang keselamatan kerja yang tinggi, dan pengalaman kerja bahaya-bahaya kecelakaan mendapat perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan.

Related Documents:

(6) Tata hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. tata hubungan kerja dalam penerapan peningkatan mutu Rumah Sakit; b. tata hubungan kerja dalam penerapan keselamatan pasien; dan c. tata hubungan kerja dalam penerapan manajemen risiko. BAB IV MANAJEMEN DATA Pasal 11 (1) Rumah sakit menyediakan teknologi untuk mendukung

dengan memperhatikan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang di gunakan dalam proyek konstruksi,maka penulisan tugas akhir ini,penulis membatasi masalah pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan Standart Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1980).

hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,038). Kesimpulan: ada hubungan masa kerja, tekanan panas, penggunaan pakaian saat bekerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja home industry tahu di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Kata kunci:

dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan Kerja memiliki sifat sebagai berikut: a. Sasarannya adalah lingkungan kerja. b. Bersifat teknik. Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat. Subjek penelitian adalah

8. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja dalam perusahaan peternakan ruminansia adalah keselamatan kerja yang menyangkut dengan unsure manusia, mesin/peralatan, bahan yang dikerjakan dan ternak yang diusahakan. Fungsi keselamatan kerja adalah menceg

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

BASICS!OF!SCRUM!IN!AGILE! Abstract(Basic!Scrum!handbookfor!the!beginners!in! the!Agile!world!and!CSM!(Certified!Scrum! Master)!aspirants.! SudaRamakrishna((Thiparthy .