KONSEP IKHSAN TERHADAP ORANG TUA MENURUT IMAM AL-GHAZALI .

2y ago
71 Views
2 Downloads
2.21 MB
68 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aarya Seiber
Transcription

KONSEP IKHSAN TERHADAP ORANG TUAMENURUT IMAM AL-GHAZALISKRIPSIDiajukan OlehMAYA SARINIM. 211222408Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan Agama IslamFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM, BANDA ACEH2017 M/1438 H

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmad dan hidayah-NYA sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini. Selawat dan salam kepada Nabi besarMuhammad SAW yang telah membawa ummat manusia dari alamkebodohan kealam yang penuh ilmu pengetahuan.Dalam rangka menyelesaikan studi Jurusan Tarbiyah danKeguruan UIN Ar-Raniry, penulis berkewajiban menyusun sebuah skripsiuntuk melengkapi syarat-syarat kesarjanaan strata satu (S1) dalam ilmutarbiyah. Untuk itu penulismemilih judul “Konsep Ikhsan TerhadapOrang Tua Menurut Imam Al- Ghazali”.Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, dorongan danbimbingan dari orang tua, dosen serta teman-teman tercinta dan semuapihak, penulis tidak mampu melaksanakan tugas akhir ini dengan baik.Semoga dengan selesainya penyusunan skripsi ini hasilnya dapatmengobati segala jerih payah serta keprihatinan mereka.Penulis juga ingin menyampaikan ungkapan ribuan terima kasihkepada:1.Rektor Universitas Islam Negeri Ar- Raniry, Banda Aceh2.Pembantu Rektor Universitas Islam Negeri Ar- Raniry, Banda Aceh.3.Dekan dan par Pembantu Dekan Fakutas Tarbiyah Universitas IslamNegeri Ar- Raniry, Banda Aceh.4.Ketua Program Studi Tarbiyah Universitas Islam Negeri Ar- Raniry,Banda Aceh.5.Staf Pengajar Program Studi Tarbiyah Universitas Islam Negeri ArRaniry, Banda Aceh.v

6.Ungkapan terima kasih kepada seluruh pengajar Program StudiTarbiyah Universitas Islam Negeri Ar- Raniry, Banda Aceh.7.Kepada (Alm) Ayahanda, Ibunda, abangku, serta teman-temanseperjuangan.Banda Aceh, 03 Februari 2017Penulis,Maya Sarivi

ABSTRAKNamaNIMFakultas/ProdiJudulTanggal sidangTebal SkripsiPembimbing IPembimbing IIKata Kunci: Maya Sari: 211222408: Fakultas Tarbiyah Dan KeguruanProdi Pendidikan Agama Islam: Konsep Ikhsan Terhadap Orang TuaMenurut Imam Al-Ghazali: 17 Februari 2017: 58 Lembar: Dr. Jailani, M. Ag: Dr. Muzakir, M. Ag: Ikhsan dan Akhlak Terhadap Orang TuaMemperlakukan orang tua dengan baik atau berbuat baik dengan orangtua adalah suatu kewajiban bagi seorang anak. Tetapi permasalahan yangterjadi di masyarakat pada umumnya saat ini adalah kurangnya hormatdan rasa patuh kepada orang tua, bahkan ada sebahagian anak tidaksanggup mengurus dan merawat orang tuanya. Berdasarkan permasalahantersebut maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “KonsepIkhsan Terhadap Orang Tua Menurut Imam Al-Ghazali”. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep ikhsan terhadaporang tua menurut Imam Al-Ghazali. Untuk mencapai tujuan tersebut,dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifatkualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, naratif dan eksploratif.Dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Teknikanalisis data menggunakan metode content analisis, interpretasi danmetode analisis deskriptif, naratif dan eksploratif yang selanjutnya akandilakukan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data untukmenganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Konsep IkhsanTerhadap Orang Tua Menurut Imam Al-Ghazali Ihsan kepada orang tuaadalah yang lebih utama, meski tidak mengesampingkan ihsan kepadaorang lain. Ihsan pada orang tua dilakukan dalam bentuk baktiterhadap orang tua. Dan Akhlak anak terhadap kedua orang tua menurutAl-Ghazali masih relevan bagi pemuda Islam pada masa sekarang, karenaberdasarkan atas al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu orang tua dan anakharus sama-sama memperhatikan tanggung jawab dan hak-haknyamasing-masing, antara hak-hak orang tua terhadap anak dan sebaliknya,supaya akhlak atau etika anak terhadap kedua orang tua berjalan denganbaik. Sehingga dapat disarankan bahwa anak harus menjaga hak-hakorang tua dan menjaga akhlak sebagai bekal dalam menjalankan ikhsanterhadap orang tua.ix

“ Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikantinta ditambahkan lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislahkalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan. Sesungguhnya Allah mahaperkasa lagi maha bijaksana” (Q.S. Luqman: 27)Syukur Alhamdulillah !Ya Rahman, lautan syukurku tak mampu mengimbangi nikmat-Mu pada kuKu selesaikan tulisan sederhana ini tak lain hanyalah atas izin-MuYa Rahim, ridhailah karya kecil ini sebagai wujud rasa syukurkuAtas kenikmatan ilmu yang kau berikan untukku hingga kini dan juga sebagai wujudbukti cintakuAyahanda Samsuar . !Engkau pahlawan dalam hidupku dengan penuh tantangan engkau anugerahibahtera hidup, tetes keringat serta doa mu menjadi kekuatan bagi ku untukmencapai cita-cita. Tanpamu hidupku bagaikan perahu tak berarah, engkaucahaya dalam gelapnya hidupku. Searif anakmu ayahanda, ku jalani hidupyang penuh tantangan ini. Eengkau selalu ada dalam hatiku nasehatmusangatku ingat, Doaku selalu menyertai engkau salam rindu untukmu selalu.Ibunda Mariana . !Engkau kekasih sejati, engkau embun bagi hidupku yang dahaga, engkau sosok yangpunya arti, engkau cahaya cinta yang sejati. Kasih sayang, keringat, cinta dan doa mumenjadi temanku dalam mengarungi hidup, tiada kasih semurni kasihmu, tiada yangbisa memberikan sayang seperti sayangmu untukku, takkan mampu ku jalani haritanpa kasih sayangmu takkan mampu ku berdiri untuk meraih cita-cita tanpa cahayacintamu. Termakasih tak terhingga ku ucapkan untukmu, salam sayang untukmuselalu.Dengan segenap kasih sayang dan diiringi doa, kupersembahkan skripsi inikepada .Almarhum Ayahanda tercinta Samsuar, ibunda tercinta Marianayang selalu mendoakan dan membimbingku menuju keberhasilan dankesuksesan serta kepada abangku Sabri, serta adekku Zahratun Nafis,Dhiyaul Haq dan sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu memberidukungan motivasi, dan do’a dalam perjalananku menggapai cita-citaWassalam,Maya Sari

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . vDAFTAR ISI .viiABSTRAK . ixBAB I PENDAHULUANA.B.C.D.E.Latar Belakang Masalah . 1Rumusan Masalah . 4Tujuan Penelitian . 4Manfaat Penelitian . 4Definisi Operasional . 4BAB II LANDASAN TEORITISA. Akhlak . 61. Pengertian Akhlak . 62. Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak . 63. Aspek yang Mempengaruhi Akhlak . 74. Akhlak Kepada Orang Tua . 9B. Akhlak Anak Terhadap Orang Tua Menurut Al-Ghazali. 17C. Kelebihan dan Kelemahan Pemikiran Al-Ghazali . 22D. Makna Ikhsan. 241. Ditinjau dari Lughawi . 242. Ditinjau dari Maknawi . 25BAB III METODE PENELITIANA.B.C.D.Pendekatan dan Jenis Penelitian . 28Jenis dan Sumber Data . 29Teknik Pengumpulan Data . 30Teknik Analisis Data . 31BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.Gambran Umum Tentang Imam Al-Ghazali . 35vii

1.Biografi Imam Al-Ghazali . 352.Kehidupan Keilmuan Al-Ghazali . 373.Guru Al-Ghazali . 384.Sahabat Al-Ghazali . 395.Aktivitas Al-Ghazali . 396.Hasil Karya Al-Ghazali . 407.Masa Wafat Al-Ghazali . 41B. Hasil penelitian . 41C. Pembahasan Hasil Penelitian . 48BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . 53B. Saran-Saran . 53DAFTAR PUSTAKA . 55RIWAYAT HIDUP . 58viii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahManusia merupakan subyek dan juga obyek pembangunan, makaharus dijaga perilaku hidupnya dengan nilai-nilai agama yang ditanamkansejak dini akan melahirkan pribadi yang baik.Agama merupakan jembatan emas menuju kebahagiaan duniadan akhirat. Maka penting sekali mengajarkan pendidikan agama kepadaanak terutama dengan materi yang mengandung materi akidah akhlak.Pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang sangat pentingyang berkenanan dengan aspek-aspek dan nilai akhlak, keagamaan dansosial masyarakat. Oleh karena itu agama perlu di ketahui, dipahami,diyakini dan diamalkan oleh manusia yang utuh. Agama mengaturhubungan manusia dengan Allah SWT,manusia dengan manusia,hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinyayang dapat menjamin keselarasan, keseimbangan dan keserasian dalamhidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakatdalam mencapai kebahagiaan lahiriah dan rohaniah.Pada dasarnya pendidikan akhlak merupakan substansi yangsangat ugren dan pokok dalam pendidikan Islam, karena pendidikanakhlak merupakan pondasi yang penting dalam membentuk manusia yangberakhlak mulia, guna membentuk insan yang bertaqwa dan menjadimuslim sejati. Sudah seharusnya pendidikan akhlak diajarkan kepada anaksejak usia dini.Bahkan sebelum anak lahir ke dunia orang tua mempunyaiperanan penting terhadap anak yang dikandungnya. Hal tersebut dapatdiwujudkan dari perilaku-perilaku orang tua yang mengandung unsur nilai1

2agama bersifat fisik maupun nonfisik yang sangat mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan anak. 1Begitu pentingnya penguasaan materi aqidah akhlak dalammembentuk kepribadian anak, maka keluarga dan sekolah sangat berperanpenting dalam memberikan pengajaran dengan materi aqidah akhlakdalam berperilaku mulai sejak dini, sehingga perilaku ihsan pada dirianak dapatterpupuk dalam kehidupan, baik di lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat.Ihsan adalah menyesuaikan segala yang wajib terhadap bapakdan ibu baik berdasarkan moral material, yang wajib dilaksanakansepenuh hati, kesopanan dan kesatuan baik dalam pembicaraan maupunperbuatan.2 Yang dimaksud dengan perilaku ihsan disini yaitu kebaikanyang dilaksanakan oleh seorang anak secara lahiriah maupun batiniahterhadap Allah SWT dan kepada orang tua.Setiap anak wajib hormat dan patuh kepada orang tuanya dananak yang telah dewasa wajib memelihara orang tua dan keluarganyamenurut garis lurus ke atas yang dalam keadaan tidak mampu erlakukan orang tua dengan baik atau berbuat baik dengan orang tuaadalah suatu kewajiban bagi seorang anak. Tetapi permasalahan yangterjadi di masyarakat pada umumnya saat ini adalah kurangnya hormatdan rasa patuh kepada orang tua, bahkan ada sebahagian anak tidak1Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2001), hal. 146.2Shiddieqi, dikutip dalam Marganus Satya Negara, Peran PendidikanAkhlak Terhadap Pembentukan Perilaku Ihsan Kepada Orang Tua Pada SiswaSiswi Mi Plus At Taqwa Nguter Sukoharjo Tahun Pelajaran 2007/2008, (JurusanTarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta: 2008),hal. 5.3C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, cetVIII (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal. 217.

3sanggup mengurus dan merawat orang tuanya. Hal ini disebabkan karenasekarang ini banyak anak yang sibuk bekerja di luar rumah, sehingga tidakada waktu untuk merawat orang tua. Terutama bila anak tersebut sudahkerkedudukan tinggi dan punya segudang aktivitas, maka denganmengeluarkan biaya secukupnya kemudian memasukan orang tua ke pantijompo.4Salah satu solusinya untuk meyelesaikan permasalahan di atasadalah dengan penanaman akhlak yang mulia dimanapun anak berada.Baik di rumah, sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat.Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan setiapurusan manusia, salah satunya yaitu tata cara dalam menjalani kehidupanini. Banyak tokoh Islam yang memiliki kepedulian dan menyumbangkanpemikirannya tentang aktifitas belajar dan pembelajaran, di antaranyaadalah imamAl-Ghazali. Tokoh ini banyak mewarnai pendidikanmasyarakat Islam Indonesia, terutama pendidikan di kalangan pesantren.Imam al-Ghazali merupakan pemikir Islam yang terkemuka.Kitab kitab karangan beliau telah tersebar di seluruh penjuru dan banyakjuga yang telah menggunakan atas apa yang telah diijtihadkan beliau.Salah satu kitab karangan beliau yang fenomenal adalah kitab IhyaUlumuddin. Kitab tersebut membahas beberapa pokok bahasan tentangberagama. Salah satu yang menarik adalah pembahasan tentang nyinggungpermasalahan tentang akhlak.Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, makapenulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Konsep IkhsanTerhadap Orang Tua Menurut Imam Al-Ghazali”4T O Ihromi (Penyunting), Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 1994), hal. 204.

4B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokokpermasalahan dalam penelitian ini adalah:bagaimana konsep ikhsanterhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali?C.Tujuan PenelitianBerdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitan iniadalah untuk mengetahui:1.Untuk mengetahui bagaimana konsep ikhsan terhadap orangtua menurut Imam Al-Ghazali.D. Manfaat PenelitianAdapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Manfaat TeoritisUntuk menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan kongkrittentang konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam AlGhazali.2.Manfaat Praktisa.Sebagai tambahan informasi bagi peneliti dan pembacatentang pentingnya konsep ikhsan terhadap orang tuamenurut Imam Al-Ghazali.b.Untuk mengetahui begitu mulianya berperilaku ikhsanterhadap orang tua.E. Definisi Operasional1.IkhsanIhsan adalah menyesuaikan segala yang wajib terhadap bapakdan ibu baik berdasarkan moral material, yang wajib dilaksanakan

5sepenuh hati, kesopanan dan kesatuan baik dalam pembicaraan maupunperbuatan.2.Orang TuaPengertian orang tua dalam kamus Besar Indonesia disebutkanbahwa yang disebut orang tua adalah “ Ayah dan Ibu”. Sedangkan dalampenggunaan bahasa Arab istilah orang tua dikenal dengan sebutan AlWalid.5Sedangkan menurut Miami yang dikutip oleh Kartini Kartono,menyebutkan bahwa “ Orang tua adalah pria dan wanita yang terkaitdalam perkawinan dan siap sedia memilkul tanggungjawab sebagai ayahdan ibu dari anak-anak yang dilahirkan.63.Akhlak menurut Imal Al-GhazaliAkhlak adalah sebuah bentuk ungkapan yang tertanam dalamjiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang gampang dan mudahtanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 75Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jalan: BalaiPustaka, 1997), hal. 84.6Ahmad Kartono & Kartini, Hakikat Orang Tua Menurut Islam,(Jakarta: Bulan Bintang, 1990), hal. 84.7Al Gazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, (1993), hal. 86.

BAB IILANDASAN TEORITISA. Akhlak1.Pengertian AkhlakKata akhlak berasal dari bahasa arab al-Khulq yang berartikejadian, budi pekerti, dan taibat dasar yang ada pada manusia. Al-Akhlakadalah potensi yang tertanam di dalam jiwa seseorang yang uiolehpertimbangan akal dan emosi. Ahmad amin dalam bukunya Al-Akhlak,mendefinisikan akhlak dengan kebiasaan seseorang. 1Akhlak sebagai potensi yang bersemanyam dalam jiwamenunjukan bahwa akhlk itu abstrak, tidak dapat diukur dan diberi nilaioleh indrawi manusia. Untuk menilai baik atau buruknya akhlak seseorangdilihat dari perbuatan-perbuatan yang sudah menjadi kebiasaannya.2.Ciri-Ciri Perbuatan AkhlakYang dimaksud dengan perbuatan akhlak pada konteks ini ialahperilaku atau tindakan seseorang sebagai penjelmaan (manifestasi) darisifat mental yang terkurung di kalbunya. Yang dapat disebuat perbuatanakhlak seseorang ialah:a.Perbuatan itu sudah menjadi kebiasaan sehingga telah anpadidahuluiolehpertimbangan.c.Perbuatan itu timbul dari dorongan hati atau keinginan hati,bukan sekedar bercanda dan kajian ilmiah.1Rahman Ritonga, Akhlak (Merakit Hubungan Dengan SesamaManusia), (Surabaya: Amelia Surabaya, 2005), hal. 7.61

7d.Perbuatan itu dilakukan dengan ikhlas (untuk perbutan baik)e.Tidak merasa bersalah dan malu setelah melakukanya karenasudah menjadi kebiasaannya sehari-hari2Perbuatan buruk yang dilakukan hanya satu atau dua kalisepanjang hayat belum dapat dijadikan sebagai ukuran akhlaknya yangburuk. Disamping karena belum termasuk kebiasaan, perbuatan itudilakukan bukan atas kehendak hati dan pelakunya karena ia masihmenyesali perbuatanya. Suatu perbuatan buruk apabila sudah menjadikebiasaan, jika dilakukan tidak melahirkan rasa penyesalan.3.Aspek Yang Mempengaruhi Akhlaka.Tingkah Laku imanifestasikan dalam perbuatan. Sikap seseorang boleh jadi tidakdigambarkan dalam perbuatan atau tidak tercerminkan dalam perilakusehari-hari tetapi adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.b.Insting Dan NaluriMenurut bahasa (etimologi) insting berarti kemampuan berbuatpada suatu tujuan yang dibawa sejak lahir, merupakan pemuas nafsu,dorongan-dorongan nafsu, dan dorongan psikologis. Insting jugamerupakan kesanggupn melakukan hal yang komplek tanpa dilihatsebelumnya, terarah pada suatu tujuan yang berarti bagi subjek tidakdidasari langsung secara mekanis.c.Pola Dasar BawaanManusia memiliki sifat ingin tahu, karena ia datang ke dunia inidengan serba tidak tahu (La ta „lamuna syaitan). Apabila seseorang2Rahman Ritonga, Akhlak (Merakit Hubungan Dengan SesamaManusia).,hal. 11.

8mengetahui sesatu hal dan ingin mengetahui sesuatu yang belumdiketahuinya, bila diajarkan maka akan timbul rasa senang hati. Tingkatkesenangan itu dibagi menjadi dua, yaitu:-Ladzdzat yaitu kepuasan-Sa‟adah, yaitu Kebahagiand.NafsuNafsu berasal dari bahasa Arab, yaitu nafsun yang artinya niat. 3Nafsu adalah keinginan hati yang kuat. Nafsu merupakan kumpulan darikekuatan amanah dan sahwat yang ada pada manusia. Nafsu dapatmenyingkirkan semua pertimbangan akal, mempengaruhi perngatan hatinurani dan menyingkirkan hasrat baik yang lainya.e.Adat dan kebiasaanAdat menurut bahasa (etimologi) ialah aturan yang lazim diukutisejak dahulu. Menurut Nasren, adat itu ialah suatu pandangan hidup yangmempunyai ketentuan-ketentuan yang objektif, kokoh dan benar sertamengandung nilai mendidik yang besar terhadap seseorang dalammasyarakat.Kebiasaan terjadi sejak lahir. Lingkungan yang baik mendukungkebiasaan yang baik pula. Lingkungan dapat mengubah kepribadianseseorang. Lingkungan yang tidak baik dapat menolak adanya disiplin danpendidikan.f.LingkunganLingkungan ialah ruang lingkup luar yang berintraksi denganinsan yang dapat berujud benda-benda

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. D. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. 2. Manfaat Praktis a.

Related Documents:

motivasi belajar anak yaitu orang tua sebagai panutan, orang tua sebagai fasilitator anak, dan orang tua sebagai motivator anak, adapun bentuk motivator yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak adalah perhatian, hadiah, penghargaan, pujian, dan hukuman

Lampiran - 5 KISI-KISI Indikator persepsi anak terhadap pola asuh orang tua adalah sebagai berikut: 1. Parental Control (PC) Indikatornya: Orang tua membatasi kegiatan anak ( 1, 4, 13, 34). 1 Orang tua membatasi waktu bermain saya di luar rumah. 4 Orang tua melarang saya membaca buku cerita, kalau sudah waktunya mengerjakan PR.

pengaruh orang tua ii. Kegemaran membaca dan peran sebagai orang tua iii. Kendala membaca bagi kelompok orang tua berdasarkan usia iv. Popularitas dan Efektivitas kegiatan bagi kelompok orang tua 3. Kegiatan Buibu Baca Buku Book Club a. Popularitas kegiatan menurut anggota kelompok b. Dampak pada anggota kelompok 4. Penutup a. Kesimpulan b .

KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PENDIDIKAN . NPM: 1611010571 Jurusan: Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1441 H / 2020 M . KORELASI ANTARA PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP . sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Semoga Allah yang Maha .

Tanggung jawab orangtua terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang sifatnya material saja melainkan juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan dan agama, untuk itu orang tua harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, yaitu: 1.

Adakah Pengaruh Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Terhadap Perilaku Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Palembang. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 400 orang. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 25% yang di ambil berjumlah 100 orang yang di jadikan sampel penelitian. Metoode penelitian

Judul Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang Cetakan Pertama: Desember 2016 CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak

Keywords: Artificial intelligence, Modern society, Future impact, Digital world Introduction Artificial Intelligence or AI, as it is popularly known as, was founded in 1955. Since then, it has .