KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis .

2y ago
48 Views
2 Downloads
1.68 MB
90 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sabrina Baez
Transcription

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI(Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin)SKRIPSIDiajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)Oleh:ParyonoNIM. 11110175JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA2014i

ii

iii

iv

v

MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(AlInsyiroh: 5)vi

PERSEMBAHANSkripsi ini penulis persembahkan untuk :1. Orang tuaku Bapak Suparno dan Ibu Sutinah yang sudah merawat danmendidikku sampai besar, semoga selalu dalam lindungan dan rahmat AllahSWT di dunia dan di akhirat.2. Nenek-nenekku mbah Sukinem dan mbah Yahmi yang selalumenyayangiku.3. Kakakku mas Paino, mba iparku dan adik-adikku Trimulyanto danMukhson yang selalu mendukungku.4. Keponakan-keponakanku Ulya salsabila, Muhammad naufail dan Atikayang menyejukkan hatiku.5. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. yang selalu sabar membimbingku sampaiselesai skripsi ini.6. Para Dosen Pengajar di Kampus STAIN Salatiga yang sudah mengajarkanilmu pengetahuannya kepadaku.7. Semua pihak yang telah membantuku sampai selesai kuliah.8. Teman-teman PAI angkatan 2010 yang membuatku semangat kuliahvii

KEMENTERIAN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Tentara Pelajar No 2 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.idDEKLARASIDengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwaskripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernahditerbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran oranglain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran oranglain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggupmempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidangmunaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dimaklumi.Salatiga, 12 September 2014PenulisParyonoviii

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan hidayah-Nya. Shalawat seta salam penulis sanjungkan kepada NabiMuhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Konsep pendidikanakhlak Imam al-Ghazali (Studi Analisis Kitab Ihya Ulumuddin)”.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuanyang telah diberikan dari berbagain pihak, baik berupa material, maupun spiritual.Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada yang terhormat:1. Bapak Dr. Rahmat hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Program Studi PAI.4. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yangsenantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapatterselesaikan dengan baik.5. Ibu Dra. Maryatin, MPd, selaku dosen pembimbing akademik yang selalumemberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.6. Bapak dan ibu yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi penulis7. Teman-teman yang telah memberikan dukungan secara materil dan moril8. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalampenulisan skripsi ini.Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagipembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkanuntuk perbaikan skripsi ini.Salatiga, 14 September 2014ix

ABSTRAKParyono, 2014. Konsep Pendidikan Akhlak Imam Al-Ghazali (Studi Analisis KitabIhya‟ Ulumudin). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi PendidikanAgama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. DosenPembimbing Prof. Dr. Mansur, M.AgKata Kunci : Pendidikan Akhlak, Imam Al-Ghazali, Ihya‟ Ulumudin,Skripsi ini membahas tentang konsep pendidikan Akhlak dalam kitab IhyaUlumudin. Kajiannya dilatarbelakangi oleh adanya dekadensi moral atau adanyapenurunan nilai-nilai akhlak yang akhir-akhir ini terjadi pada sebagian besar dariorang-orang baik di kalangan remaja, dewasa bahkan orang tua termasukdikalangan para pelajar baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun perkotaan.Banyak orang telah mengabaikan pembinaan akhlak, padahal masalahakhlak tidak bisa dianggap remeh, karena akhlak merupakan kunci perubahanindividu, sosial, atau kesejahteraan dan kebahagiaan hakiki. Di samping itu kajianini juga dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana karakteristikpemikiran Imam Al-Ghazali (2) Bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentangkonsep pendidikan akhlak (3) Bagaimana relevansi konsep pemikiran akhlak ImamAl-Ghazali dalam konteks kekinian.Skripsi ini merupakan jenis penelitian yang bersifat library research ataustudi kepustakaan. Data primer dan sekunder diperoleh memlalui penelitiankepustakaan dengan alat pengumpul data berupa metode dokumentasi. Setelah dataterkumpul, selanjutnya dilakukan analisis. Adapun analisisnya dengan datakualitatif dengan dua langkah yaitu metode deduktif, dan induktif.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu, pertama, Imam alGhazali menekankan pada pengajaran keteladanan dan kognitifistik. Selain itu,beliau juga memakai pendekatan behavioristik sebagai salah satu pendekatan dalampendidikan yang dijalankan. Kedua, Imam al-Ghazali dalam konsep pendidikanakhlak, beliau mengelaborasi behavioristic dengan pendekatan humanistik yangmengatakan bahwa para pendidik harus memandang anak didik sebagai manusiasecara holistik dan mengahrgai mereka sebagai manusia. Ketiga, Pemikiran imamal-Ghazali tentang konsep pendidikan akhlak sampai saat ini tetap relevan terbuktidengan banyaknya pendidik yang masih menggunakan konsep beliau. Hanya sajaberbeda dalam penyajian pemikiran dan kasus yang dihadapi. Seperti halnya imamal-Ghazali dalam mendidik sesuai dengan zaman anak tersebut dan tidak bersifatyang mutlakx

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.PERNYATAAN KEASLIAN . iiPENGESAHAN. iiiNOTA PEMBIMBING . ivHALAMAN PERSEMBAHAN . vHALAMAN MOTTO . viKATA PENGANTAR . viiABSTRAK. viiiDAFTAR ISI . ixBAB I : PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan Penelitian . 5D. Signifikansi Penelitian . 5E. Metode Penelitian . 5F. Sistematika Penulisan . 8BAB II : IMAM AL-GHAZALI . 10A. Biografi Imam Al-Ghazali . 10B. Setting Sosial Politik Imam Al-Ghazali . 13BAB III : PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI TENTANGKONSEP PENDIDIKAN AKHLAK . 22A. Pengertian Pendidikan Akhlak . 22B. Tujuan Pendidikan Akhlak . 26C. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak . 30D. Materi Pendidikan Akhlak . 31E. Metode Pendidikan Akhlak . 41xi

BAB IV : PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI TENTANG KONSEPPENDIDIKAN AKHLAK DALAM KONTEKS KEKINIAN . 44A. Karateristik Pemikiran Imam Al-Ghazali . 44B. Konsep Pemikiran Imam Al-Ghazali TerhadapPendidikan Akhlak . 58C. Relevansi Konsep Pendidikan Akhlak Imam Al-GhazaliDalam Konteks Kekinian . 64BAB V : PENUTUPA. Kesimpulan . 70B. Saran-Saran . 71DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANxii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan merupakan pusat atau pokok dari peradaban dalamkehidupan ini. Penciptaan Manusia oleh Allah SWT sebagai khalifahnya didunia tidak bisa lepas dari pendidikan. Karena pendidikanlah yang menjaditolak ukur dari keberhasilan atau tidaknya peran manusia dalam menjadikhalifah di dunia ini. Anugerah Allah SWT berupa akal dan pikiran inilahyang menjadikan pendidikan sebagai suatu kesatuan yang tidak bisadipisahkan dari dari manusia karena adanya pendidikan juga dikarenakanadanya daya pikir oleh akal manusia. Manusia dan pendidikan merupakansatu kesatuan penciptaan manusia di dunia ini. Banyak ayat al-Quran yangtelah menjelaskan terjadinya manusia dan kemudian dikaitkan denganpenggunaan akal dalam menjalani hidup ini.Islam sebagai agama rahmah lil al-„alamin sangat mewajibkanmanusia untuk selalu belajar. Bahkan, Allah SWT mengawali ayatyangmemerintahkan rasul-Nya, Muhammad SAW untuk membaca dan membaca(iqra‟). Iqra‟ merupakan salah satu perwujudan dari aktivitas belajar. Dandalam arti yang luas, dengan iqra‟ pula manusia dapat mengembangkanpengetahuan dan memperbaiki kehidupan. Betapa pentingnya belajar,karena itu dalam Q.S. Al-Mujadalah/58: 11, Allah SWT berfirman:1

Wahai orang-orang beriman! apabila dikatakan kepadamu,“berlapanglapanglah dalam majlis-majlis", maka lapangkanlah, niscayaAllah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apayang kamu kerjakan”Pendidikan Islam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budayaserta aplikasinya dalam realitas kehidupan yang bertujuan menciptakansuatu sikap yang tanggung jawab untuk menghadapi berbagai tantangandunia nyata.Pada prinsipnya pendidikan memikul amanah pendidikan akhlakuntuk masa depan. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa setiapmanusia akan menjalani kehidupan di masa akan datang bersama yanglainnya. Akhlak masa depan menuntut manusia untuk bertanggungjawabatas apa yang telah ditanamnya pada alam sekarang. Di sisi lain, manusiadituntut untuk merencanakan dan merumuskan nilai-nilai kearifan untukmempersiapkan kehidupan berikutnya.Dalam konteks akhlak masa depan, visi pendidikan diharuskanuntuk menyiapkan atau merencanakan perbaikan akhlak yang telah mulairapuh di masa sekarang. Seperti contoh yang terjadi saat ini adalah2

kenakalan remaja. Hal ini sudah menjadi masalah klasik yang menjadibahan bahasan atau pemikiran bagaimana mengatasinya secara bijaksanadan sesuai dengan nilai moral yang berlaku di dunia dan Indonesia secarakhusus. Terkait dengan hal ini, visi pendidikan sebagai institusi harus soliddalam menyelesaikan permasalahan akhlak yang pelik ini. Sebenarnya halini juga dipicu karena kurangnya penghayatan atas nilai-nilai ke-Tuhan-anyang telah ada kaida-kaidah yang mengaturnya sesuai dengan norma yangberlaku.Permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umumnya sepertikurangnya kedisiplinan dalam bekerja, berumahtangga yang kurangharmonis, mendidik anak tidak dengan nilai keislaman atau kerukunanbersosial yang kurang dan banyak lagi dikarenakan akhlak yang mulia.Bukanlah tidak mungkin menyelesaikan masalah-masalah tersebut, harusada kesadaran individu maupun institusi dalam menyelesaikan permasalahnyang pelik ini. Yaitu dengan mengetahui penyebab utamanya yangkemudian diadakan usaha kolektif dalam mencari solusinya.Salah satu solusinya adalah dengan penanaman akhlak yang muliadimanapun anak berada. Baik di rumah, sekolah, masyarakat dan berbangsa.Misalnya di keluarga, orang tua mengajarkan akan keimanan, ketakwaandan sopan santun. Di sekolah bisa dilakukan dengan mengajarkan pesertadidik akhlak kepada guru, buku dan temannya.Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan setiap urusanmanusia, salah satunya yaitu tata cara dalam menjalani kehidupan ini.3

Banyak tokoh Islam yang memiliki kepedulian dan menyumbangkanpemikirannya tentang aktifitas belajar dan pembelajaran, di antaranya adalahimam Al-Ghazali. Tokoh ini banyak mewarnai pendidikan masyarakat IslamIndonesia, terutama pendidikan di kalangan pesantren.Imam al-Ghazali merupakan pemikir Islam yang terkemuka. Kitabkitab karangan beliau telah tersebar di seluruh penjuru dan banyak juga yangtelah menggunakan atas apa yang telah diijtihadkan beliau. Salah satu kitabkarangan beliau yang fenomenal adalah kitab Ihya Ulumuddin. Kitab tersebutmembahas beberapa pokok bahasan tentang beragama. Salah satu yang menarikadalah pembahasan tentang konsep beliau tentang pendidikan akhlak. Beliaubanyak menyinggung permasalahan tentang akhlak.Dengan latar belakang yang telah terpapar di atas, maka penulisberkonsentrasi dalam penelitian ini dengan judul “Konsep PendidikanAkhlak Imam al-Ghazali (Studi Analisis Kitab Ihya Ulumuddin)”.B. Rumusan MasalahDalam penelitian ini, penulis fokus pada beberapa pokok bahasan.Diantaranya :1. Bagaimana karakteristik pemikiran Imam Al-Ghazali?2. Bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentang konsep pendidikanakhlak?3. Bagaimana relevansi konsep pemikiran akhlak Imam Al-Ghazalidalam konteks kekinian?4

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan dari rumusan masalah di atas, penulis dalam penulisanpenelitian ini punya beberapa tujuan, diantaranya :1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pemikiran Imam AlGhazali.2. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentangkonsep pendidikan akhlak.3. Untuk mengetahui bagaimana relevansi konsep pemikiran tentangpendidikan akhlak menurut Imam Al-Ghazali dalam kontekskekinian.D. Signifikansi PenelitianSignifikansi hasil penelitian ini yang penulis harapkan adalah:1. Teoritis: penelitian ini merupakan sumbangsih khasanah keilmuanpendidikan Indonesia secara umum dan pendidikan Islam.2. Praktis: memberikan Informasi ulang kepada praktisi pendidikantentang konsep pendidikan akhlak menurut Imam Al-Ghazali dalamkitabnya Ihya Ulumuddin Untuk dijadikan rujukan dalam pelaksanaanpendidikan di madrasah maupun sekolah pada umumnya.E. Metode PenelitianPokok pembahasan dalam metode penelitian ini antara lain: Jenispenelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan analisis data.5

1. Jenis PenelitianPenelitian ini termasuk penelitian literer yang berfokus padareferensi buku dan sumber-sumber yang relevan. Penelitian literer lebihdifokuskan kepada studi kepustakaan. (Amirin, 1995: 135)2. Sumber dataSumber data dalam penelitian ini yaitu kitab hasil karya Imam AlGhazali yaitu Ihya Ulumuddin. Kitab ini merupakan karya Imam Al-Ghazalididalamnya memuat beberapa hal meliputi pedoman, landasan pendidikan,alat pendidikan, lembaga pendidikan, dan kajian tentang konsep pendidikanakhlak.Dalam buku ini fokus utama tentang ilmu agama dan filsafat. ImamAl-Ghazali menekankan pada suatu pemahaman tentang ilmu-ilmu agamayang setelah sekian lama menurut beliau ilmu agama kurang diminati olehpara ilmuan Islam. Meskipun ada tidak banyak yang menyinggung masalahsecara keseluruhan. Dalam kitab tersebut, Imam Al-Ghazali jugamenjelaskan beberapa akhlak seseorang dengan ilmu itu sendiri. Adapunkonsep pendidikan akhlak merupakan pokok pendidikan bangsa Indonesiadewasa ini, karena akhlak sebagai tiang penyangga akhlak bangsa Indonesiauntuk menjadi bangsa yang bermartabat.3. Teknik Pengumpulan DataPenelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jenis penelitianlibrary research, dengan sumber data primer. Dengan demikianpengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi6

data terkait variabel-variabel yang berupa catatan seperti buku-buku,majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen harian, catatan rapat, dansebagainya (Arikunto, 2010: 202).Data atau variable-variabel tersebutmerupakan kajian daripemikiran Imam Al-Ghazali tentang sejarah kehidupanya maupun konseppemikirannya terutama dalam pendidikan akhlak yang termaktub dalamkitabnya Ihya Ulumuddin.4. Teknik analisis dataTeknik analisis data yang digunakan penulis dalam penyusunanskripsi ini adalah:a. DeduktifMetode yang digunakan untuk menjelaskan konsep pendidikanakhlak adalah metode deduktif sesuai dengan yang telah dicanangkanpemerintah yaitu tentang pendidikan karakter. Yang dimaksud Metodededuktif adalah metode berfikir yang berdasarkan pada pengetahuanumum dimana kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. (Hadi,1987: 42).b. InduktifKemudian metode yang digunakan adalah metode induktif gunamengkaji data yang telah didapat yang terkait dengan konsep pendidikanakhlak yang telah dipaparkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya‟Ulumuddin dan dikaitkan dengan relevansi kekinian. Metode Induktifadalah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta peristiwa khusus7

dan konkret, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifatumum (Hadi, 1987: 42).F. Sistematika PenulisanDi bagian ini akan menjelaskan susunan secara keseluruhan daripenulisan penelitian ini yang berkaitan dengan pemikiran atau konseppendidikan akhlak yang telah ditulis Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya‟Ulumudin. Sistematika penulisannya diantaranya sebagai berikut :BAB I: PendahuluanPendahuluan ini merupakan garis besar dari penyusunan penelitian ini.Dalam hal ini akan akan dibahas sebagai berikut: Latar Belakang Masalah,Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitiandan Sistematika Penulisan.BAB II: Biografi Imam Al-GhazaliUntuk mengetahui dasar pemikiran Imam al-Ghazali, maka harusmengetahui juga latar belakang atau biografi dari Imam al-Ghazali. Seluruhpemikiran Imam al-Ghazali tidak bisa lepas dari riwayat hidup yang telahdijalani Imam al-Ghazali.BAB III: Konsep Pendidikan Ahklak Menurut Imam al-GhazaliUntuk mengetahui lebih jauh dari pemikiran beliau tentang konsepakhlak, maka penulis pada bab ini berkonsentrasi pada Pengertian dan DasarPendidikan Akhlak, Tujuan Pendidikan Akhlak, Dasar Pendidikan Akhlak,Materi Pendidikan Akhlak, Metode Pendidikan Akhlak.8

BAB IV: PEMBAHASANKarya beliau ini, Ihya Ulumuddin, merupakan kitab kuno dan di bab inipenulis menitik beratkan pada pengkajian ulang yang setelah lama tidak dikaji.Maka penulis merelavansikan dengan dunia pendidikan nasional saat ini denganmenjelaskan signifikansi Pemikiran imam al-Ghazali tentang pendidikanakhlak, relevansi pemikiran imam al-Ghazali tentang pendidikan akhlakdanimplikasinya.BAB V: PenutupssBab ini merupakan bab yang berisi kesimpulan, saran-saran.9

BAB IIIMAM AL-GHAZALIImam al-Ghazali merupakan tokoh yang sudah terkenal di seluruh penjuru,terutama di kalangan cendekiawan Islam. Beliau juga merupakan ahli tasawuf danfilsafat yang tersohor. Beliau dikenal sebagai hujjatul Islam yang artiny

pemikiran Imam Al-Ghazali (2) Bagaimana pemikiran Imam Al-Ghazali tentang konsep pendidikan akhlak (3) Bagaimana relevansi konsep pemikiran akhlak Imam Al-Ghazali dalam konteks kekinian. Skripsi ini merupakan jenis penelitian yang bersifat library research atau studi kepustakaan. Data primer dan sekunder diperoleh memlalui penelitian

Related Documents:

20 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2004), hlm. 14. 27 Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. b

dan Konsep Dakwah menurut Imam Al-Ghazali. 1. Gagasan Imam Al- Ghazali Tentang Dakwah Pengaruh keluarga khususnya dari sang ayah dalam membentuk pribadi Imam al-Ghazali sebagai seorang da’i memberikan pengaruh besar kepada beliau dalam memaknai dakwah dan sepak terjang beliau dalam kancah berdakwah, Imam al-Ghazali merupakan seorang ulama yang

Tabel 4.12 : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari SMP Tabel 4.13 : Rumus Product Moment Tabel 4.14 : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y

Kata kunci: Pendidikan Akhlak Tasawuf dan Kitab Sullam Taufiq Akhlak yang ditunjukkan oleh para pelajar semakin lama semakin merosot. Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerhati pendidikan di Indonesia. Demi terwujudnya pela

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. D. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang konsep ikhsan terhadap orang tua menurut Imam Al-Ghazali. 2. Manfaat Praktis a.

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF MENURUT NURCHOLISH MADJID Oleh: Azaki Khoirudin (NIM: G 000 090 181) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Kehidupan modern tampil dalam dua wajah yang antagonistik.Di satu pihak modernisme telah berhasil mewujudkan kemajuan yang spektakuler dalam bidang sain dan teknologi.

an akhlak dan kemuliaan amalan. “Ketinggian akhlak itu tecermin dalam Hadits dari Aisyah, bahwa Akhlak Rasulullah adalah al-Qur-’an,” terangnya. “Allah-pun memuji akhlak beliau dengan firmanNya dalam surat al-Qalam ayat 4: wa innaka la’alaa khuluqin adhiim. dan sungguh k

know not: Am I my brother's keeper?” (Genesis 4:9) 4 Abstract In this study, I examine the protection of human rights defenders as a contemporary form of human rights practice in Kenya, within a broader socio-political and economic framework, that includes histories of activism in Kenya. By doing so, I seek to explore how the protection regime, a globally defined set of norms and .