BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian .

2y ago
41 Views
3 Downloads
414.63 KB
30 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Dahlia Ryals
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Kewirausahaan2.1.1 Pengertian KewirausahaanKewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalambahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalambahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancisyaitu „entreprende‟ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelolausaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon(1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomiJ.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampumemindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendahke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.2Sebenarnya telah banyak pakar yang mengemukakan pengertianmengenai kewirausahaan berdasarkan sudut pandangnya masingmasing. Namun demikian, esensi pengertian yang krusial senantiasa adadi setiap pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut danmenjadi hal mendasar.1Hendro, Dasar-dasar ., hlm. 29Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik WirausahawanSukses, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm. 242

Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakankemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. 3Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalamSuryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah prosespenciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai denganmencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko,dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dankebebasanpribadi. 4Sementaraitu,Zimmerermengartikankewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasidalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untukmemperbaiki kehidupan (usaha). 5Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan danMembudayakan Kewirausahaan, bahwasanya ; “Kewirausahaan adalahsemangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menanganiusaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,menerapkan cara kerja,teknologi dan produksi baru denganmeningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebihbaik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. 63Kasmir, Kewirausahaan-Edisis Revisi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013, hlm. 20Suryana, Kewirausahaan ., hlm. 55Kasmir, Kewirausahaan ., hlm.206Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 6-74

Masykur Wiratmo dalam buku Pengantar KewiraswastaanKerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis mengungkapkan definisikewirausahaan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainyadengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risikofinansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balasjasa finansial dan kepuasan pribadi. 7Kewirausahaan dalam pandangan Islam merupakan aspekkehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu‟amalah, yaitumasalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antarmanusia dan tetap akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Dalamsurat An-Najm ayat 39-42 mengingatkan kepada manusia: Artinya: “dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telahdiusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akandiperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasankepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dansesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segalaseuatu)”.8 (QS. An-Najm ayat 39-42)7Winarno, Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, Jakarta: Indeks,2011, hlm. 88Departemen Agama RI

Seperti hadits di bawah ini, Rasulullah saw mengajarkanumatnya supaya berusaha memenuhi hajat hidupnya dengan jalan apapun menurut kemampuan asal jalan yang ditempuh halal.ْ فيبيعها فيكف , ال ن ياْ خذ اْ حد كم اْ حبلو فياْ تي بحز مة من حطب علي ظهر ه . اْ عطى ه اْ و منعى ه , خير لو من اْ ن يساْ ل ا لنا س , بها و جهو Artinya: “Sesungguhnya kalau seorang di antara kalian mengambil talitemalinya, lalu ia datang dengan seikat kayu bakar di ataspunggungnya, kemudian menjualnya, hingga dengannya iadapat menjaga mukanya (menjaga kehormatannya dari mintaminta), itu lebih baik baginya daripada ia meminta-mintakepada orang, baik mereka memberi atau menolaknya.”(HR.Bukhari) 9Berusaha dengan bekerja kasar seperti mengambil kayu bakar dihutan itu lebih terhormat daripada meminta-minta dan menggantungkandiri kepada orang lain. Begitulah didikan dan arahan Rasulullah sawuntuk menjadikan umatnya sebagai insan-insan terhormatdanterpandang, bukan umat yang lemah dan pemalas. 102.1.2 WirausahaKata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesiamerupakan gabungan dari wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha9Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Shahih, , , hlm. 4Husaini A.Majid Hasyim, Syarah Riyadhush Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan ImronA. Manan, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993, hlm. 34710

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yangberani atau perkasa dalam usaha/bisnis. 11Menurut Josep Schumpeter wirausaha adalah orang yangmendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barangdan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru ataumengolah bahan baku baru. 12Secara sederhana arti wirausaha (entrepreneur) adalah orangyang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalamberbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinyabermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takutatau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. 13Dalam Wikipedia, entrepreneur adalah an owner or manager ofa business enterprise who makes money through risk and initiative.Artinya, pemilik atau manager sebuah perusahaan bisnis yangmenghasilkan keuntungan melalui pengambilan risiko dan tindakaninisiatif. 14Secara konseptual, seorang wirausahawan dapat didefinisikandari beberapa sudut pandang dan konteks sebagai berikut:11Arman Hakim Nasution, dkk, Entrepreneurship, Membangun Spirit Teknopreneurship,Yogyakarta: ANDI, 2007, hlm. 212Suryana, Kewirausahaan ., hlm.2413Kasmir, Kewirausahaan ., hlm,1614Barnawi, Mohammad Arifin, Schoolpreneurship: Membangkitkn Jiwa & SikapKewirausahaan Siswa, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, h.

1. Bagi ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yangmengkombinasikan resources, tenaga kerja, material danperalatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang ubahan-perubahan,orangyanginovasi,danperbaikan produksi lainnya.2. Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalahseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalamuntuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakaneksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.3. Bagiseorangbusinessmanatauwirausahaadalahmerupakan ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorangpartner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajakkerjasama.4. Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorangyang menciptakan kesejahteraan buat orang lain, yangmenemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources,mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerjayang disenangi oleh masyarakat.1515Buchari Alma, Kewirausahaan , hlm. 33

Tiga tipe utama dari wirausaha yaitu :1. Wirausaha Ahli (Craftman)Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang inginmengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya.Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuahperusahaan besar kemudian memutuskan untuk keluar sebagaipegawai dan memulai bisnisnya sendiri.2. The PromoterThe promoter adalah seorang individu yang tadinya mempunyailatar belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yangkemudian mengembangkan perusahaan sendiri.3. General ManagerGeneral manajer adalah seorang individu yang ideal yang secarasukses bekerja pada sebuah perusahaan, dia banyak andanpengawasan. 16Berdasarkan uraian di atas istilah entrepreneur mempunyai artiyang berbeda pada setiap orang karena mereka melihat konsep ini dariberbagai sudut pandang. Namun demikian ada beberapa aspek umum16Buchari Alma, Kewirausahaan ., hlm. 35-36

yang terkandung dalam pengertian entrepreneur yaitu adanya unsurrisiko, kreativitas, efisiensi, kebebasan dan imbalan.17Menurut Ciputra, terdapat empat kategori entrepreneur, yaitusebagai berikut18 :a. Business Entrepreneur1. Owner entrepreneur adalah para pencipta dan pemilikbisnis.2. Professional entrepreneur adalah orang-orang yangmemiliki daya wirausaha namun mempraktikannya diperusahaan milik orang lain.b. Government EntrepreneurSeorang atau kelompok orang yang memimpin sertamengelola lembaga negara atau instansi pemerintahandengan jiwa dan kecakapan wirausaha. Sebagai contohadalah Lee Kuan Yew, mantan Perdana Menteri Singapura,ia adalah seorang pemimpin yang mengelola danmenumbuhkan Singapura dengan jiwa dan kecakapanwirausaha.17Ibid, hlm. 36Ciputra, Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa, Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2008, hlm. 8-1018

c. Social EntrepreneurYaitu para pendiri organisasi-organisasi sosial kelas duniayang menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakantugas sosial yang mereka yakini.d. Academic aumengelola lembaga pendidikan dengan pola dan dikan.2.1.3 Karakteristik KewirausahaanMenurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer terdapatdelapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagaiberikut19 :1. Rasa tanggung jawab (desire for responbility), yaitumemiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yangdilakukannya, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atasusaha-usaha yang dilakukannya.2. Memiliki risiko yang moderat (preference for moderaterisk), yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya19Suryana, Kewirausahaan ., hlm. 23

selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupunterlalu tinggi.3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence intheir ability to success), yaitu memiliki kepercayaan diriatas kemampuan yang dimilikinya untuk memperolehkesuksesan.4. Menghendaki umpan balik segera (desire for immediatefeedback), yaitu selalu menghendaki adanya unsur timbalbalik dengan segera, ingin cepat berhasil.5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitumemiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkankeinginannya demi masa depan yang lebih baik.6. entasi masa depan dan memiliki perspektif danwawasan jauh ke depan.7. Memiliki kemampuan berorganisasi (skill at organization),yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikansumber daya untuk menciptakan nilai tambah.8. Menghargai prestasi (value of achievement over money),yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.

Sedangkan, menurut By Grave, karakteristik wirausahawanmeliputi 10 D, sebagai berikut 20 :1. Dream, yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginanterhadapmasadepan pribadidanbisnisnyasertamempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.2. Decisiveness, yaitu seorang wirausaha adalah orang yangtidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secaracepat dengan penuh perhitungan.3. Doers, yaitu seorang wirausaha dalam membuat keputusanakan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakankegiatannya secepat mungkin dan tidak menunda-nundakesempatan yang baik dalam bisnisnnya.4. Determination, yaitu seorang wirausaha melaksanakankegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggungjawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupundihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidakmungkin dapat diatasi.5. Dedication, yaitu seorang wirausaha dedikasi terhadapbisnisnya sangat tinggi.20Basrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi, Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia,2011, h.10-11

6. Devotion, yaitu mencintai pekerjaan bisnisnya dan produkyang dihasilkan.7. Details, yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikanfaktor-faktor kritis secara rinci.8. Destiny, yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuanyang hendak dicapainya, bebas dan tidak mau tergantungkepada orang lain.9. Dollars, seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapaikekayaan, motivasinya bukan karena uang.10. Distribute, yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikanbisnisnya kepada orang kepercayaannya yaitu orang-orangyang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalambidang bisnis.Menurut Geoffrey G. Meredith et al, seorang wirausahamempunyai sifat-sifat atau karakteristik atau ciri-ciri, sekaligussebagai profil wirausaha sebagaimana tersusun pada tabel berikut ini. 21Table 2.1Ciri-ciri dan Sifat-sifat WirausahaCiri-ciriPercaya tungan,individualitas, optimismKebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,Eman Suherman, Desain Pembelajaran ., hlm.10

tugas dan hasilketekunan, ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energetic, daninisiatifPengambil risikoKemampuan mengambil risiko, suka padatantanganKepemimpinanBertingkah laku sebagai pemimpin, dapatbergaul dengan orang lain, menanggapi saransaran dan kritikKeorisinilanInovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyaksumber, serba bias, mengetahui banyakOrientasimasa Pandangan jauh ke depan dan perspektifdepanSumber: Geoffrey G. Meredith et al, 2002Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam bukuEntrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yangkreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi adadan bisa dinikmati oleh orang banyak. Katanya, setiap wirausahawan(entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu 22 :1) Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill)a.Dalam membaca peluangb.Dalam berinovasic.Dalam mengelolad.Dalam menjual2) Keberanian (hubungan dengan EQ dan mental)a. Dalam mengatassi ketakutannyab. Dalam mengendalikan risiko22Hendro, Dasar-dasar ., hlm. 30

c. Untuk keluar dari zona kenyamanan3) Keteguhan hati (hubungan dengan motivasi diri)a.Persistence (ulet), pantang menyerahb.Determinasi (teguh akan keyakinannya)c.Kekuatan akan pikiran (power of mind) bahwa Andabisa4) Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikalbakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi(hubungan dengan experiences).Ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapatdiambil kesimpulan bahwa dasarnya karakteristik seorang wirausahaialah kreatifitas. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa seorangwirausaha dapat dibentuk dan dipelajari, bukan lahir dengansendirinya.2.1.4 Pembelajaran ngyangdiekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatifuntuk melakukan suatu kegiatan.Dengan demikian, perlu ditegaskanbahwa tujuan pembelajaran kewirausahaan sebenarnya tidak hanyadiarahkan untuk menghasilkan pebisnis atau business entrepreneur,

tetapi mencakup seluruh profesi yang didasari oleh jiwa wirausahaatau entrepreneur.Dalam pengertian yang paling luas, pembelajaran terjadi ketikapengalaman menyebabkan perubahan yang relatif permanen padapengetahuan atau perilaku individu.23Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yangkompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaransecara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutanantara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yanglebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dariseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksisiswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuanyang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaranmerupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens danterarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. idikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Direktorat JenderalPendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan RI “Pembelajaran23Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition, terj. Helly PrajitnoSoetjipto, Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009 hlm. 30324Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, danImplementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2010, hlm. 17

merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu institusipendidikan”.Sudjana menyebutkan bahwa; “Kegiatan pembelajaranterjadi melalui interaksi antara peserta didik di suatu pihak denganpendidik di pihak lainnya‟. 25Menururt Komarudin dan Yooke, Pembelajaran dalam bahasaInggris disebut “Learning”.Selanjutnya secara definitive dikemukakanbahwa; “Pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk memperolehpengetahuanataupenguasaan kognitif,pemahamanafektif,atauketerampilandan psikomotor)(termasukmelalui studi,pengajaran, atau pengalaman”.26Setiap kegiatan disadari atau tidak mempunyai tujuan, apalagikegiatan pembelajaran kewirausahaan. Menurut KBBI, tujuan berartiarah atau maksud. Sementara itu maksud diartikan sebagai sesuatuyang dikehendaki sebagaimana telah disebutkan bahwa arah proseskewirausahaan dimulai dari imitasi dan duplikasi. Sedangkan hasilakhir yang ingin dicapai dari pembelajaran kewirausahaan ialahtertanam atau terbentuknya jiwa wirausaha pada diri sesorang,sehingga yang bersangkutan menjadi seorang wirausaha dengan2526Eman Suherman, Desain Pembelajaran ., hlm.18Ibid, hlm.19

kompetensinya. Inti dari kompetensi seorang wirausaha ialah inovatifdan kreatif. 27Dalam konteks yang relatif lebih luas Astim (2000)mengemukakan; Pendidikan kewirausahaan merupakan semacampendidikan yang mengajarkan agar orang mampu menciptakankegiatan usaha sendiri. Pendidikan semacam itu ditempuh dengancara:a) membangun keimanan, jiwa dan semangatb) membangun dan mengembangkan sikap mental dan watakwirausahac) mengembangkan daya pikir dan cara berwirausahad) memajukan dan mengembangkan daya penggerak dirie) mengerti dan menguasai teknik-teknik dalam menghadapirisiko, persaingan dan suatu proses kerjasamaf) mengerti dan menguasai kemampuan menjual ideg) memiliki kemampuan kepengurusan atau peneglolaanh) serta mempunyai keahlian tertentu termasuk penguasaanbahasa asing tertentu untuk keperluan komunikasi. 282728Ibid, hlm. 20Ibid, hlm. 22

Ciputra memperkenalkan siklus belajar entrepreneurship yangmemiliki lima fase, yaitu fase exploring, planning, producing, fasecommunicating atau marketing, dan fase reflecting.291. Fase exploring, adalah fase mencari dan mengumpulkaninformasi sebanyak-banyaknya, yaitu dengan melakukanpenelitian atau pengamatan terhadap peluang pasar.2. Planning, yaitu fase membuat perencanaan denganmencurahkan ide dan gagasan peserta didik. Peserta didikpraktik langsung membuat rencana dan menciptakan sistemkerja dengan memerhatikan hasil exploring.3. Producing, yaitu fase menimbulkan manfaat atau faedahbaru. Pada tahap ini, peserta didik berinovasi denganmembuat penemuan baru, pengembangan, atau sintesis,juga berlatih untuk mengelola konsekuensi buruk (risiko)yang akan dihadapi.4. Fase communicating atau marketing, yaitu fase melakukansosialisasi untuk menarik minat pelanggan atas produk/jasayang telah dibuat. Caranya dengan melakukan promosi kemasyarakat.29Barnawi, Mohammad Arifin, Schoolpreneurship: MembangkitknKewirausahaan Siswa, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, h. 69-70Jiwa& Sikap

5. Fase reflecting, yaitu fase untuk mencari sisi kelebihan dankerugian atas proses yang telah dilewati dan mengambilkesimpulan, dengan mengevaluasi dari awal kegiatansampai hasil yang diperoleh.Menurut Eman Suherman pola pembelajaran kewirausahaanminimal mengandung empat unsur sebagai berikut30 :1. Pemikiran yang diisi oleh pengetahuan tentang nilai-nilai,semangat, jiwa, sikap dan perilaku, agar peserta didikmemiliki pemikiran kewirausahaan.2. Perasaan, yang diisi oleh penanaman empatisme sosialekonomi, agar pese

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.1 Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat