MODEL PEMBELAJARAN TERPADU IPS - Directory UMM

2y ago
71 Views
2 Downloads
322.06 KB
33 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

MODEL PEMBELAJARANTERPADU IPSSMP/MTs/SMPLBDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONALPUSAT KURIKULUM

KATA PENGANTARPemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasandemokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yangsemula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasipengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikanuntuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuanpendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhandan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasipengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada satuanpendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan,seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupunpelaksanaannya di satuan pendidikan.Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses,kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasionalpendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulumberdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat menetapkanmodel-model kurikulum. Model-model tersebut adalah sebagai berikut ini.1. Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran.2. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.3. Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal.4. Model Pengembangan Diri.5. Model Pembelajaran Terpadu IPA SMP.6. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP.7. Model Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup SMP dan SMA.8. Model Penilaian Kelas.9. Model KTSP SD10. Model KTSP SMP11. Model KTSP SMA12. Model KTSP SMK13. Model KTSP Pendidikan KhususModel-model ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedomansekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan1

(KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga pengembangankurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajaruntuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan danberbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk oranglain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui prosesbelajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.Salah satu model diatas adalah Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP. Model inimemberi contoh bagi guru IPS di SMP untuk menyusun program kegiatan danpelaksanaan kegiatan serta penilaiannya.Pusat Kurikulum menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepadabanyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di lingkunganDepdiknas, kepala sekolah, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan, serta Depag.Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari mereka, contoh-contoh KTSP danmodel-model ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.Kepala Pusat KurikulumBadan Penelitian dan PengembanganDepdiknas,Diah Harianti2

DAFTAR ISIKata PengantarDaftar IsiBab I. PendahuluanA. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Sistematika .2344Bab II. Kerangka BerpikirA. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial B. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial C. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .D. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial5677(IPS).Bab III. Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial TerpaduA. Perencanaan B. Model Pelaksanaan Pembelajaran C. Penilaian 101819Bab IV Implikasi Pembelajaran IPS TerpaduA. GuruB. SiswaC. Bahan AjarD. Sarana dan Prasarana22242425Lampiran:1. Contoh Silabus dan Sistem Penilaian IPS Terpadu2. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Disain Pembelajaran IPSTerpadu25443

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi bahan kajian: sosiologi,sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran IlmuPengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkanpotensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segalaketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadisehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupanmasyarakat (Nursid Sumaatmaja, 1980;20)Dalam implementasinya, perlu dilakukan berbagai studi yang mengarah padapeningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagaikonsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Salah satu bentuk efisiensi danefektivitas implementasi kurikulum, perlu dikembangkan berbagai modelpembelajaran kurikulum.Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasikurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) sampai dengan Sekolah MenengahAtas (SMA/MA). Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatupendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secaraindividual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsepserta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3).Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalamanlangsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan,dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengandemikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsepyang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Cara pengemasanpengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadapkebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar lebihmenunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaranlebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yangrelevan akan membentuk skema (konsep), sehingga peserta didik akanmemperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar,pengetahuan, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyatahanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (Williams, 1976:116).Namun demikian, pelaksanaannya di sekolah SMP/MTs pembelajaran IPSsebagian besar masih dilaksanakan secara terpisah. Pencapaian StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS masih dilakukan sesuaidengan bidang kajian masing-masing (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi)tanpa ada keterpaduan di dalamnya. Hal ini tentu saja menghambat ketercapaiantujuan IPS itu sendiri yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosialyang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang4

ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya). Hal inidisebabkan antara lain: (1) kurikulum IPS itu sendiri tidak menggambarkan satukesatuan yang terintegrasi, melainkan masih terpisah-pisah antarbidang ilmuilmu sosial; (2) latar belakang guru yang mengajar merupakan guru disiplin ilmuseperti geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, antropologi sehingga sangatsulit untuk melakukan pembelajaran yang memadukan antardisiplin ilmu tersebut;serta (3) terdapat kesulitan dalam pembagian tugas dan waktu pada masingmasing guru ”mata pelajaran” untuk pembelajaran IPS secara terpadu. (4)meskipun pembelajaran terpadu bukan merupakan hal yang baru namun paraguru di sekolah tidak terbiasa melaksanakannya sehingga ”dianggap” hal yangbaru.Atas dasar pemikiran di atas, maka dalam rangka implementasi StandarKompetensi dan Kompetensi Dasarserta untuk memenuhi ketercapaipembelajaran, maka diperlukan pedoman pelaksanaan model pembelajaran IPSTerpadu pada tingkat SMP/MTs. Hal ini penting, untuk memberikan gambarantentang pembelajaran terpadu yang dapat menjadi acuan dan contoh konkretdalam kerangka implementasi Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar.B. TujuanTujuan penyusunan model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMP/MTspada dasarnya untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagaikerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model inidiantaranya bertujuan untuk:1) memberikan wawasan dan pemahaman tentang pembelajaran terpadu,khususnya paduan pembelajaran IPS pada tingkat SMP/MTs;2) membimbing guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaranterpadu antardisiplin ilmu-ilmu sosial pada mata pelajaran IPS;3) memberikan keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencanapembelajaran dan penilaian secara terpadu dalam pembelajaran IPS;4) memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait,sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran danketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu; dan5) memberikan acuan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu diSMP/MTs.C. Ruang LingkupRuang lingkup penyusunan model pembelajaran IPS Terpadu antara lainmencakup hal-hal berikut.1. Pemetaan kompetensi yang dapat dipadukan dari masing-masingKompetensi Dasar yang sudah ditetapkan dalam Kurikulum BerbasisKompetensi untuk IPS tingkat SMP/MTs.2. Pengembangan strategi model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkatSMP/MTs.3. Pengembangan penilaian model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkatSMP/MTs.5

4. Pengembangan contoh model rencana pembelajaran IPS Terpadu padatingkat SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX.D. SistematikaModel Pembelajaran IPS Terpadu memuat beberapa keterpaduan antarKompetensi Dasar. Model ini juga menyangkut apa dan bagaimana seorang gurudi SMP/MTs mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. SistematikaPanduan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu SMP/MTs terdiri atasbagian-bagian sebagai berikut.Bab satu, merupakan pendahuluan yang memuat penjelasan tentang latarbelakang serta pentingnya keberadaan pedoman. Selain itu jugamengungkapkan tujuan serta sistematika sajian.Bab dua, berisi penjelasan tentang kerangka berpikir yang mencakup tentangkarakteristik, tujuan, konsep keterpaduan IPS, dan model keterpaduanberdasarkan topik.Bab tiga, berisi tentang strategi pelaksanaan pembelajaran Ilmu PengetahuanSosial Terpadu, yang menjelaskan tahapan tentang perencanaan (meliputipemetaan Kompetensi Dasar, pemilihan topik, penjabaran Kompetensi Dasar kedalam indikator, penyusunan silabus, dan penyusunan Rencana PelaksanaanPembelajaran), pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan,kegiatan inti, dan kegiatan akhir serta tindak lanjut), dan penilaian (meliputitahapan penilaian dan penentuan kriteria ketuntasan belajar).Bab empat, berisi tentang implikasi pembelajaran IPS Terpadu yangmenjelaskan peran guru, peserta didik, serta sarana dan prasaranapembelajaran.LampiranModel pembelajaran IPS Terpadu SMP6

BAB IIKERANGKA BERPIKIRA. Pengertian Ilmu Pengetahuan SosialIlmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmuilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, danbudaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomenasosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabangcabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolahyang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi,sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memilikiketerpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatanwawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarahmemberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagaiperiode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilainilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budayabudaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentangkebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku sepertikonsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secaraintensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studisosial.SejarahIlmu etahuanSosialPsikologiSosialFilsafatGambar 1. Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial7

B. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan SosialKarateristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain sebagai berikut.1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkanjuga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001).2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari strukturkeilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikianrupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagaimasalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner danmultidisipliner.4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa danperubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosialserta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhankebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daldjoeni, 1981).5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensidalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusiasecara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.Tabel 1. Dimensi IPS Dalam Kehidupan ManusiaDimensidalamkehidupanmanusiaArea dansubstansipembelajaranRuangWaktuNilai/NormaAlam sebagaitempat danpenyedia potensisumber dayaAlam dankehidupan yangselalu berproses,masa lalu, saatini, dan yangakan datangContohKompetensiDasar yangdikembangkanAdaptasi spasialdan ifAlternatifpenyajiandalam matapelajaranGeografiSejarahKaidah atauaturan yangmenjadi perekatdan penjaminkeharmonisankehidupanmanusia danalamKonsistendengan aturanyang disepakatidan kaidahalamiah masingmasing disiplinilmuEkonomi,Sosiologi/AntropologiSumber: Sardiman, 20048

C. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan SosialTujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensipeserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yangterjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baikyang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuantersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolahdiorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagaiberikut (Awan Mutakin, 1998).1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metodeyang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untukmemecahkan masalah-masalah sosial.3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuatkeputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang dimasyarakat.4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, sertamampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambiltindakan yang tepat.5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun dirisendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangunmasyarakat.D. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekataninterdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatusistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individualmaupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep sertaprinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Salah satu diantaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar. Melalui pembelajaran terpadupeserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapatmenambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesankesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatihuntuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dariberbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaranterpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmutertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengancabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu,peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahanyang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang,contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial,modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.9

1. Model Integrasi Berdasarkan TopikDalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik yangterkait, misalnya ‘Kegiatan ekonomi penduduk’. Kegiatan ekonomi pendudukdalam contoh yang dikembangkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yangtercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau daripersebaran dan kondisi fisis-geografis yang tercakup dalam disiplin Geografi.Secara sosiologis, Kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksisosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktukegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnyapenguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada tarafmampu menumbuhkan krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakanekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan denganekonomi.Skema berikut memberikan gambaran keterkaitan suatu topik/tema denganberbagai disiplin ilmu.5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,kebudayaan dan pemerintahan pada masaHindu-Buddha, serta peninggalanpeninggalannya5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,kebudayaan, dan pemerintahan pada masaIslam di Indonesia, serta peninggalanpeninggalannya5.3 Mendeskripsikan perkembanganmasyarakat, kebudayaan dan pemerintahanpada masa Kolonial EropaSejarahGeografiKegiatan ekonomipendudukSosiologiEkonomi6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomipenduduk, penggunaan lahan dan polapermukiman berdasarkan kondisi fisik6.2 Mendeskripsikanpermukaan bumi kegiatan pokok ekonomiyang meliputi kegiatan konsumsi, produksi,dan distribusi barang/jasa6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha,termasuk koperasi, sebagai tempatberlangsungnya proses produksi dalamkaitannya dengan pelaku ekonomi6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalamtindakan ekonomi untuk mencapaikemandirian dan kesejahteraan2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksisosial2.4 Menguraikan proses interaksi sosialGambar 2: Model Integrasi IPS Berdasarkan Topik/Temaa.Model Integrasi Berdasarkan Potensi UtamaKeterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan padapotensi utama yang ada di w

7. Model Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup SMP dan SMA. 8. Model Penilaian Kelas. 9. Model KTSP SD 10. Model KTSP SMP 11. Model KTSP SMA 12. Model KTSP SMK 13. Model KTSP Pendidikan Khusus Model-model ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan

Related Documents:

UNNES. Kata Kunci: Implementasi, Pembelajaran, IPS Terpadu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meminta setiap sekolah bisa mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kondisi sekolah tersebut. Pada pembelajaran IPS Terpadu, guru dituntut mengembangkan dan menyesuaikan

belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahui motivasi belajar dan metode pembelajaran ter-hadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. METODE

ngan penelitian antara lain: 1. Hasil belajar IPS Terpadu masih kurang. 2. Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang. 3. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPS Terpadu masih kurang. 4. Pembelajaran masih banyak di-dominasi oleh guru. Batasan Masalah Untuk me

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU Dadan Rosana Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, email:danrosana.uny@gmail.com ABSTRAK Kurikulum 2013, yang menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, menuntut pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran terpadu juga menerapkan

Pembelajaran terpadu di SD adalah salah satu dari banyak system pembelajaran yang mampu menjawab segala persoalan yang muncul dewasa ini, khusus nya permasalahan mengenai bagaimana strategi yang tepat dalam menyampaikan materi menggunakan sebuah pembelajaran terpadu, dimana pembelajaran terpadu akan mampu memberikan pengalaman

IPS Style IPS e.max IPS Ivocolor universel glaçure individualiser Essence IPS d.SIGN polyvalent souple esthétique IPS InLine améliorer IPS d.SIGN Zenostar JOB

v DAFTAR ISI Kata Pengantar — iii Daftar Isi — v BAB I Pembelajaran IPS dalam Konteks Kurikulum 2013 — 1 A. Kompetensi — 1 B. Konsepsi Kurikulum 2013 — 1 C. Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 — 11 D. Orientasi Pembelajaran IPS — 13 E. Evaluasi — 19 F. Lembar Kerja — 19 G. Daftar Pustaka — 20 BAB II Komponen Pembelajaran — 23 A. Kompetensi — 23

didik, guru IPS, guru Bimbingan Konseling dan Kepala Sekolah. Observasi dilakukan pada proses pembelajaran IPS di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran IPS yang menggunakan metode ceramah menjadi metode pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk belajar secara mandiri.