ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA

2y ago
72 Views
11 Downloads
644.34 KB
10 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

ARTIKEL ILMIAHPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) FISIKABERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERIELASTISITAS DAN HUKUM HOOKEUNTUK KELAS XI SMAOLEH:1. Heny SulistiaNIM. A1C3130202. Drs. MAISON, M. Si., Ph. DNIP. 1967050319930310043. Nova Susanti, S. Pd., M. SiNIP.19821123200604232002FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBIAGUSTUS, 20171

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) FisikaBerbasis Discovery Learning Pada MateriElastisitas Dan Hukum HookeUntuk Kelas XI SMAHeny Sulistia 1), Maison2), dan Nova Susanti3)Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi2)3)Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas JambiEmail: Henysulistia19@gmail.com1)ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discoverylearning pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke utuk kelas XI SMA, 2) Mengetahui persepsi PesertaDidik tentang Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discovery learning pada materi Elastisitas dan HukumHooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA. Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Researchand Development). Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (Analyze, Design, Development,Implementation, and Evaluation) dengan tahapan pengembangan yaitu menganalisis kebutuhan pesertadidik, menganalisis KI, KD, indikator, studi literatur, membuat rancangan bahan ajar sesuai dengankebutuhan peserta didik, membuat produk, kemudian validasi produk, revisi produk, pengembangan produkdengan cara uji coba lapangan dan data yang telah diperoleh dari uji coba lapangan dievaluasi. Dalampenelitian pengembangan LKPD Fisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIE yang dilakukan hanyasampai development. Hal ini dikarenakan peneliti hanya melakukan penelitian terhadap persepsi pesertadidik terhadap LKPD fisika yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah LKPD Fisika berbasisDiscovery Learning pada materi elastisitas dan Hukum Hooke untuk kelas XI SMA yang telah dinyatakanlayak oleh validator. Hasil analisis persepsi peserta didik pada aspek desain pembelajaran persepsi pesertadidik yaitu 13,25, aspek materi pembelajaran persepsi peserta didik yaitu 13,36, aspek keterbacaan LKSpersepsi peserta didik yaitu 20,32, aspek visualisasi LKS persepsi peserta didik yaitu 20,18. Dari keempataspek tersebut hasil persepsi peserta didik terhadap LKPD ini dirata-ratakan secara total sebesar 67.11termasuk kedalam kategori sangat baik. yang menyatakan bahwa LKPD Fisika berbasis Discovery Learningpada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk kelas XI SMA layak digunakan sehingga dapat digunakansebagai salah satu bahan ajar pembelajaran di kelas.Kata Kunci : LKPD, Discovery Learning, Elastisitas dan Hukum HookePendahuluanLembar Kerja Peserta Didik (LKPD)merupakan salah satu sarana untuk membantu danmempermudah dalam kegiatan belajar mengajarsehingga terbentuk interaksi yang efektif antarapeserta didik dengan guru. Menurut Adriantoni(2016) “LKPD adalah lembaran-lembaran yangdigunakan peserta didik sebagai pedoman dalamproses pembelajaran, serta berisi tugas yangdikerjakan oleh peserta didik baik berupa soalmaupun kegiatan yang akan dilakukan pesertadidik”. LKPD memiliki peran yang sangat besardalam proses pembelajaran dikarenakan LKPDdapat membantu guru dalam mengarahkan pesertadidik untuk menemukan konsep-konsep melaluiaktivitas-aktivitas yang disusun.Penulis mengobservasi beberapa sekolahdiantaranya yaitu SMAN Titian Teras MuaraJambi dan SMAN 10 Kota Jambi. Dari hasilobservasi, di SMAN 10 Kota Jambi dalam prosespembelajaran guru hanya menggunakan lembardiskusi siswa (LDS). Sedangkan di SMAN TitianTeras Muaro Jambi beberapa guru dalam prosespembelajaran menggunakan LKPD dari penerbit.Pada saat proses pembelajaran, LKPD digunakansebagai latihan-latihan soal ataupun tugas dirumah. Namun, penggunaan bahan ajar LKPDdalam proses pembelajaran masih belum optimal.Dikarenakan LKPD yang ada cenderung hanyamenekankan pada rumus saja dan tidakmemberikan kesempatan peserta didik untukmenemukan konsep dari suatu materi secaramandiri. Selain itu, LKPD tersebut terdapatbeberapa kekurangan salah satunya yaitu belumdicantumkannya indikator ataupun tujuanpembelajaran. Sehingga LKPD seperti ini akandapat mengurangi kompetensi peserta didik dalammenalar dan menafsirkan suatu permasalahanyang ada. LKPD yang baik adalah LKPD yangdibuat langsung oleh guru yang bersangkutan,karena guru lebih tahu bagaimana karakteristik2

peserta didik dalam belajar dan bagaimana prosespembelajaran berlangsung.LKPD perlu dikembangkan denganpendekatan, metode ataupun model agar lebihterarah dan terstruktur karena adanya langkahlangkah dalam pembelajaran. Salah satu yangmemudahkan peserta didik dalam belajar yaitudengan menggunakan model Discovery Learning.Model Discovery Learning merupakan teoribelajar yang didefinisikan sebagai prosespembelajaran proses pembelajaran yang terjadiapabila pelajar tidak disajikan dengan pelajarandalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan PesertaDidikmengorganisasisendiri.MenurutMustaming (2015) dalam Adriantoni (2016),“Model Discovery Learning adalah modelpembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitaspeserta didik dalam belajar”.Beberapa penelitian yang telah dilakukanterkait dengan pengembangan LKPD berbasisDiscovery Learning . Salah satunya penelitianyang dilakukan oleh Fathonah, A.T (2014), bahwaLKPD fisika berbasis Discovery Learning padamateri Hukum Newton untuk peserta didik kelasX SMA telah berhasil dikembangkan. LKPD yangdikembangkan Fathonah, A.T (2014) memilikikelebihan yaitu salah satunya Kualitas LKPDfisika berbasis discovery learning termasuk dalamkatagori yang sangat baik berdasarkan penilaiandari ahli materi, ahli media, guru fisika maupunpeserta didik serta LKPD yang dikembangkanmampu meningkatkan motivasi peserta didikdalam mempelajari fisika secara mandiri.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkanlembar kerja peserta didik (LKPD) berbasisDiscovery Learning pada materi elastisitas danhukum hooke dan mengetahui persepsi pesertadidik tentang lembar kerja peserta didik (LKPD)berbasis Discovery Learning pada materielastisitas dan hukum hooke. Adapun manfaat daripengembangan ini adalah menghasilkan produkberupa LKPD berbasis Discovery Learning Padamateri elastisitas dan hukum hooke untuk kelas XISMA.Metode PenelitianModel PengembanganPenelitian dilakukan dengan menggunakanpenelitian dan pegembangan (Research andDevelopment). Pengembangan dalam penelitianini menggunkan penelitian dan pengembangandengan menggunakan model ADDIE.Prosedur PengembanganModel ADDIE memiliki prosedur padatiap–tiap tahapannya.Prosedur ini menjelaskanbagaimana membuat sebuah pengembangan.Adapun tahapannya sebagai berikut:Gambar 1 langkah-langkah model ADDIEDari bagan pengembangan ADDIE tersebut, dapatdilihat bahwa evaluasi bisa terjadi pada setiapempat tahap, dengan tujuan untuk kebutuhanrevisi. Dalam penelitian pengembangan LKPDFisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIEyang dilakukan hanya sampai development. Halini dikarenakan peneliti hanya melakukanpenelitian terhadap persepsi peserta didik terhadapLKPD fisika yang dikembangkan.1. Analyze ( Analisis)Adapun tahap-tahap dalam analisis, yaitu :a. Analisis kebutuhanMenurut Pribadi (2009), “Analisiskebutuhan merupakan langkah yang diperlukanuntuk menentukan kemampuan-kemampuan ataukompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untukmeningkatkan kinerja atau prestasi belajar”.Untuk menganalisis kebutuhan, maka penulismelakukan observasi awal menggunakan angket.b. Analisis KurikulumPada tahap ini dilakukan analisiskurikulum yang berguna untuk melihat silabuskurikulum yang digunakan di sekolah,menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasarmateri, serta indikator yang ingin dicapai sesuaidengan materi.c. Studi LiteraturStudiliteraturdilakukandenganmengumpulkan informasi yang dapat n produk melalui buku sumberataupun jurnal pendidikan.2. Design (Desain)Pada tahapan desain, peneliti membuatrancangan dari LKPD yang akan dikembangkan.3

Adapun penjelasan mengenai masing-masingtahapan tersebut adalah sebagi berikut:a. Merancang TujuanPerumusan tujuan merupakan tahap yangsangat penting dalam merencanakan sumberpembelajaran khususnya LKPD, karena tujuanmerupakan arah dan target kompetensi akhir yangingin dicapai dari suatu proses pembelajaran.b. Merancang Materi PembelajaranMateri untuk LKPD harus sesuai dengantujuan pembelajaran. Untuk itu, perumusan butirmateri harus didasarkan pada rumusan tujuan.c. Merancang Instrumen EvaluasiPenyusunan instrumen evaluasi bertujuansebagai alat untuk mengukur kelayakan daripadabahan ajar yang dikembangkan yaitu LKPD.Salah satu tujuan dari evaluasi ini adalah untukmelihat apakah LKPD yang dibuat sudah baikatau belum.3. Development (Pengembangan)Tahapan ini merupakan tahapan produksidi mana segala sesuatu yang telah dibuat dalamtahapan desaian menjadi nyata. Langkah-langkahdalam tahapan ini di antaranya adalah membuatobjek-objek belajar seperti dokumen teks,gambar, dan sebagainya, membuat dokumendokumen tambahan yang mendukung (Amri,2015).a. Tahap Pengumpulan Bahan-bahanb. Tahap Pengembangan LKPDSelanjutnya rancangan LKPD ran Discovery Learning.4.Evaluation (Evaluasi)Evaluasi dapat didefenisikan sebagaisebuah proses yang dilakukan untuk memberikannilai terhadap LKPD yang telah dibuat. Hasilevaluasi nantinya digunakan sebagai bahan revisisebuah LKPD (Pribadi, 2009)Uji Coba Produkberupa angket terhadap LKPD berbasis discoveryLearning yang telah dihasilkan. Sedangkan datakualitatif berupa saran dan tanggapan dari validasitim ahli terhadap LKPD berbasis discoveryLearning.Instrumen Pengumpulan DataInstrumen untuk mengumpulkan datapada penelitian pengembangan ini adalahmenggunakan metode angket.1. Lembar ValidasiLembar validasi menunjukkan kriteriapada indikator yang ditunjukkan pada kisi-kisiinstrumen lembar validasi. Instrumen tersebutdinilai dengan data kualitatif dengan mengunakanlembar angket validasi. Para ahli dapat mengisilembar angket validasi dengan menjawabpertanyaan pada lembar validasi dengan memilihsalah satu kategori jawaban “Ya” atau “Tidak”untuk menilai LKPD fisika yang telah dibuatdengan memberikan tanda ( ) pada kolompenilaian.2. Angket Pesepsi Peserta DidikPada angket tanggapan Peserta Didik,data yang diperoleh dinilai dengan skala Likert.Jawaban setiap item instrumen yang mengunakanskala Likert untuk keperluan analisis kuantitatif.Dapat diberi skor sebagai berikut :Tabel 1 skala likertNo Alternatif JawabanBobot Skor1.Sangat Setuju42.Setuju33.Tidak Setuju24.Sangat Tidak Setuju1(Widiyoko, 2014)Teknik Analisis Data1. Analisis Validitas LKPD fisika berbasisDiscovery LearningData diperoleh dengan mengumpulkansaran dari tim ahli tentang kelayakan LKPDberbasis Discovery Learning pada materielastisitas dan hukum hooke untuk kelas XI SMA.Subjek Uji Coba2. Analisis Angket Persepsi Peserta DidikUntuk menguji persepsi pesrta didikterhadap LKPD fisika berbasis DiscoveryLearning maka peneliti melakukan penelitian diSMAN Titian Teras Muaro Jambi Kelas XI MIA.Jenis DataPada penelitian pengembangan ini, jenisdata yang diambil yaitu kuantitatif dan kualitatif.Data kuantitatif diperoleh dari persepsi siswaa. Analisis ReabilitasDalam penelitian ini reliabiltas diukurdengan Alfa Cronbach (Riduwan, 2010) sebagaiberikut:r11 k Si 1 k 1 S t 4

DenganKurva normal terdiri dari 6 SDi ( standardeviasi ideal). sehingga untuk mendeapatkanrentang skor untuk skala empat pada skala likertdapat dengan cara sebagai berikut:Kurva normal standar luasnya 6 SDi. Oleh karenaitu, untuk memodifikasi model skala likertmenjadi 4 kriteria, maka luas masing-masinginterval criteria adalah 6/4 SDi 1,5 SDi, makadiperoleh hasil turunan skala empat untuk skalalikert dari kurva normal adalah sebagai berikut : X 2 XSi 2i iNN X 2St X2ttNNKeterangan: reliabilitas instrumenr11 jumlah itemk SiM jumlah varians skor tiap-tiap item varians totalStN jumlah respondenKoefisien reliabilitas tes berkisar antara 0,00 –1,00 dengan perincian korelasi:Tabel 2 Katagori ReliabilitasBesarnya nilai rAntara 0,800 sampai dengan 1,000Antara 0,600 sampai dengan 0,799Antara 0,400 sampai dengan 0,599Antara 0,200 sampai dengan 0,399Antara 0,000 sampai dengan 0,199InterpretasiSangatTinggiTinggiCukup TinggiRendahSangat rendah(Riduwan, 2013)b. Analisis dengan skalaData analisis dengan skala diperoleh dariangket persepsi Peserta didik. Instrument angketmenggunakan skala likert. Dalam pembuatanskala likert, peneliti membuat beberapapertanyaan yang berhubungan dengan suatu isuatau objek, lalu subjek atau responden dimintauntuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atauketidaksetujuan mereka terhadap masing-masingpertanyaan. Pilihan jawaban yang disediakansangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidaksetuju. Jawaban diisi dengan memberikan skor 1s.d 4 pada setiap pertanyaan.Data yang diperoleh dari peserta didikdiubah menjadi data kuantitatif aditurunkandari kurva normal terhadap skala likert.Gambar 2. Kurva Normal XNdengan:M Mean Jumlah skorN Jumlah respondenKriteria interpretasi skor untuk skalaLikert dengan skala empat dirumuskan sebagaiberikut:Tabel 3. Kriteria Interpretasi SkorRentang SkorMi 1,5 SDi ̅ Mi 3,0 SDiMi 0 SDi ̅ Mi 1,5 SDiMi - 1,5 SDi ̅ Mi 0 SDiMi - 3 SDi ̅ Mi - 1,5 SDiKriteriaSangat setujuSetujuTidak setujuSangattidaksetuju(Juknis Perangkat Penilaian Afektif di SMA, 2010)Rumus untuk mencari mean ideal dan standardeviasi ideal adalah sebagai berikut:()()Hasil dan PembahasanHasil penelitian1. Tahap analisisPada tahap ini ada beberapa analisis dalamtahap pengembangan, yaitu :a. Analisis KebutuhanAnalisis kebutuhan ini dilakukan melaluisurvei lapangan di SMAN 10 Kota Jambi danSMAN Titian Teras Muaro Jambi. Berdasarkanhasil survei lapangan di SMAN 10 Kota Jambidalam proses pembelajaran guru hanyamenggunakan lembar diskusi siswa (LDS).Sedangkan di SMAN Titian Teras Muaro Jambidalam proses pembelajaran menggunakan LKPDdari penerbit. Penulis melakukan observasi padasaat proses pembelajaran dan menggunakanangket analisis kebutuhan. Dari angket analisiskebutuhan diketahui bahwa peserta didikmembutuhkan LKPD yang isinya mudah untukdipahami sehingga LKPD yang digunakan lebihmudah membantu peserta didik tersebut dalammengerjakan tugas ataupun latihan-latihan soal.5

b. Analisis KurikulumPada tahap ini dilakukan analisiskurikulum yang berguna untuk melihat silabuskurikulum yang digunakan di sekolah,menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasarmateri, serta indikator yang ingin dicapai sesuaidengan materi. Materi yang dipilih dalampengembangan produk ini adalah materiElastisitas dan Hukum Hooke, karena materitersebut erat kaitannya dengan kehidupan seharihari. Selain itu, Analisis kurikulum ini jugaberguna untuk mengetahui kompetensi dasar danmenetapkan indikator pembelajaran untukmengembangkan bahan ajar LKPD yang sesuaidengan silabus yang digunakan saat ini.2. Tahap DesainPada tahapan desain, peneliti membuatrancangan dari LKPD yang akan dikembangkan.LKPD dirancang sesuai dengan hasil analisis yangtelah dilakukan, di mana rancangan disesuaikandengan kebutuhan Peserta Didik, silabus danindikator pembelajaran yang ingin dicapai.3. Tahap Development (pengembangan)Tahap ini adalah penjabaran darispesifikasi produk yang dihasilkan yakni LKPDfisika berbasis discovery learning pada materielastistas dan hukum hooke untuk kelas XI SMA.Setelah lembar kerja peserta didik berbasisdiscovery learning untuk kelas XI SMA padamateri elastistas dan hukum hookeselesaidikembangkan, kemudian dilakukan validasi ahlimateri dan ahli desaian oleh validator. Validatorterdiri dari empat orang dosen Pendidikan FisikaUniversitas Jambi. Para Validator memberikansaran, kritikan penilaian, pendapat dan masukanterhadap LKPD yang telah dikembangkan. Salahsatu validator juga menilai ketetapan penggunaanlangkah Discovery Learning yang diterapkandalam LKPD. Validasi dilakukan sampai validatormenyatakan bahwa LKPD telah layak digunakantanpa revisi.a. Validasi MateriPada validasi materi tahap I, berdasarkanangket yang diberikan, validator menyarankan:1. memperbaiki beberapa konsep materi agarsesuai dengan kebutuhan LKPD.2. menambahkanbeberapainformasipendukung untuk menambah wawasanpeserta didik.3. mengurutkan konsep materi agar pesertadidik dapat dengan mudah memahamimateri yang terdapat dalam LKPD.4. memperbaiki sistematika urutan penyajianmateri pada LKPD agar lebih sistematissehingga dapat dengan mudah dipahamipeserta didik.5. melengkapiinformasipendukungsehingga peserta didik mempunyaiwawasan.6. memperbaiki penulisan persamaan dalamtabel agar kerterbacaan LKPD jelas.Pada tahap II, semua validatormenyatakan LKPD telah layak dan dapatdigunakan.b. Validasi DesainPada validasi desain tahap I, berdasarkanangket yang diberikan validator menyarankan :1. memperbaiki penulisan judul pada LKPDagar terlihat dengan jelas.2. kombinasikan warna tulisan denganbackground agar sesuai sehingga LKPDterlihat menarik.3. memperbaiki ukuran gambar dan gambardibuat secara bervariasi sehingga tidakada pengulangan gambar yang sama.4. sebaiknya desain pada cover arnabackground agar LKPD terlihat menarikPada tahap II, semua validatormenyatakan LKPD telah layak dan dapatdigunakan.c. Validasi segi Ketepatan Penggunaan LangkahDiscovery Learning dalam LKPDPada validasi segi ketepatan penggunaanlangkah Discovery Learning dalam LKPD tahap I,validator menyarankan perbaikan terhadapketepatan penggunaan langkah DiscoveryLearning dalam LKPD yaitu pada langkah keduapembelajaran Discovery Learning sebaiknyapeserta didik diberikan beberapa permasalahankemudian dari permasalahan tersebut pesertadidik diminta untuk mengidentifikasi masalah danmemberikan hipotesis dari permasalahn tersebut.Sedangkan pada langkah keempat pembelajaranDiscovery Learning peserta didik diberikanbeberapa pertanyaan untuk membuktikan benaratau tidaknya hipotesis dari permasalahan yangdiberikan. sehingga peserta didik dapat denganmudah menemukan suatu konsep dari materipembelajaran tersebut.Pada tahap II, semua validator menyatakan LKPDtelah layak dan dapat digunakan.Setelah dilakukan validasi oleh tim ahli,langkah selanjutnya yaitu melakukan uji cobakelayakan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepeserta didik yang sudah mempelajari materielastisitas dan hukum hooke. Peserta didik6

mempelajari matari tersebut pada semester satu.Sekolah yang dipilih sebagai tempat uji cobaadalahSMAN Titian Teras Muaro Jambi.Adapun responden yang dipilih yaitu peserta didikkelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 5. Hasil uji cibapada kelas XI MIPA 5 digunakan untuk untukmenentukan reliabilitas angket. Sedangkan hasiluji coba pada kleas XI MIPA 3 digunakan untukmenentukan persepsi peserta didik terhadapLKPD yang telah dikembangkan.Sebelum dilakukan uji reliabilitasterhadap Angket yang digunakan untuk melihatpersepsi peserta didik angket tersebut harusmemilik validitas terlebih dahulu. Validitas yangdigunakan adalah validitas logis. Validitas logisadalah dimana angket disusun berdasarkan kisikisi dan dengan usaha yang sangat hati-hatisehingga secara logika instrumen itu dicapaimenurut validitas yang dikehendaki. Selain itujuga, validitas angket juga dilakukan denganberkonsultasi dengan pakar peneliti yaitu dosenpembimbing. Dari itu angket dianggap sudahmemiliki validitas logis. Untuk melakukan ujicoba realibilitas, digunakan persamaan AlfaCronbach dengan cara perhitungan koefisienkorelasi. Dengan menggunakan persamaanr11 k S i .Dari1 k 1 S t berdasarkan rumus yang di ambil dari JuknisPenilaian Afektif dengan menggunakan skala 4.Hal tersebut dapat dilihat dari skor yangdidapatkan untuk indikator desain pembelajarandengan 4 pernyataan sebesar 13,25 dalam kategorisangat setuju, indikator materi LKPD dengan 4pernyataan sebesar13,36 dalam kategori sangatsetuju, indikator keterbacaan LKPD dengan 6

2 Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika Berbasis Discovery Learning Pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke Untuk Kelas XI SMA Heny Sulistia 2)1), Maison , dan Nova Susanti3) 1)Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2)3)Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP

Related Documents:

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pandahuluan Pengantar Bahasa ISETL Metode Pembuktian Lembar Kerja Mahasiswa 1 Pengantar Teori Himpunan Lembar Kerja Mahasiswa 2 Pemetaan Lembar Kerja Mahasiswa 3 Operasi Biner Soal-Soal Bab II Pengantar Grup 2.1. Lembar Kerja Mahasiswa 4 2.2. Grupoida, Semigrup dan Monoida 2.3. Lembar Kerja Mahasiswa 5 2.4.

Kata kunci: Artikel hasil penelitian, menulis artikel ilmiah, menerbitkan artikel ilmiah A. Pendahuluan Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak (melalui koran, majalah, buletin, dan sebagainya) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat

LAMPIRAN LEMBAR ANGKET VALIDASI, LEMBAR ANGKET AHLI SOAL HOTS DAN METODE PEMBELAJARAN SCAFFOLDING, LEMBAR ANGKET RESPON SISWA, & HASIL VALIDASI . . Lampiran III: Kisi-kisi Lembar Penilaian (AHLI MATERI) Kriteria Indikator Nomor Soal I. Aspek Kelayakan Isi A. Kesesuaian Materi Dengan KD

kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja (Tanjung, 2016). Dari uraian mengenai beban kerja dan lingkungan kerja, dapat saya simpulkan bahwa pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh, dimana pemberian beban kerja

ilmiah, laporan penelitian, atau review jurnal ilmiah sebagai opsi output mata kuliah skripsi secara online melalui WA, email, dan sebagainya. b. Penyusunan artikel ilmiah, laporan penelitian, atau review jurnal ilmiah mengikuti gaya selingkung atau template jurnal prodi masing-masing atas persetujuan dosen pembim-bing.

pendekatan pembelajaran ilmiah (saintifik) dapat meningkatkan prestasi belajar, hard dan soft skill dan sikap ilmiah siswa. Kemudian apakah pendekatan . Penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) pada materi kalor dimana keterlaksanaannya diukur dengan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem

Homework #4 - Answer key 1. Bargaining with in–nite periods and N 2 players. Consider the in–nite-period alternating-o er bargaining game presented in class, but let us allow for N 2 players. Player 1 is the proposer in period 1, period N 1, period 2N 1, and so on. Similarly, player 2 is the proposer in period 2, period N 2, period 2N 2, and so on. A similar argument applies to any .