BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1.

2y ago
31 Views
2 Downloads
1.73 MB
49 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI2.1. Penelitian TerdahuluStudi mengenai strategi komunikasi politik dan partai perindo telah dilakukansebelumnya diantaranya sebagai berikut :1. Giovanni, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,yang berjudul “Representasi Islam pada Iklan-Iklan Partai Perindodi Televisi”. Dalam penelelitian ini menjelaskan bagaimanarepresentasi islam dari iklan yang dimuat melalui televisi dinilailebih kuat dibandingkan dengan media lainnya. Hal inidikarenakan televisi memiliki jangkauan yang luas, fleksibel, danberbagai keunggulan lainnya. Iklan politik sendiri merupakan suatuupaya, kandidat atau partai politik dalam berkomunikasi dengankhalayak. Partai Perindo yang merupakan pimpinan HaryTanoesoedibjo, sejak 2015 lalu gencar meluncurkan iklan-iklanpartainya di RCTI, MNC TV dan Global TV. Iklan tersebutdiantaranya ialah Versi Indonesia Sejahtera, Versi Orasi HaryTanoesoedibjo, Versi Siapakah Indonesia, dan Versi Ramadhan.Iklan-iklan tersebut juga kerap kali menggambarkan berbagaiagama di Indonesia salah satunya Islam.Pertanyaan penelitian inidiantaranya ialah, bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitosIslam yang terdapat dalam Iklan-iklan Partai Perindo Versi24

Indonesia Sejahtera, Versi Orasi Hary Tanoesoedibjo, VersiSiapakah Indonesia, dan Versi Ramadhan, berdasarkan modelRoland Barthes? Bagaimana Islam direpresentasikan dalam Iklaniklan Partai Perindo Versi Indonesia Sejahtera, Versi Orasi HaryTanoesoedibjo, Versi Siapakah Indonesia, dan Versi Ramadhan?Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan masuk kedalam jenis penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini bertujuanuntuk memberikan gambaran mengenai suatu fenomena secaradetil. Paradigma penelitian yang digunakan ialah paradigmakonstruktivis yang berdasar pada pemikiran umum tentang teoriteori yang dihasilkan oleh peneliti dan teoritis aliran konstruktivis.Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisissemiotika model Roland Barthes. Teori yang digunakan dalampenelitian ini ialah teori semiotika model Roland Barthes dankonsep representasi Islam. Dalam semiotika model RolandBarthes, sistem signifikansi terbagi ke dalam dua tingkatan, dimanadenotasi merupakan sistem signifikansi tingkat pertama, sementarakonotasi merupakan tingkat kedua. Konotasi identik denganoperasi ideologi, yang disebutnya sebagai ‘mitos’, yang berfungsiguna mengungkapkan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yangberlaku dalam periode tertentu. Adapun Representasi Islam ialahbagaimana Islam dilukiskan, digambarkan, diimajinasikan dalamsuatu objek.25

2. Roy Yani Prasetyo, Universitas Negeri Malang, 2015, PartisipasiPolitik Warga Nahdliyin Bojonegoro Dalam Pemilu Tahun 19992009. Warga Nahdliyin merupakan masyarakat mayoritas diBojonegoro. Berdasarkan penggalian informasi hampir 70%masyarakat Bojonegoro merupakan warga Nahdliyin. Peran danpengaruhnya dalam bidang politik sangatlah besar, salah satunyaadalah dalam pelaksanaan Pemilu di mana jumlah suara menjadifaktor utama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah metode sejarah. Langkah-langkah metode sejarahmeliputi: pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, danhistoriografi. Pengumpulan data dilakukan dengan mencaridokumen-dokumen terkait Pemilu, sejarah lisan dan studi literatur.Data yang diperoleh kemudian diolah melalui kritik ekstern dankritik intern. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi danhistoriografi.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa (1)Kehidupan politik di Bojonegoro pada awal Reformasi ditandaidengan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih demokratisdibandingkan pemerintahan sebelumnya. Selain itu kehidupanpolitik di Bojonegoro pada awal Reformasi juga diiringi denganpersaingan politik yang ketat. (2) Partisipasi politik wargaNahdliyin Bojonegoro dalam Pemilu tahun 1999-2009 beragamatau tidak terfokus pada salah satu partai politik atau calon terpilih.Partisipasi politik warga Nahdliyin berdasarkan Bagan PiramidaPartisipasi Politik dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu26

pemain, penonton dan apatis. Pemain adalah para tokoh NU yangtersebar di partai-partai politik, penonton adalah warga Nahdliyinyang berperan sebagai pemilih namun warga Nahdliyin yangberperan sebagai pemain tidak dihitung meskipun pemain jugamemiliki hak memilih dan apatis adalah warga Nahdliyin yangtidak menggunakan hak pilihnya.(3) Adapun faktor-faktor yangmempengaruhi partisipasi politik warga Nahdliyin antara lainadalah faktor historis, faktor ketokohan, faktor pendekatanmasyarakat dan faktor kepentingan.Selain itu, partisipasi politikwarga Nahdliyin Bojonegoro sering dimobilisasi oleh derunganpartisipasi politik warga Nahdliyin Bojonegoro dalam Pemilutahun 1999-2009 lebih kepada partai-partai yang memiliki basisNahdatul Ulama yang kuat dan kepada tokoh-tokoh NahdatulUlama. Para tokoh NU banyak yang menjadi anggota PKB, PartaiGolkar, PPP, PDI-P dan Partai Demokrat yang nantinya jugaberperan sebagai mobilisator warga Nahdliyin.(5) Sedangkanuntuk relevansi partisipasi politik warga Nahdliyin Bojonegorodengan pembelajaran sejarah adalah nilai-nilai karakter yangterkandung didalamnya yang dapat dijadikan sebagai bahan ajarsejarah. Nilai-nilai yang terkandung dalam penelitian ini adalahnilai toleransi, demokratis, cinta tanah air, dan tanggungjawab. Jikahasil penelitian ini digunakan untuk bahan ajar sejarah, maka27

sangat cocok untuk pelajaran sejarah lokal, sejarah kontemporerdan sejarah politik.3. Penelitian yang dilakukan oleh Askandi Yusra dari UniversitasIndonesia dengan Judul Penelitian Tesis : “ Strategi KomunikasiPemasaran Politik Pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat “(Studi Kasus Kekalahan Andi Malangrangeng). Dalam penelitianini menjelaskan bahwa kekalahan Andi Malangrangeng sebagaisalah satu kandidat ketua umum dalam Kongres II Partai DemokratTahun 2010 merupakan salah satu fenomena menarik dalamkonteks komunikasi pemasaran politik. Komunikasi Pemasaranyang telah dilakukan dengan gencar dan menghabiskan dana yangbesar, ternyata tidak memberikan hasil yang ibagaimanasesungguhnya strategi komunikasi pemasaran politik AndiMalangrangeng dalam pemilihan Ketua Umum Partai DemokratTahun 2010 serta kelemahan yang dihadapi dalam strategikomunikasi pemasaran politiknya. Penelitian ini menggunakanparadigma kualitatif dengan metode deskriptif yang berusahamenjelaskan dan menguraikan permasalahan yang diteliti. Dataprimer dikumpulkan melalui wawancara mendalam denganinforman kunci. Data kemudian dianalisis secara kualitatif melaluitahapan pengumpulan data mentah, transkrip data, pembuatankode, kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi, danpenyimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Andi28

Malangrangeng melakukan komunikasi pemasaran politik yangsangat intensif dan terlihat paling menonjol diantara kandidat ketuaumum lainnya. Strategi komunikasi pemasaran politik dilakukanbaik secara formal maupun secara informal serta menggunakanberbagai saluran komunikasi pemasaran yang meliputi selling,advertizing, promotion, direct marketing, sponsorship, personalidentity, packaging, point of sale, dan word of mouth. Penelitianini juga menjelaskan bahwa kelemahan Andi Malangrangeng yangmenyebabkan kegagalan dalam memenangkan dirinya sendirisebagai Ketua Umum Partai Demokrat terletak pada minimnyainvestasi di Partai Demokrat. Investasi dalam hal ini adalahminimnya ikatan emosional Andi Malangrangeng di PartaiDemokrat, sehingga dirinya tidak memiliki kedekatan dengan parakandidat. Selain itu Andi Malangrangeng terlalu gencar melakukanstrategi komunikasi politik secara formal melalui iklan-iklan diberbagai media massa, tanpa diimbangi dengan komunikasi poltiksecara informal yang cukup. Selain itu minimnya pengalaman AndiMalangrangeng dalam berkompetisi pada tingkat nasional danketergantungan dirinya yang tinggi terhadap figur Susilo BambangYudhoyono. Bagi para kader yang mencalonkan diri sebagai ketuaumum sebuah partai, perlu memperhitungkan secara matang aspekpengabdian dan jangka waktu terlibat di dalam internal partai.Kedekatan secara emosional dengan kader, ketersediaan dana, sertarestu dari para pendiri partai maupun para tokoh partai sangat29

diperlukan. Kandidat juga harus lebih mengintensifkan komunikasipemasaran informal melalui penyelenggaraan pertemuan denganpara kader, menjalin komunikasi secara interpersonal, danmengadakan kunjungan secara intensif pada basis suara kaderpartai.4. Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan olehMuhammad Rosit dari Universitas Indonesia dengan judulPenelitian Tesis “ Strategi Komunikasi Politik dalam Pilkada “(Studi Kasus Pemenangan Pasangan Kandidat Ratu Atut dan RanoKarno pada Pilkada Banten 2011).penelitian ini menggunakanparadigma kualitatif dan sebagai metode penelitiannya adalah studikasus. Sifat penelitian ini deskriptif dengan sistem pengambilandata yang menggunakan dua cara yaitu pengambilan data primerdan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategikomunikasi politik yang membuat Pasangan Ratu Atut Chosiyahdan Rano Karno memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Banten2011 yaitu : Ratu Atut Chosiyah masih membina hubungan baikdengan tim suksesnya. RatuAtut didukung oleh 11 partai diparlemen serta didukung pula oleh 22 partai non parlemen. Selainitu Ratu Atut Chosiyah memiliki popularitas dan elektabilitas yangtinggi. Ratu Atut Chosiyah juga memanfaatkan faktor ketokohandirinya serta jaringan politik Ratu Atut Chosiyah yang sangat kuatserta tokoh. Selain itu seluruh strategi komunikasi Ratu AtutChosiyah dilakukan berdasarkan rekomendasi hasil survey.30

5. Penelitian berikutnya adalah penelitian yang disusun oleh FionaMelinda dari Universitas Indonesia dengan judul penelitian tesis : “AnalisisStrategiPemasaranPolitik DalamMemenangkanKandidat Pemilihan Kepala Daerah “ (Studi Kasus Pilkada DKIJakarta 2007). Penelitian ini menjelaskan tentang peran yauntukmemenangkan kandidat yang menjadi klien mereka. Nara sumberyang dipilih dalam penelitian ini merupakan konsultan politik yangmembantu kandidat Fauzi Bowo saat mengikuti Pemilihan KepalaDaerah DKI Jakarta. Narasumber lainnya adalah pelaku media,yang memiliki peran penting dalam menyebarkan informasimengenai Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tersebut.Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta Tahun 2007 bagi incumbentyaitu Fauzi Bowo, dengan popularitas yang dimilikinya, tidakcukup untuk menjadikannya sebagai pilihan Warga Jakarta. Makadalam hal inilah peranan konsultan politik dalam melakukanpemasaran politik untuk klien mereka. Dalam penelitian ini penelitimenjelaskan tentang strategi yang digunakan oleh konsultanpolitik. Penelitian ini menjelaskan tentang teoriteori dalamkomunikasi politik, marketing politik, dan media massa yangmenjadi pedoman bagi para konsultan politik.31

Tabel : 1.3 Ringkasan Hasil Penelitian TerdahuluNO1NamaJudulPenelitiPenelitianHasil PenelitianRelevansiGiovanni,RepresentasiHasil penelitian iniDalampenelitianUniversitasIslam pa tanda yangtemaNegeriPartai Perindomuncul dalamperindo hanya saja penulisSyarifDi Televisiadegan-adegan padafocusHidayatullahiklan-iklan tersebut.islam dalam iklan yangJakarta.2016Adapun penelitiditampilkan media kemudian menemukan milik hari tanoe soedibyoebeberapa tanda dalamadegan-adegantersebut yang mampumembangun maknadalam iklan sebagaiRepresentasi Islam.Penelitimenyimpulkan bahwapada iklan-iklan PartaiPerindo tersebut Islamdirepresentasikandalam tataranuniversal yakni terkaitkondisi sosial danekonomi umat Islam.Meskipun begitupeneliti jugamenemukan sedikitnilai-nilai atau ajaran32yaitu MNC Group.

2Penelitian ini mengambiAskandi1.Kehidupan politik diBojonegoro pada awalPolitik WargaReformasi erintahan yangdalam Pemilu lebih nya.20092.Partisipasi politikwarga NahdliyinBojonegoro dalamPemilu tahun 19992009 beragam atautidak terfokus padasalah satu partaipolitik atau calonterpilih3.dapun faktor-faktoryang mempengaruhipartisipasi politikwarga Nahdliyinantara lain adalahfaktor historis, faktorketokohan, faktorpendekatanmasyarakat dan faktorkepentingan.4.Sedangkan untukkecenderunganpartisipasi politikwarga NahdliyinBojonegoro dalamPemilu tahun 19992009 lebih kepadapartai-partai yangmemiliki basisNahdatul Ulama yangkuat dan kepadatokoh-tokoh NahdatulUlama.5.Strategikekalahan AndiYusra,KomunikasiMalangrangengpada strategi komunikasiUniversitasPemasaransebagaiRoyYani 3salahtema budaya politikmasyarkat bojonegoroterutama masyarakatnahdiyin atau warga NUyang ada di Bojonegoro.Dari hasil penelitian inidiharpkan bisa menambahbahan reverensi terkaitbudaya politik masyarkatbojonegoro untukpenelitian saya.Penelitian ini menekankansatu pemasaran

IndonesiaPolitikkandidat ketua umum politikPemilihandalamKongresII pemilihan Ketua UmumKetuaUmum PartaiDemokrat PartaiDemokratPartaiTahunDemokratmerupakan salah satu bersaing(Studifenomenamenarik Ketua UmumKasusdalamkonteks Partai Demokrat lainnyaKekalahan Andikomunikasi2010 kalangandarinonkaderdenganCalonyang murni kader partai.Malangrangeng) pemasaranpolitik.KomunikasiPemasaran yang telahdilakukandengangencardanmenghabiskandanayang besar, n strategi pada strategi komunikasiUniversitasPolitik DalamkomunikasiIndonesiaPilkada (StudiyangKasusPasangan Ratu AtutdalamPemenanganChosiyah dan Ranomemenangkan PasanganPasanganKarno memenangkan Kandidat Ratu Atut danKandidat RatuPilkada Banten 2011 Rano Karno.Atut dan RanoyaituKarno padamasihPilkada Bantenhubungan baik dengan adanya2011)tim suksesnya dengan dan kader partai yang loyalbaik.politik politikmembuat engandukungan partaiAtut terhadap Ratu Atut.11daerahusahaAtut Komunikasimembina semakindidukung34ini Penelitian ini menekankan

partaidiparlemenserta didukung puladari 22 partai nonparlemen. Selain tinggi. Ratu Atut jugamemanfaatkanfactorketokohandirinyaserta jaringan politikRatu Atut yang ikasiRatu Atut dilakukanberdasarkan hasil darirekomendasi survey.5FionaAnalisispemasaranpolitik Penelitian ini menekankanMelinda,Strategiuntuk klien mereka. pada strategi pemasaranUniversitasPemasaranDalam penelitian ini politikIndonesiaPolitik DalampenelitiMemenangkantentang strategi yang padaKandidatdigunakanPemilihankonsultanKepala DaerahPenelitian(Studi KasusmenjelaskanPilkada DKITeori-teori dalamJakarta 2007)Komunikasidalammenjelaskan memenangkanoleh litik. konsultan politik yangini professionalmemberikantentang pertimbanganpertimbanganstrategiPolitik, pemasaranpolitikMarketing Politik, dan klien mereka.mediaupayamassayangpedomanpada

bagi para konsultanpolitik.2.2.Pengertian Komunikasi PolitikStudi tentang komunikasi politik memperoleh perhatian yang cukup luaspada dekade 70-an. Kajian ini ditelaah secara lintas disiplin dengan melibatkanberbagai macam cabang keilmuan. Mekipun studi ini populer pada era tersebut,pondasi ini telah dirintis jauh sebelumnya, yakni ketika Ferdinand Tonnismengkaji sifat pendapat umum dalam masyarakat massa maupun ketika WalterLipmann menelaah tentang opini publik yang keduanya diterbitkan dalam bentukbuku yang berjudul Kritik Der Office Meinung dan Public Opinion pada tahun1922. Berawal dari buku tersebut, ketertarikan ilmuwan pada studi yang berkaitandengan komunikasi dan politik terus berlangsung yang kemudian memunculkannama Harold Laswell di Amerika Serikat yang meneliti tentang propaganda diAmerika pada tahun 1943. Sementara itu di Eropa studi tentang komunikasi danpolitik juga mendapat respon para ilmuwan dan melahirkan banyak tokohkomunikasi politik antara lain, Adorno, Jurgen Haburmas, Horheimer yangmemfokuskan penelitianya pada media dan melahirkan teori media kritiskemudian banyak dijadikan inspirasi dalam penelitian tentang komunikasi politikdi Eropa.1Dari berbagai kajian tentang komunikasi politik kemudian munculberagam model (pola-pola) sebagai perintis kajian komunikasi selanjutnya. Polapola komunikasi ini juga banyak digunakan sebagai pengkajian model komunikasi1Anwar Arifin, Komunikasi Politik Paradigma Teori Aplikasi Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia (Jakarta: BalaiPustaka, 2003), hal. 3436

politik. Pola-pola komunikasi tersebut antara lain: model Garbner, model Laswell,model Westly dan Maclean, model Jacobson serta model Newcomb. Dariberagam model yang berkembang dari studi komunikasi tersebut model Laswellsering digunakan untuk menelaah tentang pola komunikasi politik.Pola adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak,dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.2Menurut kamusilmiah populer, pola adalah model, contoh, pedoman (rancangan), dasar kerja,pola bisa dikatakan sebagai bentuk yang menjelaskan isinya. 3Komunikasi politik menurut Rush dan Althoff mendefinisikan komunikasipolitik dalam kerangka pertukaran informasi dan hubungan antara sistem sosialdan politik dalam suatu sistem yang lebih luas. Komunikasi politik dalam konteksini diartikan sebagai transmisi informasi yang relevan secara politis dari satubagian sistem politik kepada sistem politik yang lain, dan antara sisitem sosial dansistem politik yang hal itu merupakan unsur dinamis dari suatu sistem politik.4Komunikasi politik dapat diartikan proses komunikasi yang melibatkanpesan-pesan politik dalam setiap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Merujukpada pengertian ini komunikasi politik mempunyai cakupan luas dalam setiapkegiatan kemasyarakatan.5A. Muis mengemukakan komunikasi politik adalah proses komunikasiyang bermuatan penggunaan kecerdasan, kepintaran, kecerdikan, bahkankelicikan (sagacity, expediency, Crafitiness, judiciousness, schemingness) dengan2Deddy Mulyana., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008) hal. 1313Paus. A. Partanto dan M. Dahlan., Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), hal4Michael Rush dan Philip Althoff., Pengantar Sosilogi Politik (Jakarta: PT Raja Grafindo) hal. 2555Maswardi Rauf., Komunikasi Politik: Masalah Sebuah Bidang Kajian dalam Ilmu Politik dalam Indonesia danKomunikasi Politik, ed.Maswadi Rauf, Mappa Nasrun (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993) hal. 337

tujuan menguasai dan mengatur negara dan masyarakat.6 Pengertian ini secaraimplisitlebih mengedepankan pragmatismepolitik daripadatuntutankomunikasinya. Dominasi ranah politik dapat dilihat dari porses komunikasidengan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Lebih lanjut Muismencoba mendiskripsikan tentang penggunaan segala macam pola komunikasiyang dapat dilakukan oleh lembaga kekuasaan, lembaga legislatif, lembagahukum, lembaga politik, lembaga masyarakat, lembaga ekonomi atau kelompokpelaku ekonomi besar (presure group), dan lembaga komunikasi massa untukmengontrol, menguasai dan mengatur masyarakat dan negara. Dalam pengertianlain komunikasi politik dipahami sebagai artikulasi politik karena menyangkutpengertian tindakan atau cara melakukan politik secara bersama-sama (misalnya,cara terbentuk dan bekerjanya orsospol, lembaga negara dan lembagamasyarakat).7Berbekal dari pengertian tersebut komunikasi politik merupakanaktifitas komunikasi yang dilakukan oleh semua elemenmasyarakat – baik yangterdapat dalam struktur kekuasaan (lembagalembaga negara), maupun lembaga diluar negara (pers, lembaga masyarakat, pelaku ekonomi) – yang berhubungandengan kepentingankepentingan untuk mengatur, menguasai atau Dengandemikiandalamkomunikasi politik sarat dengan kep

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI . 2.1. Penelitian Terdahulu . Studi mengenai strategi komunikasi politik. dan partai perindo . telah dilakukan sebelumnya diantaranya sebagai berikut : 1. Giovanni, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Represe

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Anak Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anak adalah keturunan kedua. Dalam konsideran UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dikatakan bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dlam dirinya melekat harkat dan martabat