Analisa Laju Korosi Pada Pipa Baja Karbon Dan Pipa Galvanis Dengan .

1y ago
25 Views
3 Downloads
2.82 MB
91 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

SKRIPSI– ME141501ANALISA LAJU KOROSI PADA PIPA BAJA KARBON DAN PIPAGALVANIS DENGAN METODE KEHILANGAN BERATYani Cordoba SurbaktiNRP. 4213 100 078Dosen PembimbingSutopo Purwono Fitri, ST.Meng., ph.DIr. Hari Prastowo,M.Sc.Departemen TeknikSistemPerkapalanFakultas Teknologi KelautanInstitut Teknologi SepuluhNopemberSurabaya2017

FINAL PROJECT – ME141501ANALYSIS OF CORROSION RATE ON CARBON STEEL PIPE ANDGALVANIZED STEEL PIPE USING WEIGHT LOSS METHODYani Cordoba SurbaktiNRP. 4213 100 078SupervisorSutopo Purwono Fitri, ST.Meng., ph.DIr. Hari Prastowo,M.Sc.DEPARTMENT OF MARINE ENGINEERINGFaculty of Marine TechnologySepuluh Nopember Institute of TechnologySurabaya2017

v

vi

vii

“halaman ini sengaja dikosongkan”viii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASISaya yang bertanda tangan dibawah ini:NamaNRPDepartemen: Yani Cordoba Surbakti: 4213100078: Teknik Sistem PerkapalanDengan ini menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul ― Analisa Laju Korosi padaPipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis dengan Metode Kehilangan Berat‖ adalah bebasdari plagiasi. Apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerimasanksi sesuai ketentuan yang berlaku.Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.SurabayaYang membuat pernyataan,Yani Cordoba SurbaktiNRP 4213100078ix

“halaman ini sengaja dikosongkan”x

ANALISA LAJU KOROSI PADA PIPA BAJA KARBON DAN PIPA GALVANISDENGAN METODE KEHILANGAN BERATNama MahasiswaNRPDepartemenDosen Pembimbing: Yani Cordoba Surbakti: 4213100078: Teknik Sistem Perkapalan: Sutopo Purwono Fitri, ST.Meng.,ph.DIr. Hari Prastowo, M.ScABSTRAKLogam merupakan bahan terbesar penyusun konstruksi dan sistem pada kapal baja.Dalam penggunaanya logam sangat rentan mengalami korosi sehingga mempengaruhidaya tahan dan operasional kapal tersebut. Oleh karena itu pemilihan material dalamperencanaan pembangunan kapal sangat perlu dilakukan agar pemilik kapal tidak rugikarena memiliki daya tahan tinggi sehingga berpengaruh terhadap biaya investasi dalamperawatan. Penelitian ini membahas laju korosi pipa baja karbon dan pipa baja galvanisdengan variasi salinitas larutan (air laut), lama perendaman, dan kecepatan aliran denganstandart ASTM G1-72 dan ASTM G1-90 .Hasil laju korosi masing-masing spesimen akandibandingkan dan diprediksi usianya dengan menggunakan API 570 dan BKI volume 3tahun 2014. Dari data hasil percobaan diperoleh hasil laju korosi Pipa Baja Karbonsalinitas 3%, 6% tanpa kecepatan masing-masing 0,38184 dan 1.357584. Laju Korosipipa baja galvanis 3%, 6% tanpa kecepatan masing-masing 0.159763 dan 0.217836. LajuKorosi pipa baja karbon kecepatan 3.95 m/hr dan 3.29 m/hr adalah 0.877051 dan0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa bajagalvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilailaju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis. Jadi untuk semua sistem yangmenggunakan air laut sebagai fluida alir disarankan untuk menggunakan pipa bajagalvanis.Kata Kunci: Weigh loss method, ASTM G1-72, ASTM G1-90, API 570, BKIVolume 3 section 11xi

“halaman ini sengaja dikosongkan”xii

ANALYSIS OF CORROSION RATE ON CARBON STEEL PIPE ANDGALVANIZED STEEL PIPE USING WEIGHT LOSSNameNRPDepartementSupervisor: Yani Cordoba Surbakti: 4213100078: Teknik Sistem Perkapalan: Sutopo Purwono Fitri, ST.Meng.,ph.DIr. Hari Prastowo, M.ScABSTRACTMetal is the biggest material for building up of construction and steel shipsystems. For its use, metal is literally easy for getting corrosion and can give some affectsto ship’s operational and durability. So, choosing material selectively on ship bulding planis extremely needed in order to avoid the ship owners getting loss due to have highendurance that can impact to investment and maintanance costs. This study discussesabout corrosion rate of carbon and galvanized steel pipe with many variation of solutionsalinity (sea water), period of submersion, and flow velocity based on the standards arenamed ASTM G1-72 and ASTM G1-90. The old could be predicted and compared by seenthe results of corrosion rate each spesimen using API 570 and BKI Vol. 3 2014.From theexperimental data, the corrosion rate of Salinity Steel Pipe is 3%, 6% without flow rate0,38184 and 1.357584 respectively. Corrosion rate of galvanized steel pipe 3%, 6%without flow rate respectively 0.159763 and 0.217836. The corrosion rate of carbon steelpipe speeds of 3.95 m / s and 3.29m / hr is 0.877051 and 0.576601. While the galvanizedpipe corrosion rate of 3.95 m / hr and 3.29 m /s is 0.212672 and 0.1821101. Based on theexperiment, it can be concluded that the corrosion rate of carbon steel pipe is larger thangalvanized steel pipe in every conditions. Regarding to pipe age prediction, carbon steelpipe has a lower corrosion rate value than galvanized steel pipe. In simple, for all systemsthat using sea water as flowing fluid are advised to use galvanized steel pipe.Keywords : Weigh loss method, ASTM G1-72, ASTM G1-90, API 570, BKI Volume 3section 11xiii

“halaman ini sengaja dikosongkan”xiv

KATA PENGANTARPuji dan Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat danrahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ―Analisa Laju Korosi PadaPipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis dengan Metode Kehilangan Berat‖. Tugas akhirini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari jurusanTeknik Sistem Perkapalan. Dalam penulisan ini tentunya terdapat kendala dan hambatanyang mempengaruhi penulisan tugas akhir ini namun berkat bantuan ,nasihat dan saran darisemua pihak yang membantu khususnya dosen pembimbing tugas akhir ini dapatterselesaikan dengan baik.Saya juga menyadari penulisan tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan dan masihterdapat kekurangan-kekurangan didalamnya. Hal tersebut karena penulis menyadariketerbatasan-keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu penulis meminta kritik dan saran yangmembangun demi kemajuan pendidikan di kemudian hari.Pada kesempatan kali ini izinkan saya mengucapkan terimakasih dengan segalahormat kepada pihak-pihak yang membantu saya yaitu:1. Bapak Dr. Eng. M. Badrus Zaman, ST, MT. Selaku Kepala Departemen TeknikSistem Perkapalan FTK-ITS, Surabaya dan sebagai dosen Wali .2. Bapak Sutopo Purwono Fitri ST, Meng., ph.D dan Ir. Hari Prastowo, M.Sc selakudosen pembimbing yang dengan setia membimbing dan memberi masukan sehinggatugas akhir ini dapat terselesaikan.3. Laboratorium Elektrokimia Departemen Teknik kimia sebagai tempat pengambilandata4. Ayah, Ibu dan Adik-adik saya (Salsa dan Jeflin) yang membantu secara moral, doaserta material5. Keluarga saya yang senantiasa membantu saya dalam doa6. Grecia Ulina Sebayang sebagai partner yang selalu ada ketika saya merasa menyerah7. Temen-teman Permata Surabaya yang membantu dalam doa8. Teman-teman terdekat ABISS &Wise Man ( Dumoli, Bryan, Bang Windy,dll)9. Teman Seperjuangan Batak Siskal (Alex, Bent, Pablo, Franky dll)10. Teman-teman Barakuda seperjuangan yang memotivasi11. Semua Pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir iniSemoga Tuhan yang membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan kesuksesanterwujud kepada semuanya.Surabaya, Juli 2017Penulisxv

xvi

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN . vLEMBAR PENGESAHAN . viiPERNYATAAN BEBAS PLAGIASI . ixABSTRAK . xiABSTRACT . xiiiKATA PENGANTAR . xvDAFTAR ISI . xviDAFTAR GAMBAR . xxiDAFTAR TABEL . xxBAB I . 1PENDAHULUAN . 11.1 Latar Belakang . 11.2 Rumusan Masalah . 11.3 Tujuan Penelitian . 11.4 Batasan Masalah . 21.5 Manfaat Penelitian. 2BAB II . 3TINJAUAN PUSTAKA . 32.1 Korosi . 32.1.1 Mekanisme Korosi . 32.1.2 Jenis Korosi. 42.1.3 Korosi pada Kapal Baja . 102.1.4 Pipa pada Kapal . 112.1.5 Pipa pada Galvanis . 122.1.6 Pipa pada Karbon . 122.2 ASTM G31-72 . 132.3 Jurnal Terkait . 132.4 Metode Kehilangan Berat . 142.5 Salinitas . 142.6 Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia terhadap Ketebalan Pipa . 15BAB III . 17METODE PENELITIAN . 173.1 Metodologi Penelitian . 173.1.1 Studi Literatur . 173.1.2 Studi Empiris . 173.1.3 Apparatus . 183.1.4 Eksperimen . 193.1.5 Pengumpulan Data Percobaan . 193.1.6 Analisis Data dan Pembahasan . 193.1.7 Kesimpulan dan Saran . 193.2 Prosedur Percobaan . 193.3 Diagram Alir Pengerjaan . 213.4 Alat dan Bahan Percobaan . 223.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian . 25xvii

3.6 Diagram Alir Percobaan Tanpa Kecepatan Aliran . 263.7 Diagram Alir Percobaan dengan Kecepatan Aliran . 27BAB IV . 27ANALISA DATA . 274.1 Persiapan Apparatus . 274.1.1 Pembuatan Spesimen . 274.1.2 Kalibrasi Salinometer . 274.1.3 Pembuatan Larutan Percobaan . 284.1.4 Pembuatan Wadah Percobaan . 294.1.5 Neraca Analitik . 294.1.6 Jangka Sorong . 304.2 Percobaan . 304.2.1 Pengkuran Berat Spesimen Sebelum Pengujian . 304.2.2 Perendaman Spesimen . 324.2.3 Pembersihan Spesimen . 334.2.4 Pengukuran Dimensi Spesimen . 344.3 Perhitungan Laju Korosi . 344.4 Hasil Perhitungan Laju Korosi . 354.4.1 Perhitungan Laju Korosi Perendaman 120 Jam pada Salinitas 3 % . 354.4.2 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 120 JamSalinitas 3% . 354.4.3 Perhitungan Laju Korosi Perendaman 120 Jam pada Salinitas 6 % . 364.4.4 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 120 JamSalinitas 6% . 364.4.5 Perhitungan Laju Korosi perendaman 120 Jam pada Salinitas 9 % . 374.4.6 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 120 Jampada Salinitas 9% . 384.4.7 Perhitungan Laju Korosi Perendaman 240 Jam pada Salinitas 3 % . 384.4.8 Grafik Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman240 Jam Salinitas 3% . 394.4.9 Perhitungan Laju Korosi Perendaman 240 Jam pada Salinitas 6 % . 404.4.10 Grafik Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman240 Jam Salinitas 6% . 404.4.11 Perhitungan Laju Korosi perendaman 720 Jam pada Salinitas 3 % . 414.4.12 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis perendaman 720Jam pada Salinitas 3% . 424.4.13 Perhitungan Laju Korosi Perendaman 720 Jam pada Salinitas 6 % . 424.4.14 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 720Jam pada Salinitas 6% . 434.4.15 Perhitungan Laju Korosi perendaman 120 jam pada Salinitas 3% denganKecepatan 3.95 m /s . 444.4.16 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 120Jam Salinitas 3% dengan Kecepatan3.95 m/s . 444.4.17 Perhitungan Laju Korosi perendaman 120 Jam pada Salinitas 3% denganKecepatan 3.29 m/s . 454.4.18 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon dan Galvanis Perendaman 120Jam pada Salinitas 3% dengan Kecepatan 3.29 m/s . 46xviii

4.4.19 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Perendaman 120, 240, dan 720pada Salinitas 3% tanpa Kecepatan . 464.4.20 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Perendaman 120, 240 dan 720 Jampada Salinitas 3% . 474.4.21 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja GalvanisPerendaman 120, 240 dan 720Jam pada Salinitas 3% Tanpa Kecepatan . 474.4.22 Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Pengujian Laju Korosi Spesimen PipaBaja Galvanis Salinitas 3% Tanpa Aliran Kecepatan . 484.4.23 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Perendaman 120, 240 dan 720 Jampada Salinitas 6% Tanpa Kecepatan . 484.4.24 Grafik Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Perendaman 120, 240, dan720 Jam pada Salinitas 6% . 494.4.25 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Galvanis Perendaman 120, 240, dan 720Jam pada Salinitas 6% Tanpa Kecepatan . 494.4.26 Grafik Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Perendaman 120, 240, dan720 Jam pada Salinitas 6% . 504.5 Perhitungan Lifetime Pipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis . 514.5.1 Lifetime Pipa Perendaman Salinitas 3% . 514.5.2 Lifetime Pipa Perendaman Salinitas 6% . 524.5.3 Prediksi LifetimePipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis dengan AliranKecepatan 3.95 m/s . 534.5.4 Prediksi Lifetime Pipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis dengan AliranKecepatan 3.29 m/s . 544.6 Perbandingan Laju Korosi dengan Penelitian Lain . 554.6.1 Pengaruh Salinitas Terhadap Laju Korosi . 554.6.2 Pengaruh Kecepatan Terhadap Laju Korosi . 564.7 Struktur Mikro Pipa Baja Karbon dan Pipa Baja Galvanis . 574.7.1 Struktur Mikro Pipa Baja Karbon . 574.7.2 Struktur Mikro Pipa Baja Galvanis . 57BAB V . 59KESIMPULAN DAN SARAN . 595.1 Kesimpulan . 595.2 Saran . 59DAFTAR PUSTAKA . 60xix

xx

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Korosi Merata . 5Gambar 2.2 Korosi Galvanis . 5Gambar 2.3 Korosi Sumuran . 6Gambar 2.4 Korosi Celah . 6Gambar 2.5 Korosi Retak Tegang . 7Gambar 2.6 Korosi Intergranular . 7Gambar 2.7 Korosi Atmosfer . 8Gambar 2.8 Korosi Regangan . 9Gambar 2.9 Korosi Erosi . 10Gambar 2.10 Korosi pada Kapal Baja . 11Gambar 3.1 Alir Perancangan Apparatus . 17Gambar 3.2 Pembuatan Apparatus . 18Gambar 3.3 Rangkaian Prosedur Percobaan . 20Gambar 3.4 Alir Pengerjaan . 21Gambar 3.5 Alir Percobaan Tanpa Kecepatan . 25Gambar 3.6 Alir Percobaan dengan Kecepatan . 26Gambar 4.1 Pemotongan Pipa Menjadi Spesimen . 27Gambar 4.2 Kalibrasi Salinometer . 28Gambar 4.3 Aquadest dan Nacl . 28Gambar 4.4 Pengadukan Nacl dengan Stirring . 29Gambar 4.5 Wadah Larutan . 29Gambar 4.6 Tombol Kalibrasi Pembuat nol . 30Gambar 4.7 Jangka Sorong Digital . 30Gambar 4.8 Pengukuran Menggunakan Neraca Analitik . 31Gambar 4.9 Perendaman Pipa Baja Galvanis . 33Gambar 4.10 Perendaman Pipa Baja Karbon . 33Gambar 4.11 Pembersihan Spesimen . 33Gambar 4.12 Pengukuran Dimensi Spesimen . 34Gambar 4.13 Grafik Laju Korosi Perendaman 120 Jam Salinitas 3 % . 35Gambar 4.14 Grafik Laju Korosi Perendaman 120 Jam Salinitas 6 % . 36Gambar 4.15 Grafik Laju Korosi Perendaman 120 Jam Salinitas 9 % . 38Gambar 4.16 Grafik Laju Korosi Perendaman 240 Jam Salinitas 3 % . 39Gambar 4.17 Grafik Laju Korosi Perendaman 240 Jam Salinitas 6 % . 40Gambar 4.18 Grafik Laju Korosi Perendaman 720 Jam Salinitas 3 % . 42Gambar 4.19 Grafik Laju Korosi Perendaman 720 Jam Salinitas 6 % . 43Gambar 4.20 Grafik Laju Korosi Kecepatan 3.95 m/s . 44Gambar 4.21 Grafik Laju Korosi Kecepatan 3.29 m/s . 46Gambar 4.22 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Salinitas 3 % . 47Gambar 4.23 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Galvanis Salinitas 3 % . 48xxi

Gambar 4.24 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Karbon Salinitas 6%. 49Gambar 4.25 Perbandingan Laju Korosi Pipa Baja Galvanis Salinitas 6% . 50Gambar 4.26 Laju Korosi Pipa Baja Karbon Pengaruh Salinitas . 55Gambar 4.27 Perbandingan Laju Korosi pada Beberapa Kecepatan. 56Gambar 4.28 Foto Mikro Pipa Baja Karbon . 57Gambar 4.29 Foto Mikro Pipa Baja Galvanis . 57xxii

DAFTAR TABELTabel 2.1 Kerusakan Material oleh Korosi Merata . 15Tabel 2.2 Minimum Ketebalan pada Pipa Baja . 15Tabel 2.3 Minimum Pipa Stainless Steel. 15Tabel 2.4 Minimum Pipa Tembaga dan Tembaga Paduan. 16Tabel 3.5 Alat dan Bahan Percobaan . 22Tabel 4.6 Berat Awal Pipa Baja Karbon . 31Tabel 4.7 Berat Awal Pipa Galvanis . 32Tabel 4.8 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 35Tabel 4.9 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 35Tabel 4.10 Rata-rata Laju Korosi Perendaman 120 Jam . 35Tabel 4.11 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 36Tabel 4.12 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 36Tabel 4.13 Tabel Rata-rata Laju Korosi Perendaman 120 Jam . 36Tabel 4.14 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 37Tabel 4.15 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 37Tabel 4.16 Tabel Rata-rata Laju Korosi Perendaman 120 Jam . 37Tabel 4.17 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 38Tabel 4.18 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 39Tabel 4.19 Tabel Rata-rata Laju Korosi Perendaman 120 Jam . 39Tabel 4.20 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 40Tabel 4.21 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 40Tabel 4.22 Rata-rata Laju Korosi Perendaman 240 Jam . 40Tabel 4.23 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 41Tabel 4.24 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 41Tabel 4.25 Tabel Rata-rata Laju Korosi Perendaman 720 Jam . 41Tabel 4.26 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 42Tabel 4.27 Laju Korosi Pada Pipa Baja Galvanis . 43Tabel 4.28 Rata-rata Laju Korosi Perendaman 720 Jam . 43Tabel 4.29 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 44Tabel 4.30 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 44Tabel 4.31 Tabel Rata-rata Laju Korosi . 44Tabel 4.32 Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 45Tabel 4.33 Laju Korosi Pipa Baja Galvanis . 45Tabel 4.34 Rata-rata Laju Korosi . 45Tabel 4.35 Tabel Laju Korosi Pipa Baja Karbon . 46Tabel 4.36 Laju Korosi Pipa Baja

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Related Documents:

temperatur 26 C selama 7 hari. Temperatur, waktu, dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada temperatur tinggi, tetapi semakin lama waktu perendaman laju korosi akan semakin menurun dan laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya pH. Kata kunci: laju korosi, stainless steel, nira aren, asam asetat. Abstract

Judul : Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa Stainless Steel 316 Pada Kondensor Di dalam Media Larutan NaCl Isi Tugas : Menganalisa laju korosi pada potongan spesimen pipa stainless steel 316 didalam larutan NaCl sebagai fungsi waktu serta menganalisa jenis korosi dengan uji metalografi Dosen Pembimbing,

Tidak memperhitungkan korosi eksternal, beban tanah, dan korosi pada sambungan pipa. Fenomena subsidence dan scoring diabaikan, karena kondisi tanah relative stabil. Perhitungan laju korosi tidak mempertimbangkan luasan korosi yang terjadi dan adanya pengaruh suhu. Manajemen Korosi memperhatikan perencanaan dan implementasi.

menunjukkan laju korosi tertinggi pada pipa . offshore . 9,474 mpy, dan pada pipa . onshore . 7,895 mpy. Rangking CRM pada pipa . offshore . adalah. 2C dan 3C, pada pipa . onshore . . Analisa Kualitatif 2. Analisa Semi-Kuantitatif Tingkat Risiko Acceptable? Perhitungan dan Perkiraan: 1. Kekuatan Sisa 2. Umur Sisa 3. Fitness for Service

penyebab dan laju korosi menggunakan 3 pengujian. Pertama ultrasonic thickness untuk mengetahui ketebalan pipa A, B, dan C lalu menghitung laju korosi dan analisa sisa umur pakai, kedua Mikroskop Stereo dilakukan dengan memfoto bentuk permukaan pipa A, B, dan C untuk mengetahui bentuk korosi permukaan

pipe yang dapat menyebebkan kerusakan pada drill pipe. Analisa pada drill pipe meliputi analisa ketebalan, laju korosi, sisa umur, kerusakan internal plastic coating, dan SEM. Hasilnya menunjukan penyimpanan dan perlakuan pemakaian drill pipe sangat mempengaruhi kondosi dari drill pipe. Kata Kunci : Pipa Bor, Korosi

korosi air laut, dilakukan pengujian metalografi dan kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah analisis tentang laju korosi pada baja karbon pada lingkungan air laut, mengetahui struktur mikro akibat korosi dan penurunan nilai kekerasan material akibat korosi tersebut. II.

API RP 505 «API RP 505 « Recommended Practice for classification of locations for ElectricalRecommended Practice for classification of locations for Electrical Installations at Petroleum facilities classified as Class I, zone 0, zone1, zone2 » Foreword states : « API publications may be used by anyone desiring to do so. Every effort has been made by the Institute to assure the accuracy and .