Tesis Analisis Determinan Nilai Ekspor Komoditas Unggulan Pertanian Di .

1y ago
21 Views
2 Downloads
622.33 KB
41 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Philip Renner
Transcription

TESISANALISIS DETERMINAN NILAI EKSPOR KOMODITASUNGGULAN PERTANIAN DI SULAWESI BARATDisusun dan diajukan oleh :PADASSEJATIP042181003PROGRAM STUDI AGRIBISNISSEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2021i

PENGESAHAN SEMINAR HASIL PENELITIANANALISIS POTENSI EKSPOR KOMODITAS UNGGULAN PERTANIANSULAWESI BARATDiajukan OlehPADASSEJATIP042181003Telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat untuk melaksanakan seminarhasil penelitianKomisi PenasehatKetuaAnggotaProf. Dr. Ir. Laode Asrul, MPNIP.19630307 198812 1 001Muhammad Arsyad, S.P, M.Si, Ph.DNIP. 19750609 200604 1 003Ketua Program Studi AgribisnisSekolah PascasarjanaUniversitas HasanuddinDr. Ir. Mahyuddin, M.SiNIP. 19680702 199303 2 003ii

iii

ABSTRAKPadassejati. Analisis Determinan Nilai Ekspor Komoditas UnggulanPertanian di Sulawesi Barat (dibimbing oleh Laode Asrul dan MuhammadArsyad).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komoditas unggulan,pemetaan komoditi dan determinan nilai ekspor.Desain penelitian ini dengan pencatatan langsung berupa data runtutwaktu (time series) perspektif Nasional tahun 2009-2019 dari Badan PusatStatistik Indonesia dengan menggunakan metode analisis kuantitatifLocation Quotient, Klassen Komodity dan Analisis Regresi Berganda.Hasil analisis Location Quotient (LQ 1) menunjukkan komoditasunggulan pertanian Sulawesi Barat yaitu jagung (1,479) pada komodititanaman pangan, durian (1,507), langsat (6,523) untuk komoditi tanamanholtikultura, sedangkan untuk komoditi perkebunan Kelapa sawit (1,409),kelapa (1,729), kopi (1,029) dan kakao (12,459). Analisis Tipologi Komoditymenunjukkan kelapa sawit (maju dan tumbuh cepat), kelapa, langsat,kakao, dan kopi (berkembang/potensial), sedangkan jagung dan durian(maju dan tumbuh lambat). Determinan nilai ekspor kelapa sawit yangberpengaruh positif di Provinsi Sulawesi Barat yaitu variabel produksi, GDPChina, pajak ekspor dan harga ekspor komoditas, sementara itu luas lahandan pertumbuhan GDP Indonesia tidak berpengaruh terhadap nilai eksporkomoditi unggulan di Provinsi Sulawesi BaratKata Kunci : Komoditas unggulan, pemetaan ekspor, determinan eksporiv

ABSTRACKPadassejati. The Determinants of Export Value of Superior AgriculturalCommodities in West Sulawesi (supervisied by Laode Asrul andMuhammad Arsyad)The aims of study is to analyze leading commodities, commoditymapping and determinants of export value.The research design used recording in the form of time series datafrom the National perspective of 2009-2019 from the Indonesian CentralBureau of Statistics using quantitative analysis methods of LocationQuotient, Commodity Class and Multiple Regression Analysis.The results of the Location Quotient (LQ 1) analysis show that thesuperior agricultural commodities of West Sulawesi are corn (1.479) for thecommodity of food crops, durian (1.507), langsat (6,523) for the commodityof horticultural crops, while for the commodity of oil palm plantations (1.409),coconut (1,729), coffee (1,029) and cocoa (12,459). The analysis ofcommodity typology shows oil palm (advanced and fast growing), coconut,langsat, cocoa, and coffee (growing / potential), while maize and durian(advanced and slow growing). The determinants of palm oil export valuethat have a positive effect in West Sulawesi Province are productionvariables, China's GDP, export taxes and commodity export prices,meanwhile, land area and Indonesia's GDP growth have no effect on theexport value of leading commodities in West Sulawesi Province.Keywords : Main commodities, export mapping, export determinantsv

PRAKATAPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segalakarunia-Nya sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan dengan judulAnalisis Determinan Nilai Ekspor Komoditas Unggulan Pertanian diSulawesi Barat.Terima kasih penulis ucapkan kepada Almarhum Prof. Dr. Ir. LaodeAsrul, MP dan Muhammad Arsyad, SP, M.Si, Ph.D selaku pembimbing,serta Prof. Dr.Ir. Didi Rukmana, M.Si, Dr. Sri Undai Nurbayani, SE, MA danDr. Ir. Eymal B. Demmalino, M.Si yang telah bersedia memberi masukanserta saran sehingga karya ilmiah ini menjadi lebih baik. TerkhususAlmarhum Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, SP, M.Si semoga dedikasi, ilmu danbimbingan beliau selama ini menjadi berkah dan bernilai ibadah sehinggaditempatkan ditempat yang terbaik dan husnul khotimah, Aamiin. Penulisjuga ucapkan terima kasih kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atasdoa dan kasih sayangnya dan juga tak lupa penulis ucapkan terima kasihuntuk seluruh sahabat-sahabat dan staf-staf di Pascasarjana Agribisnis2018 atas bantuan dan dukungannya selama ini.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.Makassar,Januari 2021Padassejativi

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iLEMBAR PENGESAHAN . iiPERNYATAAN KEASLIAN . iiiABSTRAK . ivABSTRACK . vPRAKATA . viDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL . viiiDAFTAR GAMBAR . ixBAB I. PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 3C. Tujuan Penelitian . 5D. Manfaat Penelitian . 5E. Kerangka Pemikiran . 5BAB II. TINJAUAN PUSTAKA . 9A. Teori Perdagangan Internasional . 9vii

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi. 14C. Teori Basis Ekspor Richardson . 16D. Kerangka Teoritis Metode LQ . 17E. Kelebihan dan Keterbatasan Metode LQ . 19F. Kriteria Metode Regresi Berganda . 20G. Variabel-Variabel Determinan Ekspor . 21H. Hubungan Luas Areal Lahan dengan Ekspor . 24I.Hubungan Produksi dengan Ekspor . 25J.Hubungan GDP dengan Ekspor . 26K. Hubungan Pajak dengan Ekspor. 27L. Penelitian Terdahulu . 28BAB III. METODE PENELITIAN . 30A. Ruang Lingkup Penelitian . 30B. Jenis dan Sumber Data . 30C. Metode Analisis Data . 30a) Komoditas Unggulan Pertanian Sulawesi Barat . 31b) Pemetaan Ekspor Komoditas Unggulan di Sulawesi Barat. 33c) Faktor-Faktor Mempengaruhi Nilai Ekspor KomoditiUnggulan Pertanian di Sulawesi Barat. 36BAB IV. GAMBARAN UMUM . 42A. Karakteristik Ekspor Indonesia . 42viii

B. Ekspor Migas dan NonMigas Indonesia 2012-2018 . 45C. Ekspor Kelapa Sawit Indonesia. 51D. Komoditas Unggulan . 51E. Hasil-Hasil Pertanian Sulawesi Barat . 50BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN . 55A. Komoditas Unggulan Pertanian Sulawesi Barat . 55B. Pemetaan Nilai Ekspor Komoditas Unggulan Pertanian SulawesiBarat . 68C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Ekspor di SulawesiBarat . 77BAB VI. PENUTUP . 92A. Kesimpulan . 92B. Saran . 93DAFTAR PUSTAKA . 94LAMPIRAN . 98ix

DAFTAR TABELHalamanTabel 1. Matriks Klassen Komodity . 34Tabel 2. Data Ekspor Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2012-2019 . 51Tabel 3. Komoditas Pertanian Sulawesi Barat 2014-2018 (ton) . 53Tabel 4. Hasil Location Quontient (LQ) Provinsi Sulawesi Barat Tahun2013-2018 Menurut Tanaman Pangan . 56Tabel 5. Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2013-2018 di SulawesiBarat Perspektif Nasional . 58Tabel 6. Perkembangan Produksi Jagung Kab/Kota di Provinsi SulawesiBarat . 59Tabel 7. Hasil Location Quontient (LQ) Provinsi Sulawesi Barat Tahun2013-2018 Menurut Holtikultura . 60Tabel 8. Perkembangan Produksi Durian dan Langsat Provinsi SulawesiBarat Tahun 2013-2018 . 61Tabel 9. Perkembangan Produksi Durian dan Langsat Menurut Kab/Kotadi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016-2018 . 62Tabel 10. Hasil Location Quontient (LQ) Provinsi Sulawesi Barat Tahun2013-2018 Menurut Tanaman Perkebunan . 63Tabel 11. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit di Pulau Sulawesi . 64Tabel 12. Perkembangan Produksi Kelapa dan Kakao Pulau Sulawesi 66Tabel 13. Rata-Rata Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditas UnggulanPertanian Sulawesi Barat . 68x

Tabel 14. Laju Pertumbuhan Klassen Komodity Menurut KomoditasUnggulan Provinsi Sulawesi Barat . 69Tabel 15. Volume dan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Sulawesi Barat . 71Tabel 16. Volume dan Nilai Ekspor Kopi, Kakao, dan Kelapa SulawesiBarat . 73Tabel 17. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda . 77Tabel 18. Uji Normalitas Kolmogorov Smirmov. 81Tabel 19. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson. 82Tabel 20. Uji Autokorelasi Run Test. 82Tabel 21. Uji Multikolinaritas . 83Tabel 22. Uji Heteroskedasitas dengan Uji Glejser . 84Tabel 23. Uji Koefisien Regresu secara Parsial (Uji t) . 85xi

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1. Kerangka Pemikiran . 6Gambar 2. Desain Regresi Linier Berganda . 7Gambar 3. Perkembangan Berat dan Nilai Ekspor Indonesia Tahun 20122018 (BPS, 2019) . 46Gambar 4. Perkmebangan Berat dan Nilai Ekspor Migas Indonesia Tahun2012-2018 (BPS, 2019) . 47Gambar 5. Perkembangan Ekspor NonMigas Menurut Sektor 2012-2018(BPS, 2019) . 49Gambar 6. Persentase Ekspor NonMigas Indonesia Menurut NegaraTahun 2018 (BPS, 2019) . 50Gambar 7. P-P Plot of Regression Standardized Residual . 80xii

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangSebagai negara agraris, pertanian merupakan salah satu sektor yangpenting di Indonesia hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadappenyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan, serta penyumbang devisamelalui ekspor dan ditambah status Indonesia yang menjadi negaraanggota World Trade Organization (WTO) membuat perdagangan antarnegara di dunia semakin terbuka. Selama pihak-pihak yang terlibatperdaganganinternasional merasasama-samadiuntungkan, tentuperdagangan bebas akan semakin masif. Jika satu negara tidak mampumenciptakan atau memenuhi kebutuhan suatu produk, maka kekurangantersebut dapat dipenuhi dengan melakukan impor. Begitu sebaliknya, jikasuatu negara mengalami kelebihan produk maka dapat dijual ke luar negeri(ekspor).Negara-negara raksasa ekonomi seperti Amerika Serikat, China,Jepang dan sebagainya masih mendominasi baik volume maupun dari seginilai ekspor komoditas pertanian Indonesia. Namun, dengan kondisiperekonomian global yang masih mengalami stagnasi terutama di negaranegara maju dan disaat yang bersamaan Kementerian Pertanianmenargetkan peningkatan produksi komoditas unggulan pertanian yangdijadikan produk ekspor, maka Indonesia dapat melebarkan sayap untuk1

melakukan ekspor ke negara-negara yang saat ini masih kecil nilainya danjuga dapat membuka perdagangan baru dengan negara-negara yangsebelumnya belum pernah melakukan kegiatan perdagangan denganIndonesia.Saat ini dan di masa yang akan datang, tantangan yang akan dihadapitidaklah mudah, khususnya terkait ekspor produk pertanian lokal. Di tengahkondisi ekonomi global masih dalam masa konsolidasi dimana hal tersebuttercermin dari tingkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara besar yangrelatif masih rendah dan diiringi dengan tingkat suku bunga acuan sertainflasi yang juga rendah. Tentu perlambatan pertumbuhan ekonomi dinegara besar yang beberapa diantaranya merupakan mitra dagang utamadengan Indonesia akan mempengaruhi kinerja ekspor, termasuk untuksektor pertanian. Maka dalam kurun waktu 6 tahun terakhir perkembanganekspor barang-barang hasil pertanian mengalami fluktuasi yang cukuptajam, baik dari segi volume dan nilai.Sektor pertanian di Sulawesi Barat (Sulbar) sangat potensial untukdikembangkan sebagai pendorong percepatan ekonomi di provinsiSulawesi Barat yang mengalami perlambatan. Perkembangan eksporpertanian di Sulawesi Barat cenderung mengalami peningkatan. Tahun2015 volume ekspor pertanian Sulawesi Barat mencapai 528.370 tondengan nilai ekspor sebesar 294,41 juta US . Sedangkan tahun 2017mengalami penurunan sebesar 2% dengan volume ekspor 509.063 ton dan2

kembali meningkat ditahun 2018 dan tahun 2019 (Data KementerianPertanain, 2019).Povinsi Sulawesi Barat dengan kekayaan alam yang di memiliki dansangat melimpah ditambah posisi yang strategis berada ditengahIndonesia, kondisi alam yang mendukung, lahan yang sangat luas denganiklim tropis memberikan kesempatan masyarakat untuk bercocok tanamsepanjang tahun. Hal ini menguntungkan bagi masyarakat Indonesiakhususnya Sulawesi Barat, apabila pemerintah Provinsi Sulawesi Baratdapat memaksimalkan hasil - hasil pertaniannya dan memprioritaskankomoditas unggulan yang ryangmempengaruhi nilai ekspor pertanian di Sulawesi Barat, maka hal ini akandapat mewakili seluruh permasalahan ekspor komoditas unggulanpertanian di Sulawesi Barat dan dapat menjadi bahan informasi kepadapemerintah bahkan petani di Sulawesi Barat untuk memprioritaskankomoditas unggulan yang berpotensi dikembangkan dan dapat diekspor.Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yangberpengaruh terhadap nilai ekspor pertanian Sulawesi Barat.B.Rumusan MasalahKondisi perekonomian global yang masih mengalami stagnasiterutama di negara-negara maju dan disaat yang bersamaan berbagaikomoditaspertanian yang dijadikan produk ekspor, maka Indonesia dapat melebarkan3

sayap untuk melakukan ekspor ke negara-negara yang saat ini masih kecilnilainya dan juga dapat membuka perdagangan baru dengan negaranegara yang sebelumnya belum pernah melakukan kegiatan perdagangandengan Indonesia.Tingkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara besar yang relatifmasih rendah dan diiringi dengan tingkat suku bunga acuan serta inflasiyang juga rendah, tentu perlambatan pertumbuhan ekonomi di negarabesar yang beberapa diantaranya merupakan mitra dagang utama denganIndonesia akan mempengaruhi kinerja ekspor, termasuk untuk sektorpertanian. Maka perkembangan ekspor barang-barang hasil pertanianmengalami fluktuasi yang cukup tajam, baik dari segi volume dan nilai.Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan ditengah perkembanganekspor hasil pertanian yang mengalami fluktuasi dan perkembangan nilaiekspor Sulawesi Barat meningkat, maka diharapkan Sulawesi Barat dapatmemanfaatkan momentum tersebut disamping investasi dan pemenuhanpermintaan yang menjadi pendorong utama aktifitas perdagangankomoditas bahkan ekspor, maka dari itu rumusan masalah yang dikaji padapenelitian ini yaitu komoditi unggulan pertanian apa yang dimiliki ProvinsiSulawesi Barat sehingga dapat dilakuakan pemetaan ekspor serta faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi ekspor di Sulawesi Barat.4

C.Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah :a) Menganalisis komoditas unggulan pertanian Provinsi Sulawesi Baratb) Menganalisis pemetaan komoditas unggulan pertanian ProvinsiSulawesi Baratc) Menganalisis determinan nilai ekspor komoditas unggulan pertaniandi Sulawesi BaratD.Manfaat PenelitianPenelitian ini diarahkan untuk memberikan informasi mengenaikomoditi pertanian yang dapat diprioritaskan untuk di ekspor ke luar negeridan faktor apa yang mempengaruhi nilai ekspor sehingga menjadi bahanacuan untuk meningkatan ekspor Sulawesi Barat. Berdasarkan informasitersebut diharapkan nantinya bisa ditentukan komoditi unggulan pertanianSulawesi Barat yang dapat diprioritaskan dalam pengembangannyaberdasarkan potensi ekspor yang dimiliki.E.Kerangka PemikiranPertanian merupakan sektor yang berperan dalam pemenuhanpangan, sehingga untuk mengatasi krisis pangan perlu dilakukan perhatiankhusus untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian. Hasil-hasil pertanianyang diproduksi akan dilihat potensi ekspornya dari sisi produksi dan nmemberi5

kontribusinya terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itu perlu dilakukanpengembangan pertanian guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasilhasil pertanian. Secara tidak langsung pengembangan pertanian mampumeningkatkan ekonomi wilayah.Penelitian ini dilaksanakan atas dasar kerangka pemikiran bahwapengembangan wilayah (regional development) dan merupakan upayauntuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah (growth), mengurangikesenjangan antarwilayah (equity), dan menjaga kelestarian lingkunganhidup (sustainability), dengan demikian pengembangan wilayah danpembangunan harus disesuaikan dengan potensi-potensi yang dimiliki olehProvinsi Sulawesi Barat khususnya dibidang pertanian baik itu sektortanaman pangan, perkebunan, dan holtikultura yang merupakan komoditasunggulan, sehingga ada fokus dan prioritas pemerintah setempat untukdijadikan ekspor.Hasil-hasil PertanianSulawesi BaratKomoditas UnggulanPemetaan EksporKomoditas UnggulanBukan UnggulanDeterminan Nilai EksporGambar 1. Kerangka Pemikiran6

Luas Lahan (X1)Produksi (X2)GDP Indonesia (X3)Ekspor KomoditiUnggulan PertanianSulawesi Barat (Y)GDP China (X4)Pajak Ekspor (X5)Harga Ekspor (X6)Gambar 2. Desain regresi linier bergandaSulawesi Barat memiliki potensi wilayah dan karakteristik fisikgeografis wilayah yang mempunyai pengaruh yang kuat pada terciptanyapola pengembangan wilayah secara keseluruhan. Pengembangan wilayahmemicu pertumbuhan ekonomi. Untuk mengidentifikasi potensial ekonomipada wilayah dapat dilihat dari keunggulan komparatif (comparativeadvantage), keunggulan kompetitif (competitiveness advantage), sektorunggulan (leading sector) (komparatif dan kompetitif) di wilayah tersebutsehingga dimensi regional dan lokal untuk dapat dijadikan penggerakpertumbuhan ekonomi atenPasangkayu sebagai salah satu pintu gerbang ekonomi di Sulawesi Barat.Propinsi muda ke-32 ini juga telah memiliki pelabuhan Belang-Belang yang7

menjadi pintu ekspor bagi pulau Sulawesi kawasan timur di Indonesia.Fasilitas yang strategis ini sangat menguntungkan, khususnya bagi pelakuagribisnis termasuk petani.Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhioleh variable bebas atau variable yang mengalami perubahan akibatpengaruh variable bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatadalah ekspor komoditi unggulan pertanai di Sulawesi Barat (Y). Eksporkomoditi unggulan adalah nilai ekspor dari hasil produksi komoditasunggulan pertanian di Provinsi Sulawesi Barat ke berbagai negara yangdinyatakan dengan satuan US angmempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabelbebas adalah luas lahan (X1), produksi (X2), GDP Indonesia (X3), GDPChina (X4), pajak ekspor (X5), harga ekspor (X6), dan untuk variable terikatadalah nilai ekspor (Y).Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dari berbagaimacam komoditas hasil pertanian Sulawesi Barat untuk dijadikankomoditas unggulan yang lebih diprioritaskan, sehingga memiliki potensiuntuk di ekspor, dari komoditas pertanian tersebut dapat dimaksimalkan,melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor di SulawesiBarat.8

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Teori Perdagangan InternasionalPerdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan olehpenduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasarkesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintahsuatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negaralain. Perdagangan internasional yang tercermin dari kegiatan ekspor danimpor suatu negara menjadi salah satu komponen dalam pembentukanPDB (Produk Domestik Bruto) dari sisi pengeluaran suatu negara.Peningkatan ekspor bersih suatu negara menjadi faktor utama untukmeningkatkan PDB suatu negara (Oktaviani dan Novianti, 2009).Teori mengenai ekspor terdiri dari Teori Klasik dan Teori Modern.Teori Klasik dikemukakan oleh beberapa tokoh seperti Adam Smith lutCost)mengemukakan bahwa negara akan memperoleh manfaat perdaganganinternasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengeksporbarang jika negara ini memiliki keunggulan mutlak tersebut dan akanmengimpor barang bila tidak memiliki keunggulan mutlak. Walaupunnegarayang satu dengan negarayang lainsama-sama dapatmenghasilkan dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah satu dari kedua9

jenis barang tersebut harus dipilih. Dimana barang yang dipilih adalahbarang yang lebih menguntungkan bagi suatu negara untuk menghasilkansendiri yang didasarkan pada keuntungan mutlak (absolute advantage).Tokoh lain dalam teori Klasik adalah David Ricardo dengan Teori BiayaRelatif (Comparative Cost) yang mengemukakan bahwa nilai atau hargasuatu cost comparative produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerjayang diperlukan untuk memproduksinya. Menurut teori cost comparativeadvantage (labor efficiency), suatu negara akan memperoleh manfaat dariperdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi danmengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebihefisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatifkurang/tidak efisien.Penyebab umum mendorong terjadinya Perdagangan Internasionaladalah sebagai berikut :a) Sumber daya alam (natural resources)b) Sumber daya modal (capital resources)c) Tenaga Kerja (human resources)d) TeknologiPerdagangan Internasional terjadi apabila kedua belah pihakmemperoleh manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut (gainsfrom trade). Namun yang terpenting dalam perdagangan internasionaladalah dua negara tersebut melakukan transaksi perdagangan yang salingmenguntungkan. Perdagangan Internasional memberikan peluang untuk10

mengekspor barang-barang yang faktor produksinya menggunakansebagai sumber daya yang berlimpah dan mengimpor barang yang faktorproduksinya langka atau mahal jika diproduksi di dalam negeri.Perdagangan internasional memungkinkan setiap negara melakukanspesialisasi produksi terbatas pada barang – barang tertentu sehinggamemungkinkan mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dengan skalaproduksi yang lebih besar (Halwani, 2002).Menurut (Tambunan, 2000) dalam perdagangan internasionalterdapat 2 teori yaitu:a) Teori Klasik1. Keunggulan AbsolutTeori yang dari Adam Smit mengenai tentang teori KeunggulanAbsolut biasa disebut dengan teori murni perdagangan Internasional.Dasar dari pemikiran dari teori ini yaitu bahwa suatu negara akanmelakukan spesialisasi terhadap ekspor dari jenis barang tertentu.Dimana negara tersebut mempunyai keunggulan absolut (absoluteadvantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenisbarang lain diaman negara tersebut tidak mempunyai aralainyangmemproduksi jenis barang yang sama. Dengan kata lain, suatunegara yang akan melakukan kegiatan ekspor atau impor denganjenis barang dan negara tersebut dapat memproduksi atau tidak dapatmemproduksi barang yang lebih efisien dan harga yang murah di11

bandingkan dengan negara lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa teoriini menekankan bahwa efisien dalam penggunaan input, yakni tenagakerja, di dalam proses produksi sangan menentukan keunggulan dantingkat daya saing.2. Teori Keunggulan KoperatifDalam teori keunggulan Koperatif yang di kemukakan oleh J.S.Mill dan David Ricardo merupakan kritik dan penyempurnaanterhadap teori Adam Smith yaitu teori Keunggulan Absolut. Dasarpemikiran kedua tokoh ekonomi ini adalah bahwa terjadinyaperdagangan Internasional pada dasarnya tidak berbeda. J.S. Millmemiliki anggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diripada ekspor barang tertentu bila negara tersebut mempunyaikeunggulan kompartif (comparative advantage) terbesar dan akanmengkhususkan diri pada impor biar negara tersebut memilikikerugian jika melakukan kegiatan ekspor barang, jika barang itu diproduksi dengan biaya yang lebih rendah, dan akan melakukankegiatan impor barang bila barang itu di produksi dalam negeri akanmemerlukan biaya produksi lebih tinggi.Sedangkan menurut David Ricardo adalah bahwa antara duanegara akan melakukan pergangan ekspor atau impor jika masingmasing negara memiliki biaya relatif rendah untuk jenis barang yangberebeda. Jadi, David Ricardo menekankan pada perbedaan efisiensi12

relatif antar negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barangyang menjadi dasar terjadinya perdagangan Internasional.b) Teori Modern (H-O)Teori Hecksher dan Ohlin (H-O) biasa disebut dengan teori proporsi(factor proportion) atau teori faktor ketersediaan (factor endowment). Dasarteori ini yaitu perdagangan internasional terjadi jika opportunity costberbeda di antara kedua negara tersebut. Perbedaan ongkos alternatifdisebabkan karena adanya perbedaan perbedaan dalam jumlah faktorproduksi seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan bahan baku. Factorendowment-nya yang berbeda, maka sesuai ketentuan hukum pasar, hargadari faktor-faktor produksi antar kedua negara berbeda. Teori klasik inidikenal dengan teori keunggulan Absolut yang dikemukakan oleh AdamSmith, dan teori Keunggulan Relatif atau Keunggulan Koperatif dari J.S Mill,dan teori Biaya Relatif yang dikemukakan oleh David Ricardo. Sedangkanteori Faktor Proporsi dari Hecksher dan Ohlin atau teoru HO.Menurut (Sukirno, 2011) tentang teori perdagangan internasionaladalah sebagai berikut :1. Mazhab MerkantilisTeori Mazhab Merkantilis yaitu teori yang dikemukakan oleh ahliekonomi yang hidup pada abad ke 16 sampai 17. Para pakar ekonomipada abad tersebut berpendapat bahwa perdagangan internasionalmerupakan sumber kekayaan suatu negara. Menurut mereka, suatu13

akukan penjual barang ke luar negeri.2. Teori KlasikPakar ekonomi klasik lebih mendalam dalam menganalisistentang perananan perdagangan internasional. David Ricardoberpendapat lebih logis bahwa perdagangan internasional perludilakukan oleh suatu negara untuk meningkat suatu perekonomian.Teori David Ricardo mengenai keuntungan yang di dapat darispesialisasi dan perdagangan merupakan teori yang di gunakan padateori perdagangan internasional sampai sekarang. Berdasarkan teoritersebut negara-negara dapat melakukan sistem perdaganganinternasional dengan bebas. Yang dimaksud dengan perdaganganbebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana setiap bebasnegara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan.B.Teori Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi menurut (Sukirno 2004) adalah suatu kegiatandalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksidalam masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagaikenaikan Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product(GNP) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih ekonomi(

nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia. Namun, dengan kondisi perekonomian global yang masih mengalami stagnasi terutama di negara-negara maju dan disaat yang bersamaan Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan produksi komoditas unggulan pertanian yang dijadikan produk ekspor, maka Indonesia dapat melebarkan sayap untuk

Related Documents:

ton atau sekitar 10,47 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai US 56,953 juta. Peringkat kelima adalah Italy dengan volume ekspor 27,93 ribu ton atau 9,98 persen dari total volume ekspor Kopi alam dengan nilai US 54,049 juta. Total ekspor kopi delapan tahun terakhir cenderung berfluktuasi, berkisar

19/09/2014 11:10 MA-1223 Aljabar Linear 2 Determinan Matriks Sub Pokok Bahasan –Permutasi dan Determinan Matriks –Determinan dengan OBE –Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Beberapa Aplikasi Determinan Solusi SPL Optimasi

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

Kelapa Sawit. Dilihat dari proses awalnya, tanaman kelapa sawit sebagai tanaman keras akan . Ekspor CPO Indonesia ke beberapa Negara tujuan tahun 2002 sampai dengan 2009 menunjukkan . volume ekspor. Maka berapapun nilai tukar yang

Pengaruh Harga Ekspor Kopi, Produk Domestik Bruto, dan Jumlah Produksi Terhadap Ekspor Kopi Indonesia. Di dalam tulisan ini peneliti akan menyajikan pokok-pokok bahasan yaitu variabel independent (Harga ekspor kopi, Produk domestik bruto, dan jumlah produksi) dan variabel dependent (Ekspor).

Total Ekspor: 289,4 ribu ton Negara Tujuan Ekspor (Uni Eropa, Malaysia, India, USA, Maroko, JEPANG, Mesir, Rusia, dll) 60,12% Volume Ekspor Melalui BKP Kls I Bandar Lampung yang bersumber dari sentra kopi wilayah Sumatera termasuk Bengkulu Tujuan Jepang: 7,4 % atau 21,3 ribu ton (21.372.762,92) dari Total Ekspor

terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor biji kopi Indonesia ke pasar internasional. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan dalam pengambilan kebijakan ekspor biji kopi Indonesia. Kata kunci : Ekspor biji kopi, Luas areal perkebunan biji kopi, Exchange rate, ECM

setiap area anatomi tertentu. Tulang (Bones) Tubuh mengandung 206 tulang. Tulang memiliki beberapa fungsi, seperti dukungan, perlindungan, pemindahan, penyimpanan mineral, dan pembentukan sel darah. Susunan tulang yang membentuk sendi dan perlekatan otot pada tulang-tulang tersebut menentukan pergerakan. Tulang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi empat kelompok: tulang panjang .