Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Mahasiswi .

2ditiru oleh lapisan masyarakat pada umumnya. Dengan berbelanja seperti yangditemukan di masyarakat cenderung konsumtif, dengan mengkonsumsibarang-barang secara berlebihan, bahkan kadang-kadang jauh dari nilafungsionalnya.2 Seseorang yang memiliki pola belanja berlebihan yangdilakukan secara terus-menerus dengan menghabiskan begitu banyak cara danwaktu hanya untuk membeli atau mendapatkan barang-barang yang diinginkannamun tidak terlalu dibutuhkan secara pokok olehnya.Salah satu lapisan konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsiyaitu remaja. Remaja memiliki kecenderungan menjadi tren center dalamkegiatan berkonsumsi, terutama dalam hal berpakaian (fashion), karena remajalebih mementingkan keinginan dan selalu mempercantik tampilan luarnya daripada memenuhi kebutuhanya.3 Fashion sendiri adalah gaya yang dapatditerima oleh sebuah kelompok. Sebelum sebuah gaya dapat yasuatukelompokyangmengadopsinya. Fashion erat kaitannya dengan gaya yang digemari,keperibadian seseorang, dan rentang waktu. Trend fashion yang spesifiknyadulu dianggap hal dalam berbusana saja, saat ini sudah berkembang seiringdengan perkembangan zaman yang menjadikan fashion sebagai salah satu unitgaya hidup, hal ini didorong oleh mudahnya pertukaran refrensi dan informasi2Muhammad Ridha, Sosiologi Waktu senggang,: Eksploitasi dan KemodifikasiPerempuan di Mall, hlm. 31-32.3Rika Pristian Fitri Asturi, 2016. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, LiterasiEkonomi dan Lifestyle Terhada prilaku Konsumsi MahasiswaJurusan pendidikan Ekonomi IKIPPGRI Bojonegoro. Jurnal Vol. 3, No. 2 Juli 2016, hlm. 107.

sangatmemungkinkan.4Perilaku konsumtif mahasiswi dalam hal fashion terutama pakaian,hanya untuk mengikuti trend atau mode yang sedang banyak diminati saat ini,agar tidak ketinggalan zaman tentang pakaian-pakaian yang sedang trending.Keinginan membeli produk pakaian oleh mahasiswa dipengaruhi oleh rayuanrayuan iklan yang ada di televisi, majalah, media sosial, maupundaripenampilan teman sebayanya. Seiring dengan kebiasaan mahasiswa yangselalu berprilaku konsumtif, sehingga membuatnya mulai terbiasa, lamakelamaan menjadi kebiasaan dan dijadikan sebagai gaya hidup. Hal inimembawa mahasiswa kepada hal yang mementingkan penampilan luarmereka, harga diri mereka, serta mengikuti perkembangan dilingkungannyaagar terlihat setara atau sepadan.5Seiring perkembangan zaman, trend fashion mahasiswi jurusan EkonomiSyari’ah mulai banyak mengalami perkembangan dalam memadu padankanpakaiannya, karena mahasiswi Ekonomi Syari’ah saling mengikuti satu samalain dalam hal penampilanya hal tersebut yang membuat mahasiswi EkonomiSyari’ah tidak ketinggalan dengan trend fashion yang sedang berkembang ataubooming. Mahasiswi pada Jurusan Ekonomi Syariah mempunya style yangmodis dalam berpakain. Dengan model yang bermacam-macam, mulai dariDian Novita Sari, Achmad Fauzi DH, Lusy Deasyana Rahma Devita, “Pengaruh TrendFashion Terhadap Keputusan Pembelian”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 60, No. 1, Juli2018, hlm. 82.5Ibid, hlm. 1084

4celana jeans, rok, sampai gamis. Mereka selalu ingin tampil lebih menarik dariteman sebanya dengan cara membeli produk pakaian yang terbaru.6Berdasarkan hasil observasi, peneliti sangat tertarik melakukanpenelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Perilaku KonsumtifMahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamAngkatan 2016 UIN Mataram Pada Trend Fashion (Pakaian)”, karena melihatgaya atau style fashion mahasiswi jurusan Ekonomi Syari’ah yang semakinstylish namun dengan tema casual simple, yang tidak pernah bosan untukdipandang dan bisa digunkan dalam acara formal dan semi-formal, dan tidakmenutup kemungkinan jika mahasiswi jurusan Ekonomi Syari’ah berprilakukonsumtif pada pakaian karena tertarik dengan iklan dan mengikuti trend,meskipun budget yang dikeluarkan cukup menguras kantong untuk anakkuliahan, tetapi tidak sedikit dari mereka tetap berpenampilan modis denganharga yang terjangkau.7Dari hasil wawancara dengan salah satu mahasiswi jurusan EkonomiSyariah, bahwa remaja seusianya lebih labil dalam melihat produk fashionyang sedang booming, oleh karena itu dia lebih mementingkan keinginannyadari pada kebutuhannya, demi menunjang dalam melengkapi fashionnya.Informan sendiri tidak takut dalam membelanjakan uangnya untuk membelisuatu produk pakaian yang diingkan. Tetapi, sering juga informan membeliHasil Observasi, Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam Angkatan 2016 UIN Mataram, (Mataram: UIN Mataram, 18 November 2019).7Ibid, (Mataram: UIN Mataram, 18 November 2019).6

5produk pakaian yang lebih murah agar tetap bisa mengikuti trend mode temansebayanya.8Sebenarnya prilaku konsumtif tidak menjadi masalah, selama kebiasaantersebut ditunjang oleh keadaan financial yang memadai. Akan menjadimaasalah ketika kecenderungan yang sebenarnya wajar pada mahasiswidilakukan secara berlebihan.9Tetapi tidak banyak dari Mahasiswi berpikir, bahwa dalam ajaran Islamdilarang untuk menghamburkan uang, apalagi dengan alasan membeli pakaiansecara berlebiha hanya untuk terlihat modis dan menarik, seperti yang tertuangpada Al-qur’an Surah Al-isra ayat 27 yang menyebutkan Artinya : “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudarasyaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”Berdasarkan uraian tersebut, peneliti sudah melakukan penelitiandengan judul “Analisis Fakto-faktor Perilaku Konsumtif Mahasiswi JurusanEkonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Angkatan 2018 UINMataram Pada Produk Fashion (Pakaian)”.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, dapat dikemukakan rumusanmasalah sebagai berikut :Maysarah, (Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syaria’ah UIN Mataram Syari’ah angkatan2016), Wawancara, Mataram, 19 November 20199Irfan Madjuk, Imran Ukkas, Muh. Ikbal, “Analisis Prilaku Konsumtif Pegawai NegeriSipil Perempuan pada Gabungan Dinas Kabupaten Luwu Utara”, Vol. 3, No. 2, 2016, hlm. 202.8

61. Bagaimana faktor eksternal mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswijurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan2016 UIN Mataram pada trend fashion (pakaian)?2. Bagaimana faktor internal mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswijurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan2016 UIN Mataram pada trend fashion (pakaian)?C. Tujuan dan Manfaat1. Tujuan Penelitiana.Untuk mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi perilakukonsumtif mahasiswi jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi danBisnis Islam angkatan 2016 di UIN Mataram pada trend fashion(pakaian).b. Untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi perilakukonsumtif mahasiswi jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi danBisnis Islam angkatan 2016 di UIN Mataram pada trend fashion(pakaian).2. Manfaat Penelitiana. Manfaat teoritis penelitian ini memberikan wawasan tentang faktorfaktor yang dapat mempengaruhi prilaku konsumtif dalam hal fashionpakaian dan keilmuan tentang teori prilaku konsumtif dalam Islam padamahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah di Universitas Mataram.

7b. Manfaat praktis penelitian ini berguna untuk menambah refrensi daninformasi bagi mahasiswa agar tidak melakukan prilaku konsumtif danlebih kepada prilaku ekonomis.D. Ruang Lingkup dan Setting PenelitianBerdasarkan konteks penelitian, maka cakupan dan ruang lingkupdalam penelitian ini akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan denganjudul penelitian yaitu “Analisis Faktor Prilaku Konsumtif pada Fashionpakaian (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UINMataram)”. Sehingga penelitian ini bisa efektif dan focus pada rumusanmasalah.Sedangkan setting penelitian dan lokasi yang dijadikan objek dalampenelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Mataram.Peneliti memilih sasaran penelitian tersebut karena mahasiswa merupakan intidari fashion yang sedang trend pada masa ini. Oleh karena itu banyakmahasiwa yang lebih mementingkan fashion dan tidak memikirkan tentangmeminim pengeluaran untuk membeli pakaian sebagai penunjang penampilan.E. Kajian PustakaSebagai bahan kajian dalam penelitian ini, sebelumnya telah banyakpenelitian yang mengangkat masalah tentang prilaku konsumtif denganpersfektif yang berbeda-beda.1. Yuliza dengan judul skripsi, “Prilaku Konsumtif Masyarakat Pedesaandalam Perspektif Hukum Islam (Studi kasus Masyarakat Desa Jaya TinggiKecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan)”.

8Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yang bertempat di DesaJaya Tinggi Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan, dalam penelitian inilebih memfokuskan pada Prilaku Konsumtif Masyarakat Pedesaan terhadapPerspektif Hukum Islam, dengan variable penelitian prilaku konsumtifyaitu: pola konsumsi keluarga, kepemilikan barang, dan prilaku belanja, danmetode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasildari penelitian ini menunjukkan bahwa prilaku konsumtif masyarakat DesaJaya Tinggi merupakan produk kebudayaan hedonis dari sebuah masyarakatyang “sakit” atau setidaknya tengah mengalami benturan kebudayaan(shock culture). Tanpa disadari itu yang membuat masyarakat melakukanprilaku konsumtif karena adanyabenturan kebudayaan, tanpa bisamenyaringnya. Sedangkan di dalam Islam, Rasulullah SAW memberikanpenjelasan berhargauntuk berprilaku konsumtif. Sehinggadalamberkonsumsi harus menjaga adab dan etika yang disunnahkan oleh NabiMuhammad SAW.Persamaan penelitian Yuliza dengan penelitian ini yaitu sama-samameneliti tentang perilaku konsumtif dalam keseharianya dan menggunakanmetode kualitatif. Dan perbedaannya terletak pada subjek yang diteliti,yaitu tentang prilaku konsumtif masyarakat pedesaan dalam persfektif islamoleh Yuliza sedangkan penulis meneliti tentangAnalisis perilakukonsumtif mahasiswi jurusan ekonomi syariah fakultas ekonomi dan bisnisislam UIN Mataram angkatan 2016 pada produk fashion (pakaian).10Yuliza, “Prilaku Konsumtif Masyarakat Pedesaan dalam Persfektif Islam”, (Skripsi,Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2018).10

92. Laeli Nur Insani, dengan judul skripsi “Perilaku Konsumtif Mahasiswa DiKampus II Universitas Islam Negeri Alauddin Samata Gowa”Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yang bertempat di KampusII Universitas Islam Negeri Alauddin Samata Gowa, pada skripsi Laeli NurInsani mengacu pada perilaku konsumtif mahasiswa, dimana perilakukonsumtif mahasiswa di UIN AlauddinSamata Gowa sendiri paling menonjol yaitu: pertama dari segimakanan (food) ternyata mahasiswa yang tinggal di kos-kosan lebihmengkonsumsi makanan jadi atau fast food. Kedua, berbelanja padakeperluan penampilan (fashion) ternyata mahasiswa mudah terpengaruhkarena adanya keluaran baru apalagi sesuai trend, sehingga lebih seringberbelanja pakaian, tas, dan sebagainnya. Ketiga, cara mengisi watu luang(fane), bagi mahasiswa yang tinggal di kos-kosan terkadanah mereka tidaklangsung pulang ke kos sehabis perkuliahana namun mereka lebih seringkeluar menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, dan biasa berkunjungke mall atau caffe.Kesimpulanya mahasiswa banyak menghabiskan waktu luangnyauntuk senang-senang semata. Persamaan dan perbedaan dengan penelitianini yaitu meneliti perilaku konsumtif pada mahasiswa tetapi skripsi LaeliNur Insani meneliti secara menyeluruh tentang perilaku konsumtifmahasiswa dalam keseharianya mulai dari makanan, penampilan (fashion),

10dan waktu luang, sedangkan dalam penelitian ini lebih fokus padapenampilan mahasiswa yaitu pada fashion (pakaian).3. Sri Hanuning, yang berjudul “Faktor-fator yang Mempengaruhi PrilakuKonsumtif Mahasiswa (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Faktor-faktoryang Mempengaruhi Prilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan SosiologiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret SurakartaDi Tempat Kost Di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Solo)”.Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 yang bertempat Di TempatKost Di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Solo, pada Skripsi SriHanuning mengacu pada perilaku konsumtif mahasiswa di tempat kost yangdipengaruhi oleh faktor keinginan, faktor keadaan ekonomi (uang saku danbeasiswa), faktor gaya hidup mengkonsumsi merk terkenal, faktor mediainformasi (shopping online dan iklan-iklan di tv) dan metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil daripenelitian ini dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhiprilaku konsumtif mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial danpolitik universitas sebelas maret di tempat kost adalah faktor- faktor yangdisebutkan diatas. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya kontrol diriorang tua dalam mengawasi keuangan anak (mahasiswa kost), sehinggamengarah pada kesenangan semata. Karena mahasiswa lebih mementingkanberpenampilan modis dari pada konsumsi makan mereka.Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian Sri Hanuning yaitusama-sama meneliti tentang prilaku konsumtif pada mahasiswa dan hampir

11sama faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa danmenggunakan metode kualitatif, perbedaanya pada penelitian Sri hanuninglebih terfokus kepada prilaku konsumtif mahasiswa di tempat kostnyasedangkan penelitian ini memfokuskan pada prilaku konsumtif pada produkfashion (pakaian) yang tidak hanya memandang tempatnya. 11F. Kajian Teori1. Pengertian Prilaku KonsumenPerilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan eratdengan adanya suatu proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukanaktivitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasianproduk dan jasa (product and services). Prilaku konsumen merupakansesuatu yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan dalampembelian. Prilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan eratdengan proses pembelian suatu barang atau jasa. Pada dasarnya prilakukonsumen sangat luas, dan banyak prilaku consume yang tidak disadarisecara langsung. Hal-hal seperti itu seringkali terjadi ketika melakukansuatu proses pembelian.12Menurut pakar Jhon C. Mowen dan Michael Minor, merekamendefinisikan prilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian(buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan suatu perolehan,konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide. MenurutSri Hanuning, “Faktor-fator yang Mempengaruhi Prilaku Konsumtif Mahasiswa”,(Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta,2011).12M. Anang Firmansyah, PRILAKU KONSUMEN (Sikap dan Pemasaran). (Yogyakarta:Qiara Media, 2019), hlm. 211

12Lamb, Hair dan Mc. Daniel mereka menyatakan bahwa prilaku konsumenadalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untukmembeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yangdibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusanpembelian dan penggunaan produk. Dengan demikian Prilaku konsumenmerupakan suatu proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalammemilih, membeli, memakasi serta memanfaatkan produk, jasa, sertagagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasratkonsumen.132. Pengertian Prilaku KonsumtifPrilaku konsumtif ad

Skripsi yang berjudul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWI JURUSAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM ANGKATAN 2016 UIN MATARAM PADA TREND FASHION (PAKAIAN)" merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada jenjang S1 Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan .