BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Landasan Teori 1. Grand Theory

1y ago
23 Views
2 Downloads
566.05 KB
59 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Oscar Steel
Transcription

BAB IIKAJIAN KEPUSTAKAANA. Landasan Teori1.Teori Umum (Grand Theory)a) Teori KepentinganAnwar (2014: 40-41) mengungkapkan bahwa teori kepentingan adalahbahwa negara berhak memungut pajak dari penduduknya, karena penduduknegara tersebut memperoleh kenikmatan dari negara. Dalam hai ini bebanpajak didasarkan pada kepetingan orang-orang termasuk perlindungan atsjiwa dan harta bendanya, sehingga wajar biaya-biaya yang dikeluarkan olehnegara dibebankan ke mereka itu. Yang kaya harus membayar lebih banyakdaripada si miskin karena si kaya merasakan lebih banyak kenikmatan. Jadidisini timbangan dasar pajak harus ditentukan sesuai besar kecilnyakepentingan yang diperoleh dari perpajakan negara. Makin besarkepentingan penduduk kepada negara, maka semakin besar pulaperlindungan negara kepadanya.b) Teori Gaya PikulAnwar (2014: 43) mengungkapkan bahwa esensi justifikasi teori bahwapemungutan pajak hanya melihat kepada efeknya yang positif untukkecukupan penerima negara buat membiayai pengeluaran umum negara, danefek yang baik itulah sebagai dasar keadilannya. Pajak yang berasal darirakyat kembali lagi ke mayarakat, tanpa dikurangi se sen pun, sehingga12

13pajak ini hanya berfungsi sebagai penyedot uang dari rakyat yang akhirnyadikembalikan lagi kepada masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat,sehingga pajak pada hakikatnya tidak merugikan rakyat.2.Pajaka) Pengertian PajakAkuntansi pajak merupakan gambaran partisipasi masyarakat dalammembiayai penyelenggaraan permerintah dan pembangunan negara. Pajakadalah iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada kas negara berdasarkanundang-undang. Sehingga bersifat memaksa dengan tidak mendapat balasjasa secara langsung (Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan).Pajak menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang KetentuanUmun dan Tata Cara Perpajakan bahwa pajak adalah kontribusi wajibkepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifatmemaksa. Pajak memegang peranan penting, karena merupakan sumberutama penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluarannegara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran untuk mbangunanuntukmemenuhi kepentingan para rakyat (Putri dan Dudi, 2014).Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas mengenai pajaktersebut, dapat diambil beberapa ciri atau karakteristik dari pajak, yaitu:Pemungutan pajak didasarkan pada undang-undang atau peraturanpelaksanannya, serta pemungutan pajak dipungut oleh pemerintah pusatmaupun daerah. Adapun hasil dari pendapatan pajak digunakan untuk

engeluaranpembangunan, dan apabila terdapat kelebihan maka sisanya digunakanuntuk public investment.b) Fungsi pajakPajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupanbernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajakmerupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluarantermasuk pengeluaran pembangunan (www.pajak.go.id, 2019). Sehinggapajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain:1)Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayaipengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutinnegara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biayaini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakanuntuk pembiayaan rutin seperti belaja pegawai, belaja barang, pemeliharaan,dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkandari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangipengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harusditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakinmeningkat dan ini terutama diharapakan dari sektor pajak.2)Fungsi Mengatur (Fungsi imelaluikebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai

15alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiringpenanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikanberbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungiproduksi dlaam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggiuntuk produk luar negeri.3)Fungsi StabilisasiDengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankankebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapatdikendalikan, hal ini dapat dilakukan antara lain dengan jalan mengaturperedaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yangefektif dan efesien.4)Fungsi Redistribusi PendapatanPajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untukmembiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayaipembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang padakhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.c) Jenis PajakJenis-jenis pajak terdapat penggolongan atau pengelompokan pajakseperti siapa yang membayar pajak, siapa yang pada akhirnya memikulbeban pajak, beban pajak dapat dialihkan kepada orang lain atau tidak, tentukita harus membayar pajak sesuai nominal yang ditentukan, secara umumpengertian pajak adalah pungutan wajib biasanya berupa uang yang harusdibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau

16pemerintah. Winerungan (2013) mengungkapkan terdapat berbagai jenispajak yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:1) Menurut Golongan diantaranya:a) Pajak Langsung: pajak yang harus ditanggung sendiri tidak bisadialihkan kepihak lain.b) Pajak Tidak Langsung: pajak yang bisa dialihkan atau di tanggungoleh pihak lain.2) Menurut Sifat yaitu:a) Pajak Subjektif: pajak yang memperhatikan kondisi dari wajibpajak,artinya membayarn pajak dengan sesuai kemampuannyasendiri.b) Pajak Objektif: Pajak yang pengenaanya memperhatikan objeknyasaja, misalkan berupa benda, keadaan, dan peristiwa yangmenyebabkan bertambahnya hutang.3) Menurut Lembaga Pemungutan, yaitu :a) Pajak Pusat: Pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusatyang pemungutan didaerah yang dilakuakn oleh kantor pelayananpajak (KPP) setempat.b) Pajak Daerah: pajak yang kewewenangan pemungutan dilakukanpemerintah daerah ditingkat provinsi, kabupaten dan kota.3. Sosialisasi Perpajakan (X1)Proses sosialisasi dan penyuluhan perpajakan diharapkan berdampakpada pengetahuan perpajakan masyarakat secara positif sehingga dapat juga

17meningkatkan jumlah Wajib Pajak. Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, yangpada akhirnya meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak (Prabowo,2015). Sosilaisasi perpajakan merupakan upaya yang dialakukan oleh DirektoratJenderal Pajak untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat dankhususnya Wajib Pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakanbaik peraturan maupun taat cara perpajakan melalui metode-metode yang tepat.(Megantara dkk, 2017)Sosialisasi perpajakan merupakan upaya dari pihak Direktorat JenderalPajak yang merupakan salah satu institusi di Kementerian Keuangan untukmemberikan pengertian, informasi dan pembinaan kepada masyarakat padaumumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala sesuatu yangberhubungan dengan perpajakan dan perundang-undangan (Putri dan Pratomo,2014). Berdasarkan yang diatas maka sosialisasi perpajakan dalam lingkunganmasyarakat harus dilakukan, agar setiap orang mengetahui mengenai perpajakanbaik peraturan, maupun tata cara pelaksanaan melalui metode-metode yangtepat.a) Indikator Sosialisasi Perpajakan1) Mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang perpajakan.2) Mengadakan seminar-seminar diberbagai profesi serta pelatihan-pelatihanbaik untuk pemerintah maupun swasta.3) Memasang spandu yang bertemakan pajak mengadakan acara tax goes tocampus yang diisikan dengan berbagai acara yang menarik mulai daridebat pajak.

184) Melakukan seminar pajak dimana hal tersebut bertujuan untukmenimbulakan pemahaman tentang pajak kepada masyarakat.5) Penyuluhan dan edukasi perpajakan.6) Multimedia dan membuat web site DJP tax center (Pusat pajak).7) Kegiatan penunjang penyuluhan dan edukasi perpajakan.8) Serta persepsi wajib pajak terhadap sanksi pajak.4.Sikap Wajib Pajak (X2)Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidaktentang objek, orang atau peristiwa (Robbinson dalam Utomo, 2011). Sikapwajib pajak sangat menentukan tindakan atau keputusan yang diambil oleh wajibpajak baik melalui pelayanan maupun melalui apa yang dirasakan dan dialamioleh wajib pajak (Utami dan Kardinal, 2012).Berdasarkan dimensi yang diungkapkan di atas pengalaman wajib pajakdalam melaksanakan kewajiban perpajakan mempengaruhi sikap dari pelayananperpajakan yang adil dan penyuluhan perpajakan tidak berpengaruh signifikanterhadap kinerja penerimaan pajak. Pelayanan perpajakan yang diukur dariketentuan perpajakan dan kualitas SDM.a) Indikator Sikap Wajib Pajak1) Pengalaman wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.2) Kualitas pelayanan petugas pajak dan media massa perpajakaan.3) Karakteristik wajib pajak dan penyuluhan perpajakan tidak berpengaruhsignifikan.4) Pelayanan perpajakan dapat diukur dengan ketentuan perpajakan.

195) Kualitas sistem dan informasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan.6) Persepsi wajib pajak dan pengetahuan perpajakan.5.Pelaksanaan Sanksi Denda (X3)Sanksi denda adalah untuk menunjukan pengaruh sikap wajib pajakterhadap sanksi administrasi berupa denda, sikap wajib pajak terhadap otoritaspajak layanan dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan padakepatuhan wajib pajak (Harefa, 2013).Sanksi adalah hukuman negatif kepada orang yang melanggar peraturan,denda adalah hukuman dengan cara membayar uang karena melanggar peraturandan hukuman yang berlaku, sehingga dapat dikatakan bahwa sanksi dendaadalah hukuman negatif kepada orang yang melanggar peraturan dengan caramembayar uang (Jatmiko, 2006).Berdasarkan dimensi yang diungkapkan diatas pelaksanaan sanksi dendaapabila memandang dengan sanksi pajak saja akan lebih banyak merugikan,semakin banyak tunggakan yang tersisa maka akan semakin berat pula bagiwajib pajak untuk melunasinya.a) Indikator pelaksanaan sanksi denda1) Sanksi pidana.2) Sanksi administrasi.3) Pengenaan sanksi yang cukup berat.4) Sanksi pajak dikenakan kepada pelanggaran tanpa toleransi.

206. Kepatuhan Pajak (Y)Kepatuhan pajak adalah kewajiban moral individu yang tidak lepas darikondisi wajib pajak dan kemauan untuk membayar pajak itu sendiri, membayarpajak dapat juga diartikan suatu nilai moral yang rela dikontribusikan olehseseorang untuk digunakan membiayai pengeluaran umum negara dan tidakmendapatkan jasa timbale balik, menurut (Putri dkk, 2014) Kepatuhan Pajak (taxcompliance) adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknyasesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan,investigasi seksama, peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baikhukum maupun administratif.Berdasarkan dimensi yang diungkapkan diatas maka dapat dikatakan bahwasetiap wajib pajak harus ikut serta dalam membayar dan melaporkan penghasilanyang telah diperoleh. Dengan adanya pengisisan formulir secara benar dan sesuaidengan peraturan, dan adanya pemaksaaan.a) Indikator kepatuhan wajib pajak1) Wajib pajak paham dan berusaha memahami UU perpajakan.2) Mengisi formulir pajak dengan benar.3) Cara perhitungan pajak dan jumlah yang benar.4) Membayar pajak dalam mendaftarkan diri.5) Menyetor kembali, menghitung dan membayar pajak terhutang.6) Sertamelakukan perbandingan jumlah SPTtahunan PPh yangdisampaikan dengan jumlah wajib pajak yang terdaftar.

21B. Bagan Kerangka pemikiranSosialisasi Perpajakan (X1)Sikap Wajib Pajak (X2)Kepatuhan Pajak (Y)Pelaksanaan Sanksi Denda (X3)Gambar II.1Bagan Kerangka PemikiranC. Hipotesis PenelitianAtas dasar tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesisdari penelitian ini adalah sebagai berikut:1) H02a : Sosialisasi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhanwajib pajak2) Ha2a : Sosialisasi Perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan pajak3) H02b :Sikap Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajibpajak4) Ha2b :Sikap wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak5) H02c :Pelaksanaan Sanksi Denda tidak berpengaruh terhadap kepatuhanwajib pajak6) Ha2c : Pelaksanaan Sanksi Denda berpengaruh terhadap kepatuhan wajibPajak

22D. Penelitian SebelumnyaHarefa (2013) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Sikap Wajib PajakPerlaksanaan Sanksi Denda Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran PerpajakanTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Variabelnya adalah kepatuhan wajib pajak,sikap wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi administrasi berupa denda, sikapwajib pajak terhadap pelayanan fiskus, dan sikap wajib pajak terhadap kesadaranperpajakan. Metode-metode dan alat analisis pada penelitian ini yang digunakanadalah data primer. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasildari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa 0,05 sikap tingkat wajib pajakterhadap pelaksanaan sanksi administratif berupa denda dan layanan otoritaspajak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepatuhan pajak, sedangkan sikapwajib pajak terhadap perpajakan kesadaran efek positif secara signifikan padakepatuhan pajak.Putri dan Dudi (2014) melakukan penelitian mengenai Pengaruh SosialisasiPerpajakan dan Help Desk Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada KantorPelayanan Pajak Pratama Cianjur). Variabelnya adalah sosialisasi perpajakan,help desk, dan kepatuhan wajib pajak. Metode-metode dan alat analisis padapenelitian ini yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik analisisyang digunakan adalah regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkanbahwa sosialisasi perpajakan dan pelayanan khusunya help desk perlu dievalusikembali.Prabowo (2015) melakukan penelitian mengenai Efektivitas SosialisasiPerpajakan Terhadap Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang

23Pribadi Pada Kantor Pelayanan, Penyuluhan, Dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)Tondano. Variabelnya adalah efektivitas sosialisasi daan surat pemberitahuan.Metode-metode dan alat analisis pada penelitian ini yang digunakan adalah dataprimer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisisdeskriptif . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan, dialoginteraktif, dan reklame belum membantu KP2KP dalam meningkatkanpenyampaian SPT Tahunan.Andriani dan Eva (2015) melakukan penelitian mengenai PengaruhSosialisasi Pajak, Pemahaman Perpajakan, Dan Tingkat Pendidikan TerhadapKepatuhan Wajib Pajak UMKM. Variabelnya adalah sosialisasi pajak,pemahaman pajak, dan kepatuhan wajib pajak UMKM. Metode-metode dan alatanalisis pada penelitian ini yang digunakan adalah data primer dan sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwasosialisasi perpajakan dan pemahaman perpajakanberpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.Savitri dan Elva (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Sanksi PerpajakanTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan PajakPratama Madiun. Variabelnya adalah sanksi perpajakan dan kepatuhan wajibpajak. Metode dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif kuantitatifsedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknikSampling Insidental yaitu wajib pajak di KPP Pratama Madiun yang berjumlah385 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, kuesioner, dandokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan metode analisis regresi

24linier sederhana yang memuat uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, danuntuk menguji hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini menggunakan ujiregresi linier dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakanberpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini diperoleh dari nilai t hitungadalah sebesar 26,664 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena 26,664 1,966dan 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.Tabel II.1Persamaan dan Perbedaan Antara PenelitianNo1Judul, Nama, TahunPengaruh Sikap WajibPajak PerlaksanaanSanksi Denda PelayananFiskus Dan KesadaranPerpajakan TerhadapKepatuhan Wajib Pajak(Harefa, 2013)2Pengaruh SosialisasiPerpajakan dan HelpDesk TerhadapKepatuhan Wajib Pajak(Studi Pada KantorPelayanan Pajak PratamaCianjur) (Putri dan Dudi,2014)Efektivitas SosialisasiPerpajakan TerhadapKepatuhan PelaporanSPT Tahunan WajibPajak Orang Pribadi PadaKantor Pelayanan,Penyuluhan, DanKonsultasi Perpajakan(KP2KP) Tondano(Prabowo, 2015)Pengaruh SosialisasiPajak, PemahamanPerpajakan, Dan TingkatPendidikan Terhadap34PersamaanSama-samaMenggunakanVariabel SikapWajib PajakPelaksanaan SanksiDenda TerhadapKepatuhan WajibPajakSama-sama MenelitiSosialisasiPerpajakan danKepatuhan WajibPajakPerbedaanPeneliti sekarangtidak menggunakanvariabel PelayananFiskus danKesadaranSama-samaMenggunakanVariabel SosialisasiPerpajakan TerhadapKepatuhan WajibPajak Orang PribadiPeneliti sekarangtidak menggunakanvariabel Efektivitasdan KonsultasiPerpajakanSama-samamrnggunakanavariabel SosialisasiTerhadap KepatuhanPeneliti sekarangtidak menggunakanvariabelPemahamanPeneliti sekarangtidak menggunakanHelp Desk

25Kepatuhan Wajib PajakUMKM (Andrianti danEva, 2015)5Pengaruh SanksiPerpajakan TerhadapKepatuhan Wajib PajakOrang Pribadi Di KantorPelayanan Pajak PratamaMadiun (Savitri danElva, 2017)Sumber: Penulis, 2019Wajib PajakPerpajakan danTingkat PendidikanSama-samamrnggunakanvariabel SanksiPajak TerhadapKepatuhan WajibPajakPeneliti sekarangmenggunakanvariabel lain di luarsanksi yaitusosialisasiperpajakan dansikap wajib pajak

26BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianMenurut Sugiyono (2014: 12-13), jenis penelitian jika ditinjau dari tingkateksplanasinya terdiri dari 3 bentuk, yaitu:1) Penelitian DeskriptifPenelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahuinilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih tanpa membuatperbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.2) Penelitian nyangbersifatmembandingkan. Di sini variabelnya mandiri tetapi untuk sampel yanglebih dari satu atau waktu yang berbeda.3) Penelitian Asosiatif atau HubunganPenelitian Asosiatif atau Hubungan adalah penelitian yang bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Berdasarkan jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi, maka jenispenelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu penelitian Asosiatif. Jenispenelitian ini digunakan penulis karena pembahasan yang akan dilakukanbertujuan untuk melihat pengaruh sosialisasi perpajakan dan sikap wajib pajakpelaksanaan sanksi denda terhadap kepatuhan pajak.

27B. Populasi dan SampelMenurut Sugiyono (2014) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiridari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di PT. Pertamina(Persero) MOR II Palembang yang terdaftar di kantor pajak pada tahun terakhiryaitu 348 Wajib Pajak.Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi tersebut (Sugiono, 2014:116). Sampel pada penelitian ini menggunakanSimple Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dilakukansecara acak pada strata yang ada di dalam populasi karena anggota populasidianggap homogen. Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian inidihitung menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:Keterangan:N populasie Margin of ErrorDalam penelitian ini penulis menggunakan Margin of Error 10%,sehingga untuk mendapatkan jumlah sampel sebagai berikut:

28C. Definisi Operasional Variabel (DOV)Tabel III.1Operasionalisasi uatu upaya dari Dirjen Pajak untuk memberikanperngertian, informasi dan pembinaan dan wajib pajakpada khususnya mengenai segala sesuatu yangberhubungan dengan perpajakan dan perundangundanganSikap Wajib Pajak(X2)Pernyataan, pertimbangan indi-vidu dari wajib pajakyang menjadi dasar interaksi dengan orang lain atauperistiwa,baik itu menguntungkan atau tidakPelaksanaan sanksidenda(X3)Pelanggaran ketentuan peraturan perpajakan, sanksidenda pidana selain dikenakan kepada wajib pajak adajuga yang diancam kepada pejabat pajak atau kepadapihak ketiga yang melanggar norma. Denda pidanadikenakan kepada tindakan pidana yang bersifatpelanggaran maupun bersifat kejahatanKepatuhan WajibPajak(Y)Diukur dengan wajib pajak paham dan berusahamemahami UU perpajakan, serta mengisi formulir pajakdengan benar dan cara perhitungan pajak dengan jumlahyang benar, dan membayar pajak tempat waktuSumber: Penulis, 2019D. Teknik Pengumpulan DataMenurut Riduwan (2015: 24), teknik pengumpulan data dapat dilakukanmelalui:1) Kuesioner (Angket)Kuesioner (Angket) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepadaorang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaanpengguna.

292) WawancaraWawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untukmemperoleh informasi langsung dari sumbernya.3) Pengamatan (Observasi)Pengamatan(Observasi)adalah melakukanpengamatan secaralangsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yangdilakukan.4) Ujian (Test)Ujian (Test) adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakanuntuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuanatau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.5) DokumentasiDokumentasi ditujukan langsung untuk memperoleh data langsung daritempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yangrelevan.Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalahKuesioner. Menurut Anwar (2009) kuesioner merupakan sejumlah pertanyaanatau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini berkaitan dengan diriresponden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawaboleh responden. Untuk mengukur pendapat responden, digunakan skala likert.Menurut Sugiyono (2014) Skala likert yaitu merupakan sikap, pendapat, danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jadi dengan

30menggunakan skala likert. Peneliti dapat mempelajari dengan mudah setiapperbedaan respon dari setiap responden.E. Teknik AnalisisMenurut Mudrajad (2014: 124), metode analisis dalam penelitian ada dua(2), yaitu:1) Metode KuantitatifMetode Kuantitatif adalah metode analisis data yang diukur dalam skalanumerik (angka).2) Metode KualitatifMetode Kualitatif adalah metode analisis data yang tidak dapat diukurdengan skala numerik (angka).Metode yang akan digunakan penulis adalah metode analisis kuantitatifyaitu dengan analisis regresi berganda untuk meyakini bahwa variabel bebasmempunyai pengaruh terhadap variabel terikat, selanjutnya dilakukan uji hipotesis(uji t dan uji f) untuk mengetahui signifikan dari variabel bebas terhadap variabelterkait serta membuat kesimpulan dan yang terakhir adalah menghitung koefisiendeterminasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas TeknikAnalisis data dalam penelitian ini dibantu oleh Statistical Program For SpecialScience (SPSS). Sebelum melakukan analisis, sesuai dengan syarat metode OLS(Ordinary Least Square) maka terlebih dahulu harus melakukan uji validitas, ujireliabilitas, dan asumsi klasik.

311. Uji ValiditasUji validitas (Test Of Validity) dilakukan untuk mengetahui apakah alatpengukur yang telah disusun telah memiliki validitas atau tidak. Hasilnyaakan ditunjukan oleh suatu indeks sejauh mana alat ukur benar-benarmengukur apa yang diukur. Ada tiga jenis validitas intrumen adalahsebagai berikut (Sujarweni , 2015: 106-108):a) Pengujian Validitas KonstrukMenyusun pertanyaan yang akan dilakukan dalam penelitian sesuaidengan variabel yang ada dalam penelitian, kemudian ,melakukankonsultasi kepada para ahlib) Pengujian Validitas IsiInstumen yang harus memiliki validitas isi menunjukan pada sejauhmana instrument tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki .c) Pengujian Validitas EksternalValiditas eksternal menekankan pada aspek bagaimana instrumenyang digunakan sesuai dengan kondisi empiris dilapangan.Sugiono (2014: 276) menjelaskan bahwa nilai r untuk N 30dengan taraf signifikan 5% adalah 0.361. Jadi apabila r lebih besar dari0,361 dinyatakan valid dan sebaliknya apabila nilai r lebih kecil dari0,361 dinyatakan valid dan sebaliknya valid dan sebaliknya nilai r lebihkecil dari 0,361 dinyatakan tidak valid.

322.Uji ReabilitasReabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yangmerupakan indiaktor dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel ketikajawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut konsisten dari waktu kewaktu. Pengukuran relibilitas instrument menurut Sugiono (2014: 354) ujireliabilitas berkenan dengan derajat konsisiten dan stabilitas data atau temuan.Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabelapabila dua atau lebih penelitian dalam obyek yang sama menghasilkan datayang sama, atau sekelompok data pecah menjadi dua menunjukan data yangtidak berbeda. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap pernyatan-pernyataanyang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetapkonsisten apabila dilakukan pengukuruan ulang pada kelompok yang samadengan alat pengkuran yang sama. Teknik-teknik statistik yang digunakanuntuk mengujian tersebut dengan koefisien Cronbach’s Alpha dengan bantuanSoftware SPSS. Cronbach’s Alpha merupakan uji relibilitas untuk alternatifjawaban lebih dari dia. Secara umum suatu instrument dikatakan reliabel jikamemiliki koefisien Cronbach’s Alpha 0.6. Dasar keputusan uji reliabilitasadalah sebagai berikut:1. Cronsbach’s Alpha & 0.6 Cronbach’s Alphaacceptable (constructreliable)2. Cronbach’s Alpha & 0.6 Cronbach’s Alphaacceptable (constructunreliable)3. Uji Asumsi klasikUji asumsi klasik terdiri dari (Priyastama, 2017:116):

331) Uji Normalitas DataUji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residu yangdihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresiyang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.Beberapa metode uji normalisasi yaitu dengan melihat penyebaran datapada sumber diagonal pada grafis normal P-P plot of Regression ataudengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.a) Metode GrafikUji normalisasi residual dengan metode grafik yaitu melihatpenyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal PP plot ofregression standardizerd residual. Dasar pengembalian keputusanuntuk pengujian normalitas dengan grafik normal P-P plot ofregression standardized residual yaitu:1. Bila titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garisdiagonal maka nilai residual tersebut normal.2. Bila titik-titik menyebar jauh dari garis dan tidak mengikuti garisdiagonal maka nilai residu tersebut tidak normal.b) Metode Uji One Sample Kolmogorov SmirnovMetode ini digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam hal iniapakah distribusi residual terdistribusi norma atau tidak. Dasarpengembalian keputusan untuk pengujian normalitas dengan OneSample Kolmogorov Smirnov yaitu:1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka nilai residual tersebut normal

342. Jika nilai signifikan < 0,05 maka nilai residual tersebut tidaknormal2) Uji MultikolineritasUji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresiditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baikseharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Pengujianmultikolineraritas dilakukan dengan melihat nilai toleransi dan lawannya.Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikorineritas jika nilaitolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. (Priyastama, 2017: 122123)3) Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas adalah keadaan yang mana dalam model regresiterjadi ketidaksamaan variansi dari residu pada satu pengamatan kepengamatan yang lain (Priyastama, 2017: 125-128). Model regresi yangbaik adalah tak terjadi heteroskedastisitas. Melihat pola titik padaScatterplot Dilakukan dengan cara melihat grafik scratterplot antarastandardized predictied value dengan cara melihat grafik scatterplot antarastandardized predicted value dengan standardized residual, ada tidaknyapola tertentu pada grafik scatterplot antara standardized predicted valuedengan standardized residual yang mana sumbu Y adalah Y uang telahdiprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y asli). Pengambilankeputusan yaitu:

35a) Bila terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu polatertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas.b) Bila tak ada pola yang jelas seperti titik menyebar diatas dan dibawahangka 0 pada sumbu Y maka tak terjadi heteroskedastisitas.4) Uji AutokorelasiUji autokorelasi adalah terdapat korelasi antara residual pada periode tdengan residual pada periode sebelumnya (t-1) (Priyastama, 2017: 131).Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat autokorelasi. Metodepengujian dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Dasar pengembaliankeputusan yaitu:1. DU & DW & 4-DU maka diterima yang berarti tak terjadi autokorelasi2. DW & DL atau DW & 4-DL maka ditolak yang berarti terjadiautokorelasi3. DL & DW & DU atau 4-DU & 4-DL berarti tak ada kesimpulan yangpasti.5) Uji NormalitasUji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresivariabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal. Sepertidiketahui bahwa uji t dan uji f mengangsumsikan bahwa nilai residualmengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statisticmenjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untukmendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengananalisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2013: 160).

364. Uji hipotesis1) Pengujian Hipotesis secara bersama (Uji F)Pengujian hipotesis secara bersamaan merupakan pengujian hipotesiskoefisien regresi berganda dengan B1, B2, dan B3 secara bersama-samamemepengaruhi Y.a. Merumuskan hipotesisHipotesis dirumuskan sebagai berikut:H01 : Sosialisasi perpajak, sikap wajib pajak, pelaksanaan sanksidenda, kepatuhan pajak tidak berpengaruh terhadapkepatuh

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Landasan Teori 1. Teori Umum (Grand . menimbulakan pemahaman tentang pajak kepada masyarakat. 5) Penyuluhan dan edukasi perpajakan. . Serta persepsi wajib pajak terhadap sanksi pajak. 4. Sikap Wajib Pajak (X 2) Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak tentang objek, orang atau .

Related Documents:

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Nilai – Nilai Islam 1. Pengertian Nilai Dalam Islam Pada dasarnya konsep umum yang ada dalam masyarakat kita tentang istilah nilai merupakan konsep ekonomi. Hubungan suatu komoditi atau jasa dengan barang yang mau dibayarkan seseorang untuk memunculkan konsep nilai.

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

FEMINIST CRITICISM: AN INTRODUCTION SANDEEP KUMAR SHARMA Research Scholar Department of English Punjabi University, Patiala (Punjab) INDIA Feminist criticism began as a kind of revolution against the traditional literary criticism which was male-centred that considered women's writing as inferior. A feeling prevailed among the traditional literary critics that women were incapable of any .